[4]
[3]
. Berdasarkan Progress
juta orang diseluruh dunia terinfeksi HIV. Awal epidemi di Indonesia terjadi pada
tahun 1987, sejak saat itu hingga Maret 2012, kasus HIVAIDS tersebar di 368 dari
498 kabupaten/kota diseluruh provinsi Indonesia. Menurut laporan perkembangan
HIV/AIDS di Indonesia pada Triwulan I tahun 2012 yang dikeluarkan oleh
Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehat Lingkungan Kementrian
Kesehatan RI, jumlah kumulatif kasus HIV dan AIDS hingga Maret 2012
berturut-turut tercatat sebanyak 82.870 kasus dan 30.430 kasus [5].
Orang dengan HIV/AIDS selanjutnya disingkat ODHA memiliki berbagai
permasalahan besar bukan hanya dari infeksi virus, namun juga dampak-dampak
sosial yang terjadi misalnya dijauhi teman, keluarga, maupun dari masyarakat luas
[6]
yang menjadikan ODHA memiliki ruang gerak yang sempit, karena dengan
diketahuinya identitas dirinya sebagai penderita HIV dan AIDS maka ia akan
mendapatkan perlakuan yang berbeda dibandingkan dengan orang yang sehat.
Upaya stategi dilakukan untuk mengendalikan dan mengakhiri epidemi
HIV salah satunya dengan pengobatan ART (antiretroviral), namun pengobatan
ART tidak lantas mengobati secara menyeluruh orang yang terinfeksi HIV. ART
hanya dapat menekan replikasi virus dan menekan replikasi HIV
[7]
pencegahan
infeksi menjadi suatu langkah yang sangat dibutuhkan dalam usaha untuk
mengontrol dan mengakhiri epidemi penyakit ini [8].
Strategi pemerintah yang telah dilakukan sebelumnya melalui Badan
Narkotika Nasional (BNN) yaitu dengan membuat slogan berbunyi SAY NO TO
DRUG yang bermakna Katakan tidak pada narkoba yang telah berlangsung
selama satu dekade belakangan. Target dari slogan tersebut adalah kaum muda
generasi penerus bangsa yang kaya akan keingintahuan yang banyak. Sehingga
diharapkan program tersebut dapat menekan jumlah pecandu narkotika dan zat
adiktif lainnya. Program tersebut dipandang dapat memberikan dampak yang
sangat signifikan saat program tersebut pertama kali diluncurkan. Ditandai dengan
menurunnya angka pecandu narkoba pada awal diadakannnya program tersebut.
Sehingga diketahui bahwa program tersebut masih terus berlangsung hingga
sekarang.
Program tersebut mengalami banyak kendala seperti banyaknya pemuda
yang tidak memerhatikan program tersebut dan merasa bahwa slogan yang telah
diterapkan selama lebih dari satu dekade tersebut tidak menarik para pemuda
untuk tidak menggunakan narkotika. Dikarenakan kalimat yang tertera pada
slogan tersebut terlalu umum dan cenderung tidak attraktif serta terlalu
membingungkan (ambigu). Oleh sebab itu diperlukan perbaruan slogan tersebut.
Slogan baru yang digagas berupa mengganti slogan SAY NO TO
DRUGS menjadi DRUG BAITS YOU, HIV KILLS YOU yang memiliki
makna Narkoba menjeratmu, HIV membunuhmu. Diharapakan dengan
mengganti kalimat tersebut menjadi kalimat yang lebih menarik dan lebih attraktif
dapat mempengaruhi pola pikir pemuda masa depan. Pola pikir yang sebelumnya
hanya katakan tidak pada narkoba, dikemas dengan lebih menarik dan lebih
memiliki makna mendalam. Makna yang paling utama dari slogan yang digagas
memiliki makna luas bahwa narkoba dapat menjeratmu, sehingga mengakibatkan
imunitas seseorang individu menjadi lemah dan mudah terserah oleh virus HIV,
dimana virus HIV tersebut dapat membunuh seseorang. Sehingga ke depannya
akan terbentuk Indonesia yang sehat bebas akan HIV pada tahun 2036.
DAFTAR PUSTAKA
Virus
(HIV)
immunopathogenesis
and
vaccine