ABSTRAK
Angka Kematian Ibu (AKI) adalah salah satu indikator dalam menentukan derajat
kesehatan masyarakat. Kematian ibu karena infeksi dapat disebabkan oleh beberapa faktor,
salah satunya yaitu adanya infeksi pada alat reproduksi dan penyakit menular seksual
seperti Human Immunodeficiency Virus (HIV), Sifilis dan Hepatitis B. Triple eliminasi
bertujuan untuk memutus penularan penyakit HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari ibu ke anak.
Angka prevalensi di Indonesia untuk ketiga penyakit tersebut menunjukkan risiko
penularan HIV pada ibu hamil 0,3%, infeksi Sifilis pada ibu hamil 1,7% dan infeksi
Hepatitis B pada ibu hamil 2,5%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran
pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan triple eliminasi. Metode penelitian yang
digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Penelitian dilakukan di
Puskesmas Siatas Barita Kabupaten Tapanuli Utara terhadap sebanyak 52 ibu hamil. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan triple
eliminasi kategori pengetahuan kurang yaitu sebanyak 26 responden (50%), pengetahuan
cukup 14 responden (26,9%) dan pengetahuan baik 12 orang (23,1%). Jadi, pengetahuan
ibu hamil tentang pemeriksaan triple eliminasi di Puskesmas Siatas Barita sebagian besar
masih kurang (50%). Hasil penelitian ini merekomendasikan adanya penyuluhan dengan
cara yang lebih kreatif supaya para ibu hamil mau melakukan pemeriksaan triple eliminasi.
Kata kunci : Pengetahuan, triple eliminasi, ibu hamil
ABSTRACT
Maternal Mortality Rafe (MMR) is one indicator in determining the degree of public
health. Maternal death due to infection can be caused by several factors, one of them is
infection in the reproductive organs and sexually transmitted diseases such as the Human
Immunodeficiency Virus (HIV), Syphilis and Hepatitis B. Triple elimination aims to stop
the transmission of HIV, Syphilis and Hepatitis B from mother to child. Prevalence rate in
Indonesia for the three diseases demonstrate the risk of HIV transmission in pregnant
women 0.3%, Syphilis infection in pregnant women I. 7% and Hepatitis B injection in
pregnant women 2.5%. The purpose of this researched was to know knowledge of pregnant
women about triple elimination checks. The research method used was quantitative
research with a descriptive design. Research done in Puskesmas Siatas Barita Kabupaten
Tapanuli Utara Regency to all pregnant women which wass located in the Village of
Puskesmas Siatas Barita Kabupaten Tapanuli Utara as many as 52 pregnant women. The
results of the study show that the level of knowledge of pregnant women about triple
elimination check lack of knowledge category namely as many us 26 respondents (50%).
sufficient knowledge 14 respondents (26.9%) and good knowledge of 12 people (23.1%).
So, knowledge of pregnant women about triple elimination check in Puskesmas Siatas
Barita most are still lucking (50%). The results of this study recommend counseling in a
more creative way so that pregnant women want to do a triple elimination check.
Keywords : Knowledge, triple elimination, pregnant women
1. PENDAHULUAN Angka prevalensi di Indonesia
Kesehatan merupakan salah satu untuk ketiga penyakit tersebut yang
terjadi pada ibu hamil mencapai angka
dasar dalam kesejahteraan suatu bangsa.
0,3% untuk HIV, 1,7% untuk Sifilis dan
Angka morbiditas dan mortalitas baik pada 2,5% untuk Hepatitis B. Jika dilihat dari
ibu maupun anak menjadi pedoman jumlah penduduk Indonesia yang sangat
keberhasilan dalam kesejahteraan yang banyak, maka angka tersebut masih
tentunya memerlukan berbagai upaya termasuk dalam angka yang tinggi. Ibu
seperti promotif, preventif, kuratif dan hamil merupakan populasi yang berisiko
rehabilitatif. Angka Kematian Ibu (AKI) tertular penyakit HIV, Sifilis, dan Hepatitis
B, sedangkan yang terjadi pada anak lebih
adalah salah satu indikator dalam
dari 90% tertular dari ibunya. Risiko
menentukan derajat kesehatan masyarakat penularan dari ibu ke anak untuk penyakit
(Petralina, 2020). HIV yaitu 20%-45%, untuk Sifilis yaitu
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) 69%-80%, dan untuk Hepatitis B yaitu
merupakan suatu kondisi penting yang lebih dari 90%. Ketiga penyakit tersebut
perlu diperhatikan. Hal ini berkaitan dengan memiliki jalur penularan yang sama berupa
salah satu tujuan Suitanable Development hubungan seksual, darah, dan transmisi ini
Goals (SDGs) yaitu melakukan promosi kebanyakan terjadi melalui transmisi
hidup sehat dan kesejahteraan bagi semua vertikal dari ibu ke janin saat masa
orang untuk memperhatikan dan kehamilan (Kemenkes, 2017).
memprioritaskan kesehatan termasuk Menurut data yang diperoleh dari
kesehatan reproduksi, kesehatan ibu dan Ditjen Pencegahan dan Pengendalian
anak serta penanggulangan penyakit Penyakit, Kemenkes RI untuk wilayah
menular. Dalam hal tersebut, kesehatan ibu Sumatera Utara tercatat sebanyak 332.810
hamil juga perlu diprioritaskan demi orang ibu hamil. Diantaranya sebanyak
kesehatan ibu dan anak yang ada dalam 48.026 orang ibu hamil yang melakukan
kandungannya. Kematian ibu karena infeksi pemeriksaan HIV dan yang memiliki hasil
dapat disebabkan oleh beberapa faktor, positif sebanyak 231 orang. Kemudian
salah satunya adalah penyakit menular sebanyak 23.507 yang melakukan
seksual seperti Human Immunodeficiency pemeriksaan Hepatitis B dan yang
Virus (HIV), Sifilis, dan Hepatitis B memiliki hasil positif sebanyak 413 orang.
(Kemenkes, 2017). Terkait data penyakit Sifilis pada ibu hamil
Menurut data World Health tidak tercantum dalam Data dan Informasi
Organization (WHO), di Asia Tenggara Profil Kesehatan Indonesia. Namun
pada tahun 2015 angka HIV mencapai 5,1 menurut data Pusdatin tahun 2017 risiko
juta jiwa pasien dengan 77.000 wanita penularan penyakit Sifilis dari ibu hamil ke
hamil hidup dengan HIV, dan 19.000 kasus anak mencapai 80%.
infeksi HIV pediatrik baru telah ditemukan. Berdasarkan fenomena tersebut,
Hal itu merupakan angka yang signifikan maka pemerintah menerapkan program
dibandingkan dengan daerah lain. pemeriksaan penyakit HIV, Sifilis, dan
Sementara untuk Sifilis, incidence rate Hepatitis B pada ibu hamil yang tertuang
telah menunjukkan peningkatan sebanyak pada Peraturan Menteri Kesehatan
0,32% di wilayah Asia Tenggara. Jumlah Republik Indonesia Nomor 52 tahun 2017
pasien menunjukkan angka hingga 167.000 tentang Eliminasi Penularan HIV, Sifilis,
kasus Sifilis pada ibu hamil. Hal itu dan Hepatitis B dari ibu ke anak yang
mempunyai dampak yang amat buruk disebut dengan program triple eliminasi.
dengan menghasilkan 65.800 hasil yang Triple eliminasi bertujuan untuk memutus
merugikan termasuk kematian janin dini. penularan penyakit HIV, Sifilis dan
Untuk Hepatitis B, Asia Tenggara Hepatitis B dari ibu ke anak, menurunkan
menanggung 15% dari jumlah total pasien angka kesakitan, kecacatan serta kematian
Hepatitis B di seluruh dunia dengan jumlah akibat ketiga penyakit tersebut dengan
39 juta orang (WHO, 2018).
melakukan pemeriksaan HIV, Sifilis dan Pengumpulan data dilakukan dengan
Hepatitis B saat ibu hamil melakukan diawali mengajukan surat permohonan izin
Antenatal Care (ANC). Program penelitian dari Universitas Aufa Royhan di
Pemeriksaan Triple eliminasi mempunyai Kota Padangsidimpuan, selanjutnya
target untuk mencapai 3 zero pada tahun menyampaikan surat permohonan izin
penelitian kepada Puskesmas Siatas Barita
2030 yaitu zero new infection (penurunan Kabupaten Tapanuli Utara. Setelah
jumlah kasus baru), zero death (penurunan memperoleh izin, maka peneliti
angka kematian), zero stigma and mendatangi rumah ibu hamil sesuai data
discrimination (penurunan tingkat yang diperoleh dari puskesmas Siatas
diskriminasi). Barita jika ibu tidak berkunjung ke
Upaya pencegahan ketiga penyakit Puskesmas pada saat penelitian. Sebelum
pengumpulan data peneliti terlebih dahulu
tersebut dapat dimulai sejak bayi masih memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan
berada di dalam kandungan. Usaha ibu diadakan penelitian ini, serta meminta
hamil juga sangat dibutuhkan dalam persetujuan responden untuk mengisi
pencegahan penularan ini. Para Ibu hamil kuesioner. Setelah semua responden
harus diberikan edukasi agar menambah mengisi kuesioner yang dibagikan, maka
pengetahuan mereka mengenai status HIV, selanjutnya peneliti memeriksa
Sifilis dan Hepatitis B saat pemeriksaan kelengkapan dan mengumpulkan data
untuk dianalisa.
kehamilan.
Dilihat dari data tingginya risiko
penularan penyakit HIV, Sifilis, dan 3. HASIL PENELITIAN
Hepatitis B pada ibu hamil dan dari hasil
survey awal mengenai pengetahuan ibu Tabel 1. Karakteristik Responden
hamil tentang pemeriksaan Triple Penelitian Berdasarkan
eliminasi maka peneliti tertarik untuk Umur di Puskesmas Siatas
melihat Barita
bagaimana gambaran pengetahuan ibu
hamil tentang pemeriksaan Triple eliminasi Umur Frekuensi Persentase
di Puskesmas Siatas Barita (%)
<20 1 1,9
2. METODE PENELITIAN 20-35 41 78,9
>35 10 19,2
Jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian kuantitatif dengan desain Total 52 100
Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan
deskriptif. Tujuan penelitian untuk
bahwa mayoritas ibu hamil berusia antara
mengetahui gambaran pengetahuan ibu
20 sampai 35 yaitu 41 orang (78,9%) dan
hamil tentang pemeriksaan triple eliminasi
minoritas berumur kurang dari 20 tahun
di Puskesmas Siatas Barita Kabupaten
yaitu sebanyak 1 orang (1,9%).
Tapanuli Utara.
Populasi dalam penelitian ini Tabel 2. Karakteristik Responden
adalah semua ibu hamil yang berada di Penelitian Berdasarkan
Puskesmas Siatas Barita Kabupaten Usia Kehamilan di
Tapanuli Utara untuk Puskesmas Siatas Barita
3. Tingkat Pendidikan
4. Pekerjaan