Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

Disusun oleh :

Iyeng Erlanda Grahita Sukma

POLITEKNIK BANJARNEGARA
DIII KEBIDANAN
2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menulis dan menyusun makalah ini dengan judul “SISTEM
PENCERNAAN PADA MANUSIA”. Makalah ini berisikan penjelasan mengenai
sistem pencernaan pada manusia.
Makalah ini kami susun secara praktis dan sederhana agar lebih mudah
untuk dipahami para pembaca. Dengan adanya makalah ini, nantinya kita dapat
lebih memahami tentang bagaimana sistem pencernaan pada manusia.
Kami juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini mungkin terdapat
kesalahan bahkan tidak ada kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak sangat kami butuhkan demi kesempurnaan makalah
ini.

ii
Daftar Isi
BAB I ............................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................................... 2
C. Tujuan .............................................................................................................................................. 2
BAB II .......................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 3
A. Pengertian Sistem Pencernaan Manusia ...................................................................................... 3
B. Ciri-Ciri Sistem Pencernaan Manusia ......................................................................................... 4
C. Alat-Alat Pencernaan Manusia...................................................................................................... 4
D. Mekanisme atau Proses Pencernaan Pada Manusia .................................................................. 12
E. Gangguan Sistem Pencernaan Pada Manusia ........................................................................... 14
BAB III....................................................................................................................................................... 16
PENUTUP.................................................................................................................................................. 16
A. Kesimpulan .................................................................................................................................... 16
Daftar Pustaka .......................................................................................................................................... 17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap makhluk hidup pasti perlu makan karena makanan merupakan sumber
energi pada makhluk hidup. Makhluk hidup memerlukan energi untuk melakukan
aktivitas seperti belajar, jalan, berbicara, tidur dan lain sebagainya. Agar makanan
yang kita makan dapat di serap di usus halus, maka makanan itu harus di ubah
menjadi bentuk sederhana melalui proses pencernaan, zat makanan yang
mengalami proses pencernaan di dalam tubuh adalah karbohidrat, protein, dan
lemak. Sedangkan unsur-unsur mineral, vitamin, dan air tidak mengalami proses
pencernaan. Proses pencernaan pada manusia dapat di bedakan menjadi dua
macam yaitu proses pencernaan secara mekanik dan kimiawi (enzimatis). Saat
mengunyah makanan seperti nasi, roti, umbi dan pisang berarti proses pencernaan
mekanik (fisik) sedang berlangsung dan proses pencernaan mekanik adalah proses
perubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi bentuk kecil atau halus.
Pada manusia dan mamalia umumnya proses pencernaan mekanik dilakukan
dengan menggunakan gigi. Berarti, proses pencernaan kimiawi pun sedang terjadi.
Dan proses pencernaan kimiawi adalah proses perubahan makanan dari zat yang
kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim.
Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat
reaksi-reaksi kimia dalam tubuh.

Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan


makanan yang kita makan. Alat pencernaan makanan dapat di bedakan atas
saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan manusia
memanjang dari mulut sampai anus, terdiri dari mulut (kaum olis), faring,
kerongkongan (esofagus), lambung (ventlikulus), usus halus (intestinum), usus
besar (kolon), dan anus. Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang
membantu proses pencernaan kimiawi. Kelenjar air ludah, kelenjar getah
lambung, hati (hepar), dan pankreas.

1
B. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan sistem pencernaan pada manusia?
2. Bagaimana ciri-ciri sistem pencernaan manusia?
3. Bagaimana susunan organ-organ pencernaan pada manusia?
4. Bagaimana mekanisme proses pencernaan pada manusia?
5. Bagaimana gangguan atau kelainan pada sistem pencernaan manusia?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan sistem pencernaan pada manusia.
2. Menjelaskan ciri-ciri sistem pencernaan manusia.
3. Menjelaskan susunan organ-organ pencernaan pada manusia.
4. Menjelaskan mekanisme proses pencernaan pada manusia.
5. Menjelaskan gangguan pada sistem pencernaan pada manusia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pencernaan Manusia


Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai
anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima
makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke
dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau
merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.
Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar
menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang
kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan menggunakan enzim dan
organ-organ pencernaan. Enzim ini dihasilkan oleh organ-organ pencernaan dan
jenisnya tergantung dari bahan makanan yang akan dicerna oleh tubuh. Zat
makanan yang dicerna akan diserap oleh tubuh dalam bentuk yang lebih
sederhana.
Menurut (Farid, F, 2007) sistem pencernaan merupakan sistem yang
memproses mengubah makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-
nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan juga akan memecah
molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan
bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh. Sistem pencernaan pada
manusia hampir sama dengan sistem pencernaan hewan lain yaitu terdapat mulut,
lambung, usus, dan mengeluarkan kotorannya melewati anus.
Dari beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem pencernaan
manusia adalah sistem organ dalam manusia yang menerima makanan dan
mengubahnya dari ukuran besar menjadi ukuran yang lebih halus serta memecah
molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana dengan menggunakan
enzim dan organ-organ pencenaan sehingga makanan tersebut mudah dicerna oleh
tubuh.

3
B. Ciri-Ciri Sistem Pencernaan Manusia
Sistem pencernaan pada manusia memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
 Terdiri dari beberapa sistem organ/alat pencernaan.
 Dalam melakukan proses pencernaan dibantu oleh enzim-enzim tertentu tergantung
dari bahan makanan yang akan dicerna.
 Enzim dihasilkan oleh organ-organ pencernaan.
 Proses pencernaan makanan dibagi atas dua yaitu pencernaan secara mekanik dan
secara kimiawi.

C. Alat-Alat Pencernaan Manusia


 Saluran pencernaan
Alat-alat pencernaan makanan manusia terdiri dari saluran pencernaan dan
kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan terdiri dari mulut (Oris), pangkal
kerongkongan (faring), kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus
halus yang terdiri atas: usus 12 jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus
penyerapan (ileum) sedangkan usus besar, terdiri atas usus tebal (kolon), poros
usus (rektum), dan anus.

4
1. Rongga mulut ( cavum oris)

Di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah. Gigi
memotong dan menghaluskan makanan menjadi bagian kecil sehingga mudah
ditelan. Gigi manusia tersusun atas gigi seri, gigi taring, dan geraham.

Gigi seri berbentuk seperti kapak, terletak di sebelah depan, berfungsi untuk
memotong makanan. Gigi taring terletak di antara gigi seri dan geraham.,
berbentuk runcing dan berfungsi untuk merobek atau mengoyak makanan.
Geraham terletak di belakang taring dan berfungsi untuk mengunyah atau
menghaluskan makanan. Geraham mempunyai permukaan agak lebar dan
bergelombang seperti papan penggilas.
Selain gigi, di dalam rongga mulut terdapat lidah dan 3 pasang kelenjar air
liur. Lidah berfungsi sebagai alat pengecap makanan, membantu gigi mencampur
dan menempatkan makanan, serta membantu menelan dan mendorong makanan
masuk ke dalam kerongkongan.

2. Pangkal Kerongkongan (faring)


Faring merupakan persimpangan antara tenggorokan dengan kerongkongan.
Di pangkal faring terdapat katup yang disebut epiglotis. Bagian depan faring

5
berhubungan dengan tenggorokan, sedangkan bagian belakang berhubungan
dengan kerongkongan.

3. Kerongkongan (esophagus)
Kerongkongan merupakan penghubung antara mulut dengan lambung. Organ
ini berbentuk tabung yang panjangnya sekitar 25 cm. Kerongkongan terletak di
belakang saluran pernapasan. Pada batas antara esophagus dengan lambung
terdapat sfinger esophagi (sphincter esophagi) yang berfungsi mengatur agar
makanan yang sudah masuk ke dalam lambung tidak kembali ke esophagus.
Makanan ketika melewati kerongkongan didorong dengan menggunakan gerakan
otot kerongkongan yang disebut gerak peristaltik.

4. Lambung (ventrikulus)
Lambung atau perut besar terletak di bagian atas rongga perut sebelah kiri.
Lambung terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak) berbatasan dengan
kerongkongan, bagian tengah (fundus), dan bagian bawah (pilorus). Di ujung
lambung terdapat otot lingkar yang mengatur masuk atau keluarnya makanan di
lambung. Otot lingkar itu cenderung tertutup dan membuka hanya pada saat ada
makanan masuk ke lambung atau saat muntah. Otot lingkar lainnya terdapat di
ujung lambung yang berbatasan dengan usus halus, yaitu otot lingkar pilorus.

6
Pada dinding lambung bagian fundus terdapat kelenjar lambung yang dapat
menghasilkan 400 - 800 ml getah lambung. Getah lambung terdiri atas air, lendir,
asam lambung, enzim pepsinogen, dan renin. Dinding lambung terdiri atas otot
yang tersusun melingkar, memanjang, dan menyerong. Kontraksi otot lambung
menyebabkan makanan teraduk merata dengan getah lambung.

5. Usus halus
Usus halus merupakan saluran makanan terpanjang, panjangnya kurang lebih
5m, serta banyak mengandung pembuluh darah dan limfa. Usus halus terdiri dari:

 usus dua belas jari (duodenum)


Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak
setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus

7
dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus. Usus dua belas jari
merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh selaput
peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berkisar pada derajat sembilan.
Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan
kantung empedu. Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari
(duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke
dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh
usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk
berhenti mengalirkan makanan.
Empedu dihasilkan oleh sel hati. Cairan empedu dari hati ditampung di
kantong empedu, kemudian dialirkan ke usus dua belas jari melalui saluran
empedu. Cairan empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Empedu berwarna
kecoklatan karena merupakan hasil pemecahan hemoglobin. Pigmen empedu ini
memberi warna khas pada feses.



 usus kosong (jejenum)
Usus kosong atau jejunum adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus
dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa,
panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus
kosong. Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan

8
mesenterium. Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan
terdapat jonjot usus (vili), yang memperluas permukaan dari usus.

5. Usus Penyerapan (Illeum)


Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada
sistem pencernaan manusia ileum memiliki panjang sekitar 2- 4 m dan terletak
setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki
pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12
dan garam empedu

6. Usus Besar (kolon)


Usus besar terdiri dari dua bagian, yaitu usus tebal dan poros usus (rectum).
Usus tebal terdiri atas bagian yang naik, bagian yang datar, dan bagian yang turun.
Bagian akhir dari usus besar adalah poros usus (rectum).

Usus tebal mengatur kadar air pada sisa makanan. Apabila kadar air pada sisa
makanan terlalu banyak, dinding usus tebal menyerap kelebihan air tersebut.
Sebaliknya, jika sisa makanan kekurangan air, dinding usus tebal mengeluarkan
air ke sisa makanan tersebut. Di dalam usus tebal terdapat bakteri koli
(Escherichia coli) yang membantu proses pembusukan sisa makanan menjadi

9
feses. Bakteri koli juga membantu pembentukan vitamin K dan vitamin B-12.
Selain itu, bakteri koli dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab
penyakit.

 Usus Buntu (sekum)


Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, “buta”) dalam istilah anatomi
adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon
menanjak dari usus besar. Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan
beberapa jenis reptil. Sebagian besar herbivora memiliki sekum yang besar,
sedangkan karnivora eksklusif memiliki sekum yang kecil, yang sebagian atau
seluruhnya digantikan oleh umbai cacing.

 Umbai Cacing (Appendix)


Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu.
Infeksi pada organ ini disebut apendisitis atau radang umbai cacing. Apendisitis
yang parah dapat menyebabkan apendiks pecah dan membentuk nanah di dalam
rongga abdomen atau peritonitis (infeksi rongga abdomen).Dalam anatomi
manusia, umbai cacing atau dalam bahasa Inggris, vermiform appendix (atau
hanya appendix) adalah hujung buntu tabung yang menyambung dengan caecum.
Umbai cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio. Dalam orang dewasa,
Umbai cacing berukuran sekitar 10 cm tetapi bisa bervariasi dari 2 sampai 20 cm.
Walaupun lokasi apendiks selalu tetap, lokasi ujung umbai cacing bisa berbeda –
bisa di retrocaecal atau di pinggang (pelvis) yang jelas tetap terletak di
peritoneum. Banyak orang percaya umbai cacing tidak berguna dan organ
vestigial (sisihan), sebagian yang lain percaya bahwa apendiks mempunyai fungsi
dalam sistem limfatik. Operasi membuang umbai cacing dikenal sebagai
appendektomi.

7. Rectum dan anus


Rektum (Bahasa Latin: regere, “meluruskan, mengatur”) adalah sebuah
ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir
di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses.

10
Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi,
yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke
dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB).
Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum
akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan
defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke
usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak
terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.
Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi
dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang
penting untuk menunda BAB. Anus merupakan lubang di ujung saluran
pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari
permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus. Pembukaan dan
penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui
proses defekasi (buang air besar – BAB), yang merupakan fungsi utama anus.

a. Kelenjar Pencernaan
1. Kenjar Ludah
Kelenjar ludah merupakan kelenjar yang ada di rongga mulut yang
berfungsi memproduksi air liur (saliva).
Enzim yang dihasilkan di mulut yaitu enzim amilase yang mengubah zat tepung
(amilum) menjadi zat gula (pati).
2. Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi
utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting
seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan
erat dengan duodenum (usus dua belas jari). Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar
yaitu :
- Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
- Pulau pankreas, menghasilkan hormon
Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan
hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna

11
protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam
bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif.
Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga
melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi
duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.

3. Hati (hepar)
Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan
memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan.
Organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan memiliki beberapa
fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, dan
penetralan obat. Dia juga memproduksi bile, yang penting dalam pencernaan.
Istilah medis yang bersangkutan dengan hati biasanya dimulai dalam hepat- atau
hepatik dari kata Yunani untuk hati, hepar.

4. Kantong empedu
Kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk buah
pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk
proses pencernaan. Pada manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10
cm dan berwarna hijau gelap – bukan karena warna jaringannya, melainkan
karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan
hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu. Empedu memiliki 2 fungsi
penting yaitu:
- Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
- Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin
(Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.

D. Mekanisme atau Proses Pencernaan Pada Manusia


Pertama-tama, pencernaan dilakukan oleh mulut. Disini dilakukan pencernaan
mekanik yaitu proses mengunyah makanan menggunakan gigi dan pencernaan
kimiawi menggunakan enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah
makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula
sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya.
Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37oC.

12
Makanan selanjutnya dibawa menuju lambung dan melewati kerongkongan.
Makanan bisa turun ke lambung karena adanya kontraksi otot-otot di
kerongkongan. Di lambung, makanan akan melalui proses pencernaan kimiawi
menggunakan zat/enzim sebagai berikut:

 Renin, berfungsi mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu
(ASI). Hanya dimiliki oleh bayi.
 Pepsin, berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton.
 HCl (asam klorida), berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi
pepsin. Sebagai disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon
sekretin dan kolesistokinin pada usus halus.
 Lipase, berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Namun lipase yang dihasilkan sangat sedikit.
Setelah makanan diproses di lambung yang membutuhkan waktu sekitar 3 – 4
jam, makanan akan dibawa menuju usus dua belas jari. Pada usus dua belas jari
terdapat enzim-enzim berikut yang berasal dari pankreas:
1. Amilase. Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula
yang lebih sederhana.

2. Lipase. Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan
gliserol.
3. Tripsinogen. Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu
enzim yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam
amino yang siap diserap oleh usus halus.
Selain itu, terdapat juga empedu. Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung
di dalam kantung empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu
ke usus dua belas jari. Empedu mengandung garam-garam empedu dan zat warna
empedu (bilirubin). Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat warna
empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak sel darah
merah yang telah tua di hati. Empedu merupakan hasil ekskresi di dalam hati. Zat
warna empedu memberikan ciri warna cokelat pada feses. Selanjutnya makanan
dibawa menuju usus halus. Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi
dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi
glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak dan gliserol, serta protein dicerna

13
menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan
karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan
(absorbsi) akan berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap.
Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam
lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan
mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus halus.
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan
lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat
bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa
makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga
menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan
darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena
tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar.
Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar. Selanjutnya
sisa-sisa makanan akan dibuang melalui anus berupa feses. Proses ini dinamakan
defekasi dan dilakukan dengan sadar.

E. Gangguan Sistem Pencernaan Pada Manusia

1. Gastritis
Merupakan suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa
(lender) dinding lambung. Penyebabnya ialah penderita memakan yang
mengandung kuman penyakit. Kemungkinan juga karena kadar asam klorida
(HCL) pada lambung terlalu tinggi.
2. Hepatitis
Hepatitis merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati.
Virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui air atau makanan.
3. Diare
Diare terjadi karena adanya iritasi pada selaput dinding usus besar atau
kolon. Fases penderita diare berbentuk encer. Penyebabnya adalah penderita
memakan makanan yang mengandung bakteri atau kuman. Akibatnya gerakan
peristaltic dalam usus tidak terkontrol. Sehingga, laju makanan meningkat dan
usus tidak dapat menyerap air. Namun, apabila fases yang dikeluarkan bercampur

14
dengan darah dan nanah, kemudian perut terasa mulas, gejala tersebut menunjuk
pada penyakit desentri. Penyebabnya yakni infeksi bakteri Shigella pada dinding
usus besar.

4. Konstipasi
Konstipasi atau yang sering kita sebut dengan sebutan “sembelit”
adalah keadaan yang dialami seseorang dengan gejala fases mengeras
sehingga susah dikeluarkan. Sembelit disebabkan oleh adanya penyerapan
air pada sisi makanan. Akibatnya, fases kekurangan air dan menjadi keras.
Ini terjadi dari kebiasaan buruk yang menunda-nunda buang air besar.
Selain itu, juga karena kurangnya penderita dalam mengkonsumsi
makanan berserat. Oleh karena itu, banyak memakan buah-buahan dan
sayur-sayuran berserat serta minum banyak air dapat mencegah gangguan
ini.
5. Apendisitis
Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi karena peradangan
apendiks. Penyebabnya ialah adanya infeksi bakteri pada umbai cacing
(usus buntu). Akibatnya, timbul rasa nyeri dan sakit.
6. Hemeroid/Wasir/Ambeyen
Hemoroid/Wasir/Ambeyen merupakan gangguan pembengkakan
pada pembuluh vena disekitar anus. Orang yang sering duduk dalam
beraktivitas dan ibu hamil seringkali mengalami gangguan ini.
7. Maag
Orang yang mengalami maag memiliki ciri-ciri rasa perih pada
dinding lambung, mual, muntah, dan perut kembung. Gangguan ini
disebabkan meningkatnya kadar asam lambung yang dipicu karena pikiran
tegang, pola makan yang tak teratur, dan lain sebagainya.
8. Tukak Lambung
Tukak lambung adalah salah satu kelainan sistem pencernaan yakni
kerusakan pada selaput lendir. Tukak lambung dapat disebabkan oleh
factor-faktor kuman, toksin, ataupun psikosomatis. Kecemasan, ketakutan,
stress, dan kelelahan merupakan faktor psikosomatis yang akhirnya dapat

15
merangsang pengeluaran HCL di lambung. Jika HCL berlebihan, selaput
lendir lambung akan rusak.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem pencernaan manusia adalah sistem organ dalam manusia yang
menerima makanan dan mengubahnya dari ukuran besar menjadi ukuran yang
lebih halus serta memecah molekul kompleks menjadi molekul yang lebih
sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-organ pencenaan sehingga
makanan tersebut mudah dicerna oleh tubuh.
Sistem pencernaan pada manusia memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Terdiri dari beberapa system organ/alat pencernaan (rongga mulut-rektum).
2. Dalam melakukan proses pencernaan dibantu oleh enzim-enzim tertentu
tergantung dari bahan makanan yang akan dicerna.
3. Enzim dihasilkan oleh organ-organ pencernaan.
4. Proses pencernaan makanan dibagi atas dua yaitu pencernaan secara mekanik dan
secara kimiawi.
Saluran pencernaan terdiri dari mulut (Oris), pangkal kerongkongan (faring),
kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus halus yang terdiri atas:
usus 12 jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum)
sedangkan usus besar, terdiri atas usus tebal (kolon), poros usus (rektum), dan
anus. Kelenjar pencernaan terdiri dari kelenjar ludah, kelenjar pancreas, kelenjar
empedu. Proses pencernaan pada manusia terjadi secara mekanik oleh gigi dan
otot saluran pencernaan dan secara kimiawi oleh enzim-enzim yang dihasilkan
oleh kelenjar pencernaan.
Gangguan pada sistem pencernaan terdiri dari: gastritis, hepatitis, diare,
konstipasi, apendisitis, ambeyen, maag, tukak lambung.

16
Daftar Pustaka

Anonym dalam:
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-irmadyahay-6313-2-
babii.pdf
Anonim. Makalah Anfisman dalam:
https://www.scribd.com/doc/96512493/makalah-anfis#
Husadanin, dian. 2013. Makalah Sistem Pencernaan dalam:
https://dianhusadanindyapp.wordpress.com/2013/02/21/makalah-sistem-
pencernaan/
Madan, surya. 2014. System Pencernaan pada manusia dalam:
https://suryaramadan.wordpress.com/2014/11/05/37/sistem pencernaan pada
manusia
Sridianti. Gambar bagan system pencernaan pada manusia dalam:
http://www.sridianti.com/gambar-bagan-sistem-pencernaan-manusia.html

17

Anda mungkin juga menyukai