Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemampuan interpersonal sangat dibutuhkan oleh setiap individu atau

manusia dalam bersosialisasi. Seiring dengan berjalannya waktu, setiap

manusia pasti akan merasa dituntut untuk bersosialisasi, dalam arti melakukan

hubungan satu sama lain.

Interpersonal Education ( IPE ) adalah suatu pembelajaran yang diikuti

oleh dua atau lebih profesi yang berbeda untuk meningkatkan kolaborasi dan

kualitas dan pelayanan dan pelaksanaannya dapat dilakukan dalam semua

pembelajaran baik tahap sarjana maupun tahan pendidikan klinik untuk

menciptakan tenaga kesehatan yang professional. Kita juga melihat bahwa

pelatihan keterampilan interpersonal dan komunikasi telah menjadi bagian

penting dalam pendidikan keperawatan. Pendidikan keperawtan juga telah

bergerak kearah pendidkan tinggi, dan lebih banyak perhatian diberikan untuk

melandasi keperawatan dalam penelitian. Tujuannya adalah untuk membantu

mahasiswa sarjana mengeksplorasi hubungan interpersonal mereka dengan

pasien. Karena kini keperawatan telah bergerak kearah pendidikan yang lebih

tinggi, perawat sangat perlu mengkombinasikan keterampilan praktik dan

interpersonal dengan hasil dan laporan penelitian dari literatur.

1
B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu mengetahui tentang Interpersonal Education.

2. Tujuan Khusus

Mahasiswa mampu mengetahui Interpersonal Education secara khusus,

meliputi :

a. Mengeahui engertian Interpersonal Education (IPE)

b. Perbedaan Interpersonal Education dan Interprofesional Education

c. Bentuk Interpersonal Education (IPE)

d. Peran Perawat dalam Interpersonal Education (IPE)

e. Pengembangan Interpersonal Education (IPE)

f. Manfaat Interpersonal Education (IPE)

C. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari Interpersonal Education ( IPE ) ?

2. Apakah perbedaan Interpersonal Education dan Interprofessional

Education?

3. Bagaimana bentuk dari Interpersonal Education (IPE) ?

4. Bagaimanakah peran perawat dalam Interpersonal Education (IPE)?

5. Bagaimana pengembangan Interpersonal Education (IPE) ?

6. Apa manfaat Interpersonal Education (IPE) ?

2
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Definisi

Komunikasi interpersonal atau dapat disebut sebagai komunikasi antar

personal dan komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi yang dilakukan

oleh individu untuk saling bertukar gagasan ataupun pemikiran kepada

individu lainnya. Atau dengan kata lain, komunikasi interpersonal adalah

salah satu konteks komunikasi dimana setiap individu mengkomunikasikan

perasaan, gagasan, emosi, serta informasi lainnya secara tatap muka kepada

individu lainnya, tidak hanya tentang apa yang dikatakan dan apa yang

diterima namun juga tentang bagaimana hal itu dikatakan, bagaimana bahasa

tubuh yang digunakan, dan apa ekspresi wajah yang diberikan ( Morrioson,

2008).

Interpersonal edukasi merupakan suatu relasi dalam memberikan

pelayanan kesehatan yang berfokus pada studi tentang bagaimana penyedia

pelayanan kesehatan dan pertukaran informasi yang relavan (Schement,2002)

Interpersonal Education (IPE) adalah suatu pembelajaran yang diikuti

oleh mahasiwa untuk meningkatkan kualitas dan pelayanan dan

pelaksanaannya dapat dilakukan dalam semua pembelajaran baik tahap

sarjana maupun tahan pendidikan klinik untuk menciptakan tenaga kesehatan

yang professional. IPE merupakan hal yang potensial sebagai media

kolaborasi antar professional kesehatan dengan menanamkan pengetahuan dan

3
skill dasar antar professional dalam masa pendidikan. IPE merupakan hal

yang penting dalam membantu pengembangan konsep kerjasama antar

professional yang ada dengan mempromosikan sikap dan prilaku yang positif

antar profesi yang terlibat di dalamnya

(Mendez et.al., 2008).

B. Perbedaan Interpernsonal Education dan interprofesional Education.

Interpersonal Education ( IPE ) adalah suatu pembelajaran yang diikuti

oleh mahasiswa untuk meningkatkan kualitas dan pelayanan dan

pelaksanaannya dapat dilakukan dalam semua pembelajaran baik tahap

sarjana maupun tahan pendidikan klinik untuk menciptakan tenaga kesehatan

yang professional sedangkan Interprofesional Education merupakan suatu

proses dimana sekelompok mahasiswa atau profesi kesehatan yang memiliki

perbedaan latar belakang profesi melakukan pembelajaran bersama dalam

periode tertentu, berinteraksi sebagai tujuan yang utama, serta untuk

berkolaborasi dalam upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitative, dan

jenis pelayanan kesehatan yang lain ( Lee et al., 2009).

C. Tujuan Interpersonal Education ( IPE )

Pembelajaran yang di lakukan mahasiswa dari program studi

kesehatan dengan cara berdiskusi, mengikuti pelatihan, dan melanjutkan

pendidikan yang lebih tinggi dengan tujuan untuk meningkatkan pengatahuan,

4
keterampilan atau kompetensi perawat serta memberikan feedback dari hasil

pembelajaran.

D. Bentuk Interpersonal Education ( IPE )

1. Pembelajaran berbasis pertukaran : contohnya diskusi dan dan study

kasus.

2. Pembelajaran berbasis simulasi: bermain peran, praktek laboratorium, lab

skill

3. Pembelajaran dengan tatap muka (kuliah, seminar, diskusi).

4. Praktek lapangan/ praktek di Rumah Sakit

E. Peran Perawat Edukasi

Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan

tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang

diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan

pendidikan kesehatan. Peran edukator dimana pembelajaran merupakan dasar

dari health education yang berhubungan dengan semua tahap kesehatan dan

tingkat pencegahan. Perawat harus mampu memberikan pendidikan kesehatan

pada pasien dan keluarga dalam hal pencegahan penyakit, pemulihan dari

penyakit, menyusun program health education serta memberikan informasi

yang tepat tentang kesehatan.

Pentingnya peran perawat sebagai edukator menurut Basteble (2002).

Adalah pengembangan program-program pendidikan kesehatan yang efektif

5
untuk membantu individu mengenali dan mengubah perilaku yang beresiko,

untuk menggunakan dan mempertahankan praktik-praktik kesehatan yang

protektif dan untuk memanfaatkan system pemberian perawatan kesehatan

yang tepat. Hal tersebut membawa dampak positif bagi pencegahan

berjangkitnya penyakit pada penyakit menular dan kecacatan dini yang dapat

di cegah, dan semua masyarakat akan dibantu menjalani kehidupan yang lebih

sehat dan produktif.

Menurut Menurut WHO (2010), Perawat dalam Interpersonal Education (IPE)

adalah

1. Kerja tim: mampu menjadi seorang pemimpin dan mengetahui

hambatan dalam kerja tim;

2. Komunikasi: mampu mengungkapkan pendapat dan mampu menjadi

pendengar yang baik terhadap anggota tim yang lain;

3. Pembelajaran dan refleksi yang kritis: menggambarkan adanya

hubungan yang kritis dalam tim, mentransfer Interprofessional

learning ke dalam lingkungan kerja.

F. Pengembangan IPE

Pengembangan IPE dalam keperawatan adalah pengembangan edukasi ini

juga dapat dilakukan untuk pencapaian yang ada dengan menerapkan

pengalaman belajar klinik dan lapangan bagi calon-calon perawat

professional.

1. Konteks Pembelajaran

6
a. Praktik di lapangan / Di rumah Sakit

b. Pengetahun

c. Refleksi

2. Tujuan Pendidikan

Menurut Nursalam (2008) tujuan pendidikan secara umum dalam

pengembangan Interpersonal Education (IPE) adalah :

a. Menumbuhkan dan membina sikap serta tingkah laku profesional yang

sesuai dengan tuntunan profesi keperawatan.

b. Membangun landasan ilmu pengatahuan yang kokoh, untuk

melaksankan pelayana asuhan keperawatan professional,

mengembangkan diri pribadi dan ilmu keperawatan

c. Menumbuhkan keterampilan mencakup keterampilan intelektual

teknikal dan interpersonal.

d. Menunbuhkan dan membina landasan etik keperawatan yang kokoh.

Menurut ( Perry & Potter, 2005) Tujuan pendidikan berkelanjutan

adalah untuk menyiapkan perawat klinik agar dapat meningkatkan asuhan

keperawatan melalui perluasan ilmu keperawatan, membantu perawat

untuk mengembangkan keterampilan, pengatahuan dan teori keperawatan

terkini, untuk meningkatkan dan mempertahankan praktik keperawatan,

promosi, dan uji coba kepemimpinan dalam melakukan perubahan yang

efektif dalam sistem pelayanan kesehatan serta menjawab kebutuhan

profesional ( Perry & Potter, 2005).

7
3. Strategi Pendidikan.

Menurut Hidayat, A (2008) strategi pendidika dalam penegmbangan IPE

adalah

a. Penataan Praktek keperawatan

Penataan praktek keperawatan merupakan bentuk penataan

keperawatan menuju profesi yang sejaajar dengan profesi kesehatan

yang lain. Penataan praktek keperawatan dapat dilakukan dengan

upaya:

1) Pengembangan dan pembinaan pelayanan asuhan keperawatan

secara professional.

2) Penyusunan dan pemberlakuan standar praktek keperawatan

3) Penerapan model asuhan keperawatan dapat dilakukan sesuai

dengan kode etik keperawatan professional

b. Penataan pendidikan berlanjut

Penataan pendidikan keperawatan berkelanjutan merupakan syarat

penting dalam mempercepat profesioanalisasi keperawatan. Utuk

menuju penataan tersebut dapat dilakukan :

1) Pengembangan pola pendidikan berkelanjutan

2) Penyusunan program pendidikan berkelanjutan yang disesuiakan

dengan kebutuhan perawat

3) Pengembangan kemampuan untuk melaksanakan pendidikan di

beberapa tempat pelayanan atau pendidikan

Menurut Nursalam 2008 strategi dalam pengembangan IPEadalah

8
1. Ceramah dengan efektif. Berceramah adalah metode pengajaran yang

paling umum. Ternyata atribut pribadi dosen berperan lebih penting

daripada materi .

2. Pemberian tugas kelompok yang efektif. Mahasiswa akan dihadapkan

dengan kolaborasi, sehingga tidak hanya berpikir pribadi.

3. Mendorong diskusi kelas. Diskusi kelas bias sama efektifnya dengan

pemberian tugas kelompok, asalkan dosen bias mengendalikan isu

diskusi dan membimbing mahasiswa melalui interaksi.

4. Berkolaborasi dengan kolega.

5. Memberikan tugas pemecahan masalah. Dengan metode ini

mahasiswa dapat membangun kemampuan berpikir kritisnya,

sekaligus sebagai motivasi intrinsik.

6. Mencari umpan balik dari mahasiswa.

7. Mengelola pengalaman kelas.

8. Merangsang keingintahuan. Dosen bias memunculkan pertanyaan

yang menggelitik dan memancing rasa penasaran mahasiswa.

Sebaliknya, mahasiswa didorong juga untuk bertanya sesuai dengan

pengalaman mereka.

9. Pembelajaran berbasis pengalaman. Contoh metode ini adalah dengan

kunjungan lapangan yang lebih kompleks dari pada sekarang

membaca buku mata kuliah.

9
10. Menyusun kontrak belajar. Berdasarkan kontrak belajar dapat

diketahui apa yang diharapkan dosen maupun mahasiswa dari sebuah

mata kuliah.

G. Manfaat IPE

Menurut CIHI 2009 manfaat IPE antara lain meningkatkan praktik

yang dapat meningkatkan pemahaman tentang pengetahuan dan keterampilan,

Meningkatan apresiasi perawat dan pemahaman tentang peran tanggung

jawab dan untuk mengarahkan perawat supaya berpikir kritis dan

menumbuhkan sikap professional. Hal tersebut juga dijelaskan oleh WHO

(2010) tentang salah manfaat dari pelaksanaan praktek IPE yaitu strategi yang

dapat mengubah cara berintraksi petugas kesehatan dalam memberikan

perawatan.

Menurut Chan, et al (2010) manfaat IPE adalah membuat mahasiswa

belajar mengenai hal-hal yang baru dan mengembangkan keahlian,

mengembangkan kemampuan interpersonal yang dibutuhkan, mendapatkan

pengalaman baru dengan tim yang mempunyai tujuan yang sama dan belajar

bagaimana bekerja dengan orang lain dan memberikan hasil kerja yang

maksimal. Selain itu, ketika sudah menjadi tenaga kesehatan, praktik yang

berkolaborasi antar bidang juga memberikan banyak manfaat.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Interpersonal Education ( IPE ) adalah suatu pembelajaran yang diikuti

oleh mahasiswa untuk meningkatkan kualitas dan pelayanan dan

pelaksanaannya dapat dilakukan dalam semua pembelajaran baik tahap

sarjana maupun tahan pendidikan klinik untuk menciptakan tenaga kesehatan

yang professional. Bentuk-bentuk pelaksanaan IPE adalah dengan

pembelajaran berbasis pertukaran contohnya diskusi dan dan study kasus,

pembelajaran berbasis simulasi yaitu bermain peran, praktek laboratorium, lab

skill, Pembelajaran dengan tatap muka (kuliah, seminar, diskusi), dan Praktek

lapangan/ praktek di Rumah Sakit. Peran perawat dalam IPE adalah selalu

proaktif dalam semua betuk-bentuk pembelajaran yang ada. Pengembangan

dalam IPE bisa dilakaukan menurut kontek pebelajaran, tujuan pendidikan,

dan strategi pendidikan. Manfaat dari IPE adalah meningkatkan pemahaman

tentang pengetahuan dan keterampilan, meningkatan apresiasi perawat dan

11
pemahaman tentang peran tanggung jawab dan untuk mengarahkan perawat

supaya berpikir kritis dalam menumbuhkan sikap professional dan dapat

mengubah cara berintraksi petugas kesehatan dalam memberikan perawatan.

B. Saran

Kelompok menyadari masih jauh dari kata sempurna, kedepannya

penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah agar

teori ini bermanfaat bagi mahasiswa dan dapat di jadikan refrensi untuk kita

semua yang membaca.

12
DAFTAR PUSTKA

Chan, et al., (2010).Preparing Tomorrow’s Healthcare Providers for


Interprofessional
Collaborative Patient–Centred Practice .Today, UBCMJ March 2010.

CIHI (Canadian Institute for Health Information). 2009. Giving Birth in Canada :
Provides of Maternity and Infant Care, CIHI, Ottawa.

Hidayat, A. Aziz Alimul (2008).Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta:


Salemba Medika.

Morrison, Paul dan Burnard, Philip. (2009). Caring & Communicating: Hubungan
Interpersonal Dalam Keperawatan. Jakarta: EGC.

Pryandaru, Bayu Aji.,Mulyono, Wastu Aji., Setyani, Rahmi. (2016). Mentoring


Kolaborasi Instruktur Klinik Berhubungan Dengan Persepsi Terhadap
Pendidikan interpersonal, Vol. 11, No. 1. Jurnal Keperawatan Soedirman:
Perwokerto.

Potter, P.A, Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses,
dan Praktik. Edisi 4. Vol 2. Jakarta : EGC.

Rosdhal, Carolin. (2015). Buku Ajar Keperawatan Dasar. Vol.5. Jakarta : EGC

Staffnew.uny.ac.id/upload/132113278/Pendidikan/BELAJAR+MENGAJAR+DI+PE
RGURUAN+TINGGI. Pdf.

13
14

Anda mungkin juga menyukai