Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Endurance 3(3) Oktober 2018 (588-595)

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT


PENGETAHUAN PELAJAR SMA TENTANG HIV/AIDS
Harmawati*, Desriza Artika Sari, Devi Verini
Sarjana Ilmu Keperawatan, STIKes Syedza Saintika Padang
*
E-mail : harmawati1958@gmail.com

Submitted :17-01-2018, Reviewed:29-01-2018, Accepted:07-02-2018


DOI: http://doi.org/10.22216/jen.v3i3.3058

ABSTRAK
Dinas Kesehatan Kabupaten Solok hingga bulan November 2016 telah mendata sebanyak 30 kasus
AIDS dengan angka kematiannya 16 kasus. Daerah Kecamatan Lembah Jaya dari tahun 2012 hingga
tahun 2015 terdapat 5 kasus positif AIDS, yang meninggal sebanyak 3 kasus. Tujuan penelitian adalah
untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan pelajar SMA tentang
HIV/AIDS di SMA 02Kecamatan Lembang JayaKabupaten Solok tahun 2017.Penelitian ini Pre
Eksperimental dengan rancangan One Group Pre test – Post test Design.Penelitian ini dilakukan dari
bulan Desember 2016 sampai Februari 2017 terhadap 18 responden Pengambilan data dilakukan dengan
digunakan adalah uji Wilxcoxon dengan nilai p=0,05. Hasil penelitian diperoleh rata-rata tingkat
pengetahuan pelajar tentang HIV/AIDS sebelum diberikan pendidikan kesehatan 8,44 dan rata-rata
tingkat pengetahuan sesudah diberikan pedidikan kesehatan yaitu 11,89.Ada pengaruh pendidikan
kesehatan terhadap tingkat pengetahuan pelajar SMA dengan nilai p-value = 0,000. Simpulan hasil
penelitian ini menunjukkan ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan pelajar
SMA tentang HIV/AIDS di SMA 02 Kecamatan Lembang Jaya Kabupaten Solok Tahun 2017. Pihak
sekolah untuk lebih mendukung program dalam meningkatkan pengetahuan pelajar untuk mendapatkan
informasi kesehatan tentang HIV/AIDS dengan melakukan kerja sama dengan pihak Puskesmas.

Kata Kunci : Pendidikan kesehatan, Tingkat pengetahuan pelajar HIV/AIDS

ABSTRACT
Solok district Health Department until November 2016 has log as many as 30 cases of AIDS with the
number of death 16 cases. The area of Subdistrict Lembang jaya from 2012 until 2015 there are 5
positive AIDS cases and deaths by as much as 3 cases. The purpose of the reseach is to know the
infuence of helath education toward high school students knowledge level about HIV/AIDS in high
school 02 sub district of Lembang JayaSolok Regency in 2017. This research type was Pre Experimental
design with One Group Pretest-Posttest Design. This research was conducted from Desember 2016
until February 2017 of 18 respondents. Data retrieval is performed using question form and data
prossesing with computer and the test statistic used is the test of Wilxocon with a value of p =0,05. The
results showed the averge level knowledge students of HIV/AIDS before it was given heslth education
that is 8,44 and level knowledge students of HIV/AIDS after given health education that is 11.89. The
influence of health on the level of knowledge high school student obtained value p-value = 0,000. The
conclusion of the results of the research there is the influence of health education toward high school
students knowledge a bout HIV/IDS in high school 02 sub district of Lembang Jaya Solok Regency in
2017. Advice : for the school to optimize program in an effort to improve knowledge students to get the
information health HIV/AIDS to have a partnership with health center.

Keywords : health education, level of knowledge of student, HIV/AIDS

PENDAHULUAN penyakit HIV/AIDS yang tampak hanyalah


Penyakit HIV/AIDS merupakan kasus yang dilaporkan saja. Pencegahan
masalah yang di ibaratkan seperti fenomena penyakit HIV/AIDS ini Millenium
gunung es, dimana yang nampak hanyalah Development Goals (MDGs) memiliki
puncaknya saja. Hal ini sama dengan tujuan untuk memerangi HIV/AIDS yang

LLDIKTI Wilayah X 588


Jurnal Endurance 3(3) Oktober 2018 (588-595)

tercantum dalam tujuan keenamnya dengan kasus.Data Dinas Kesehatan Kabupaten


salah satu indikatornya adalah Solok bulan November 2016 terdapt 30
“Penggunaan kondom pada hubungan seks kasus AIDS dan angka kematian 16 kasus.
resiko tinggi dan penggunaan kondom Kecamatan Lembang Jaya dari tahun 2012
sebagai alat kontrasepsi dengan hingga tahun 2015 terdapat 5 kasus positif
meningkatkan cakupan pengetahuan AIDS. dan meninggal sebanyak 3 kasus.
komprehensif mengenai HIV/AIDS pada LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan
kelompok umur 12 – 14 tahun” ( Transgender) juga marak terjadi dikalangan
Kemenkes,RI.2015). remaja terutama homoseksual terutama
Virus HIV (Human pelajar SMA di Kabupaten Solok.
Immunodeficiency Virus) adalah retrovirus Permasalahan remaja tersebut apabila tidak
yang termasuk dalam family lentivirus. cepat ditangani maka akan berdampak
Retrovirus mempunyai kemampuan makin tingginya angka penularan
menggunakan RNA-nya dan DNA penjamu HIV/AIDS dan merupakan ancaman bagi
untuk membentuk virus DNA dan dikenali kelangsungan hidup dan pembangunan
selama periode inkubasi yang panjang. negara, dimana remaja merupakan generasi
Acquired Immunodeficiency Syndrom atau penerus bangsa, pelaksana dari
disingkat AIDS merupakan sekumpulan pembangunan. (Rumini & Sundari, 2013).
gejala dan infeksi yang timbul karena Pendidikan kesehatan merupakan
rusaknya system kekebalan manusia akibat salah satu upaya pencegahan penularan
infeksi virus HIV atau Human HIV/AIDS. bertujuan untuk meningkatkan
Immunodeficiency Virus (Nursalam & pengetahuan komprehensif masyarakat
Kurniawati D, Ninuk.2009).Gejala – gejala tentang HIV/AIDS. Pendidikan kesehatan
klinis yang ditimbulkan akibat infeksi bukan hanya berhubungan dengan
tersebut biasanya baru disadari pasien komunikasi informasi, tetapi juga
setelah beberapa lamanya karena tidak berhubungan dengan adopsi motivasi,
mengalami kesembuhan. Gejala mayor keterampilan dan kepercayaan diri untuk
klinis yang ditimbulkan akibat infeksi melakukan tindakan memperbaiki
demam berkepanjangan lebih dari 3 bulan, kesesehatan. (Nursalam dan Efendi Ferry,
diare kronis lebih dari 1 bulandan berulang, 2012). Hasil penelitian terdahulu Setiawati
penurunan berat badan 10% dalam 3 bulan (2008) tentang pengaruh pendidikan
dan TBC. Gejala minor yaitu batuk kronis kesehatan terhadap perubahan pengetahuan
selama lebih 1 bulan, infeksi pada mulut dan sikap dalam pencegahan HIV/AIDS
dan tenggorokan, pembengkakan kelenjar pada pekerja seks komersil menyebutkan
getah bening yang menetap diseluruh tubuh bahwa pendidikan kesehatan sangat efektif
dan muncul herpes zoster berulang.( dalam meningkatkan pengetahuan dan
Nursalam & Kurniawati D, Ninuk.2009). sikap pekerja seks komersil dalam
Usia remaja merupakan usia yang sangat pencegahan HIV/AIDS. Hasil penelitian
rentan untuk terinfeksi HIV, lebih dari lainnya yang berkaitan dengan masalah ini
setengah infeksi HIV didunia ditemukan Yetti,B (2016) menyimpulkan bahwa ada
pada usia 15 – 19 tahun karena hubungan pengaruh pendidikan kesehatan terhadap
seksual (Inggit Rahayu, 2017 dalam pengetahuan remaja tentang pencegahan
Guindo, et al. 2014). HIV/AIDS.
Kasus AIDS tahun 2015 terjadi Survey awal yang penelitian
peningkatan 7,8 %. Angka kematian akibat lakukan di SMA 2 Kecamatan Lembang
AIDS 2014 sebanyak 956 kasus, dan tahun Jaya tanggal 01 Desember 2016 dari 10
2015 sebanyak 610 kasus. Provinsi Sumbar pelajar, peneliti bertanya tentang pengertian
dari data profil kesehatan 2015 Sumbar HIV/AIDS 6 orang pelajar tidak
urutan ke sembilan kasus AIDS tertinggi. mengetahui tentang HIV/AIDS, 1 orang
Tahun 2015 terdapat kasus sebanyak 243 menjawab HIV/AIDS penyakit yang

LLDIKTI Wilayah X 589


Jurnal Endurance 3(3) Oktober 2018 (588-595)

disebabkan karena hubungan seksdan 3 ketersediaan sarana dan prasarana atau


orang tidak tanda dan gejala kurang fasilitas kesehatan, sumber-sumber yang
memahmi gejala HIV/AIDS batuk ada (media). 3. Faktor-- faktor penguat
berdahak, berat badan turun. Pencegahan (reinforcing factors) adalah perilaku
penyakit HIV/AIDS 4 orang pelajar petugas kesehatan, dukungan keluarga.
mengatakan tidak melakukan hubungan Sedang menurut Notoatmodjo (2010)
seks dan tidak berciuman, 3 pelajar tidak mengatakan bahwa tingkat pengetahuan
melakukan hubungan bebas, hudup dengan bertujuan mengelompokkan tingkah laku
benar dan mendekatkan diri pada Tuhan masyarakat atau individu menjadi tingkat
dan 3 orang pelajar tidak sembarangan pengetahuan: a). Tahu (Know). b).
dalam memilih teman. Memahami (Comprehensive). c). Aplikasi
Tujuan kegiatan penelitian ini (Aplication). d). Analisis (Analysis). e).
adalah untuk mengetahui pengaruh Sintesis (Syntesis). f). Eavaluasi
pendididkan kesehatan terhadap tingkat (evaluation).
pengetahuan pelajar SMA tentang Pengembangan hipotesis adalah
HIV/AIDS di SMAN 02 Kecamatan apakah ada pengaruh pendidikan kesehatan
Lembang Jaya Kabupaten Solok tahun terhadap tingkat pengetahuan pelajar SMA
2017. Rencana pemecahan masalah yaitu tentang HIV/AIDS di SMA 02 Kecamatan
dengan memberikan pendidikan kesehatan Lembang Jaya Kabupaten Solok.
pada anak remaja SMAN 02 dengan
dilakukan test sebelum dan sesudah METODE PENELITIAN
pendidikan kesehatan. Jenis penelitian ini Pre
. Pendidikan kesehatan adalah proses Eksperimental dengan rancangan One
membuat orang mampu meningkatkan Group Pretest – Posttest Design (
kontrol dan memperbaiki kesehatan Nursalam, 2013). Desain penelitian yang
individu. Kesempatan yang direncanakan melakukan observasi sebelum dan sesudah
untuk individu, kelompok atau masyarakat diberikan perlakukan pada satu kelompok.
agar belajar tentang kesehatan dan Penelitian ini menguji perubahan –
melakukan perubahan-perubahan secara perubahan yang terjadi pada kelompok
suka rela dalam tingkah laku individu setelah adanya eksperimen (perlakuan).
(Manuaba, 2008). Selain itu dukungan Bentuk rancangan ini adalah sebagai
sosial keluarga pada ODHA dapat berikut :
mengurangi tingkat stres (Masruroh, 2014). Bagan 3,1
Tujuan Pendidikan kesehatan adalah
tercapainya perubahan perilaku individu, Rancangan intervensi
keluarga dan masyarakat, terbentuknya O1 ------------ I ------------ O2
perilaku sehat pada individu, keluarga dan
masyarakat, untuk mengubah perilaku Ket :
perseorangan dan masyarakat dalam bidang O1 : Pengukuran sebelum dilakukan
kesehatan ( Effendy, 2011). Metode – pendidikan keseharan (Pre – Test )
metode Pendidikan kesehatan. adalah I : Pelaksanaan pendidikan kesehatan
metode pendidikan individu, kelompok dan O2 : Pengukuran setelah dilakukan
massa (public). pendidikan kesehatan ( Post – Test)
Menurut Lawrence Green faktor – Populasi pada penelitian ini adalah
faktor yang mempengaruhi perilaku pelajar kelas X MIPA 1 di SMA 02
manusia terdapat tiga faktor : 1. Faktor – Kecamatan Lembang Jaya Kabupaten
faktor predisposisi (predisposing factors ) Solok sebanyak 36 orang. Sedangkan
adalah pendidikan, sosial ekonomi, sampel dalam pre eksperimental sederhana
pemberian informasi. 2. Faktor–faktor sampel maksimal yang digunakan adalah
pemungkin (enabling factors) adalah 20 orang (Sugiono, 2015).Teknik

LLDIKTI Wilayah X 590


Jurnal Endurance 3(3) Oktober 2018 (588-595)

pengambilan sampel Systematic random kemaknaan (p < 0,005) maka data distribusi
sampling yaitu teknik yang membagi tidak normal.
jumlah atau anggota populasi dengan
perkiraan jumlah sampel yang diinginkan. HASIL DAN PEMBAHASAN
hasilnya adalah interval dari sampel yang Berdasarkan analisis univariat
akan diambil adalah 36 : 20 yaitu 1,8 atau didapatkan hasil sebagai berikut :
dibulatkan menjadi 2. Setiap kelipatan 2 Tabel 1 : Rata – rata Tingkat
itulah yang menjadi sampel dalam Pengetahuan Pelajar SMA Sebelum
penelitian ini sehingga didapatkan jumlah diberikan Pendidikan Kesehatan
sampel sebanyak 18 responden. tentang HIV/AIDS di SMA 02
Teknik pengumpulan data dengan kecamatan Lembang Jaya Kabupaten
menggunakan kuesioner yang dibagikan Solok tahun 2017.
kepada pelajar SMA sebanyak 18 orang __________________________________
yang sebelumnya mengisi informed Variabel Mean SD Max-Min N
concent. Langkah – langkah penelitian
adalah a). Pelaksanaan Pre – Test yaitu
perkenalkan diri, menjelaskan tujuan Pre test 8,44 1,294 10 – 5 18
penelitian, setelah responden memahami __________________________________
tujuan peneliti maka responden diminta
untuk menanda tangani informed concent, Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat rata – rata
melakukan evaluasi pengetahuan terhadap tingkat pengetahuan pelajar tentang
18 orang responden dengan pemberian HIV/AIDS sebelum diberikan pendidikan
kuesioner dalam waktu 10 – 15 menit..b). kesehatan yaitu 8,44 dengan standar deviasi
Pemberian Pendidikan Kesehatan adalah (SD) yaitu 1,294. Tingkat pengetahuan
pemutaran video HIV/AIDS sekitar 5 – 10 maximum responden 10 dan tingkat
menit, memberikan materi pendidikan pengetahuan minimum responden 5 di
kesehatan kepada responen selama 20 SMA 02 Kecamatan Lembang Jaya
menit, memberikan pertanyaan kesehatan Kabupaten Solok.
pada responden, menjawab pertanyaan Hasil penelitian ini didukung
responden, menutup pertemuan dan dengan hasil penelitian sebelumnya yang
mengucapkan terima kasih dan salam dilakukan oleh Belinda (2013) tentang
penutup. c). Post – test mengevaluasi pengaruh pendidikan kesehatan terhadap
kembali pengetahuan responden dalam tingkat pengetahuan siswa tentang cara
waktu 5 – 10 menit dengan cara pemberian pencegahan penyakit HIV/AIDS di SMA 1
kuesioner, meminta kesediaan responden Menado ditemukan rata – rata tingkat
untuk mengisi kembali kuesioner setelah pengetahuan pelajar sebelum diberikan
dilakukan pendidikan kesehatan, meminta pendidikan adalah 17,30.
responden untuk mengisi kuesioner secara Berdasarkan dari hasil tingkat
lengkap dan benar. Waktu penelitian dari pengetahuan pelajar tedapat tingkat
bulan Desember 2016 sampai bulan pengetahuan minimum responden yaitu 5
Februari 2017. dan tingkat pengetahuan maximum 10.
Teknik analisa data adalah Analisa Hasil dari kuesioner yang diberikan pada
Univariat adalah analisis yang dilakukan responden hanya 94 % jawaban yang benar
untuk satu variabel atau analisa yang sedang 6 % responden tidak bisa menjawab
dilakukan tiap variabel dari hasil penelitian dengan benar. Hal ini menandakan setiap
( Notoatmodjo, 2005). Analisa Bivariat pelajar memiliki tingkat pengetahuan yang
adalah data diolah secara komputerisasi berbeda – beda dan pengetahuan pelajar
untuk mengetahui pengaruh variabel yang masih rendah ini karena pelajar
independen terhadap variabel dependen selama ini tidak begitu terpapar dengan
yang diteliti.Hasil uji interpretasi penyakit ini, dan kurang menerima

LLDIKTI Wilayah X 591


Jurnal Endurance 3(3) Oktober 2018 (588-595)

informasi tentang kesehatan terutama Bedasarkan dari hasil tingkat


HIV/AIDS. Hal ini dibuktikan tidak ada pengetahuan pelajar tedapat tingkat
kegiatan seperti konseling, PKPR, PMI dan pengetahuan minimum responden yaitu 10
lain- lain. Selain itu petugas kesehatan tidak dan tingkat pengetahuan maximum 14.
melakukan perannya dengan maksimal. Hasil dari kuesioner yang diberikan pada
responden 100 % jawaban yang benar. Hal
Tabel 2 : Rata – rata Tingkat ini menandakan bahwa kegiatan pendidikan
Pengetahuan Pelajar SMA Sesudah kesehatan yang dilakukan efektif karena
Diberikan Pendidikan Kesehatan terjadi peningkatan pengetahuan atau
tentang HIV/AIDS di SMA 02 pemahaman pelajar. Teknik atau media
Kecamatan Lembang Jaya Kabupaten juga memegang peranan penting dalam
Solok. penelitian ini, dimana menggunakan media
__________________________________ yang menariksehingga akan meningkatkan
Variabel Mean SD Max – Min N minat pelajar untuk mendengar dan
__________________________________ mengikuti pendidikan kesehatan yang
Post test 11,89 1,323 14 – 10 18 dilakukan tanpa ada rasa keterpaksaan.
__________________________________ Media yang digunakan berupa gambar yang
Berdasarkan tabel 2 menyatakan lucu, pemutaran video/film pendek tentang
rata – rata tingkat pengetahuan pelajar remaja dengan masalah HIV/AIDS. dan
tentang HIV/AIDS sesudah diberikan penayangan video bagaimana proses AIDS
pendidikan kesehatan yaitu 11,89 dengan menyerang seorang penderita (ODHA)
standar (SD) yaitu 1,323 . Tingkat sehingga mengugah hati dan nalurinya
pengetahuan maximum 14 dan tingkat untuk tidak terjerumus dengan penyakit
pengetahuan minimum 10 di SMA 02 yang sama.
Kecamatan Lembang Jaya Kabupaten
Solok Berdasarkan hasil analisis Bivariat
Hasil penelitian ini didukung oleh didapatkan hasil sebagai berikut :
hasil penelitian sebelumnya Bevi,Y (2016) Tabel 3. Pengaruh Pendidikan
tentang pengaruh pendidikan kesehatan Kesehatan terhadap Tingkat
tentang pencegahan HIV/AIDS terhadap Pengetrahuan Pelajar SMA tentang
pengetahuan remaja SMAN 2 Kabupaten HIV/AIDS di SMA 02 Kecamatan
Solok ditemukan rata – rata pengetahuan Lembang Jaya Kabupaten Solok.
remaja sesudah diberikan pendidikan __________________________________
kesehatanyaitu 14,46. Mean SD Min Max p value
Pemberian pendidikan kesehatan __________________________________
tentang HIV/AIDS pada pelajar ini sangat Pre test 8,44 1,294 5 10 0,000
penting, karena dengan pendidikan Post test 11,89 1,322 10 14 0,000
kesehatan kepada pelajar ini dapat __________________________________
menambah pengetahuan, merubah sikap Berdasarkan tabel 3. Menyatakan
dan menerapkannya dalam kehidupan bahwa terdapat perbedaan tingkat
sehari – hari sehingga tercapainya tujuan pengetahuan pelajar sebelum dan sesudah
dari pendidikan kesehatan yaitu diberikan pendidikan kesehatan. Rata – rata
meningkatkan derajad kesehatan tingkat pengetahuan pelajar tentang
(kesejahteraan), menurunkan HIV/AIDS sebelum diberikan pendidikan
ketergantungan dan memberikan kesehatan yaitu 8,44 dan standar deviasi
kesempatan pada individu, keluarga, (SD) 1,294. Sesudah diberikan pendidikan
kelompok dan komunitas untuk kesehatan rata – rata tingkat pengetahuan
mengaktualisasi dirinya dalam 11.89 dengan standar deviasi (SD) 1,323.
mempertahankan keadaan sehat ya g Hasil uji statistik Wilcoxon didapatkan nilai
optimal ( Nursalam & Efendi, Ferry, 2012). pV= 0,000 berarti ada pengaruh pendidikan

LLDIKTI Wilayah X 592


Jurnal Endurance 3(3) Oktober 2018 (588-595)

kesehatan terhadap tingkat pengetahuan pengetahuan pelajar tentang HIV/AIDS ini


pelajar SMA tentang HIV/AIDS di SMA 02 ditunjukkan adanya perbandingan yang
Kecamatan Lembang Jaya Kabupaten signifikan antara sebelum ( Pre test ) dan
Solok. sesudah ( Post test ) dilakukan pendidikan
Penelitian didukung oleh peneliti kesehatan di SMA 02 Kecamatan Lembang
sebelumnya yang dilakukan Bevi,Y (2016) Jaya Kabupaten Solok. Hal ini terbukti
tentan g pengaruh pendidikan kesehatan dengan diberikan pendidikan kesehatan
tentang pencegahan HIV/AIDS terhadap pada pelajar meningkatkan pengetahuan
pengetahuan remaja SMAN 2 Kota Solok pelajar tentang HIV/AIDS sehingga
ditemukan adanya pengaruh pendidikan diharapkan dapat membantu para pelajar
kesehatan terhadap pengetahuan remaja untuk menentukan arah hidup ya ng sedang
tentang pencegahan HIV/AIDS di SMAN dicarinya, sehingga tidak terjerumus dalam
2 Kota Solok.(p = 0,000) lingkungan yang beresiko terhadap
Hasil penelitian ini sejalan dengan HIV/AIDS.Sedangkan menurut Waluyo A,
penelitian Derison, MB dkk tentang (2010) mengatakan bila pasien sudah
Pengaruh penyuluhan kesehatan tentang terdeteksi HIV/AIDS perilaku perawat
HIV/AIDS terhadap tingkat pengetahuan yang membedakan dan diskriminasi karena
siswa SMA mengatakan bahwa ada perawat sedikit pengalaman atau memiliki
pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengalaman merawat ODHA akan
tingkat pengetahuan siswa SMA. memiliki perilaku yang belum dapat
Menurut Ottawa Charter beradaptasi dengan kehadiran ODHA. HIV
memberikan pengertian pendidikan selain menyebabkan gangguan fisik, juga
kesehatan adalah proses untuk dapat menyebabkan gangguan sosial yang
meningkatkan kemampuan masyarakat dapat berpengaruh terhadap kehidupan
dalam memelihara dan meningkatkan pasien. Stigma negatif dan diskriminatif
kesehatan. Selain itu untuk mencapai dapat menghambat proses penanganan
derajat kesehatan yang sempurna baik fisik, penyakit HIV/AIDS (Malcolm et al 1998,
mental dan sosial maka masyarakat harus Macintyre, 2001, Superkertia IGME,
mampu mengenal dan mewujudkan 2015).
aspirasinya, kebutuhannya dan mampu
mengubah atau mengatasi lingkungannya SIMPULAN
baik lingkungan fisik,sosial,budaya dan Hasil penelitian yang didapatkan
sebagainya (Notoatmodjo, 2010). dari penelitian adalah sebagai berikut :
Remaja dalam menerima pelajaran Rata – rata tingkat pengetahuan pelajar
atau informasi memiliki daya tangkap yang SMA sebelum pendidikan kesehatan
berbeda – beda. Faktor – faktor yang tentang HIV / AIDS ( 8,44 ) di SMA 02
mempengaruhinya yaitu 1). Faktor internal Kecamatan Lembang Jaya Kabupaten
siswa :yaitu hal – hal atau keadaan yang Solok Tahun2017. Rata – rata tingkat
muncul dari dalam diri siswa itu sendiri pengetahuan pelajar SMA sesudah
seperti kognitif (ranah cipta), afektif (ranah pendidikan kesehatan tentang HIV / AIDS
rasa) dan psikomotor ( ranah karsa ). ( 11,89 ) di SMA 02 Kecamatan Lembang
2).Faktor eksternal siswa seperti : yaitu hal Jaya Kabupaten Solok Tahun2017. Ada
– hal atau keadaan yang datang dari luar diri pengaruh pendidikan kesehatan terhadap
siswa seperti lingkungan keluarga dimana tingkat pengetahuan pelajar SMA tentang
lingkungan keluarga yang tidak harmonis HIV /AIDS di SMA 02 Kecamatan
akan menyebabkan daya tangkap siswa Lembang Jaya Kabupaten Solok Tahun
menjadi lemah dan sebaliknya. ( Tim 2017.
Penulis Poltekes Jakarta 1 , 2010 ). Melalui pimpinan sekolah untuk
Hasil penelitian ada pengaruh lebih mengoptimalkan program – program
pendidikan kesehatan terhadap tingkat dalam upaya meningkatkan pengetahuan

LLDIKTI Wilayah X 593


Jurnal Endurance 3(3) Oktober 2018 (588-595)

pelajar untukmendapatkan informasi layanan Dukungan, Perawatan &


kesehatan dengan melakukan kerjasama Pengobatan HIV / AIDS.Jakarta.
dengan Puskesmas setempat. Mengingat Derison, MB. (2014). Pengaruh
akan dampak besar dari HIV / AIDS Penyuluhan Kesehatan Tentang
disarankan kepada kepala sekolah untuk HIV/AIDS terhadap Tingkat Pengetahuan
memasukkan pengetahuan tentang Siswa SMA.Kepmenkes
HIV/AIDS kedalam mata ajaran / RI.Bengkulu.
kurikulum sekolah atau dimasukkan Ermanto, Emidar, (2015). Bahasa
kedalam kegiatan ekstra kurikuler seperti Indonesia Pengembangan
kegiatan konselor sebaya, PKPR,PMI dan Kepribadian di Perguruan Tinggi.
lain lain. UNP Press.Padang.
Masruroh, (2014). Hubungan antara
UCAPAN TERIMA KASIH Dukungan Sosial Keluarga Dengan
Pada penyusunan penelitian ini Tingkat Stres pada Penderita
banyak mendapatkan bimbingan dan HIV/AIDS (ODHA) di Wilayah
bantuan dari berbagai pihak, untuk itu kami Kabupaten Jombang. Jurnal Edu
Health.Vol 4 No.1 April 2014.
mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Universitas Pesantren Tinggi Darul
Patrismon, S.Pd Kepala Sekolah SMA 02 ‘Ulum Jombang.
Kecamata Lembang Jaya Kabupaten Solok Notoatmodjo,S. (2010). Metode Penelitian
yang telah memberikan izin kepada peneliti Kesehatan. PT Rineka Cipta.Jakarta
untuk melakukan penelitian. Noviana, N., (2016). Konsep
HIV/AIDS seksual & Kesehatan
DAFTAR PUSTAKA Reproduksi. Trans Info Media.
Jakarta.
Alimul, (2011). Metode Penelitian
Nurachmah E, ( 2009). Faktor – Faktor
Keperawatan dan Teknik Analisa
Pencegahan HIV/ AIDS Akibat
Data. Salemba Medika.Jakarta.
Perilaku Berisiko Tertular Pada
Arikunto, S. ( 2012). Prosedur Penelitian
Siswa SLTP X Jakarta, Jurnal
Suatu Pendekatan Praktik.
Makara Kesehatan Vol.13 No.2
Cipta.Jakarta
Desember (2009) : 63-68 Indonesia
Bevi Y,( 2016). Pengaruh Pendidikan
Depok.Depok
Kesehatan Tentang Pencegahan
Nursalam, Kurniawati D, N., (2009)
HIV/AIDS terhadap Pengetahuan
Asuhan Keparawatan pada Pasien
Remaja di Sekolah Menengah Atas
Terinfeksi HIV /AIDS. Salemba
Negeri (SMAN). Skripsi
Medika.Jakarta.
PadangSTIKes Syedza Saintika
Nursalam, Efendi, F., 2012. Metode
Padang.
Penelitian Keperawatan. Salemba
Budiman & Riyanto, Agus.( 2013) . Kapita
Medika.Jakarta.
Selekta Kuesioner Pengetahuan dan
Nursalam, 2013. Metodologi Penelitian
Sikap dalam Penelitian Kesehatan.
Ilmu Keperawatan Edisi 3.Salemba
Salemba Medika.Jakarta.
Medika. Jakarta.Rahayu, I., 2017
Dahlan, Sopiyudin.(2010). Besar Sampel
Hubungan Tingkat Pengetahuan
dan cara Pengambilan Sampel
Tentang HIV/AIDS Dengan
dalam Penelitian Kedokteran dan
Perilaku Seksual Paranikah
Kesehatan Edisi 3. Salemba
PelajarSMA Negeri 1 Rengat.
Medika.Jakarta
Jurnal Endurance 2 (2) June 2017
Departemen Kesehatan RI Direktorat
(145-150) Kopertis Wilayah X
Jenderal Pengendalian Penyakit dan
Sumbar, Riau, Jambi dan Kepri.
Penyehatan Lingkungan. (2007).
Pedoman Pengembangan Jejaring

LLDIKTI Wilayah X 594


Jurnal Endurance 3(3) Oktober 2018 (588-595)

Rukmini, S., (2013). Perkembangan Anak


Dan Remaja. Rineka Cipta.Jakarta.
Sarwono, SW., ( 2006). Psikologi
Remaja. Raja Grafindo.Jakrta.
Setiawati, ( 2008) . Pengaruh Pendidikan
Kesehatan terhadap Perubahan
Pengetahuan dan Sikap dalam
Pencegahan HIV/AIDS pada
Pekerja Seks Komersial. Skripsi.
Padang : STIKes Syedza Saintika
Padang.
Subowo, (2013). Imunologi Klinic. Sagung
Seto.Jakarta Sugiono, ( 2015).
Metode Penelitian Kualitatif,
Kuantitatif dan RND.
Alfa beta : Bandung. Tim Penulis Poltekes
Depkes RI Jakarta I, 2010.
Kesehatan Remaja Problem dan
Solusinya, Jakarta : Salemba
Medika.
Superkertia IGME, ( 2015). Hubungan
antara Tingkat Spiritual Dengan
Tingkat Kualitas Hidup pada
Pasien HIV/AIDS di Yayasan Spirit
Paramacitta Denpasar. Jurnal
Keperawatan Community of
Publishing in Nursing (COPING)
NERS. Universitas Udayana Bali.

LLDIKTI Wilayah X 595

Anda mungkin juga menyukai