Oleh :
KELOMPOK 2
Khalidah Inayah 2214201210175
Nikadek Neviska Prisila 2214201210176
Qonita Putri 2214201210177
Riska Fatmala 2214201210178
Safruddin 2214201210179
Sylvia Ardana 2214201210180
Via Maulida 2214201210181
Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, kami dalam kesempatan kali ini mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini sehingga kami dapat
menyelesaikannya.
Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal itu
dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang positif dan bersifat membangun dari
dosen, rekan mahasiswa, dan para pembaca sekalian. Akhir kata, kami memohon
maaf apabila dalam penulisan makalah ini mungkin terdapat banyak kesalahan.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................................1
PENDAHULAN........................................................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................................3
C. Tujuan Penelitian..............................................................................................................................3
1. Tujuan umum....................................................................................................................................3
2. Tujuan khusus...................................................................................................................................3
3. Manfaat Penelitian............................................................................................................................3
a. Manfaat Teoritis.........................................................................................................................3
b. Manfaat Praktis..........................................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................................................4
2.1 Pengertian HIV..............................................................................................................................4
2.2 Penyebab HIV Pada Anak dan Remaja......................................................................................4
2.3 Tanda dan Gejala...........................................................................................................................5
2.4 Cara Mencegah Penularan HIV...................................................................................................7
BAB III......................................................................................................................................................8
PENUTUP.................................................................................................................................................8
A. Kesimpulan...................................................................................................................................8
B. Saran............................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULAN
A. Latar Belakang
1
Provinsi Bali dengan jumlah kasus.
baru HIV pada golongan usia 15-19 tahun sebesar 1,7% dan penderita
AIDS usia 15-19 tahun sebesar 15,9%. Data kasus HIV/AIDS di Puskesmas I
Kediri tahun 2020 yang didapat tercatat 4 orang (13,3%) kasus baru yang
berawal dari TB positif yang kemudian dilakukan tes VCT pada kelompok usia
produktif dan 2 orang (6,7%) diantaranya yaitu remaja.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Badru dkk (2020), menunjukkan
rendahnya pengetahuan komprehensif HIV di kalangan anak dan remaja,
perlu adanya peningkatan terhadap remaja khususnya dalam pemberian
pendidikan seksualitas fungsional yang komprehensif, termasuk HIV di tingkat
keluarga dan sekolah. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Richard dkk di
Afrika Barat (2020), tampak bahwa tingkat pengetahuan, sikap, dan praktik
remaja mengenai penularan HIV tidak mencukupi, dengan banyak faktor yang
berkontribusi seperti perilaku seksual berisiko, multiseksual dan tidak
menggunakan kondom. Temuan studi yang dilakukan oleh Neema dkk di
Uttarakhand, India (2017), menyimpulkan bahwa sebagian besar peserta
memiliki kesalahpahaman karena percaya bahwa HIV dapat ditularkan dengan
berdonasi darah, menyentuh, mencium, berjabat tangan, berpelukan, berbagi
kolam renang, pakaian, menggunakan toilet umum dan HIV dapat dibunuh
dengan membersihkan area yang terkena dengan air sederhana. Oleh karena
itu, perlu adanya program edukasi terapeutik tentang HIV bagi anak dan
remaja yang menganjurkan pantang, pengurangan jumlah pasangan seksual,
dan penggunaan kondom bagi remaja yang aktif secara seksual.
Penelitian yang dilakukan oleh Chitra (2020) di Nepal menunjukkan
remaja memiliki pengetahuan dan sikap positif yang memadai tentang seksual
dan reproduksi kesehatan. Pendidikan tinggi remaja merupakan faktor penting
bagi pengetahuan remaja tentang seksual dan kesehatan reproduksi. Namun,
tidak ada hubungan antara sikap dan karakteristik sosio-demografis remaja.
Selain itu, ada hubungan positif antara pengetahuan dan sikap tentang seksual
dan kesehatan reproduksi di antara peserta. Jadi, perlu dimasukkan pendidikan
seks yang lebih aman dalam kurikulum sekolah dan pesan ini harus
disebarluaskan melalui pengajaran, kampanye media massa, dan jejaring
sosial, serta platform efektif lainnya.
Berdasarkan uraian, maka kelompok 2 tertarik untuk melakukan
2
pembuatan makalah tentang “Anak dan Remaja pada HIV”
B. Rumusan Masalah
Bedasarkan uraian latar belakang, maka dapat dirumuskan masalah
penelitian yaitu: Apakah penyebab terjadi nya Anak dan Remaja pada HIV.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang Anak dan Remaja
pada HIV
2. Tujuan khusus
a. Mendeskripsikan pengetahuan anak dan remaja tentang
pencegahan HIV
b. Mendeskripsikan sikap anak dan remaja tentang pencegahan HIV
c. Menganalisis hubungan pengetahuan dengan sikap pencegahan
terhadap HIV
3. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat membantu menambah informasi
kepada anak dan remaja terkait pengetahuan dan sikap pencegahan
HIV.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat dapat dijadikan sebagai
referensi dalam meningkatkan kesehatan khususnya pencegahan
HIV untuk anak dan remaja.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Jalur penularan HIV yang paling banyak terjadi pada anak kecil dan bayi
adalah lewat ibunya (mother-to-child transmission). Menurut Pediatric
AIDS Foundation, ada lebih dari 90% kasus penularan HIV pada anak kecil
dan bayi terjadi saat masa kehamilan. Seorang perempuan yang terinfeksi
HIV sebelum maupun saat hamil dapat menularkan virusnya pada calon
anak mereka sejak dalam kandungan. WHO memperkirakan, seorang ibu
hamil yang positif HIV berisiko sekitar 15-45% untuk menularkan virus
pada anak dalam rahimnya lewat tali plasenta. Risiko penularan HIV dari
ibu ke anak juga dapat terjadi apabila bayi terpapar darah, cairan ketuban
yang pecah, cairan vagina, atau cairan tubuh ibu lainnya yang mengandung
virus HIV selama proses melahirkan. Sebagian kasus lainnya dapat pula
terjadi dari proses menyusui eksklusif karena virus HIV dapat terkandung
dalam ASI. Maka itu, dokter biasanya akan mencegah penderita HIV
memberikan ASI eksklusif pada bayinya.
4
2.2.2 Penularan Melalui Jarum Suntik
Virus HIV dapat bertahan hidup di dalam jarum suntik selama kurang lebih
42 hari setelah kontak pertama kali dengan pemakai pertamanya (yang
positif HIV). Maka, ada peluang bagi satu jarum bekas untuk menjadi
perantara penularan HIV kepada banyak anak yang berbeda. Darah
mengandung virus yang tertinggal pada jarum dapat berpindah ke tubuh
pemakai jarum selanjutnya melalui luka bekas suntikan. Hal ini biasa
terjadi kepada remaja yang menggunakan narkoba suntik.
Hasil survei dari Reckitt Benckiser Indonesia, setidaknya 33% anak muda
Indonesia pernah berhubungan seks tanpa pakai kondom. Selain itu,
penularan HIV juga berisiko terjadi pada anak yang mengalami kekerasan
seksual dari pelaku yang menderita HIV (baik disadari maupun tidak).
Penularan HIV lewat hubungan seks rentan terjadi dari kontak darah, air
mani, cairan vagina, atau cairan praejakulasi milik orang yang terinfeksi
HIV dengan luka terbuka atau lecet pada alat kelamin orang sehat, misalnya
dinding dalam vagina, bibir vagina, bagian penis mana pun (termasuk
lubang bukaan penis), ataupun jaringan dubur dan cincin otot anus.
Risiko penularan HIV dari donor darah pada anak jauh lebih kecil
dibandingkan penularan karena jarum narkoba dan penularan melalui ibu.
Donor darah dengan jarum yang tidak steril juga dapat meningkatkan risiko
HIV pada anak, terutama di negara-negara yang tingkat kemiskinannya
masih tinggi. Anak yang menerima donor dari orang yang positif HIV juga
berisiko terinfeksi.
5
2.3 Tanda dan Gejala
Menurut Standford Children Health tanda dan gejala anak terkena HIV yaitu
tergantung pada usia anak tersebut terkena pertama kali seperti :
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anak dan Remaja merupakan kelompok beresiko untuk penularan
HIV, karena masa remaja adalah masa individu berada pada mobilitas sosial
yang paling tinggi karena akan membuka peluang baginya untuk terpapar
terhadap berbagai perubahan sosial, kultural, budaya, serta fisik maupun
psikologis.
HIV atau Immunodeficiency Virus adalah suatu virus patogen yang
dapat menyebabkan melemahnya sistem kekebalan tubuh sesorang, karena
HIV ini bekerja dengan cara menginfeksi dan merusak sel CD4 yang berperan
penting dalam sistem kekebalan tubuh.
HIV Paling sering ditularkan selama hubungan seksual melalui cairan
tubuh seperti air mani dan cairan vagina.
Menurut Standford Children Health tanda dan gejala anak terkena HIV
yaitu tergantung pada usia anak tersebut terkena pertama kali seperti :
Pada Bayi
Perut membesar
Sariawan
8
jika anak remaja Anda berisiko tertular HIV. PrEP berarti minum obat untuk
mencegah tertular HIV. Ketika diminum sesuai resep, PrEP menurunkan
risiko terkena HIV sekitar 99%.
B. Saran
Perawat sebagai pemberi layanan keperawatan dengan permasalahan anak
dan remaja yang terkena HIV DAN AIDS akibatnya anak dan remaja tersebut
mempunyai kerentanan yang tinggi terhadap penularan berbagai jenis penyakit
salah satunya HIV. dengan sebab itu penulis berharap ada pengawasan dari orang
yang bertanggung jawab.
9
DAFTAR PUSTAKA
Healthy Children. 2022. HIV Pada Anak dan Remaja. Online. Tersedia:
https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/sexually-
transmitted/Pages/HIV-Human-Immunodeficiency-Virus.aspx.. diakses 26 April
2023.
Medis Siloam Hospitalis. 2023. HIV dan AIDS- Faktor Resiko,Gejala, dan
Penanganannya. Online. Tersedia: https://www.siloamhospitals.com/informasi-
siloam/artikel/apa-itu-hiv. diakses 26 April 2023.
Kemenkes RI. 2021. Profil Kesehatan Indonesia 2020. Jakarta: Kemenkes RI.
Badru, T., dkk. 2020. HIV Comprehensive Knowledge and Prevalence Among Young
Adolescents in Nigeria: Evidence From Akwa Ibom Aids Indicator Survey. BMC
Public Health. https://doi.org/10.1186/s12889-019-7890-y
Chitra, K., et al 2020. Knowledge and Attitude On Sexual and Reproductive Health
Among Adolescents in Lalitpur, Nepal. World Journal of Advanced Research and
Reviews. Vol. 07(01). hh: 282–290
10
ii