Anda di halaman 1dari 16

JURNAL MEDIKA CENDIKIA

Volume 09 Nomor 01 Tahun 2022


ISSN Cetak: 2355-827X / ISSN Online : 2442-4412
STIKes Karsa Husada Garut

Metode Pendidikan Kesehatan Reproduksi Pada Usia Produktif


dalam Mencegah HIV/AIDS
Studi Literatur

Desi Apriliana Zahroh1, Khoirunnisa Ghefira Yusrani2, Patricia Agustina Julis3, Putri
Audina4, Fathiyah Aulia Mumtaz5, Chahya Kharin Hewbawani6
1-6
Departemen Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pembangunan
Nasional Veteran Jakarta, Indonesia
Email: 2010713093@mahasiswa.upnvj.ac.id

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan kasus HIV/AIDS di Indonesia yang terus


meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data SIHA dari tahun 2010-2019 yang
dilaporkan, kelompok umur 25-49 tahun merupakan kelompok umur dengan jumlah penderita
infeksi HIV terbanyak setiap tahunnya. Untuk menangani masalah HIV/AIDS ini dapat
diatasi dengan promotif, kuratif, rehabilitatif dan juga preventif atau pencegahan. Salah satu
pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan Pendidikan kesehatan reproduksi pada usia
produktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode yang paling efektif dalam
pendidikan kesehatan reproduksi pada usia produktif dalam mencegah HIV/AIDS. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah literature review. Yaitu sebuah pencarian yang
bersumber dari jurnal nasional dan beberapa database daring seperti Google Scholar, Garuda,
PubMed, dan DOAJ (Directory of Open Access Journals). Hasil literature review dari 8
artikel menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan reproduksi yang diterapkan dalam
mencegah HIV/AIDS sangat bervariasi dari segi metode, individu yangi terlibat, spesifitas,
dan efektivitasnya. Metode pendidikan kesehatan reproduksi yang dimaksud berupa
penyuluhan, ceramah, diskusi, kampanye dengan memakai berbagai media, seperti media
massa, buku bacaan, role play, dan simulasi gim. Metode yang paling efektif digunakan
dalam pendidikan kesehatan reproduksi pada usia produktif untuk mencegah HIV/AIDS
adalah role play.

Kata Kunci: HIV/AIDS, kesehatan reproduksi, metode pendidikan reproduksi, pencegahan


HIV/AIDS, usia produktif
Abstract

This research is motivated by cases of HIV / AIDS in Indonesia which continues to


increase from year to year. Based on SIHA data from 2010-2019 reported, the 25-49 year age
group is the age group with the highest number of people with HIV infection every year. To
deal with the problem of HIV / AIDS can be overcome by promotive, curative, rehabilitative
and also preventive or preventive. One of the prevention that can be done is with reproductive
health education at productive age. This study aims to determine the most effective method of
reproductive health education at the productive age in preventing HIV/AIDS. The method
used in this study is a literature review. That is a search sourced from national journals and
several online databases such as Google Scholar, Garuda, PubMed, and DOAJ (Directory of
44
Open Access Journals). The results of a literature review of 8 articles show that reproductive
health education applied in preventing HIV/AIDS varies greatly in terms of methods,
individuals involved, specificity, and effectiveness. The reproductive health education method
in question is in the form of counseling, lectures, discussions, campaigns using various media,
such as mass media, reading books, role plays, and game simulations. The most effective
method used in reproductive health education at productive ages to prevent HIV/AIDS is role
play.

Keywords: HIV/AIDS, reproductive health, reproductive health methods, HIV/AIDS


prevention, productive age

PENDAHULUAN
Usia produktif merupakan salah satu sistem kekebalan tubuh. Kondisi tersebut
contoh kategori usia yang sudah memiliki membuat tubuh lebih berisiko terhadap
faktor resiko terhadap HIV/AIDS. Secara penyakit oportunistic seperti penyakit
umum, usia produktif sudah mampu akibat jamur, TBC (Tuberkulosis),
melakukan analisis dengan penyakit akibat bakteri, dan beberapa jenis
mempertimbangkan semua informasi yang kanker (WHO, 2020). Penularan HIV
telah diterima. Hal ini mencakup dapat melalui cairan tubuh dari orang yang
pengetahuan tentang usia produktif yang terinfeksi, seperti darah, ASI (Air Susui
terkait dengan HIV/AIDS dan harus Ibu), semen dan cairan vaginai.
disertai dengan upaya pencegahan Berdasarkani data United Nations
HIV/AIDS (Chodidjah et al., 2014). Programme on HIV and AIDS(UNAIDS),
Menurut INFODATIN (Pusat Data dan total populasi yang hidup dengan HIV
Informasi Kementerian Kesehatan RI) pada tahun 2020 adalah sebanyak 37.7 juta
2020, HIV (Human Immunodeficiency (United Nations Programme on HIV/aids.
virus) merupakan virus yang dapat UNAIDS, 2021). Bersumber dari data
melemahkan sistem kekebalan tubuh dan WHO tahun 2019, terdapat 78% infeksi
menjadi penyebab penyakit AIDS HIV baru di regional Asia Pasifiki. Pada
(Acquired Immunodeficiency syndrome) tahun 2013 terjadi peningkatan kasus
(Kemenkes RI, 2020). AIDS menurut AIDS tertinggi selama sebelas tahun
Permenkes No. 21 tahun 2013 pasal 1 ayat terakhir yaitu sebanyak 12.214 kasus.
3 adalah “kumpulani gejala berkurangnya Berdasarkan persebarannya di dunia,
kemampuan pertahanan diri yang benua Afrika menjadi benua dengan
disebabkan oleh masuknya virus HIV jumlah populasi yang hidup dengan
dalami tubuh seseorang”(Dinkes, 2013). HIV/AIDS terbesar di dunia yaitu 25,7
HIV menyerang sel CD4 yangi merupakan jutai orang kemudian di wilayah Asia
jenis sel darah putih yang berfungsi dalam Tenggara 3,8 juta orang, dan di benua
45
Amerika 3,5 juta orang. Tingginya Berdasarkan data di atas, dapat
populasi orang terinfeksi HIV di Asia dikatakan bahwa HIV/AIDS merupakan
Tenggara, mengharuskan Indonesia untuk sebuah permasalahan yang harus segera
lebih waspada terhadapi penyebaran dan diatasi. Penanganan masalah HIV/AIDS
penularan virus ini. ini dapat diatasi dengan promotif, kuratif,
Menurut data Ditjen P2P yang rehabilitatif dan juga preventif atau
bersumber dari Sistem Informasi HIV, pencegahan. Salah satu hal yangi penting
AIDS dan IMS (SIHA), terjadi untuk dipertimbangkan dalam pendidikan
peningkatan kasus HIV AIDS di Indonesia kesehatan reproduksi adalah bagaimana hal
setiap tahunnya. Pada tahun 2019, terdapat itu dilakukan. Dengan metode yang tepat
50.282 kasus. Berdasarkan data SIHA dari audiens dapat dengan mudah memahami
tahun 2010-2019 yang dilaporkan, informasi yang disampaikan dan dapat
kelompok umuri 25- 49 tahun merupakan mencegah HIV/AIDS secara memadai
kelompok umur dengan jumlah penderita (Janah et al., 2019). Penelitian ini
infeksi HIV terbanyak setiap tahunnya. bertujuan untuk membahas metode
(Kemenkes RI, 2020). Hal ini juga pendidikan kesehatan reproduksi pada usia
tercantum pada laporan triwulan 4 SIHA produktif yang paling efektif untuk
tahun 2019, bahwa kasus HIV dan AIDS pencegahan HIV/AIDS.
tertinggi pada jenis kelamin laki-laki lebih
tinggi dibandingkan dengan perempuan. METODE PENELITIAN
Hal ini dibuktikan dengan presentase kasus Metode yang digunakan untuk
HIV sebesar 64,50% dan kasus AIDS menulis artikel ini adalah literature review.
sebesar 68,60% pada laki-laki di tahun Yaitu sebuah pencarian yang bersumber
2019. Bersumber dari laporan SIHA pada dari jurnal nasional dan beberapa database
tahun 2019, peringkat pertama kasus HIV daring seperti Google Scholar, Garuda,
terjadi pada Sero Discordant (salah satu PubMed, dan DOAJ (Directory of Open
pasangan memiliki HIV, sementara yang Access Journals) sebagai studi literatur
lain tidak) yaitu, sebesar 92,19%. atau tinjauan pustaka yang secara cermat
Sementara pada peringkat kedua untuk dan komprehensif mengidentifikasi,
persentase HIV positif terdapat pada mengevaluasi, dan menafsirkan semua
pelanggan PS (Pekerjai Seksi) yaitu, temuan pada topik penelitian untuk
sebesar 10,57%. Kemudian, pada peringkat menjawab pertanyaan penelitian (research
ketiga terdapat pada kelompok berisiko question) yang telah diberikan
dan LSL (Lelaki Seks Lelaki). sebelumnya.

46
Pencarian literatur ini menggunakan Kriteria inklusinya yaitu literatur
kata kunci utama: “HIV/AIDS”, merupakan artikel jurnal 5 tahun terakhir
"kesehatan reproduksi", "usia produktif", dengan rentang tahun 2017-2022, berfokus
“metode pendidikan reproduksi”, mengenai pendidikan kesehatan reproduksi
“pencegahan HIV/AIDS”. Literature pada usia produktif dalam mencegah
review dilakukan dengan menganalisis data HIV/AIDS, full text dan berfokus pada
sekunder, membaca literatur, melakukan usia produktif (15 - 64 tahun). Kriteria
tinjauan mendalam dan kritis terhadap eksklusinya yaitu literatur tidak
penelitian sebelumnya mengenai mencantumkan teknik sampling,
Pendidikan Kesehatan Reproduksi Pada berdasarkan penelitian lapangan dan tidak
Usia Produktif Dalam Mencegah bisa diakses.
HIV/AIDS yang dipublikasikan secara Proses seleksi artikel dilakukan
online dalam 5 tahun terakhir antara dengan menggunakan metode checklist
rentang tahun 2017 hingga tahun 2022. Preferred Reporting Items for Systematic
Artikel jurnal yang ditemukan oleh peneliti Reviews and Meta-Analysis (PRISMA).
dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan Berikut ini bagan pencarian literature
kriteria eksklusi. yang dilakukan oleh penulis yang
terangkum dalam gambar.

47
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian
Pencarian literatur diperoleh sebanyak 8 artikel hasil penelitian, yang terdiri dari 2
artikel dari jurnal internasional dan 6 artikel dari jurnal nasional yang berkaitan dengan
metode pendidikan kesehatan reproduksi dalam mencegah HIV/AIDS diuraikan dalam tabel
1.
Tabel 1. Hasil pencarian literatur yang berkaitan dengan metode
pendidikan kesehatan reproduksi pada usia produktif dalam mencegah HIV/AIDS

Peneliti Judul Design Metode Jumlah sampel dan Hasil


intervensi teknik sampling

Pengetahuan Quasi Bibliotherapi Populasi remaja laki- Terdapat


(Rahmawati HIV/AIDS experimental (menggunakan laki dan perempuan perbedaan yang
et al., 2020) pada Remaja design media bahan berusia 16-17 tahun signifikan antara
melalui bacaan) yang tinggal di nilai pre-test dan
Metode wilayah kerja post-test pada
Bibliotherapi Puskesmas Puger. kelompok remaja
Jumlah sampel 44 perempuani.
responden usia remaja Sementara itu,
yang terdiri dari 22 pada kelompok
responden kelompok remaja laki-laki
remaja laki-laki dan menunjukan hasil
22 responden remaja signifikan antara
perempuan dengan pre-test dan post-
teknik nonprobability test namun tidak
sampling dengan sebesar presentase
menggunakan hasil pada
purposive sampling. kelompok remaja
perempuan.

Perbedaan true- Simulation Populasi seluruh siswi Metode simulation


(Azizah et al., Pengaruh experimental game dan kelas X SMK game lebih
2018) Metode dengan audio visual Negeri 1 Pujon berpengaruh
Simulation pre test-post Kabupateni Malangi terhadap
Game (SIG) test control yangi berjumlahi 89 peningkatan
dengan group design. orang. Jumlah sampel pengetahuan
Audio Visual 50 orang yang dibagi remaja putri
terhadap dalam 2 kelompok tentang kesehatan
Peningkatan yaitu kelompok reproduksi
Pengetahuan eksperimen sebanyak di SMK Negeri 1
Kesehatan 25 orang dan Pujon Kabupaten
Reproduks kelompok Malang daripada
Remajai Putri pembanding sebanya metode audio
di SMK k 25 orang dengan visual
Negeri 1 teknik simple
Pujoni random sampling.

Pengaruh eksperimental Penyuluhan Populasi siswa kelas Terdapat


(Juliansyah, Penyuluhan antar-subjek X, XI, dani kelas XII perbedaan
2020) HIV/AIDS (subject SMA Negeri 1 signifikan
terhadap experimental) Sepauk, Kecamatan pengetahuan
Pengetahuan Sepauk. Jumlah sebelum dan
dan Sikap sampel 40 siswa sesudah
Siswa SMA dengan teknik penyuluhan
Negeri 1 HIV/AIDS pada
48
Sepauki convenience sample. siswa SMA Negeri
Kabupaten 1 Sepauk. Namun,
Sintang tidak ada
perbedaan
signifikan sikap
sebelum dan
sesudah dilakukan
penyuluhan
HIV/AIDS pada
siswa SMA Negeri
1 Sepauk.

Efektivitas Quasi Promosi Populasi siswa-siswi Terdapat pengaruh


(S. evi Promosi eksperimental kesehatan yang masih aktif promosi kesehatan
Martina, Kesehatan dengan sekolah di SMA terhadap tingkat
2019) Terhadap metode Katolik Rantepao, pengetahuan
Tingkat ceramah dan Toraja Utara Sulawesi tentang HIV pada
Pengetahuan diskusi Selatan. siswa-siswi SMA
HIV pada kelompok Jumlah sampel 106 Katolik Rantepao,
Remaja di responden yang Sulawesi Selatan.
SMAK dibagi dalam 2
Rantepao, kelompok, yaitu
Sulawesi kelompok intervensi
sebanyak 59
responden dan
kelompok kontrol
sebanyak 47
responden dengan
teknik simple random
sampling.

(Panjaitan et Intervensi dengan


al., 2018i) Intervensi Quasi Metode Populasi siswa kelas ceramah dan
Ceramah eksperimental ceramah, X (sepuluh) SMAN 2 diskusi kasus dan
Video dan video, diskusi dan SMAN 4 Sintang role playing,
Ceramahi kasus, yang dipilih sebanyak memberikan
Diskusi testimony, dan 120 orang. Jumlah peningkatan skor
terhadapi role playing sampel 80 orang yang pengetahuan dan
Pengetahuan dibagi dalam 2 sikap yang lebih
dan Sikap kelompok, yaitu tinggi
Remaja dalam kelompok perlakuan dibandingkan
Kesehatan sebanyak 40 orang dengan metode
Reproduksi dan kelompok kontrol ceramah dan
sebanyak 40 orang video.
dengan teknik
purposive sampling.

(Cahyaningsih Pengaruh Explanatory Peer Populasi seluruh Terdapat


et al., 2019) Pendidikan Research education operator di wilayah perbedaan
Kesehatan dengan Resosialisasi argorejo pengetahuan yang
Terhadap menggunakan Semarang yang bermakna antara
Pengetahuan pendekatan berjumlah 157 orang. sebelum diberikan
Sikap Dan cross Jumlah sampel 50 pendidikan
Praktek sectional orang dengan teknik kesehatan dan
Operator survey. accidental sampling. setelah diberikan
Dalam pendidikan
Pencegahan kesehatan.
HIV/AIDS Di
Resosialisasi
Argorejo

49
Semarang

(Agegnehu & Effect of mass Cross Media massa Sumber populasi Hal ini
Tesema, media on sectional semua wanita usia menunjukan
2020) comprehensive study reproduksi dalam 5 wanita yang
knowledge of tahun sebelum survei memiliki paparan
HIV/AIDS and di Ethiopia dan semua media memiliki
its spatial wanita usia peluang lebih
distribution reproduksi di daerah tinggi untuk
among pencacahan yang memiliki
reproductive- dipilih dalam waktu 5 komunikasi yang
age women in tahun sebelum survei baik dan
Ethiopia: a adalah populasi studi. pengetahuan yang
spatial and Jumlah sampel 15.683 mendalam tentang
multilevel wanita usia HIV/AIDS dibandi
analysis. reproduksi. Dengan ngkan dengan
teknik Sampling perempuan yang
Cluster tidak memiliki
akses media.

(Brault et al., Girl Champ in Longitudinal Kampanye Populasi masyarakat Berdasarkan hasil
2022) eSwatini: A research di wilayah Manzini uji analisis chi-
Strategic diperkiraan 360.120 square
Marketing pada Juli 2017. menunjukkan tidak
Campaign to Dengan perkiraan usia ada perbedaan
Promote antara 15 dan 24 yang signifikan
Demand for tahun. Penelitian ini dalam proporsi
Sexual and mengambil sampel 42.145 kesehatan
Reproductive dari tiga klinik di kunjungan
Health wilayah Manzini yaitu perawatan yang
Services Klinik Mafutseni, dihadiri oleh
Among Young Klinik Lamvelase AGYW
Women. Zombodze, dan Luy- (adolescent girls
Klinik enggo dengan and young women)
teknik purposeful sebelum dan
sampling approach sesudah. Namun,
with snowball terdapat perbedaan
sampling. yang signifikan
secara statistik
mengenai
perbedaan proporsi
dari 4.247 tes HIV
dan kunjungan
konseling yang
AGYW sebelum
dan sesudah acara
Girl Champ

2. Pembahasan
50
Dari keseluruhan hasil literature Penelitian ini diperkuat oleh teori
review, menunjukkan terdapat berbagai Notoatmodjo (2014) bahwa terjadinya
metode pendidikan kesehatan reproduksi perubahan pengetahuan khususnya
yang berbeda dalam mencegah HIV/AIDS peningkatan dapat diindikatorkan dengan
pada usia produktif. Terdapat 4 artikel adanya perubahani perilakui individui,
yang menggunakan metode promosi keluargai, dani masyarakati sebagaii objeki
kesehatan berupa penyuluhan, ceramah, utamai penyuluhani (Notoatmodjo, 2014).
peer education, dan kampanye dalam Oleh sebab itu, pemberian penyuluhan
memberikan intervensinya. Lalu terdapat 2 dengan metode ceramah dan diskusi
artikel yang menggunakan media promosi merupakan salah satu upaya pemberian
kesehatan berupa bibliografi dan media pendidikan non formal kepada masyarakat
massa pada intervensinya. Sedangkan 2 untuk meningkatkan pengetahuan
artikel lainnya membahas tentang khususnya terkait HIV/AIDS
perbedaan efektifitas dari dua metode yang (Notoatmodjo, 2014). Metode ceramah dan
berbeda saat melakukan intervensi. diskusi dinilai efektif karena dapat
Ceramah & Diskusi merangsangi kreativitasi responden dalami
Hasil penelitian yangi dilakukani bentuki idei, gagasani, prakarsai, dani
olehi Martina et al., (2019), yang terobosani barui dalami memecahkan
menggunakan metode ceramah dan suatui masalahi. Namun, metode ini
diskusi, menunjukkan nilaii meani memiliki kelemahan berupa terbatasnya
sebelumi diberikani promosi kesehatani jumlah peserta yang dapat diberikan
sebesari 12,68i dani nilaii meani setelahi intervensi dan cenderung memakan waktu
dilakukan promosii kesehatani sebesari yang cukup panjang (Fifadhilni, 2015).
28,86i, dengan p value < 0,00i, hali inii Penyuluhan
menunjukkani peningkatani pengetahuani Penelitian selanjutnya dilakukan oleh
mengenai HIVi/AIDS setelahi dilakukani Juliansyah (2020) yang menggunakan
promosii kesehatani. Penelitiani inii metode penyuluhan dalam memberikan
sejalani dengani penelitiani Sufrianto et al., intervensi. Dari hasili ujii ti diperolehi
(2020) yangi menunjukkan adanya nilaii pi valuei =i 0,022i, yang
peningkatan pengetahuan masyarakat menunjukkan secarai statistiki terdapat
terkait HIVi/AIDSi dii Desai Kondowai perbedaani signifikani pengetahuani
Kabupateni Butoni, Provinsi Sulawesi sebelumi dani sesudahi dilakukani
Tenggara dengan menggunakan metode penyuluhani HIV/AIDS padai siswai
intervensi yang serupa. SMAi Negerii 1i Sepauk. Namun,
berdasarkan hasil uji t dalam meningkatkan
51
sikap siswa SMA Negeri 1 Sepauki Peer Education
diperolehi p value = 0,064 yang secarai Metode selanjutnya adalah metode
statistiki menunjukkan tidaki terdapat peer education yang dilakukan oleh
perbedaani yang signifikan sikapi sebelumi Cahyaningsih et al (2019) kepada para
dani sesudahi dilakukani penyuluhani operator tempat pub, cafe, maupun tempat
HIV/AIDS padai siswai SMAi Negerii 1i yang menyediakan layanan wanita penjaja
Sepauki. seks (WPS). Metode peer education yang
Penelitiani inii tidaki sejalani dipakai adalah memberikan penyuluhan
dengani penelitiani Kusnan et al ( 2020) kepada sasaran intervensi. Hasili
yangi menunjukkani pengetahuani dani penelitiani menunjukkani adanyai
sikapi sebelumi dani sesudahi diberikani perubahan pengetahuani dani sikapi yang
intervensii mengalami peningkatan yang signifikan pada sasaran intervensi setelah
signifikan. Penelitian lainnya dilakukan diberikan peer education yang tergambar
Hutasuhut & Noor (2020) yang dalam hasil analisis p-value 0,000 < 0.05.
mendukung penelitian Kusnan et al (2020) Hali inii karena sasaran intervensi yangi
menunjukkan adanya peningkatan sudah memiliki pengetahuani tentangi
pengetahuani dani sikapi yangi signifikani materi yang disampaikan sehingga
sebelumi dani sesudahi dilakukan intervensi berlangsung dengan baik dan
intervensii. Perbedaan antara hasil mudah untuk dipahami.
penelitian ini dapat terjadi karena Serupa dengani penelitiani yangi
perbedaan sampel atau objek penelitian. dilakukani Akbarini & Fitriani (2020)
Sehingga, hasil yang didapatkan oleh yangi menyatakani bahwai metodei peer
peneliti menunjukkan perbedaan. education efektif dalam meningkatkan
Metode penyuluhan dinilai efektif pengetahuan pada siswa SMK LKIA di
digunakan karena memberikan informasi kota Pontianak. Pada penelitian ini juga
secara komprehensif, sehingga dapat ditemukan bahwa faktor pengaruh
meningkatkan pengetahuan responden dukungan darii orangi tuai. Selaini itui,
(Muliana, 2014). Namun, masih terdapat terdapati jugai pengaruhi darii teman
kelemahan dalam metode penyuluhan ini. sebaya baik yang perannya sebagai
Seperti yang dijelaskan pada penelitian educator (Safitri, 2021) maupun sebagai
Juliansyah (2020) bahwa metode ini lingkungan luar sasaran intervensi.
kurang efektif dalam merubah sikap para Sehingga metode peer education menjadi
responden karena komunikasi yang bersifat lebih efektif jika didampingi oleh faktor
satu arah menyebabkan responden merasa pendukung lainnya.
bosan dan tidak nyaman.
52
Kampanye penelitian sulit untuk dicapai karena
Pada penelitian Brault et al (2022) terdapat keterbatasan norma.
menggunakan metode kampanye dalam Secara keseluruhan metode
melaksanakan intervensinya. Kampanye kampanye dapat menjangkau sasaran yang
diberinama ini Girl Champ, yang luas. Namuni, terdapati beberapai hali
dirancang untuk memenuhi kebutuhan yangi perlui diperhatikani sepertii isi
kesehatan reproduksi customer yang pesan, cara penyampaian pesan, dan faktor
berusia remaja dan wanita dewasa di 3 lingkungan di sekitar sasaran intervensi
klnik kesehatan di daerah Manzini, (Nurfasya & Rachmawati, 2019;Brault et
eSwatini, Afrika. Kampanye ini berhasil al., 2022)
meningkatkan kesadaran sasaran intervensi Bibliotherapi
yang ditandai dengan meningkatnya Penelitian yang dilakukan oleh
jumlah tes HIV di klinik. Seperti yang Rahmawati et al (2020) ini menggunakan
terlihat dari hasil uji chi-square yang metode bibliotherapi. Berdasarkan hasil
menunjukkan (X2=17,7, DF=1, 30,5% vs penelitian menggunakan uji wilcoxon
36,8%, p<0,0001). Namun pada variabel menunjukan perbedaan yang signifikan
kunjungan klinik tidak ditemukan kenaikan sebelum dan sesudah intervensi dilakukan
yang signifikan (X2=2.4, DF=1, 16.8% vs pada kelompok remaja perempuan (p-
16.2% p=0,121). value=0,002). Berbeda pada kelompok
Hasil penelitian ini bertolak belakang remaja laki-laki (p-value=0,043) yang
dengan penelitian yang dilakukan Nurfasya mengalami perbedaan hasil intervensi yang
& Rachmawati (2019) yang memakai tidak sesignifikan remaja perempuan.
metode kampanye Edutainment dengan Penelitian ini tidak sejalani dengan
kelompok sasarannya adalah laki-laki penelitian sebelumnya Rohmah (2015)
homoseksual dan waria. Setelah mengikuti yang menunjukkan tidak adanya perbedaan
kampanye, banyak sasaran intervensi yang peningkatan kemampuan mencuci tangan
tidak dapat menjawab pertanyaan dengan sabun antara siswa laki-laki dan
penelitian dengan benar sehingga perempuan kelas 2 SDN Banjarsengon 1.
pemberian kampanye tidak berjalan efektif. Perbedaan antara hasil penelitian ini dapat
Perbedaan hasil tersebut dipengaruhi oleh terjadi karena perbedaan usia sampel dan
perbedaan sasaran yang pada kampanye rentang waktu pemberian intervensi.
Girl Champ sasaran penelitian merupakan Sehingga, hasil yang didapatkan dalam
sasaran yang mudah dicapai sementara penelitian menunjukkan perbedaan.
pada kampanye Edutainment sasaran Metode bibliotherapi dinilai efektif
karena dapat mempengaruhi sikap,
53
perasaan, dan perilaku seseorang ke arah Menemukan peningkatan pengetahuani
yang lebih baik. Sebab, dalam metode pada remaja yang memiliki akses dengan
bibliotherapi seseorang yang mengalami media massa seperti radio, tv, dan media
masalah diminta membaca buku-bukui sosial.
yang dapat membantu dan memotivasi Hal ini karena materi yang diberikan
untuk mempercepat proses penyembuhan melalui media massa sudah dianalisis dan
(Rohmah, 2015). Namun, masih terdapat diproduksi sesuai dengan topik yang
kelemahan dalam metode bibliotherapi ini. sedang marak di masyarakat (Defhany &
Seperti yang dijelaskan pada penelitian Zarfinal, 2022). Selain itu, penentuan jam
Rahmawati et al (2020) bahwa metode ini penyampaian pesan di media massa yang
kurang efektif dalam meningkatkan sudah teratur juga merupakan salah satu
pengetahuan remaja laki-kaki karena kelebihan dari media massa dalam
perbedaan kapasitas fungsi kognitif antara menyampaikan suatu edukasi kesehatan
laki-laki dan perempuan (Jacklin CN, dan hal tersebut yang patut untuk
2014). diperhatikan (Fauza & Mubarokah, 2018).
Media Massa Namun masih banyak juga ditemukan
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh kekurangan dari metode pendidikan
Agegnehu & Tesema (2020) dengan kesehatan reproduksi yang memakai media
menggunakan media massa dalam massa. Seperti yang dijelaskan dalam
memberikan intervensi kesehatan. Dari penelitian Arifah & Sharfina (2019),
hasil uji regresi logistik dengan efek bahwa terdapat faktor jenis kelamin dan
campuran, menunjukan bahwa wanita usia faktor budaya dan psikososial lainnya yang
produktif yang memeliki akses membatasi akses mendapatkan pendidikan
mendapatkan informasi dari media massa kesehatan reproduksi.
seperti majalah/koran (AOR = Ceramah Diskusi dan Video, Ceramah,
1,20,95%CI: 1,06–1,37), radio (AOR= dan Role Play
1,24,95% CI:1,10, 1,41), dan televisi Penelitian Panjaitan et al (2018)
(AOR = 1,32, 95% CI; 1,13, 1,54) membahas perbedaan hasil dari dua
memiliki tingkat pengetahuan yang metode edukasi yang berbeda. Metode
komprehensif mengenai HIV/AIDS. edukasi pertama adalah ceramah dengan
Pernyataan tersebut juga sejalan dengani video sementara itu, metode edukasi kedua
hasil yang didapatkan pada penelitian adalah ceramah dengan diskusi studi kasus
Solehati et al (2019) yang berjudul dan role play. Setelah dilakukan intervensi,
hubungan media dengan sikap dan perilaku metode edukasi ceramah dengan role play
triad kesehatan reproduksi remaja. (uji t-test indikator pengetahuan 28,58 dan
54
indikator sikap 141,1) lebih efektif dari As-Salam Kecamatan Palaran, Kota
metode edukasi ceramah diskusi dan video Samarinda dibanding menggunakan
(uji t-test indikator pengetahuan 28,08 dan metode audio visual.
indikator sikap 139,4). Hal ini karena saat Penelitian ini juga didukung oleh
memakai seluruh indera tubuh, maka tubuh penelitian yang dilakukan Martina (2019)
dituntut untuk berpikir lebih keras dan yang menyimpulkan bahwa metode
hasil akhirnya akan menciptakan suatu simulas gim dengan ular tangga
pengalaman baru dan ingatan yang lebihi meningkatkan pengetahuan yang signifikan
lamai. terhadap remaja Rusun Tanah Tinggi,
Hasil penelitian ini sejalan dengan Jakarta terkait HIV/AIDS dan Narkoba.
penelitian yang dilakukan Ilma & Nursal Hal ini karena metode simulasi gim
(2019) dani Purwanti (2017). Kedua menciptakan suasana yang menyenangkan
penelitian tersebut sama-sama menyatakan dan mengesankan sehingga membuat
bahwa metode yang menggunakan gerak sasaran intervensi merasa nyaman dan
tubuh dan kerja pikiran seperti permainan penyampaian stimulus menjadi lebih
drama atau role play terbukti efektif dalam mudah dipahami dan diingat (Azizah et al.,
meningkatkan pengetahuan dan sikap 2018). Namun, metode ini dapat
sasaran intervensi. menimbulkan kericuhan bagi responden
Simulasi Gim dan Audio Visual yang kurang paham aturan permainan.
Pada artikel penelitian Azizah et al Implikasi dalam Pendidikan Kesehatan
(2018) menggunakan simulasi gim dan Reproduksi
penampilan audio visual yang berisi materi Berdasarkan hasil penelitian yang
terkait pernikahan usia muda dan ditelaahi secara seksama, literature review
HIV/AIDS. Setelah dilakukan analisis uji ini menunjukkani bahwa metode
T independen menghasilkan nilai p-value pendidikan kesehatan reproduksi pada usia
sebesari 0,041 yang lebih kecil dari nilai α produktif yang diterapkan dalam mencegah
= 0,05. Dari hasil tersebut menunjukkan HIV/AIDS dapat berupa penyuluhan,
metode simulas gim baik variabel ceramah, diskusi, kampanye dengan
pengetahuan dan sikap sama-sama memakai berbagai media, seperti media
menunjukan perubahan yang signifikan massa, buku bacaan, role play (bertukar
daripada metode audio visual. Penelitian peran), dan simulasi gim. Meskipun tidaki
ini sejalani dengani penelitian Sari (2015) semuai penelitian menunjukkan nilai yang
yang menunjukkan metode simulasi lebih signifikan pada semua aspek yang diukur,
baik dalam meningkatkan keterampilan namun pendidikan kesehatan reproduksi
menyikati gigi pada murid TK B di TK IT secara mayoritas efektif dalam
55
meningkatkan pengetahuan tentang (9.38%) dan sesudah perlakuan sebesar
HIV/AIDS pada usia produktif. (28.58%) dengan standar deviasi 1,394.
Berdasarkan hasil literatur review
ini, metode pendidikan kesehatan KESIMPULAN
reproduksi pada usia produktif dalam Dari hasil telaah artikel dapat
mencegah HIV/AIDS yang kami anjurkan disimpulkan bahwa metode yang paling
untuk diterapkan para tenaga kesehatan efektif digunakan dalam pendidikan
adalah ceramah dengan video dan diskusi kesehatan reproduksi adalah metode
yang disertai dengan roleplay (bertukar ceramah dan roleplay. Metode ceramah
peran). Metode ini dinilai lebih unggul dari akan menambah pengetahuan audiens
metode lain karena sasaran dari intervensi mengenai HIV sedangkan metode roleplay
ini dituntut untuk lebih aktif dalam sebagai implementasi dari ceramah yang
memecahkan masalah dalam sebuah studi diberikan. Dalam implementasinya,
kasus. Dalam metode role play ini sasaran metode roleplay membutuhkan kerja dari
intervensi akan memperoleh pengalaman seluruh indra dan tubuh akan dituntut
dari teman maupun pengalaman pribadi, untuk berpikir lebih keras. Sehingga
sehingga sasaran intervensi akan lebih membantu audiens dalam mengingat lebih
mengingat dan memahami materi lama dan memberikan pengalaman yang
pendidikan kesehatan reproduksi yang baru.
diberikan. Dalam melakukan pendidikan
Hasil penelitian dari Panjaitan et al kesehatan reproduksi, diharap untuk dapat
(2018) menunjukkan, metode intervensi ini menyesuaikan metode pendidikan yang
juga akan efektif jika diterapkan kepada digunakan dengan audiens yang menjadi
sasaran yang masih awam (belum pernah sasaran. Dengan begitu, penyampaian
mendapatkan pendidikan kesehatan pendidikan kesehatan reproduksi akan
reproduksi). Hal ini dapat terlihat dari lebih efektif dan mudah dimengerti oleh
karakteristik responden dalam penelitian seluruh audiens. Dengan metode yang
tersebut yang merupakan siswa yang tepat, pendidikan kesehatan reproduksi
belum pernah mendapat pendidikan dapat tersampaikan dengan baik sehingga
kesehatan reproduksi. Dari hasil penelitian penyakit HIV/AIDS dapat dicegah secara
tersebut juga menunjukkan adanya maksimal.
peningkatan rata-rata pengetahuan antara
DAFTAR PUSTAKA
sebelum dan sesudah perlakuan yang
signifikan, dari sebelum perlakuan sebesar Agegnehu, C. D., & Tesema, G. A. (2020).
Effect of mass media on
56
comprehensive knowledge of https://doi.org/10.33666/jitk.v10i1.20
HIV/AIDS and its spatial 5
distribution among reproductive-age Chodidjah, S., Agustini, N., & Ungsianik,
women in Ethiopia: a spatial and T. (2014). Hubungan Antara
multilevel analysis. BMC Public Pengetahuan Tentang Hiv/Aids
Health, 20(1), 1420. Dengan Perilaku Seksual Pranikah
https://doi.org/10.1186/s12889-020- Pada Remaja. Jurnal Keperawatan
09536-1 Indonesia, 8(2), 50–53.
Akbarini, O. F., & Fitriani, H. (2020). https://doi.org/10.7454/jki.v8i2.147
Pengaruh Peer Education Terhadap Defhany, & Zarfinal, A. (2022). Strategi
Pengetahuan Siswa SMK Tentang Produser Dalam Memproduksi
HIV/AIDS di Kota Pontianak. Program Televisi Studi Kasus :
Jakiyah: Jurnal Ilmiah Umum Dan Proses Produksi Program Acara Ayo
Kesehatan, 5(2), 68–75. Hidup Sehat Di tvOne. Jurnal
http://journal.polita.ac.id/index.php/j Penelitian Dan Pengkajian Ilmiah
akiyah/article/view/11 Sosial Budaya, 01(01), 124–137.
Arifah, I., & Sharfina, M. F. (2019). Dinkes, J. T. (2013). Peraturan Menteri
Hambatan Akses Informasi Kesehatan Republik Indonesia
Kesehatan Reproduksi Pada Nomor 12 Tahun 2013 Tentang
Mahasiswa Kesehatan Universitas Penanggulangan HIV Dan AIDS.
Muhammadiyah Surakarta. Jurnal https://doi.org/10.1190/segam2013-
Kesehatan, 11(2). 0137.1
https://doi.org/10.23917/jk.v11i2.753 Fauza, R., & Mubarokah, K. (2018).
2 Efektivitas Radio Spot Terhadap
Azizah, H. A. N., Amelia, C. R., & Dewi, Peningkatan Pengetahuan Tentang
M. (2018). Perbedaan Pengaruh Perawatan Kesehatan Organ
Metode Simulation Game (SIG) Reproduksi Pada Siswa Smp 2 Subah
dengan Audio Visual terhadap Kabupaten Batang Jawa Tengah
Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Tahun 2016. JURNAL KESEHATAN
Reproduksi Remaja Putri di SMK MASYARAKAT ViISIKES, 17(1),
Negeri 1 Pujon. Journal Of Issues In 165–183.
Midwifery, 2(2), 1–10. Fifadhilni, S. M. (2015). TEKNIK
https://doi.org/10.21776/ub.joim.201 KOMBINASI: Metode Ceramah,
8.002.02.1 Diskusi dan Tanya Jawab. 1–7.
Brault, M. A., Christie, S., Manchia, A., Hutasuhut, A. R., & Noor, M. S. (2020).
Mabuza, K., Dlamini, M., & Pengaruh Penyuluhan Terhadap
Linnander, E. L. (2022). Girl Champ Tingkat Pengetahuan Dan Sikap
in eSwatini: A Strategic Marketing Remaja Dalam Pencegahan Infeksi
Campaign to Promote Demand for Hiv / Aids Di Sma Negeri 2
Sexual and Reproductive Health Banjarmasin. Homeostasis, 3, 243–
Services Among Young Women. 247.
AIDS and Behavior, 26(3), 853–863. Ilma, L., & Nursal, D. (2019). Role Play
https://doi.org/10.1007/s10461-021- Method versus Audio Visual Aids
03446-y (AVA) to Increase the Student’s
Cahyaningsih, O., Sulistyowati, I., & Knowledge About Premarital Sexual
Alfiani, N. (2019). Pengaruh Behavior in SMK N 6 Padang.
Pendidikan Kesehatan Terhadap AIPHC.
Pengetahuan Sikap Dan Praktek https://doi.org/10.4108/eai.9-10-
Operator Dalam Pencegahan Hivaids 2019.2297181
Di Resosialisasi Argorejo Semarang. Jacklin CN, M. L. (2014). Effects of
Jurnal Ilmu Dan Teknologi gender on behavior and
Kesehatan, 10(1), 36–44. development. Levine MD, Carey WB,
57
Crocker AC (Eds), 3. HIV/AIDS di Kabupaten
Janah, E. N., Zakiudin, A., & Lestari, A. Karanganyar. Skripsi,
M. (2019). Pencegahan Hiv/Aids 11150331000034, 1–147.
Melalui Penyuluhan Kesehatan http://eprints.ums.ac.id/32159/21/NA
Reproduksi Dan Pembentukan Kader SKAH PUBLIKASI.pdf
Kesehatan Remaja. Hasil Penelitian Nurfasya, F. R., & Rachmawati, I. (2019).
Dan Pengabdian Pada Masyarakat Efektivitas Pesan dalam Kegiatan
IV, 54–60. Kampanye Edutainment
Juliansyah, E. (2020). Pengaruh Effectiveness of the Messages in
Penyuluhan Hiv / Aids Terhadap Edutainment Campaign Activities
Pengetahuan Dan Sikap Siswa Sma (Vol. 5, Issue 1).
Negeri 1 Sepauk Kabupaten. Visikes, Panjaitan, A. A., Widagdo, L., &
19(1), 152–166. Prabamurti, P. N. (2018). Intervensi
https://publikasi.dinus.ac.id/index.ph Ceramah Video dan Ceramah
p/visikes Diskusi terhadap Pengetahuan dan
Kemenkes RI. (2020). Infodatin HIV Sikap Remaja dalam Kesehatan
AIDS. In Kementerian Kesehatan Reproduksi. Jurnal Promosi
Republik Indonesia. Kesehatan Indonesia, 14(1), 40.
https://pusdatin.kemkes.go.id/resourc https://doi.org/10.14710/jpki.14.1.40
es/download/pusdatin/infodatin/infod -52
atin-2020-HIV.pdf Purwanti, Y. (2017). Pengaruh Peer
Kusnan, A., Eso, A., Asrianti, Alifariki, L. Education terhadap Pengetahuan dan
O., & Ruslan. (2020). Pengaruh Sikap Tentang HIV/AIDS.
Penyuluhan HIV/Aids Terhadap Semanticscholar, 52, 161–166.
Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Rahmawati, I., Kurniawati, D., &
Siswa Siswi Sekolah. Journal of Murtaqib, M. (2020). Pengetahuan
Health Sciences, 13(01), 96–100. Hiv/Aids Pada Remaja Melalui
https://doi.org/10.33086/jhs.v13i01.6 Metode Bibliotherapi Ditinjau Dari
50 Jenis Kelamin Di Puskesmas Puger
Martina, E., Redjeki, S., & Mutiara, S. Jember. Jurnal Kesehatan
(2019). Penerapan Metode Reproduksi, 11(1), 37–44.
Permainan Ular Tangga dalam https://doi.org/10.22435/kespro.v11i
Peningkatan Pengetahuan HIV / 1.2977
AIDS dan Narkoba pada Remaja di Rohmah, N. (2015). Pengaruh Metode
Rusun Tanah Tinggi , Jakarta Biblioterapi Terhadap Kemampuan
Application of Snakes and Ladders Mencuci Tangan Pakai Sabun Pada
Game for Improving Knowledge Siswa Kelas 2 di SDN Banjarsengon
HIV / AIDS and Drugs among 1 Kecamatan Patrang Kabupaten
Adolescents in Tanah Tinggi R. Jember. 27.
Jurnal Panrita Abdi, 3(2), 144–151. http://repository.unej.ac.id/bitstream/
Martina, S. evi. (2019). Efektifitas Promosi handle/123456789/65672/Ainul
Kesehatan Terhadap Tingkat Latifah-
Pengetahuan Hiv Pada Remaja Di 101810401034.pdf?sequence=1
Smak Rantepao, Sulawesi. Jurnal Safitri. (2021). Peer Education sebagai
Riset Kesehatan Nasional, 3(2), 5– Upaya Pencegahan HIV/AIDS.
10. Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK),
https://doi.org/10.37294/jrkn.v3i2.16 3(1), 87.
9 https://doi.org/10.36565/jak.v3i1.161
Muliana, M. (2014). Pengaruh Pendidikan Sari, D. R. (2015). Perbandingan Pengaruh
Kesehatan terhadap Tingkat Pendidikan Kesehatan Tentang Cara
Pengetahuan dan Sikap Remaja SMA Menyikat Gigi Antara Metode
X dalam Upaya Pencegahan Simulasi Dan Metode Menonton
58
Video Terhadap Keterampilan
Menyikat Gigi Pada Murid TK B IT
As-Salam Kecamatan Palaran, Kota
Samarinda. In Proceedings of the
National Academy of Sciences (Vol.
3, Issue 1).
http://dx.doi.org/10.1016/j.bpj.2015.
06.056%0Ahttps://academic.oup.co
m/bioinformatics/article-
abstract/34/13/2201/4852827%0Aint
ernal-pdf://semisupervised-
3254828305/semisupervised.ppt%0A
http://dx.doi.org/10.1016/j.str.2013.0
2.005%0Ahttp://dx.doi.org/10.10
Solehati, T., Rahmat, A., & Kosasih, C. E.
(2019). Relation of Media on
Adolescents’ Reproductive Health
Attitude and Behaviour. Jurnal
Penelitian Komunikasi Dan Opini
Publik, 23(1).
https://doi.org/10.33299/jpkop.23.1.1
768
Sufrianto, Ellyani, A., & Demmawela, J.
Q. (2020). Penyuluhan Metode
Ceramah dapat Meningkatkan
Pengetahuan Tentang HIV-AIDS di
Desa Kondowa Kabupaten Buton.
Jurnal Kesehatan Masyarakat
Celebes, 01(04), 18–22.
United Nations Programme on HIV/aids.
UNAIDS. (2021). UNAIDS data
2021.
WHO. (2020). HIV/AIDS. WHO.Int.
https://www.who.int/health-
topics/hiv-aids#tab=tab_1

59

Anda mungkin juga menyukai