Anda di halaman 1dari 137

“ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY.

R
DENGAN MASALAH HIPERTENSI DI DESA JAYA MAKMUR
WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS KECAMATAN LABANGKA

DISUSUN OLEH:

RIZAL JULIANTO
NIM : 1PA21025B

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES GRIYA HUSADA
SUMBAWA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas Rahmat dan
Hidayah-Nya, Penulis dapat menyelesaikan Asuhan Keperawatan Keluarga
yang berjudul “Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Ny.R Dengan
Masalah Hipertensi di Desa Jaya Makmur Wilayah Kerja UPT
Puskesmas Kecamatan Labangka”

Adapun tujuan dari penulisan adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Keperawatan Keluarga. Selain itu dengan adanya penyusunan makalah ini
dapat dijadikan tambahan referensi mengenai Asuhan Keperawatan Keluarga .

Asuhan Keperawatan Keluarga ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat dibutuhkan.

Sumbawa 18 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KataPengantar……………………………………………………………………..………………...................i

Daftar isi..………………………………………………………………………………..……..........................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................3
1.3 Tujuan Umum.......................................................................................................3
1.4 Tujuan Khusus.......................................................................................................3
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1. Konsep Hipertensi................................................................................................4
2.1.1. Definisi......................................................................................................4
2.1.2. Etiologi......................................................................................................4
2.1.3. Klasifikasi..................................................................................................5
2.1.4. Manifestasi Klinik.....................................................................................6
2.1.5 Pemeriksaan Penunjang…........................................................................6
2.1.6. Patofisilogi................................................................................................7
2.1.7. Penatalaksanaan......................................................................................10
2.1.8. Komplikasi................................................................................................13
2.2. Konsep Keluarga.................................................................................................14
2.2.1. Definisi Keluarga.......................................................................................14
2.2.2. Ciri-Ciri Keluarga.......................................................................................15
2.2.3. Tipe Keluarga............................................................................................18
2.2.4. Fungsi Keluarga........................................................................................18
2.2.5. Struktur Keluarga.....................................................................................19
2.2.6. Peranan Keluarga.....................................................................................19
2.2.7. Tugas Kesehatan Keluarga........................................................................20
2.2.8. Tahap Perkembangan Keluarga................................................................21
2.3. Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga
2.3.1. Pengkajian ...............................................................................................26
2.3.2. Diagnosa Keperawatan Keluarga..............................................................30
2.3.3. Intervensi Keperawatan Keluarga ............................................................33
2.3.4. Implementasi Keperawatan Keluarga ......................................................49
2.3.5. Evaluasi Keperawatan Keluarga ...............................................................49

BAB III Deskripsi dan Pembahansan Kasus


3.1 Deskripsi Kasus ............................................................................................50
3.2 Pembahasan ...............................................................................................63

BAB IV Kesimpulan dan Saran

4.1 Kesimpulan.............................................................................................................75
4.2 Saran......................................................................................................................76
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................77
Lampiran.........................................................................................................................79
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini Indonesia menghadapi 5 (lima) isu strategis yang menjadi


prioritas dalam pembangunan kesehatan 5 tahun kedepan yakni angka kematian ibu
atau angka kematian neonatal yang masih tinggi, stunting, tuberculosis (TBC),
Penyakit Tidak Menular (PTM), dan cakupan imunisasi dasar lengkap.
Salah satu dari 5 (Lima) isu strategis tersebut yaitu Penyakit Tidak
Menular (PTM) merupakan penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Penyakit
Tidak Menular yang selanjutnya disingkat PTM adalah penyakit yang tidak bisa
ditularkan dari orang ke orang, yang perkembangannya berjalan perlahan dalam
jangka waktu yang panjang (kronis). Adapun jenis PTM yang banyak ditemukan
salah satunya adalah Hipertensi. Menurut data Sample Registration System (SRS)
Indonesia Tahun 2014, hipertensi dengan komplikasi (5,3%) merupakan penyebab
kematian nomor 5 (Lima) pada semua umur.
Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018 prevalensi hipertensi
berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk usia 18 tahun sebesar 34,1%
tertinggi di kalimatan selatan (44,1%), Hipertensi pada kelompok umur 31-44
tahun (31,6%), umur 45-54 tahun (45,3%), umur 55-64 tahun (55,2%). Dari
prevalensi hipertensi sebesar 34,1% diketahui bahwa sebesar 8,8% terdiagnosis
hipertensi dan 13,3% orang yang terdiagnosis hipertensi tidak minum obat serta
32,3% tidak rutin minum obat.. hal ini menunjukan bahwa penderita hipertensi
tidak mengetahui bahwa dirinya hipertensi sehingga tidak mendapatkan
pengobatan.
Alasan penderita hipertensi tidak minum obat antara lain karena
penderita hipertensi merasa sehat (59,8%), kunjungan tidak teratur ke fasyankes
(31,3%), minum obat tradisional (14,5%) menggunakan terapi lain (12,5%) lupa
minum obat (11,5%) tidak mampu beli obat (8,1%), terdapat efek samping obat
(4,5%) dan obat hipertensi tidak bersedia ke Fasyankes (2%)
Hipertensi disebut sebagai the silent killer karena sering datang tanpa
keluhan, sehingga penderita tidak mengetahui dirinya menyandang hipertensi dan
baru diketahui setelah terjadi komplikasi. Kerusakan organ target akibat komplikasi
hipertensi akan tergantung kepada besarnya peningkatan tekanan darah semua
organ yang memiliki pembuluh akan dirusak oleh hipertensi seperti otak,mata
jantung, ginjal dan pembuluh darah arteri perifer.
Sejalan dengan isu prioritas pembangunan kesehatan saat ini
hipertensi menjadi salah satu penyakit tidak menular yang cukup tinggi
prevalensinya di UPT Puskesmas kecamatan orong telu dari awal bulan januari
sampai dengan bulan November 2019 sejumlah 319 kasus, angka ini didapatkan
dari data kunjungan pasien ke puskesmas.
Keluarga mempunyai peranan sangat penting dalam upaya
peningkatan kesehatan dan pengurangan resiko penyakit dalam masyarakat karena
keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat. Bila terdapat masalah satu
anggota keluarga akan menjadi satu unit kelurga. Karena ada hubungan yang kuat
antara kelurga dengan status anggota kelurganya.
Peran keluarga sangat penting dalam setiap aspek keperawatan
kesehatan anggota kelurganya, untuk itulah keluargalah yang berperan dalam
menetukan cara asuhan yang diperlukan oleh keluarga(Dion & Betan,
2013).Keluarga merupakan sebuah kelompok yang mengidentifikasi diri dan terdiri
dari dua individu atau lebih yang memiliki hubungan khusus, yang dapat terkait
dengan hubungan darah atau hukum atau dapat juga tidak, namun berfungsi
sedemikian rupa sehingga sehingga mereka menganggap dirinya sebagai keluarga
(Friedman,2010).
Keluarga mempunyai tugas di bidang kesehatan yang perlu di pahami
dan dilakukan, ada 5 tugas keluarga dalam bidang kesehatan menurut Friedman
( 1998 ) dalam Dion & Betan, ( 2013) yaitu : mengenal masalah dalam kesehatan
keluarga, membuat keputusan tindakan yang tepat, memberi perawatan pada
anggota keluarga yang sakit, mempertahankan atau mengusahakan suasana rumah
yang sehat, menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di masyarakat.
Tugas keluarga tersebut harus selalu dijalankan. Apabila salah satu atau beberapa
diantara tugas tersebut tidak dijalankan justru akan menimbulkan masalah
kesehatan dalam keluarga.Asuhan keperawatan untuk mencegah dan meningkatkan
kesehatan pasien. Berdasarkan hal ini penulis tertarik untuk mengulas mengenai
mengenai asuhan keperawatan keluarga pada Ny.R dengan masalah hipertensi di
desa jaya makmur wilayah kerja UPT Puskesmas Kecamatan Labangka.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan yang telah diuraikan pada latar belakang maka


perumusan masalah adalah Bagaimana Asuhan Keperawatan Keluarga
Pada Ny. R Dengan Masalah Hipertensi di Deasa Jaya Makmur
Wilayah Kerja UPT Puskesmas Kecamatan Labangka ?

1.3 Tujuan Umum


Adapun tujuan umum adalah mampu mengeksplorasi Asuhan
Keperawatan Keluarga Pada Ny.R Dengan Masalah Hipertensi di
Desa Jaya Makmur Wilayah Kerja UPT Puskesmas Kecamatan
Labangka

1.4 Tujuan Khusus


Penulis mampu :
1. Melakukan pengkajian pada Keluarga Ny.R Dengan Masalah
Hipertensi di Desa Jaya Makmur Wilayah Kerja UPT
Puskesmas Kecamatan Labangka

2. Merumuskan diagnosa keperawatan pada Keluarga Ny.R


Dengan Masalah Hipertensi di Desa Jaya Makmur Wilayah
Kerja UPT Puskesmas Kecamatan Labangka

3. Menentukan intervensi keperawatan pada Keluarga Ny.R


Dengan Masalah Hipertensi di Desa Jaya Makmur Wilayah
Kerja UPT Puskesmas Kecamatan Labangka

4. Melakukan implementasi pada Keluarga Ny.R Dengan Masalah


Hipertensi di Desa Jaya Makmur Wilayah Kerja UPT
Puskesmas Kecamatan Labangka

5. Melakukan evaluasi keperawatan pada Ny.R Dengan Masalah


Hipertensi di Desa Jaya Makmur Kecamatan Labangka

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Hipertensi


2.1.1 Definisi
World Health Organization (WHO) dan The International Society
of Hypertension (ISH) menetapkan bahwa hipertensi merupakan kondisi
ketika tekanan darah (TD) sistolik lebih besar dari 140 mmHg dan
tekanan diastolik lebih besar dari 90 mmHg. Nilai ini merupakan hasil
rerata minimal dua kali pengukuran setelah melakukan dua kali atau
lebih kontak dengan petugas (Yasmara, 2016).

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan


abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus
menerus lebih dari satu periode, hal ini terjadi bila arteriole-arteriole
kontriksi.Kontriksi arteriole membuat darah sulit mengalir dan
meningkatkan tekanan melawan dinding arteri. Hipertensi menambah
beban kerja jantung dan arteri yang bila berlanjut akan menimbulkan
kerusakan janntung dan pembuluh darah.(Udjianti, 2013)
2.1.2 Etiologi

Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang


spesifik. Hipertensi terjadi sebagai respons peningkatan curah
jantung atau peningkatan tekanan perifer (Reni, 2010).
Penyebab terjadinya hipertensi dipengaruhi oleh beberapa
factor yaitu yang dapat dirubah dan tidak dapat dirubah. Factor yang
tidak dapat dirubah diantaranya factor usia, jenis kelamin, dan
riwayat penyakit keluarga (Pratiwi, 2013). Dan untuk factor yang
dapat dirubah yaitu factor gaya hidup diantaranya kebiasaan
merokok, konsumsi garam berlebih, konsumsi lemak jenuh, dan
obesitas, kurang aktivitas fisik (Kartikasari, 2012).
2.1.3 Klasifikasi Hipertensi
a) Hipertensi primer atau esensial
Hipertensi primer atau esensial adalah tidak dapat diketahuin
penyebabnya. Hipertensi esensial biasanya dimulai sebagai
proses labil (intermiten) pada individu pada akhir 30-an dan 50-
an dan secara bertahap “ menetap “ pada suatu saat dapat juga
terjadi mendadak dan berat, perjalanannya dipercepat atau
“maligna“ yang menyebabkan kondisi pasien memburuk dengan
cepat. Penyebab hipertensi primer atau esensial adalah gangguan
emosi, obesitas, konsumsi alkohol yang berlebihan, kopi, obat –
obatan, faktor keturunan (Brunner & Suddart, 2015). Sedangkan
menurut Robbins (2007), beberpa faktor yang berperan dalam
hipertensi primer atau esensial mencakup pengaruh genetik dan
pengaruh lingkungan seperti :stress, kegemukan, merokok,
aktivitas fisik yang kurang, dan konsumsi garam dalam jumlah
besar dianggap sebagai faktor eksogen dalam hipertensi.
b) Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder adalah kenaikan tekanan darah dengan
penyebab tertentu seperti penyempitan arteri renalis, penyakit
parenkim ginjal, berbagai obat, disfungsi organ, tumor dan
kehamilan (Brunner & Suddart, 2015). Sedangkan menurut
Wijaya & Putri (2013), penyebab hipertensi sekunder
diantaranya berupa kelainan ginjal seperti tumor, diabetes,
kelainan adrenal, kelainan aorta, kelianan endokrin lainnya
seperti obesitas, resistensi insulin, hipertiroidisme dan
pemakaian obat-obatan seperti kontasepsi oral dan
kartikosteroid.
2.1.4 Manifestasi Klinik

Individu yang menderita hipertensi kadang tidak menampakkan


gejala sampai bertahun-tahun.Gejala, bila ada, biasanya
menunjukkan adanya kerusakan vaskuler, dengan manifestasi yang
khas sesuai system organ yang divaskularisasi oleh pembuluh darah
bersangkutan.Penyakit arteri koroner dengan angina adalah gejala
yang paling menyertai hipertensi.Hipertrofi ventrikel kiri terjadi
sebagai respons peningkatan beban kerja ventrikel saat dipaksa
berkontraksi melawan tekana sistemik yang menigkat.Apabila
jantung tidak mampu lagi menahan peningkatan beban kerja, maka
dapat terjadi gagal jantung kiri (Brunner & Suddart, 2015).
Crowin (2000) dalam Wijaya & Putri (2013), menyebutkan
bahwa sebagian besar gejala klinis timbul :
a. Nyeri kepala saat terjaga, kadang – kadang disertai mual dan
muntah, akibat peningkatan tekana intracranial.
b. Penglihatan kabur akibat kerusakan retina akibat hipertensi.
c. Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan
saraf pusat,
d. Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan
filtrasi glomerolus.
e. Edama dependen dan pembengkakan akibat peningkatan
tekanan kapiler.

Gejala lain yang yang umumnya terjadi pada penderita


hipertensi, yaitu pusing, muka merah, sakit kepala, keluar
darah dari hidung secara tiba-tiba, tengkuk terasa pegal dan
lain-lain (Novianti, 2006 dalam Reni, 2010).

2.1.5 Pemeriksaan Penunjang


Menurut (Aspiani, 2014) Pemeriksaan penunjang berikut ini dapat
membantu untuk menegakkan diagnosa hipertensi :
a. Pemeriksaan laboratorium
1) Albuminuria pada hipertensi karena kelainan parenkim ginjal.
2) Kreatinin serum dan BUN meningkat pada hipertensi karena
parenkim ginjal dengan gagal ginjal akut
3) Darah perifer lengkap
Kimia darah (kalium, natrium, kreatinin, gula darah puasa)
b. EKG
1) Hipertrofi ventrikel kiri
2) Iskemia atau infark miokard
3) Gangguan konduksi
4) Peninggian konduksi
c. Foto Rontgen
Foto rontgen toraks dapat memperlihatkan kardiomegali.(Aspiani, 2014)

2.1.6 Patofisologi
Tekanan darah merupakan hasil interaksi antara curah jantung
(cardiac out put) dan derajat dilatasi atau konstriksi arteriola
(resistensi vascular sistemik). Tekanan darah arteri dikontrol dalam
waktu singkat oleh baroreseptor arteri yang mendeteksi perubahan
tekanan pada arteri utama, dan kemudian melalui mekanisme umpan
balik hormonal menimbulkan berbagai variasi respons tubuh seperti
frekuensi denyut jantung, kontraksi otot jantung, kontraksi otot polos
pada pembuluh darah dengan tujuan mempertahankan tekanan darah
dalam batas normal. Baroreseptor dalam komponen kardiovaskuler
tekanan rendah, seperti vena, atrium dan sirkulasi pulmonary,
memainkan peranan penting dalam pengaturan hormonal volume
vaskuler. Penderita hipertensi dipastikan mengalami peningkatan
salah satu atau kedua komponen ini, yakni curah jantung dan atau
resistensi vascular sistemik (Nugraha, 2016)
Hemodinamik yang khas dari hipertensi yang menetap
bergantung pada tingginya tekanan arteri, derajat kontriksi pembuluh
darah, dan adanya pembesaran jantung. Hipertensi sedang yang
tidak disertai dengan pembesaran jantung memiliki curah jantung
normal. Namun demikian, terjadi peningkatan resistensi vaskukar
perifer dan penurunan kecepatan ejeksi ventrikel kiri (Nugraha,
2016).
Saat hipertensi bertambah berat dan jantung mulai mengalami
pembesaran, curah jantung mengalami penurunan secara progresif
meskipun belum terdapat tanda-tanda gagal jantung. Hal ini
disebabkan resistensi perifer sistemik semakin tinggi dan kecepatan
ejeksi ventrikel kiri semakin menurun (Nugraha, 2016).
Penurunan curah jantung ini akan menyebabkan gangguan
perfusi ke berbagai organ tubuh, terutama ginjal. Kondisi ini
berdampak pada penurunan volume ekstra sel dan perfusi ginjal yang
berujung dengan iskemik ginjal. Penurunan perfusi ginjal ini akan
mengaktivasi system renin angiostensin (Nugraha, 2016). Renin yang
dikeluarkan oleh ginjal ini merangsang angiotensinogen untuk
mengeluarkan angiotensinogen I (AI) yang bersifat vasokonstriktor
lemah. Adanya angiotensin I pada peredaran darah akan memicu
pengeluaran angiotensin converting enzyme (ACE) di endotelium
pembuluh paru.

ACE ini kemudian akan mengubah angiotensin I menjadi angiotensin


II (AII) yang merupakan vasokpnstriktor kuat sehingga berpengaruh
pada sirkulasi tubuh secara keseluruhan (Nugraha, 2016).
Selain sebagai vasokonstriktor kuat, AII memiliki efek lain
yang pada akhirnya meningkatkan tekanan darah. Dampak yang
ditimbulkan oleh AII antara lain hipertrofi jantung dan pembuluh
darah, stimulasi rasa haus, memicu produksi aldosterone dsn snit-
diuretic hormone (ADH) (Nugraha, 2016). Peningkatan tekanan
darah sebagai dampak dari adanya AII ini terjadi melalui dua cara
utama yaitu efek vasokonstriksi kuat dan perangsangan kelenjar
adrenal.

a. Vasokonstriktor: AII menyebabksn vsdokondtriksi baik pada


arteriol maupun vena. Konstriksi arteriol akan meningkatkan
tahanan perifer sehingga membutuhkan usaha jantung lebih besar
dalam melakukan pemompaan. Sedangkan pada vena dampak
konstriksinya lemah, tetapi sudah mampu menimbulkan
peningkatan aliran balik darah vena ke jantung. Peningkatan aliran
balik ini akan menyebabkan peningkatan preload yang membantu
jantung untuk melawan resistensi perifer.
b. Perangsangan kelenjar endokrin: AII merangsang kelenjar
adrenal untuk mengeluarkan hormone aldosterone. Hormone ini
bekerja pada tubula distal nefron. Dampak dari keberadaan
hormone aldosterone ini adalah peningkatan penyerapan kembali
air dan NaCl oleh tubulus distal nefron. Hal ini akan mengurangi
pengeluaran garam dan air melalui ginjal. Kondisi ini membuat
volume darah meningkat yang diikuti pula dengan peningkatan
tekanan darah.
Dampak hipertensi ke jantungadalah semakin meningkatnya
beban jantung sehingga dapat menimbulkan hipertrofi jantung.
Kondisi hipertrofi ini menyebabkan penyempitan ruang jantung
sehingga menurunkan preloaddan curah jantung. Jika jantung tidak
dapat mengompensasi lagi, maka terjadilah gagal jantung (Nugraha,
2016).
Sedangkan tekanan intracranial yang berefek pada tekanan
intraocular akan mempengaruhi fungsi penglihatan bahkan jika
penanganan tidak segera dilakukan, penderita akan mengalami
kebutaan. Penurunan aliran darah ke ginjal akibat dari resistensi
sitemik ini dapat menyebabkan kerusakan pada parenkim ginjal.
Jika tidak segera ditangani, akan berakhir dengan gagal ginjal
(Nugraha, 2016).

2.1.7 Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Farmakologis
Pengobatan standart yang dianjurkan oleh Komite Dokter Ahli
Hipertensi (Joint National Commite on Detection, Evaluation and
Treatment of High Blood Pressure, USA, 1988) menyimpulkan
bahwa obat diuretic, penyekat beta, antagonis kalsium, atau
penghambat ACE dapat digunakan sebagai obat tunggal pertama
dengan memperhatikan keadaan penderita dan penyakit lain yang ada
pada penderita. Bila tekanan darah tidak dapat di control selama satu
bulan, dosis obat dapat disesuaikan sampai dosis maksimal atau
menambahkan obat golongan lain atau mengganti obat pertama
dengan obat golongan yang lain. Sasaran penurun tekanan darah
adalah kurang dari 140/90 mmHg dengan efek samping minimal.
Penurunan dosis obat dapat dilakukan pada golongan hipertensi
ringan yang sudah terkontrol dengan baik selama satu tahun
(Gunawan, 2006).
Jenis obat anti-hipertensi yang sering digunakan adalah sebagai berikut :
1) Diuretika
Diuretika adalah obat yang memperbanyak volume air kencing,
mempertinggi pengeluaran garan (NaCl). Dengan turunnya kadar
Na+, maka tekanan darah akan turun dan efek hipotensifnya kurang
kuat. Obat yang sering digunakan adalah obat yang daya kerjanya
panjang sehingga dapat digunakan dosis tunggal, diutamakan
diuretika yang hemat kalium. Obat yang banyak beredar adalah
Spironolactone, HCT, Chlortalidone, dan indopanide.

2) Alfa-blocker
Alfa-blocker adalah obat yang dapat memblokir reseptor alfa
dan menyebabkan vasodilatasi perifer serta turunnya tekanan darah.
Karena efek hipotensinya ringan sedangkan efek sampingnya kuat,
misalnya hipotensi ortostatik dan takikardia, maka jenis obat ini
jarang digunakan.Obat yang termasuk dalam jenis Alfa-blocker
adalah Prazosin dan Terazosin.

3) Beta-blocker
Mekanisme kerja obat beta-bloker belum diketahui dengan pasti.
Diduga kerjanya berdasarkan beta blokase pada jantung sehingga
mengurangi daya dan frekuensi kontraksi jantung. Dengan demikian,
tekanan darah akan menurun dan daya hipotensinya naik.Obat yang
bisa dipakai dari jenis Beta-blocker adalah Propanolol, Atenolol,
Pindolol, dan sebagainya.
4) Vasodilator
Obat Vasodilator dapat langsung mengembangkan dinding
arteriole sehingga daya tahan pembuluh perifer berkurang dari
tekanan darah menurun. Obat yang termasuk dalam jenis
Vasodilator adalah Hidralazine, dan

Ecarazine.
5) Antagonis Kalsium
Mekanisme obat Antagonis Kalsium adalah menghambat
pemasukan ion kalsium ke dalam sel otot polos pembuluh dengan
efek vasodilatasi dan turunnya tekanan darah.Obat jenis Antagonis
Kalsium yang terkenal adalah Nifedipin dan Verapamil.

6) Penghambat ACE
Obat penghambat ACE ini menurunkan tekanan darah dengan
menghambat Angiostensin Coverting Enziyme yang berdaya
vasokontriksi kuat.Obat penghambat ACE yang popular adalah
Captopril dan Enalapril.
b. Non Farmakologis
1) Terapi Diet
Diet adalah pengaturan jumlah dan jenis makanan yang
dimakan setiap hari agar seseorang tetap sehat, dan bagi orang sakit
bertujuan meningkatkan status gizi dan membantu kesembuhan,
serta mencegah permasalahan lain misalnya diare atau intoleransi
terhadap jenis makanan tertentu.
Terapi diet ini dikenal dengan istilah DASH (Dietary
Approaches to Stop Hipertension). Pengobatan ini pada umumnya
mengubah pola makan dan gaya hidupnya. Mungkin merasakan
sebagian perbahan terasa lebih berat dibandingkan terapi dengan
yang lainnya(Sotomo, 2006).
a) Macam Diet dan Indikasi Pemberian
Diet rendah garam diberikan kepada penderita dengan oedema
atau hipertensi sebagaimana terdapat pada penyakit decompensasi
cordis, chirosis hepatis, penyakit ginjal tertentu, toksemia pada
kehamilan, dan hipertensi esensial. Diet ini mengandung cukup zat-
zat gizi. Sesuai dengan keadaan penyakit, dapat diberikan berbagai
tingkat diet rendah garam (Gunawan, 2006).
(1) Diet Rendah Garam I (200 mg – 400 mg Na)
Dalam pemasakan tidak ditambahkan garam dapur. Bahan
makanan tinggi garam dihindarkan. Makanan ini diberikan kepada
penderita dengan oedema, ascites, dan/atau hipertensi berat.
Meskipun melakukan diet rendah garam, dalam mengkonsumsi
makanan harus diperhatikan ukuran/tekanan darah dan nilai gizi
makan yang dikonsumsi.

(2) Diet Rendah Garam II (600 mg – 800 mg Na)


Pemberian dalam pemasakan diperbolehkan menggunakan 0,25
sdt garam dapur (1 gr), bahan makanan tinggi Natrium dihindarkan.
Makanan ini diberikan kepada penderita oedema, ascietas, dan
hipertensi tidak terlalu berat.
(3) Diet Rendah Garam III (1000 mg – 1200 mg Na)
Pemberian dalam pemasakan diperbolehkan menggunakan 0,5
sdt (2 gr) garam dapur. Makanan ini diperbolehkan kepada penderita
dengan oedema atau penderita hipertensi ringan.

2) Terapi olahraga
Penelitian menunjukkan bahwa melakukan olah raga
berhubungan erat dengan penurunan tekanan darah. Mekanismenya
tidak seluruhnya jelas, tetapi kemungkinan berkaitan dengan
perubahan pola makan yang sering dilakukan pada saat berolahraga
secara teratur.
Namun, jika saat menderita hipertensi, maka perlu berpikir
secara tepat untuk menentukan program olahraganya. Secara umum
semua jenis olahraga ringan boleh dilakukan. Jika berada di udara
terbuka bisa berjalan kaki, dan bersepeda. Mulailah dengan perlahan-
lahan secara bertahap dengan menambah jaraknya. Olahraga ini
mudah dipelajari, melibatkan hampir semua otot karena ritmenya
yang tepat (Simbolon, 2002).
Jenis olahraga yang efektif menurunkan tekanan darah tinggi
adalah olahraga aerobic dengan intensitas sedang (70-80%).
Frekuensi latihannya 3-5 kali seminggu, dengan lama latihan 30-60
menit sekali latihan. Olahraga seperti jalan kaki atau jogging yang
dilakukan selama 16 minggu akan mengurangi kadar hormone
norepineprin (noradrenalin) dalam tubuh yakni zat yang dikeluarkan
system saraf yang dapat menaikkan tekanan darah (Wolf, 2008).

2.1.8 Komplikasi
Hipertensi yang tidak ditanggulangi dalam jangka panjang akan
menyebabkan kerusakan arteri didalam tubuh sampai organ yang
mendapat suplai darah dari arteri tersebut. Komplikasi hipertensi
dapat terjadi pada organ-organ tubuh menurut Wijaya & Putri
(2013), sebagai berikut :
a. Jantung
Hipertensi dapat menyebab terjadinya gagal jantung dan
penyakit jantung koroner. Pada penderita hipertensi, beban kerja
jantung akan meningkat, otot jantung akan mengendor dan
berkurang elastisitasnya, yang disebut dekompensasi.
Akibatnya, jantung tidak lagi mampu memompa sehingga
banyaknya cairang yang tetahan diparu maupun jaringan tubuh
lain yang dapat menyebabkan sesak nafas atau oedema. Kondisi
ini disebut gagal jantung.
b. Otak
Komplikasi hipertensi pada otak, menimbulkan resiko stroke,
apabila tidak diobati resiko terkena stroke 7 kali lebih besar.
c. Ginjal
Hipertensi juga menyebabkan kerusakan ginjal, hipertensi dapat
menyebabkan kerusakan system penyaringan didalam ginjal
akibat lambat laun ginjal tidak mampu membuang zat-zat yang
tidak dibutuhkan tubuh yang masuk melalui aliran darah dan
terjadi penumpukan di dalam tubuh.

d. Mata
Hipertensi dapat mengakibatkan terjadinya retinopati hipertensi
dan dapat menimbulkan kebutaan.

2.2 Konsep Keluarga


2.2.1 Definisi Keluarga
Pada pembahasan konsep keluarga, penulis memaparkan
mengenai definisi keluarga, ciri-ciri keluarga, tipe keluarga, fungsi
keluarga, struktur keluarga, peranan keluarga, tugas keluarga, dan
tahap perkembangan keluarga.

Menurut Friedman (1999) keluarga merupakan kesatuan dari


orang-orang yang terkait dalam perkawinan, ada hubungan darah,
atau adopsi dan tinggal dalam satu rumah.
Menurut Duvall (1977) keluarga merupakan sekumpulan orang
yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang
bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan budaya yang
umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan
sosial dari tiap anggota.
Menurut Departemen kesehatan Republik Indonesia, keluarga
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Setiadi,
2008).
Menurut UU No 52 tahun 2009 keluarga adalah unit terkecil
dalam masyarakat, yang terdiri dari suami, istri, atau suami dan anak,
atau ayah ibu dan anak.

2.2.2 Ciri-ciri Keluarga


Keluarga merupakan system interaksi emosional yang diatur
secara kompleks dalam posisi, peran, dan aturan atau nilai-nilai yang
menjadi dasar struktur atau organisasi keluarga. Struktur keluarga
tersebut memiliki ciri-ciri antara lain :
a. Terorganisasi
Keluarga merupakan cerminan organisasi dimana setiap anggota
keluarga memiliki peran dan fungsinya masing-masing untuk
mencapai tujuan keluarga.
Dalam menjalankan peran dan fungsinya, anggota keluarga saling
berhubungan dan saling bergantung antara satu dengan yang lainnya.
b. Keterbatasan
Setiap anggota keluarga memiliki kebebasan, namun juga
memiliki keterbatasan dalam menjalankan peran dan fungsinya.
c. Perbedaan dan Kekhususan
Setiap anggota memiliki peran dan fungsinya masing-masing.
Peran dan fungsi tersebut cenderung berbeda dank has, yang
menunjukkan adanya ciri perbedaan dan kekhususan. Misalnya saja
ayah sebagai pencari nafkah utama dan ibu yang bertugas merawat
anak-anak (Widyanto, 2014).

2.2.3 Tipe Keluarga


Menurut (Widyanto, 2014) Keluarga memiliki berbagai macam
tipe yang dibedakan menjadi keluarga tradisional dan non
tradisional, yaitu :
a. Keluarga Tradisional
1) The Nuclear Family (Keluarga Inti), yaitu keluarga yang terdiri
suami, istri dan anak.
2) The Dyad Family, yaitu keluarga yang terdiri suami dan istri
yang hidup dalam satu rumah tetapi tanpa anak.
3) Keluarga usila, yaitu keluarga yang terdiri dari suatu istri
yang sudah tua dengan sudah memisahkan diri.
4) The Childless Family, yaitu keluarga tanpa anak karena
terlambat menikah dan untuk mendapatkan anak terlambat
waktunya. Penyebabnya adalah karena mengejar karir atau
pendidikan yang terjadi pada wanita.
5) The Extended Family (keluarga besar), yaitu keluarga yang
terdiri tiga generasi hidup bersama dalam satu rumah seperti
nuclear family disertai paman,bibi, orang tua (kakek dan nenek),
keponakan dan lain sebagainya.
6) The Single Parent Family (keluarga duda atau janda), yaitu
keluarga yang terdiri dari suatu orang tua bisa ayah atau ibu.
Penyebabnya dapat terjadi karena proses perceraian, kematian
atau bahkan ditinggalkan.
7) Commuter Family, yaitu keluarga dengan kedua orang tua
bekerja di kota yang berbeda, tetapi setiap akhir pekan semua
anggota keluarga dapat berkumpul bersama di salah satu kota
yang menjadi tempat tinggal.
8) Multigenerational Family, yaitu keluarga dengan generasi atau
kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu rumah.
9) Kin-network Family, yaitu keluarga dengan beberapa keluarga
inti tinggal dalam satu rumah atau saling berdekatan
menggunakan barang-barang serta pelayanan bersama. Seperti,
menggunakan dapur, kamar mandi, televise, atau telepon bersama.
10) Blended Family, yaitu keluarga yang dibentuk oleh duda atau
janda yang menikah kembali dan membesarkan anak dari
perkawinan sebelumnya.
11) The Single adult living alone / single adult family, yaitu keluarga
yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena
pilihannya (separasi) seperti perceraian atau di tinggal mati.
b. Keluarga Non-Tradisional
1) The unmarried teenage mother, yaitu keluarga yang terdiri
dari orang tua terutama ibu dengan anak dari hubungan tanpa
nikah.
2) The stepparent family, yaitu keluarga dengan orangtua tiri.
3) Commune Family, yaitu keluarga dengan beberapa pasangan
keluarga anaknya yang tidak memiliki hubungan saudara, hidup
bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama,
pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan melalui
aktivitas kelompok atau membesarkan anak bersama.
4) The nonmarital heterosexual cohabiting family, keluarga yang
hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui
pernikahan.
5) Gay dan Lesbian family, yaitu keluarga dengan seseorang yang
persamaan jenis kelamin yang hidup bersama sebagaimana
pasangan suami-istri.
6) Cohabiting couple, yaitu keluarga dengan orang dewasa yang
hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena beberapa alas
an tertentu.
7) Group-marriage family, yaitu keluarga dengan beberapa orang
dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga bersama,
yang merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya,
berbagai sesuatu, termasuk seksual dan membesarkan anaknya.
8) Group network family, yaitu keluarga inti yang dibatasi oleh
aturan atau nilai-nilai, hidup berdekatan satu sama lain dan
saling menggunkan barang- barang rumah tangga bersama,
pelayanan dan bertanggung jawab membesarkan anaknya.

9) Foster family, yaitu keluarga yang menerima anak yang tidak


ada hubungan keluarga atau saudara untuk waktu sementara.
10) Homeless family, yaitu keluarga yang terbentuk tanpa
perlindungan yang permanen karena krisis personal yang
dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau problem
kesehatan mental.
11) Gang, yaitu sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-
orang muda yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang
mempunyai perhatian, tetapi berkembang dalam kekerasan dan
criminal dalam kehidupannya.

2.2.4 Fungsi Keluarga


Menurut friedman (1999), lima fungsi dasar keluarga adalah sebagai berikut
:
a. Fungsi Afektif
Adalah fungsi internal keluarga untuk pemenuhan kebutuhan
psikososial, saling mengasuh dan memberikan cinta kasih, serta
saling menerima dan mendukung.
b. Fungsi sosialisasi
Adalah proses perkembangan dan perubahan individu, keluarga,
tempat anggota keluarga berinteraksi social dan belajar berperan di
lingkungan sosial.
c. Fungsi reproduksi
Adalah fungsi keluarga meneruskan kelangsungan keturunan dan
menambah sumber daya manusia.
d. Fungsi Ekonomi
Adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga,
seperti : sandang, pangan, dan papan.
e. Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi keluarga dalam perawatan kesehatan dengan
melaksanakan praktek asuhan kesehatan yaitu keluarga mempunyai
tugas untuk memelihara kesehatan anggota keluarganya agar tetap
memiliki produktivitas dalam menjalankan perannya masing-masing

2.2.5 Struktur Keluarga


Menurut Setyawan (2012) struktur sebuah keluarga
memberikan gambaran tentang bagaimana suatu keluarga itu
melaksanakan fungsinya dalam masyarakat. Adapun macam-macam
struktur keluarga diantaranya adalah :
a. Patrilineal
Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur
garis ayah.
b. Matrilineal
Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur
garis ibu.
c. Matrilokal
Sepasang suami-istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
d. Patrilokal
Sepasang suami-istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
e. Keluarga menikah
Hubungan suami-istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga
dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga
karena adanya hubungan dengan suami atau istri.

2.2.6 Peranan keluarga


Peran keluarga adalah tingkah laku spesifik yang diharapkan
oleh seseorang dalam konteks keluarga. Jadi peran keluarga
menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan
yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.
Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing,
antara lain adalah:
a. Ayah
Ayah sebagai pemimpin keluarga mempunyai peran sebagai
pencari nafkah, pendidik, pelindung/pengayom, pemberi rasa aman
bagi setiap anggota keluarga dan juga sebegai anggota masyarakat
kelompok social tertentu.

b. Ibu
Ibu sebagai pengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik
anak-anak, pelindung keluarga dan juga sebagai pencari nafkah
tambahan keluarga dan juga sebagai anggota masyarakat kelompok
social tertentu.
c. Anak
Anak berperan sebagai pelaku psikososial sesuai dengan
perkembangan fisik, mental, social dan spiritual (Setiadi, 2008).

2.2.7 Tugas Kesehatan keluarga


Tugas kesehatan keluarga menurut Friedman (1999), yaitu :
a. Mengenal masalah atau gangguan kesehatan keluarga
Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang perlu
mendapatkan perhatian. Orang tua perlu mngenal keadaan kesehatan
dan perubuhan yang dialami anggota keluarganya terutama berkaitan
dengan kesehatan. Alasannya adalah ketika terjadi perubahan sekecil
apapun yang dialami keluarga, maka secara tidak langsung akan
menjadi perhatian orang tua atau keluarga. Sehingga segala kekuatan
sumber daya, pikiran, waktu, tenaga, dan bahkan harta keluarga akan
digunakan untuk mengatasi permaslahan kesehatan tersebut.
b. Mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga
Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari
bantuan yang tepat sesuai dengan masalah kesehatan yang menimpa
keluarga. Suara sumber daya internal keluarga yang dianggap
mampu memutuskan akan menetukan tindakan keluarga dalam
mngatasi masalah kesehatan yang dialami. Jika secara internal
keluarga memiliki keterbatasan sumber daya, maka keluaarga akan
mencari batuan dari luar.
c. Merawat anggota keluarga yang sakit
Tugas merawat anggota keluarga yang sakit seringkalli harus
dilakukan keluarga untuk memberikan perawatan lanjutan setelah
memperoleh pelayanan kesehatan di institusi pelayanan kesehatan.
Tidak menutup kemungkinan juga ketika keluarga memiliki
kempuan untuk melakukan tindakan pertolongan

pertama, maka anggota keluarga yang sakit dapat sepenuhnya


dirawat oleh keluarga sendiri.
d. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan
keluarga Tugas ini merupakan upaya keluarga untuk
memdayagunakan potensi internal
yang ada di lingkugan rumah untuk mempertahankan kesehatan atau
membantu proses perawatan anggota keluarga yang sakit. Tindakan
memodifiksi lingkungan memiliki cakupan yang luas sesuai dengan
pengetahuan keluarga mengenai kesehatan.
e. Menggunakan fasilitas kesehatan
Tugas ini merupakan bentuk upaya keluarga untuk mengatasi
maslah kesehatan anggota keluarganya dengan memanfaatjan
fasilitas pelayanan kesehatan yang ada.

2.2.8 Tahap perkembangan keluarga


Kerangka perkembangan keluarga menurut Duvall (1977)
memberikan pedoman untuk memriksa serta menganilisa perubahan
den perkembangan tugas- tugas dasar yang ada dalam keluarga
selama siklus kehidupan mereka.
Tingkat perkembangan keluarga ditandai oleh usia anak yang tertua.
a. Tahap pasangan baru atau kelluarga baru (begining family)
Keluarga baru dimulai pada saat masing-masing individu, yaitu
suami dan istri membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah
dan meninggalkan keluarga masing-masing, secara psikologis
keluarga tersebut sudah memeliki keluarga baru. Tugas
perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain :
1) Membina hubungan intim dan kepuasan bersama
2) Menetapkan tujuan bersama
3) Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, dan kelompok social
4) Merencanakan anak (KB)
5) Menyesuaikan diri dengan kehamilan dan mempersiapkan diri
untuk menjadi orang tua.
b. Tahap II keluarga dengan kelahiran anak pertama (child bearing family)
Keluarga yang menantikan kelahiran dimulai dari kehamilan
sampai kelahiran anak pertama sampai anak pertama ber usia 30
bulan. Tugas pada perkembangan ini antara lain :
1) Persiapan menjadi orangtua
2) Membagi peran dan tanggung jawab
3) Menata ruang untuk anak atau mengembangkan suasana
rumah yang menyenangkan
4) Meprsiapkan biaya atau dana child bearing
5) Memfasilitasi role learning anggota keluarga
6) Bertanggung jawab memenuhi kebutuhan bayi sampai balita
7) Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin

c. Tahap III keluarga dengan anak pra sekolah (families with preschool)
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak berusia 2,5 tahun dan
berakhir saat anak berusia 5 tahun. Pada tahap ini orang tua
beradaptasi terhadap kebutuhan- kebutuhan dan minat dari anak
prasekolah dalam mingkatkan pertumbuhannya.
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain sebagai berikut:
1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti: kebutuhan
tempat tinggal, privasi, dan rasa nyaman
2) Membantu anak untuk bersosialisasi
3) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, semetara kebutuhan
anak yang lain juga harus terpenuhi
4) Mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam
maupun di luar keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar)
5) Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap paling
repot)
6) Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak

d. Tahap IV keluarga dengan anak usia sekolah (families with school


children)
Tahap ini dimulai pada saat anak yang tertua memasuki sekolah
pada usia 6 tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Pada fase ini
umumnya keluarga mencapai jumlah anggota keluarga maksimal,
sehingga keluarga sangat sibuk. Tugas perkembangan keluarga pada
tahap ini antara lain sebagai berikut:
1) Memberikan perhatian tentang kegiatan social anak,
pendidikan dan semangat belajar
2) Tetap mempertahankan hubungan yang harmonis dalam perkawinan
3) Menyediakan aktivitas untuk anak
4) Menyesuaikan pada aktivitas komunitas dengan mengikutsertakan
anak

e. Tahap V keluarga dengan anak remaja (families with teenagers)


Tahap ini dimulai pada anak saat usia 13 tahun dan biasanya
berakhir sampai pada usia 19-20 tahun, pada saat anak meninggalkan
rumah orangtuanya. Tujuan keluarga adalah melepas anak remaja
dan memberi tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar unutk
mempersiapkan diri lebih menjadi dewasa. Tugas perkembangan
keluarga pada tahap ini antara lain sebagai berikut:
1) Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab
mengingat remaja ynag sudah bertambah dewasa dan
meningkat otonominya.
2) Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga
3) Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang
tua, hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan
4) Perubahan system peran dan peraturan untuk tumbuh kembang
keluarga

f. Tahap VI keluarga dengan anak dewasa atau pelepasan


(lounching ceter families)
Tahap ini dimulai pada saat anak terakhir meninggalkan rumah.
Lamanya tahap ini tergantung pada jumlah anak dalam keluarga atau
jika anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang
tua. Tujuan utama pada tahap ini adalah mengorganisasi kembali
keluarga untuk tetap berperan dalam melepas anaknya untuk hidup
sendiri. Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antaara lain
sebagai berikut:
1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
2) Mempertahankan keintiman pasangan
3) Membantu orang tua suami dan istri yang sedang sakit dan
memasuki masa tua.
4) Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian
anaknya
5) Menata kembali fasilitasi dan sumber yang ada pada keluarga
6) Berperan suami istri, kakek, dan nenek
7) Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh
bagi anak- anaknya

g. Tahap VII keluarga usia pertengahan (middle agee families)


Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan
rumah dan berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal.
Beberapa pasangan pada fase ini akan dirasakan sulit karena masalah
usia lanjut, perpisahan dengan anak, dan perasaan gagal sebagai
orang tua. Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain
sebagai berikut:
1) Mempertahankan kesehatan
2) Mempunyai lebih banyak waktu dan kebebasan dalam arti
mengolah minat sosial dan waktu santai
3) Memulihkan hubungan antara generasi muda dengan generasi tua
4) Keakraban dengan pasangan
5) Memelihara hubungan/kontak dengan anak keluarga
6) Persiapan masa tua atau pension dan meningkatkan keakraban
pasangan

h. Tahap VIII keluarga usia lanjut


Tahap terakhir perkembangan keluarga dimulai pada saat salah
satu pasangan pensiun, berlanjut salah satu pasangan meninggal,
sampai keduanya meninggal. Proses usia lanjut dan pension
merupakan realita yang tidak dapat dihindari karena berbagai proses
usia lanjut dan pensiun merupakan realita yang tidak dapat dihindari
karena berbagai proses stressor dan kehilangan yang harus dialami
keluarga. Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain
sebagai berikut:
1) Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan
2) Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman,
kekuatan fisik, dan pendapatan
3) Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat
4) Mempertahankan hubungan dengan anak dan social merawat
5) Melakukan file review
6) Menerima kematian pasangan, kawan, dan mempersiapkan
kematian (Mubarak & Iqbal, 2012)

2.3 Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga


2.3.1 Pengkajian
Proses pengakajian keluarga ditandai dengan pengumpulan
informasi terus menerus dan keputusan professional yang
mengandung arti terhadap informasi yang dikumpulkan.
Pengumpulan data keluarga berasal dari berbagai sumber :
wawancara, observasi rumah keluarga dan fasilitasnya, pengalaman
yang dilaporkan anggota keluarga.
A. Data umum
a) Nama kepala keluarga
b) Alamat dan no telpon
c) Komposisi keluarga
Komposisi keluarga terdiri dari Genogram 3 generasi.
Tipe Keluarga
Menjelaskan mengenai tipe/jenis keluarga beserta kendala
atau masalah-masalah yang terjadi pada keluarga tersebut.
a) Suku
Mengakaji asal usul suku bangsa keluarga serta
mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait dengan
kesehatan.
b) Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta
kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan.
c) Status sosial ekonomi Keluarga
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan
baik dari kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya.Selain
itu sosial ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan-
kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang
yang dimiliki oleh keluarga.

d) Aktifitas Rekreasi Keluarga


Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat dari kapan saja
keluarga pergi bersama-sama untuk mengunjungi tempat rekreasi
tertentu, namun dengan menonton televisi dan mendengarkan
radio juga merupaka aktivitas rekreasi.
B. Riwayat Keluarga dan Tahap Perkembangan Keluarga
a) Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan oleh anak tertua dari
keluarga ini.

b) Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi

Menjelaskan perkembangan keluarga yang belum


terpenuhi, menjelaskan mengenai tugas perkembangan
keluaruarga yang belum terpenuhioleh keluarga serta kendala-
kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum
terpenuhi.
c) Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat keluarga inti meliputi
riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing
anggota keluarga, perhatian keluarga terhadap pencegaha
penyakit termasuk status imunisasi, sumber pelayanan kesehatan
yang bias digunakan keluarga dan pengalaman terhadapa
pelayanan kesehatan.
d) Riwayat keluarga sebelumnya
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan keluarga dari
pihak suami dan istri.
C. Lingkungan
a) Karakteristik Rumah
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas
rumah, tipe rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela,
pemanfaatan ruangan, peletakan perabotan rumah tangga,
jenis septic tank, jarak septic tank dengan sumber air minum
yang digunakan serta denah rumah.
b) Karakteristik tetangga dan momunitas RW
Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan
komunitas setempat, yang meliputi kebiasaan, lingkungan
fisik, aturan/kesepakatan penduduk setempat, budaya
setempat yang mempengaruhi kesehatan.
c) Mobilitas geografis keluraga
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan melihat
kebiasaan keluarga berpindah tempat. Perkumpulan
Keluarga dan interaksi dalam Masyarakat Menjelaskan
mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk
berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan
sejauh mana interaksi keluarga dengan masyarakat.

d) Sistem Pendukung Keluarga


Jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas-fasiltas yang
dimilki keluarga untuk menunjang kesehatan mencakup
fasilitas fisik, fasilitas psikologis atau pendukung dari
anggota keluarga dan fasilitas social atau dukungan dari
masyarakat setempat
D. Struktur Keluarga
a) Pola komunikasi
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota
keluarga.
b) Struktur Kekuatan Keluarga
Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan
mempengaruhi oranglain untuk merubah perilaku.
c) Struktur Peran
Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik
secara formal maupun informal.
d) Nilai dan Norma Budaya
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh
keluarga, yangberhubungan dengan kesehatan.
E. Fungsi Keluarga
a) Fungsi Afektif
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga,
persaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan
keluarga terhadap anggota keluarga lainnya.
b) Fungsi Sosialisasi
Dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga,
sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma,
budaya serta perilaku.
c) Fungsi Perawatan Keluarga
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan,
pakaian,perlindungan serta merawat anggota keluarga yg
sakit. Sejauh mana pengetahuan keluarga mengenai sehat
sakit. Kesanggupan keluarga didalam melaksanakan
perawatan kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga
melaksanakan 5 tugas kesehatankeluarga, yaitu keluarga
mampu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan
untuk melakukan tindakan, melakukan perawatan terhadap
anggota yang sakit,menciptakan lingkungan yang dapat
meningkatkan kesehatan dan keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat
dilingkungan setempat.
F. Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah:
a) Berapa juamlah anak?
b) Apakah rencana keluarga berkaitan dengan jumlah anggota
keluarga?

c) Metode yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan


jumlah anggota keluarga?

G. Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah:
a) Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan
dan papan
b) Sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada
dimasyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan
keluarga
H. Stress dan koping keluarga
a) Stressor jangka pendek
Stressor yang dialami keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu kurang dari enam bulan.
b) Stressor jangka panjang
Stressor yang di alami keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu lebih dari enambulan.
c) Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Masalah
Stressor dikaji sejauhmana keluarga berespon terhadap stressor
d) Strategi koping yang digunakan
Dikaji strategi koping yang digunakan keluarga bila
menhadapi permasalahan/stress.
e) Strategi adaptasi disfungsional
Dijelaskan menegnai strategi adaptasi disfungsional yang
digunakan keluarga bila menghadapi permaslahan/stress.
I. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga,
metode yang digunakan samadengan pemeriksaan fisik klinik
head to toe.

2.3.2 Diagnosa keperawatan Keluarga


Diagnosa keperawatan keluarga meruoakan perpanjangan diagnosis
ke system keluarga dan subsitemnya serta merupakan hasil
pengkajian keperawatan.Diagnosis keperawatan keluarga termasuk
masalah kesehatan aktualdan potensial dengan perawat keluarga
yang memiliki kemampuan dan mendapatkan lisensi untuk
menanganinya berdasarkan pendidikan dan pengalaman.( Friedman,
2010). Tipologi dari diagnosa keperwatan adalah:
A. Diagnosa keperawatan keluarga aktual (terjadi
defisit/gangguan kesehatan).
B. Diagnosa keperwatan keluarga resiko (ancaman)
dirumuskan apabila sudah ada data yang menunjang namun
belum terjadi gangguan.
C. Diagnosa keperawatan keluarga sejahtera (potensial)
merupakan suatu kedaan dimana keluarga dalam kondisi
sejahtera sehingga kesehatan keluarga dapat ditingkatkan

Kemungkinan diagnosa keperawatan yang muncul pada keluarga


dengan masalah hipertensi adalah :
a) Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
berhubungan dengan ketidakmampuan keuarga dalam
mengenal masalah
b) Kelebihan volume cairan berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal
masalah
c) Nyeri berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
dalam mengenal masalah
d) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam merawata keluarga
yang sakit

e) Ketidakefektifan pola koping keluarga berhubungan


dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal
masalah

f) Defisiensi pengetahuan ansietas berhubungan


dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
g) Resiko cidera berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam merawat keluarga
yang sakit.

1.1
Skala prioritas masalah
No Kriteria Skore Bobot Pembenaran
1. Sifat masalah:
a. Aktual 3 1
b. Resiko 2
c. Tinggi 1
2. Kemungkinan masalah
dapat diubah : 2
a. Tinggi 2
1
b. Sedang
c. Rendah 0
4. Potensial untuk dicegah
a. Mudah 3 1
b. Cukup 2
c. Tidak dapat 1
5. Menonjolnya masalah
a. Masalah 2 1
dirasakan dan
perlu segera
ditangani 1
b. Masalah 0
dirasakan
c. Masalah tidak
dirasakan
Total skore
Sumber : Padila,
(2012) Keterangan :
Total Skor didapatkan dengan : Skor (total nilai kriteria) x Bobot
=Nilai
Angka tertinggi dalam skor

Cara melakukan Skoring adalah :

a. Tentukan skor untuk setiap kriteria


b. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot
c. Jumlah skor untuk semua kriteria

d. Tentukan skor, nilai tertinggi menentukan urutan nomor


diagnosa keperawatan keluarga

2.3.3 Intervensi keperawatan keluarga


Intervensi keperawatan keluarga dibuat berdasarkan pengkajian,
diagnosis keperawatan, pernyataan keluarga, dan perencanaan
keluarga, dengan merumuskan tujuan, mengidentifikasi strategi
intervensi alternative dan sumber, serta menentukan prioritas,
intervensi tidak bersifat rutin, acak, atau standar, tetapi dirancang
bagi keluarga tertentu dengan siapa perawat keluarga sedang bekerja
(Friedman, 2010). Lain halnya menurut Padila (2012) intervensi
keperawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan, mencakup
tujuan umum dan tujuan khusus, rencana intervensi serta dilengkapi
dengan rencana evaluasi yang memuat kriteria standar. Tujuan
dirumuskan secara spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, rasional dan
menunjukkan waktu.
Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga dapat dilihat pada tabel dibawah ini
: Tabel 2.1
Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga

No Diagnosa Tujuan Evaluasi Rencana tindakan


keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar
1. Nyeri Setelah 1. Setelah  Keluarga  Hipertensi  Kaji pengetahuan
berhubungan dilakukan dilakukan mampu merupakan tentang
dengan kunjungan kunjungan menyebutkan peningkatan Hipertensi.
krtidakmampuan sebanyak 5 x 1 x 45 defenisi tekanan darah  Diskusikan dengan
keluarga dalam 45 menit menit Hipertensi dimana tekanan keluarga tentang
merawat keluarga keluarga keluarga dengan darah terjadi diatas pengertian
yang sakit mampu mampu bahasa normal yaitu lebih Hipertensi dengan
mengenal mengenal sendiri. dari 140/90 mmHg. menggunakan
masalah masalah leafleat/ lembar
kesehatan Hipertensi balik.
tentang  Evaluasi kembali
Hipertensi. pengertian
Hipertensi pada
keluarga.
 Berikan pujian pada
keluarga atas
jawaban yang benar.

 Keluarga  Penyebab : faktor  Mengakaji pengetahuan


mampu genetik tentang
menyebutkan dan pengaruh penyebab Hipertensi
penyebab dari lingkungan seperti :  Diskusikan dengan
Hipertensi stress, kegemukan, keluarga
merokok, aktivitas tentang
penyebab hipertensi
fisik yang kurang,  Evaluasi kembali
dan konsumsi penyebab dan faktor
garam resiko Hipertensi.
dalam  Berikan pujian pada
jumlah besar keluarga atas jawaban
yang benar.
 Keluarga Tanda dan gejala :  Kaji
mampu Nyeri kepala saat pengetahuan tentang
menyebutkan terjaga, kadang – tanda dan gejala
tanda dan kadang disertai mual Hipertensi.
gejala dan muntah,  Diskusikan dengan
Hipertensi. pemandangan kabur, keluarga tentang tanda
adanya dan gejala Hipertensi
pembengkakan dengan menggunakan
leaflet/ lembar balik
2. Setelah  Evaluasi kembali tanda
dilakukan dan gejala Hipertensi
kunjungan pada keluarga.
1 x 45  Berikan pujian pada
menit keluarga atas jawaban
keluarga yang benar.
mampu
mengambil  Kaji keputusan yang
Keluarga Keluarga member
keputusan diambil oleh keluarga
mampu keputusan untuk  Diskusikan dengan
untuk merawat keluarga
memutuskan keluarga
merawat merawat keluarga yang sakit tentang keputusan
klien. yang sakit yang telah
dibuat
 Evaluasi kembali
tentang keputusan yang
telah dibuat
 Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.

 Kaji
3. Setelah 1 x  Keluarga  Keluarga pengetahuan keluarga
45 mampu mengatakanmamp tentang cara merawat
merawat u merawat anggota
menit anggota anggota keluarga keluarga yang sakit.
keluarga keluarga yang yang sakit  Diskusikan dengan
mampu sakit. keluarga
merawat tentang
diri sendiri merawat
dan
anggota anggota keluarga yang
keluarga sakit .
yang sakit.  Evaluasi kembali
tentang

merawat anggota
keluarga yang sakit.
 Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.
 Keluarga  Perawata  Kaji
mampu n pengetahuan keluarga
mendemontra Hipertens tentang cara merawat
s ikan i anggota
cara 1. Teknik relaksasi keluarga yang sakit
perawatan 2. Kompres hangat  Demontrasikan cara
Hipertensi. pada kepala bagian perawatan Hipertensi.
belakang  Evaluasi kembali
3. Menghindari posisi tentang
secara mendadak
4. Pengobatan secara merawat anggota
teratur keluarga yang sakit.
 Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.

4. Setelah 1 x
45  Keluarga  Kaji
dapat  Lingkungan yang pengetahuan keluarga
menit menyebutkan dapat menunjang tentang
keluarga 2 dari 4 kesehatan : pencegahan
mampu lingkungan 1. Lingkungan dan penularan
memodifik yang rumah yang Hipertensi.
asi mendukung nyaman  Diskusikan bersama
lingkungan kesehatan 2. Hindari keluarga bagaimana
untuk kebisingan lingkungan yang dapat
menunjang 3. Hindari menunjang kesehatan.
kesehatan permasalahan  Evaluasi kembali
keluarga. yang tentang bagaimana
dapat lingkungan yang dapat
menunjang
kesehatan
meningkatka terhadap semua
n emosi anggota keluarga.
4. Istirahat yang  Berikan pujian pada
cukup keluarga atas jawaban
5. Dapat yang benar.
mengendalikan
emosi
dan menikmati
hidup.

5. Setelah 1x Keluarga  Kaji


20  Memanfaatkan pengetahuan keluarga
mampu fasilitas tentang
menit menyebutkan 1 kesehatan untuk manfaat fasilitas
keluarga dari 2 keuntungan mencegah kesehatan
mampu fasilitas kesehatan. sedini mungkin  Dsikusikan bersama
memanfaat masalah Hipertensi keluarga bagaimana
kan pada keluarga. memanfaatkan fasilitas
fasilitas  Untuk mengetahui pelayanan kesehatan.
kesehatan. dan memeriksa  Evaluasi kembali
masalah kesehatan. bagaimana
 Sebagai pelayanan memanfaatkan fasilitas
pengobatan kesehatan pada semua
anggota keluarga
 Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.
2. Ketidakefektifan Setelah 1.Setelah  Keluarga  Hipertensi  Kaji pengetahuan
dilakukan dilakukan mampu merupakan tentang
perfusi jaringan
kunjungan kunjungan menyebutkan peningkatan Hipertensi.
serebral sebanyak 5 x 1 defenisi tekanan darah  Diskusikan dengan
45 menit x 45 menit Hipertensi dimana tekanan keluarga tentang
berhubungan
keluarga keluarga dengan darah terjadi diatas pengertian
dengan mampu mampu bahasa normal yaitu lebih Hipertensi dengan
merawat mengenal sendiri. dari 140/90 mmHg. menggunakan
ketidakmampuan
keluarga yang masalah leafleat/ lembar
keuarga sakit Hipertensi balik.
Hipertensi.  Evaluasi kembali
dalam
pengertian
mengenal masalah Hipertensi pada
keluarga.
 Berikan pujian pada
keluarga atas
 Penyebab : faktor jawaban yang benar.
 Keluarga genetik
mampu dan pengaruh
menyebutkan lingkungan seperti :
penyebab dari stress, kegemukan,  Mengakaji pengetahuan
Hipertensi merokok, aktivitas tentang
fisik yang kurang, penyebab Hipertensi
dan konsumsi  Diskusikan dengan
garam keluarga
dalam jumlah besar tentang penyebab
hipertensi
 Evaluasi kembali
penyebab dan faktor
resiko Hipertensi.
 Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.

Tanda dan gejala :  Kaji


 Keluarga Nyeri kepala saat pengetahuan tentang
mampu terjaga, kadang – tanda dan gejala
menyebutkan kadang disertai mual Hipertensi.
tanda dan dan muntah,  Diskusikan dengan
gejala pemandangan kabur, keluarga tentang tanda
Hipertensi. adanya dan gejala Hipertensi
pembengkakan dengan menggunakan
leaflet/ lembar balik
 Evaluasi kembali tanda
dan gejala Hipertensi
pada keluarga.
 Berikan pujian pada
2.Setelah keluarga atas jawaban
dilakukan yang benar.
kunjungan 1
x 45 menit
keluarga
mampu
mengambil  Kaji keputusan yang
keputusan  Keluarga Keluarga memberi diambil oleh keluarga
untuk mampu keputusan untuk  Diskusikan dengan
merawat memutuskan merawat keluarga keluarga
klien. merawat yang sakit tentang keputusan yang
keluarga yang telah dibuat
sakit  Evaluasi kembali
tentang keputusan yang
telah dibuat
 Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.

 Kaji
3.Setelah 1 x  Keluarga  Keluarga pengetahuan keluarga
45 menit mampu mengatakanmamp tentang cara merawat
keluarga merawat u merawat anggota
mampu anggota anggota keluarga keluarga yang sakit.
merawat keluarga yang yang sakit  Diskusikan dengan
diri sendiri sakit. keluarga
dan anggota tentang
keluarga merawat
yang sakit.
anggota keluarga yang
sakit .
 Evaluasi kembali
tentang

merawat anggota
keluarga yang sakit.
 Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.

 Kaji
pengetahuan keluarga
tentang cara
 Keluarga 1. Berikan informasi merawat
mampu kepada keluarga
melakuka tentang anggota keluarga yang
n peningkatan sakit
perawatan intracranial  Demontrasikan cara
dirumah 2. Mengkaji pola makan perawatan Hipertensi.
saat ini dan  Evaluasi kembali
sebelumnya. tentang

merawat anggota
keluarga yang sakit.
 Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.

4. Setelah 1 x
45  Keluarga  Lingkungan yang
dapat dapat menunjang  Kaji
menit menyebutkan kesehatan : pengetahuan keluarga
keluarga 2 dari 4 1. Lingkungan rumah tentang
mampu lingkungan yang nyaman pencegahan
memodifikas yang 2. Hindari kebisingan dan penularan
i lingkungan mendukung 3. Hindari Hipertensi.
untuk kesehatan permasalahan yang  Diskusikan bersama
menunjang dapat keluarga bagaimana
kesehatan meningkatkan lingkungan yang dapat
keluarga. emosi menunjang kesehatan.
4. Istirahat yang  Evaluasi kembali
cukup tentang bagaimana
5. Dapat lingkungan yang dapat
menunjang kesehatan
terhadap semua
anggota keluarga.
mengendalikan  Berikan pujian pada
emosi keluarga atas jawaban
yang benar.
dan
menikmati hidup.

5. Setelah 1 Keluarga  Kaji


x45 menit pengetahuan keluarga
keluarga mampu  Memanfaatkan tentang
mampu menyebutkan 1 fasilitas pencegahan
memanfaat dari 2 keuntungan kesehatan untuk dan penularan
k an fasilitas fasilitas kesehatan. mencegah Hipertensi.
kesehatan sedini mungkin  Diskusikan bersama
masalah Hipertensi keluarga bagaimana
pada keluarga. lingkungan yang dapat
 Untuk mengetahui menunjang kesehatan.
dan memeriksa  Evaluasi kembali
masalah kesehatan. tentang bagaimana
 Sebagai pelayanan lingkungan yang dapat
pengobatan menunjang kesehatan
terhadap semua
anggota keluarga.
 Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.
3. Defesiensi Setelah 1. Setelah  Keluarga  Hipertensi  Kaji pengetahuan
dilakukan dilakukan mampu merupakan tentang
pengetahua
kunjungan kunjungan menyebutka peningkata Hipertensi.
n 1 n n  Diskusikan dengan
berhubungan sebanyak 5 x x 45 menit defenisi tekanan darah keluarga tentang
45 menit keluarga Hipertensi dimana tekanan pengertian
dengan
keluarga mampu dengan darah terjadi diatas Hipertensi dengan
ketidakmampuan mampu mengenal bahasa normal yaitu lebih menggunakan
merawat masalah sendiri. dari 140/90 mmHg. leafleat/ lembar
keluarga
keluarga yang Hipertensi balik.
mengenal masalah sakit  Evaluasi kembali
Hipertensi. pengertian
Hipertensi pada
keluarga.
 Berikan pujian pada
keluarga atas
jawaban yang benar.
 Penyebab : faktor
 Keluarga genetik
mampu dan pengaruh
menyebutkan lingkungan seperti :  Mengakaji pengetahuan
penyebab dari stress, kegemukan, tentang
Hipertensi merokok, aktivitas penyebab Hipertensi
fisik yang kurang,  Diskusikan dengan
dan konsumsi keluarga
garam tentang penyebab
dalam jumlah besar hipertensi
 Evaluasi kembali
penyebab dan faktor
resiko Hipertensi.
 Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.
 Keluarga Tanda dan gejala :  Kaji
mampu Nyeri kepala saat pengetahuan tentang
menyebutkan terjaga, kadang – tanda dan gejala
tanda dan kadang disertai mual Hipertensi.
gejala dan muntah,  Diskusikan dengan
Hipertensi. pemandangan kabur, keluarga tentang tanda
adanya dan gejala Hipertensi
pembengkakan dengan menggunakan
leaflet/ lembar balik
 Evaluasi kembali tanda
dan gejala Hipertensi
pada keluarga.
 Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.
2.Setelah
dilakukan
kunjungan 1
x 45  Kaji keputusan yang
menit diambil oleh keluarga
keluarga  Keluarga Keluarga memberi  Diskusikan dengan
mampu mampu keputusan untuk keluarga
mengambil memutuskan merawat keluarga tentang keputusan yang
keputusan merawat yang sakit telah dibuat
untuk keluarga yang  Evaluasi kembali
merawat sakit tentang keputusan yang
klien. telah dibuat
 Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.

 Kaji
3. Setelah 1 x  Keluarga  Keluarga pengetahuan keluarga
45 menit mampu mengatakanmamp tentang cara merawat
keluarga merawat u merawat anggota
mampu anggota anggota keluarga keluarga yang sakit.
merawat diri keluarga yang yang sakit  Diskusikan dengan
sendiri dan sakit. keluarga
anggota tentang
keluarga yang merawat
sakit.
anggota keluarga yang
sakit .
 Evaluasi kembali
tentang

merawat anggota
keluarga yang sakit.
 Berikan pujian pada
 Keluarga keluarga atas jawaban
mampu 1.Mengidentifikasi yang benar.
melakukan faktor eksternal dan
perawatan internal yang dapat
di rumah meningkatkan atau
mengurangi  Kaji
motivasi pengetahuan keluarga
tentang cara merawat
anggota
keluarga yang sakit
 Demontrasikan cara
untuk perilaku sehat perawatan Hipertensi.
2.Tentukan  Evaluasi kembali
pengetahuan tentang
kesehatan dan gaya
hidup perilaku saat ini merawat anggota
pada individu atau keluarga yang sakit.
keluatga  Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.

4. Setelah 1 x  Keluarga
45 dapat  Lingkungan yang  Kaji
menyebutkan dapat menunjang pengetahuan keluarga
menit 2 dari 4 kesehatan : tentang
keluarga lingkungan 1. Lingkungan rumah pencegahan
mampu yang yang nyaman dan penularan
memodifik mendukung 2. Hindari kebisingan Hipertensi.
asi kesehatan 3. Hindari  Diskusikan bersama
lingkungan permasalahan keluarga bagaimana
untuk yang dapat lingkungan yang dapat
menunjang meningkatkan menunjang kesehatan.
kesehatan emosi  Evaluasi kembali
keluarga. 4. Istirahat yang tentang bagaimana
cukup lingkungan yang dapat
5. Dapat menunjang kesehatan
mengendalikan terhadap semua
emosi anggota keluarga.
 Berikan pujian pada
dan keluarga atas jawaban
menikmati hidup yang benar.
5. Setelah 1 x Keluarga  Memanfaatkan  Kaji
45 menit fasilitas pengetahuan keluarga
keluarga mampu kesehatan untuk tentang
mampu menyebutkan 1 mencegah manfaat fasilitas
memanfaat dari 2 keuntungan sedini mungkin kesehatan
kan fasilitas fasilitas kesehatan. masalah Hipertensi  Dsikusikan bersama
kesehatan pada keluarga. keluarga bagaimana
 Untuk mengetahui memanfaatkan fasilitas
dan memeriksa pelayanan kesehatan.
masalah kesehatan.  Evaluasi kembali
 Sebagai pelayanan bagaimana
pengobatan memanfaatkan fasilitas
kesehatan pada semua
anggota keluarga
 Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.
2.3.4 Implementasi keperawatan keluarga
Implementasi keperawatan keluarga adalah suatu proses aktualisasi
rencana intervensi yang memanfaatkan berbagai sumber didalam keluarga
dan memandirikan keluarga dalam bidang kesehtan. Keluarga dididik
untuk dapat menilai potensi yang dimiliki mereka dan
mengembangkannya melalui implementasi yang bersifat memampukan
keluarga untuk : mengenal masalah kesehatannya, mengambil keputusan
berkaitan dengan persoalan kesehatan yang dihadapi, merawat dan
membina anggota keluarga sesuai kondisi kesehatannya, memodifikasi
lingkungan yang sehat bagi setiap anggota keluarga, serta memanfaatkan
sarana pelayanan kesehatan terdekat

( Sugiharto,2012). Implementasi asuhan keperawatan keluarga dengan


pendekatan keperawatan transkultural menggunkan tiga strategi utama,
yaitu mempertahankan budaya yang sesuai dengan situasi dan kondisi
kesehatannya saat ini; negosiasi budaya yang lebih menguntungkan situasi
dan kondisi kesehatannya saat ini; dan melakukan restrukturisasi budaya,
yaitu dengan menggantikan budaya yang lebih sesuai dengan situasi
kesehatannya saat ini (Sugiharto,2012).
2.3.5 Evaluasi keperawatan keluarga
Evaluasi keperawatan keluarga adalah proses untuk menilai keberhasilan
keluarga dalam melaksanakan tugas kesehatannya sehinga memiliki
produktivitas yang tinggi dalam mengembangkan setiap anggota keluarga.
Sebagai komponen kelima dalam proses keperawatan, evaluasi adalah
tahap yang menetukan apakah tujuan yang telah ditetapkan akan
menentukan mudah atau sulitnya dalam melaksanakan evaluasi
(Sugiharto,2012).
BAB III

DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN KASUS

3.1 Deskripsi Kasus


Kunjungan keluarga dilakukan pada keluarga Ny.R Kunjungan dimulai pada
tanggal 19 Oktober sampai 25 Oktober 2021 dengan kunjungan dilakukan 1
sampai 2 kali dalam sehari selama 7 hari.

Pengkajian pada Ny.R dapat dilihat pada table dibawah ini:


Table 3.1
Pengkajian

Asuhan Ny.R
Keperawatan
Pengkajian Ny.R (66 tahun) tinggal bersama keluarga. Keluarga
ini merupakan keluarga besar yang terdiri dari Tn.K
Sebagai kepala Keluarga,Ny.N sebagai Istri, Tn. B Sebagai
Anak dan cucu laki-laki dari Ny.R berpendidikan SD.

Tn. K bekerja sebagai Petani dengan penghasilan ±


2.500.000, dan Ny. R sebagai ibu rumah tangga dan
berjualan dengan penghasilan perbulan ± 1.300.000,
dengan pengeluaran ±1.600.000. Ketika Ny. R dirawat
Sakit, Ny.R tidak menggunakan jaminan kesehatan
Keluarga Ny.R mendapatkan sarana hiburan dengan
menonton TV.
Riwayat kesehatan saat ini Ny.R sering mengalami nyeri
kepala, nyeri pada leher dan terasa pusing, dan saat
diperiksa TD 180/110 mmHg. Ny. R diketahui
Menderita hipertensi sejak tahun 2012, pada tahun
2012 dan hanya berobat ke puskesmas jika mengalami
keluhan.Sementara Tn.K sering mengalami pusing, dan
sering lelah dan letih, Tn, K tidak ada pergi ke puskesmas
untuk berobat, anak Tn.K dan Ny.R hanya megalami
demam dan batuk biasa.
Ny. R tinggal dirumah anaknya yaitu Tn. K dimana
rumah yang ditinggali permanen, dengan kamar 4,
kamar mandi 1, dapur 1, atap Seng dan lantai
kayu .Rumah mempunyai ventilasi yang cukup dan
sirlukasi udara yang bagus serta pencahayaan yang
baik. Sumber air keluarga yaitu PAM, dengan kondisi
bersih dan tidak berbau. Jarak rumah dari Puskesmas
±1 KM, sedangkan untuk mobilitas keluarga
menggunakan sepeda motor dan mobil L300.

Stressor jangka pendek yang dialami keluarga Ny.R


adalah penyakit Hipertensi yang dialami Ny. R, dan
Kerjaan. Sedangkan stressor jangka panjang adalah
Keluarga takut penyakit Ny. R akan semakin parah dan
di rawat di rumah sakit. Keluarga menganggap
masalah kesehatan yang dialami Ny. R harus
mendapatkan penanganan segera agar tidak terjadi
kondisi lebih buruk lagi.

Saat dilakukan pengkajian Ny.R mengatakan masih


mengosumsigaram kasar bukan garam beryodium
secara berlebih, ikan Kering, telur , Ny.R juga sering
mengalami sakit kepala, nyeri pada leher dan terasa
berat, skala nyeri 5-6, nyeri yang dirasakan hilang
timbul, Ny.R juga tidak pernah mengikuti senam
hipertensi/berolahraga.
Hasil pemeriksaan fisik yang didapatkan TD: 180/110
mmHg, Nadi: 95x/menit
Diagnosa Keperawatan pada Ny.R
dapat dilihat pada table dibawah
ini:
Tabel 3.2
Diagnosa Keperawatan

Asuhan Ny.R
Keperawatan
Diagnosa Setelah dilakukan analisa data dari hasil pengkajian
Keperawata tersebut didapatkan masalah keperawatan pada
n Ny.R yaitu :
1. Nyeri Akut b/d ketidakmampuan
keluarga dalam merawat keluarga yang sakit
2. Kurang pengetahuan tentang diit hipertensi
b/d ketidakmampuan keluarga dalam
mengenal
masalah
3. Resiko tinggi terjadinya komplikasi b/d
ketidakmampuan keluarga dalam merawat
keluarga yang sakit.

Setelah didapatkan beberapa diagnosa keperawatan


keluarga tersebut lalu penulis memprioritaskan
masalah dan didapatkan masalah yang utama
adalah:Kurang pengetahuan tentang diit hipertensi
b/d ketidakmampuan keluarga dalam mengenal
masalah DS :
1. Ny.R mengatakan masih sering mengosumsi
garam kasar bukan garam beryodium secara
berlebih
2. Ny.R mengatakan masih sering mengosumsi,
ikan kering,telur
3. Ny.R mengatakan tidak tahu buah apa saja
yang bagus untuk dikonsumsi.
DO :
1. TD : 180/110 mmHg
2. Pada saat kunjungan Ny.R sedang memakan
ikan kering
Diagnosa kedua yaitu Nyeri Akut b/d
ketidakmampuan keluarga dalam merawat keluarga
yang sakit
DS :
1. Ny. R mengatakan kepala terasa sakit, pusing,
nyeri pada leher dan terasa berat
2. Skala nyeri 5-6
3. Ny.R mengatakan nyeri hilang timbul
DO:
1. TD : 180/100 mmHg
2. Nadi 95x/menit
3. Ny. R tampak meringis

Diagnosa ketiga Resiko tinggi terjadinya komplikasi


b/d ketidakmampuan keluarga dalam merawat
keluarga yang sakit
DS:
1. Ny R mengatakan wajah sebelah kanan lemah
2. Ny.R mengatakan TD selalu 180/100 mmHg
3. Ny.R mengatakan sudah terbiasa dengan
kondisinya
4. Ny.R mengatakan tidak pernah ikut senam
Hipertensi/olahraga
DO :
1. BB : 75 Kg
2. TD : 180/110 mmHg
5. 3. Ny.R tidak bisa mengembungkan pipi dan
mengangkat alis sebelah kanan
Intervensi keperawatan pada Ny.R
dapat dilihat pada table dibawah ini:
Tabel 3.3
Intervensi Keperawatan

Asuhan Ny.R
Keperawatan
Intervensi Intervensi keperawatan dirumuskan berdasarkan
Keperawata diagnosa yang telah didapatkan, berdasarkan tujuan
n umum dan tujuan khusus yang di lengkapi dengan
kriteria dan standar.
1. Kurang pengetahuan tentang diit hipertensi b/d
ketidakmampuan keluarga dalam mengenal
masalah

Tujuan umum: Setelah dilakukan kunjungan


sebanyak 4 x 45 menit keluarga mampu
mengenal masalah kesehatan tentang DIIT
Hipertensi.

Tujuan khusus 1:Sesuai dengan tugas perawatan


keluarga yang pertama yaitu mengenal masalah
dengan cara mengakji pengetahuan keluarga
tentanng hipertensi dan melakukan penyuluhan
tentang Hipertensi

Tujuan khusus 2: Mengambil keputusan dengan


mendiskusikan tindakan yang harus dilakukan jika
terjadi masalah dalam keluarga

Tujuan khusus 3: Merawat anggota keluarga


dengan cara memberikan penjelasan tentang
buah dan sayur yang baik dikosumsi untuk
penderita hipertensi.
Tujuan khusus 4 : Melakukan konseling dan
memotivasi keluarga Tn.S untuk dapat
memodifikasi lingkungan yang nyaman untuk
Ny.R .

Tujuan khusus 5 : Memanfaatkan pelayanan


kesehatan untuk mengatasi masalah Hipertensi

2. Nyeri Akut b/d ketidakmampuan


keluarga dalam merawat keluarga yang sakit

Tujuan umum: Setelah dilakukan kunjungan


sebanyak 4 x45 menit keluarga mampu
mengatasi rasa nyeri

Tujuan khusus 1: Mengenal masalah dengan cara


mengkaji pengetahuan tentang nyeri,
mendiskusikan penyebab nyeri.

Tujuan khusus 2: Mengambil keputusan dengan


mendiskusikan tindakan yang harus dilakukan jika
terjadi masalah dalam keluarga

Tujuan khusus 3: merawat anggota keluarga


dengan cara mendemonstrasikan teknik relaksasi
(nafas dalam)

Tujuan khusus 4 : Melakukan konseling dan


memotivasi keluarga Tn.K untuk dapat
memodifikasi lingkungan yang nyaman untuk
Ny.R .
Tujuan khusus5 :Memanfaatkan pelayanan
kesehatan untuk mengatasi masalah hipertensi
3. Resiko tinggi terjadinya komplikasi b/d
ketidakmampuan keluarga dalam merawat
keluarga yang sakit

Tujuan umum:Setelah dilakukan kunjungan


sebanyak 4 x 45 menit keluarga mampu
mengenal komplikasi dari hipertensi

Tujuan khusus 1: mengenal masalah dengan


cara mengakaji pengetahuan keluarga tentang
akibat lanjut dari hipertnsi, dan
mendiskusikan akibat lanjut dari hipertensi.

Tujuan khusus 2: Mengambil keputusan dengan


mendiskusikan tindakan yang harus dilakukan
jika terjadi masalah dalam keluarga

Tujuan khusus 3: merawat anggota


keluarga dengan cara mendemonstrasikan obat
tradisional (parutan sari mentimun)

Tujuan khusus 4 : Melakukan konseling dan


memotivasi keluarga Tn. K untuk dapat
memodifikasi lingkungan yang nyaman untuk
Ny.R .
Tujuan khusus 5 :Memanfaatkan pelayanan
kesehatan untuk mengatasi masalah Hipertensi
Implementasi keperawatan pada
Ny.R dapat dilihat pada table
dibawah ini:
Tabel 3.4
Implementasi Keperawatan

Asuhan Ny.R
Keperawatan
Implementasi Setelah merumuskan intervensi yang disusun,
maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan
implementasi sesuai dengan intervensi yang telah
dibuat.

Implementasi dari diagnosa yang pertama yaitu


Kurang pengetahuan tentang diit hipertensi b/d
ketidakmampuan keluarga dalam mengenal
masalah implementasi dilakukan pada hari rabu
tanggal 20 Oktober 2021 jam
10.00 WITA , yaitu mengkaji pengetahuan keluarga
dan melakaukan pendidikan kesehatan tentang
hipertensi dan memutuskan tindakan yang akan
dilakukan, selanjutnya dilakukan pada hari k a m i s
21 O k t o b e r 2 0 2 1 jam
10.00 WITA yaitu dengan cara mengkaji
pengetahuan keluarga tentang merawat anggota
yang sakit, dan menjelaskan buah dan sayur yang
baik dikonsumsi untuk penderita Hipertensi.
Dilanjutkan dengan memodifikasi lingkungan yang
nyaman dan memanfaatkan pelayanan kesehatan
dilakukan pada hari jumat tanggal 22 Oktober
2021 jam 10.00 WITA
Implementasi diagnosa Nyeri Akut b/d
ketidakmampuan keluarga dalam merawat
keluarga yang Sakit dilakukan pada hari kamis
tanggal 21 Oktober jam 11.30 WITA mengakaji
pengetahuan keluarga tentang nyeri dan
mendiskusikan penyebab nyeri yang dirasakan dan
memutuskan tindakan yang akan dilakukan,
selanjutnya dilakukan pada jam 13.00 WITA dengan
cara mendemonstrasikan teknik relaksasi (nafas
dalam).Dilanjutkan dengan memodifikasi lingkungan
yang nyaman dan memanfaatkan pelayanan
kesehatan dilakukan pada hari jum’at tanggal 22
Oktober 10.30 WITA

Implementasi diagnosa Resiko tinggi terjadinya


komplikasi b/d ketidakmampuan keluarga dalam
merawat keluarga yang sakit dilakukan pada
Hari sabtu pada tanggal 23 Oktober 2021 Jam 10.00
WITA Mengkaji pengetahuan keluarga tentang akibat
lanjut dari hipertensi dan mendiskusikan akibat lanjut
dari hipertensi dan mendiskusikan akibat lanjut dari
hipertensi dan memutuskan tindakan yang akan
dilakukan selanjutnya dilakukan pada hari minggu
tanggal 24 oktober 2021 jam 10.00 WITA melakukan
demonstari penggunaan obat tradisional parutan sari
mentimun dan dilanjutkan dengan memodifikasi
lingkungan yang nyaman dan memanfaatkan
pelayanan kesehatan pada hari senin 25 oktober jam
12.00 WITA.
Evaluasi keperawatan pada Ny.R
dapat dilihat pada table dibawah
ini:
Tabel 3.5
Evaluasi Keperawatan

Asuhan Ny.R
Keperawatan
Evaluasi Evaluasi dilakukan setiap kali implementasi dilakukan, evaluasi
Keperawata diagnosa Pertama Kurang pengetahuan tentang diit
n hipertensi b/d ketidakmampuan keluarga dalam mengenal
masalah
didapatkan evaluasi: S (subjektif) :
1. TUK 1: Ny.R mengatakan sudah tahu tentang
hipertensi, Ny.R mengatakan bisa mengatasi
hipertensi dengan merubah pola makan.
2. TUK 2: Ny.R mengatakan mampu memutuskan
tindakan yang akan dilakukan
3. TUK 3: Ny.R mengatakan mampu melakukan
perawatan dengan cara pemiliha makanan yang benar
4. TUK 4: Ny.R mampu menciptakan lingkungan yang
nyaman dan memodifikasi dengan menerapkan pola
hidup sehat
5. TUK 5: Ny.R mengatakan mampu
memanfaatkan pelayanan fasilitas kesehatan

O (objektif):
1. TUK 1: Ny.R dapat menyebutkan pengertian,
penyebab, tanda dan gejala hipertensi
2. TUK 2: Ny.R mampu memutuskan tindakan yang aka
dilakukan
3. TUK 3: Ny.R mampu melakuakan pemilihan makanan
yang benar.
4. TUK 4: Ny.R mampu menciptakan lingkungan yang
nyaman dan memodifikasi dengan menerapkan pola
hidup sehat
5. TUK 5: Ny.R mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan
A (analisa): Masalah Teratasi

1. TUK1, TUK 2 teratasi tanggal 21 Oktober


2021
2. TUK 3 teratasi tanggal 21 Oktober 2021 TUK
4 dan TUK 5 teratasi tanggal 22 Oktober
2021

P(perencanaan):Implement asi dihentikan


Evalauasi pada diagnosa kedua Nyeri Akut b/d
ketidakmampuan keluarga dalam merawat
keluarga yang sakit didapatkan evaluasi:
S (subjektif):

1. TUK 1: Ny.R mengatakan mampu menyebutkan


rasa nyeri
2. TUK 2: Ny.R mengatakan mampu
mengambil tindakan yang akan dilakukan
3. TUK 3: Ny.R mampu mengatakan melakukan
demonstrasi teknik relaksasi (nafas dalam)
4. TUK 4: Ny.R mengatakan memodifikasi
lingkungan yang nyaman
5. TUK 5: Ny.R mengatakan mampu
memanfaatkan linfasilitas kesehatan

O (objektif):
1. TUK 1:Ny.R mampu menyebutkan nyeri yang
dirasakan
2. TUK2: NY.R mampu memutuskan tindakan
yang akan dilakukan
3. TUK 3: Ny.R mampu mendemonstrasikan
teknik relaksasi nafas dalam
4. TUK 4: Ny.R mampu Memodifikasi lingkungan
dengan nyaman agar tidak menimbulkan
stress
5. TUK 5:Ny.R mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan dengan cara mengunjungi
puskesmas.
A(analisa) : Masalah Teratasi

1. TUK 1, TUK 2 dan TUK 2 teratasi tangal 21


Oktober 2021
2. TUK 4 dan TUK 5 teratasi tanggal 22 Oktober
2021

P(perencanaan):
Implementasi dihentikan

Evaluasi diagnosa ketiga


Resiko tinggi terjadinya komplikasi b/d
ketidakmampuan keluarga dalam merawat
keluarga yang sakit didapatkan evaluasi:

S (subjektif)
1. TUK 1:Ny.R mengatakan tahu tentang akibat
lanjut dari hipertensi.
2. TUK 2: Ny.R mampu memutuskan tindakan
yang akan dilakukan
3. TUK 3: Ny.R mengatakan mampu
melakukan demonstrasi obat tradisional
pembuatan jus sari mentimun
4. TUK 4: Ny.R mampu memodifikasi lingkungan
5. TUK 5: Ny.R mampu memanfaatkan pelayanan
kesehatan dengan cara mengunjungi
puskesmas
O (objektif):
1. TUK 1:Ny.R dapat menyebutkan akibat lanjut
dari hipertensi,
2. TUK 2: Ny.R mampu mengambil keputusan
tindakan yang akan dilakukan
3. TUK 3: Ny.R mampu mendemonstrasikan obat
tadisional parutan sari mentimun, Ny.R juga
sudah mengurangi konsumsi garam
4. TUK 4: Ny.R mampu memodifikasi lingkungan
5. TUK 5: Ny.R mampu memanfaatkan
pelayanan kesehatan dengan cara
mengunjungi puskesmas.
A (analisa):

1. TUK 1 dan 2 teratasi tanggal 23 Oktober 2021


2. TUK 3 teratasi tanggal 24 Oktober 2021
3. TUK 4 dan TUK 5 teratasi 24 Oktober
2021

P(perencanaan):
implementasi dihentikan

3.2 Pembahasan
Setelah dilakukan penerapan asuhan keperawatan keluarga dengan Hipertensi
pada Ny.R di wilayah kerja UPT Puskesmas Kecamatan Orong Telu yang
telah dilakukan sejak tanggal 19 Oktober sampai tanggal 24 Oktober 2021
selama 1 - 2 kali kunjungan perhari, maka pada BAB pembahasan penulis
akan menjabarkan adanya kesesuaian maupun kesenjangan yang terdapat pada
pasien antara teori dengan kasus. Tahapan pembahasan sesuai dengan tahapan
asuhan keperawatan yang dimulai dari pengkajian, merumuskan diagnosa,
merumuskan rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan evaluasi
keperawatan

A. Pengkajian
Pengakajian merupakan satu tahapan dimana perawat mengambil data
yang ditandai dengan pengumpulan informasi terus menerus dan
keputusan professional yang mengandung arti terhadap informasi yang
dikumpulkan. Pengumpulan data keluarga berasal dari berbagai sumber :
wawancara, observasi rumah keluarga dan fasilitasnya, pengalaman yang
dilaporkan anggota keluarga (Padila, 2012). Sesuai dengan teori yang
dijabarkan diatas penulis melakukan pengkajian pada keluargaNy.R
dengan menggunakan format pengkajian keluarga, metode wawancara,
observasi dan pemeriksaan fisik untuk menambah data yang diperlukan.

Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 19-20 Oktober 2021 jam 10.00
WITA Ny.R mengatakan sering merasakan pusing, sakit kepala, nyeri
pada leher terasa berat, nyeri yang dirasakan hilang timbul, skala nyeri 5
dan dilakukan pemeriksaan tekanan darah didapatkan hasil 180/110
mmHg.

Keluhan yang disampaikan oleh Ny. R tersebut sesuai dengan tanda dan
gejala hipertensi menurut (Crowin, (2000) dalam Wijaya & Putri, (2013),
yaitu Nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah,
akibat peningkatan tekana intracranial, penglihatan kabur akibat kerusakan
retina akibat hipertensi, ayunan langkah yang tidak mantap karena
kerusakan susunan saraf pusat, nokturia karena peningkatan aliran darah
ginjal dan filtrasi glomerolus, edama dependen dan pembengkakan akibat
peningkatan tekanan kapiler. (Brunner & Suddart, 2015) juga mengatakan
bahwa gejala yang timbul selain dari peningkatan darah yang tinggi, dapat
pula ditemukan ditemukan perubahan pada retina, seperti perdarahan,
eksudat ( kumpulan cairan ), penyempitan pembuluh darah, dan pada
kasus berat edema pupil ( edema pada diskus optikus ).
Pada saat pengkajian Ny.R mengatakan masih sering mengosumsi garam
yang berlebihan, mengosumsi ikan kering dan telur, serta Ny.R tidak
pernah mengikuti senam hipertensi dan berolahraga, Berat badan Ny.R 55
Kg. orang tua laki-laki dari Ny.R memiliki riwayat hipertensi.

Ny.R menyatakan bahwa penyebab hipertensi sesuai dengan menurut


(Brunner & Suddart, 2015) yaitu gangguan emosi, obesitas, konsumsi
alkohol yang berlebihan, kopi, obat-obatan, faktor keturunan, penyempitan
arteri renalis, penyakit parenkim ginjal, berbagai obat, disfungsi organ,
tumor dan kehamilan. Lain halnya menurut (Black & Hawks, 2014)
faktor-faktor resiko hipertensi yang tidak dapat diubah yaitu riwayat
keluarga, usia, jenis kelamin dan etnis. Sedangkan faktor-faktor resiko
yang tidak dapat diubah yaitu diabetes mellitus, stress, obesitas, Nutrisi
(mengosumsi garam yang belebihan) dan penyalahgunaan obat.

B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang sering muncul pada keluarga dengan masalah
hipertens menurut (Nanda NIC NOC, 2016):
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
2. Kelebihan volume cairan
3. Nyeri
4. Intoleransi aktivitas
5. Ketidakefektifan pola koping keluarga
6. Defisensi pengetahuan
7. Resiko cidera
Sedangkan diagnosa yang dijumpai pada kasus sedikit berbeda dimana
kemungkinan diagnosa yang muncul mengacu pada Nanda yang terdapat 7
diagnosa, dan yang ditemukan hanya 3 diagnosa.
Diagnosa yang dijumpai dalam kasus baik pada keluarga Ny.R yaitu:
a. Kurang pengetahuan tentang diit hipertensi b/d
ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah
b. Nyeri Akut b/d ketidakmampuan keluarga dalam merawat
keluarga yang sakit
c. Resiko tinggi terjadinya komplikasi b/d ketidakmampuan keluarga
dalam merawat keluarga yang sakit

Masalah yang didapatkan adalah Kurang pengetahuan tentang diit


hipertensi b/d ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah
data ini didukung oleh Ny.R mengatakan masih sering mengosumsi
garam yang berlebih, dan mengosumsi Telur, ikan kering, Ny.R
mengatakan tidak tahu buah apa saja yang bagus untuk dikonsumsi.
Sedangkan data objektif yang mendukung yaitu: TD : 180/110 mmHg,
Pada saat kunjungan Ny.R sedang memakan ikan kering.

Diagnosa pertama ini terdapat kesenjangan antara teori dimana dalam teori
menyebutkan penanggulangan secara nonfarmakologi dari hipertensi
menurut (Brunner & Suddart, 2015) yaitu dengan cara menurunkan berat
badan, pembatasan alkohol, naitrium dan tembakau, latihan dan relaksasi
merupakan intervensi wajib yang harus dilakukan pada setiap anti
hipertensi. (Ridnamirudin, (2007) dalam Wijaya & Putri, (2013) juga
mengatakan bahwa penanggulangan nonfarmakologi terdiri dari berbagai
macam cara modifikasi gaya hidup untuk menurunkan hipertensi.

Diagnosa kedua yaitu Nyeri Akut b/d ketidakmampuan keluarga


dalam merawata keluarga yang sakit data ini didukung oleh yaitu Ny.R
mengatakan kepala terasa sakit, pusing, nyeri pada leher dan terasa berat,
Skala nyeri 5-6, Ny.R mengatakan nyeri hilang timbul. Sedangkan data
objektif yang mendukung yaitu: TD : 180/100 mmHg, Nadi 95x/menit,
Ny.R tampak meringis.

Diagnosa kedua sesuai dengan teori dimana tanda dan gejala atau respon
dari tubuh yang mengalami hipertensi menurut Crowin (2000) dalam
Wijaya & Putri (2013) yaitu Nyeri kepala saat terjaga, kadang – kadang
disertai mual dan muntah, akibat peningkatan tekana intracranial,
penglihatan kabur akibat kerusakan retina akibat hipertensi, ayunan
langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat, nokturia
karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerolus, edama
dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler.

Diagnosa yang ketiga Resiko tinggi terjadinya komplikasi b/d


ketidakmampuan keluarga dalam merawata keluarga yang sakitdata
ini didukung oleh Ny R mengatakan wajah sebelah kanan lemah, Ny.R
mengatakan TD selalu 180/100 mmHg, Ny.R mengatakan sudah terbiasa
dengan kondisinya, Ny.R mengatakan tidak pernah ikut senam
hipertensi atau olahraga Sedangkan data objektif yang mendukung yaitu: BB :
55 Kg, TD : 180/110 mmHg, Ny.R tidak bisa mengembungkan pipi dan
mengangkat alis sebelah kanan.
Diagnosa ketiga sesuai dengan teori dimana obesitas, gangguan emosi.
Konsumsi alkohol yang belebihan, kopi obat-obatan dan faktor keturunan,
mengurangi asupan natrium, gejala baru terlihat setelah terjadinya
komplikasi. Komplikasi yang terjadi apabila tekanan darah tinggi tidak
diobati dan ditanggulangi, maka dalam jangka panjang akan menyebabkan
kerusakan arteri didalam tubuh sampai organ yang mendapat suplai darah
dari arteri tersebut. Komplikasi hipertensi dapat terjadi pada organ
jantung, otak, ginjal dan mata, sehingga dapat mengakibatkan gagal
jantung, resiko stroke, kerusakan pada ginjal dan kebutaan. (Brunner &
Suddart, 2015).

C. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan keluarga dibuat berdasarkan pengkajian, diagnosis
keperawatan, pernyataan keluarga, dan perencanaan keluarga, dengan
merumuskan tujuan, mengidentifikasi strategi intervensi alternative dan
sumber, serta menentukan prioritas, intervensi tidak bersifat rutin, acak,
atau standar, tetapi dirancang bagi keluarga tertentu dengan siapa perawat
keluarga sedang bekerja (Friedman, 2010).

Intervensi diagnosa pertama Kurang pengetahuan tentang diit


hipertensi b/d ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah
Sesuai dengan tugas perawatan keluarga yang pertama yaitu mengenal
masalah dengan caramengakaji pengetahuan keluarga tentanng
hipertensidan melakukan penyuluhan tentang Hipertensi. Selanjutnya
mengambil keputusan dengan mendiskusikan tindakan yang harus
dilakukan jika terjadi masalah dalam keluarga. Selanjutnya merawat
anggota keluarga dengan cara memberikan penjelasan tentang buah dan
sayur yang baik dikosumsi untuk penderita hipertensi. Selanjutnya
Melakukan konseling dan memotivasi keluarguntuk dapat memodifikasi
lingkungan yang nyaman untuk dan Memanfaatkan pelayanan kesehatan
untuk mengatasi masalah Hipertensi dengan mengujungi Puskesmas untuk
berobat. Intervensi diagnosa kedua Nyeri Akut b/d ketidakmampuan
keluarga dalam merawat keluarga yang sakit Sesuai dengan tugas
perawatan keluarga yang pertama yaitu mengenal masalah dengan
caramengkaji pengetahuan tentang nyeri, mendiskusikan penyebab nyeri.
Selanjutnya mengambil keputusan dengan mendiskusikan tindakan yang
harus dilakukan jika terjadi masalah dalam keluarga. Selanjutnya merawat
anggota keluarga dengan cara mendemonstrasikan teknik relaksasi (nafas
dalam). Selanjutnya melakukan konseling dan memotivasi keluargauntuk
dapat memodifikasi lingkungan yang nyaman dan Memanfaatkan
pelayanan kesehatan untuk mengatasi masalah hipertensi.

Intervensi diagnosa ketiga Resiko tinggi terjadinya komplikasi b/d


ketidakmampuan keluarga dalam merawat keluarga yang sakit
Sesuai dengan tugas perawatan keluarga yang pertama yaitu mengenal
masalah dengan cara mengakaji pengetahuan keluarga tentang akibat
lanjut dari hipertnsi, dan mendiskusikan akibat lanjut dari hipertensi.
Selanjutnya mengambil keputusan dengan mendiskusikan tindakan yang
harus dilakukan jika terjadi masalah dalam keluarga. Selanjutnya merawat

anggota keluarga dengan cara mendemonstrasikan obat tradisional


(parutan sari mentimun). Selanjutnya melakukan konseling dan
memotivasi untuk dapat memodifikasi lingkungan yang nyaman dan
Memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk mengatasi masalah Hipertensi .
D. Implementasi keperawatan
Implementasi keperawatan keluarga adalah suatu proses aktualisasi
rencana intervensi yang memanfaatkan berbagai sumber didalam keluarga
dan memandirikan keluarga dalam bidang kesehtan. Keluarga dididik
untuk dapat menilai potensi yang dimiliki mereka dan
mengembangkannya melalui implementasi yang bersifat memampukan
keluarga untuk : mengenal masalah kesehatannya, mengambil keputusan
berkaitan dengan persoalan kesehatan yang dihadapi, merawat dan
membina anggota keluarga sesuai kondisi kesehatannya, memodifikasi
lingkungan yang sehat bagi setiap anggota keluarga, serta memanfaatkan
sarana pelayanan kesehatan terdekat ( Sugiharto,2012).
Implementasi diagnosa pertama Kurang pengetahuan tentang diit
hipertensi b/d ketidakmampuan keluarga dalam mengenal
masalahpada Ny.R dan Tn.K menngenal masalah dilakukan dengan cara
mengkaji pengetahuan keluarga dan melakaukan pendidikan kesehatan
tentang hipertensi, dilanjutkan dengan pengambilan keputusan tindakan
yang akan dilakukam. Implementasi selanjutnya yaitu mengkaji
pengetahuan keluarga tentang merawata anggota yang sakit, dan
menjelaskan buah dan sayur yang baik dikonsumsi untuk penderita
Hipertensi. Dilanjutkan dengan memodifikasi lingkungan yang nyaman
dan memanfaatkan pelayanan kesehatan.

Implementasi dari diagnosa pertama sesuai dengan teori menurut


Ridwanamiridin (2007) dalam Wijaya & Putri (2013) dimana dalam
penatalaksanaan non farmakologi terdiri dari berbagai macam cara

modifikasi gaya hidup yang sangat penting dalam mencegah peningkatan


tekanan darah tinggi yaitu Diet yang mengandung kalim dan kalsium,
kurangi asupan natrium, penurunan stress, menghindari merokok.
Implementasi diagnosa kedua Nyeri Akut b/d ketidakmampuan
keluarga dalam merawat keluarga yang sakitpada Ny.R dan Tn.K
menngenal masalah dilakukan dengan caramengakaji pengetahuan keluarg
tentang nyeri dan mendiskusikan penyebab nyeri yang dirasakan,
selanjutnya memutuskan tidakan yang akan dilakukan, implementasi
elanjutnya selanjutnya mendemonstrasikan teknik relaksasi (nafas dalam).
Dilanjutkan dengan memodifikasi lingkungan yang nyaman dan
memanfaatkan pelayanan kesehatan.

Implemantasi diagnosa kedua sesuai dengan hasil penelitian Mulyadi,


(2015) tentang Efektifitas Relaksasi Napas Dalam Pada Pasien Hipertensi
Dengan Gejala Nyeri Kepala Di Puskesmas Baki Sukoharjo yang
menyatakan bahwa skala nyeri responden pada kelompok eksperimen
menunjukan penurunan yang segnifikan saat sebelum dan sesudah terapi
relaksasi napas dalam.
Implementasi diagnosa ketiga Resiko tinggi terjadinya komplikasi b/d
ketidakmampuan keluarga dalam merawata keluarga yang sakit
Pada Ny.R dan Tn.K menngenal masalah dilakukan dengan mengkaji
pengetahuan keluarga tentang akibat lanjut dari hipertensi dan
mendiskusikan akibat lanjut dari hipertensi, selanjutnya memutuskan
tindakan yang akan dilakukan, implementasi selanjutnya melakukan
demonstrasi obat tradisional parutan sari mentimun. Dilanjutkan dengan
memodifikasi lingkungan yang nyaman dan memanfaatkan pelayanan
kesehatan.

Implementasi diagnosa ketiga sesuai dengan teori dimana Tujuan tiap


program penanganan bagi setiap pasien adalah mencegah terjadinya
morbiditas dan mortalitas penyerta dengan mencapai dan mempertahankan
tekanan darah dibawah 140/90 mmHg. Efektivitas setiap program
ditentukan oleh derajat hipertensi, komplikasi, biaya perawatan dan
kualitas hidup sehubungan dengan terapi (Brunner & Suddart, 2015).

E. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan keluarga adalah proses untuk menilai keberhasilan
keluarga dalam melaksanakan tugas kesehatannya sehinga memiliki
produktivitas yang tinggi dalam mengembangkan setiap anggota keluarga.
Sebagai komponen kelima dalam proses keperawatan, evaluasi adalah
tahap yang menetukan apakah tujuan yang telah ditetapkan akan
menentukan mudah atau sulitnya dalam melaksanakan evaluasi
(Sugiharto,2012).

Evaluasi dilakukan setiap kali implementasi dilakukan, saat evaluasi pada


diagnosa pertama yaitu Kurang pengetahuan tentang diit hipertensi b/d
ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalahdidapatkan
evaluasi:
S (subjektif) :
1. TUK 1: Ny.R mengatakan sudah tahu tentang hipertensi, Ny.
mengatakan bisa mengatasi hipertensi dengan merubah pola
makan.

2. TUK 2: Ny.R mengatakan mampu memutuskan tindakan yang


akan dilakukan
3. TUK 3: Ny.R mengatakan mampu melakukan perawatan dengan
cara pemiliha makanan yang benar
4. TUK 4: Ny.R mampu menciptakan lingkungan yang nyaman dan
memodifikasi dengan menerapkan pola hidup sehat
5. TUK 5: Ny.R mengatakan mampu memanfaatkan pelayanan
fasilitas kesehatan.

O (objektif):
1. TUK 1: Ny.R dapat menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan
gejaala hipertensi
2. TUK 2: Ny.R mampu memutuskan tindakan yang aka dilakukan
3. TUK 3: Ny.R mampu melakuakan pemilihan makanan yang
benar.
4. TUK 4: Ny.R mampu menciptakan lingkungan yang nyaman dan
memodifikasi dengan menerapkan pola hidup sehat
5. TUK 5: Ny.R mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan
A (analisa): Masalah Teratasi
1. TUK1, TUK 2 teratasi tanggal 21 Oktober 2021
2. TUK 3 teratasi tanggal 22 Oktober 2021
3. TUK 4 dan TUK 5 teratasi tanggal 23 Oktober 2021

P (perencanaan): Implementasi dihentikan

Evaluasi diagnosa kedua Nyeri Akut b/d ketidakmampuan keluarga


dalam merawat keluarga yang sakitdidapatkan evaluasi subjektif:

S (subjektif):
1. TUK 1: Ny.R mengatakan mampu menyebutkan rasa nyeri
2. TUK 2: Ny.R mengatakan mampu mengambil tindakan yang akan
dilakukan
3. TUK 3: Ny.R mampu mengatakan melakukan demonstrasi teknik
relaksasi (nafas dalam)
4. TUK 4: Ny.R mengatakan memodifikasi lingkungan yang nyaman
5. TUK 5: Ny.R mengatakan mampu memanfaatkan linfasilitas
kesehatan

O (objektif) :
1. TUK 1: Ny.R mampu menyebutkan nyeri yang dirasakan
2. TUK2: NY.R mampu memutuskan tindakan yang akan dilakukan
3. TUK 3: Ny.R mampu mendemonstrasikan teknik relaksasi nafas
dalam
4. TUK 4: Ny.R mamMpu memodifikasi lingkungan dengan nyaman
agar tidak menimbulkan stress
5. TUK 5:Ny.R mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan
cara mengunjungi puskesmas

A(analisa): Masalah Teratasi


1. TUK 1, TUK 2 dan TUK 2 teratasi tangal 21 Oktober 2021
2. TUK 4 dan TUK 5 teratasi tanggal 23 Oktober 2021

P(perencanaan): Implementasi dihentikan

Evaluasi diagnosa ketiga Resiko tinggi terjadinya komplikasi b/d


ketidakmampuan keluarga dalam merawata keluarga yang
sakitdidapatkan evaluasi:
S: (subjektif):
1. TUK 1: Ny.R mengatakan tahu tentang akibat lanjut dari
hipertensi.
2. TUK2: Ny.R mampu memutuskan tindakan yang akan dilakukan
3. TUK 3: Ny.R mengatakan mampu melakukan demonstrasi obat
tradisional pembuatan jus sari mentimun
4. TUK 4: Ny.R mampu memodifikasi lingkungan
5. TUK 5: Ny.M mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan dengan
cara mengunjungi puskesmas

O (objektif):
1. TUK 1: Ny.R dapat menyebutkan akibat lanjut dari hipertensi,

2. TUK 2: Ny.R mampu mengambil keputusan tindakan yang akan


dilakukan
3. TUK 3: Ny.R mampu mendemonstrasikan obat tadisional parutan
sari mentimun, Ny.R juga sudah mengurangi konsumsi garam
4. TUK 4: Ny.R mampu memodifikasi lingkungan
5. TUK 5: Ny.R mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan dengan
cara mengunjungi puskesmas.

A (analisa): Masalah Teratasi


1. TUK 1 dan 2 teratasi tanggal 23 Oktober 2021
2. TUK 3 teratasi tanggal 24 Oktober 2021
3. TUK 4 dan TUK 5 teratasi 24 Oktober 2021

P (perencanaan): implementasi dihentikan


BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian penerapan asuhan keperawatan keluarga pada
Ny.R dengan hipertensi di wilayah kerja UPT Puskesmas Kecamatan
Labangka , penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil pengkajian didapatkan Ny.R tidak paham mengenai hipertensi,
kebiasaan makan yang tidak sehat dan perawatan dirumah, Ny.R
mengalami nyeri dengan skala nyeri 5 dan serta dapat mengujungi
Puskesmas untuk konsultasi jika ada keluhan serta tidak pernah ikut
senam hipertensi atau olahraga.
2. Setelah dirumuskan masalah maka didapatkan 3 diagnosa pada Ny.R dan
yaitu:
a. Kurang pengetahuan tentang diit hipertensi b/d
ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah
b. Nyeri Akut b/d ketidakmampuan keluarga dalam merawat
keluarga yang sakit
c. Resiko tinggi terjadinya komplikasi b/d ketidakmampuan keluarga
dalam merawat keluarga yang sakit
3. Intervensi yang dilakukanpada Ny.R berdasarkan diagnosa yang telah
didapatkan dan berdasarkan 5 tugas khusus keluarga yaitu mengenal
masalah, memutuskan tindakan, merawat anggota keluarga yang sakit,
memodifikasi lingkungan dan memanfaatan pelayanan kesehatan.
4. Implementasi yang dilakukan pada Ny.R dan Tn.K mulai pada tanggal 19
Oktober 2021 Sampai dengan 24 Oktober 2021 sesuai dengan intervensi
keperawatan yang telah dibuat. Implementasi dilakukan dengan metode
Tanya jawab, berdiskusi, demonstrasi, dan penyuluhan.
5. Pada tahap akhir peneliti melakukan evaluasi pada Ny.R pada tanggal 20
Oktober sampai 24 Oktober 2021, mengenai tindakan keperawatan yang
telah dilakukan berdasarkan catatan perkembangan dengan metode
SOAP.

4.2 Saran
4.2.1 Bagi penulis selanjutnya
Diharapkan hasil laporan kasus ini dapat menambah pengetahuan dan
dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi peneliti selanjutnya dalam
menerapkan asuhan keperawatan keluarga khususnya pada pasien
hipertensi, serta sebagai perbandingan dalam mengembangkan kasus
asuhan keperawatan keluarga dengan hipertensi.

4.2.2 Bagi Puskesmas


Melalui pimpinan puskesmas dan tenaga kesehatan yang memegang
program perkesmas diharapkan hasil studi kasus ini dapat digunakan
sebagai tambahan informasi dalam mengembangkan program perkesmas
di keluarga dengan hipertensidan mengoptimalkan asuhan keperawatan
keluarga dan melakukan kunjungan rumah sekali sebulan.
DAFTAR PUSTAKA

Aspiani, Y. (2014). Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Kardiovaskuler.


Jakarta: EGC.

Data penderita hipertensi Puskesmas Kecamatan Orong Telu tahun 2019


Data Riskesdas tahun 2018
Dion, Yohanes & Yasinta Betan. 2013. Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep
dan Praktik. Yogyakarta : Nuha Medika

Julianti. (2005). Bebas Hipertensi Dengan Terapi Jus. Jakarta: Puspa Swara

Lubis, M. (2013). Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan


Menjalankan Terapi pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Indrapura
Kabupaten Batu Bara. 6.

Muttaqin, A. (2012). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan


Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika.

Novian, A. (2013). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Diit Pasien


Hipertensi. Universitas Negeri Semarang. Semarang.

Nugraha, A. (2016). Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah : Diagnosis


NANDA-I 2015-2017 Intervensi NIC Hasil NOC. Jakarta: EGC.

Mubarak, A., & Iqbal, W. (2012). Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan
Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika.

Sotomo, B. (2006). Kendalikan Hipertensi dengan Strategi DASH-Natrium.


Jakarta: PT Bhuana Ilmu.

Smeltzer, Suzanne C & Brenda G. Bare. 2015. Buku Ajar : Keperawatan Medika
Bedah Brunner & Suddart. Jakarta : EGC
Sudiharto. (2007). Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan
Keperawatan Transkultural. Jakarta: EGC.

Sudiharto. 2012. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan Keperawatan


Transtruktual. Jakarta : EGC

Sudoyo dkk. 2007. Ilmu Penyakit Dalam, jakarta : EGC

Sugiona. 2014. Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung :


Alfabeta Supardi, Sudibyo & Rustika. 2013. Metodologi Riset Keperawatan.
Jakarta : TIM Suyanto. 2011. Metodologi dan Aplikasi Penelitan Keperawatan.
Yogyakarta : Nuha Medika

Suprajitno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga : Aplikasi dalam Praktik.


Jakarta: EGC.

Wolf, H. (2008). Cara Mendeteksi dan Mencegah Tekanan Darah Tinggi Sejak
Dini. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.

Wijaya, Andra Saferi& Yessie Mariza Putri. 2013. Keperawatan Medikal Bedah .
Yogyakarta : Nuha Medika
LAMPIRAN
FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA
PEMBINAAN KESEHATAN MASYARAKAT

RT/RW : 05/04 Nama Pewawancara : RIZAL JULIANTO


Dusun : Jaya Makmur Tanggal : 19 Oktober 2021
Desa/Kelurahan : Jaya Makmur
Kecamatan : Labangka
Kab./ Kota : Sumbawa
Nama Responden :
1. Tn. K

2. Ny.R………………………………………………………………..

3. Ny.S………………………………………………………………..

4. ………………………………………………………………..

STRUKTUR DAN SIFAT KELUARGA


1. Struktur Keluarga

No Nama KK* & L/P Umur Gol. Hub. Pendidi Pekerja Imunisasi pada bayi/balita Suku
Anggota Keluarga Thn Bln Darah Dgn kan an HB DPT Polio Bangsa
BCG Campak
KK 123 123 1234
1.* Tn. K L 42 A Kepala SMA SAMAWA
Keluarg PETANI
a
2. Ny.S P 40 B Istri SMP WIRASW SAMAWA
ASTA
3. Tn.B L 17 O Anak SMA PELAJAR SAMAWA
4. Ny.R P 65 A Orang SD PETANI SAMAWA
Tua
a. Tipe keluarga : The Ekstended Family (Keluarga Besar)

b. Genogram (min. 3 generasi)


2. Sifat Keluarga

a. Anggota keluarga yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan

Ayah/ ibu/ Anggota keluarga lain:Kepala Keluarga


b. Kebiasaan hidup sehari-hari

1) Kebiasaan makan

a) Waktu makan : teratur

b) Frekuensi makan : 3 kali/hari

c) Jenis makan : Menu bervariasi

makanan pokok : Nasi


lauk : Ikan , Telur, tahu, tempe, ikan kering
sayur : bervariasi dan dikonsumsi setiap hari
buah : jarang
susu : tidak pernah
Makanan Tambahan/ selingan : tidak ada
d) Cara mengolah makanan

- Syarat mengolah makanan : memenuhi

- Menu yang disajikan/ minggu : bervariasi

e) Penggunaan garam beryodium : tidak, alasan kurang ada rasa

f) Kebiasaan cuci tangan

- Sebelum makan : ya dengan air

- Setelah makan : ya dengan air

g) Makanan pantangan dalam keluarga : tidak

h) Kebiasaan minum keluarga : air putih 1500 cc/tea250 cc

Contoh menu keluarga pagi, siang, malam: pagi : nasi, sayur ikan laut goreng,
sing: nasi sepat malam: nasi, sayur ikan bakar
Sarana hiburan keluarga : ada televisi
1) Tempat BAB/BAK keluarga : BAB di toilet /BAK di toilet

2) Hygiene Personal dan keluarga

a) Kebiasaan mandi 2 kali/hari

b) Kebiasaan gosok gigi 2 kali/hari dengan pastagigi/

c) Mencuci rambut 2 kali/minggu dengan shampoo

d) Menggunakan alas kaki : ya

3) Kebiasaan keluarga yang merugikan

No Kebiasaan yang Nama Anggota Alasan Keterangan


merugikan keluarga
FAKTOR EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA
1. Penghasilan dalam 1 bulan

Kepala Keluarga : Rp. 1.300.000


Istri : Rp. .700.000
Anggota keluarga lain: Rp. ………………………………
Jumlah : Rp. 2.000.000
2. Kegiatan social kemasyarakatan

a. Kedudukan kepala keluarga di masyarakat sebagai warga biasa

b. Partisipasi keluarga dalam masyarakat : aktif

3. Kebiasaan keluarga terkait social budaya

Tujuh bulanan/Puputan/Tapak siti/Pantangan makan daging pada ibu menyusui dan


nifas/Lain-lain, sebutkan…………………………………………………………….

RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


1. Riwayat kesehatan Anggota Keluarga (tiga bulan terakhir)

Nama Keluarga Jenis penyakit Upaya Penanggulangan Keterangan


Ny. R Hipertensi Berobat ke puskesmas

2. Kebiasaan memeriksaakan diri

Waktu : bila sakit


Tempat : puskesmas
Kesehatan ibu dan anak
1) Riwayat kehamilan yang lalu (bila ibu sedang hamil)

No Kehamilan Umur Jml Keluhan Cara Hasil


Kehamilan Pemeriksaan Mengatasi

2) Riwayat Persalinan (bila ada ibu nifas)

No Persalinan Tempat Penolong Proses Keterangan


Bersalin Persalinan Persalinan

3) Ibu hamil (bila tidak ada ibu hamil, form tidak diisi) : Ada / tidak

a. Umur kehamilan : ………….. minggu

b. G…P…A…Ah… Spase :
……………..bulan/tahun

c. Periksa hamil : ya / tidak

Frekuensi : …………….kali
Alasan jika pemeriksaan sampai TM III minimal 4 kali …………………….
Tempat periksa : Bidan/ Dokter/ RS/Puskesmas/RB/BPRB/Posyandu
Alasan memilih tempat periksa …………………………………………………………
Tujuan pemeriksaan : tahu /tidak,
…………………………………………………………………………………………..
tahu hal tersebut dari …………………………………………………………………...
d. Pola makan

Komposisi : ………………………………………………………………….
Porsi : …………………………………………………………………
Frekuensi : …………………………………………………………………
Ibu hamil dapat menjelaskan makanan yang benar selama hamil : Ya / Tidak
Ibu Hamil dapat menyebutkan komposisi makanan yang benar untuk Ibu hamil :
Ya / Tidak
e. Makanan Tambahan yang mengandung zat besi : Ya / Tidak. Jenis:
……………………………….

Alasan, …………………………………………………
f. Makanan Pantangan : Ada / Tidak.Jenis,
……………………………………………..

g. Status Gizi Ibu Hamil : Baik / Cukup / Kurang

h. Obat-Obat yang diminum selama hamil :


……………………………………………

i. Status Imunisasi : TT 1 /TT2/ TT3/ TT4/ TT5


atau Belum,
Alasan……………………………………………………………………………………

j. Penyakit yang menyertai kehamilan : Jantung /Anemia/ DM/


Tekanan darah tinggi/ Lain-lain.
…………………………………………………………………………………

k. Pemeriksaan Ibu Hamil

BB/ TB/ TB/ Hb/ : …./…./…./ ….


Palpasi Leopold :
Leopold I :
…………………………………………………………………………………………………………………………
Leopold II :
…………………………………………………………………………………………………………………………
Leopold III :
…………………………………………………………………………………………………………………………
Leopold IV :
…………………………………………………………………………………………………………………………
l. HPHT / HPL : …………………………./
……………………………………

m. KMS : Ada/ Tidak. (Uji cara


Membaca KMS) …………………………………………………………………

n. Pelayanan yang diterima selama hamil : Imunisasi TT/ Px. HB.


………..gr%/ Px. Anemia/ Pendidikan Kesehatan/ Pemberian Tablet Fe I 90 bitir/
Pemberian Tablet Fe II 90 bitir, yang tidak diminum……………………..butir/ Lain-lain:
……………………
o. Rencana persalinan di : Dukun/ Bidan/
Dokter/ RS/ Puskesmas/ RB/ Lain-
lain…………………………………………………………………………………

p. Pendidikan Ibu yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, nifas, menyusui,


dan balita

Tidak / Pernah Jenis : Perawatan Payudara/ Perawatan Tali pusat/ Gizi ibu
hamil/Senam hamil/ Makanan Buteki/ Senam Nifas/ ASI/ Makanan Bayi/Persiapan
Persalinan/Lain-lain:………………………………………. ……………………………
4) Ibu nifas (bila tidak ada ibu nifas, form tidak diisi)

ASI : Ada / Tidak Lancar / Tidak


Lama laktasi : ……………………………………………………………….
PASI : Ada / Tidak. Jenis : Susu kedelai / Susu Perah/ …………………………..
Perawatan Nifas : Tahu /Tidak. Tahu dari : ……………………….
Keluhan masa Nifas : Ada / Tidak
Keluhan : ………………………………………….………………………..
Cara Mengatasi keluhan : ……………………………………………………………
Nafsu makan : tetap / menurun / meningkat
Perawatan bayi oleh : ……………………………………………………………………
Gangguan kesehatan bayi : ada / tidak
Jenis : …………………………………………………………………….
Cara mengatasi : …………………………………………………………………….
Lama masa nifas : …………………………………………………………………….
Makanan pantangan selama nifas : …………………………………………………
Alasan : …………………………………………………………………………
5) Ibu menyusui (ibu yan gmemiliki anak usia 0-5 tahun) Ada / Tidak

a) Ibu masih menyusui anaknya : Ya / Tidak,

Alasan …………………………………………………………………….
b) Jika ibu masih menyusui, rencana memberikan ASI sampai anak usia : 4 bulan
/ 6 bulan / 1 tahun / 2 tahun / Lain-lain………………………………………

c) Pemeriksaan fisik ibu menyusui

BB / TB / TD / Hb : ………kg / ……….cm / ……………….mmHg / ………….gr%


Keadaan Payudara : ……………………………………………………………………
6) Keluarga Berencana (Bila ada PUS)

Pasangan Usia Subur (PUS) : Ada


Umur PUS : 40
Pernah mendengar KB : Pernah Mendengar dari : bidan
Telah ikut KB : sudah
Alasan : …………………………………..………………………
Data KB (Cek Kartu KB)
N Nama Alkon yg Alasan Jenis Cara Tempat Jml
o Anggota digunaka ganggua Mengatas kontrol Ana
keluarg n n i k
a
1 Ny.S IMPLAN PRAKTI TIDAK PUSKESMA 2
S ADA S

7) Pemeriksaan Bayi dan Balita (Bila ada BAyi dan BAlita)

a. Memiliki Bayi : Ya / Tidak Jumlah : ……………………….


b. Memiliki Balita : Ya / Tidak Jumlah : ……………………….

c. Pemeriksaan :

- Tempat : Posyandu / Puskesmas /BPS / RS, Alasan : ……………………

- Pelaksanaan : Rutin/ Sakit/ control Frekuensi : …….. kali

- KMS : punya / tidak Alasan : ……………………………

- KMS diisi oleh : Kader / Perawat/ Bidan

- Menimbang bayi/ balita : Teratur / tidak, Alasan : ……………………………

- Berat Bayi/balita tiap bulan : meningkat / Menurun / datar/ lain-lain:


…………

d. Status Imunisasi :

- Hb / BCG / DPT 1,2,3 / Polio 1,2,3,4 / Campak

- Alasan : Takut / sedang sakit / tidak sempat / tidak tahu manfaat/ lain-lain:
……...

e. Status Gizi Bayi / Balita : Baik / Cukup /Kurang

- Pemberian vit.A : Sudah …….. kali / Belum, alasan : ………………………

- Jenis makanan yang dikonsumsi Bayi / Balita :

Makanan pokok saja


Makanan pokok + protein hewani/nabati
Makanan pokok + protein +sayur/buah
Lengkap sumber energy
Pengadaan makanan : Memasak sendiri / Membeli / lain-lain: …………………
Makanan Tambahan : Ada / tidak Jenis : Bubur/ susu/ Bubur kacang
hijau/ Roti/…………….
Makanan Pantangan :Tidak / Ada, Jenis : …………………… Alasan : …..........
- Tumbang Bayi dan Balita:

1) Tingkat tumbang bayi/balita menurut ibu : Normal / Tidak Normal /


Keterlambatan

2) Ibu dan keluarga tahu cara mendeteksi dan menstimulasi tumbang Bayi/
Balita :

3) Informasi dari : Media cetak / TV / Radio/ Penyuluhan / Lain-lain: ………………

4) Observasi Tumbang Bayi dan balita

a) Anak usia 0 – 3 bulan

Dapat menggerakkan kedua tungkai dan lengan sama mudahnya teknik


terlentang
Memberikan reaksi dengna melihat ke sumber cahaya
Mengoceh dan memberikan reaksi terhadap suara
Membalas senyum
b) Bayi balita usia 3 – 6 bulan
Mengangkat kepala tegak pada posisi tengkurap
Meraih benda/mainan yang menarik yang terjangkau olehnya
Menengok kea rah sumber cahaya
Mencari benda yang dipindahkan
c) Bayi balita usia 6 – 9 bulan

Mempertahankan posisi duduk dengan kepala tegak


Memindahkan benda dari tangan satu ke tangan lain
Tertawa, berteriak bila melihat benda yang menarik
Makan biscuit tanpa di bantu
d) Bayi balita usia 9 – 12 bulan

Berjalan dengan berpegangan


Mengambil benda kecil sebesar biji jagung dan meraupnya
Mengucapkan du asuku kata yang sama contoh: mama, papa
Dapat bermain cilukba
e) Bayi balita usia 12 – 18 bulan

Berjalan sendiri tanpa jatuh


Mengambil benda kecil dengan ibu jari dan telunjuk
Mengungkapkan keinginan secara sederhana, contoh: mmimik, maem,
mama, ee
Minum sendiri dari gelas tanpa tumpah
f) Bayi balita usia 18 – 24 bulan

Berjalan mundur sedikitnya 5 langkah


Mencoret-coret dengan alat tulis
Membuat nama dan menunjuk satu bagian tubuh dengan benar
Meniru melakukan pekerjaan rumah
g) Bayi balita usia 2 – 3 tahun

Berdiri 1 kaki tanpa pegangan selama 2 detik


Meniru membuat garis lurus
Menyatakan keinginan paling sedikit dengan 2 kata
Menyatakan keinginan buang air kecil dan buang air besar
h) Bayi balita usia 3 – 4 tahun

Berjalan jinjit 5 langkah


Meniru membuat garis melingkar
Mengenal dan menyebutkan paling sedikit 1 warna
Memetuhi peraturan sederhana dalam permainan
i) Bayi balita usia 4 – 5 tahun

Melompat dengan 1 kaki


Mengancingkan baju dan celana
Bercerita seperti rata-rata anak sebayanya
Menolong dan mengerjakan tangan tanpa bantuan
5) Hasil Observasi Tumabng Bayi dan Balita:

Normal : ≥ 3 karakter yang ada


Tidak normal : < 3 karakter Alasan: ………………………………
Ibu tidak tahu perkembangan bayi
Ibu tahu tetapi tidak mau melatih motorik dan Psikomotor
Ibu sibuk / tidak sempat melatih
Lain-lain : ……………………………………………………………………
f. Status kesehatan Bayi dan Balita
Ispa : Pernah / Tidak
Tindakan yang dilakukan: ……………………………………………………………..
Diare : Pernah / tidak
Tindakan yang dilakukan: ……………………………………………………………..
PKTB : Pernah / tidak
Tindakan yang dilakukan: ……………………………………………………………..
Lain-lain : ……………………………………………………………………………
3. Kesehatan lansia

a. Anggota keluarga lansia : Ada Usia 60 tahun

b. Keluahn penyakit yang diderita: Ada

Jenis : Hipertensi
Tindakan yang dilakukan lansia : Berobat ke puskesmas jika ada keluhan
c. Upaya keluarga dalam menjaga pemenuhan kebutuhan makanan seimbang bagi lansia
:

1) Menghidangkan makanan dengan porsi kecil dan hangat

2) Memberikan makan yang mudah dicerna

3) Menghidangkan makanna yang bervariasi dan berganti-ganti

4) Memotivasi lansia untuk makan sayur dalm porsi besar

5) Memberikan makan sesuai dengna selera

6) Mengurangi makan yang mengandung gula murni, garam dan lemak jenuh

d. Pola makan lansia : Cukup (3-4 kriteria)

e. Lansia terbiasa melakukan olahraga :

Ya, dalam bentuk : berkebun


f. Bentuk bantuan yang dibutuhkan di masyarakat : Dana sehat / Kelp. Lansia

4. Kesehatan remaja

a. Mendapatkan informasi terkait kesehatan reproduksi remaja : Pernah

Bila pernah dari: Sekolah


b. Apa yang anda ketahui tentang kesehatan reproduksi remaja?

Kondisi kesehatan alat kelamin, penyakit kelamin, hiv


c. Masalah –masalah yang pernah dialami selama ini yang berkaitan dengan kesehatan
reproduksi?

Tidak ada
5. Riwayat spiritual anggota keluarga

N Nama Kegiatan menjalankan ibadah Keterangan


o

6. Kesadaran keluarga tentang bahaya HIV/AIDS


a. Pengetahuan tentang HIV /AIDS : Tahu,

b. Penyakit HIV/AIDS merupakan penyakit menular : Ya

c. Penyebab AIDS adalah HIV

d. Cara penularan penyakit HIV/AIDS

(1) Hubungan kelamin

(2) Transfusi darah

(3) Bumil kepada anak

(4) lain-lain : ……………………………………………………

e. Cara penanggulangan penyakit HIV/AIDS

(1) setia pada pasangan, tidak hubungan seks bebas

(2) tidak menggunakan jarum suntik secara bergantian tanpa diseteril terlebih dahulu

(3) menggunakan kondom bagi penderita HIV/AIDS sebelum melakukan hubungan


seksual

(4) lain-lain : ……………………………………………………..

f. Bahaya Penyakit HIV/AIDS

(1) Sangat menular

(2) Belum ada Obatnya

(3) Menyerang system ketahanan tubuh

(4) cepat meninggal dunia

(5) lain-lain : ………………………………………………………

7. Tanggapan keluarga terhadap pelayanan kesehatan dan pelayanan social

a. Jenis pelayanan Kesehatan yang paling membantu keluarga dalma mengatasi masalah
kesehatan:

 Puskesmas Dukun

Rumah Sakit Balai Pengobatan


Bidan Praktek Dokter Praktek
Perawat/ Mantri Lain-lain : ……………………………
Posyandu
b. Bentuk pelayanan yang diperlukan keluarga dalam membantu mengatasi masalah
kesehatan:

 Dana Pelayanan kesehatan yang bermutu


Fasilitas kesehatan yang adekuat Lain-lain : ………………………….
c. Tanggapan keluarga terhadap petugas kesehatan
Baik
Keluarga merasa perlu mendapatkan pengarahan/penyuluhan informasi kesehatan:
√ Tidak perlu
Perlu secara individu, waktu……………….., tempat…………………
Perlu secara kelompok, waktu……………….., tempat……………….

d. Kunjungan petugas kesehatan Puskesmas ke rumah

√ Pernah, 2 kali Jika dipanggil


Rutin 1 bulan sekali Tidak pernah
8. Masalah penyakit kronis

a. TBC

1) Angggota keluarga yang menderita sakit dengan keluhan batuk lebih dari 3
minggu tidak sembuh-sembuh

Ada, Sudah berobat / Belum berobat, Alasan: ……….. √ Tidak ada


Tidak ada biaya
Jauh dari pelayanan kesehatan
Menganggap penyakit biasa
Mengobati sendiri, ………………………………..
Lain-lain, ………………………………………….
2) Diagnosa tenaga kesehatan tentang batuk lebih dari 3 minggu tidak sembuh-
sembuh:

Tidak ada
3) Perawatan keluarga yang diberikan kepada anggota keluarga yang yang
menderita batuk lebih dari 3 minggu tidak sembuh-sembuh (perawatan penderita
TBC)

Menjalankan pengobatan sampai Istirahat yang cukup


tuntas
Memberikan nutrisi yang baik Lain-lain: ……………………………
4) Pengetahuan keluarga tentang perawatan TBC

Baik (> 2 upaya) / Cukup (2 upaya) / Kurang (<2 upaya)


5) Pengetahuan keluarga tetang upaya pencegahan penularan TBC

Menutup mulut pada saat batuk/bersin Imunisasi bagi bayi


Menyediakan tempat tertutup untuk Menggunakan desinfektan saat
menampung dahak mengepel lantai
Memberikan nutrisi yang bergizi Menjemur alat tidur secara teratur
6) Pengetahuan keluarga tetang penularan TBC

Baik (>5 upaya) / Cukup (3-5 Upaya) / Kurang (<3 upaya)


b. Masalah Penyakit Kronis yang lain: Kusta / Filariasis ……………………………………

9. Dana sehat/JPKM

a. Pengetahuan keluarga tentang dana Sehat atau JPKM:

Tidak tahu
b. Keikutsertaan keluarga dalam dana sehat

Tidak ikut, karena tidak tahu harus mengurus dimana


c. Usaha memelihara kesehatan mandiri
(1) menyediakan kotak obat berisi……………………..
……………………………………………………………

(2) Usaha Apotik hidup /TOGA

(3) Lain-lain :

d. Keadaan kesehatan keluarga saat kunjungan

No Nama Umur L/P Keadaan Kesehatan Saai Perawatan


ini
Ny.R 60 P Pasien mengeluh Pusing, Minum obat
nyeri kepala,
10. Persepsi dan tanggapan keluarga terhadap masalah

a. Persepsi keluarga terhadap masalah yang dihadapi : Tn. K mengatakan cemas


terhadap penyakit Ny.R

b. Tanggapan/ mekanisme coping keluarga terhadap masalah: Tn.K mengatakan


bahwa penyakit Ny. R merupakan masalah serius dan harus mendapatkan
penanganan segera agar tidak terjadi kondisi lebih buruk saat ini keluarga
mempercayakan penangan Ny,R pada dokter di puskesmas

11. Perilaku hidup bersih dan sehat keluarga sakinah (PHBSKS)

NO INDIKATOR Ya Tidak
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan √
2. Ibu hamil memeriksakan kehamilannya pada tenaga √
3. Ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe secara teratur √
4. PUS mengikuti KB √
5. Bayi telah diimunisasi √
6. Bayi diberi ASI eksklusif √
7. Balita ditimbang secara rutin tiap bulan √
8. Buang Air Besar (BAB) di jamban √
9. Menggunakan air bersih untuk kebutuhan pokok sehari-hari √
10. Tidak ada sampah berserakan √
11. Penampungan air (bak mandi, WC, vas bunga, minum burung √
dan barang lain di luar rumah) bebas jentik nyamuk
12. Lantai rumah bukan dari tanah dan luasnya sesuai dengan √
13. Kebiasaan gosok gigi minimal 2 kali sehari √
14. Cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan sesudah BAB √
15. dan
Semuakuku bersihkeluarga tidak merokok
anggota √
16. Makan buah dan sayur √
17. Semua anggota keluarga umur 10 tahun ke atas melakukan √
aktivitas fisik setiap hari minimal 30 menit setiap hari
18. Tahu tentang penyakit TBC, HIV AIDS, DBD √
19. Menjadi anggota JPKM (askes, dana sehat, jamsostek) √
20. jamkesos,TOGA
Memiliki askeskin,
ataudll)
persediaan obat di rumah/kotak obat √
21. Sholat berjamaah dalam keluarga setiap hari √
22. Membaca A-Quran setiap hari √
23. Melaksanakan puasa wajib dan sunah √
24. Mengeluarkan zakat, infaq dan sodakoh secara rutin √
25. Mempunyai tabungan haji √
26. Memiliki biaya anggaran/tabungna untuk biaya sekolah √
27. Semua anggota keluarga minimal telah menempuh √
pendidikan wajib 9 tahun
28. Ada jam wajib belajar dalam keluarga √
29. Memberikan pendidikan nonformal seperti TPA dan √
30. kelompoktabungan
Memiliki belajar untuk keperluan mendadak √
31. Anggota keluarga aktif dalam kegiatan masyarakat/ kegiatan √
32. social
Membiasakan makan dalam keluarga √
33. Melaksanakan rekreasi minimal 1 kali dalam 1 tahun √
34. Tidak terjadi KDRT √

35. Telah memiliki kartu keluarga/ KTP/SIM √


36. Menghindari melihat TV yang dapat mempengaruhi √
perkembangan psikologi anak (ex: sinetron, film kekerasan,
dll) :
Keterangan
19 – 27 :
Hijau

12. Penilaian Rumah Sehat

Hasil
No Komponen dinilai Kriteria Nilai Bobot
Nilai
I Komponen Rumah 25
A Langit-langit 1 Tidak ada 0
2 Ada, kotor dan rawan kecelakaan 1
3 Ada, bersih dan tidak rawan 2* 2
kecelakaan serta tinggi tidak kurang
dari 2,75 m
B Dinding 1 Bukan tembok (Non Permanen) 1 1
2 Semi permanent 2*
3 Permanen/ papan kedap air 3
C Lantai 1 Tanah 0
2 Papan/ plesteran yang retak atau 1 1
berdebu
3 Diplester/ Ubin/ Keramik sebagian 2*
4 Diplester/Ubin/ Keramik seluruhnya 3
D Jendela kamar tidur 1 Tidak ada 0
dan ruang keluarga 2 Ada 1* 1
E Pintu 1 Ada pintu utama dan pintu belakang 1
2 Ada pintu ruang tidur 2*
3 Ada pintu setiap ruang/kamar 3 3
F Ventilasi 1 Ada, luas <10% luas lantai 0
2 Ada, luas 10% luas lantai 1*
3 Ada, luas >10% luas lantai 2 2
G Lubang asap dapur 1 Tidak ada 0
2 Ada 1*
3 Ada asap dapur keluar dengan 2* 2
sempurna
H Pencahayaan 1 Tidak terang,tidak dapat untuk 0
membaca
2 Kurang terang 1
3 Terang, tidak silau dapat untuk 2* 2
membaca
I Kamar 1 Digunakan bersama untuk seluruh 0
keluarga, terbuka, tidak tertutup
2 Tertutup tirai terpisah antara orang 1*
tua, anak laki-laki dan perempuan
3 Tertutup pintu terpisah antara orang 2 2
tua, anak laki-laki dna perempuan
J Mushola pribadi 1 Tidak ada ruangna khusus untuk sholat 1 1
2 Ada tempat khusus untuk sholat, 2*
dibatasi tirai
3 Ada ruang khusus dan permanen 3
untuk sholat
JUMLAH 17
Nilai x Bobot 425
II Sarana Sanitasi 25
A Sarana air bersih 1 Ada,bukan milik sendiri 1
1. Sumur gali 2 Ada, milik sendiri 2*
2. SPT
3 Ada, milik sendiri dan memenuhi 3 3
3. PAM syarat
B Jamban (Sarana 1 Tidak ada 0
pembuangan 2 Ada, tidak memenuhi syarat 1
kotoran) 3 Ada dan memenuhi syarat 2* 2
C SPAL (Sarana 1 Tidak ada 0
Pembuangan Air 2 Ada, jarak dengan sumber air <10 m 1
Limbah) 3 Ada, jarak dengan sumber air ≥ 10 m 2* 2
atau dialirkan ke riol kota
D Sarana 1 Tidak ada 0 0
pembuangan 2 Ada, tidak kedap air dan tidak tertutup 1
sampah/tempat 3 Ada, kedap air dan tidak tertutup 2*
sampah 4 Ada, kedap air dan tertentu 3
JUMLAH 7
Nilai x Bobot 175
III Perilaku Penghuni 31
A Membuka jendela 1 Tidak pernah 0
kamar tidur dengan 2 Kadang-kadang 1
ruang keluarga 3 Setiap hari dibuka 2* 2
B Membersihkan 1 Tidak pernah 0
rumah dan halaman 2 Kadang-kadang 1
3 Setiap hari 2* 2
C Membuang tinja 1 Dibuang ke sungai/kebun/kolam/ 0
(kotoran manusia) halaman/ sembarangan
semua anggota 2 Kadang-kadang ke jamban 1
keluarga 3 Setiap hari ke jamban 2* 2
D Membuang sampah 1 Dibuang ke sungai/kebun/kolam/ 0 0
halaman/ sembarangan
2 Kadang-kadang ke tempat sampah 1
3 Setiap hari ke tempat sampah 2*
E Menguras, menutup 1 Tidak pernah 0
dan mengubur 2 Satu minggu sekali 1*
3 Lebih dari 1 kali dalam 1 minggu 2 2
JUMLAH
Nilai x Bobot 248 8
IV Lain-Lain 19
A Kepadatan 1 < dari 8 m2 per orang 1
Penghuni 2 > dari 8 m2 per orang 2* 2
B Tikus 1 Ada 1
2 Tidak ada 2* 2
C Lalat 1 > 5 ekor 1
2 ≤ 5 ekor 2* 2
D Kecoa 1 Ada 1
2 Tidak ada 2* 2
E Nyamuk 1 Ada 1 1
2 Tidak ada 2*
F Kandang ternak 1 Tidak terpisah dari rumah 0
2 Terpisah dari rumah, jarak <10m 1 1
3 Terpisah dari rumah, jarak >10m 2*
JUMLAH 10
Nilai x Bobot 190
TOTAL 1038
Keterangan:
1. Cara Menghitung hasil Penilaian = Nilai x Bobot

2. Interpretasi hasil penilaian rumah

a. Rumah tidak sehat = < 1.157

*Syarat minimal rumah sehat

13. Penilaian Keluarga Sadar Gizi

No Indikator Ya Tidak
1. Keluarga makan aneka ragam makanan √
Keluarga (Ibu hamil dan Balita) memantau kesehatan dan √
2. pertumbuhan dengan cara menimbang BB

Keluarga biasa menggunakan garam beryodium dalam √


3.
makanan sehari-hari
4. Ibu hanya memberi ASI sampai umur 6 bulan √
5. Keluarga biasa makan pagi √
Keluarga mengkonsumsi suplemen gizi bagi yang √
6.
membutuhkan
FORMAT PENGKAJIAN
PROGRAM PERENCANAAN
DAN PENCEGAHAN
KOMPLIKASI PERSALINAN
(P4K)

Tanggal Pengkajian :
Nama Ibu :
Alamat :
Tgl lahir/Usia :
Status Obsteri : G...../ P......../A.........
Usia Hamil :
Golongan darah :
Taksiran Persalinan :
Tabulin :
Pendamping persalinan :
Transportasi :
Calon Pendonor Darah :
Katagori Resiko :
I. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaa Tn. K Ny.R Ny .S Tn.B
n Fisik
KU Compos Compos Compos Tidak
mentis mentis mentis dilakukan
kooperati kooperati kooperati pemeriksaa
f f f n karena
Tn.E tidak
ada
dirumah
TD 100/80 180/100 120/80 Tidak
mmHg mmHg mmHg dilakukan
pemeriksaa
n karena
Tn.E tidak
ada
dirumah
Nadi 80x/menit 95x/menit 86x/menit Tidak
dilakukan
pemeriksaa
n karena
Tn.E tidak
ada
dirumah
BB Tidak
dilakukan
pemeriksaa
n karena
Tn.E tidak
ada
Dirumah

Kepala Bentuk Bentuk Bentuk Tidak


simetris, simetris, simetris, dilakukan
bersih, bersih, bersih, pemeriksaa
sudah rambut rambut n karena
ada uban warna warna Tn.E tidak
hitam hitam ada
dirumah
Mata Simetris kiri Simetris kiri Simetris kiri Tidak
dan kanan, dan kanan, dan kanan, dilakukan
kongjungtiv kongjungtiv kongjungtiv pemeriksaa
a tida a tida a tida n karena
anemis, anemis, anemis, Tn.E tidak
sklera tidak sklera tidak sklera tidak ada
ikterik ikterik ikterik dirumah
Hidung Simetris kiri Simetris kiri Simetris kiri Tidak
dan kanan dan kanan dan kanan dilakukan
tidak ada tidak ada tidak ada pemeriksaa
pembesara pembesara pembesara n karena
n konka, n konka, n konka, Tn.E tidak
hidung hidung hidung ada dirumah
tampak tampak tampak
bersih bersih bersih
Telinga Simetris kiri Simetris kiri Simetris kiri Tidak
dan kanan, dan kanan, dan kanan, dilakukan
tidak ada tidak ada tidak ada pemeriksaa
serumen, serumen, serumen, n karena
pendengara pendengara pendengara Tn.E tidak
n baik n baik n baik ada
dirumah
Mulut Tidak Tidak Tidak Tidak
dilakukan
ada ada ada pemeriksaa
stomatitis, stomatitis, stomatitis, n karena
ada nya mukosa tidak
caries bibir
ada
caries
lembab, Tn.E tidak
tidak ada
dirumah
ada
caries
Leher Tidak Tidak Tidak Tidak
dilakukan
ada ada ada pemeriksa
pembesaran pembesaran pembesaran a n karena
kelenjar kelenjar kelenjar An. S tidak
getah getah getah ada
bening bening bening dirumah
Paru-paru I : tidak ada I : tidak ada I : tidak ada Tidak
retraksi retraksi retraksi dilakukan
dinding dinding dinding pemeriksa
dada. dada. dada. a n karena
P : pnemilus P : pnemilus P : pnemilus Tn.E tidak
kiri dan kiri dan kiri dan ada
kanan kanan kanan dirumah
P : sonor P : sonor P : sonor
A : A : A :
vesikular vesikular vesikular
Abdomen I : simetris, I : simetris, I : simetris, Tidak
distensi distensi distensi dilakukan
(-) (-) (-) pemeriksa
P : iktus P : iktus P : iktus a n karena
Kordis Kordis Kordis Tn.E tidak
teraba teraba teraba ada
P : pekak P : pekak P : pekak dirumah
A: irama A: irama A: irama
jantung jantung jantung
reguler reguler reguler
Ekstremitas ekstermitas ekstermitas Tidak ada Tidak
atas tidak atas tidak edema, CRT dilakukan
oedema, oedema, < 2 detik pemeriksa
pergerakan pergerakan a n karena
baik, baik, Tn.E tidak
ekstermitas ekstermitas ada
bawah tidak bawah dirumah
oedem, tidak
varises tidak oedem,
ada, turgor varises tidak
kulit baik, ada,
punggung
kaki terlihat turgor kulit
sedikit baik,
kering, punggung
kaki terlihat
sedikit
kering.
Genitalia Tidak Tidak Tidak Tidak
dilakukan dilakukan dilakukan dilakukan
pemeriksaa pemeriksaa pemeriksaa pemeriksa
n n n a n karena
Tn.E tidak
ada
dirumah
Analisa Data

No Data Masalah Penyebab


1. DS : Nyeri Akut Ketidakmampuan
1. Ny. R mengatakan keluarga merawat
kepala terasa sakit, anggota yang
pusing, nyeri pada leher sakit
dan terasa berat
2. Skala nyeri 5-6
3. Ny.R mengatakan nyeri
hilang timbul
DO:
1. TD : 180/100 mmHg
2. Nadi 95x/menit
3. Ny. R tampak meringis
2. DS : Kurangnya Ketidakmapuan
1. Ny.R mengatakan masih pengetahua keluarga dalam
sering mengosumsi n tentang mengenal
garam yang berlebih DIIT masalah
2. Ny.R mengatakan masih Hipertensi
sering mengosumsi yang
bersantan, ikan asin
3. Ny.R mengatakan tidak
tahu buah apa saja
yang bagus untuk
dikonsumsi
DO :
1. TD : 180/110 mmHg
2. Pada saat kunjungan Ny.R
sedang memakan ikan
kering
3. DS: Resiko tinggi Ketidakmampuan
1. Ny R mengatakan wajah terjadinya keluarga dalam
sebelah kanan lemah komplikasi mengenal
2. Ny.R mengatakan TD masalah
selalu 180/100 mmHg
3. Ny.R mengatakan sudah
terbiasa
dengan kondisinya
4. Ny.R mengatakan tidak
pernah ikut senam
Hipertensi/olahraga
DO :
1. BB : 55 Kg
2. TD : 180/110 mmHg
3. Ny.R tidak bisa
mengembungkan pipi dan
mengangkat alis sebelah
kanan

Daftar Diagnosa Keperawatan keluarga

1. Nyeri Akut b/d ketidakmampuan keluarga dalam merawata keluarga


yang sakit
2. Kurang pengetahuan tentang DIIT hipertensi b/d
ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah
3. Resiko tinggi terjadinya komplikasi b/d ketidakmampuan keluarga dalam
merawata keluarga yang sakit
Prioritas Masalah

DX : Nyeri Akut b/d ketidakmampuan keluarga dalam merawata keluarga yang


sakit

No Kriteria Bobot Perhitungan Skore Pembenaran


1. Sifat masalah : 1 3x1/3 1 Masalah nyeri akut
a. Aktual : 3 pada
b. Resiko : 2
c. Potensial : 1 Ny.MRseringdirasa
kan
2. Kemungkinan 2 1x2/2 1 Pengetahuan
masalah dapat sumber daya
diubah dan
a. Tinggi : 2 fasilitas
b. Sedang :1 kesehatan
c. Rendah : 0 tersedia dan dapat
dijangklau/
dimanfaatkan
3. Potensial 1 2x1/3 0,6 Nyeri dapat di
cegah bila keluarga
untuk dicegah mengetahui
a. Mudah : 3
b. Cukup : 2
a. Tidak dapat :
1
4. Menonjol masalah 1 2x1/2 1 Masalah dirasakan
a. Masalah oleh Ny.R
dirasakan dan
perlu
ditangani : 2
b. Masalah
dirasakan : 1
c. Masalah tidak
dirasakan : 0
Total Skore 3,6
DX : Kurang pengetahuan tentang DIIT hipertensi b/d ketidakmampuan keluarga
dalam mengenal masalah

No Kriteria Bobot Perhitungan Skore Pembenaran


1. Sifat masalah : 1 3x1/3 1 Masalah kurang
d. Aktual : 3 pengatehuan
e. Resiko : 2 tentang diit
f. Potensial : 1 pada
Ny.R,
karenakeluarg
a kurang
pengetahuan
2. Kemungkinan 2 2x2/2 2 Pengetahuan
masalah dapat sumber daya
diubah dan
d. Tinggi : 2 fasilitas
e. Sedang :1 kesehatan
f. Rendah : 0 tersedia dan dapat
dijangklau/
dimanfaatkan
3. Potensial 1 2x1/3 0,6 Hipertensi adalah
penyakit yang
untuk dicegah dapat dicegah dan
c. Mudah : 3 diobati bila
d. Cukup : 2 keluarga
b. Tidak dapat : mengetahi
1
4. Menonjol masalah 1 2x1/2 1 Masalah dirasakan
d. Masalah oleh Ny.R
dirasakan dan
perlu
ditangani : 2
e. Masalah
dirasakan : 1
f. Masalah tidak
dirasakan : 0
Total Skore 4,6

DX : Resiko tinggi terjadinya komplikasi b/d ketidakmampuan keluarga dalam


merawata keluarga yang sakit

No Kriteria Bobot Perhitungan Skore Pembenaran


1. Sifat masalah : 1 2x1/3 0,6 Ancaman
a. Aktual : 3 kesehatan
b. Resiko : 2
c. Potensial : 1 karena komplikasi
hipertensi
2. Kemungkinan 2 1x2/2 1 Masalah dapat
masalah dapat diubah
diubah
a. Tinggi : 2 secara bertahap
b. Sedang :1
c. Rendah : 0
3. Potensial 1 2x1/2 1 Masalah dapat
diubah jika
untuk dicegah intervensi berlanjut
a. Mudah : 3
b. Cukup : 2
c. Tidak dapat :
1
4. Menonjol masalah 1 1x1/2 0,5 Bila tidakditangani
a. Masalah memungkinkan
dirasakan dan terjadi komplikasi
perlu yang lebih lanjut
ditangani : 2
b. Masalah
dirasakan : 1
c. Masalah tidak
dirasakan : 0
Total Skore 3,1
Daftar Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas

1. Kurang pengetahuan tentang DIIT hipertensi b/d


ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah
2. Nyeri Akut b/d ketidakmampuan keluarga dalam merawata keluarga
yang sakit
3. Resiko tinggi terjadinya komplikasi b/d ketidakmampuan keluarga dalam
merawata keluarga yang sakit
Rencana Asuham Keperawatan Keluarga

No DX Kep Tujuan Evaluasi Rencana Keperawatan


Umum Khusus Kriteria Standar
1. Kurang Setelah 1. Setelah  Keluarga  Hipertensi  Kaji pengetahuan
dilakukan dilakukan mampu merupakan tentang
pengetahuan
kunjungan kunjunga menyebutkan peningkatan Hipertensi.
tentang DIIT sebanyak 5 n 1 x 45 defenisi tekanan darah  Diskusikan dengan
hipertensi b/d x 45 menit menit Hipertensi dimana keluarga tentang
keluarga keluarga dengan tekanan darah pengertian
ketidakmampuan
mampu mampu bahasa terjadi diatas Hipertensi dengan
keluarga dalam mengenal mengenal sendiri. normal yaitu menggunakan
mengenal masalah masalah masalah lebih dari leafleat/ lembar
kesehatan Hipertensi 140/90 mmHg. balik.
tentang DIIT  Evaluasi kembali
Hipertensi. pengertian
Hipertensi pada
keluarga.
 Berikan pujian pada
keluarga atas
jawaban yang
benar.
 Keluarga  Penyebab :
mampu faktor genetik
menyebutkan dan pengaruh
penyebab lingkungan
dari seperti :  Mengakaji
Hipertensi stress, pengetahuan
kegemukan, tentang penyebab
merokok, Hipertensi
aktivitas fisik  Diskusikan dengan
yang kurang, keluarga tentang
dan konsumsi penyebab
garam dalam hipertensi
jumlah besar  Evaluasi kembali
penyebab dan
faktor resiko
Hipertensi.
 Berikan pujian
 Keluarga Tanda dan gejala :  Kaji
mampu Nyeri kepala saat pengetahuan
menyebutkan terjaga, kadang – tentang tanda
tanda dan kadang disertai dan gejala
gejala mual dan Hipertensi.
Hipertensi. muntah,  Diskusikan dengan
pemandangan keluarga tentang
kabur, adanya tanda dan gejala
pembengkakan Hipertensi dengan
menggunakan
leaflet/ lembar balik
 Evaluasi kembali
tanda dan gejala
Hipertensi pada
keluarga.
 Berikan pujian pada
keluarga atas
jawaban yang
benar.
2. Setelah
dilakukan
 Keluarga Keluarga member  Kaji keputusan yang
kunjungan
mampu keputusan untuk diambil oleh
rumah
memutuskan tindakan keluarga
1x45
tindakan yang keperawatan  Diskusikan dengan
menit
akan dilakukan yang akan keluarga tentang
keluarga
merawat diambil keputusan yang
mampu
mengamb telah dibuat
il  Evaluasi kembali
keputusan tentang
keputusan yang
telah dibuat
 Berikan pujian pada
keluarga atas
jawaban yang
benar.
3. Setelah  Keluarga  Keluarga  Kaji pengetahuan
dilakukan mampu mengatakan keluarga tentang
kunjunga merawat mampu cara merawat
n 1x45 anggota merawat anggota keluarga
menit keluarga yang anggota yang sakit.
keluarga sakit. keluarga yang  Diskusikan dengan
mampu sakit keluarga tentang
merawat merawat anggota
keluarga keluarga yang sakit .
yang sakit  Evaluasi kembali
tentang
merawat
anggota
keluarga yang
sakit.
 Berikan pujian pada
keluarga atas
jawaban yang
benar.

 Keluarga  Kaji pengetahuan


mampu  Keluarga keluarga tentang
mengetahu mengetahui cara merawat
i DIIT untuk buah dan anggota keluarga
Hipertensi. sayur untu yang sakit
penderita  Demontrasikan cara
hipertensi perawatan
 Memberika Hipertensi.
n contoh  Evaluasi kembali
DIIT tentang
Hipertensi merawat
 Perawata anggota
n keluarga yang
Hipertens sakit.
i  Berikan pujian pada
keluarga atas
jawaban yang
benar.
 Keluarga dapat  Lingkungan  Kaji
menyebutkan yang dapat pengetahuan
2 dari 4 menunjang lingkungan yang
lingkungan kesehatan : nyaman.
yang 6. Lingkungan  Diskusikan bersama
mendukung rumah keluarga
kesehatan yang bagaimana
nyaman lingkungan yang
7. Hindari dapat menunjang
kebisingan kesehatan.
8. Hindari  Evaluasi kembali
permasalaha tentang
n yang dapat bagaimana
meningkatka lingkungan yang
n emosi dapat menunjang
9. Istirahat kesehatan
yang cukup terhadap semua
10. Dapat anggota keluarga.
mengendalika  Berikan pujian pada
n emosi dan keluarga atas
menikmati jawaban yang
hidup. benar.

 Kaji
Keluarga mampu  Memanfaatkan pengetahuan
menyebutkan 1 dari fasilitas keluarga tentang
2 keuntungan kesehatan manfaat fasilitas
fasilitas kesehatan. untuk kesehatan
mencegah  Dsikusikan bersama
sedini mungkin keluarga
masalah bagaimana
Hipertensi pada memanfaatkan
fasilitas pelayanan
keluarga. kesehatan.
 Untuk  Evaluasi kembali
mengetahui bagaimana
dan memeriksa memanfaatkan
masalah fasilitas kesehatan
kesehatan. pada semua
 Sebagai anggota keluarga
pelayanan  Berikan pujian pada
pengobata keluarga atas
n jawaban yang
benar.
2. Nyeri Akut b/d Setelah 6. Setelah  Keluarga  Nyeri  Kaji
ketidakmampuan dilakukan dilakukan mampu disebabkan pengetahuan
kunjungan kunjungan 1 x menyebutkan karena tentang
keluarga dalam sebanyak 5 x 45 menit penyebab terjadinya penyebab nyeri
merawata keluarga 45 menit keluarga nyeri dengan peningkatan  Diskusikan dengan
keluarga mampu bahasa sendiri. tekanan keluarga tentang
yang sakit
mampu mengenal darah pengertian penyebab
mengatasi masalah nyeri dengan
rasa nyeri Hipertensi menggunakan
leafleat/ lembar
balik.
 Evaluasi kembali
pengertian
Hipertensi pada
keluarga.
 Berikan pujian pada
keluarga atas
jawaban yang
benar.
7. Setelah  Keluarga Keluarga memberi  Kaji keputusan yang
dilakukan mampu keputusan diambil oleh
kunjungan 1 x mengambil tindakan keluarga
45 menit keputus keperawatan yang  Diskusikan dengan
keluarga tindakan akan dilakukan keluarga tentang
mampu keperawatan keputusan yang
mengambil yang akan telah dibuat
keputusan dilakukan  Evaluasi kembali
untuk tentang
merawat keputusan yang
klien. telah dibuat
 Berikan pujian pada
keluarga atas
jawaban yang
benar.

 Kaji pengetahuan
8. Setelah 1 x 45  Keluarga  Keluarga keluarga tentang
menit mampu mengatakan cara merawat
keluarga merawat mampu anggota keluarga
mampu anggota merawat yang sakit.
merawat diri keluarga yang anggota  Diskusikan dengan
sendiri dan sakit. keluarga yang keluarga tentang
anggota sakit merawat anggota
keluarga yang keluarga yang sakit .
sakit.  Evaluasi kembali
tentang
merawat
anggota
keluarga yang
sakit.
 Berikan pujian pada
keluarga atas
jawaban yang
benar.
 Keluarga  Kaji pengetahuan
mampu  Perawata keluarga tentang
mendemontra n cara merawat
si kan cara Hipertens anggota keluarga
perawatan i yang sakit
Hipertensi. 5. Teknik relaksasi  Demontrasikan cara
6. Kompres perawatan
hangat pada Hipertensi.
kepala bagian  Evaluasi kembali
belakang tentang
7. Menghindar merawat
i posisi anggota
secara keluarga yang
mendadak sakit.
8. Pengobatan  Berikan pujian pada
secara keluarga atas
teratur jawaban yang
9. Setelah 1 x 45 benar.
menit
keluarga
mampu  Keluarga dapat  Lingkungan  Kaji
memodifikasi menyebutkan yang dapat pengetahuan
lingkungan 2 dari 4 menunjang keluarga tentang
untuk lingkungan kesehatan : Lingkungan yang
menunjang yang 11. Lingkungan nyaman.
kesehatan mendukung rumah  Diskusikan bersama
keluarga. kesehatan yang keluarga
nyaman bagaimana
12. Hindari lingkungan yang
kebisingan dapat menunjang
13. Hindari kesehatan.
permasalaha  Evaluasi kembali
n yang dapat tentang
meningkatka bagaimana
n emosi lingkungan yang
14. Istirahat
yang cukup dapat menunjang
kesehatan
terhadap semua
anggota
keluarga.
15. Dapat  Berikan pujian pada
mengendalika keluarga atas
n emosi dan jawaban yang
menikmati benar.
hidup.

Keluarga mampu  Memanfaatkan  Kaji


10. Setelah 1 x
menyebutkan 1 dari fasilitas pengetahuan
20 menit
2 keuntungan kesehatan keluarga tentang
keluarga
fasilitas kesehatan. untuk manfaat fasilitas
mampu
mencegah kesehatan
memanfaatkan
sedini mungkin  Dsikusikan bersama
fasilitas
masalah keluarga
kesehatan.
Hipertensi pada bagaimana
keluarga. memanfaatkan
 Untuk fasilitas pelayanan
mengetahui kesehatan.
dan memeriksa  Evaluasi kembali
masalah bagaimana
kesehatan. memanfaatkan
 Sebagai fasilitas kesehatan
pelayanan pada semua
pengobata anggota keluarga
n  Berikan pujian pada
keluarga atas
jawaban yang
benar.
3. Resiko tinggi Setelah 1. Setelah  Keluarga Komplikasi pada  Kaji pengetahuan
dilakukan dilakukan mampu penderita tentang akibat
terjadinya
kunjungan kunjunga menyebutka hipertensi adalah lanjt dari
komplikasi b/d sebanyak 5 n 1 x 45 n akibat stroke, jantung hipertensi
x 45 menit menit lanjut d dari koroner, kebutaan  Diskusikan dengan
ketidakmampuan
keluarga keluarga hipertensi keluarga tentang
keluarga dalam mampu mampu denganbaha akibat lanjut dari
mengenal mengenal s a sendiri hipertensi dengan
merawata
komplikasi masalah menggunakan
keluarga yang dari Hipertensi leafleat/ lembar
hipertensi balik.
sakit
 Evaluasi kembali
pengertian
Hipertensi pada
keluarga.
 Berikan pujian pada
keluarga atas
jawaban yang
2. Setelah  Keluarga benar.
dilakukan mampu
kunjungan mengambil Keluarga memberi
rumah  Kaji keputusan yang
keputus keputusan
1x45 diambil oleh
tindakan tindakan keluarga
menit keperawatan keperawatan yang
keluarga  Diskusikan dengan
yang akan akan dilakukan
mampu keluarga tentang
dilakukan
mengamb keputusan yang
il telah dibuat
keputusan  Evaluasi kembali
tentang
keputusan yang
telah dibuat
 Berikan pujian pada
keluarga atas
jawaban yang
benar.
3. Setelah  Keluarga  Keluarga  Kaji pengetahuan
dilakukan mampu mengatakan keluarga tentang
kunjunga memutuskan mampu cara merawat
n 1x45 merawat merawat anggota keluarga
menit keluarga yang anggota yang sakit.
keluarga sakit keluarga yang  Diskusikan dengan
mampu sakit keluarga tentang
merawat merawat anggota
keluarga keluarga yang sakit .
yang sakit  Evaluasi kembali
tentang
merawat
anggota
keluarga yang
sakit.
 Berikan pujian pada
keluarga atas
jawaban yang
benar.

 Keluarga  Mengajarkan  Kaji pengetahuan


mampu dan keluarga tentang
membuat mendemonstra obat tradisional
obat si kan cara  Demontrasikan cara
tradisional meramu obat perawatan
untuk tradisional Hipertensi.
menurunkan (parutan sari  Evaluasi kembali
tekanan mentimun) tentang
darah merawat
anggota
keluarga yang
sakit.
 Berikan pujian pada
keluarga atas
jawaban yang
benar.
Keluarga dapat  Lingkungan  Kaji
menyebutkan yang dapat pengetahuan
2 menunjang keluarga tentang
dari 4 kesehatan : lingkungan yang
lingkungan 4. Lingkungan nyaman.
yang rumah  Diskusikan bersama
mendukun yang keluarga
g nyaman bagaimana
kesehatan 5. Hindari lingkungan yang
kebisingan dapat menunjang
6. Hindari kesehatan.
permasalaha  Evaluasi kembali
n yang dapat tentang
meningkatka bagaimana
n emosi lingkungan yang
7. Istirahat dapat menunjang
yang cukup kesehatan
8. Dapat terhadap semua
mengendalika anggota keluarga.
n emosi dan  Berikan pujian pada
menikmati keluarga atas
hidup. jawaban yang
benar.
Keluarga mampu  Memanfaatkan  Kaji
menyebutkan 1 dari fasilitas pengetahuan
2 keuntungan kesehatan keluarga tentang
fasilitas kesehatan. untuk manfaat fasilitas
mencegah kesehatan
sedini mungkin  Dsikusikan bersama
masalah keluarga
Hipertensi pada bagaimana
keluarga. memanfaatkan
 Untuk fasilitas pelayanan
mengetahui kesehatan.
dan memeriksa  Evaluasi kembali
masalah bagaimana
kesehatan. memanfaatkan
 Sebagai fasilitas kesehatan
pelayanan pada semua
pengobata anggota keluarga
n  Berikan pujian pada
keluarga atas
jawaban yang
benar.
Catatan Perkembangan Ny.R

Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi TT/Tgl/Waktu


Kurang pengetahuan  Mengkaji pengetahuan S : Ny.R mengatakan sudah paham 21 Oktober
tentang Hipertensi. 2021/
tentang DIIT hipertensi dengan hipertensi,
 Mendiskusikan dengan keluarga 11.00 WITA
b/d ketidakmampuan tentang Hipertensi dengan O : Ny.R mampu menyebutkan
menggunakan leafleat/ lembar
keluarga dalam pengertian, tanda dan gejala
balik dan Buku Saku POATI.
mengenal masalah  Mengevaluasi kembali serta penyebab hipertensi
pengertian Hipertensi pada
A : Masalah teratasi
keluarga.
 Memberikan pujian pada P: Intervensi dilanjutkan
keluarga atas jawaban yang
benar.

21 Oktober
1. Mengkaji keputusan yang diambil 2021/
S : Ny.R bisa mengambil keputusan
oleh keluarga 12.00 WITA
2. Mendiskusikan dengan keluarga O : Ny.R tampak bisa mengambil
tentang keputusan yang telah keputusan
dibuat
3. Evaluasi kembali tentang A: masalah belum
keputusan yang telah dibuat teratasi P: intervensi
4. Memberikan pujian pada keluarga
atas jawaban yang benar. dilanjutkan
Nyeri Akut b/d 1. Mengkaji pengetahuan tentang Nyeri. S : Ny.R mengatakan sudah paham 21 Oktober
2. Mendiskusikan dengan keluarga 2021/
ketidakmampua penyebab
tentang penyebab dengan
10.30 WITA
n menggunakan leafleat/ lembar O : Ny.R dapat menyebutkan penyebab
balik.
keluarga dalam
merawata 3. Mengevaluasi kembali nyeri
pengertian Hipertensi pada
keluarga yang pengertian, tanda dan gejala
keluarga.
sakit 4. Memberikan pujian pada serta penyebab hipertensi
keluarga atas jawaban yang A : Masalah teratasi
benar.
P: Intervensi dilanjutkan

S : Ny.R bisa mengambil keputusan 21 Oktober


O : Ny.R tampak bias mengambil 2021/
1. Mengkaji keputusan yang diambil 10.30 WITA
keputusan
oleh keluarga
5. Mendiskusikan dengan keluarga A: masalah belum
tentang keputusan yang telah teratasi P: intervensi
dibuat
6. Evaluasi kembali tentang dilanjutkan
keputusan yang telah dibuat
7. Memberikan pujian pada keluarga
atas jawaban yang benar.
Resiko tinggi terjadinya 1. Mengkaji pengetahuan S : Ny.R mengatakan sudah paham 23 Oktober
tentang komplikasi dari 2021/
komplikasi b/d komplikasi hipertensi
hipertensi. 12.00 WITA
ketidakmampuan 2. Mendiskusikan dengan keluarga O : Ny.R mampu menyebutkan
tentang komplikasihipertensi
keluarga dalam komplikasi hipertensi
dengan menggunakan leafleat/
merawata keluarga lembar balik. A : Masalah teratasi
3. Mengevaluasi kembali P: Intervensi dilanjutkan
yang sakit
pengertian Hipertensi pada
keluarga.
4. Memberikanerikan pujian pada
keluarga atas jawaban yang
benar.
1. Mengkaji keputusan yang diambil
S : Ny.R bisa mengambil keputusan 23 Oktober
oleh keluarga 2021/
2. Mendiskusikan dengan keluarga O : Ny.R tampak bias mengambil
tentang keputusan yang telah 12.00 WITA
keputusan
dibuat
3. Evaluasi kembali tentang A: masalah belum
keputusan yang telah dibuat
teratasi P: intervensi
4. Memberikan pujian pada keluarga
atas jawaban yang benar. dilanjutkan
Kurang pengetahuan 1. Mengkaji pengetahuan S: Ny.R mengatakan sudah paham
keluarga tentang cara merawat 22 Oktober
anggota keluarga yang sakit. 2021/
tentang DIIT hipertensi 2. Mendiskusikan dengan keluarga tentang DIIT Hipertensi 16.00 WITA
b/d ketidakmampuan tentang merawat anggota O: Ny:R tampak paham
keluarga yang sakit .
keluarga dalam 3. Memberikan contoh buah dan sayur A: masalah teratasi
mengenal masalah untuk penderita hipertensi serta P :Intervensi dilanjutkan
DIIT hipertensi
4. Mengevaluasi kembali tentang
merawat anggota keluarga yang
sakit.
5. Memberikan pujian pada keluarga
atas jawaban yang benar.
Nyeri Akut b/d 1. Mengkaji pengetahuan S: Ny.R mengatakan paham cara
keluarga tentang cara merawat 22 Oktober
anggota keluarga yang sakit 2021/
ketidakmampuan 2. Memdemontrasikan cara melakukan teknik relaksasi 16.00 WITA
keluarga dalam perawatan Hipertensi. (Teknik O: Ny.R tampak antusias mencobakan
Relaksasi)
merawata keluarga 3. Mengevaluasi kembali tentang teknik relaksasi
yang sakit merawat anggota keluarga yang A: Masalah sudah teratasi
sakit.
P: Intervensi dilanjutkan
4. Memberikan pujian pada keluarga
atas jawaban yang benar.
Resiko tinggi terjadinya 1. Mengkaji pengetahuan S: Ny.R mengatakan paham cara 23 Oktober
keluarga tentang obat 2021/
komplikasi b/d pembuatan membuat parutan
tradisional 12.30 WITA
ketidakmampuan 2. Mendemonstrasikan cara sari mentimun
perawatan Hipertensi. (Parutan
keluarga dalam O: Ny.R mampu membuat parutan sari
sari mentimun)
merawata keluarga 3. Mengevaluasi kembali tentang mentimun
merawat anggota keluarga yang
yang sakit A: Masalah belum teratasi
sakit.
4. Memberikan pujian pada keluarga P intervensi dilanjutkan
atas jawaban yang benar.
Kurang pengetahuan 1. Mengkaji pengetahuan S: Ny.R mengatakan paham tentang 22 Oktober
lingkungan yang nyaman. 2021/
tentang DIIT hipertensi lingkungn yang nyaman
2. Mediskusikan bersama keluarga 16.00 WITA
b/d ketidakmampuan bagaimana lingkungan yang O: Ny.R bias menyebutkan lingkungabn
dapat menunjang kesehatan.
keluarga dalam yang nyaman
3. Mengevaluasi kembali tentang
mengenal masalah bagaimana lingkungan yang dapat A: Masalah teratasi
menunjang kesehatan terhadap P: Intervensi di hentikan
semua anggota keluarga.
4. memberikan pujian pada keluarga
atas jawaban yang benar

1. Mengkaji pengetahuan keluarga S: Ny.R mengatakan paham tentang 22 Oktober


tentang manfaat fasilitas 2021/
manfaat gasilitas kesehatan
kesehatan
16.30 WITA
2. Mendsikusikan bersama keluarga O: Ny.R dapat menyebutkan manfaat
bagaimana memanfaatkan
fasilitas kesehatan
fasilitas pelayanan kesehatan.
3. Mengevaluasi kembali bagaimana
memanfaatkan fasilitas kesehatan A: Masalah teratasi
pada semua anggota keluarga
P: Intervensi dilanjutkan
4. Memberikan pujian pada keluarga atas
jawaban yang benar.

Nyeri Akut b/d 1. Mengkaji pengetahuan S: Ny.R mengatakan paham tentang 22 Oktober
lingkungan yang nyaman. 2021/
ketidakmampuan lingkungn yang nyaman
2. Mediskusikan bersama keluarga 16.00 WITA
keluarga dalam bagaimana lingkungan yang O: Ny.R bias menyebutkan lingkungabn
dapat menunjang kesehatan.
merawata yang nyaman
3. Mengevaluasi kembali tentang
keluarga yang bagaimana lingkungan yang dapat A: Masalah teratasi
menunjang kesehatan terhadap P: Intervensi di hentikan
sakit
semua anggota keluarga.
4. memberikan pujian pada keluarga
atas jawaban yang benar

1. Mengkaji pengetahuan keluarga S: Ny.R mengatakan paham tentang 22 Oktober


tentang manfaat fasilitas 2021/
manfaat gasilitas kesehatan
kesehatan
16.00 WITA
2. Mendsikusikan bersama keluarga O: Ny.R dapat menyebutkan manfaat
bagaimana memanfaatkan
fasilitas kesehatan
fasilitas pelayanan kesehatan.
3. Mengevaluasi kembali bagaimana A: Masalah teratasi
memanfaatkan fasilitas kesehatan
P: Intervensi dilanjutkan
pada semua anggota keluarga
4. Memberikan pujian pada keluarga
atas jawaban yang benar.
Resiko tinggi terjadinya 1. Mengkaji pengetahuan S: Ny.R mengatakan paham tentang 24 Oktober
lingkungan yang nyaman. 2021/
komplikasi b/d lingkungn yang nyaman
2. Mediskusikan bersama keluarga 12.00 WITA
ketidakmampuan bagaimana lingkungan yang O: Ny.R bias menyebutkan lingkungabn
dapat menunjang kesehatan.
keluarga dalam yang nyaman
3. Mengevaluasi kembali tentang
merawata keluarga bagaimana lingkungan yang dapat A: Masalah teratasi
menunjang kesehatan terhadap P: Intervensi di hentikan
yang sakit
semua anggota keluarga.
4. memberikan pujian pada keluarga
atas jawaban yang benar

1. Mengkaji pengetahuan keluarga S: Ny.R mengatakan paham tentang 24 Oktober


tentang manfaat fasilitas 2021/
manfaat Fasilitas kesehatan
kesehatan
13.00 WITA
2. Mendsikusikan bersama keluarga O: Ny.R dapat menyebutkan manfaat
bagaimana memanfaatkan
fasilitas kesehatan
fasilitas pelayanan kesehatan.
3. Mengevaluasi kembali bagaimana A: Masalah teratasi
memanfaatkan fasilitas kesehatan P: Intervensi dilanjutkan
pada semua anggota keluarga
4. Memberikan pujian pada keluarga
atas jawaban yang benar.

Anda mungkin juga menyukai