BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sistem kekebalan tubuh manusia. Orang yang terinfeksi HIV, sebagian akan
HIV/AIDS (WHO, 2017). Estimasi 3,5 juta orang berada di Asia Tenggara,
dimana 99% nya terdapat di lima negara yaitu India, Indonesia, Myanmar,
sebesar 1,1 juta kematian di dunia pada tahun 2015 (UNAID, 2016). Tahun
2015, Indonesia dilaporkan sebanyak 6373 kasus AIDS, sedangkan dari bulan
Januari sampai Maret 2016 jumlah kasus AIDS tercatat ada 305 orang
1
2
(BPS Jateng, 2016). Kabupaten Batang tahun 2015 HIV/AIDS positif ada
630 orang.
(Kemenkes, 2016, h.170). Penularan HIV dari Ibu ke Anak dapat terjadi
Nomor 51 Tahun 2013, h.3). Infeksi HIV pada ibu hamil dapat mengancam
kehidupan ibu serta dapat menularkan virus kepada bayinya (Permenkes RI,
HIV yaitu dengan tes (sreening) HIV/AIDS dan konseling. Screening dan
Secara global, setiap tahun diperkirakan 1,4 juta ibu hamil positif
terinfeksi HIV (WHO,2017). Tahun 2015 di Indonesia dari 250 ribu wanita
terinfeksi HIV dimana 9 % nya adalah ibu hamil (UNAIDS, Unicef, WHO,
ADB, 2015). Jumlah kasus AIDS yang dilaporkan tertinggi adalah pada ibu
sebanyak 121 orang. Kabupaten Batang penemuan kasus ibu hamil dengan
HIV positif sebanyak 6 orang (SIHA, 2016). Data register ibu hamil di
Puskesmas Batang III pada bulan April 2017 ada sebanyak 239 ibu hamil,
hasilnya negatif.
tangga saat kondisi hamil. Hal ini mendasari kenapa perlunya pendidikan
tentang HIV pada ibu hamil, sehingga penularan HIV/AIDS dari ibu ke
Salah satu upaya pencegahan HIV/AIDS terutama pada ibu hamil dapat
sedini mungkin kepada ibu hamil. Pendidikan tersebut bisa dilakukan melalui
pendidikan kelompok umur sebaya atau peer group. Peer group bertujuan
anak, melatih menjadi role model (Mc Leish, Redshaw, 2016). Peer group
pada kelas ibu hamil dapat dilakukan satu minggu sekali, dengan alokasi
waktu 60 menit untuk kelompok dapat berlatih. Kegiatan peer group seperti
seorang mentor. Peran utama mentor peer group adalah membantu anggota
Diharapkan anggota peer group dapat segera melakukan tes HIV / screening
positif dan intervensi tes HIV yang efektif (Murray. et.al., 2017, h.1)
Screening sangat penting sekali dilakukan pada ibu hamil untuk deteksi
intervensi yang tepat dalam upaya pencegahan penularan dari ibu ke bayinya.
Batang III yaitu 0,108%, disebabkan karena kurangnya informasi yang tepat
merasa takut akan hasil yang akan didapat setelah dilakukan screening. Salah
satu upaya untuk memotivasi ibu hamil untuk melakukan screening adalah
kegiatan kelas ibu hamil yang diselenggarakan di enam Desa di wilayah kerja
Puskesmas Batang III, dengan kelas ibu hamil dan jumlah ibu hamil yang
kegiatan kelas ibu hamil adalah bidan desa wilayah setempat dibantu bidan
puskesmas. Kegiatan yang dilakukan dalam kelas ibu hamil meliputi senam
makanan dengan menu seimbang. Kegiatan yang dilakukan pada kelas ibu
hamil dari waktu ke waktu terkesan monoton dan kurang inovasi untuk ibu
hamil.
penting pada ibu hamil untuk memeriksakan status HIV-nya. Tidak hanya
mampu menarik minat ibu hamil dan menjadi kebutuhan ibu hamil karena
merasa penting untuk segera mengetahui status HIV dengan melakukan tes
metode peer group dalam penyampaian materi seputar HIV sehingga ibu
hamil dapat lebih mengetahui seputar HIV/AIDS. Peer group ini akan
dipimpin oleh seorang ibu hamil yang telah melakukan screening HIV.
6
Dalam kegiatan peer group tersebut ibu hamil dapat berdiskusi dan akan
berbagi pengalaman.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
peer group.
7
D. Manfaat Penelitian
1. Peneliti
2. Responden
3. Profesi Keperawatan
status HIV-nya.
E. Keaslian Penelitian
1. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Sofidah dan Siti Yulia Stikes
sebanyak 110 wanita pekerja seks dan 120 wanita pekerja seks subjek
porposive ampling dengan total populasi 15 (lima belas) ibu hamil yang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pendidikan Kesehatan
1. Pengertian
sebuah bentuk kegiatan atau pelayanan di rumah sakit atau luar rumah
sakit dan tempat layanan publik lainnya seperti tempat ibadah, sekolahan,
panti wreda, unit kesehatan bergerak, pusat kesehatan ibu dan anak,
organisasi masyarakat.
dihadapi.
2. Tujuan
10
11
domain).
Gambar 3.1
Tujuan Pendidikan Kesehatan
2008, hh.195-196):
12
4. Faktor-faktor Predisposisi
kesehatan
d. Tingkat pendidikan
5. Faktor-faktor Pendukung
6. Faktor-faktor Penguat
yaitu:
Gambar 2.2
Kerangka Kerja Model Pendidikan Kesehatan
15
(adoption).
c. Domain sikap
bertanggungjawab (responsible).
orang.
pesertanya.
peserta
kepentingan bersama
mengemukakan pendapat
17
sebuah diskusi.
2) Ceramah
Ciri-ciri ceramah:
secara lisan
3) Dialogue
dihadapi
4) Diskusi Panel
panel diskusi.
moderator
arahan.
5) Brain Storming
bergerak bebas.
6) Johari Window
9) Mencari Konsensus
dengan daftar bahan diskusi untuk tiap trio atau tiga peserta.
sekitar 1 jam.
Technique)
penganalisaan.
digunakan yaitu :
booklet.
23
melaksanakan prosedurnya.
B. Peer Group
1. Pengertian
tersebut dari efek negative karena stress berat. Orang dengan dukungan
24
ibu ke anak, melatih menjadi role model. Peer group pada dapat
konsekuensi sosial
setempat/Puskesmas.
dengan HIV AIDS yang diberikan kepada satu kelompok dengan anggota
2. Tujuan
h.29).
kelompok
C. Motivasi
1. Pengertian
memenuhi kebutuhan.
2. Ciri-ciri Motivasi
kebutuhan.
Indikator Motivasi
3. Teori-Teori Motivasi
meliputi:
tugasnya
pekerjaaannya.
2) Motif berafiliasi
kerja, meliputi :
28
3) Motif Berkuasa
b. Teori McGregor
(teori Y).
organisasi tercapai.
tujuan.
motivasional.
a) Prestasi (achievement)
b) Penghargaan (recognition)
c) Tanggungjawab (responsibility)
faktor hygiene.
administration policy)
d) Pengawasan (supervision)
e) Gaji (salary)
psikologis (nonmateriil).
31
wewenangnya.
Gambar 2.3
Hierarki Maslow
hadiah, uang atau imbalan. Ada dua cara atau metode untuk
kerja.
a. Model Tradisional
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari
janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Sarwono, 2008, h.89).
(yang harus ditemukan adalah bagian-bagian janin jelas pada minggu ke-
22 dan gerakan janin dapat dirasakan dengan jelas setelah minggu 24)
perubahan baik fisik maupun psikologis, sehingga banyak dari ibu hamil
informasi dan edukasi /KIE serta mendiskusikan kepada ibu dan keluarga
agar dapat menerima kondisi tersebut sebagai hal yang fisiologis. Kelas
Ibu Hamil adalah kegiatan yang bisa diikuti oleh ibu hamil yang
memberikan penjelasan.
hamil.
narasumber
kegiatan senam ibu hamil dapat diikuti oleh ibu hamil dengan usia
a. Peserta terdiri dari semua ibu hamil beserta suami atau keluargayang
dapat melibatkan dukun atau kader dengan jumlah peserta kelas ibu
fasilitator.
Tabel 2.1
Susunan Kegiatan Ibu Hamil
yang mempunyai kesamaan baik secara fisik, mental, social budaya dan
Terdiri dari kelompok ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi dan
b. Penyuluhan kesehatan
Prinsip Dasar
mereka
a. Tahap Persiapan
kesehatan
b. Tahap Perencanaan
pelaksana kegiatan.
c. Tahap Pelaksana
pelaporan kegiatan.
d. Penilaian
1. Pengertian
dan tindakan
a. Pengertian
baik
keluarganya
Petugas Konseling
menyusui.
keberhasilan PPIA.
Konseling dan Tes HIV, dimana petugas wajib menawarkan tes HIV
laboratorium.
Peningkatan cakupan tes HIV dan terapi ARV pada ibu hamil salah
a. Edukasi pasien
c. Memberikan informasi
f. Memberikan dorongan
g. Memperbesar harapan
yang dilahirkan.
4. Penerapan PITC
pada AIDS. Jadi tidak hanya terbatas pada pasien tuberculosis dan
pasien dengan kondisi khusus saja tetapi juga pada kelompok dengan
kondisi medis ditahap stadium klinis. Bayi baru lahir dari HIV positif
kurang, dan tidak memberikan reaksi positif atas terapi gizi yang telah
diberikan.
harus disertai dengan penyediaan paket layanan yang terkait dengan HIV
sama, namun sarana kesehatan untuk HIV tetap terjangkau dan siap
46
pelayanan standar bagi ibu hamil yang terinfeksi HIV melalui PITC.
Hal ini karena lebih memungkinkan untuk memperoleh hasil secara cepat
yang diperoleh serta terhindar dari kesalahan pencatatan atau hasil yang
Yaitu apabila tes pertama diperoleh hasil negative atau non reaktif,
maka tes antibody juga dilaporkan negatif. Apabila hasil tes pertama
pertama.
F. HIV/AIDS
1. Pengertian
2. Etiologi
Replikasi HIV yang sangat tinggi dan terus menerus akan berakibat
Setelah infeksi oleh HIV, terjadi penurunan sel CD4 secara bertahap
Karena pasien yang telah terinfeksi HIV tidak memperlihatkan tanda dan
dan air susu ibu yang telah terinfeksi HIV. Virus HIV akan masuk
melalui vena, anus, vagina, penis, mulut, membrane mukosa, luka. Cara
terinfeksi HIV/AIDS.
berkisar antara:
b. Prematuritas
4. Perjalanan Penyakit
b. Tahap kedua
c. Tahap ketiga
Stadium ini gejala tidak muncul dan penderita tampak sehat tapi
Menurut Nursalam dan Ninuk Dian (2013, h.47), gejala klinis pada
diare terus menerus lebih dari satu bulan, berat badan menurun lebih
5. Manifestasi Klinik
TBC
2) Stadium II
3) Stadium III
d) Kandidiasis orofaringeal
e) TB paru
4) Stadium IV
tempat tidur.
c) Toksoplasmosis otak
g) Mikosis diseminata
b. Pencegahan HIV/AIDS
BAB III
A. Kerangka Konsep
konsep-konsep yang akan diukur atau diamati melalui penelitian yang akan
variabel yang diamati dan diukur selama penelitian. Tidak semua variabel
Gambar 3.1
Kerangka Konsep Penelitian
B. Hipotesis Penelitian
54
55
C. Variabel Penelitian
peer education.
variabel ini akan berubah akibat perubahan pada variabel bebas. Variabel
dependen pada penelitian ini adalah motivasi VCT pada ibu hamil.
D. Definisi operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Cara Skala
No Variabel Definisi Operasional Hasil Ukur
ukur
1 Pendidikan Upaya menanamkan - - -
kesehatan pengetahuan
dengan Peer kesehatan yang
Education diberikan oleh ibu
hamil dari kelompok
sebayanya yang
sebelumnya sudah
dilatih oleh petugas
kesehatan selama 3
hari tentang
HIV/AIDS dan VCT,
yang meliputi
pengembangan
program HIV
dikalangan
sebayanya,
melaksanakan
pendidikan dan KIE
tentang VCT, yang
selanjutnya akan
melakukan transfer
ilmu dengan materi
tersebut selama 8
kali pertemuan 1
kali, lamanya 60
menit setiap satu
minggu sekali.
2 Motivasi Gerakan dalam diri Cheklist Jawaban benar
sebelum dan untuk melakukan poin 1
Ordinal
setelah sesuatu (test HIV) Jawaban salah
kegiatan sebelum kegiatan poin 0
pada kelompok
intervensi dan Kesimpulan
kelompok kontrol Jika data
normal maka :
skor 1
(Motivasi
kurang
mean). Skor 2
(motivasi baik
> mean)
Jika data tidak
normal maka :
57
skor 1
(Motivasi
kurang
median). Skor
2 (motivasi
baik > median)
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
ketat terhadap randominasi, dan pada saat yang sama dapat mengontrol
tentang HIV/ AIDS, VCT, motivasi untuk melakukan pemeriksaan HIV dan
1. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang berada di Puskesmas
pada bulan Juni, juli, Agustus dan September. Hal ini berdasarkan data
58
59
2. Sampel
dari 10 dianggap memilliki kekuatan uji yang baik. Pada penelitian ini
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria ekslusi
Merupakan kriteria subyek penelitian yang tidak boleh ada, dan jika
education.
laksanakan.
Tabel 4.1
Jadwal Penelitian
WAKTU
KEGIATAN
Juli Agustus September Oktober Nopember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Propoasal
Uji proposal
Revisi
Penelitian
Susun hasil
Desember Januari
1 2 3 4 1 2 3 4
Ujian skripsi
61
D. Etika Penelitian
1. Inform Consent
2. Anonymity
3. Kerahasiaan (confidentiality)
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada
E. Instrument Penelitian
digunakan disini adalah kuesioner pengetahuan, sikap dan perilaku VCT pada
ibu hamil.
adalah yang mampu membaca dan menulis sehingga ada tingkat pendidikan
disediakan yaitu benar atau salah, dan pada kuesioner motivasi ada 5
pilihan jawaban yang disediakan yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju dan
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah uji yang menunjukan alat ukur itu benar-benar
mengukur apa yang hendak diukur, untuk mengetahui hal tersbut maka
perlu diuji korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) dengan
63
digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur, maka perlu diuji
n.XY X .Y
rxy
{n.(X ) (X ) 2 }{n.(Y 2 ) (Y ) 2 }
2
Keterangan :
N = banyaknya peserta
Pada hasil yang tidak valid maka item pertanyaan tersebut harus diganti
2. Uji Reliabilitas
indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau
alat ukur tersebut tetap konsisten atau taat asas bila dilakukan
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan
1. Data primer
kuesioner.
2. Data sekunder
Data ibu hamil diperoleh dari kohort bidan di desa yang ada di
puskesmas Batang III diperoleh berupa data jumlah ibu hamil dan
1. Tahap persiapan
penelitian.
lapangan.
66
2. Tahap pelaksanaan
random.
sesuai.
H. Teknik Pengolahan
adalah
1. Editing
2. Coding
kode 0.
68
3. Entrying
4. Analizing
komputerisasi.
I. Analisa Data
adalah:
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
dan perilaku ibu hamil tentang VCT. Uji statistik yang digunakan untuk
menguji hipotesis dalam penelitian ini jika data berdistribusi normal dan
homogen menggunakan uji Spearman rank dengan keputusan uji alpha >