Oleh :
SALSABILA INDIRA SARASWATI
NIM 25000118120023
PEMBIMBING :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melaksanakan penyuluhan dan meningkatkan pengetahuan remaja mengenai
pencegahan HIV/AIDS di pondok pesantren Miftahussa'adah Mijen Semarang.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tingkat pengetahuan remaja di pondok pensantren
Miftahussa'adah Mijen Semarang mengenai HIV/AIDS dan pencegahannya
b. Melaksanakan (HIV/AIDS) pada remaja di pondok pesantren Miftahussa'adah
Mijen Semarang menggunakan media pembelajaran.
c. Meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi (HIV/AIDS)
di pondok pesantren Miftahussa'adah Mijen Semarang.
d. Mengetahui sikap remaja di pondok pensantren Miftahussa'adah Mijen
Semarang mengenai HIV/AIDS dan pencegahannya
e. Mengetahui perilaku remaja di pondok pensantren Miftahussa'adah Mijen
Semarang mengenai HIV/AIDS dan pencegahannya
f. Mengetahui Pengaruh Penyuluhan HIV/AIDS menggunakan media video di
remaja pondok pesantren Miftahussa’adah Mijen Semarang
D. Manfaat penelitian
1. Bagi Iptek
Penelitian ini Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber
informasi dan menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya, terutama mengenai
pengaruh video terhadap peningkatan pengetahuan tentang HIV/AIDS
2. Bagi Intitusi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai saran untuk memilih media yang
terbaik dalam penyuluhan sebagai bahan untuk meningkatkan pengetahuan
remaja mengenai kesehatan HIV/AIDS.
3. Bagi responden
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang benar dan tepat
mengenai HIV/AIDS dan dapat meningkatkan pengetahuan remaja mengenai
HIV/AIDS.
4. Bagi peneliti dan peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan dan sebagai
pengalaman dalam menganalisiskan teori yang telah didapat dibangku kuliah,
khususnya mengenai pengetahuan remaja terhadap pendegahan HIV/AIDS
selain itu penelitian ini diharapkan juga dapat digunakan sebagai referensi bagi
peneliti yang berminat melakukan penelitian serupa atau lanjutan.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penyuluhan Kesehatan
1. Pengertian
Pengertian Penyuluhan Kesehatan Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan
pendidikan kesehatan yang dilakukan dengan menyebarkan pesan,
menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak hanya sadar, tahu dan
mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada
hubungannya dengan kesehatan.9
2. Metode
Metode penyuluhan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
tercapainya suatu hasil promosi kesehatan secara optimal.10 Metode yang
dikemukakan antara lain:
a. Metode individual (perorangan)
Dalam promosi kesehatan metode ini digunakan untuk membina perilaku
baru atau seseorang yang telah mulai tertarik pada suatu perubahan perilaku
atau inovasi. Dasar digunakan pendekatan individual ini karena setiap orang
mempunyai masalah atau alas an yang berbeda-beda sehubungan dengan
penerimaan atau perilaku baru tersebut. Metode yang dapat dikemukakan
antara lain metode bimbingan dan wawancara.10
b. Metode kelompok
C. Remaja
1. Pengertian
Remaja atau “adolescence”, berasal dari bahasa latin “adolescere” yang
berarti tumbuh kearah kematangan. Kematangan yang dimaksud adalah
bukan hanya kematangan fisik saja tetapi juga kematangan sosial dan
psikologis. Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya
perubahan fisik, emosi, dan psikis. Masa remaja, yakni antara usia 10-19
tahun, adalah suatu periode masa pematangan organ reproduksi manusia,
dan sering disebut masa pubertas.15
Menurut WHO remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10- 19
tahun.17 Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak- kanak ke
masa dewasa, meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai
persiapan memasuki masa dewasa. Remaja merupakan suatu masa
kehidupan individu dimana terjadi eksplorasi psikologis untuk menemukan
identitas diri. Pada masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa remaja,
individu mulai mengembangkan ciri-ciri abstrak dan konsep diri menjadi lebih
berbeda.16
2. Permasalahan Kesehatan Reproduksi Remaja
Masalah yang menonjol dikalangan remaja yaitu seputar Tiga
Permasalahan Kesehatan Reproduksi Remaja (TRIAD KRR) yakni
seksualitas, Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune
Deficiency Syndrome (AIDS) dan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif
Lainnya (NAPZA):18
a. Seksualitas
1) Pengertian Seksualitas
Seksualitas adalah istilah yang lebih luas. Seksualitas
diekspresikan melalui interaksi dan hubungan dengan individu dari jenis
kelamin yang berbeda dan mencakup pikiran, pengalaman, pelajaran,
ideal, nilai, fantasi, dan emosi. Seksualitas berhubungan dengan
bagaimana seseorang merasa tentang diri mereka dan bagaimana
mereka mengkomunikasikan perasaan tersebut kepada lawan jenis
melalui tindakan yang dilakukannya, seperti sentuhan, ciuman, pelukan,
dan senggama seksual, dan melalui perilaku yang lebih halus, seperti
isyarat gerakan tubuh, etiket, berpakaian, dan perbendaharaan kata.19
2) Perkembangan Seksual Remaja
Masa remaja sering disebut juga dengan masa pubertas. Masa
pubertas adalah fase dalam rentang perkembangan ketika anak- anak
berubah dari makhluk aseksual menjadi makhluk seksual. 20 Masa
pubertas adalah suatu tahap dalam perkembangan saat terjadi
kematangan alat-alat seksual dan tercapai kemampuan reproduksi.
Tahap ini disertai dengan perubahan-perubahan dalam pertumbuhan
dan perkembangan somatis dan perspektif psikologis, seperti
pertumbuhan dan perkembangan fisik, kognitif, emosi, dan
21
psikososial:
b. Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency
Syndrome (AIDS)
1) Pengertian HIV/AIDS
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, yaitu
virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Orang yang
mengidap HIV positif atau pengidap HIV. Orang yang telah terinfeksi
HIV dalam beberapa tahun pertama belum menunjukkan gejala apapun,
secara fisik kelihatan tidak berbeda dengan orang lain. Namun, dia
sudah bisa menularkan HIV pada orang lain.22
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immunedeficiency Syndrome.
Syndrome dalam bahasa Indonesia adalah sindroma yang berarti
kumpulan gejala penyakit. Deficiency dalam bahasa Indonesia adalah
kekurangan. Immune berarti kekebalan tubuh, sedangkan aquired
berarti diperoleh atau didapat. Dalam hal ini, “diperoleh” mempunyai
pengertian bahwa AIDS bukan penyakit keturunan, tetapi karena ia
terinfeksi virus penyebab AIDS. Dengan demikian, AIDS dapat diartikan
sebagai sekumpulan gejala penyakit akibat hilangnya/ menurunnya
sistem kekebalan tubuh. AIDS merupakan fase terminal (akhir) dari
infeksi HIV.22
2) Cara Penularan HIV/AIDS
Penularan HIV dapat terjadi bila ada kontak atau masuknya cairan
tubuh yang mengandung HIV, yaitu: 22
a) Melalui hubungan seksual yang berisiko tanpa menggunakan
pelindung dengan seseorang yang mengidap HIV.
b) Melalui tranfusi darah dan transplantasi organ yang tercemar HIV.
c) Melalui alat suntik atau alat tusuk lainnya yang dapat menembus kulit
(akupuntur, tindik, tato) yang tercemar oleh HIV.
d) Penularan HIV dari perempuan pengidap HIV bisa terjadi melalui
beberapa proses, yaitu saat menjalani kehamilan, saat proses
melahirkan, melalui pemberian ASI.
3) Pencegahan HIV/AIDS
E. Kerangka Teori
Paparan informasi
Usia Pengetahuan
remaja terhadap Lingkungan
pencegahan
HIV/AIDS
Pengalaman
Sosial budaya &
ekonomi
Pendidikan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Kerangka konsep
Penyuluhan penvegahan
HIV/AIDS melalui media
video
Pengetahuan
remaja
terhadap
pencegahan
HIV/AIDS
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengetahuan:
1. Pendidikan
2. Media massa/informasi
3. Sosial budaya &
ekonomi
4. Lingkungan
5. Pengalaman
6. Usia
Keterangan:
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
: Variabel perancu
B. Hipotesis
a. Adanya pengaruh peningkatan pengetahuan remaja mengenai pencegahan
HIV/AIDS setelah dilakukan penyuluhan menggunakan media video
b. Adanya perubahan sikap dan perilaku remaja mengenai pencegahan HIV/AIDS
setelah dilakukan penyuluhan menggunakan video
F. Variabel penelitian
a. Variabel Terikat
Sikap dan perilaku remaja terhadap pencegahan HIV/AIDS.
b. Variabel bebas
Pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS
G. Definisi operasional
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber data yang dijadikan data penunjang dalam
melakukan penelitian. Data sekunder merupakan data tertulis yang didapatkan
dari Dinas Kesehatan Kota Semarang, Puskesmas Kecamatan Mijen.
I. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian merupakan sebuah alat bantu yang digunakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data dan mengukur variabel dalam sebuah penelitian.
Instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Kuesioner, yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang sudah ditentukan oleh
peneliti agar dijawab oleh responden (kuesioner dibuat menggunakan Google
Form).
b. Alat penyuluhan, merupakan alat yang digunakan untuk mendukung
pelaksanaan penyuluhan seperti LCD, Video materi
c. Alat dokumentasi, merupakan alat dokumentasi untuk mendokumentasikan
kegiatan penelitian di lapangan.
d. Laptop dan aplikasi (Ms. Word, Ms. Excel, Mendeley, SPSS), yang berguna
untuk membantu peneliti dalam pengolahan data dan penyajian data penelitian
untuk menuliskan laporan penelitian secara lebih jelas.
J. Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data merupakan sebuah cara yang digunakan untuk
mendapatkan data yang diperlukan oleh peneliti kepada responden dalam sebuah
penelitian. Teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data primer dalam
penelitian ini adalah dengan menggunaka kuesioner yaitu dengan cara memberikan
sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh responden sendiri atas dasar
pengetahuan yang dimilikinya.
Sebelum pengumpulan data akan dilakukan uji test pengetahuan dengan
menggunakan pretest yang di bagikan menggunakan Google form, selajutnya
peneliti melakukan penyuluhan kesehatan reproduksi (HIV/AIDS) dengan media
video. Setelah dilakukan penyuluhan peneliti akan membagkan posttest untuk uji
pengetahuan responden mengenai kesehatan reproduksi (HIV/AIDS).
L. Jadwal penelitian
Bulan
Agustus
No. Kegiatan Juni – – Oktober– Desember
Juli Septemb November - Januari
er
1. Studi
Pendahuluan
2. Pembuatan
Proposal
Skripsi
3. Seminar
Proposal
4. Penelitian
5. Pembuatan
Hasil Penelitian
dan Artikel
6. Sidang Akhir
7. Wisuda
DAFTAR PUSTAKA
NIM : 25000118120023
Pengembangan Instrumen/PKIP – 6
NO VARIABEL INDIKATOR
1. Karakteristik remaja pesantren - Jenis kelamin: 1
- Umur: 1
- Lama tinggal di pesantren: 1
2. Pengetahuan remaja tentang - Pengertian: 3
HIV/AIDS (Dependent variable). - Gejala/ Ciri-Ciri: 7
- Penularan dan pencegahan: 13
3. Sikap remaja terhadap pencegahan - Pencegahan: 5
HIV/AIDS (Independent variable). - Penyuluhan: 9
- Sikap terhadap ODHA (Orang
Dengan HIV/AIDS): 7
4. Perilaku remaja terhadap - Tindakan pencegahan: 5
pencegahan HIV/AIDS - Tindakan terhadap penularan: 3
(Independent variable).
KUESIONER KUANTITATIF
A. Karakteristik Remaja Pesantren
1. Apa jenis kelamin anda?
Laki-laki
Perempuan
2. Berapa umur Anda sekarang ini?
…….Tahun
3. Sudah berapa lama Anda tinggal di pesantren ini?
…..Tahun …..Bulan
2. Berilah tanda silang (√) pada kolom B jika pernyataan Anda anggap Benar.
B: Benar
S: Salah
No. Pernyataaan B S
1. AIDS adalah sekumpulan gejala yang ditimbulkan karena menurunnya
kekebalan tubuh akibat terinfeksi HIV.
2. HIV dan AIDS adalah penyakit yang berbeda.
3. HIV adalah singkatan dari Human Immunisasi Virus
4. Seseorang yang terinfeksi HIV sama sekali tidak menunjukkan gejala apapun.
5. Seseorang yang terkena HIV menunjukkan gejala dalam waktu 3-10 tahun.
6. Gejala-gejala ringan yang menunjukkan seseorang sudah berpindah dari tahap
terinfeksi HIV menuju AIDS seperti: demam, batuk lebih dari sebulan,
menurunnya berat badan lebih dari 10%, diare, dan herpes.
7. Seseorang yang terlihat sehat pasti tidak terkena virus HIV/AIDS.
8. Pada tahap AIDS, penderita diserang berbagai penyakit yang muncul karena
kekebalan tubuh sudah sangat lemah.
9. HIV/AIDS dapat ditularkan dari ibu ke anaknya selama hamil, melahirkan,
dan proses menyusui.
10. HIV/AIDS dapat menular melalui berciuman dengan orang yang mengidap
HIV/AIDS.
11. Perempuan dan laki-laki yang berganti-ganti pasangan rentan tertular
HIV/AIDS.
12. HIV/AIDS bisa menular melalui transfusi darah.
13. Seseorang bisa mengurangi kemungkinannya tertular virus HIV/AIDS dengan
membatasi hubungan seks hanya dengan seorang yang tidak mempunyai
pasangan lain.
14. Seseorang yang memakai kondom setiap melakukan hubungan seks tidak bisa
mengurangi kemungkinannya tertular virus HIV/AIDS.
15. Seseorang yang memakai kondom setiap melakukan hubungan seks tidak bisa
mengurangi kemungkinannya tertular virus HIV/AIDS.
16. Setia terhadap pasangan yang dinikahinya bukan salah satu cara pencegahan
HIV/AIDS.
17. Sampai saat ini belum ditemukan obat yang dapat menghilangkan virus HIV
dari tubuh manusia.
18. Antiretroveral (ARV) hanya menghambat perkembangbiakan virus HIV.
19. HIV/AIDS penyakit yang bisa disembuhkan dengan penyuntikan antibiotik
secara rutin.
20. Pengidap HIV TIDAK selalu memerlukan terapi ARV.
21. Terapi ARV yang rutin akan memperpanjang kemampuan penderita bertahan
hidup.
22. Seseorang dapat tertular HIV/AIDS jika duduk ditoilet yang baru saja
digunakan oleh orang yang terinfeksi HIV/AIDS.
23. Bayi yang dilahirkan oleh seorang perempuan yang HIV positif pasti akan
tertular HIV dari ibunya.
24. HIV/AIDS tidak ditularkan melalui aktivitas berenang bersama dengan
penderita HIV/AIDS.
No Pertanyaan SS S TS STS
1. Melakukan hubungan seks sekali saja
dengan penderita HIV tidak akan
berisiko tertular HIV/AIDS.
2. Menurut saya, narkoba suntik tidak
dapat menularkan virus HIV/AIDS.
3. Menurut saya, menggunakan narkoba
suntik sekali saja tidak akan tertular
HIV/AIDS.
4. Menurut saya, melakukan pencegahan
HIV/AIDS sangat penting.
5. Menurut saya, untuk mencegah
penularan HIV/AIDS, maka hubungan
seksual hanya dilakukan melalui
hubungan pernikahan yang sah.
6. Saya merasa senang jika bisa
memberikan informasi tentang
pencegahan HIV/AIDS kepada teman.
7. Saya merasa senang jika saya dapat
mencegah penularan HIV/AIDS.
8. Saya merasa senang jika mendapat
penyuluhan tentang pencegahan
HIV/AIDS dengan menggunakan
video penyuluhan.
9. Menurut saya, pencegahan HIV/AIDS
dapat dilakukan siapapun.
10. Saya merasa tidak takut dengan
penularan penyakit HIV/AIDS.
11. Saya merasa takut tertular HIV/AIDS
jika berjabat tangan dengan penderita
HIV/AIDS.
12. Fenomena perilaku seksual bebas yang
akhir-akhir ini banyak disoroti, tidak
akan membuat saya terpengaruh untuk
melakukannya
13. Saya takut membicarakan tentang
HIV/AIDS karena adalah hal yang
tabu.
14. Saya merasa pencegahan HIV/AIDS
merupakan hal yang sulit untuk saya
lakukan.
No. Pernyataan S TS
1. Saya melakukan pencegahan penularan HIV/AIDS.
2. Saya tidak melakukan tato karena berisiko tinggi untuk tertular
HIV/AIDS.
3. Saya tidak pernah memakai narkoba dalam bentuk apapun.
4. Penyuluhan ini sangat penting bagi saya agar tidak
terjerumus pada perilaku berisiko tertular HIV/AIDS.
5. Saya tidak menjauhi orang yang positif HIV/AIDS dan tidak
berfikiran negatif kepada mereka.
6. Saya pernah melakukan hubungan seksual.
7. Saya hanya melakukan hubungan seksual dengan kekasih saya
karena akan membantu mencegah penularan penyakit
HIV/AIDS.
8. Saya pernah melakukan hubungan seksual dengan kekasih saya
dan saya yakin kekasih saya tidak akan menularkan penyakit
HIV/AIDS.
KUNCI JAWABAN KUESIONER PENGETAHUAN REMAJA TENTANG
HIV/AIDS
1. B 11. B 21. S
2. S 12. B 22. S
3. S 13. B 23. B
4. B 14. S
5. S 15. S
6. B 16. B
7. S 17. B
8. B 18. S
9. B 19. B
10. S 20. S
KUNCI JAWABAN KUESIONER SIKAP REMAJA TERHADAP PENCEGAHAN
HIV/AIDS
1. SS=4 S=3 TS=2 STS=1 11. SS=1 S=2 TS=3 STS=4 21. SS=1 S=2 TS=3 STS=4
2. SS=1 S=2 TS=3 STS=4 12. SS=4 S=3 TS=2 STS=1
3. SS=1 S=2 TS=3 STS=4 13. SS=1 S=2 TS=3 STS=4
4. SS=4 S=3 TS=2 STS=1 14. SS=1 S=2 TS=3 STS=4
5. SS=4 S=3 TS=2 STS=1 15. SS=1 S=2 TS=3 STS=4
6. SS=4 S=3 TS=2 STS=1 16. SS=4 S=3 TS=2 STS=1
7. SS=4 S=3 TS=2 STS=1 17. SS=4 S=3 TS=2 STS=1
8. SS=4 S=3 TS=2 STS=1 18. SS=1 S=2 TS=3 STS=4
9. SS=4 S=3 TS=2 STS=1 19. SS=1 S=2 TS=3 STS=4
10. SS=1 S=2 TS=3 STS=4 20. SS=4 S=3 TS=2 STS=1
KUNCI JAWABAN KUESIONER PERILAKU REMAJA TERHADAP
PENCEGAHAN HIV/AIDS
1. S=1 TS=0
2. S=1 TS=0
3. S=1 TS=0
4. S=1 TS=0
5. S=1TS=0
6. S=0 TS=1
7. S=0 TS=1
8. S=0 TS=1
KUESIONER KUANLITATIF
Pertanyaan: