Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

INTERPROFESSIONAL EDUCATION
Disusun untuk memenuhi tugas kuliah IPE
Dosen : Hj.Ruslinawati, Ns., M.Kep

Oleh:
KELOMPOK 2

Aulia Rahmawati 2214201210170


Gina Mailana 2214201210174
Muhammad Adityo Firdaus 2214201210355
Qonita Putri 2214201210177
Rizky Amalia Setyowati 2214201210358

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN B
BANJARMASIN
2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting di era sekarang terutama di
bidang ilmu kesehatan, peningkatan permasalahan pasien yang beragam dibutuhkannya
kerja sama dan kolabasi dari beberapa tenaga professional untuk meningkatkan
pengetahuan serta keterampilan dalam melakukan pelayanan kesehatan. IPE
(Interprofessional Education) merupakan suatu proses dimana tenaga kesehatan dengan
latar belakang yang berbedaa melakukan interaksi sebagai tujuan kolaborasi dalam
rangka memberikan Tindakan preventif, promotive, dan rehabilitative. (Kusumaningrum
& Anggorowati, 2018).
Menurut World Health Organization (WHO), IPE merupakan pembelajaran yang
dapat terlaksana ketika dua atau lebih profesi saling bertukar pengetahuan dan
keterampilan dengan satu sama lain untuk memungkin terjadinya kolaborasi yang efektif
dalam meningkatkan pelayanan kesehatan. Pendidikan IPE ini juga merupakan
pendekatan intruksional untuk membekali mahasiswa kesehatan dengan kompetensi yang
berpusat pada pasien dengan melakukan implementasi dan keberlanjutan IPE dalam
bentuk IPC. (Wong et al., 2021)
Pendidikan interprofesi menjadi syarat untuk akreditasi sebagian besar program
profesi kesehatan dengan penglaman inovatif dari keberhasilan dan hambatan
implementasi IPE dan IPC. Untuk memastikan perawatan pasien berkualitas tiggi,
kolaborasi interprofessional yang efektif antara kesehatan diperlukan. Keterampilan
berkomunikasi interprofessional dan pemahaman peran menjadi prasyarat utama dalam
meningkatkan perawatan kolaboratif pada pasien. (Homeyer et al., 2018)
Penerapan IPE pada mahasiswa menggunakan metode pembelajaran interaktif, yang
dimana metode ini dilakukan secara berkelompok untuk memberi gambaran tentang
bagaimana bekerja dalam tim interprofessional dan membawa pengetahuan ini kedalam
praktik masa depan, sehingga pada akhirnya dapat memberikan perawatan yang berfokus
pada peningkatan kesehatan pasien.
Keberhasilan pelaksanaan IPE memerlukan dukungan dari institusi, kepemimpinan
dan lingkungan Pendidikan yang kondusif. Pengenalan IPE ini berguna untuk mencegah
perilaku negative serta menghindari sterotip antar mahasiswa profesi kesehatan. Faktor -
faktor yang menghambat pelaksanaan IPE seperti adanya stereotyping, adanya perasaan
atasan dan bawahan, serta banyaknya tindakan yang bersifat intruksi dari profesi lain
yang masih mendominasi praktik kolaborasi. Oleh karena itu, diperlukannya suatu
kurikulum dalam sitem pembelajaran dimana dengan itu diharapkan dapat merangkul
seluruh mahasiswa profesi kesehatan sehingga dapat memahami fungsi dan keahlian dari
masing – masing profesi, serta dapat melatih cara berkomunikasi yang efektif antar
profesi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan IPE ?
2. Apa saja manfaat dan Langkah – Langkah IPE ?
3. Apa saja tujuan dari IPE ?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian IPE
2. Mengetahui manfaat dan Langkah – Langkah IPE
3. Mengetahui tujuan dari IPE

D. Manfaat
Diharapkan dari pembuatan makalah ini dapat dijadikan sebagai sumber bacaan dan
literatur bagi pihak – pihak yang membutuhkan
JURNAL PERTAMA

Judul Artikel : Literatur Review: Efektifitas Interprofessional Education (IPE)


Terhadap Peningkatan Kemampuan Dan Kompetensi Antar Profesi
Kesehatan
Volume & Halaman : Vol. 12, No.2 Tahun 2021
Penulis : Amaze Grace Davidz Morate, Ni Luh Putu Eka Diarthini, Desak
Ketut Indrasari Utama
Jurnal : Morato, A. G. D., Diarthini, N. L. P. E., & Utami, D. K. I. (2021).
Literature review: efektivitas interprofessional education (IPE)
terhadap peningkatan kemampuan dan kompetensi antar profesi
kesehatan. Jurnal Kesehatan, 12(2), 322-329.

BAB 1
LATAR BELAKANG
Berbagai tantangan terhadap masalah kesehatan terjadi dalam era global ini.
Kesehatan merupakan salah satu faktor penting untuk kehidupan manusia. World Health
Organization (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai suatu keadaan atau kondisi baik itu
fisik, mental, dan sosial yang sempurna dan ideal, dimana seseorang dapat hidup dalam
kesejahteraan baik dari segi biologis, psikologis, dan sosial (World Health Organization,
2013). Salah satu faktor untuk mewujudkan kesejahteraan tersebut yaitu dimana seseorang
harus memiliki kesehatan yang baik. Kesehatan yang baik merupakan salah satu aspek
penting bagi kemajuan suatu negara. Masyarakat dapat mencapai kondisi yang sehat apabila
didukung dengan pelayanan kesehatan yang berkualitas, bermutu, dan prima, sehingga
diperlukan adanya kolaborasi antar tenaga kesehatan yang baik dan professional supaya dapat
meningkatkan kualitas dan kompetensi pelayanan kesehatan. Dalam praktek antar tenaga
kesehatan, setiap individu memerlukan adanya tingkat keahlian, kemampuan, dan
keterampilan dalam memberikan pelayana kesehatan, sehingga dengan adanya kemampuan
tersebut setiap tenaga kesehatan dapat saling berbagi pengetahuan antar tenaga kesehatan
yang lain melalui praktek kolaborasi supaya diharapkan dapat mempertahankan kualitas
pelayanan kesehatan yang berfokus pada pemberian pelayanan kesehatan yang prima,
berkualitas, dan bermutu di era globalisasi saat ini.

Interprofessional Education (IPE) merupakan proses pembelajaran antar mahasiswa


dari berbagai tenaga kesehatan yang berasal dari latar belakang pendidikan yang berbeda,
saling berinteraksi dan berkolaborasi untuk menghasilkan dan menyediahkan pelayanan
kesehatan yang promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Dalam konteks pelayanan
kesehatan dapat terjalan dengan baik melalui sekelompok tim multiprofesional yang bersatu
untuk menangani berbagai macam prosedur pelayanan pasien. Dalam sekelompok tim
kesehatan terdiri dari berbagai macam profesi yang bertanggung jawab atas tugas dan
kewajiban yang berbeda-beda. Dibutuhkan adanya etika kerja yang kolaboratif supaya dapat
menciptakan suasana kerja yang damai untuk mencapai satu tujuan yang sama. Penerapan
program IPE dalam lingkup pendidikan akademik pelayanan kesehatan merupakan hal yang
penting untuk membantu pengembangan konsep kerjasama dan kolaborasi antarprofesional
kesehatan, sehingga dapat mempersiapkan dan menciptakan tenaga kesehatan yang lebih
baik, profesional, dan berkompeten untuk menghadapi masalah kesehatan. Oleh sebab itu,
program ini perlu untuk diperkenalkan kepada mahasiswa sedini mungkin sehinga dapat
memfasilitasi mahasiswa dalam bekerja dan berkolaborasi dengan mahasiswa lain dari
disiplin ilmu yang berbeda.

BAB 2
PEMBAHASAN

1. Analisa PICOT
A. Patian/Problem/Population
Beberapa literatur dengan kata kunci kemampuan (Abilities), Komtepensi
(Competence) dan Interprofessional Education (IPE)
B. Intervensi
Jenis penelitian ini adalah studi literatur artikel atau narrative review
C. Compration/pembanding
Tidak ada pembanding
D. Outcame
Hasil yang didapatkan dari literatur review ini adalah interprofessional education
(IPE) merupakan cara untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi
kolaborasi antar profesi sehingga dapat menciptakan tenaga kesehatan yang
profesional, mampu bekerjasama dan mampu meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan.
E. Time
Penelitian ini dilakukan pada tahun 2021

2. Analisa VIA
Validity Important Applicable
Metode penelitian: Literatur riveiw ini
literatur review berupa mengenai Efektifitas
kajian dari beberapa Interprofessional
jurnal penelitian yang Education (IPE) Terhadap
didapatkan melalui Peningkatan Kemampuan
Google Scolar, PubMed Dan Kompetensi Antar
dan Science Direct. Profesi Kesehatan.

3. Teori dan opini


JURNAL KEDUA

Judul Artikel : Student Readiness Towards Interprofessional Education Based On


The Hajj Health
Jurnal : Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia - The Indonesian Journal of
Medical Education
Volume & Halaman : Vol. 12, No. 01 tahun 2023
Penulis : Dhani Wijaya, Christyaji Indradmojo, Muhammad Rizal Novianto,
Rista Octavia, Cep Reza Alam Wahid

BAB 1
LATAR BELAKANG
Interprofessional education (IPE) adalah metode pendidikan bidang kesehatan yang
direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO). Metode ini menitikberatkan pada
kolaborasi beberapa profesi kesehatan dalam rangka untuk menghasilkan pelayanan yang
maksimal bagi pasien. Sebuah studi meta-analisis menyatakan bahwa IPE memberikan
dampak dan efektivitas yang baik dalam pelayanan kesehatan. Selain memberi manfaat pada
pelayanan kesehatan, Pendidikan dengan metode IPE bertujuan untuk memacu peserta didik
dari berbagai disiplin ilmu Kesehatan untuk memahami pentingnya praktik kolaboratif antar
tenaga kesehatan. Kolaborasi interprofessional memberikan efek positif dalam pelayanan
kesehatan, oleh karena itu mahasiswa bidang kesehatan perlu belajar bekerjasama dengan
mahasiswa profesi lain agar siap menghadapi permasalahan Kesehatan pasien. Dalam IPE,
peserta didik mendapatkan pengetahuan tentang profesi kesehatan lain dengan interaksi dan
pengalaman bekerjasama dalam tim selama program pendidikan. Lembaga pendidikan
kesehatan berperan dalam mendidik calon tenaga kesehatan yang kompeten dan siap
berkolaborasi dalam tim interprofesional. Sebagai upaya untuk merangsang sikap kolaboratif
tersebut, beberapa institusi pendidikan telah memasukkan IPE dalam kurikulum
pembelajaran. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim (FKIK UIN MMI) merupakan salah satu Lembaga yang
mengimplementasikan IPE tersebut dalam bagian kegiatan belajar mengajar.

Sebagai lembaga yang mengembangkan ilmu pengetahuan yang berintegrasi dengan


agama Islam, program IPE di FKIK UIN MMI dirancang dengan basis kesehatan haji. Hal ini
bertujuan untuk melatih kolaborasi mahasiswa kedokteran dan farmasi FKIK UIN MMI
dalam upaya mengatasi permasalahan kesehatan pada calon jamaah haji (CJH). Program ini
diawali dengan pemberian kuliah pembekalan untuk mahasiswa kedokteran dan farmasi
secara bersama-sama yang melibatkan enam dosen dengan latar belakang ilmu Kesehatan
berbeda. Materi pembekalan berupa kolaborasi dalam IPE, manajemen kesehatan haji,
pembinaan kesehatan haji berbasis pendidikan interprofesi, dan materi lain yang berkaitan
dengan kesehatan haji. Di akhir pembekalan, dengan bimbingan oleh 20-30 dosen
pembimbing lapangan (DPL) para mahasiswa secara berkelompok akan terjun secara aktif
untuk melakukan assessment, identifikasi, dan membuat produk untuk CJH yang menjadi
sasaran program IPE. Kegiatan tersebut dilakukan dalam skema Project Based Learning
(PJBL). Dalam PJBL, aktivitas pembelajaran berfokus pada kegiatan manajemen dan
pemecahan masalah. Pendidik berperan sebagai pengawas dan penasehat proyek yang
dikerjakan, sedangkan siswa bertugas Menyusun strategi atau solusi atas suatu permasalahan.
Pada pelaksanaannya, DPL bertugas mengarahkan dan memandu diskusi untuk merumuskan
solusi atas permasalahan kesehatan yang dihadapi oleh CJH serta terlibat dalam kunjungan
tim pada CJH. Pada proses pemecahan masalah, mahasiswa kedokteran menunjukkan
perannya dalam kapasitas sebagai calon tenaga medis yang memiliki area kompetensi
anamnesis dan diagnosa serta berperan sebagai ketua tim. Sedangkan mahasiswa farmasi
berperansebagai anggota tim yang akan memberikan pendapat dan rekomendasi terkait terapi
berdasarkan sudut farmakoterapi yang sesuai dengan ranah keilmuannya. Proses tersebut
kemudian dapat menghasilkan suatu rencana tindak lanjut berupa produk yang berguna dalam
optimalisasi kesehatan CJH. Dari interaksi dan Kerjasama tersebut, kemampuan kolaboratif
mahasiswa FKIK UIN MMI dalam tim interprofesional akan makin terasah sekaligus
membantu CJH untuk mencapai kondisi istitha’ah.

Dalam pelaksanaan IPE, kesiapan mahasiswa selaku peserta didik menjadi salah satu
parameter keberhasilan penyelenggaraan IPE dan merupakan salah satu aspek untuk
pengembangan IPE. Kesiapan mahasiswa terhadap IPE dapat diamati dari ketertarikan, rasa
antusias, keinginan, serta penerimaan terhadap hal yang baru, khususnya dalam hal kerjasama
tim. Kesiapan dalam IPE diartikan sebagai keinginan, keyakinan dan sikap individu yang
dapat bekerja sama dengan mahasiswa dari profesi kesehatan lain. Dalam penelitian di suatu
perguruan tinggi di Saudi, menyatakan bahwasanya melalui IPE mahasiswa dapat lebih
berkolaborasi dengan mahasiswa dari beragam bidang kesehatan serta dapat meningkatkan
keterampilan kerja tim. Di akhir program IPE, para mahasiswa memiliki pandangan yang
positif terhadap profesional kesehatan lainnya.
BAB 2
PEMBAHASAN

4. Analisa PICOT
F. Patian/Problem/Population
Beberapa literature dengan kata kunci IPE (Interprofessional Education),
Kesehatan Haji (Hajj Health), Kesiapan (Readiness)
G. Intervensi
Jenis penelitian ini adalah artikel jurnal
H. Compration/pembanding
Tidak ada pembanding
I. Outcame
Mahasiswa FKIK UIN MMI memiliki kesiapan yang baik terhadap program IPE
berbasis Kesehatan haji. Mahasiswa sangat siap berkolaborasi serta bekerja sama
sebagai tim. Hal tersebut berlaku pula pada topik identitas profesional positif.
Dalam aspek peran dan tanggung jawab, mahasiswa siap mempelajari ranah
kewenangan profesinya demi memberikan pelayanan yang baik terhadap CJH.
Nilai topik identitas profesional negative menunjukkan mahasiswa cukup siap
dalam belajar dan bekerjasama dengan mahasiswa lintas profesi.
J. Time
Penelitian ini dilakukan pada tahun 2023

5. Analisa VIA
Validity Important Applicable
Metode Penelitian : Hasil penelitian ini Penelitian ini dapat
Literatur review berupa menunjukkan bahwa diterapkan oleh
kajian beberapa jurnal mahasiswa FKIK UIN mahasiswa FKIK UIN
penelitian yang MMI memiliki kesiapan MMI dalam bekerja sama
didapatkan melalui yang baik terhadap sebagai tim. Dalam aspek
PubMed dan Google program IPE berbasis peran dan tanggung
Scholar Kesehatan haji. jawab, mahasiswa siap
Mahasiswa sangat siap mempelajari ranah
berkolaborasi serta kewenangan profesinya
bekerja sama sebagai tim. demi memberikan
Hal tersebut berlaku pula pelayanan yang baik
pada topik identitas
profesional positif. Dalam
aspek peran dan tanggung
jawab, mahasiswa siap
mempelajari ranah
kewenangan profesinya
demi memberikan
pelayanan yang baik
terhadap CJH. Nilai topik
identitas profesional
negative menunjukkan
mahasiswa cukup siap
dalam belajar dan
bekerjasama dengan
mahasiswa lintas profesi

6. Teori dan opini

Anda mungkin juga menyukai