PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang yang saat ini sedang
mengalami masa peralihan, dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri.
Indonesia juga menghadapi dampak perubahan tersebut dalam bidang kesehatan,
yaitu beban ganda pembangunan di bidang kesehatan. Salah satu tantangan yang
harus dihadapi dalam pembangunan kesehatan tersebut adalah transisi
epidemiologi, dimana masih tingginya jumlah kejadian penyakit menular yang
diikuti dengan mulai meningkatnya penyakit-penyakit tidak menular yang
sebagian besar bersifat multikausal (disebabkan oleh banyak faktor) (Depkes,
2007).
Stroke merupakan salah satu penyakit tidak menular yang belakangan ini
menjadi kekhawatiran banyak orang. Stroke tergolong dalam cerebrovascular
disease (CVD) yang merupakan penyakit gawat darurat dan membutuhkan
pertolongan secepat mungkin. Stroke adalah suatu serangan pada otak akibat
gangguan pembuluh darah dalam mensuplai darah yang membawa oksigen dan
glukosa untuk metabolisme sel-sel otak agar dapat tetap melaksanakan fungsinya.
Serangan ini bersifat mendadak dan menimbulkan gejala sesuai dengan bagian
otak yang tidak mendapat suplai darah tersebut (Soeharto, 2004).
Data epidemiologis menunjukkan bahwa stroke merupakan penyebab
kematian nomor dua di dunia setelah penyakit jantung (WHO, 2008). Stroke
merupakan penyakit keenam yang menjadi penyebab kematian di Negara
berpenghasilan rendah dan penyakit kedua penyebab kematian di Negara
berpenghasilan sedang dan tinggi. Di tahun 2008, stroke dan penyakit
cerebrovascular lainnya menyebabkan 6,2 juta orang di dunia meninggal (WHO,
2008). Dari data WHO di atas dapat dilihat bahwa stroke merupakan masalah
utama kesehatan di Negara maju dan berkembang serta penyebab utama
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah makalah ini antara lain:
1. Apa definisi dan klasifikasi dari penyakit stroke?
2. Apa gejala dari penyakit stroke?
3. Apa saja faktor risiko penyebab penyakit stroke?
4. Bagaimana epidemiologi penyakit stroke?
5. Bagaimana cara diagnosis penyakit stroke?
6. Bagaimana cara melakukan pencegahan terhadap penyakit stroke?
7. Bagaimana penatalaksanaan penyakit stroke?
8. Apa contoh kasus langka penyakit stroke?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini antara lain untuk:
1. Mengetahui definisi dan klasifikasi dari penyakit stroke.
2. Mengetahui gejala dari penyakit stroke.
3. Mengetahui faktor risiko penyebab penyakit stroke.
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
Dapat menambah wawasan mengenai penyakit stroke dan melatih
kemampuan menulis karya ilmiah agar menjadi lebih baik lagi.
2. Bagi Pembaca Secara Umum
Dapat menjadi sumber referensi tambahan mengenai penyakit stroke dalam
rangka menambah pengetahuan mengenai penyakit tersebut.
PEMBAHASAN
Terapi okupasi bisa dilakukan bersama dengan terapi bicara dan bahasa,
untuk melatih kemampuan kognitif seseorang yang terkena stroke.
Kemampuan kognitif yang bisa terganggu akibat stroke antara lain
menurunnya kemampuan berpikir, penalaran, ketidakmampuan melakukan
penilaian, dan masalah ingatan
g. .Terapi rekreasi dan terapi psikologi
Terapi rekreasi bisa diberikan untuk pasien pascastroke agar mencintai
kembali apa yang dahulu ia sering lakukan, misalnya memelihara hewan
peliharaan, atau membuat kerajinan tangan dan barang seni, tergantung
pada minat penderita.
a. Akupunktur
Terapi menggunakan jarum khusus yang ditusukkan ke permukaan kulit
ini sudah populer di Asia sejak berabad-abad lamanya. Terapi akupunktur
diklaim bisa membantu mengurangi rasa sakit, kelumpuhan, dan masalah
otot akibat stroke.
b. Pijat
Pijat adalah terapi yang sangat umum untuk penderita stroke. Pijat dapat
membantu memperbaiki suasana hati, menurunkan tekanan darah,
mengurangi kecemasan, dan membuat tubuh serta pikiran lebih santai.
Selain itu, juga dapat membantu masalah otot dengan meningkatkan aliran
darah ke daerah yang terkena gangguan
c. Yoga
Yoga dapat membantu memperbaiki kualitas hidup pasien pasca stroke
melalui olah napas dan gerakan lambatnya. Yoga juga membantu pasien
meningkatkan fokus mental yang hilang akibat stroke. Olahraga ini adalah
pilihan bijak untuk penderita stroke, mengingat olahraga ini minim
benturan dan risiko cedera.
d. Aromaterapi
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan mengenai stroke, dapat disimpulkan beberapa hal yaitu:
1. Stroke adalah suatu serangan mendadak yang terjadi di otak dan dapat
mengakibatkan kerusakan pada sebagian atau secara keseluruhan dari otak
yang disebabkan oleh gangguan peredaran pada pembuluh darah yang
mensuplai darah ke otak, biasanya berlangsung lebih dari 24 jam. Stroke
dibagi menjadi dua jenis, yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik.
2. Gejala umum stroke adalah terdapat kekakuan pada otot wajah, cara bicara
yang tidak jelas, sulit menelan ataupun minum dan kelumpuhan pada salah
satu sisi tubuh.
3. Beberapa faktor risiko yang dapat menimbulkan penyakit stroke adalah usia,
jenis kelamin, ras/bangsa, hereditas, hipertensi, diabetes melitus, penyakit
jantung, obesitas, hiperkolesterolemia, merokok, alcohol, stress dan
penyalahgunaan obat-obatan.
4. Ditinjau dari distribusi penyakit stroke berdasarkan orang, maka dapat
diketahui bahwa penyakit ini menyerang segala usia, namun risikonya
meningkat seiring dengan peningkatan usia. Ditinjau dari distribusi penyakit
berdasarkan waktu, diperkirakan prevalensi stroke akan terus meningkat
seiring dengan bertambahnya waktu. Sedangkan ditinjau dari distribusi
penyakit berdasarkan tempat, stroke terdapat di Negara maju maupun di
Negara berkembang.
5. Diagnosis dini penyakit stroke dapat dilakukan dengan bersiul. Untuk
pemeriksaan lebih lanjut, dapat digunakan CT Scan.
B. Saran
Bagi masyarakat, hendaknya mengatur pola hidup dan menghindari
aktivitas-aktivitas yang dapat memicu terjadinya stroke. Bagi pemerintah,
hendaknya melakukan tindakan pencegahan penyakit stroke melalui iklan
komersial di televisi dan tempat-tempat lainnya agar mampu menekan prevalensi
stroke di Indonesia.