PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan adanya proses kehamilan terjadi pada diri seorang wanita akan
kehamilan yaitu faktor fisik, faktor psikologis dan faktor sosial, budaya dan
normal, sehat dan tidak menyulitkan baik bagi calon ibu maupun bayi.
menguntungkan bagi bayi. Salah satu penyakit yang saat ini sangat ditakuti
disebabkan oleh virus yang menyerang sel darah putih sehingga menyebabkan
yang dapat ditularkan ke bayi melalui plasenta atau pada saat bersalin. Untuk
Hepatitis itu sendiri adalah peradangan hati yang bisa berkembang menjadi
1
2
melalui darah atau cairan tubuh lainnya. Kejadian HIV pada ibu hamil
itu, HIV pada ibu hamil menyebabkan masalah yang lebih berat karena dapat
membahayakan keselamatan jiwa ibu dan menular kepada bayi melalui masa
Infeksi HIV, Sifilis, dan Hepatitis B pada anak lebih dari 90% tertular
dari ibunya. Prevalensi pada ibu hamil untuk HIV sebesar 0,39 %, untuk sifiis
1,7% dan untuk Hepatitis B 2,5%. Resiko penularan dari ibu kebayi untuk
HIV 25-45%, sedangkan sifilis 60-80%, dan hepatitis B sekitar 90%. Dampak
bayi sejak saat lahir, sedangkan bayi terinfeksi sifilis saat lahir telah
fulminasi (kondisi sakit berat) yang mengarah pada sirosis atau hepatoma
tentang HIV, Sifilis dan Hepatitis B pada ibu hamil tidak dapat diberikan
karena pengambilan data harus sesuai dengan penerbitan buku saku yang ada
yang melakukan tes HIV Tahun 2017 sebanyak 3.420 ibu hamil dan pada
Tahun 2018 sebanyak 7.299 ibu hamil dimana tes HIV terendah terdapat pada
Puskesmas Kalongan. Ibu hamil yang melakukan tes HIV terdapat 20 ibu
hamil, untuk IMS/Sifilis terdapat 52 ibu hamil dan Hepatitis B terdapat 135
ibu hamil dari 627 ibu hamil pada Tahun 2018. Data tersebut menunjukkan
bahwa cakupan tes HIV, Sifilis dan Hepatitis B di Puskesmas Kalongan belum
mencapai target sasaran 100 %. Dampaknya jika ibu hamil yang melakukan
HIV, Sifilis dan Hepatitis B tidak diketahui secara awal, sehingga akan
menambah angka kelahiran bayi dengan HIV, Sifilis dan Hepatitis B (Dinkes
Puskesmas Kalongan pada bulan Januari-Maret 2019 yaitu 203 ibu hamil.
didapatkan ibu hamil yang melakukan tes HIV ada 44, Sifilis 37 dan Hepatitis
B 59 ibu hamil. Terendah ibu hamil yang melakukan tes HIV, Sifilis dan
2019).
anak dapat dilakukan dengan deteksi dini melalui skrining pada ibu hamil.
Penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari ibu ke anak. Pedoman ini
dari ibu ke anak, serta menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan kematian
akibat HIV, Sifilis dan Hepatitis B pada ibu ke anak. Sebelum diterbitkannya
Pedoman Eliminasi Penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari ibu ke anak di
Indonesia ditetapkan target eliminasi adalah < 50 kasus per 100.000 kelahiran
Sifilis dan Hepatitis B melalui ibu kepada anaknya sangat penting untuk
pedesaan yaitu 50%. Pengetahuan ini dapat dilihat dari tingkat pendidikannya
yaitu 11% pada ibu yang tidak sekolah sedangkan pada ibu yang
penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B secara inklusif terpadu dalam pelayanan
sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran
Oleh karena itu ibu hamil perlu diberikan informasi mengenai HIV,
hamil tentang penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari ibu ke anak,
diharapkan ibu hamil paham akan pentingnya pemeriksaan HIV, Sifilis dan
pendidikan kesehatan dengan media leaflet dan flipchart dalam kategori baik
dan ASI Eksklusif. Artinya media flipchart sangat efektif untuk meningkatkan
ataupun pengetahuan lain yang dapat dipelajari melalui media tersebut. Media
bentuk lembar balik. Biasanya didalam setiap lembaran buku berisi gambar
tepat mengenai Penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari ibu ke anak agar
ibu hamil lebih paham dan dapat mengetahui bahaya dari penularan HIV,
7
(Fitriani, 2011).
dari ibu ke anak bahwa program tersebut baru berjalan selama 3 bulan karena
Banyak Ibu hamil yang ditawarkan tes HIV, Sifilis dan Hepatitis B, tidak
penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari ibu ke anak, Sehingga pihak
puskesmas menyarankan untuk melakukan tes saat ibu hamil periksa kembali.
pemeriksaan HIV, Sifilis dan Hepatitis B hanya dilakukan ketika ibu hamil
laboratorium seperti HIV, Sifilis dan Hepatitis B. Dari hasil wawancara ada 8
ibu hamil yang belum melakukan tes laboratrium seperti HIV, Sifilis dan
8
laboratorium, ibu hamil juga tidak siap atau takut dengan hasilnya dan masih
ibu ke anak, dari hasil wawancara diatas masih kurangnya pengetahuan ibu
HIV, Sifilis dan Hepatitis B Dari Ibu Ke Anak Sebelum Dan Sesudah
B. Rumusan Masalah
Penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B Dari Ibu ke Anak Sebelum Dan
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Kabupaten Semarang.
2. Tujuan Khusus
Penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B Dari Ibu ke Anak sebelum dan
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini sebagai bahan masukan dan menambah informasi pada ibu
TINJAUAN TEORI
A. Tinjauan Teori
a. Pengetahuan
a. Pengertian
Dewi, 2011).
b. Tingkat Pengetahuan
1) Tahu (Know)
bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain dapat
sebagainya.
2) Memahami (comprhension)
11
12
3) Aplikasi (Aplication)
4) Analisis (Anaysis)
5) Sintesis (synthesis)
6) Evaluasi (Evaluation)
tersebut bagi dirinya, hal ini berarti sikap responden sudah lebih
baik lagi.
penelitian ilmiah.
15
menanyakan isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau
responden. Pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat
1) Faktor Internal
a) Faktor Pendidikan
kualitas hidup.
b) Pekerjaan
c) Umur
2) Faktor Eksternal
a) Faktor Lingkungan
b) Informasi
c) Sosial Budaya
3. Penyuluhan
a. Pengertian
dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang
mempengaruhi kesehatan.
adalah :
19
1) Tingkat Pendidikan
3) Adat Istiadat
boleh diabaikan.
4) Kepercayaan Masyarakat
informasi.
c. Ruang Lingkup
orang
kecil.
berhadapan langsung.
dibanding individual
d. Metode Penyuluhan
masalah klien.
b) Wawancara (Interview)
c) Konseling
keluarga.
menentukan pilihan.
a) Kelompok besar
b) Kelompok kecil
25
tugas.
role playing.
a) Media Cetak
lain :
gambar
kombinasi
bentuk lipatan.
b) Media Elektronik
4. Media Flipchart
a. Pengertian
yang telah disusun secara berurutan dan berisi tulisan dengan gambar
yang disatukan dengan ikatan atau ring spiral pada bagian pinggir sisi
poster atau ukuran lebih kecil, memakai kertas tebal dan bisa
ditegakkan.
disusun dalam urutan tertentu dan dibundel pada salah satu sisinya.
(Hikmawati, 2011) :
sebelumnya.
praktis, media yang cocok untuk kebutuhan didalam ruangan atau luar
mana.
saja
5. ANC Terpadu
badan, ukur tekanan darah, nilai status gizi, ukur tinggi fundus uteri,
tentukan presentasi janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ), skrinning satus
imunisasi tetanus dan berikan difteri (Td), beri tablet tambah darah (tablet
darah (Hb), gula darah, HIV, Sifilis, Hepatitis B, malaria (untuk daerah
endmis), protein urin, dan Basil Tahan Asma (BTA) bagi yang dicurigai
(Kemenkes, 2017).
Eliminasi Penularan :
a. Eliminasi
31
b. Tujuan
kecacatan, dan kematian akibat HIV, Sifilis dan Hepatitis B pada ibu
c. Sasaran
3) Masyarakat
d. Target
eliminasi adalah < 50 kasus per 100.000 kelahiran hidup dalam periode
2017).
pada bayi usia 6 minggu atau lebih dan dinyatakan terinfeksi HIV
(RPR) bayi pada usia 3 bulan dan ibu dan dinyatakan terinfeksi
Sifilis jika :
a) Titer bayi lebih dari 4 kali lipat titer ibunya, missal jika titer ibu
HBsAg positif.
e. Strategi
Penularan meliputi:
1) Akses Terbuka
antenatal terpadu.
kesehatan.
pelayanan kesehatan
melalui:
pakai).
melalui:
medik.
2017).
3) Tahap Eliminasi
bahwa 100% ibu hamil dengan HIV, Sifilis dan Hepatitis B tercatat
4) Tahap Pemeliharaan
a) Pengertian
Fatimah, 2019).
yang diikuti mata atau kulit berwarna kuning dan buang air
c) Penyebab
Fatimah, 2019).
lahir mati, terjadi kelainan mulut dan gigi pada bayi dan
yatim piatu.
dipengaruhi oleh:
(c) Luka pada mulut bayi, tetapi tidak luka pada putting
susu ibu.
sebagai berikut :
anak pertahun.
42
Ada tiga faktor resiko penularan HIV dari ibu ke anak, yaitu
menyusui bayi
terapi.
ke bayi.
pemberian ASI.
g) Pencegahan
(2) Ibu hamil dengan hasil uji HBsAg negative pada kehamilan
(Kemenkes 2017).
i) Tahapan pemeriksaan
dengan benar.
pra tes pada klien yang akan melakukan tes HIV, Sifilis dan
Hepatitis B
dirinya.
kehidupannya.
tidak.
pasca tes.
sekunder).
negative.
informed consent)
yang bersangkutan.
perilaunya.
j) Prosedur pemeriksaan
(1) Persiapan
(g) Plester
(h) Label
(j) Tourniquet
(4) Pelaksanaan
(b) Siapkan jarum dan beri tahu pasien yang akan diambil
pengambilan darah.
kencang).
lagi.
kapas alkohol.
dokter/pengirim.
meminta.
pemeriksaan di laboratorium.
darah.
(Kemenkes, 2017).
k) Penanganan Kasus
Hepatitis B.
(Kemenkes, 2017).
hepatitis B
58
dan/atau Hepatitis B.
perundang-undangan .
ASI yaitu Pada bayi dari ibu dengan sifilis dan hepatitis
59
ketentuan perundang-undangan.
jarak antara pretest dan posttest adalah 15-30 hari.Apabila selang waktu
pertanyaan test yang pertama. Sedangkan jika selang waktu terlalu lama,
Alat Kontrasepsi.
62
B. Kerangka Teori
Faktor Yang
Mempengaruhi
Pengetahuan
1. Faktor Internal
- Pendidikan Penyuluhan
- Umur
- Pekerjaan
2. Faktor Eksternal
- Lingkungan
- Informasi Individu Kelompok Massa
- Sosial Budaya
1. Media Cetak
- Booklet
- Leaflet
- Flyer
- Rubrik
Meningkatkan pengetahuan Ibu hamil
tentang Eliminasi penularan HIV, Sifilis - Flipchart
dan Hepatitis B dari Ibu Ke Anak
- poster
2. Media Elektronik
- Televisi
- Radio
Keterangan
- Video
: Variabel Yang diteliti - Slide
C. Kerangka Konsep
(Notoatmodjo, 2012).
D. Hipotesis Penelitian
patokan duga, atau dalil sementara, yang kebenarannya akan dibuktikan dalam
yaitu Ada perbedaan pengetahuan ibu hamil tentang eliminasi penularan HIV,
Sifilis dan Hepatitis B Dari Ibu ke Anak sebelum dan sesudah diberikan
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
design dengan menggunakan rancangan one group pretest dan posttest design.
One group pretest posttest design ini tidak ada kelompok pembanding
(kontrol), tetapi paling tidak sudah dilakukan observasi pertama (pretest) yang
hamil tentang eliminasi penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu ke
Anak sebelum dan sesudah diberikan konseling, oleh karena itu pengukuran
data yang dilakukan adalah sebelum intervensi konseling (pretest) dan setelah
O1 X O2
Keterangan :
O1 (pretest) : Pengetahuan sebelum diberikan konseling dengan media
flipchart tentang eliminasi penularan HIV, Sifilis dan
Hepatitis B dari Ibu ke Anak
64
65
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
antara pretest dan posttest adalah 15-30 hari. Waktu Penelitian ini selama
tentang Eliminasi penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak
dengan media flipchat (30 menit), lalu peneliti melakukan posttest 15 hari
1. Populasi
2010). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil Trimester I di
2. Sampel
D. Variabel Penelitian
suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain
E. Definisi Operasional
ukur, maka variabel harus diberi batasan atau definisi operasional variabel.
Definisi operasional ini penting dan diperlukan agar pengukuran variabel atau
yang satu dengan responden yang lain. Disamping variabel harus didefinisi
operasionalkan juga perlu dijelaskan cara atau metode pengukuran, hasil ukur,
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal
yang diketahui (Arikunto, 2010). Kuesioner tersebut dibuat oleh peneliti dan
dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas terlebih dahulu agar instrumen yang
penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak dengan skala Guttman
1. Pertanyaan Favourable
69
2. Pertanyaan Unfavorable
G. Prosedur Penelitian
1. Tahapan Penelitian
yaitu :
Puskesmas Kalongan.
akan dilakukan.
responden.
pertanyaan.
71
kepada peneliti.
data.
a. Data Primer
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diambil dari hasil catatan yang
3. Instrumen Penelitian
2) Kuesioner
Hepatitis B
untuk uji coba sebaiknya yang memiliki ciri-ciri responden dari tempat
a. Uji Validitas
n XY X Y
rxy =
n X 2 2
X n Y 2 Y
2
Keterangan :
X = Skor butir
Y = Skor total
N = Banyaknya sampel
Dikatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar dari (>) dari r
valid apabila r hitung > r tabel (0,444) dimana untuk n = 20 pada taraf
20, maka nilai r tabel pada taraf signifikan 5% adalah 0,444 (Sugiono,
2012).
lebih kecil dari r tabel (0,444), nomor 4 (-0,432) lebih kecil dari r
tabel (0,444), nomor 8 (-0,372) lebih kecil dari r tabel (0,444), nomor
kecil dari r tabel (0,444), nomor 13 (-0,214) lebih kecil dari r tabel
0,390) lebih kecil dari r tabel (0,444), nomor 18 (-0,361) lebih kecil
dari r tabel (0,444), nomor 19 (-0,421) lebih kecil dari r tabel (0,444),
lebih kecil dari r table (0,444), nomor 27 (-0,405) lebih kecil dari r
table (0,444), nomor 29 (-0,360) lebih kecil dari r table (0,444), nomor
b. Uji Reliabilitas
Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap
α=
Keterangan :
K = Jumlah Item
diperoleh dengan hasil 0, 847, maka dari hasil tersebut dapat diketahui
H. Etika Penelitian
penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang diteliti (subyek
77
peneliti terhadap subyek penelitian serta sesuatu yang dihasilkan oleh peneliti
1. Informed consent
untuk diteliti maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak
responden.
2. Confidentiality
3. Beneficiency
4. Avoid Discomfort
merasa tereksploitasi).
I. Pengolahan Data
1. Editing
kekurangan data segera dilengkapi, yaitu apabila ada jawaban yang belum
2. Scoring
berikut:
diberikan adalah :
diberikan adalah:
3. Tabulating
4. Transfering
ke dalam komputer suatu program atau sistem tertentu, dalam hal ini
5. Entering
6. Cleaning
sudah sesuai dengan sebenarnya atau untuk mencari ada kesalahan atau
J. Analisis Data
1. Analisis Univariat
tergantung dari jenis datanya. Untuk data numerik digunakan nilai mean
HIV, Sifilis Dan Hepatitis B Dari Ibu Ke Anak Sebelum Dan Sesudah
2. Analisis Bivariat
HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak sebelum dan sesudah
Dimana data dikatakan normal jika signifikan > 0,05 dan dikatakan tidak
normal jika ≤ 0,05. Uji beda yang dilakukan jika data normal yang
menggunakan uji paried T-Test dan jika tidak normal menggunakan uji
K. Jadwal Penelitian
Terlampir