Anda di halaman 1dari 4

PERMASALAHAN PENULARAN HIV PADA REMAJA

Disusun oleh :

Kelompok 4

1. Erika Asti Ananta (06)


2. Hildan Khalil Gibrano (14)
3. Ika Juliyanti (15)
4. Kayla Alika Putri (19)
5. Naisya Lia Fadillah (28)

Kelas : XII IPA 1

SMA NEGERI 1 CILIMUS

Jalan Panawuan, No. 221, Cilimus, Kuningan

Tahun Ajaran 2022/2023


PENULURAN HIV PADA REMAJA
Latar belakang:
Remaja merupakan kelompok beresiko untuk penularan HIV/AIDS, karena masa
remaja adalah masa individu berada pada mobilitas sosial yang paling tinggi karena
akan membuka peluang baginya untuk terpapar terhadap berbagai perubahan sosial,
kultural, budaya, serta fisik maupun psikologis. Akibatnya remaja tersebut
mempunyai kerentanan yang tinggi terhadap penularan berbagai jenis penyakit salah
satunya HIV/AIDS. Faktor penyebab adalah kurangnya pengetahuan tentang
HIV/AIDS. Kalangan remaja berusia 15-24 tahun merupakan kelompok yang rentan
terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) Infeksi HIV di kalangan anak-anak
dan remaja pada tahun 2020 yaitu 2,8 juta anak dan remaja hidup dengan HIV.
Sejumlah 120.000 anak-anak dan remaja meninggal karena penyebab terkait AIDS
(UNICEF, 2020). Di Indonesia diperkirakan terdapat 543.100 orang dengan HIV dan
AIDS (ODHA) di tahun 2020 (Kemenkes RI, 2020).
Tujuan :
Kasus ini bertujuan untuk menganalisis resiko yang mempengaruhi atas terjangkitnya
HIV pada remaja, serta memberikan rekomendasi untuk menangani proses penularan
serta pencegahan pada remaja
Metode :
Untuk keperluan analisa tulisan ini menggunakan data dari hasil Survey Demografi
Dan Kesehatan Indonesia 2017: Kesehatan Reproduksi Remaja (SDKI).
Dilaksanakan bersama oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian Kesehatan
(KEMENKES). Batasan usia remaja yang digunakan dalam SDKI yaitu penduduk
yang berusia 15-24 tahun dan belum kawin. SDKI 2017 menggunakan empat macam
kuesioner, salah satunya kuesioner Remaja. Seluruh kuesioner SDKI 2017 mengacu
pada kuesioner DHS (Demographic Health Survey) 2015 versi terbaru yang sudah
mengakomodasi beberapa isu internasional terbaru. Data yang digunakan untuk
keperluan tulisan ini hanya mengambil informasi yang ada keterkaitan dengan
pengetahuan dan sikap remaja terhadap HIV-AID. Selanjutnya data tersebut
dikelompokkan berdasarkan kelompok social demoghafi, kemudian ditampilkan
dalam bentuk tabel frekuensi . Selanjutnya dari masing-masing tabel diintepretasi
secara kualitatif.
Hasil :
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data 75% remaja berusia 14-16 tahun. Usia
remaja tersebut memiliki resiko kehamilan seperti kelahiran prematur. Hasil
penelitian menunjukkan 48% responden di usia remaja berpendidikan SMA. Semakin
tinggi pendidikan seseorang akan membuat seseorang tersebut cenderung
memperoleh informasi secara baik dari orang lain maupun sumber informasi lainnya
meliputi: koran,medsos, maupun sumber informasi lainnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 54% remajabekerja, banyak kalangan remaja
setelah lulus SMA tidak melanjutkan ke perguruan tinggi (Sulistiono etal., 2019).
Dalam hal ini, kalangan remaja akan mendapatkan berbagai sumber informasi dari
teman.
Pengetahuan remaja yang baik terkaitprogram PPIA belum bisa dijadikan tolok ukur
bahwa remaja telah memiliki sikap yang mendukung pelaksanaan pemeriksaan HIV.
Hal ini dapat terlihat dari cakupan tes HIV pada kalangan remaja yang masih terbatas.
Kalangan remajamenganggap dirinya adalah orang baik sehinggatidak diperlukan
pengetahuan terkait status HIV (Suarnianti & Haskas, 2021). Kesenjangan
daripengetahuan terhadap sikap remaja terkait tes HIV yang perlu
difasilitasimelaluikebijakan pendukung.
Kualitas serta kuantitas dari konseling memiliki pengaruh terhadap pengetahuan
kalangan remaja tentang infeksi HIV. Konselor melakukan bimbingan secara
komunikatif dan terampil dalam menggali informasi sehingga kalangan remaja
bersedia melakukan tes HIV. Hal tersebut diperlukan untuk menciptakan suatu
konseling HIV yang berkualitas. Dengan pelaksanaan konseling HIV yang
berkualitas, maka dapat memberikan peningkatan terhadap pengetahuan serta
kesadaran untuk melakukan pemeriksaan HIV pada kalangan remaja. Pengetahuan
remaja terkait HIV tidak menjamin kesadaran remaja tersebut dalam pemeriksaan
HIV. Remaja mengetahui HIV dapat menular kepada teman, saudara, atau anaknya di
kemudian hari, namun kesadaran tes HIV masih rendah. Rendahnya cakupan tersebut
dipengaruhi oleh kurangnya klinik VCT yang memadai sertatidak ada dukungan dari
keluarga maupun tenaga kesehatan (Mahdalena & Maharani, 2022).
Pengetahuan serta sikap remaja usia subur terkait HIV dan PPIA harus luas
(Simangunsong etal., 2020). Pengetahuan tersebut perlu diimbangi dengan sikap yang
baik. Dalam hal ini, pemangku kebijakan harus memfasilitasi fenomena tersebut.
Rekomendasi ;
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
menularnya HIV pada remaja, di antaranya adalah :
Faktor usia, Orang-orang dengan usia muda lebih rentan terhadap infeksi HIV karena
berbagai faktor sosial, yang mengurangi kemampuan mereka untuk menghindari
berbagai perilaku berisiko. Ini termasuk: Terbatasnya akses maupun informasi
seputar edukasi seksual, terutama kesehatan organ reproduksi.
Faktor Pergaulan, Faktor penularan HIV adalah dari hubungan seks yang bebas
seperti berganti pasangan, tidak menggunakan alat kontrasepsi atau melakukan
hubungan seks dibawah umur atau masih remaja. Hal tersebut sangat meningkatkan
resiko seseorang terinfeksi virus HIV.
Penularan HIV dapat dicegah melalui langkah-langkah sebagai berikut: Saling setia
terhadap pasangan, hindari berganti-ganti pasangan. Hindari penggunaan narkoba
terutama melalui jarum suntik.1 Des 2021
Hindari penggunaan narkoba terutama melalui jarum suntik. Serta Edukasi HIV yang
benar mengenai cara penularan, pencegahan, dan pengobatannya, dapat membantu
mencegah penularan HIV di masyarakat
Menghindari Penggunaan Alat Pribadi Bersama Orang Lain.
Menghindari Penggunaan Jarum Suntik Bersama.
Melakukan Sunat untuk Pria.
Menghindari Penggunaan Obat-Obatan Terlarang.
Penggunaan Antiretroviral (ARV)
Rutin Melakukan Skrining HIV

Anda mungkin juga menyukai