Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS JURNAL INTERNATIONAL HIV AIDS DALAM KEHAMILAN

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Kesehatan Reproduksi


Program Pendidikan Kebidanan Program Sarjana Terapan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Disusun oleh :
Intan Wahyuningsih
1610104039

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2019
ANALISIS JURNAL INTERNATIONAL HIV/AIDS DALAM KEHAMILAN

A. Faktor Penyebab

Langsung Tidak Langsung


Hubungan seksual berganti pasangan, Penggunaan zat, penggunaan alkohol, akses
penggunaan jarum suntik bergiliran, layanan kesehatan yang kurang, mobilisasi
darah bertemu darah, transmisi HIV penduduk rentan transaksi narkoba dan
dari ibu ke janin. meningkatkan risiko HIV/AIDS

(Murtiastutik, 2009).
B. Etiologi
Human Immunodeficiency vrus (HIV) adalah virus yang menyebabkan penyakit AIDS.
Virus ini menyerang dan merusak sel-sel limfosit T-Helper sehingga sistem umum
penderita turun dan rentan terhadap penyakit (Murtiastutik, 2009).
C. Dampak
Bayi lahir premature, melemahnya daya tahan tubuh ibu, penularan HIV Aids pada
janin. Ada tiga faktor utama yang erpengaruh pada penularan HIV Aids dari bu ke anin
yaitu faktor ibu (jumlah vivrus dalam tubuh, jumlah sel CD4, status gizi selama hamil,
ppenyakkitnfeksi selama hamil), faktor bayi (usia kehamian, berat badan bayi saat lahir,
periode pemberian ASI, luka dimulut bayi), faktor obstetrik (jenis persalinan, lama
ersalinan, episiotomi, KPD) (Kemenkes RI, 2015).
D. Pencegahan
Program PMTCT untuk mencegah penularan HIV Aids dari ibu ke bayi dan
mengurangi dampak epidemi HIV terhadap ibu dan janin. Kebijakannya yaitu Program
untuk mencegah terjadinya penularan HIV dari ibu ke bayi, dilaksanakan secara
komprehensif dengan menggunakan empat prong, yaitu: integritas program PMTCT
dalam pelayanan KIA, kegiatan komprehensif 4 prong, konseling VCT, pemberian
ARV, persalinan aman, pemberian makanan bayi (Kemenkes RI, 2015).
E. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan klinis infeksi HIV/AIDS fokus pada terapi umum dan terapi khusus
serta pencegahan penularan. Penderita dianjurkan untuk istirahat, dukungan nutrisi
yang adekuat, pendekatan psikososial dan psikologi, motivasi dan pengawasan dalam
pemberian obat ARV, gaya hidup sehat, olahraga ringan selama kehamilan, hindari
berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan (Djauzi, 2010). Pengobatan ARV
jangka panjang, teratur, disiplin, penularan bisa dikurangkan 2%. ARV dapat
menghambat replikasi virus CD4 dapat menurun (Kemenkes RI, 2015).
F. Peran Bidan
Bidan mempunyai peran dalam deteksi dini HIV/Aids berdasarkan data hasil
laboratorium saat ANC, bidan berperan dalam memberikan konseling. Semua wanita
yang terinfeksi HIV usia reproduksi harus mencari konseling sebelum merenungkan
kehamilan. Penapisan dilakukan sejak asuhan antenatal dan pengujian dilakukan atas
permintaan pasien dimana setelah proses konseling risiko PMS dan hubungannya
dengan HIV, yang bersangkutan memandang perlu pemeriksaan tersebut (VCT).
Upayakan ketersediaan uji serologic, sesuai dengan yang disampaikan dalam jurnal
Rimawi bahwa perlu dilakukannya porgram PMTCT untuk pencegahan penularan dari
ibu ke janin, disini bidan sangat dibutuhkan perannya dalam mengumpulkan data untuk
menentukan diagnose.
Konseling spesifik bagi mereka yang tertular HIV, terutama yang berkiatan
dengan kehamilan dan risiko yang dihadapi, Bagi golongan risiko tinggi tetapi hasil
pengujian negative lakukan konseling untuk upaya preventif (penggunaan kondom),
Berikan nutrisi dengan nilai gizi yang tinggi, atasi infeksi oportunistik, Lakukan terapi
(AZT sesegera mungkin, terutama bila konsentrsi virus (30.000-50.000) kopi RNA/Ml
atau jika CD4 menurun secara dratis, Tatalaksana persalinan sesuai dengan
pertimbangan kondisi yang dihadapi (pervaginanm atau perabdominam, perhatikan
prinsip pencegahan infeksi) (Kemenkes RI, 2015).
Selain konseling dan pemeriksaan fisik, bidan juga perlu melakukan pendekatan
psikososial dan psikologi, motivasi dan pengawasan dalam pemberian obat ARV,
merangkul keluarganya untuk tidak membiarkan ibu sendiri, tetap berikan dukungan
dan tetap diawasi terutama dalam mengkonsumsi ARV teratur dan setiap hari dijam
yang sama (Djauzi, 2010).

Daftar Pustaka

Kemenkes RI. 2015.Pedoman, Pelaksanaan perencaan penularan HIV dan sivilis ibu dan
anak bagi tenaga kesehatan : Kementrian Kesehatan
Murtiastutik, Dwi. 2009. Buku Ajar Infeksi Menular Seksual. Surabaya: Airlangga
University Press
Djauzi, Djoebar. 2010. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Jakarta: FKUI
Rimawi, B. H., Haddad, L., Badell, M. L., & Chakraborty, R. (2016). Management of HIV
Infection during Pregnancy in the United States : Updated Evidence-Based
Recommendations and Future Potential Practices. Infectious Diseases in Obstetrics and
Gynecology Screening. Retrieved from http://dx.doi.org/10.1155/2016/7594306

Anda mungkin juga menyukai