Anda di halaman 1dari 3

PENCEGAHAN HIV/AIDS

PADA ANAK DAN REMAJA

Oleh :

Hety Rahayu Widyastuti

Nim: 202106020167

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS KADIRI
TAHUN 2022/2023
PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA ANAK DAN REMAJA

Pencegahan HIV/AIDS pada anak dan remaja mengandung arti : Semua pihak
diharapkan berperan secara aktif mengakhiri epidemi HIV melalui peningkatan pengetahuan
kesadaran dan kemandirian masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian
HIV/AIDS ,tantangan pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia cukup
besar ,antara lain disebabkan oleh upaya yang belum optimal ,potensi pengobatan air yang
rendah ,masih dirasakannya ketidaksetaraan dalam layanan HIV khususnya pada
perempuan ,anak dan remaja serta masih dirasakannya stigma dan deskriminasi untuk itu
perlu dukungan semua pemangku kepentingan untuk mengatasi tantangan tersebut baik
oleh pemerintah, pemerintah daerah, akademisi dan praktisi masyarakat swasta dan tentu
oleh media ,keberhasilan pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS sangat ditentukan oleh
kerjasama seluruh jajaran baik lintas sektor ,lintas program
Kementerian lembaga serta dukungan seluruh lapisan masyarakat baik organisasi
profesi ,perguruan tinggi ,organisasi masyarakat,lembaga swadaya masyarakat,media
massa ,kalangan swasta dan dunia usaha serta peran serta dan dukungan berbagai
kelompok masyarakat seperti orang dengan HIV/AIDS atau odha orang dengan resiko
tertular ,masyarakat umum dan kalangan mahasiswa dan pelajar .
Remaja di kabupaten Banyumas juga mengalami perubahan cepat pada aspek sosial
budaya dan demografi arus informasi yang begitu deras dan tidak sepenuhnya dapat kita
kontrol ,telah memberikan andil meningkatkan potensi remaja beresiko gangguan kesehatan
termasuk yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi penurunan AIDS pada anak dan
remaja dapat terjadi karena penularan dari ibu ke anak tertular dari jarum yang
terkontaminasi dan salah satu faktor yang memprihatikan adalah karena aktifitas seksual
bergonta ganti pasangan dan memiliki perilaku penyimpangan seksual .Adapun faktor
penyebabnya adalah masih kurangnya edukasi dan kesadaran dari anak remaja terkait
dampak dan pentingnya menjaga perilaku hidup sehat yang dapat mencegah dari
tertularnya penyakit HIV AIDS dikalangan anak dan remaja menjadi semakin
kompleks ,banyak anak-anak yang positif HIVAIDS mendapatkan stigma dan deskriminasi
bahkan sampai dikeluarkan dari sekolah .Untuk itu diperlukan dukungan semua pemangku
kepentingan untuk mengatasi tantangan tersebut.
Kasus HIV AIDS di kabupaten Banyumas tahun 2002 sebanyak 183 orang,Terdapat
penderita pada usia anak dan remaja dibawah 24 tahun sebanyak 16 % ,usia produktif Usia
24 sampai dengan 30 tahun ada sebanyak 30% dari kasus yang ada usia produktif 35-44
tahun sebanyak 28%serta sisanya sebanyak 26% diatas usia 47 tahun .
Pada prinsipnya pada imunisasi pada anak dengan HIV adalah tidak memberikan
imunisasi yang bersifat aktif ,contohnya BCG atau Polio yang ditetes dimulut ,jadi polionya
yang diberikan lewat suntikan ,BCG diberikan bila ada tanda-tanda gejala TBC parunya .
Pada stadium 1 dimana ada atau belum terjadi penurunan berat badannya ,ada
pembesaran kelenjar limfa .Stadium 2 mulai terjadi penurunan berat badan ,timbul
sariawan ,timbul ruam –ruam dikulit (jamur),Stadium 3 terjadi candidiasis oral,terjadi infeksi
paru-paru atau TB paru ,terjadi trombositopenia ,anemia .Stadium 4 yaitu berat badan sudah
turun ,candisiasis dari mulut sampai tenggorokan ,adanya herpes simplex ,adanya
limfoma ,kangker servix ,penumonia yang tidak sembuh-sembuh ,abses dikepala ,infeksi
otak,terjadi penurunan kesadaran .

Anda mungkin juga menyukai