Anda di halaman 1dari 4

PEMBAHARUAN SLOGAN SAY NO TO DRUG MENJADI DRUG

BAITS YOU, HIV KILLS YOU UNTUK INDONESIA SEHAT BEBAS


HIV/AIDS 2036
Yoga Pratama Lumban Tobing
Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura Pontianak
Millenium Development Goals 2015 memiliki 6 indikator utama, adapun
beberapa indikator yang harus dicapai, yaitu: (1) Prevalensi HIV pada penduduk
usia 15-49 tahun kurang dari 0,5%; (2) Presentase penduduk usia 15-24 tahun
yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS menjadi 95%; (3)
Penggunaan kondom pada kelompok resiko tinggi menjadi 65% pada perempuan
dan 50% pada laki- laki dan (4) Presentasi ODHA yang mendapat pengobatan
ARV menjadi 100% [1].
Penyakit HIV/AIDS merupakan penyakit dengan berbagai gejala Penyakit
HIV/AIDS merupakan penyakit dengan berbagai gejala yang diakibatkan oleh
infeksi oportunistik seperti TBC, diare krinis dan Infeksi pada selaput otak dan
jaringan otak yang berdampak pada semua aspek kehidupan penderita dan
keluarganya , mengingat penyakit HIV/AIDS yang kronis dengan masa inkubasi
dan perjalanan penyakit yang lama, maka penderita HIV/AIDS kebanyakan
adalah usia 45 Tahun. Menurut data yang ada di Departemen Kesehatan maupun
KPAI penderita HIV/AIDS sampai saat ini lebih banyak diderita oleh laki-laki
daripada perempuan dengan ratio 4,6 : 1[2] meskipun demikian perempuan
merupakan pihak yang paling rentan terhadap penularan HIV/AIDS dari pasangan
atau suaminya.
HIV merupakan epidemi yang sudah berkembang menjadi sebuah krisis
global. Di seluruh dunia lebih dari 20 juta orang telah meninggal karenanya
Menurut data yang diperoleh dari WHO hingga september 2008 tercatat 32,3 juta
orang terjangkit HIV/AIDS. Diperkirakan tidak kurang dari 6800 orang terinfeksi
HIV setiap harinya dan lebih dari 5700 orang meninggal karena AIDS. HIV/AIDS
merupakan ancaman yang sangat serius bagi pertumbuhan sosioekonomi,
stabilitas dan keamanan di negara- negara berkembang.

Jumlah penderita HIV & AIDS dapat digambarkan sebagai fenomena


gunung es, yaitu jumlah penderita yang dilaporkan jauh lebih kecil daripada
jumlah sebenarnya. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah penderita HIV/AIDS di
Indonesia yang sebenarnya belum diketahui secara pasti
Report 2011: Global HIV/AIDS Response

[4]

[3]

. Berdasarkan Progress

hingga akhir 2010 diperkirakan 34

juta orang diseluruh dunia terinfeksi HIV. Awal epidemi di Indonesia terjadi pada
tahun 1987, sejak saat itu hingga Maret 2012, kasus HIVAIDS tersebar di 368 dari
498 kabupaten/kota diseluruh provinsi Indonesia. Menurut laporan perkembangan
HIV/AIDS di Indonesia pada Triwulan I tahun 2012 yang dikeluarkan oleh
Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehat Lingkungan Kementrian
Kesehatan RI, jumlah kumulatif kasus HIV dan AIDS hingga Maret 2012
berturut-turut tercatat sebanyak 82.870 kasus dan 30.430 kasus [5].
Orang dengan HIV/AIDS selanjutnya disingkat ODHA memiliki berbagai
permasalahan besar bukan hanya dari infeksi virus, namun juga dampak-dampak
sosial yang terjadi misalnya dijauhi teman, keluarga, maupun dari masyarakat luas
[6]

. permasalahan yang sering dialami ODHA adalah stigma negatif di masyarakat

yang menjadikan ODHA memiliki ruang gerak yang sempit, karena dengan
diketahuinya identitas dirinya sebagai penderita HIV dan AIDS maka ia akan
mendapatkan perlakuan yang berbeda dibandingkan dengan orang yang sehat.
Upaya stategi dilakukan untuk mengendalikan dan mengakhiri epidemi
HIV salah satunya dengan pengobatan ART (antiretroviral), namun pengobatan
ART tidak lantas mengobati secara menyeluruh orang yang terinfeksi HIV. ART
hanya dapat menekan replikasi virus dan menekan replikasi HIV

[7]

pencegahan

infeksi menjadi suatu langkah yang sangat dibutuhkan dalam usaha untuk
mengontrol dan mengakhiri epidemi penyakit ini [8].
Strategi pemerintah yang telah dilakukan sebelumnya melalui Badan
Narkotika Nasional (BNN) yaitu dengan membuat slogan berbunyi SAY NO TO
DRUG yang bermakna Katakan tidak pada narkoba yang telah berlangsung
selama satu dekade belakangan. Target dari slogan tersebut adalah kaum muda
generasi penerus bangsa yang kaya akan keingintahuan yang banyak. Sehingga
diharapkan program tersebut dapat menekan jumlah pecandu narkotika dan zat
adiktif lainnya. Program tersebut dipandang dapat memberikan dampak yang

sangat signifikan saat program tersebut pertama kali diluncurkan. Ditandai dengan
menurunnya angka pecandu narkoba pada awal diadakannnya program tersebut.
Sehingga diketahui bahwa program tersebut masih terus berlangsung hingga
sekarang.
Program tersebut mengalami banyak kendala seperti banyaknya pemuda
yang tidak memerhatikan program tersebut dan merasa bahwa slogan yang telah
diterapkan selama lebih dari satu dekade tersebut tidak menarik para pemuda
untuk tidak menggunakan narkotika. Dikarenakan kalimat yang tertera pada
slogan tersebut terlalu umum dan cenderung tidak attraktif serta terlalu
membingungkan (ambigu). Oleh sebab itu diperlukan perbaruan slogan tersebut.
Slogan baru yang digagas berupa mengganti slogan SAY NO TO
DRUGS menjadi DRUG BAITS YOU, HIV KILLS YOU yang memiliki
makna Narkoba menjeratmu, HIV membunuhmu. Diharapakan dengan
mengganti kalimat tersebut menjadi kalimat yang lebih menarik dan lebih attraktif
dapat mempengaruhi pola pikir pemuda masa depan. Pola pikir yang sebelumnya
hanya katakan tidak pada narkoba, dikemas dengan lebih menarik dan lebih
memiliki makna mendalam. Makna yang paling utama dari slogan yang digagas
memiliki makna luas bahwa narkoba dapat menjeratmu, sehingga mengakibatkan
imunitas seseorang individu menjadi lemah dan mudah terserah oleh virus HIV,
dimana virus HIV tersebut dapat membunuh seseorang. Sehingga ke depannya
akan terbentuk Indonesia yang sehat bebas akan HIV pada tahun 2036.

DAFTAR PUSTAKA

1. Rokhmah, D. dan Khoiron. Pengetahuan dan Sikap ODHA (orang dengan


HIV & AIDS) Tentang HIV & AIDS dan Pencegahannya. Jurnal:
IKESMA; 2013.
2. Komisi Penanggulangan AIDS. Situasi HIV/AIDS di Indonesia.Jakarta :
Komisi Penanggulangan AIDS. 2005.
3. Departemen Kesehatan Republik Indoneisa. Profil Kesehatan Provinsi
Kalimantan Timur Tahun 2012. Kalimantan Timur : Departemen Ksehatan
Republik Indonesia; 2012.
4. World Health Organization. Data AIDS International; 2011
5. Dirjen P2PL Kemenkes RI. Laporan Kementrian Kesehatan Triwulan
Kesatu 2012. Jakarta : Dirjen P2PL Kemenkes RI; 2012
6. Arsin, A. Hubungan Dukungan Sosial dengan Kualitas Hidup Orang
dengan HIV/ AIDS Di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar 2012.
Makassar : FKM UNHAS; 2012.
7. Girard, M.P., Osmanov, S., Assossou, O. M., & Kieny, M.-P. Humman
Immudeficiency

Virus

(HIV)

immunopathogenesis

and

vaccine

development: Jurnal : Iaccine,29,6191-6218; 2011.


8. Kim, P. S., & Read, S. W. Nanotechnology and HIV: Potential Aplications
for Treatment and Prevention.WIREs Nanomed Nanobiotechnol. Jurnal :
2, 693-702; 2012.

Anda mungkin juga menyukai