Anda di halaman 1dari 23

SISTEM PENCERNAAN

(Mata Kuliah Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia)

Dosen Pengampu: Mahmud Runidi, M.Si

Disusun Oleh:
Kelompok 4
Herlina Azhar 1811060356
Tri Padzila Ulya 1811060203

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
T.A 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah


memberikan rahmat dan karunia Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah untuk bahan mata kuliah Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia. Dalam
makalah ini kami sebagai penulis sekaligus penyusun menyajikan persoalan
mengenai “Sistem Pencernaan”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Mahmud Rudini , M.Si
sebagai dosen mata kuliah Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia yang telah
menjadi pembimbing dalam penyelesaian makalah. Tidak lupa pula kepada semua
pihak yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam rangka
menyelesaikan makalah ini, sehingga dengan adanya bimbingan dan pengarahan
tersebut makalah dapat penulis selesaikan dengan baik.
Kami sudah berusaha semaksimal mungkin dalam pembuatan
makalah. Namun, kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan penulisan untuk masa yang akan datang. Saya
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami penulis maupun para
pembaca serta dapat menambah wawasan tentang Sistem Pencernaan.

                                                                        Bandar Lampung, 17 Maret 2021

Penulis

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2
1.3 Tujuan.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Pencernaan....................................................................3
2.2 Fungsi Sistem Pencernaan..........................................................................3
2.3 Organ-organ sisitem pencernaan................................................................4
2.4 Proses Pencernaan Makanan.......................................................................15
2.5 Gangguan pada sistem Pencernaan.............................................................17
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................................18
3.2 Saran...........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA

III
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah


Tubuh manusia terdiri dari sistem organ, salah satunya adalah
sistem organ pencernaan. Bila sistem organ pencernaan mengalami gangguan dan
tidak segera ditangani akan berakibat fatal. Banyak di masyarakat penyakit
pencernaan yang terjadi adalah gastritis, ulkus gaster, perforasi gaster, kanker
lambung, gastroenteritis dan thypoid.
Salah satu gangguan pencernaan yang banyak terjadi di masyarakat adalah
thypoid. Demam tifoid dilaporkan sekitar 400 kasus setiap tahun di Amerika
Serikat, memberikan insiden tahunan kurang dari 0,2 per 100.000. Di negara yang
sedang berkembang salmonella typhii merupakan jenis salmonella yang paling
sering, dengan insiden yang dapat mencapai 500 per 100.000 (0.5%) dan angka
mortalitas tinggi. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) telah memperkirakan
bahwa 12,5 juta kasus terjadi setiap tahun di seluruh dunia. Penyakit thypoid
adalah penyakit yang terjadi dengan angka kejadian luar biasa ( KLB) yang
terjadi di Jawa Tengah, pada tahun 2003 menempati urutan ke 21 dari 22 (4,6%)
penyakit yang tercatat. Meskipun hanya menempati urutan ke 21, penyakit
thypoid memerlukan perawatan yang komprehensif, mengingat penularan
salmonella thypii ada dua sumber yaitu pasien dengan demam thypoid dan pasien
dengan carier. Carier adalah orang yang sembuh dari demam typhoid dan masih
terus mengekskresi salmonella typhii dalam tinja dan air kemih selama lebih dari
satu tahun, ini akan dapat menginfeksi orang lain. ( Depkes, 2003; Juwono, 2000;
Nelson, 2000).
Fisiologi sistem pencernaan manusia terdiri dari beberapa organ. Rongga
mulut, esofagus, lambung, usus kecil, usus besar, rectum dan anus. Semua sistem
pencernaan itu akan bekerja sesuai dengan tugasnya, namun tetap saling berkaitan
untuk mencerna semua makanan yang masuk ke tubuh.

1
1.2 Rumusan Masalah
Adapaun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa itu Sistem Pencernaan?
2. Apa fungsi sistem pencernaan?
3. Apa saja organ-organ yang terdapat dalam sistem pencernaan?
4. Bagaimana proses pencernaan dalam tubuh ?
5. Apa saja gangguan pada sistem penceraan ?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengertian sistem pencernaan
2. Fungsi sistem pencernaan
3. Organ- organ dalam sistem pencernaan
4. Proses pencernaan dalam tubuh
5. Gangguan pada sistem pencernaan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Pencernaan


Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah
makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan
oleh tubuh. Sistem pencernaan  akan memecah molekul makanan yang kompleks
menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna
oleh tubuh.
Sistem perncernaan mengolah makanan makanan sehingga dapat diserap
dan digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika maupun secara kimia. Sistem
pencernaan ini terdiri dari saluran pencernaan (alimentar), yaitu tuba muscular
panjang yang merentang dari mulut sampai anus, dan organ-organ aksesoris,
seperti gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kandung empedu dan pancreas.Saluran
pencernaan yang terletak di bawah area diafragma disebut saluran
grastrointestinal.Sedangkan pengertian dari fisiologi pencernaan itu sendiri adalah
mempelajari fungsi atau kerja system pencernaan dalam keadaannormal.1

1
Green, J.H., 2002 .Pengantar Fisiologi Tubuh Manusia. Hlm 87

3
Sumber : Anatomi Sistem Pencernaan Manusia (adam.com)

2.2 Fungsi Sistem Pencernaan


Fungsi utama dari sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan
elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi.
Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut:
1. Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.
2. Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi.
Makanan kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan(menelan).
3. Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang
menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan.
4. Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul
kecil sehingga absorpsi dapat berlangsung.
5. Absorpsi adalah penggerakan produk akhir penccernaan dari lumen saluran
pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh
tubuh.
6.Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga
bakteri, dalam bentuk feses dari saluran pencernaan.2

2.3 Organ pencernaan manusia

2
Green, J.H., 2002 .Pengantar Fisiologi Tubuh Manusia. Hlm 89

4
Gambar 2: Saluran Pencernaan dan Struktur yang Berhubungan (Linton, 2012)
 Mulut/cavum oris
Terjadi pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Pada bagian dalam mulut
terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah.
a. Gigi /dens
Merupakan alat pencernaan yang bertugas secara mekanik. Terdapat 4
jenis gigi yaitu gigi taring (dens caninus) berfungsi untuk merobek/mencabik
makanan. Gigi seri (dens inscisivus) berfungsi untuk memotong makanan. Gigi
geraham depan (dens premolare) dan geraham belakang (dens molare) yang
keduanya berfungsi untuk menghaluskan makanan.3
Jumlah gigi tetap 32 buah, karena ada penambahan pada gigi geraham
kecil (premolar). Berdasarkan strukturnya, jenis gigi pada manusia dibedakan
menjadi empat jenis, yaitu:
1) Gigi seri (incisor): terletak berderet lurus di bagian depan berbentuk
pipih dan tajam untuk mengiris dan memotong makanan.
2) Gigi taring (caninus): ujungnya berbentuk runcing untuk mecabik dan
enyobek makanan.
3) Geraham depan (premolar): bentuknya berlekuk-lekuk untuk mengiris
dan menghabiskan makanan.
4) Geraham belakang (molar): bentuknya berlekuk - lekuk untuk
menghaluskan makanan dan terletak pada bagian belakang.
Gigi manusia melekat pada rahang atas dan rahang bawah yang terlindung
oleh gusi. Struktur gigi manusia terdiri atas bagian:

3
Green, J.H., 2002 .Pengantar Fisiologi Tubuh Manusia. Hlm 90

5
1) Email gigi: merupakan bagian terluar dari gigi, berupa lapisan yang
paling keras dan berwarna putih.
2) Dentin atau tulang gigi: tersusun oleh zat kapur dan fosfor, lapisan
email dan dentin disebut mahkota gigi
3) Sumsum gigi (pulpa): terdapat dibagian dalam tulang gigi, pada
sumsum gigi terdapat banyak pembuluh darah dan syaraf.
4) Lapisan semen (sementum): melapisi dentin yang masuk dan tertanam
ke dalam rahang, pulpa dan sementum membentuk akar gigi.
b.  Lidah/lingua
Merupakan organ yang terletak di dasar mulut yang kaya akan otot.
Permukaannya kaya akan papilla/tonjolan lidah yang sangat banyak mengandung
kuncup pengecap. Berfungsi untuk:
1.   Pengaduk makanan.
2. Membantu proses penelanan makanan.
3.  Sebagai alat/organ pengecap.
4.  Membantu membersihkan rongga mulut.
5.  Membantu untuk berbicara/bercakap-cakap.
6. Terbagi menjadi beberapa daerah rasa antara lain asin, manis, asam dan
pahit.

c.   Kelenjar ludah/glandula salivales


Menghasilkan air liur/air ludah/saliva yang bersifat pekat dan licin. Saliva
ini banyak mengandung lendir atau musin dan enzim ptyalin/amylase. Enzim
ptialin memiliki pH sekitar 6,8 – 7,0 dengan suhu 37o C.
Fungsi air liur/saliva :4
1. Mempermudah proses penelanan dan pencernaan makanan
2.  Melindungi selaput mulut
3.  Mencerna makanan secara kimiawi.
 Faring

4
Irianto, Kus. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Paramedis.Hlm 54

6
Faring merupakan organ penghubung antara rongga mulut dengan
kerongkongan atau esofagus. Makanan yang telah dicerna akan masuk
kerongkongan melalui proses deglutisi melewati faring.
Faring juga merupakan pertemuan antara tractus digestivus dengan saluran
respirasi. Disebut juga sebagai pangkal esophagus. Di bagian dalam faring
terdapat amandel/tosil yang merupakan kumpulan kelenjar limpa yang
mengandung limposit.

 Kerongkongan (esophagus)
Esophagus [berasal dari bahasa Yunani: οiσω (dibaca: oeso) yang berarti
membawa dan έφαγον (dibaca: phagus) yang berarti memakan] atau
kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu
makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung atau ventrikulus dengan
panjang sekitar 20 – 25 cm. Makanan berjalan melalui esofagus dengan
menggunakan proses peristaltik . Dinding kerongkongan atau esophagus ini terdiri
atas 3 lapisan, yaitu:
a. Tunika mukosa : menghasilkan mucus/lender
b. Tunika submukosa : terdapat jaringan ikat kolagen dan elastis, ujung kapiler
darah, dan ujung saraf
c.  Tunika muskularis : mengandung otot polos dan jaringan ikat
gerakan peristaltik pada kerongkongan.5
Gerakan menelan makanan yang terjadi di esophagus merupakan gerakan
peristaltic/peristalsis, yaitu gerakan otot dinding saluran pencernaan (kaya akan
otot polos) yang berupa gerakan kembang kempis atau gerak meremas-remas
makanan dalam bentuk bolus dan akan mendorong lobus menuju ke lambung.
Waktu yang diperlukan lobus dari kerongkongan menuju ke lambung adalah 6
detik.

 Lambung/ventrikulus
Bagian-bagian lambung
5
Watson, Roger.2002 . Anatomi dan Fisiologi. Hlm 88

7
Lambung atau ventrikulus merupakan organ kantung besar yang terletak di
rongga perut agak ke kiri. Dinding lambung tersusun menjadi 4 lapisan, yaitu :
a. Lapisan peritoneal (Lapisan Serosa)
Merupakan lapisan terluar dari ventrikulus yang berfungsi sebagai lapisan
pelindung perut. Sel-sel di lapisan ini mengeluarkan sejenis cairan untuk
mengurangi gaya gesekan yang terjadi antara perut dengan anggota tubuh lainnya.
b. Lapisan Berotot, yang terdiri dari :6
1.  Cardiac merupakan bagian atas ventriculus yang berhubungan dengan
esophagus dan hepar.
2. Fundus merupakan bagian tengah ventriculus yang bentuknya membulat.
3.  Pylorus merupakan bagian bawah ventriculus yang berhubungan dengan
intestinum tenue.
c. Lapisan Submukosa.
Submukosa ialah lapisan dimana pembuluh darah arteri dan vena dapat
ditemukan untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke sel-sel perut sekaligus untuk
membawa nutrisi yang diserap, urea, dan karbon dioksida dari sel-sel tersebut.
d. Lapisan Mukosa.
Mukosa ialah lapisan dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis cairan,
seperti enzim, asam lambung, dan hormon. Lapisan ini berbentuk seperti palung
untuk memperbesar perbandingan antara luas dan volume sehingga
memperbanyak volume getah lambung yang dapat dikeluarkan.
Fungsi lambung yaitu :
a.  Menyimpan makanan dalam kurun waktu 2 – 5 jam.
b. Mengaduk makanan (dengan gerakan meremas).
c. Mencerna makanan dengan bantuan enzim.
d. Menerima makanan dan bekerja sebagai penampung untuk jangka waktu
pendek
e.  Makanan dicairkan dan dicampur dengan asam hidrokhlorida dan dengan cara
ini disiapkan untuk dicernakan oleh usus.
f.  Susu dibekukan dan kasein dikeluarkan.

8
g.  Pencernaan lemak dimulai di dalam lambung.
h. Faktor antianemia dibentuk.
i.  Khime, yaitu isi lambung yang cair disalurkan masuk duodenum.
Enzim yang dihasilkan :
a.  HCl/asam chlorida/asam lambung dihasilkan oleh sel parietal (parietal cell)
yang fungsinya antara lain :
1. Merangsang keluarnya seketin.
2. Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin untuk memecah protein.
3. Desinfektan, yaitu membunuh kuman-kuman.
4.  Merangsang keluar hormon kolesistokinin yang merangsang empedu
mengeluarkan getahnya.
5.  Renin berfungsi untuk mengendapkan kasein (protein susu). Kasein akan
diubah oleh pepsin menjadi pepton.
b. Pepsinogen [dihasilkan oleh sel chief (chief ceel)], akan aktif bila dalam bentuk
pepsin. Pepsin berfungsi untuk mencerna protein menjadi pepton dan proteosa.
c. Lipase berfungsi untuk mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
d. Hormone gastrin berfungsi untuk sekresi getah lambung.
e. Lendir/musin berfungsi melindungi sel-sel di permukaan lambung terhadap
kerusakan akibat kerja dari HCl. Dihasilkan oleh sel Goblet (goblet cell)7

 Usus Halus (Intestinum Tenue)


Merupakan saluran panjang sekitar 8,25 m dan dibagi menjadi 3 bagian
utama yaitu :
a. Duodenum/usus dua belas jari merupakan usus halus yang berbatasan dengan
ventriculus. Terjadi proses oemecahan lemak dan karbohidrat. Panjangnya sekitar
25 cm/0,25 m
b. Jejunum/usus kosong merupakan usus halus yang berbatasan langsung dengan
duodenum dan ileum. Disini tidak terjadi proses penyerapan dan pencernaaan
makanan. Panjangnya sekitar 7 m.
7
Pearce Evelyn C. 2006 .Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis.Hlm 73

9
c. Ileum/usus penyerapan merupakan usus halus yang berbatasan dengan jejunum
dan intestinum crassum. Disinilah terjadi penyerapan sari-sari makanan.
Panjangnya sekitar 1 m.
Fungsi utama usus halus adalah:
a.  Menerima zat-zat makanan yang mudah dicerna untuk diserap melalui kapiler-
kapiler darah dan saluran-saluran limfe
b. Menyerap protein dalam bentuk asam amino
c. Menyerap karbohidrat dalam bentuk emulsi lemak8
Setiap hari, usus halus mensekresikan lebih kurang 2000 cc getah usus dari sel-sel
usus (kelenjar Lieberkühn) menuju lumen usus.
Getah usus mengandung:
a) Peptidase, merupakan kelompok enzim yang memecah polipeptida menjadi
asam amino;
b) Maltase, laktase, dan sukrase merupakan enzim yang memecah disakarida
(maltosa, laktosa, dan sukrosa) menjadi monosakarida enzim-enzim tersebut
disebut juga disakase;
c) Lipase usus, merupakan enzim yang memecah lemak menjadi asam
lemak dan gliserol;
d) Erepsinogen, merupakan proenzim yang diaktifkan oleh enterokinase
menjadi erepsin yang mengubah pepton menjadi asam amino;
e) Enterokinase, merupakan enzim yang mengaktifkan tripsinogen menjadi
tripsin dan erepsinogen menjadi erepsin.
 Pankreas
Terletak dekat ventriculus (rongga perut sebelah kiri) yaitu diantara
duodenum dan limpa. Dengan panjang sekitar 15 cm dan lebar 5 cm.
Kelenjar pankreas menghasilkan :
a. Hormon insulin yang berfungsi untuk mengatur (menurunkan) kadar gula
dalam darah.
b. Berfungsi untuk menghasilkan getah pancreas yang banyak mengandung
enzim. Enzim tersebut yaitu :

8
Pearce Evelyn C. 2006 . Anatomi dan Fisiologi untuk ParamedisHlm 104

10
- Amylopsin/amylase pancreas berfungsi untuk mengubah amilum menjadi
maltose.
- Steapsin/lipase pancreas berfungsi untuk mengubah lipid menjadi asam lemak
dan gliserol.
- Tripsinogen dengan bantuan enterokinase akan diubah menjadi tripsin. Tripsin
berfungsi untuk memecahkan pepton menjadi asam amino.
- Karbohidrase pancreas berfungsi mengubah disakarida menjadi monosakarida.
Disakarida yang penting adalah maltase, sukrase, lactase.
- Garam NaHCO3 dan bersifat basa yang berfungsi untuk menetralkan keasamaan
kim/chyme yang keluar dari ventriculus.
 Hati (Hepar)
Hepar Merupakan kelenjar pencernaan yang terbesar dalam tubuh dengan
berat sekitar 2 kg dan berwarna kemerahan. Terletak di dalam rongga perut
sebelah kanan, di bawak sekat rongga dada. Menghasilkan cairan empedu (bilus)
yang ditampung dalam kantung empedu (vesica felea). Setiap hari vesica felea
menghasilkan 0,5 liter cairan empedu.
Kandungan Empedu :
a.  Garam kholat yang berfungsi :
-  Mengaktifkan lipase pancreas
- Menurunkan tekanan permukaan butir-butir  lemak sehingga dapat diemulsikan
dalam pencernaan
- Bersenyawa dengan asam lemak membentuk senyawa yang mudah larut dalam
air dan mudah diserap.
b. Natrium karbonat berfungsi mengatur keasaman empedu sehingga membuat pH
empedu menjadi 7, 1 – 8,5.
c.  Kolesterol merupakan lemak netral yang memiliki daya larut sangat kecil
dalam air. Merupakan prekusor dari aktivitas steroid seperti vitamin dan hormone.
Empedu menghasilkan  zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin), Garam
empedu.
Fungsi empedu :
-  Untuk mengemulsikan/memecahkan lemak.

11
- Membunuh kuman-kuman dalam saluran pencernaan bagian atas.
Hepar berfungsi :
a. Menghasilkan cairan empedu.
b. Menawarkan racun.
c. Menyimpan gula dalam bentuk glikogen (gula otot).
d.   Mengubah provitamin A menjadi vitamin A.
e. Menjaga keseimbangan zat makanan dalam darah.
f. Mengubah kelebihan asam amino menjadi urea untuk dikeluarkan dari
tubuh

 Usus Besar (Intestinum Mayor)


Usus besar/duodenum Merupakan saluran panjang dengan permukaan
dinding yang mengalami penyempitan dan penonjolan serta merupakan terusan
dari usus halus. Panjang usus besar ± l½ m dengan lebar 5 - 6cm.
Bagian-bagian usus besar, yaitu :
a.  Caecum/sekum merupakan pertemuan antara usus halus dan usus besar. Pada
bagian ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut umbai cacing
(appendiks) dengan panjang 6 cm. Seluruhnya ditutupi oleh peritonium mudah
bergerak walaupun tidak mempunyai mesentenium dan dapat diraba melalui
dinding abdomen pada orang yang masih hidup.
Fungsi dari peritoneum sendiri adalah :
· Menutupi sebagian dari organ abdomen dan pelvis
· Membentuk pembatas yang halus antara organ dalam rongga peritoneum
· Menjaga kedudukan dan mempertahankan hubungan organ terhadap posterior
abdomen
· Tempat kelenjar limfe dan pembuluh darah
b. Usus Buntu (appendiks)
Usus buntu (Bahasa Latin: caecus yang berarti buta) dalam istilah anatomi
adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon
menanjak dari usus besar. Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan
beberapa jenis reptil. Sebagian besar herbivora memiliki sekum yang besar,

12
sedangkan karnivora eksklusif memiliki sekum yang kecil, yang sebagian atau
seluruhnya digantikan oleh umbai cacing
Bisa juga diartikan sebagai bagian dari usus besar yang muncul seperti
corong dari akhir seikum mempunyai pintu keluar yang sempit tapi masih
memungkinkan dapat dilewati oleh beberapa isi usus.
Appendiks tergantung menyilang pada linea terminalis masuk ke dalam
rongga pelvis minor terletak horizontal dl belakang seikum. Sebagai suatu organ
pertahanan terhadap infeksi kadang appendiks bereaksi secara hebat dan hiperaktif
yang bisa menimbulkan perforasi dindingnya ke dalam rongga abdomen.
c. Colon/kolon/usus tebal merupakan bagian yang lebih tebal dan menyempit
dengan banyak tonjolan pada bagian pemukaannya.
-      Kolon Asendens
Panjang kolon asendens yaitu 13 cm, terletak di bawah abdomen sebelah
kanan membujur ke atas dan ileum ke bawah hati. Di bawah hati membengkok ke
kiri, lengkungan ini disebut fleksura hepatika, dilanjutkan sebagai kolon
transversum.
-           Kolon Transversum
Panjang kolon transversum yaitu 38 cm, membujur dan kolon asendens
sampai ke kolon desendens berada di bawah abdomen, sebelah kanan terdapat
fleksura Hepatika dan sebelah kin terdapat Fleksura Lienalis.
-          Kolon Descendens
Panjangnya ± 25 cm, terletakdi bawah abdomen bagian kiri membujur dari
atas ke bawah dan Fleksura Lienalis sampai ke depan ileum kiri, bersambung
dengan kolon sigmoid.
-          Kolon Sigmoid.
Merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak miring, dalam rongga
pelvis sebelah kiri bentuknya menyerupai huruf S. ujung bawahnya berhubungan
dengan rektum.
-          Rectum/rectum/poros usus

13
Merupakan bagian terakhir dari usus besar. Terletak dibawah kolon
sigmoid yang menghubungkan intestinum mayor dengan anus, terletak dalam
rongga pelvis di depan os sakrum dan os koksigis.9
Proses yang terjadi di colon adalah adanya pencernaan secara biologis
dengan bantuan bakteri Escherichia coli yang bertugas untuk membusukkan
makanan,membentuk vitamin K dan menghambat pertumbuhan bakteri yang
bersifat pathogen. Sisa makanan yang telah dibusukkan akan dibentuk menajdi
feces dan akan masuk dalam rectum. Proses yang terjadi di rectum adalah
pergerakan feces secara peristaltic yang dikendalikan oleh otot polos dan akhirnya
akan menuju anus (lubang pelepasan akhir). Proses perjalanan makanan untuk
sampai di usus besar membutuhkan waktu sekitar 4-5 jam. Usus besar dapat
menyimpan makanan dalam kurun waktu 24 jam.

 Anus/Lubang Pelepasan
Merupakan lubang pada ujung saluran pencernaan yang menghubungkan
rektum dengan dunia luar (udara luar). Terletak di dasar pelvis. Di anus, terjadi
proses perjalanan terakhir dari feces yang telah dibentuk di colon.
Di samping gerakan peristaltik, pada kolon juga terjadi gerak
segmentasi yang berfungsi memberi tempo terjadinya absorbsi air dan
mineral. Proses pencernaan pada kolon manusia juga dibantu oleh bakteri
usus Escherichia coli yang merombak sisa-sisa makanan sehingga terbentuk
feses. Apabila jumlah bakteri tersebut melebihi kondisi normal, maka akan
dapat menimbulkan penyakit pada usus, seperti diare. Adanya perombakan
sisa makanan oleh bakteri ini, maka dapat dihasilkan beberapa vitamin seperti
vitamin K, yang diperlukan dalam proses pembekuan darah. Anus merupakan
lubang akhir dari saluran pencernaan tempat keluarnya kotoran (feses).
Dinding anus terdiri atas dua lapisan yaitu otot lurik pada bagian luar dan otot
polos di bagian dalam. Proses pengeluaran feces melalui anus disebut
defekasi.10
Dinding anus diperkuat oleh 3 spinter:
a. Spinter Ani internus (Bekerja tidak menurut kehendak )
9
Pearce Evelyn C.2006 . Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis.Hlm 105

10
S. Ethel. W. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. hlm 295

14
b. Spinter Levator Ani (Bekerja juga tidak menurut kehendak)
c. Spinter Ani Eksternus (Bekerja menurut kehendak)

2.4 Proses pencernaan dalam tubuh


Proses pencernaan makanan berlangsung di dalam saluran pencernaan
makanan. Proses tersebut di mulai dari rongga mulut. Di dalam rongga mulut
makanan dipotong-potong oleh gigi seri dan dikunyah oleh gigi geraham ,
sehingga makanan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Walaupun zat
makanan telah dilumatkan atau dihancurkan dalam rongga mulut tetapi belum
dapat diserap oleh dinding usus halus. Karena itu, makanan harus diubah menjadi
sari makanan yang mudah larut. Dalam prose ini dibutuhkan beberapa enzim
pencernaan yang dikeluarkan oleh kelenjar pencernaan.
Waktu pencernaan, makanan tersebut diproses menjadi sari makanan yang diserap
oleh jonjot usus dan sisa makanan dikeluarkan melalui poros usus. Sari makanan
hanya dapat diserap dan diangkut oleh darah dan getah bening bila larut di
dalamnya, kemudian makanan tersebut didistribusikan ke bagian tubuh yang
membutuhkannya.
Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua
macam seperti berikut:
1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta
peremasan yang terjadi di lambung.
2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim
pencernaan dengan mengubah makanan yang ber-molekul besar menjadi molekul
yang berukuran kecil.
Makanan mengalami proses pencernaan sejak makanan berada di dalam
mulut hingga proses pengeluaran sisa-sisa makanan hasil pencernaan. Adapun
proses pencernaan makanan meliputi  ingesti, mastikasi, deglutisi, digesti,
absorpsi, dan defekasi.

 Rasa lapar dan haus

15
Kerja organ-organ pencernaan di dalam tubuh tidak berjalan dengan
sendirinya, tetapi ada suatu sistem yang mengkontrol sistem pencernaan tersebut,
yaitu sistem saraf dan hormon, begitu pula dengan rasa lapar dan haus.
Rasa lapar dikendalikan oleh sistem saraf yang berpusat pada hipotalamus, ada
dua teori mengenai timbulnya rasa lapar, yaitu:
1) Teori glukostatik: rasa lapar disebabkan oleh menurunnya kadar glukosa
(kadar gula) dalam darah.
2) Teori lipostatik: rasa lapar disebabkan oleh berkurangnya kadar lemak di
dalam sel- sel lemak.
Rasa haus akan muncul bila cairan dalam tubuh menjadi kental. Hal ini akan
menyebabkan osmoreseptor pada hipotalamus terangsang sehingga timbul
rasa ingin minum (haus).

2.5 Gangguan pada sistem pencernaan

Gangguan atau kelaianan yang biasa menyerang sistem pencernaan adalah:


1. Gastritis
Gastritis atau radang lambung disebabkan karena produksi asam lambung
yang tinggi sehingga mengiritasi dinding lambung. Selain itu, bisa disebabkan
oleh bakteri. Penderita gastritis akan merasa lambungnya terbakar.11
2. Batu empedu
Batu empedu adalah penyakit yang disebabkan oleh penyumbatan pada
saluran empedu. Hal ini terjadi karena adanya endapan di saluran empedu.
3. Konstipasi (sembelit)
Konstipasi terjadi karena feses bergerak secara lambat melalui kolon.
Feses yang ada sangat banyak dan kering sehingga sulit buang air besar. Hal ini
disebabkan, karena buang air yang tidak teratur.12
4. Diare

11
S. Ethel. W. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Hlm 296
12

16
Diare adalah suatu kondisi sering buang air besar dan feses terlalu lunak.
Makanan terlalu cepat melalui usus halus dan kolon sehingga air tidak banyak
diabsorpsi. Diare dapat merupakan gejala tipus, kanker, kolera, atau infeksi.
5. Disentri
Disentri disebabkan karena infeksi bakteri atau amuba. Gejala penyakit ini
adalah buang air besar bercampur darah.
6. Radang usus buntu
Radang usus buntu adalah peradangan pada apendiks. Hal ini terjadi,
karena adanya penumpukan makanan dan terjadi infeksi.
7. Kanker
Kanker usus besar terjadi, karena pola makanan yang tidak sehat. Gejala
yang timbul adalah adanya darah pada feses.

17
BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan

1. Proses pencernaan adalah proses perubahan makanan dari bentuk kasar


(kompleks) menjadi bentuk yang halus (sederhana) sehingga dapat diserap
usus. Proses pencernaan pada manusia dibedakan menjadi pencernaan
secara mekanik dan pencernaan secara kimiawi. Pencernaan secara
mekanik yaitu mengubah makanan dari bentuk kasar menjadi halus.
Sedangkan pencernaann secara kimiawi, yaitu pencernaan dengan bantuan
enzim.
2. Sistem pencernaan berfungsi untuk menyediakan makanan, air, dan
elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi.
3. Organ pencernaan pada manusia terdiri atas : mulut, faring, kerongkongan,
lambung, hati, pankreas, usus halus, usus besar, dan anus.
4. Proses pencernaan makanan meliputi  ingesti, mastikasi, deglutisi, digesti,
absorpsi, dan defekasi.
5. Gangguan pencernaan
a. Gastritis
Gastritis atau radang lambung disebabkan karena produksi asam lambung
yang tinggi sehingga mengiritasi dinding lambung. terbakar.
b. Batu empedu
Batu empedu adalah penyakit yang disebabkan oleh penyumbatan pada
saluran empedu.
c. Konstipasi (sembelit)
Konstipasi terjadi karena feses bergerak secara lambat melalui kolon.
d.Diare
Diare adalah suatu kondisi sering buang air besar dan feses terlalu lunak.

18
e. Disentri
Disentri disebabkan karena infeksi bakteri atau amuba.
f.Radang usus buntu
Radang usus buntu adalah peradangan pada apendiks.
g. Kanker
Kanker usus besar terjadi, karena pola makanan yang tidak sehat.

3.2 Saran
Sebaiknya kita menjaga dan mengontrol pola makan kita agar kesehatan
sistem pencernaan dapat tetap terjaga serta dapat menjalankan tugas dan
fungsinya sebagaimana mestinya.

19
DAFTAR PUSTAKA
Green, J.H., Pengantar Fisiologi Tubuh Manusia, Jakarta: Bina Rupa
Aksara, 2002.
Irianto, Kus. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Paramedis.
Bandung : Yrama Widya. 2004.
Pearce Evelyn C. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta :
PT Gramedia. 2006.

S. Ethel. W. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta :


Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2004.
Watson, Roger. Anatomi dan Fisiologi, Jakarta : EGC. 2002

20

Anda mungkin juga menyukai