Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“ AYO CEGAH VIRUS CORONA, DENGAN GERMAS (Gerakan Masyarakat)”


DI RW 10, KELURAHAN SRONDOL KULON KOTA SEMARANG
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Klinik
Stase Keperawatan Komunitas

Dosen Pembimbing :
1. Sugih Wijayati, S.Kp, Ns. M.Kes
2. Muhammad Jauhar, S. Kep, Ns., M.Kep
3. Arwani
4. Sri Widiyati
5. Fajar

Disusun oleh :
Kelas Alih jenjang 2019

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG
2020

SAP
(SATUAN ACARA PENYULUHAN)
“ AYO CEGAH VIRUS CORONA DENGAN GERMAS (Gerakan Masyarakat) ”

A. TOPIK :
Penyuluhan Pendidikan Kesehatan Tentang Covid-19

B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti pendidikan Kesehatan Masyarakat RW 10 dapat
mengetahui dan memahami pentingnya kesehatan lingkungan tentang “ Ayo
Cegah Virus Corona Dengan Germas (Gerakan Masyarakat)”
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti pendidikan Kesehatan Masyarakat, seluruh masyarakat
RW 10 mampu:
a) Menjelaskan apa pengertian dari Virus Corona (Covid-19)
b) Menyebutkan Tanda-Gejala klinis dari Virus Corona (Covid-19)
c) Mengetahui cara penularan Virus Corona (Covid-19)
d) Menjelaskan dan menerapkan cara pencegahan Virus Corona (Covid-19)
e) Mengetahui langkah-langkah yang terkena ODP atau PDP bisa dilakukan
agar virus Corona tidak menular ke orang lain

C. SASARAN :
Masyarakat RW 10 Kelurahan Srondol Kulon

D. METODE PEMBELAJARAN
a) Ceramah
b) Demonstrasi / simulasi
c) Diskusi interaktif

E. MEDIA PEMBELAJARAN
1. PPT
2. Leaflet
3. Pengeras Suara

F. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

KEGIATAN KEGIATAN
NO TAHAP WAKTU MEDIA
PENYULUH PESERTA
1. Pembukaan 5 Menit 1 Salam Menjawab Pengeras
2 Perkenalan Salam suara
3 Menjelaskan
tujuan dari
pertemuan
2. Isi materi 35 menit 1. Menjelaskan apa Memperhatikan PPT
pengertian dari
Virus Corona
(Covid-19)
2. Menyebutkan Memperhatikan
Tanda-Gejala
klinis dari Virus
Corona (Covid-19)
3. Mengetahui cara
Memperhatikan
penularan Virus
Corona (Covid-19)
4. Menjelaskan dan
Memperhatikan
menerapkan cara
pencegahan Virus
Corona (Covid-19)
5. Mengetahui
Memperhatikan
langkah-langkah
yang terkena ODP
atau PDP bisa
dilakukan agar
virus Corona tidak
menular ke orang
lain
6. Memberi
Menjawab
kesempatan untuk
pertanyaan
bertanya
3. Penutup 5 menit 1. Menyimpulkan Memperhatiaka
materi bahasan n
yang telah
disampaikan
2. Memberi motivasi Memperhatikan
peserta untuk
mencegah virus
corona (covid-19)

G. WAKTU PELAKSANAAN
Hari / tanggal : 22 April 2020
Waktu : 45 menit
Tempat : Kelurahan RW 10

H. MATERI
Terlampir

I. METODE EVALUASI
Tanya jawab

J. ALAT EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a) Peserta yang datang di tempat penyuluhan
b) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan di-lakukan sebelum dan
saat penyuluhan.
2. Evaluasi Proses
a) Antusias Masyarakat Terhadap Materi Penyuluhan.
b) Masyarakat Konsentrasi Mendengarkan Penyuluhan.
c) Masyarakat mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
lengkap dan benar.
3. Evaluasi Hasil
a) Menjelaskan apa pengertian dari Virus Corona (Covid-19)
b) Menyebutkan Tanda-Gejala klinis dari Virus Corona (Covid-19)
c) Mengetahui cara penularan Virus Corona (Covid-19)
d) Menjelaskan dan menerapkan cara pencegahan Virus Corona (Covid-19)
e) Mengetahui langkah-langkah yang terkena ODP atau PDP bisa dilakukan
agar virus Corona tidak menular ke orang lain

K. DAFTAR PUSTAKA
World Health Organization (WHO). 2020. https://www.who.int/health-
topics/coronavirus . Diakses 21 April 2020
Alodokter. (2020, April 21). alodokter.com. Diambil kembali dari
https://www.alodokter.com/virus-corona
Kemenkes. (2020, April 21). Diambil Kembali dari www.kemkes.go.id
https://www.kemkes.go.id/folder/view/full-content/structure-faq.html
A.Potter, Patricia, Pery. 2002.  Keterampilan dan Prosedur  Dasar. Mosby
:Elsevier
JNPK_KR. (2004). Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo.
Kemenkes. 2015. Etika Batuk yang Baik dan Benar, (dikutip
dari www.depkes.go.id/etika- batuk-yang-baik-dan-benar, diakses pada 18
Mei 2016)
https://www.persi.or.id/images/regulasi/permenkes/pmk272017.pdf
LAMPIRAN MATERI

1. Pengertian Covid-19
Berdasarkan WHO Penyakit coronavirus (COVID-19) adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh coronavirus yang baru ditemukan.
2. Tujuan Covid-19
Agar masyarakat mampu mencegah coronavirus (covid-19) baik menjaga kesehatan
sendiri dan keluarga.
3. Gejala dan Klinis Covid-19
a) Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)
b) Pilek
c) Batuk kering
d) Sakit tenggorokan
e) Sakit kepala
f) Sesak napas
4. Cara Penularan Covid-19
a) Tetesan kecil (droplet) yang dikeluarkan pada saat seseorang batuk atau bersin
b) Kontak pribadi seperti menyentuh dan berjabat tangan
c) Menyentuh benda mati atau permukaan dengan virus diatasnya , kemudian
menyentuh mulut, hidung, mata sebelum cuci tangan
5. Cara pencegahan Covid-19
Menurut Menkes, yang perlu disadari benar adalah pentingnya menjaga kesehatan
diri sendiri karena pencegahan tersebut adalah yang paling baik dan murah. Adapun
langkah pencegahan dan menjaga diri dari Virus Corona adalah dengan
menerapkan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat). Adapun caranya
adalah dengan beberapa kegiatan berikut:
a) Rajin cuci tangan 6 langkah pakai sabun  atau hand sanitizer yang mengandung
alkohol minimal 60%, terutama setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat
umum
b) Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut (segitiga wajah). Tangan menyentuh
banyak hal yang dapat terkontaminasi virus. Jika kita menyentuh mata, hidung
dan mulut dengan tangan yang terkontaminasi, maka virus dapat dengan mudah
masuk ke tubuh kita.
c) Terapkan physical distancing, yaitu menjaga jarak minimal 1 meter dari orang
lain, dan jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan mendesak.
d) Makan dengan gizi yang seimbang
e) Rajin berolahraga dan istirahat yang cukup
f) Jaga kebersihan yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan,
termasuk kebersihan rumah.
g) Tidak merokok
h) Minum air mineral 8 gelas/hari
i) Makan makanan yang dimasak dengan sempurna dan jangan makan daging dari
hewan yang berpotensi menularkan
j) Bila demam dan sesak nafas, segera ke fasilitas kesehatan
k) Ketika batuk dan bersin, tutup hidung dan mulut Anda dengan tisu atau lengan
atas bagian dalam (bukan dengan telapak tangan)
l) Gunakan masker penutup mulut dan hidung ketika Anda sakit atau saat berada di
tempat umum.
m) Jangan lupa berdoa
6. Untuk orang ODP atau PDP langkah-langkah yang bisa dilakukan agar virus
Corona tidak menular ke orang lain, yaitu:
a) Lakukan isolasi mandiri dengan cara tinggal terpisah dari orang lain untuk
sementara waktu. Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar
mandi yang berbeda dengan yang digunakan orang lain.
b) Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.
c) Bila ingin ke rumah sakit saat gejala bertambah berat, sebaiknya hubungi dulu
pihak rumah sakit untuk menjemput.
d) Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda sampai
Anda benar-benar sembuh.
e) Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang sedang
sakit.
f) Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta
perlengkapan tidur dengan orang lain.
g) Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau sedang
bersama orang lain.
h) Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu
segera buang tisu ke tempat sampah.
CUCI TANGAN
A. Pengertian Mencuci Tangan
Menurut DEPKES 2007, mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis
melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa
dan air. Mencuci tangan adalah membasahi tangan dengan air mengalir untuk
menghindari penyakit, agar kuman yang menempel pada tangan benar-benar hilang.
Mencuci tangan adalah teknik dasar untuk melakukan pengontrolan dan
pencegahan infeksi bakteri. Mencuci tangan adalah proses pembuangan kotoran dan
debu secara mekanis dari kulit kedua belah tangan dengan memakai sabun atau
pembersih lainnya dan dibilas dengan air bersih (Ardhiyanti,dkk, 2014).
Ada dua prosedur pencucian tangan yang dapat dilakukan.Kegagalan untuk
melakukan kebersihan dan kesehatan tangan yang tepatdianggap sebagai sebab
utama infeksi nosokomial yang menular di pelayanankesehatan, penyebaran
mikroorganisme multiresisten dan telah diakui sebagaikontributor yang penting
terhadap timbulnya wabah.
B. Tujuan mencuci tangan :
1. menghilangkan kotoran dan debu
2. mengurangi jumlah mikroorganisme yang menempel pada telapak tangan
3. untuk mencegah transmisi mikroorganisme
C. Manfaat
1. Untuk menghindarkan penularan penyakit melalui tangan.
2. Untuk menjaga kebersihan diri (perorangan).
3. Untuk membuat tubuh kita tetap sehat dan bugar.
4. Supaya tidak menjadi agen penular bibit penyakit kepada orang lain
D. Dampak Jika Tidak Cuci Tangan
1. Keracunan Bakteri Salmonella
Jika Anda sering makan tanpa mencuci tangan maka bisa terkena infeksi
bakteri salmonella. Bakteri ini bisa menyebar secara langsung dari berbagai
tempat. Potensi ini juga bisa disebabkan karena makan sayuran mentah tanpa di
cuci. Telur bakteri salmonella akan berpindah dari makanan atau tangan ke
dalam saluran pencernaan. Bakteri ini bisa hidup dalam usus dan saluran
pencernaan lain. Tanda keracunan bakteri salmonella adalah seperti diare, sakit
perut, keringat dingin, mual dan muntah. Untuk mencegah agar tidak terlalu
parah maka bisa meminta bantuan dokter.
2. Keracunan Bakteri E. Colli
Keracunan bakteri E. colli juga bisa terjadi jika Anda makan tanpa
mencuci tangan. Bakteri ini bisa berasal dari tempat umum seperti toilet.
Misalnya jika Anda makan setelah menggunakan toilet umum tanpa mencuci
tangan, maka telur bakteri E.colli bisa masuk ke saluran pencernaan secara
langsung. Keracunan ini bisa menyebabkan diare yang sangat berat, kram
perut, nyeri perut yang parah dan jika tidak segera diobati maka bisa
menyebabkan gagal ginjal. (baca juga : bahaya gagal ginjal – gejala dan
pencegahannya)
3. Resiko Tertular Flu atau Pilek
Tertular flu atau pilek menjadi resiko yang paling sering terjadi secara
umum. Penularan ini terjadi ketika Anda baru saja menggunakan fasilitas
umum atau bersentuhan dengan orang lain. Kemudian ketika Anda makan
secara langsung maka bisa menyebabkan virus segera berpindah tangan. Virus
akan menyebar sangat cepat, tidak hanya masuk ke dalam tubuh tapi juga
berpindah lewat saluran pernafasan.
4. Tertular Penyakit Infeksi Tenggorokan
Jika Anda memiliki kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan,
maka bisa menyebabkan infeksi tenggorokan. Hal ini terjadi ketika ada banyak
bakteri yang sudah melekat ke tangan kemudian menyebar ke saluran
pencernaan. Makanan yang masuk ke saluran tenggorokan akan berhubungan
langsung dengan lendir. Kemudian bakteri akan tinggal dalam bagian lendir
tersebut dan berkembang dengan pesat. Kondisi ini bisa menyebabkan sakit
tenggorokan dan infeksi yang lebih buruk. (baca juga : bahaya radang
tenggorokan kronis)
5. Diare
Orang yang tidak mencuci tangan sebelum makan juga sangat rentan
terkena penyakit diare. Infeksi ini bisa disebabkan oleh virus atau bakteri yang
sebelumnya sudah ada di tangan. Kemudian akan masuk ke saluran pencernaan
lewat makanan yang bersentuhan langsung dengan tangan. Perkembangan
bakteri atau virus dalam saluran pencernaan bisa menyebabkan diare. Usus
tidak bisa menerima bakteri tersebut sehingga membuat reaksi diare. Untuk
mencegah hal yang lebih buruk sebaiknya segera kunjungi dokter Anda.
6. Infeksi Penyakit Hepatitis B
Bahaya tidak mencuci tangan sebelum makan juga bisa terkena
hepatitis B. Penyakit hepatitis ini akan menyerang organ hati dan menyebabkan
penderita sulit untuk memiliki tubuh yang sehat. Hepatitis B termasuk jenis
penyakit yang mudah menular. Salah satu cara untuk mencegahnya adalah
sering mencuci tangan. Mencuci tangan sebelum makan bisa menurunkan
resiko hepatitis B. Virus ini bisa menyebar dengan mudah lewat udara dan
makanan. Bahkan lingkungan yang buruk bisa menjadi tempat endemi hepatitis
B.
7. Resiko Infeksi Shigellosis
Infeksi ini bisa menyebabkan penyakit shigellosis, yang merupakan infeksi
akibat jenis bakteri shigela. Penyakit yang dihasilkan seperti disentri. Disentri
umumnya disebabkan karena kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan.
Ketika tangan Anda kotor setelah melakukan berbagai pekerjaan maka
mungkin banyak bakteri yang bersarang dalam tangan Anda. Kontaminasi bisa
terjadi lewat makanan itu sendiri atau tangan yang kotor. Penyakit ini ditandai
dengan demam, diare yang parah, diare bisa disertai darah dan dehidrasi.
8. Resiko Infeksi Botulisme
Orang yang tidak mencuci tangan sebelum makan juga bisa terkena infeksi
penyakit botulisme. Penyakit ini menular secara langsung lewat makanan dan
tangan yang kotor. Ini termasuk jenis infeksi yang sangat berbahaya karena
bisa menyebabkan kematian. Infeksi juga membutuhkan perawatan yang
segera untuk mengurangi potensi bahaya yang lebih buruk. Beberapa tanda
infeksi ini adalah seperti diare, sakit perut, mual, muntah, demam, pandangan
kabur dan hilang kesadaran.
9. Resiko Infeksi Amoebiasis
Resiko infeksi amoebiasis adalah jenis penyakit yang bisa disebabkan
karena tidak mencuci tangan sebelum makan. Penyakit ini akan menyebabkan
penderita mengalami disentri. Jenis amuba penyebab infeksi ini termasuk
dalam kelas Entamoeba histolitica. Infeksi ini tidak hanya menyerang pada
saluran pencernaan namun juga berbagai organ lain. Karena itu infeksi ini
cepat berkembang dalam tubuh dan membutuhkan perawatan darurat. Mencuci
tangan sebelum makan bisa mencegah kondisi yang lebih berbahaya.
10. Resiko Radang Pernafasan
Orang yang memiliki kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan juga
bisa terkena penyakit radang saluran pernafasan. Penyakit ini bisa
menyebabkan sesak nafas, batuk, flu dan radang tenggorokan. Penyakit ini bisa
menyebar lewat bakteri atau virus yang masuk ke tubuh lewat makanan. Ketika
bakteri atau sumber penyebab infeksi bersentuhan dengan lendir dalam
tenggorokan, maka sumber infeksi akan berkembang dalam tempat itu.
Kemudian akan menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh dan membuat
penderita mudah sakit. Sumber penyebab penyakit seperti bakteri atau virus
mungkin memang tidak terlihat oleh mata secara langsung. Sumber infeksi bisa
saja berasal dari makanan, lingkungan atau tangan yang kotor ketika makan.
Untuk mengatasi berbagai bahaya tersebut maka biasakan untuk selalu
mencuci tangan sebelum makan.
E. waktu mencuci tangan :
1. Menurut Handayani , dkk (2000) waktu pelaksanaan cuci tangan adalah
sebagai berikut:
a) Sebelum dan setelah makan
b) Setelah ganti pembalut
c) Sebelum dan setelah menyiapkan makanan, khususnya sebelum dan
setelah memegang bahan mentah, seperti produk ternak dan ikan.
d) Setelah memegang hewan atau kotoran hewan
e) Setelah mengusap hidung, atau bersin di tangan.
f) Setelah menangani sampah
g) Sesudah buang air besar dan buang air kecil.
h) Sebelum dan setelah memegang orang sakit atau orang yang terluka
i) Setelah menggunakan fasilitas umum (mis. toilet, warnet, wartel, dan lain
– lain).
j) Pulang bepergian dan setelah bermain
2. Bagi petugas medis/tenaga kesehatan
a) Sebelum menyentuh pasien
b) Sebelum melakukan tindakan aseptik/steril
c) Setelah melakukan tindakan/terpapar cairan tubuh pasien
d) Setelah menyentuh pasien
e) Setelah kontak dengan lingkungan pasien

F. Enam langkah cuci tangan


1. Gosok tangan dengan posisi telapak tangan pada telapak tangan
2. Telapak kanan di atas punggung tangan kiri dengan jari-jari saling menjalin dan
sebaliknya
3. Telapak pada telapak dengan jari-jari saling menjalin
4. Punggung jari-jari pada telapak tangan berlawanan dengan jari-jari saling
mengunci
5. Gosok memutar dengan ibu jari tangan kanan mengunci pada telapak kiri dan
sebaliknya
6. Gosok memutar, kearah belakang dan kearah depan dengan jari-jari tangan
kanan mengunci pada telapak tangan kiri dan sebaliknya.
G. Lamanya cuci tangan
Mencuci tangan dengan sabun dan air dengan menuangkan 1-3 ml sabun
dan menggosok-gosokannya selama 45 – 60 detik kemudian keringkan
menggunakan handuk, untuk penggunaan antiseptik hanya memerlukan waktu 20-
30 detik.

MASKER
A. Pengertian
Masker digunakan untuk melindungi wajah dan membran mukosa mulut dari
cipratan darah dan cairan tubuh dari pasien atau permukaan lingkungan udara yang
kotor dan melindungi pasien atau permukaan lingkungan udara dari petugas pada
saat batuk atau bersin. Masker yang di gunakan harus menutupi hidung dan mulut
serta melakukan Fit Test (penekanan di bagian hidung).
1. Terdapat tiga jenis masker, yaitu:
a) Masker bedah, untuk tindakan bedah atau mencegah penularan melalui
droplet.
b) Masker respiratorik, untuk mencegah penularan melalui airborne.
c) Masker rumah tangga, digunakan di bagian gizi atau dapur.
2. Cara memakai masker:
a) Memegang pada bagian tali (kaitkan pada telinga jika menggunakan kaitan
tali karet atau simpulkan tali di belakang kepala jika menggunakan tali
lepas).
b) Eratkan tali kedua pada bagian tengah kepala atau leher.
c) Tekan klip tipis fleksibel (jika ada) sesuai lekuk tulang hidung dengan
kedua ujung jari tengah atau telunjuk.
d) Membetulkan agar masker melekat erat pada wajah dan di bawah dagu
dengan baik.
e) Periksa ulang untuk memastikan bahwa masker telah melekat dengan
benar.
3. Pemakaian Respirator Partikulat
Respirator partikulat untuk pelayanan kesehatan N95 atau FFP2 (health care
particular respirator), merupakan masker khusus dengan efisiensi tinggi untuk
melindungi seseorang dari partikel berukuran <5 mikron yang dibawa melalui
udara. Perlindungan ini terdiri dari beberapa lapisan penyaring dan harus
dipakai menemel erat pada wajah tanpa ada kebocoran. Masker ini membuat
pernapasan pemakai menjadi lebih erat. Sebelum memakai masker ini, petugas
kesehatan perlu melakukan fit test.
a) Hal yang perlu diperhatikan saat melakukan fit test :
1) Ukuran respirator perlu disesuaikan dengan ukuran wajah
2) Memeriksa sisi masker yang menempel pada wajah untuk melihat
adanya cacat atau lapisan yang tidakutuh. Jika cacat atau terdapat
lapisan yang tidak utuh, maka tidak dapat digunakan.
3) Memastikan tali masker tersambung dan menempel dengan baik di
semua titik sambungan.
4) Memastikan klip hidung yang terbuat dari logam dapat disesuaikan
bentuk hidung petugas.
b) Fungsi alat ini akan menjadi kurang efektif dan kurang aman bila tidak
menempel erat pada wajah. Beberapa keadaan yang dapat menimbulkan
keadaan demikian, yaitu:
1) Adanya janggut dan jambang
2) Adanya gagang kacamata
3) Ketiadaan satu atau dua gigi pada kedua sisi yang dapat mempengaruhi
perlekatan bagian wajah masker.
c) Pemeriksaan Segel Positif
Hembuskan napas kuat-kuat. Tekanan positif di dalam respirator berarti
tidak ada kebocoran.Bila terjadi kebocoran atur posisi dan/atau ketegangan
tali.Uji kembali kerapatan respirator. Ulangi langkah tersebut sampai
respirator benar-benar tertutup rapat.
d) Pemeriksaan Segel Negatif
1) Tarik napas dalam-dalam. Bila tidak ada kebocoran, tekanan negatif di
dalam respirator akan membuat respirator menempel ke wajah.
Kebocoran akan menyebabkan hilangnya tekanan negatif di dalam
respirator akibat udara masuk melalui celah-celah segelnya.
2) Lamanya penggunaan maksimal 1 (satu) minggu dengan pemeliharaan
yang benar.
3) Cara pemeliharaan dan penyimpanan yang benar (setelah dipakai
diletakkan di tempat yang kering dan dimasukkan dalam kantong
berlubang berbahan kertas).

ETIKA BATUK
1. Pengertian
Batuk bukanlah suatu penyakit. Batuk merupakan mekanisme pertahanan
tubuh pernapasan dan merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh
terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya lendir,makanan,debu,asap dan
sebagainya. Etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang
dari segi baik dan buruk sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
Etika Batuk adalah tata cara batuk yang baik dan benar, dengan cara menutup
hidung dan mulut dengan tissue atau lengan baju. jadi bakteri tidak menyebar ke
udara dan tidak menular ke orang lain.
2. Tujuan Etika Batuk
Mencegah penyebaran suatu penyakit secara luas melalui udara bebas (Droplets)
dan membuat kenyamanan pada orang di sekitarnya. Droplets tersebut dapat
mengandung kuman infeksius yang berpotensi menular ke orang lain disekitarnya
melalui udara pernafasan. Penularan penyakit melalui media udara pernafasan
disebut “air borne disease”.

3. Penyebab terjadinya Batuk


a) Infeksi
Produksi dahak yang sangat banyak karena infeksi saluran pernapasan. Misal :
flu, bronchitis,dan penyakit yang cukup serius meskipun agak jarang
pneumoni, TBC, Kanker paru-paru.
b) Alergi
1) Masuknya benda asing secara tidak sengaja ke dalam saluran
pernapasan.Misal : debu,asap,makanan dan cairan.
2)  Mengalirnya cairan hidung kearah tenggorokan dan masuk ke saluran
pernapasan. Misal : rhinitis alergika, batuk pilek.
3) Penyempitan pada saluran pernapasan. Misal : Asma
4. Kebiasaan batuk yang salah
a) Tidak menutup mulut saat batuk atau bersin di tempat umum.
b) Tidak mencuci tangan setelah digunakan untuk menutup mulut atau hidung
saat batuk dan bersin.
c) Membuang ludah batuk disembarang tempat.
d) Membuang atau meletakkan tissue yang sudah dipakai disembarang tempat.
e) Tidak menggunakan masker saat flu atau batuk.
5. Dampak dari Batuk
Batuk dapat menyebabkan :
a) Rasa lelah
b) Gangguan tidur
c) Perubahan pola hidup
d) Nyeri musculoskeletal
e) Suara serak
f) Mengganggu nafas,dll.
6. Cara Batuk yang Baik dan Benar
a) Hal-hal perlu anda perlukan:
1) Lengan baju
2) Tissue
3) Sabun dan air
4) Gel pembersih tangan
b) Langkah 1
Sedikit berpaling dari orang yang ada disekitar anda dan  tutup hidung dan
mulut anda dengan menggunakan tissue atau saputangan atau lengan dalam
baju anda setiap kali anda merasakan dorongan untuk batuk atau bersin.
c) Langkah 2
Segera buang tissue yang sudah dipakai ke dalam tempat sampah.
d) Langkah 3
Tinggalkan ruangan/tempat anda berada dengan sopan dan mengambil
kesempatan untuk pergi cuci tangan di kamar kecil terdekat atau menggunakan
gel pembersih tangan.
e) Langkah 4
Gunakan masker

Anda mungkin juga menyukai