Disusun Oleh:
BEKASI
2021
“LIFE WITH HIV/AIDS: APLIKASI LAYANAN KESEHATAN GUNA
MENINGKATKAN PENCEGAHAN PENULARAN HIV DALAM
MENDUKUNG PROGRAM GENERASI BERENCANA (GENRE) PADA
REMAJA”
Latar Belakang
Kesehatan reproduksi adalah keadaan di mana secara fisik, mental dan
sosial yang utuh tetap sehat, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan
yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi (WHO, 2019). Ruang
lingkup kesehatan reproduksi menurut International Conference Population and
Development (ICPD) tahun 1994 di Kairo terdiri dari kesehatan ibu dan anak,
keluarga berencana, pencegahan dan penanganan infeksi menular seksual termasuk
HIV/AIDS, kesehatan reproduksi remaja, pencegahan dan penanganan komplikasi
aborsi, pencegahan dan penanganan infertilitas, kesehatan reproduksi usia lanjut,
deteksi dini kanker saluran reproduksi serta kesehatan reproduksi lainnya, seperti
kekerasan seksual, sunat perempuan dan sebagainya (Ellysa, 2017).
Saat ini, prevelensi penyebaran penyakit HIV terbesar di dunia ada di Benua
Afrika, yaitu sebanyak 25,7 juta. Selanjutnya, prevalensi HIV di Asia Tenggara
sebesar 3,8 juta dan di Amerika sebesar 3,5 juta. Sementara itu, jumlah kasus infeksi
HIV di Indonesia tertinggi di lima provinsi yaitu Provinsi Jawa Timur 8.935 kasus,
DKI Jakarta 6.701 kasus, Jawa Barat 6.066 kasus, Jawa tengah 5.630 kasus dan
Papua 3.753 kasus. Presentase HIV berdasarkan jenis kelamin yaitu pada laki-laki
(64,50%) lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan (35,50%). Selain itu,
persentase AIDS pada laki-laki adalah sebesar 68,60% dan pada perempuan adalah
sebesar 31,40%. Persentase remaja yang terkena infeksi HIV rentang di usia 20-24
tahun adalah sekitar 15,3% dan pada usia 15-19 tahun adalah sekitar 3% (Kemenkes
RI, 2020).
Jika dilihat dari penyebab penularan HIV, dapat disebabkan oleh beberapa
faktor. Penularan HIV dapat disebabkan oleh masih kurangnya pengetahuan
masyarakat terkait dengan kesehatan reproduksi, terutama dalam upaya pencegahan
HIV. Kualitas kesehatan reproduksi menjadi indikator Millenium Development
Goals (MDGs) untuk menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan
kesejahteraan penduduk di segala usia, sehingga dapat terus produktif dan
berkesinambungan. Dengan adanya indikator tersebut, maka diharapkan kualitas
kesehatan reproduksi masyarakat menjadi meningkat (Janah et al., 2019). Saat ini,
pemerintah Indonesia telah menerapan program Generasi Berencana (GenRe), yang
bertujuan untuk pencegahan seks bebas pranikah pada remaja. Dalam menata
kehidupan masa depan generasi muda, maka perlunya perilaku hidup sehat dan
berakhlak untuk mencapai ketahanan remaja sebagai dasar mewujudkan keluarga
kecil bahagia dan sejahtera sehingga remaja dapat mempraktikan pola hidup
berketahanan dan menjadi Generasi Berencana (GenRe) Indonesia yang berkualitas
(Sisilia & Rindu, 2020).
Pada aplikasi Life With HIV/AIDS remaja dapat terhubung langsung dengan
tenaga kesehatan untuk berkonsultasi mengenai kesehatan reproduksinya. Dilihat
dari sisi ekonomi, aplikasi android berpotensi menurunkan biaya, sehingga remaja
dapat meningkat pengetahuan dimasa pandemi saat ini. Penggunaan aplikasi
berbasis android dengan cara apabila terdeteksi positif maupun negatif HIV/AIDS
dari tanda dan gejala yang dialaminya tenaga kesahatan yang memberikan arahan
kepada remaja melihat hasil skrining dan dapat melakukan pendidikan kesehatan
sesuai dari hasil pertanyaan yang dijawab oleh remaja. Oleh sebab itu dibutuhkan
kejujuran pada saat pengisian pertanyaan. Hal ini tentu memberikan kenyaman
kepada remaja dan tidak malu jika pemeriksaan hasil positif (Aicken et al., 2016).
Gambar 1. Fitur Aplikasi Life With HIV/AIDS
Aplikasi berbasis android ini remaja dapat mengakses tanpa berbayar serta
terhubung langsung dengan petugas kesehatan secara intensif. Di masa pandemi
sekarang untuk mengurangi penyebaran virus COVID-19 remaja dapat melakukan
telemedicine tanpa harus mengunjungi langsung ke pelayanan kesehatan. Era yang
serba digital memudahkan manusia untuk mendapatkan informasi secara cepat dan
tepat dalam menangani permasalahan kesehatan pada diriya. Keterbatasan bertemu
secara langsung tidak menjadi kendala bagi remaja untuk tetap menjaga dan
mendapatkan promosi kesehatan reproduksi (Portnoy et al., 2020).
Aicken, C. R. H., Fuller, S. S., Sutcliffe, L. J., Estcourt, C. S., Gkatzidou, V.,
Oakeshott, P., Hone, K., Sadiq, S. T., Sonnenberg, P., & Shahmanesh, M.
(2016). Young people’s perceptions of smartphone-enabled self-testing and
online care for sexually transmitted infections: Qualitative interview study.
BMC Public Health, 16(1), 1–11. https://doi.org/10.1186/s12889-016-3648-y
Janah, E. N., Zakiudin, A., & Lestari, A. M. (2019). Pencegahan Hiv/Aids Melalui
Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Dan Pembentukan Kader Kesehatan
Remaja. Hasil Penelitian Dan Pengabdian Pada Masyarakat IV, 54–60.
Kurniawan, M. A., & Andiyan, A. (2021). Disrupsi Teknologi Pada Konsep Smart
City: Analisa Smart Society Dengan Konstruksi Konsep Society 5.0. Jurnal
Arsitektur Archicentre, 4(2), 103–110.
Portnoy, J., Waller, M., & Elliott, T. (2020). Telemedicine in the era of COVID-
19. The Journal of Allergy and Clinical Immunology: In Practice, 8(5), 1489–
1491.
Sisilia, S., & Rindu, R. (2020). Pengaruh Peran Orang Tua, Peran Program Generasi
Berencana, Pertahanan Diri dan Sumber Informasi terhadap Perilaku
Pencegahan Seks Pranikah pada Remaja. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 19(02),
64–72. https://doi.org/10.33221/jikes.v19i02.551
Soepomo, P. (2014). Aplikasi Pengetahuan Dasar HIV dan AIDS Berbasis Android.
Jurnal Sarjana Teknik Informatika, 2(2), 354–362.
https://doi.org/10.12928/jstie.v2i2.2723
Tresnawati, D., Fitriani, L., & Mubarok, H. (2021). Pendekatan MDLC untuk
Media Pembelajaran Pengenalan HIV/AIDS Berbasis Android. Jurnal
Algoritma, 17(2), 354–360. https://doi.org/10.33364/algoritma/v.17-2.354
Dengan ini menyatakan bahwa benar naskah yang saya sertakan dalam
lomba “Stikes Majapahit Competition 2021” merupakan hasil karya orisinil dan
bukan jiplakan atau terjemahan dari karya orang lain, serta belum pernah diikutkan
dalam segala bentuk perlombaan dan belum dimuat dalam media apapun.