Anda di halaman 1dari 10

SISTEM PERNAFASAN

(Tugas Mata Kuliah Anatomi Fisiologi Manusia)

Dosen Pengampu: Mahmud Rudini, M.Si

Disusun Oleh:

Anas Wahyu Fajar Fitrawan 1811060446

Erix 1811060377

M Syakur Nejatullah A 1811060494

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

LAMPUNG

2020/2021 GENAP

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini. Penulisan makalah ini adalah sebagai
salah satu tugas mata kuliah Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia.

Adapun isi dari makalah ini adalah membahas tentang Sistem Pernafasan, Hubungan
Sistem Pernafasan dengan Sistem Peredaran Darah, dan Gangguan dan Penyakit Sistem
Pernafasan. Harapannya adalah melalui makalah ini, pembaca dapat memahami bagaimana
tentang Sistem Peredaran Darah, Hubungan Sistem Peredaran Darah dan Pernafasan, dan
Gangguan dan Penyakit Sistem Pernafasan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak
Mahmud Rudini, M.Si selaku pengampu mata kuliah Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia yang
telah memberikan bimbingan kepada penulis sehingga dapat termotivasi dalam
menyelesaikan tugas ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan, sehingga
masih diperlukan saran dari semua pihak yang bersifat membangun dalam penyempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan,
khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

Bandar Lampung, 17 Maret 2021

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sistem Pernafasan


2.2 Hubungan Sistem Pernafasan dengan Sistem Peredaran Darah
2.3 Gangguan dan Penyakit Sistem Pernafasan

BAB III PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia memiliki sangat banyak sekali organ tubuh, baik organ tubuh bagian luar
maupun bagian dalam. Disamping itu terdapat pula sistem pernafasan pada tubuh manusia
dimana tubuh manusia menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen serta
menghembuskan udara yang banyak mengandung karbondioksida sebagai sisa dari
oksidasi keluar tubuh. Penghisapan udara ini disebut inspirasi dan menghembuskan udara
disebut ekspirasi.
Keseluruhan proses tersebut dilakukan oleh organ-organ yang berperan di dalam
tubuh. Oleh karena itu dibutuhkan organ- organ yang bekerja sebagai alat untuk
melakukan aktivitas tersebut. Makalah ini akan membahas tentang Sistem Pernafasan,
Hubungan Sistem Pernafasan dengan Sistem Peredaran Darah dan juga Gangguan dan
Penyakit Sistem Pernafasan.

1.2 Rumusan Masalah


A. Sistem Pernafasan
B. Hubungan Sistem Pernafasan dengan Sistem Peredaran Darah
C. Gangguan dan Penyakit Sistem Pernafasan
1.3 Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui sistem pernafasan pada tubuh manusia
b. Untuk mengetahui bagaimana korelasi antara sistem pernafasan dan peredaran darah
c. Untuk mengetahui berbagai gangguan dan penyakit pada sistem pernafasan

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sistem Pernafasan

Pernafasan (Respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung
oksigen serta mengembuskan udara yang mengandung karbondioksida sisa dari oksidasi
keluar dari tubuh. Semua sel mengambil Oksigen yang akan digunakan dalam bereaksi
dengan senyawa – senyawa sederhana dalam mitokondria sel untuk menghasilnkan senyawa–
senyawa kaya seperti energi, air dan karbondioksida. Jadi pernafasan juga dapat diartikan
sebagai proses untuk menghasilkan energi. Pernafasan juga dapat diartikan sebagai proses
untuk menghasilkan energi. Pernafasan dibagi menjadi 2 yaitu :

 Pernafasan eksternal (Luar) yaitu proses bernafas atau pengambilan Oksigen dan
pengeluaran Karbondioksida serta uap air antara organisme dan lingkungannya.
 Pernafasan Internal (Dalam) atau respirasi sel terjadi di dalam sel yaitu sitoplasma dan
mitokondria.

Sistem pernapasan terdiri atas saluran atau organ yang berhubungan dengan pernapasan.
Oksigen dari udara diambil dan dimasukan ke darah, kemudian di angkut ke jaringan.
Karbondioksida (CO2) di angkut oleh darah dari jaringan tubuh ke paru-paru dan dinapaskan
ke luar udara.

Fungsi Sistem Pernapasan

Fungsi utama sistem pernapasan adalah untuk memungkinkan ambilan oksigen dari
udara kedalam darah dan memungkinkan karbon dioksida terlepas dari dara ke udara bebas.
Meskipun fungsi utama system pernapasan adalah pertukaran oksigen dan karbondioksida,
masih ada fungsi-fungsi tambahan lain yaitu:

Tempat menghasilkan suara, Untuk meniup (balon, kopi/the panas, tangan, alat musik
dan lain sebagainya) Tertawa, Menangis, Bersin, Batuk, Homeostatis (pH darah)Otot-otot
pernapasan membantu kompresi abdomen (miksi,defekasi,partus).

2
Saluran Penghantar Udara

Pada manusia, pernafasan terjadi melalui alat-alat pernapasan yang terdapat dalam
tubuh atau melalui jalur udara pernapasan untuk menuju sel-sel tubuh. Struktur organ atau
bagian-bagian alat pernapasan pada manusia terdiri atas Rongga hidung, Farings
(Ronggatekak), Larings (kotak suara), Trakea (Batang tenggorok), Bronkus dan Paru-paru.

Alat Pernafasan
Alat pernafasan manusia terdiri atas beberapa organ, yaitu:

 Rongga Hidung adalah bangunan berongga yang terbagi oleh sebuah sekat di tengah
menjadirongga hidung kiri dan kanan. Hidung meliputi bagian eksternal yang
menonjol dari wajahdan bagian internal berupa rongga hidung sebagai alat penyalur
udara.Di bagian depan berhubungan keluar melalui nares (cuping hidung) anterior dan
di belakang berhubungan dengan bagian atas farings (nasofaring). Masing-masing
rongga hidungdibagi menjadi bagian vestibulum, yaitu bagian lebih lebar tepat di
belakang nares anterior,dan bagian respirasi.Permukaan luar hidung ditutupi oleh kulit
yang memiliki ciri adanya kelenjar sabesa besar, yang meluas ke dalam vestibulum
nasi tempat terdapat kelenjar sabesa, kelenjarkeringat, dan folikel rambut yang kaku
dan besar. Rambut ini berfungsi menapis benda-bendakasar yang terdapat dalam
udara inspirasi.
 Faring (Rongga tekak)Faring merupakan saluran yang memiliki panjang kurang lebih
13 cm yangmenghubungkan nasal dan rongga mulut kepada larings pada dasar
tengkorak.
 Larings (Kotak suara)Larings adalah suatu katup yang rumit pada persimpangan
antara lintasan makanandan lintasan udara. Laring terangkat dibawah lidah saat
menelan dan karenanya mencegahmakanan masuk ke trakea. Fungsi utama pada
larings adalah untuk melindungi jalan napasatau jalan udara dari farings ke saluran
napas lainnya , namun juga sebagai organ pembentuksuara atau menghasilkan
sebagian besar suara yang dipakai berbicara dan bernyanyi.
 Trakea (Batang tenggorok)Trakea adalah tabung terbuka berdiameter 2,5 cm dan
panjang 10 sampai 12 cm.Trakea terletak di daerah leher depan esophagus dan
merupakan pipa yang terdiri dari gelang-gelang tulang rawan. Di daerah dada, trakea
meluas dari larings sampai ke puncak paru,tempat ia bercabang menjadi bronkus kiri
dan kanan. Jalan napas yang lebih besar inimempunyai lempeng-lempeng kartilago di

3
dindingnya, untuk mencegah dari kempes selama perubahan tekanan udara dalam
paru-paru.
 Bronkus dan Percabangannya. Bronkus yang terbentuk dari belahan dua trakea
pada ketinggian kira-kira vertebratatorakalis kelima, mempunyai struktur serupa
dengan trakea dan dilapisi oleh jenis sel yang sama. Bronkus-bronkus itu berjalan ke
bawah dan kesamping ke arah tampuk paru.
 Paru-paru adalah struktur elastis sperti spons. Paru-paru berada dalam rongga
torak,yang terkandung dalam susunan tulang-tulang iga dan letaknya di sisi kiri dan
kananmediastinum (struktur blok padat yang berada di belakang tulang dada. Paru-
paru menutupi jantung, arteri dan vena besar, esophagus dan trakea).
 Pembuluh darah dan persarafan Di dalam paru terdapat peredaran darah ganda.
Darah yang miskin oksigen dariventrikel kanan masuk ke paru melalui arteri
pulmonalis. Selain system arteri dan vena pulmonalis, terdapat pula arteri dan vena
bronkialis, yang berasal dari aorta, untukmemperdarahi jaringan bronki dan jaringan
ikat paru dengan darah kaya oksigen. Ventilasi paru (bernapas) melibatkan otot-otot
pernapasan, yaitu diafragma dan otot-otot interkostal.Selain ini ada otot-otot
pernapasan tambahan eperti otot-otot perut.

2.2 hubungan system pernapasan dengan system peredaran darah

System respirasi dan system sirkulasi dalam hubungannya dengan transportasi atau
pengangkutan oksigen dalam tubuh manusia melalu perantara sel darah merah yang
melibatkan jantung dan paru-paru. Paru-paru berfungsi sebagai tempat terjadinya pertukaran
gas O2 dan CO2, sedangkan jantung fungsinya sebagai alat pompa darah ke seluruh tubuh
yang mengangkut oksigen dan kembali ke jantung lagi mengangkut karbondioksida. Jadi,
paru-paru dan jantung bekerja sama untuk transportasi oksigen dan karbondioksida yang
berguna bagi tubuh. Oksigen dari atmosfer masuk ke dalam paru-paru sampai ke alveolus,
kemudian masuk ke dalam darah. Kemudian oksigen tersebut diangkut oleh sel darah merah,
melalui pembuluh darah, kemudian masuk ke jantung lalu dipompa ke seluruh bagian tubuh.
Kemudian karbondioksida sebagai hasil sisa pembakaran masuk ke dalam pembuluh darah
vena dan selanjutnya menuju paru-paru.

Oksigen diangkut oleh darah melalui dua bentuk, yaitu terlarut dalam darah dan
terikat oleh hemoglobin, pada keadaan normal, sekitar 97% oksigen yang diangkut dari paru-

4
paru ke jaringan dan dibawa dalam bentuk terikat dengan hemoglobin dalam sel darah merah.
Sisanya 3% diangkut dalam bentuk terlarut dalam plasma dan sel.

2.3 Gangguan Pada System Pernapasan

System pernapasan manusia yang terdiri atas beberapa organ dapat mengalami gangguan.
Gangguan ini biasanya berupa kelainan atau penyakit. Penyakit atau kelainan yang
menyerang system pernapasan ini dapat menyebabkan terganggunya proses pernapasan,
beberapa contoh gangguan system pernapasan pada manusia sebagai berikut.

1. Emfisema, merupakan penyakit pada paru-paru. Paru paru mengalami pembengkakan


karena pembuluh darahnya kemasukan udara
2. Asma, merupakan kelainan penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan oleh
alergi, seperti debu, bulu, ataupun rambut. Kelainan ini dapat diturunkan
3. Tuberculosis (TBC), merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan oleh
mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut menimbulkan bintil-bintil pada dinding
alveolus. Jika penyakit ini menyerang dan dibiarkan semakin luas, dapat
menyebabkan sel-sel paru-paru mati. Akibatnya paru-paru akan kuncup atau
mengecil. Hal itu menyebabkan penderitanya sering terengah-engah
4. Influenza (flu), merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Penyakit
ini timbul dengan gejala bersin-berisn, demam, dan pilek
5. Kanker paru-paru, penyakit ini merupakan salah satu paling berbahaya. Sel-sel kanker
pada paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Salah satu pemicu kanker paru-paru
adalah kebiasaan merokok. Merokok dapat memicu terjadinya kanker paru-paru dan
kerusakan paru-paru.

5
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Respirasi adalah suatu proses pertukaran gas oksigen (O2) dari udara oleh organism
hidup yang digunakan untuk serangkaian metabolism yang akan menghasilkan
karbondioksida (CO2) yang harus dikeluarkan. System respirasi terdiri atas organ-organ yang
berfungsi dalam aktivitas metabolism khususnya produksi atau perubahan energy kimia yang
terikat dalam materi organic menjadi energy siap pakai (ATP) dalam sel. Secara khusus organ
respirasi merupakan media pertukaran O2 dan CO2 dari dalam dan luar tubuh. Udara dari
atmosfer masuk ke dalam tubuh melalui beberapa organ, udara masuk melalui rongga hidung,
faring, laring, trakea, bronkus dan percabangannya, paru paru, pembuluh darah dan
persarafan. Selanjutnya oksigen yang diperlukan untuk proses pernapasan masuk ke dalam
sel-sel darah kapiler menuju ke sel-sel jaringan tubuh dengan bantuan system transport.

3.2 Saran

6
DAFTAR PUSTAKA

1. Heil, M., Hazel, A. and Smith, J. (2008). The mechanics of airway closure. Respiratory Physiology
& Neurobiology, 163(1-3), pp.214-221.

2. Lesauskaite, V. and Ebejer, M. (1999). Age-related changes in the respiratory system. Maltese
Medical Journal, 11(1), p.25.

3. Majumder, N. (2015). Physiology of Respiration. IOSR Journal of Sports and Physical Education,
2(3), pp.16-17.

4. Patwa, A. and Shah, A. (2015). Anatomy and physiology of respiratory system relevant to
anaesthesia. Indian Journal of Anaesthesia, 59(9), p.533.

5. Srinivas, P. (2012). Steady State and Stability Analysis of Respiratory Control System using
Labview. International Journal of Control Theory and Computer Modeling, 2(6), pp.13-23.

6. White, S., Danowitz, M. and Solounias, N. (2016). Embryology and evolutionary history of the
respiratory tract. Edorium Journal of Anatomy and Embryology, 3, pp.54-62.

7. Mitrouska, I., Klimathianaki, M. and Siafakas, N. (2004). Effects of Pleural Effusion on


Respiratory Function. Canadian Respiratory Journal, 11(7), pp.499-503.

8. Kelly, F. (2014). Influence of Air Pollution on Respiratory Disease. European Medical Journal, 2,
pp.96-103.

9. Kennedy, J. (2012). Clinical Anatomy Series‐ Lower Respiratory Tract Anatomy. Scottish
Universities Medical Journal., 1(2), pp.174‐179.

10. Fikriyah, S. and Febrijanto, Y. (2012). Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok pada
mahasiswa laki-laki di asrama putra. Jurnal STIKES, 5(1), pp.99-108.

Anda mungkin juga menyukai