Anda di halaman 1dari 11

NASKAH PUBLIKASI

GAMBARAN POSITIVITAS HASIL PEMERIKSAAN TRIPLE


ELIMINASI (HIV, SIFILIS DAN HEPATITIS B) PADA IBU
HAMIL DI KABUPATEN SUMBAWA

Disusun oleh:
ELYA MENTARI
IKA21011B

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


STIKES GRIYA HUSADA SUMBAWA
2023
NASKAH PUBLIKASI

GAMBARAN POSITIVITAS HASIL PEMERIKSAAN TRIPLE


ELIMINASI (HIV, SIFILIS DAN HEPATITIS B) PADA IBU
HAMIL DI KABUPATEN SUMBAWA

Diajukan sebagai salah satu syaratuntuk memperoleh gelar


Sarjana Kesehatan Masyarakat

Disusun oleh:
ELYA MENTARI
IKA21011B

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


STIKES GRIYA HUSADA SUMBAWA
2023
HALAMAN PERSETUJUAN
NASKAH PUBLIKASIH

GAMBARAN POSITIFITAS HASIL PEMERIKSAAN TRIPLE ELIMINASI


(HIV, SIFILIS DAN HEPATITIS B) PADA IBU HAMIL
DI KABUPATEN SUMBAWA

Disusun oleh:
ELYA MENTARI
IKA21011B

Telah disetujui untuk dilakukan ujian skripsi


pada tanggal 16 Maret 2023

Mengetahui,

Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,

Abdul Hamid, S.KM. M.Kes Lina Eta Safitri, S.KM. M.KM


NIK. 19881231 2017 052 NIK. 19860813 2021 112
ABSTRAK

Gambaran Positifitas Hasil Pemeriksaan Triple Eliminasi (Hiv, Sifilis Dan Hepatitis B)
Pada Ibu Hamil Di Kabupaten Sumbawa

Elya Mentari1, Abdul Hamid 2, Lina Eta Safitri 3


Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan STIKES Griya Husada Sumbawa
Elyamentari1986@gmail.com

Angka kejadian HIV, Sifilis dan Hepatitis B pada wanita hamil masih tinggi, hal ini
berdampak pada meningkatnya angka kematian bayi. Penyakit menular seperti infeksi
HIV, Sifilis, dan Hepatitis B adalah penyakit yang dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi
ke anaknya selama kehamilan, persalinan, dan menyusui, serta menyebabkan kesakitan,
kecacatan dan kematian, sehingga berdampak buruk pada kelangsungan dan kualitas hidup
anak. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran positifitas hasil pemeriksaan triple
eliminasi (HIV, Sifilis dan Hepatitis B) pada ibu hamil di Kabupaten Sumbawa. Metode
penelitian ini menggunakan cross sectional. Populasi adalah seluruh ibu hamil yang positif
Triple Eliminasi dan sampel diambil menggunakan metode total sampling sebesar 37
responden. Alat pengumpul data menggunakan kuisioner kemudian analisis daya yang
digunakan adalah analisis Univariat, kemudian data diolah menggunakan uji chi square.
Berdasarkan hasil dari Analisis data dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
berpendidikan sedang, sebagian besar suami responden bekerja, status perkawinan 1x dan
hasil pemeriksaan triple eliminasi yaitu HIV, Hepatitis B dan Sifilis sebagian besar
negative. Saran dari hasil penelitian ini antara lain agar masyarakat mengetahuai bahwa
pemeriksaan Triple Eliminasi ini adalah program dari Pemerintah dan wajib bagi ibu hamil
untuk melakukanya guna untuk deteksi dini resiko sehingga lebih cepat unruk dilakukan
intervensi sehingga bisa memutuskan mata rantai penularan dari ibu ke janin.

Kata Kunci : umur, pekerjaan suami, pendidikan, status perkawinan, triple eliminasi
ABSTRACT
Description Of Triple Elimination Positive Results (Hiv, Syphilis And Hepatitis B)
In Pregnant Women In The District Sumbawa

Elya Mentari1, Abdul Hamid 2, Lina Eta Safitri 3


Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan STIKES Griya Husada Sumbawa
Elyamentari1986@gmail.com

The incidence of HIV, syphilis and hepatitis B in pregnant women is still high, this has an
impact on increasing infant mortality. Infectious diseases such as HIV infection, syphilis
and hepatitis B are diseases that can be transmitted from an infected mother to her child
during pregnancy, childbirth and breastfeeding, and cause morbidity, disability and death,
thus having a negative impact on the survival and quality of life of the child. The aim of the
study was to describe the positivity of the results of triple elimination tests (HIV, Syphilis
and Hepatitis B) in pregnant women in Sumbawa Regency. This research method uses cross
sectional. The population is all pregnant women who are positive for Triple Elimination
and the sample is taken using the total sampling method of 37 respondents. The data
collection tool used a questionnaire then the power analysis used was Univariate analysis,
then the data was processed using the chi square test. Based on the results of the data
analysis, it can be seen that most of the respondents had moderate education, most of the
respondents' husbands worked, marital status was 1x and the results of the triple
elimination examination, namely HIV, Hepatitis B and Syphilis, were mostly negative.
Suggestions from the results of this study include that the public knows that the Triple
Elimination examination is a program from the Government and it is mandatory for
pregnant women to do it in order to detect early risks so that intervention can be done more
quickly so that they can break the chain of transmission from mother to fetus.

Keywords: age, husband's occupation, education, marital status, triple elimination


PENDAHULUAN 95% , Skrining HIV, hepatitis B dan
Penyakit Human immunodeficiency sifilis antenatal 95% (Visser, 2019).
virus (HIV), Sifilis, dan Hepatitis B Pada tahun 2018 di Asia Tenggara
merupakan penyakit Infeksi Menular jumlah HIV mencapai 5,1 juta jiwa
Seksual (IMS). Penyakit-penyakit ini pasien dengan 77.000 wanita hamil
dapat ditularkan oleh ibu hamil kepada hidup dengan HIV dan sebanyak 19.000
bayi. Ketiganya mempunyai jalur kasus dengan infeksi HIV (Human
penularan yang sama berupa hubungan immunodeficiency virus) pediatric baru
seksual, darah, dan vertikal dari ibu ke telah ditemukan. Hal itu merupakan
janin. Transmisi ini kebanyakan terjadi jumlah yang bisa disebutkan fantastis
melalui transmisi vertikal dari ibu ke dibandingkan dengan daerah lain.
janin saat masa kehamilan. Penularan Sedangkan untuk kasus sifilis, incidence
HIV, Sifilis, dan Hepatitis B pada anak rate menunjukkan peningkatan
dari ibu pasien berdampak pada sebanyak 0,32% di wilayah Asia
kesakitan, kecacatan, dan kematian Tenggara. Jumlah pasien menunjukkan
(Oktaviana & Sella, 2020). angka hingga 167.000 kasus sifilis pada
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ibu hamil. Hal itu berdampak buruk, dan
menetapkan daftar kriteria validasi terdapat sebanyak 65.800 kasus yang
untuk memfasilitasi upaya penghapusan merugikan dari segi ekonomi juga
penularan dari ibu ke anak HIV dan termasuk kematian janin dini. Kasus
sifilis, yang diperbarui pada tahun 2017. Hepatitis B di Asia Tenggara
Karangka regional WHO menetapkan menanggung 15% dari jumlah total
visi setiap bayi harus bebas dari HIV, pasien hepatitis B diseluruh dunia
hepatitis B dan sifilis. Tujuan untuk dengan jumlah 39 juta orang (WHO,
mencapai dan mempertahankan 2018).
eliminasi penularan dari ibu ke anak Berdasarkan profil kesehatan
HIV, hepatitis B dan sifilis dan Indonesia tahun 2018, sebanyak 69,95%
mencapai kesehatan yang lebih baik ibu hamil yang dilakukan pemeriksaan
bagi perempuan, anak-anak dan HIV dan hepatitis B, dari pemeriksaan
keluarga mereka melalui pendekatan tersebut didapatkan 0,28% ibu hamil
dan upaya terkoordinasi pada tahun yang positif HIV dan 1,88% ibu hamil
2030. Sedangkan Target dari kerangka terdeteksi HbsAg reaktif (positif)
regional WHO dalam tripel eliminasi (Kemenkes RI, 2019) sedangkan pada
yaitu: Cakupan pelayanan antenatal tahun 2012, sekitar 350.000 kasus
gangguan kehamilan di seluruh dunia dan/atau menimbulkan kecacatan.
dikaitkan dengan sifilis dan sebanyak Sejalan dengan tujuan pembangunan
102.000 kasus bayi yang terinfeksi sifilis yang berkesinambungan atau
(Otaviana Sella, 2020). Sustainable Development Goals (SDGs)
Pembangunan kesehatan ditujukan khususnya SDGs 3, harus dilakukan
untuk meningkatkan kesadaran, promosi hidup sehat dan kesejahteraan
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi semua orang dari segala usia
bagi setiap orang agar terwujud derajat dengan memperhatikan prioritas
kesehatan masyarakat yang setinggi- kesehatan sebagai wawasan
tingginya sebagai investasi bagi pembangunan, termasuk kesehatan
pembangunan sumber daya manusia reproduksi, kesehatan ibu dan anak, dan
yang produktif. Untuk memastikan penanggulangan penyakit menular.
sumber daya manusia yang produktif Beberapa penyakit menular seperti
tersebut, negara wajib infeksi HIV, Sifilis, dan Hepatitis B
menyelenggarakan upaya kesehatan adalah penyakit yang dapat ditularkan
yang komprehensif bagi anak agar setiap dari ibu yang terinfeksi ke anaknya
anak sebagai generasi penerus bangsa selama kehamilan, persalinan, dan
memperoleh derajat kesehatan yang menyusui, serta menyebabkan
setinggi-tingginya sejak dalam kesakitan, kecacatan dan kematian,
kandungan. Berdasarkan Undang- sehingga berdampak buruk pada
Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang kelangsungan dan kualitas hidup anak.
Perlindungan Anak sebagaimana telah Namun demikian, hal ini dapat dicegah
beberapa kali diubah, terakhir dengan dengan intervensi sederhana dan efektif
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 berupa deteksi dini (skrining) pada saat
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah pelayanan antenatal, penanganan dini,
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 dan imunisasi.
Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Infeksi HIV, Sifilis, dan Hepatitis B
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun pada anak lebih dari 90% tertular dari
2002 tentang Perlindungan Anak, ibunya. Prevalensi infeksi HIV, Sifilis
negara, Pemerintah Pusat, Pemerintah dan Hepatitis B pada ibu hamil berturut-
Daerah, keluarga, dan orang tua wajib turut 0,3%, 1,7% dan 2,5%. Risiko
mengusahakan agar anak yang lahir penularan dari ibu ke anak untuk HIV
terhindar dari penyakit yang adalah 20%-45%, untuk Sifilis adalah
mengancam kelangsungan hidup
69-80%, dan untuk Hepatitis B adalah Puskesmas Buer tahun 2022, dengan
lebih dari 90%. jumlah ibu hamil sebanyak 230 orang.
Berdasarkan profil kesehatan Dari 230 ibu hamil yang melakukan
provinsi Nusa Tenggara Barat pada pemeriksaan triple eliminasi didapatkan
tahun 2021 angka kejadian HIV terdapat 5 kasus ibu hamil positif HBsAG, 0
66,2 % Laki-laki dan 33,8 % kasus pada HIV, dan 0 kasus sifilis
perempuan. (Dinas Kesehatan Provinsi laporan PWS-KIA puskesmas Buer,
NTB, 2021). Berdasarkan laporan hasil 2022), di Puskesmas Alas tahun 2022
rumah sakit/puskesmas dan laporan jumlah ibu hamil sebanyak 607 orang.
rutin AIDS (acquired immunodeficiency Dari 607 ibu hamil yang melakukan
syndrome) Puskesmas di Kabupaten pemeriksaan triple eliminasi didapatkan
Sumbawa tahun 2019, jumlah kasus 14 kasus ibu hamil positif HBsAG, 0
HIV/AIDS yang ditemukan mengalami kasus pada HIV, dan 0 kasus sifilis
peningkatan dibandingkan tahun 2018. laporan PWS-KIA Puskesmas Alas,
Jumlah kasus tahun 2018 ditemukan 14 2022). Di Puskesmas Alas Barat tahun
kasus yang terjangkit HIV dan 10 kasus 2022 jumlah ibu hamil 329 orang. Dari
AIDS, sedangkan tahun 2019 adalah 24 329 orang yang melakukan pemeriksaan
kasus HIV dan 8 kasus AIDS. Jumlah triple eliminasi didapatkan 15 kasus ibu
kematian pada tahun 2019 akibat AIDS hamil positif HBsAG, 0 kasus pada HIV,
sebayak 24 orang, mengalami dan 0 kasus sifilis laporan PWS-KIA
peningkatan yang signifikan bila Puskesmas Alas Barat, 2022). Sehingga,
dibandingkan tahun 2018 sebanyak 1 peneliti tertarik untuk melakukan
kematian (Dikes Sumbawa, 2021). penelitian dengan judul “Gambaran
PMK No. 52 tahun 2017 tentang Positifitas Hasil Pemeriksaan Triple
eliminasi HIV, Sifilis dan Hepatitis B Eliminasi (Hiv, Sifilis Dan Hepatitis B)
mengatur bahwa penemuan dan Pada Ibu Hamil di Kabupaten
penanganan bagi pasangan seksual, Sumbawa”.
perencanaan masa depan, dan upaya
METODE PENELITIAN
pemutusan penularan lebih lanjut
Penelitian ini merupakan jenis
dilaksanakan melalui beberapa kegiatan
penelitian deskriptif kuantitatif dengan
diantaranya pelacakan pasangan seksual
desain studi cross sectional. studi cross
ibu hamil (Kemenkes, 2019).
sectional yaitu pendekatan yang dyang
Berdasarkan data yang
digunakan untuk melihat hubungan
diperoleh dari studi pendahuluan di
variable bebas (Umur, status Table 4.3 Distribusi frekuensi
responden berdasarkan
pernikahan, pekerjaan suami, dan
karekteristik pekerjaan
tingkat Pendidikan) dengan variable suami
terikat (Hasil pemeriksaan HIV, HbSag, Pekerjaa Jumlah Persentase
Sifilis) dalam satu waktu. Desain n (%)
Tidak 15 40,5
penelitiannya adalah kualitatif Bekerja
menggunakanan analisis deskriptif Bekerja 22 59,5
Total 37 100
bersifat terbuka untuk melihat Sumber : Data Sekunder (2022)
Gambaran Positifitas Hasil Pemeriksaan
Table 4.4 Distribusi frekuensi
Triple Eliminasi Pada Ibu Hamil Di responden berdasarkan
Kabupaten Sumbawa. karekteristik status
perkawinan
TEKNIK SAMPEL
Status Jumlah Persentase
Teknik pengambilan sampel Perkawinan (%)
dalam penelitian ini adalah total > 1x 3 8,1
menikah
sampling. Total sampling adalah teknik 1x menikah 34 91,9
pengambilan sampel dimana jumlah Total 37 100
Sumber : Data Sekunder (2022)
sampel sama dengan populasi
(Sugiyono, 2019). Table 4.5 Distribusi Frekuensi
Positifitas Hasil
HASIL DAN PEMBAHASAN Pemeriksaan Triple
Table 4.1 Distribusi frekuensi Eliminasi Pada Ibu Hamil
responden berdasarkan Di Kabupaten Sumbawa
karekteristik umur
Hasil Triple Eliminasi
Umur Jumlah Persentase Pemerik HI % Sifi % Hepa %
(%) saan V lis titis B
< 18 tahun 2 5,4 Positif 2 5, 0 0 35 94,5
>18 tahun 35 94,6 (+) 40 9
Total 37 100 Negatif 35 94 37 1 2 5,40
Sumber: Data Sekunder (2022) (-) .5 0
9 0
Table 4.2 Distribusi frekuensi Total 37 10 37 1 37 100
responden berdasarkan 0 0
karekteristik pendidikan 0
Sumber : Data Sekunder (2022)
Pendidi Jumlah Persentase
kan (%)
Rendah 10 27
Sedang 17 46
Tinggi 10 27
Total 37 100
Sumber : Data Sekunder (2022)
Umur menjadi faktor yang KESIMPULAN
memengaruhi keputusan bertindak atau Dari Hasil Penelitian ini dapat
perilaku dalam pengambilan keputusan disimpulkan bahwa Berdasarkan umur
dikeluarga. Ibu hamil berumur lebih disimpulkan bahwa sebagian besar
dewasa akan memiliki perbedaan responden berumur lebih dari 18 tahun,
pengalaman dibandingkan dengan yang dari tingkat Pendidikan responden
lebih muda (Kabo dkk, 2019). Sebagian besar responden memiliki
Penelitian lainnya menyebutkan tingkat Pendidikan sedang, dari tingkat
bahwa pendidikan justru berpengaruh pekerjaan suami dapat disimpulkan
pada perilaku individu, adanya sebagian besar suami responden bekerja,
hubungan antara tingkat pendidikan ibu dari status perkawinan Sehingga dapat
dengan kepatuhan ibu melaksanakan disimpulkan sebagian besar responden
ANC sehingga dapat melakukan memiliki status pernikahan 1x dan dari
pemeriksaan triple eliminasi. Hasil pemeriksaan Triple Eliminasi pada
Pendidikan yang tinggi memungkinkan ibu hamil didapatkan bahwa Sebagian
ibu untuk lebih mudah menerima besar ibu hamil positif HbsAG.
informasi dan mengambil keputusan
(Noviana, 2018). UCAPAN TERIMAKASIH
Penelitian ini serupa dengan Penulis menyadari sepenuhnya
penelitian yang dilakukan oleh bahwa naskah publikasi ini tidak dapat
Shuviatul Chasanah, Linda Dewanti, terselesaikan tanpa bantuan berbagai
Wahyul Anis (2020) yang meneliti pihak. Untuk itu penulis mengucapkan
faktor internal yang mempengaruhi ibu terimakasih kepada Puskesmas Buer,
hamil melakukan pemeriksaan triple Puskesmas Alasdan Puskesmas Alas
eliminasi. Barat dan Stikes Griya Husada
Penelitian ini serupa dengan Sumbawa.
penelitian yang dilakukan oleh
Chasanah (2021) yang meneliti ibu DAFTAR PUSTAKA
hamil yang melakukan pemeriksaan Oktaviana, Sella D. (2020). Profil Triple
triple eliminasi dimana sebagian besar Eliminasi (Human
ibu hamil memiliki status pernikahan Immunodeficiency Virus,
menikah 1x sebanyak 56 responden. Sifilis, Dan Hepatitis B)
Victor & Justin (2021) Pada Ibu Hamil Di
menyebutkan bahwa ibu hamil yang Puskesmas Putat Jaya,
mengidap HIV dapat beresiko Dupak, Dan Perak Timur
menularkan ke anaknya, sehingga perlu Surabaya Periode Januari-
dilakukan skrining. Penelitian ini seupa Desember 2018. Surabaya:
dengan penelitian yang dilakukan oleh Skripsi thesis, Universitas
Chasanah (2021) yang meneliti ibu Airlangga.
hamil yang melakukan pemeriksaan Visser, M., Van Der Ploeg, C. P. B.,
triple eliminasi. Penelitian ini Smit, C., Hukkelhoven, C. W. P.
menyebutkan bahwa tidak ada hubungan M., Abbink, F., Van Benthem,
status perkawinan ibu hamil dengan B. H. B., & Op De Coul, E. L.
hasil pemeriksaan triple eliminasi M. (2019). Evaluating progress
(Chasanah, 2021). towards triple elimination of
mother-to-child transmission of
HIV, syphilis and hepatitis B in
the Netherlands. BMC Public
Health, 19(1), 1–9.
https://doi.org/10.1186/s12889-
019-6668-6
Darmawan Hari, Izazi Harl Purwoko,
Mufia Devi (2019). Sifilis Pada
Kehamilan. Sriwijaya Journal
Of Medicine. 3 No 1 73-83.
(DOI: 10-32539/SIM.v311.70).
Kemenkes RI, (2019). Pedoman
program pencegahan penularan
HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari
ibu ke anak 2019.
Kemenkes RI. (2014). Pedoman
Pelaksanaan Pencegahan
Penularan HIV dan Sifilis dari
Ibu ke Anak Bagi Tenaga
Kesehatan. Jakarta.
Kemenkes RI. (2017). Pedoman
Pengendalian Hepatitis B Virus.
Direktorat Jenderal PP & PL
Kementerian Kesehatan RI.
Kemenkes RI. (2019). Buku PPIA-
Combination.pdf (p. 98).

Anda mungkin juga menyukai