R
DENGAN MASALAH HIPERTENSI DI DESA JAYA MAKMUR
WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS KECAMATAN LABANGKA
DISUSUN OLEH:
RIZAL JULIANTO
NIM : 1PA21025B
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas Rahmat dan
Hidayah-Nya, Penulis dapat menyelesaikan Asuhan Keperawatan Keluarga
yang berjudul “Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Ny.R Dengan
Masalah Hipertensi di Desa Jaya Makmur Wilayah Kerja UPT
Puskesmas Kecamatan Labangka”
Adapun tujuan dari penulisan adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Keperawatan Keluarga. Selain itu dengan adanya penyusunan makalah ini
dapat dijadikan tambahan referensi mengenai Asuhan Keperawatan Keluarga .
Asuhan Keperawatan Keluarga ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat dibutuhkan.
Penulis
DAFTAR ISI
KataPengantar……………………………………………………………………..………………...................i
Daftar isi..………………………………………………………………………………..……..........................ii
BAB I PENDAHULUAN
4.1 Kesimpulan.............................................................................................................75
4.2 Saran......................................................................................................................76
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................77
Lampiran.........................................................................................................................79
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.6 Patofisologi
Tekanan darah merupakan hasil interaksi antara curah jantung
(cardiac out put) dan derajat dilatasi atau konstriksi arteriola
(resistensi vascular sistemik). Tekanan darah arteri dikontrol dalam
waktu singkat oleh baroreseptor arteri yang mendeteksi perubahan
tekanan pada arteri utama, dan kemudian melalui mekanisme umpan
balik hormonal menimbulkan berbagai variasi respons tubuh seperti
frekuensi denyut jantung, kontraksi otot jantung, kontraksi otot polos
pada pembuluh darah dengan tujuan mempertahankan tekanan darah
dalam batas normal. Baroreseptor dalam komponen kardiovaskuler
tekanan rendah, seperti vena, atrium dan sirkulasi pulmonary,
memainkan peranan penting dalam pengaturan hormonal volume
vaskuler. Penderita hipertensi dipastikan mengalami peningkatan
salah satu atau kedua komponen ini, yakni curah jantung dan atau
resistensi vascular sistemik (Nugraha, 2016)
Hemodinamik yang khas dari hipertensi yang menetap
bergantung pada tingginya tekanan arteri, derajat kontriksi pembuluh
darah, dan adanya pembesaran jantung. Hipertensi sedang yang
tidak disertai dengan pembesaran jantung memiliki curah jantung
normal. Namun demikian, terjadi peningkatan resistensi vaskukar
perifer dan penurunan kecepatan ejeksi ventrikel kiri (Nugraha,
2016).
Saat hipertensi bertambah berat dan jantung mulai mengalami
pembesaran, curah jantung mengalami penurunan secara progresif
meskipun belum terdapat tanda-tanda gagal jantung. Hal ini
disebabkan resistensi perifer sistemik semakin tinggi dan kecepatan
ejeksi ventrikel kiri semakin menurun (Nugraha, 2016).
Penurunan curah jantung ini akan menyebabkan gangguan
perfusi ke berbagai organ tubuh, terutama ginjal. Kondisi ini
berdampak pada penurunan volume ekstra sel dan perfusi ginjal yang
berujung dengan iskemik ginjal. Penurunan perfusi ginjal ini akan
mengaktivasi system renin angiostensin (Nugraha, 2016). Renin yang
dikeluarkan oleh ginjal ini merangsang angiotensinogen untuk
mengeluarkan angiotensinogen I (AI) yang bersifat vasokonstriktor
lemah. Adanya angiotensin I pada peredaran darah akan memicu
pengeluaran angiotensin converting enzyme (ACE) di endotelium
pembuluh paru.
2.1.7 Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Farmakologis
Pengobatan standart yang dianjurkan oleh Komite Dokter Ahli
Hipertensi (Joint National Commite on Detection, Evaluation and
Treatment of High Blood Pressure, USA, 1988) menyimpulkan
bahwa obat diuretic, penyekat beta, antagonis kalsium, atau
penghambat ACE dapat digunakan sebagai obat tunggal pertama
dengan memperhatikan keadaan penderita dan penyakit lain yang ada
pada penderita. Bila tekanan darah tidak dapat di control selama satu
bulan, dosis obat dapat disesuaikan sampai dosis maksimal atau
menambahkan obat golongan lain atau mengganti obat pertama
dengan obat golongan yang lain. Sasaran penurun tekanan darah
adalah kurang dari 140/90 mmHg dengan efek samping minimal.
Penurunan dosis obat dapat dilakukan pada golongan hipertensi
ringan yang sudah terkontrol dengan baik selama satu tahun
(Gunawan, 2006).
Jenis obat anti-hipertensi yang sering digunakan adalah sebagai berikut :
1) Diuretika
Diuretika adalah obat yang memperbanyak volume air kencing,
mempertinggi pengeluaran garan (NaCl). Dengan turunnya kadar
Na+, maka tekanan darah akan turun dan efek hipotensifnya kurang
kuat. Obat yang sering digunakan adalah obat yang daya kerjanya
panjang sehingga dapat digunakan dosis tunggal, diutamakan
diuretika yang hemat kalium. Obat yang banyak beredar adalah
Spironolactone, HCT, Chlortalidone, dan indopanide.
2) Alfa-blocker
Alfa-blocker adalah obat yang dapat memblokir reseptor alfa
dan menyebabkan vasodilatasi perifer serta turunnya tekanan darah.
Karena efek hipotensinya ringan sedangkan efek sampingnya kuat,
misalnya hipotensi ortostatik dan takikardia, maka jenis obat ini
jarang digunakan.Obat yang termasuk dalam jenis Alfa-blocker
adalah Prazosin dan Terazosin.
3) Beta-blocker
Mekanisme kerja obat beta-bloker belum diketahui dengan pasti.
Diduga kerjanya berdasarkan beta blokase pada jantung sehingga
mengurangi daya dan frekuensi kontraksi jantung. Dengan demikian,
tekanan darah akan menurun dan daya hipotensinya naik.Obat yang
bisa dipakai dari jenis Beta-blocker adalah Propanolol, Atenolol,
Pindolol, dan sebagainya.
4) Vasodilator
Obat Vasodilator dapat langsung mengembangkan dinding
arteriole sehingga daya tahan pembuluh perifer berkurang dari
tekanan darah menurun. Obat yang termasuk dalam jenis
Vasodilator adalah Hidralazine, dan
Ecarazine.
5) Antagonis Kalsium
Mekanisme obat Antagonis Kalsium adalah menghambat
pemasukan ion kalsium ke dalam sel otot polos pembuluh dengan
efek vasodilatasi dan turunnya tekanan darah.Obat jenis Antagonis
Kalsium yang terkenal adalah Nifedipin dan Verapamil.
6) Penghambat ACE
Obat penghambat ACE ini menurunkan tekanan darah dengan
menghambat Angiostensin Coverting Enziyme yang berdaya
vasokontriksi kuat.Obat penghambat ACE yang popular adalah
Captopril dan Enalapril.
b. Non Farmakologis
1) Terapi Diet
Diet adalah pengaturan jumlah dan jenis makanan yang
dimakan setiap hari agar seseorang tetap sehat, dan bagi orang sakit
bertujuan meningkatkan status gizi dan membantu kesembuhan,
serta mencegah permasalahan lain misalnya diare atau intoleransi
terhadap jenis makanan tertentu.
Terapi diet ini dikenal dengan istilah DASH (Dietary
Approaches to Stop Hipertension). Pengobatan ini pada umumnya
mengubah pola makan dan gaya hidupnya. Mungkin merasakan
sebagian perbahan terasa lebih berat dibandingkan terapi dengan
yang lainnya(Sotomo, 2006).
a) Macam Diet dan Indikasi Pemberian
Diet rendah garam diberikan kepada penderita dengan oedema
atau hipertensi sebagaimana terdapat pada penyakit decompensasi
cordis, chirosis hepatis, penyakit ginjal tertentu, toksemia pada
kehamilan, dan hipertensi esensial. Diet ini mengandung cukup zat-
zat gizi. Sesuai dengan keadaan penyakit, dapat diberikan berbagai
tingkat diet rendah garam (Gunawan, 2006).
(1) Diet Rendah Garam I (200 mg – 400 mg Na)
Dalam pemasakan tidak ditambahkan garam dapur. Bahan
makanan tinggi garam dihindarkan. Makanan ini diberikan kepada
penderita dengan oedema, ascites, dan/atau hipertensi berat.
Meskipun melakukan diet rendah garam, dalam mengkonsumsi
makanan harus diperhatikan ukuran/tekanan darah dan nilai gizi
makan yang dikonsumsi.
2) Terapi olahraga
Penelitian menunjukkan bahwa melakukan olah raga
berhubungan erat dengan penurunan tekanan darah. Mekanismenya
tidak seluruhnya jelas, tetapi kemungkinan berkaitan dengan
perubahan pola makan yang sering dilakukan pada saat berolahraga
secara teratur.
Namun, jika saat menderita hipertensi, maka perlu berpikir
secara tepat untuk menentukan program olahraganya. Secara umum
semua jenis olahraga ringan boleh dilakukan. Jika berada di udara
terbuka bisa berjalan kaki, dan bersepeda. Mulailah dengan perlahan-
lahan secara bertahap dengan menambah jaraknya. Olahraga ini
mudah dipelajari, melibatkan hampir semua otot karena ritmenya
yang tepat (Simbolon, 2002).
Jenis olahraga yang efektif menurunkan tekanan darah tinggi
adalah olahraga aerobic dengan intensitas sedang (70-80%).
Frekuensi latihannya 3-5 kali seminggu, dengan lama latihan 30-60
menit sekali latihan. Olahraga seperti jalan kaki atau jogging yang
dilakukan selama 16 minggu akan mengurangi kadar hormone
norepineprin (noradrenalin) dalam tubuh yakni zat yang dikeluarkan
system saraf yang dapat menaikkan tekanan darah (Wolf, 2008).
2.1.8 Komplikasi
Hipertensi yang tidak ditanggulangi dalam jangka panjang akan
menyebabkan kerusakan arteri didalam tubuh sampai organ yang
mendapat suplai darah dari arteri tersebut. Komplikasi hipertensi
dapat terjadi pada organ-organ tubuh menurut Wijaya & Putri
(2013), sebagai berikut :
a. Jantung
Hipertensi dapat menyebab terjadinya gagal jantung dan
penyakit jantung koroner. Pada penderita hipertensi, beban kerja
jantung akan meningkat, otot jantung akan mengendor dan
berkurang elastisitasnya, yang disebut dekompensasi.
Akibatnya, jantung tidak lagi mampu memompa sehingga
banyaknya cairang yang tetahan diparu maupun jaringan tubuh
lain yang dapat menyebabkan sesak nafas atau oedema. Kondisi
ini disebut gagal jantung.
b. Otak
Komplikasi hipertensi pada otak, menimbulkan resiko stroke,
apabila tidak diobati resiko terkena stroke 7 kali lebih besar.
c. Ginjal
Hipertensi juga menyebabkan kerusakan ginjal, hipertensi dapat
menyebabkan kerusakan system penyaringan didalam ginjal
akibat lambat laun ginjal tidak mampu membuang zat-zat yang
tidak dibutuhkan tubuh yang masuk melalui aliran darah dan
terjadi penumpukan di dalam tubuh.
d. Mata
Hipertensi dapat mengakibatkan terjadinya retinopati hipertensi
dan dapat menimbulkan kebutaan.
b. Ibu
Ibu sebagai pengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik
anak-anak, pelindung keluarga dan juga sebagai pencari nafkah
tambahan keluarga dan juga sebagai anggota masyarakat kelompok
social tertentu.
c. Anak
Anak berperan sebagai pelaku psikososial sesuai dengan
perkembangan fisik, mental, social dan spiritual (Setiadi, 2008).
c. Tahap III keluarga dengan anak pra sekolah (families with preschool)
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak berusia 2,5 tahun dan
berakhir saat anak berusia 5 tahun. Pada tahap ini orang tua
beradaptasi terhadap kebutuhan- kebutuhan dan minat dari anak
prasekolah dalam mingkatkan pertumbuhannya.
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain sebagai berikut:
1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti: kebutuhan
tempat tinggal, privasi, dan rasa nyaman
2) Membantu anak untuk bersosialisasi
3) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, semetara kebutuhan
anak yang lain juga harus terpenuhi
4) Mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam
maupun di luar keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar)
5) Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap paling
repot)
6) Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak
G. Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah:
a) Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan
dan papan
b) Sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada
dimasyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan
keluarga
H. Stress dan koping keluarga
a) Stressor jangka pendek
Stressor yang dialami keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu kurang dari enam bulan.
b) Stressor jangka panjang
Stressor yang di alami keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu lebih dari enambulan.
c) Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Masalah
Stressor dikaji sejauhmana keluarga berespon terhadap stressor
d) Strategi koping yang digunakan
Dikaji strategi koping yang digunakan keluarga bila
menhadapi permasalahan/stress.
e) Strategi adaptasi disfungsional
Dijelaskan menegnai strategi adaptasi disfungsional yang
digunakan keluarga bila menghadapi permaslahan/stress.
I. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga,
metode yang digunakan samadengan pemeriksaan fisik klinik
head to toe.
1.1
Skala prioritas masalah
No Kriteria Skore Bobot Pembenaran
1. Sifat masalah:
a. Aktual 3 1
b. Resiko 2
c. Tinggi 1
2. Kemungkinan masalah
dapat diubah : 2
a. Tinggi 2
1
b. Sedang
c. Rendah 0
4. Potensial untuk dicegah
a. Mudah 3 1
b. Cukup 2
c. Tidak dapat 1
5. Menonjolnya masalah
a. Masalah 2 1
dirasakan dan
perlu segera
ditangani 1
b. Masalah 0
dirasakan
c. Masalah tidak
dirasakan
Total skore
Sumber : Padila,
(2012) Keterangan :
Total Skor didapatkan dengan : Skor (total nilai kriteria) x Bobot
=Nilai
Angka tertinggi dalam skor
Kaji
3. Setelah 1 x Keluarga Keluarga pengetahuan keluarga
45 mampu mengatakanmamp tentang cara merawat
merawat u merawat anggota
menit anggota anggota keluarga keluarga yang sakit.
keluarga keluarga yang yang sakit Diskusikan dengan
mampu sakit. keluarga
merawat tentang
diri sendiri merawat
dan
anggota anggota keluarga yang
keluarga sakit .
yang sakit. Evaluasi kembali
tentang
merawat anggota
keluarga yang sakit.
Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.
Keluarga Perawata Kaji
mampu n pengetahuan keluarga
mendemontra Hipertens tentang cara merawat
s ikan i anggota
cara 1. Teknik relaksasi keluarga yang sakit
perawatan 2. Kompres hangat Demontrasikan cara
Hipertensi. pada kepala bagian perawatan Hipertensi.
belakang Evaluasi kembali
3. Menghindari posisi tentang
secara mendadak
4. Pengobatan secara merawat anggota
teratur keluarga yang sakit.
Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.
4. Setelah 1 x
45 Keluarga Kaji
dapat Lingkungan yang pengetahuan keluarga
menit menyebutkan dapat menunjang tentang
keluarga 2 dari 4 kesehatan : pencegahan
mampu lingkungan 1. Lingkungan dan penularan
memodifik yang rumah yang Hipertensi.
asi mendukung nyaman Diskusikan bersama
lingkungan kesehatan 2. Hindari keluarga bagaimana
untuk kebisingan lingkungan yang dapat
menunjang 3. Hindari menunjang kesehatan.
kesehatan permasalahan Evaluasi kembali
keluarga. yang tentang bagaimana
dapat lingkungan yang dapat
menunjang
kesehatan
meningkatka terhadap semua
n emosi anggota keluarga.
4. Istirahat yang Berikan pujian pada
cukup keluarga atas jawaban
5. Dapat yang benar.
mengendalikan
emosi
dan menikmati
hidup.
Kaji
3.Setelah 1 x Keluarga Keluarga pengetahuan keluarga
45 menit mampu mengatakanmamp tentang cara merawat
keluarga merawat u merawat anggota
mampu anggota anggota keluarga keluarga yang sakit.
merawat keluarga yang yang sakit Diskusikan dengan
diri sendiri sakit. keluarga
dan anggota tentang
keluarga merawat
yang sakit.
anggota keluarga yang
sakit .
Evaluasi kembali
tentang
merawat anggota
keluarga yang sakit.
Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.
Kaji
pengetahuan keluarga
tentang cara
Keluarga 1. Berikan informasi merawat
mampu kepada keluarga
melakuka tentang anggota keluarga yang
n peningkatan sakit
perawatan intracranial Demontrasikan cara
dirumah 2. Mengkaji pola makan perawatan Hipertensi.
saat ini dan Evaluasi kembali
sebelumnya. tentang
merawat anggota
keluarga yang sakit.
Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.
4. Setelah 1 x
45 Keluarga Lingkungan yang
dapat dapat menunjang Kaji
menit menyebutkan kesehatan : pengetahuan keluarga
keluarga 2 dari 4 1. Lingkungan rumah tentang
mampu lingkungan yang nyaman pencegahan
memodifikas yang 2. Hindari kebisingan dan penularan
i lingkungan mendukung 3. Hindari Hipertensi.
untuk kesehatan permasalahan yang Diskusikan bersama
menunjang dapat keluarga bagaimana
kesehatan meningkatkan lingkungan yang dapat
keluarga. emosi menunjang kesehatan.
4. Istirahat yang Evaluasi kembali
cukup tentang bagaimana
5. Dapat lingkungan yang dapat
menunjang kesehatan
terhadap semua
anggota keluarga.
mengendalikan Berikan pujian pada
emosi keluarga atas jawaban
yang benar.
dan
menikmati hidup.
Kaji
3. Setelah 1 x Keluarga Keluarga pengetahuan keluarga
45 menit mampu mengatakanmamp tentang cara merawat
keluarga merawat u merawat anggota
mampu anggota anggota keluarga keluarga yang sakit.
merawat diri keluarga yang yang sakit Diskusikan dengan
sendiri dan sakit. keluarga
anggota tentang
keluarga yang merawat
sakit.
anggota keluarga yang
sakit .
Evaluasi kembali
tentang
merawat anggota
keluarga yang sakit.
Berikan pujian pada
Keluarga keluarga atas jawaban
mampu 1.Mengidentifikasi yang benar.
melakukan faktor eksternal dan
perawatan internal yang dapat
di rumah meningkatkan atau
mengurangi Kaji
motivasi pengetahuan keluarga
tentang cara merawat
anggota
keluarga yang sakit
Demontrasikan cara
untuk perilaku sehat perawatan Hipertensi.
2.Tentukan Evaluasi kembali
pengetahuan tentang
kesehatan dan gaya
hidup perilaku saat ini merawat anggota
pada individu atau keluarga yang sakit.
keluatga Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.
4. Setelah 1 x Keluarga
45 dapat Lingkungan yang Kaji
menyebutkan dapat menunjang pengetahuan keluarga
menit 2 dari 4 kesehatan : tentang
keluarga lingkungan 1. Lingkungan rumah pencegahan
mampu yang yang nyaman dan penularan
memodifik mendukung 2. Hindari kebisingan Hipertensi.
asi kesehatan 3. Hindari Diskusikan bersama
lingkungan permasalahan keluarga bagaimana
untuk yang dapat lingkungan yang dapat
menunjang meningkatkan menunjang kesehatan.
kesehatan emosi Evaluasi kembali
keluarga. 4. Istirahat yang tentang bagaimana
cukup lingkungan yang dapat
5. Dapat menunjang kesehatan
mengendalikan terhadap semua
emosi anggota keluarga.
Berikan pujian pada
dan keluarga atas jawaban
menikmati hidup yang benar.
5. Setelah 1 x Keluarga Memanfaatkan Kaji
45 menit fasilitas pengetahuan keluarga
keluarga mampu kesehatan untuk tentang
mampu menyebutkan 1 mencegah manfaat fasilitas
memanfaat dari 2 keuntungan sedini mungkin kesehatan
kan fasilitas fasilitas kesehatan. masalah Hipertensi Dsikusikan bersama
kesehatan pada keluarga. keluarga bagaimana
Untuk mengetahui memanfaatkan fasilitas
dan memeriksa pelayanan kesehatan.
masalah kesehatan. Evaluasi kembali
Sebagai pelayanan bagaimana
pengobatan memanfaatkan fasilitas
kesehatan pada semua
anggota keluarga
Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.
2.3.4 Implementasi keperawatan keluarga
Implementasi keperawatan keluarga adalah suatu proses aktualisasi
rencana intervensi yang memanfaatkan berbagai sumber didalam keluarga
dan memandirikan keluarga dalam bidang kesehtan. Keluarga dididik
untuk dapat menilai potensi yang dimiliki mereka dan
mengembangkannya melalui implementasi yang bersifat memampukan
keluarga untuk : mengenal masalah kesehatannya, mengambil keputusan
berkaitan dengan persoalan kesehatan yang dihadapi, merawat dan
membina anggota keluarga sesuai kondisi kesehatannya, memodifikasi
lingkungan yang sehat bagi setiap anggota keluarga, serta memanfaatkan
sarana pelayanan kesehatan terdekat
Asuhan Ny.R
Keperawatan
Pengkajian Ny.R (66 tahun) tinggal bersama keluarga. Keluarga
ini merupakan keluarga besar yang terdiri dari Tn.K
Sebagai kepala Keluarga,Ny.N sebagai Istri, Tn. B Sebagai
Anak dan cucu laki-laki dari Ny.R berpendidikan SD.
Asuhan Ny.R
Keperawatan
Diagnosa Setelah dilakukan analisa data dari hasil pengkajian
Keperawata tersebut didapatkan masalah keperawatan pada
n Ny.R yaitu :
1. Nyeri Akut b/d ketidakmampuan
keluarga dalam merawat keluarga yang sakit
2. Kurang pengetahuan tentang diit hipertensi
b/d ketidakmampuan keluarga dalam
mengenal
masalah
3. Resiko tinggi terjadinya komplikasi b/d
ketidakmampuan keluarga dalam merawat
keluarga yang sakit.
Asuhan Ny.R
Keperawatan
Intervensi Intervensi keperawatan dirumuskan berdasarkan
Keperawata diagnosa yang telah didapatkan, berdasarkan tujuan
n umum dan tujuan khusus yang di lengkapi dengan
kriteria dan standar.
1. Kurang pengetahuan tentang diit hipertensi b/d
ketidakmampuan keluarga dalam mengenal
masalah
Asuhan Ny.R
Keperawatan
Implementasi Setelah merumuskan intervensi yang disusun,
maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan
implementasi sesuai dengan intervensi yang telah
dibuat.
Asuhan Ny.R
Keperawatan
Evaluasi Evaluasi dilakukan setiap kali implementasi dilakukan, evaluasi
Keperawata diagnosa Pertama Kurang pengetahuan tentang diit
n hipertensi b/d ketidakmampuan keluarga dalam mengenal
masalah
didapatkan evaluasi: S (subjektif) :
1. TUK 1: Ny.R mengatakan sudah tahu tentang
hipertensi, Ny.R mengatakan bisa mengatasi
hipertensi dengan merubah pola makan.
2. TUK 2: Ny.R mengatakan mampu memutuskan
tindakan yang akan dilakukan
3. TUK 3: Ny.R mengatakan mampu melakukan
perawatan dengan cara pemiliha makanan yang benar
4. TUK 4: Ny.R mampu menciptakan lingkungan yang
nyaman dan memodifikasi dengan menerapkan pola
hidup sehat
5. TUK 5: Ny.R mengatakan mampu
memanfaatkan pelayanan fasilitas kesehatan
O (objektif):
1. TUK 1: Ny.R dapat menyebutkan pengertian,
penyebab, tanda dan gejala hipertensi
2. TUK 2: Ny.R mampu memutuskan tindakan yang aka
dilakukan
3. TUK 3: Ny.R mampu melakuakan pemilihan makanan
yang benar.
4. TUK 4: Ny.R mampu menciptakan lingkungan yang
nyaman dan memodifikasi dengan menerapkan pola
hidup sehat
5. TUK 5: Ny.R mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan
A (analisa): Masalah Teratasi
O (objektif):
1. TUK 1:Ny.R mampu menyebutkan nyeri yang
dirasakan
2. TUK2: NY.R mampu memutuskan tindakan
yang akan dilakukan
3. TUK 3: Ny.R mampu mendemonstrasikan
teknik relaksasi nafas dalam
4. TUK 4: Ny.R mampu Memodifikasi lingkungan
dengan nyaman agar tidak menimbulkan
stress
5. TUK 5:Ny.R mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan dengan cara mengunjungi
puskesmas.
A(analisa) : Masalah Teratasi
P(perencanaan):
Implementasi dihentikan
S (subjektif)
1. TUK 1:Ny.R mengatakan tahu tentang akibat
lanjut dari hipertensi.
2. TUK 2: Ny.R mampu memutuskan tindakan
yang akan dilakukan
3. TUK 3: Ny.R mengatakan mampu
melakukan demonstrasi obat tradisional
pembuatan jus sari mentimun
4. TUK 4: Ny.R mampu memodifikasi lingkungan
5. TUK 5: Ny.R mampu memanfaatkan pelayanan
kesehatan dengan cara mengunjungi
puskesmas
O (objektif):
1. TUK 1:Ny.R dapat menyebutkan akibat lanjut
dari hipertensi,
2. TUK 2: Ny.R mampu mengambil keputusan
tindakan yang akan dilakukan
3. TUK 3: Ny.R mampu mendemonstrasikan obat
tadisional parutan sari mentimun, Ny.R juga
sudah mengurangi konsumsi garam
4. TUK 4: Ny.R mampu memodifikasi lingkungan
5. TUK 5: Ny.R mampu memanfaatkan
pelayanan kesehatan dengan cara
mengunjungi puskesmas.
A (analisa):
P(perencanaan):
implementasi dihentikan
3.2 Pembahasan
Setelah dilakukan penerapan asuhan keperawatan keluarga dengan Hipertensi
pada Ny.R di wilayah kerja UPT Puskesmas Kecamatan Orong Telu yang
telah dilakukan sejak tanggal 19 Oktober sampai tanggal 24 Oktober 2021
selama 1 - 2 kali kunjungan perhari, maka pada BAB pembahasan penulis
akan menjabarkan adanya kesesuaian maupun kesenjangan yang terdapat pada
pasien antara teori dengan kasus. Tahapan pembahasan sesuai dengan tahapan
asuhan keperawatan yang dimulai dari pengkajian, merumuskan diagnosa,
merumuskan rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan evaluasi
keperawatan
A. Pengkajian
Pengakajian merupakan satu tahapan dimana perawat mengambil data
yang ditandai dengan pengumpulan informasi terus menerus dan
keputusan professional yang mengandung arti terhadap informasi yang
dikumpulkan. Pengumpulan data keluarga berasal dari berbagai sumber :
wawancara, observasi rumah keluarga dan fasilitasnya, pengalaman yang
dilaporkan anggota keluarga (Padila, 2012). Sesuai dengan teori yang
dijabarkan diatas penulis melakukan pengkajian pada keluargaNy.R
dengan menggunakan format pengkajian keluarga, metode wawancara,
observasi dan pemeriksaan fisik untuk menambah data yang diperlukan.
Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 19-20 Oktober 2021 jam 10.00
WITA Ny.R mengatakan sering merasakan pusing, sakit kepala, nyeri
pada leher terasa berat, nyeri yang dirasakan hilang timbul, skala nyeri 5
dan dilakukan pemeriksaan tekanan darah didapatkan hasil 180/110
mmHg.
Keluhan yang disampaikan oleh Ny. R tersebut sesuai dengan tanda dan
gejala hipertensi menurut (Crowin, (2000) dalam Wijaya & Putri, (2013),
yaitu Nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah,
akibat peningkatan tekana intracranial, penglihatan kabur akibat kerusakan
retina akibat hipertensi, ayunan langkah yang tidak mantap karena
kerusakan susunan saraf pusat, nokturia karena peningkatan aliran darah
ginjal dan filtrasi glomerolus, edama dependen dan pembengkakan akibat
peningkatan tekanan kapiler. (Brunner & Suddart, 2015) juga mengatakan
bahwa gejala yang timbul selain dari peningkatan darah yang tinggi, dapat
pula ditemukan ditemukan perubahan pada retina, seperti perdarahan,
eksudat ( kumpulan cairan ), penyempitan pembuluh darah, dan pada
kasus berat edema pupil ( edema pada diskus optikus ).
Pada saat pengkajian Ny.R mengatakan masih sering mengosumsi garam
yang berlebihan, mengosumsi ikan kering dan telur, serta Ny.R tidak
pernah mengikuti senam hipertensi dan berolahraga, Berat badan Ny.R 55
Kg. orang tua laki-laki dari Ny.R memiliki riwayat hipertensi.
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang sering muncul pada keluarga dengan masalah
hipertens menurut (Nanda NIC NOC, 2016):
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
2. Kelebihan volume cairan
3. Nyeri
4. Intoleransi aktivitas
5. Ketidakefektifan pola koping keluarga
6. Defisensi pengetahuan
7. Resiko cidera
Sedangkan diagnosa yang dijumpai pada kasus sedikit berbeda dimana
kemungkinan diagnosa yang muncul mengacu pada Nanda yang terdapat 7
diagnosa, dan yang ditemukan hanya 3 diagnosa.
Diagnosa yang dijumpai dalam kasus baik pada keluarga Ny.R yaitu:
a. Kurang pengetahuan tentang diit hipertensi b/d
ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah
b. Nyeri Akut b/d ketidakmampuan keluarga dalam merawat
keluarga yang sakit
c. Resiko tinggi terjadinya komplikasi b/d ketidakmampuan keluarga
dalam merawat keluarga yang sakit
Diagnosa pertama ini terdapat kesenjangan antara teori dimana dalam teori
menyebutkan penanggulangan secara nonfarmakologi dari hipertensi
menurut (Brunner & Suddart, 2015) yaitu dengan cara menurunkan berat
badan, pembatasan alkohol, naitrium dan tembakau, latihan dan relaksasi
merupakan intervensi wajib yang harus dilakukan pada setiap anti
hipertensi. (Ridnamirudin, (2007) dalam Wijaya & Putri, (2013) juga
mengatakan bahwa penanggulangan nonfarmakologi terdiri dari berbagai
macam cara modifikasi gaya hidup untuk menurunkan hipertensi.
Diagnosa kedua sesuai dengan teori dimana tanda dan gejala atau respon
dari tubuh yang mengalami hipertensi menurut Crowin (2000) dalam
Wijaya & Putri (2013) yaitu Nyeri kepala saat terjaga, kadang – kadang
disertai mual dan muntah, akibat peningkatan tekana intracranial,
penglihatan kabur akibat kerusakan retina akibat hipertensi, ayunan
langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat, nokturia
karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerolus, edama
dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler.
C. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan keluarga dibuat berdasarkan pengkajian, diagnosis
keperawatan, pernyataan keluarga, dan perencanaan keluarga, dengan
merumuskan tujuan, mengidentifikasi strategi intervensi alternative dan
sumber, serta menentukan prioritas, intervensi tidak bersifat rutin, acak,
atau standar, tetapi dirancang bagi keluarga tertentu dengan siapa perawat
keluarga sedang bekerja (Friedman, 2010).
E. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan keluarga adalah proses untuk menilai keberhasilan
keluarga dalam melaksanakan tugas kesehatannya sehinga memiliki
produktivitas yang tinggi dalam mengembangkan setiap anggota keluarga.
Sebagai komponen kelima dalam proses keperawatan, evaluasi adalah
tahap yang menetukan apakah tujuan yang telah ditetapkan akan
menentukan mudah atau sulitnya dalam melaksanakan evaluasi
(Sugiharto,2012).
O (objektif):
1. TUK 1: Ny.R dapat menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan
gejaala hipertensi
2. TUK 2: Ny.R mampu memutuskan tindakan yang aka dilakukan
3. TUK 3: Ny.R mampu melakuakan pemilihan makanan yang
benar.
4. TUK 4: Ny.R mampu menciptakan lingkungan yang nyaman dan
memodifikasi dengan menerapkan pola hidup sehat
5. TUK 5: Ny.R mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan
A (analisa): Masalah Teratasi
1. TUK1, TUK 2 teratasi tanggal 21 Oktober 2021
2. TUK 3 teratasi tanggal 22 Oktober 2021
3. TUK 4 dan TUK 5 teratasi tanggal 23 Oktober 2021
S (subjektif):
1. TUK 1: Ny.R mengatakan mampu menyebutkan rasa nyeri
2. TUK 2: Ny.R mengatakan mampu mengambil tindakan yang akan
dilakukan
3. TUK 3: Ny.R mampu mengatakan melakukan demonstrasi teknik
relaksasi (nafas dalam)
4. TUK 4: Ny.R mengatakan memodifikasi lingkungan yang nyaman
5. TUK 5: Ny.R mengatakan mampu memanfaatkan linfasilitas
kesehatan
O (objektif) :
1. TUK 1: Ny.R mampu menyebutkan nyeri yang dirasakan
2. TUK2: NY.R mampu memutuskan tindakan yang akan dilakukan
3. TUK 3: Ny.R mampu mendemonstrasikan teknik relaksasi nafas
dalam
4. TUK 4: Ny.R mamMpu memodifikasi lingkungan dengan nyaman
agar tidak menimbulkan stress
5. TUK 5:Ny.R mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan
cara mengunjungi puskesmas
O (objektif):
1. TUK 1: Ny.R dapat menyebutkan akibat lanjut dari hipertensi,
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian penerapan asuhan keperawatan keluarga pada
Ny.R dengan hipertensi di wilayah kerja UPT Puskesmas Kecamatan
Labangka , penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil pengkajian didapatkan Ny.R tidak paham mengenai hipertensi,
kebiasaan makan yang tidak sehat dan perawatan dirumah, Ny.R
mengalami nyeri dengan skala nyeri 5 dan serta dapat mengujungi
Puskesmas untuk konsultasi jika ada keluhan serta tidak pernah ikut
senam hipertensi atau olahraga.
2. Setelah dirumuskan masalah maka didapatkan 3 diagnosa pada Ny.R dan
yaitu:
a. Kurang pengetahuan tentang diit hipertensi b/d
ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah
b. Nyeri Akut b/d ketidakmampuan keluarga dalam merawat
keluarga yang sakit
c. Resiko tinggi terjadinya komplikasi b/d ketidakmampuan keluarga
dalam merawat keluarga yang sakit
3. Intervensi yang dilakukanpada Ny.R berdasarkan diagnosa yang telah
didapatkan dan berdasarkan 5 tugas khusus keluarga yaitu mengenal
masalah, memutuskan tindakan, merawat anggota keluarga yang sakit,
memodifikasi lingkungan dan memanfaatan pelayanan kesehatan.
4. Implementasi yang dilakukan pada Ny.R dan Tn.K mulai pada tanggal 19
Oktober 2021 Sampai dengan 24 Oktober 2021 sesuai dengan intervensi
keperawatan yang telah dibuat. Implementasi dilakukan dengan metode
Tanya jawab, berdiskusi, demonstrasi, dan penyuluhan.
5. Pada tahap akhir peneliti melakukan evaluasi pada Ny.R pada tanggal 20
Oktober sampai 24 Oktober 2021, mengenai tindakan keperawatan yang
telah dilakukan berdasarkan catatan perkembangan dengan metode
SOAP.
4.2 Saran
4.2.1 Bagi penulis selanjutnya
Diharapkan hasil laporan kasus ini dapat menambah pengetahuan dan
dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi peneliti selanjutnya dalam
menerapkan asuhan keperawatan keluarga khususnya pada pasien
hipertensi, serta sebagai perbandingan dalam mengembangkan kasus
asuhan keperawatan keluarga dengan hipertensi.
Julianti. (2005). Bebas Hipertensi Dengan Terapi Jus. Jakarta: Puspa Swara
Mubarak, A., & Iqbal, W. (2012). Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan
Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika.
Smeltzer, Suzanne C & Brenda G. Bare. 2015. Buku Ajar : Keperawatan Medika
Bedah Brunner & Suddart. Jakarta : EGC
Sudiharto. (2007). Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan
Keperawatan Transkultural. Jakarta: EGC.
Wolf, H. (2008). Cara Mendeteksi dan Mencegah Tekanan Darah Tinggi Sejak
Dini. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.
Wijaya, Andra Saferi& Yessie Mariza Putri. 2013. Keperawatan Medikal Bedah .
Yogyakarta : Nuha Medika
LAMPIRAN
FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA
PEMBINAAN KESEHATAN MASYARAKAT
2. Ny.R………………………………………………………………..
3. Ny.S………………………………………………………………..
4. ………………………………………………………………..
No Nama KK* & L/P Umur Gol. Hub. Pendidi Pekerja Imunisasi pada bayi/balita Suku
Anggota Keluarga Thn Bln Darah Dgn kan an HB DPT Polio Bangsa
BCG Campak
KK 123 123 1234
1.* Tn. K L 42 A Kepala SMA SAMAWA
Keluarg PETANI
a
2. Ny.S P 40 B Istri SMP WIRASW SAMAWA
ASTA
3. Tn.B L 17 O Anak SMA PELAJAR SAMAWA
4. Ny.R P 65 A Orang SD PETANI SAMAWA
Tua
a. Tipe keluarga : The Ekstended Family (Keluarga Besar)
1) Kebiasaan makan
Contoh menu keluarga pagi, siang, malam: pagi : nasi, sayur ikan laut goreng,
sing: nasi sepat malam: nasi, sayur ikan bakar
Sarana hiburan keluarga : ada televisi
1) Tempat BAB/BAK keluarga : BAB di toilet /BAK di toilet
3) Ibu hamil (bila tidak ada ibu hamil, form tidak diisi) : Ada / tidak
b. G…P…A…Ah… Spase :
……………..bulan/tahun
Frekuensi : …………….kali
Alasan jika pemeriksaan sampai TM III minimal 4 kali …………………….
Tempat periksa : Bidan/ Dokter/ RS/Puskesmas/RB/BPRB/Posyandu
Alasan memilih tempat periksa …………………………………………………………
Tujuan pemeriksaan : tahu /tidak,
…………………………………………………………………………………………..
tahu hal tersebut dari …………………………………………………………………...
d. Pola makan
Komposisi : ………………………………………………………………….
Porsi : …………………………………………………………………
Frekuensi : …………………………………………………………………
Ibu hamil dapat menjelaskan makanan yang benar selama hamil : Ya / Tidak
Ibu Hamil dapat menyebutkan komposisi makanan yang benar untuk Ibu hamil :
Ya / Tidak
e. Makanan Tambahan yang mengandung zat besi : Ya / Tidak. Jenis:
……………………………….
Alasan, …………………………………………………
f. Makanan Pantangan : Ada / Tidak.Jenis,
……………………………………………..
Tidak / Pernah Jenis : Perawatan Payudara/ Perawatan Tali pusat/ Gizi ibu
hamil/Senam hamil/ Makanan Buteki/ Senam Nifas/ ASI/ Makanan Bayi/Persiapan
Persalinan/Lain-lain:………………………………………. ……………………………
4) Ibu nifas (bila tidak ada ibu nifas, form tidak diisi)
Alasan …………………………………………………………………….
b) Jika ibu masih menyusui, rencana memberikan ASI sampai anak usia : 4 bulan
/ 6 bulan / 1 tahun / 2 tahun / Lain-lain………………………………………
c. Pemeriksaan :
d. Status Imunisasi :
- Alasan : Takut / sedang sakit / tidak sempat / tidak tahu manfaat/ lain-lain:
……...
2) Ibu dan keluarga tahu cara mendeteksi dan menstimulasi tumbang Bayi/
Balita :
Jenis : Hipertensi
Tindakan yang dilakukan lansia : Berobat ke puskesmas jika ada keluhan
c. Upaya keluarga dalam menjaga pemenuhan kebutuhan makanan seimbang bagi lansia
:
6) Mengurangi makan yang mengandung gula murni, garam dan lemak jenuh
4. Kesehatan remaja
Tidak ada
5. Riwayat spiritual anggota keluarga
(2) tidak menggunakan jarum suntik secara bergantian tanpa diseteril terlebih dahulu
a. Jenis pelayanan Kesehatan yang paling membantu keluarga dalma mengatasi masalah
kesehatan:
Puskesmas Dukun
a. TBC
1) Angggota keluarga yang menderita sakit dengan keluhan batuk lebih dari 3
minggu tidak sembuh-sembuh
Tidak ada
3) Perawatan keluarga yang diberikan kepada anggota keluarga yang yang
menderita batuk lebih dari 3 minggu tidak sembuh-sembuh (perawatan penderita
TBC)
9. Dana sehat/JPKM
Tidak tahu
b. Keikutsertaan keluarga dalam dana sehat
(3) Lain-lain :
NO INDIKATOR Ya Tidak
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan √
2. Ibu hamil memeriksakan kehamilannya pada tenaga √
3. Ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe secara teratur √
4. PUS mengikuti KB √
5. Bayi telah diimunisasi √
6. Bayi diberi ASI eksklusif √
7. Balita ditimbang secara rutin tiap bulan √
8. Buang Air Besar (BAB) di jamban √
9. Menggunakan air bersih untuk kebutuhan pokok sehari-hari √
10. Tidak ada sampah berserakan √
11. Penampungan air (bak mandi, WC, vas bunga, minum burung √
dan barang lain di luar rumah) bebas jentik nyamuk
12. Lantai rumah bukan dari tanah dan luasnya sesuai dengan √
13. Kebiasaan gosok gigi minimal 2 kali sehari √
14. Cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan sesudah BAB √
15. dan
Semuakuku bersihkeluarga tidak merokok
anggota √
16. Makan buah dan sayur √
17. Semua anggota keluarga umur 10 tahun ke atas melakukan √
aktivitas fisik setiap hari minimal 30 menit setiap hari
18. Tahu tentang penyakit TBC, HIV AIDS, DBD √
19. Menjadi anggota JPKM (askes, dana sehat, jamsostek) √
20. jamkesos,TOGA
Memiliki askeskin,
ataudll)
persediaan obat di rumah/kotak obat √
21. Sholat berjamaah dalam keluarga setiap hari √
22. Membaca A-Quran setiap hari √
23. Melaksanakan puasa wajib dan sunah √
24. Mengeluarkan zakat, infaq dan sodakoh secara rutin √
25. Mempunyai tabungan haji √
26. Memiliki biaya anggaran/tabungna untuk biaya sekolah √
27. Semua anggota keluarga minimal telah menempuh √
pendidikan wajib 9 tahun
28. Ada jam wajib belajar dalam keluarga √
29. Memberikan pendidikan nonformal seperti TPA dan √
30. kelompoktabungan
Memiliki belajar untuk keperluan mendadak √
31. Anggota keluarga aktif dalam kegiatan masyarakat/ kegiatan √
32. social
Membiasakan makan dalam keluarga √
33. Melaksanakan rekreasi minimal 1 kali dalam 1 tahun √
34. Tidak terjadi KDRT √
Hasil
No Komponen dinilai Kriteria Nilai Bobot
Nilai
I Komponen Rumah 25
A Langit-langit 1 Tidak ada 0
2 Ada, kotor dan rawan kecelakaan 1
3 Ada, bersih dan tidak rawan 2* 2
kecelakaan serta tinggi tidak kurang
dari 2,75 m
B Dinding 1 Bukan tembok (Non Permanen) 1 1
2 Semi permanent 2*
3 Permanen/ papan kedap air 3
C Lantai 1 Tanah 0
2 Papan/ plesteran yang retak atau 1 1
berdebu
3 Diplester/ Ubin/ Keramik sebagian 2*
4 Diplester/Ubin/ Keramik seluruhnya 3
D Jendela kamar tidur 1 Tidak ada 0
dan ruang keluarga 2 Ada 1* 1
E Pintu 1 Ada pintu utama dan pintu belakang 1
2 Ada pintu ruang tidur 2*
3 Ada pintu setiap ruang/kamar 3 3
F Ventilasi 1 Ada, luas <10% luas lantai 0
2 Ada, luas 10% luas lantai 1*
3 Ada, luas >10% luas lantai 2 2
G Lubang asap dapur 1 Tidak ada 0
2 Ada 1*
3 Ada asap dapur keluar dengan 2* 2
sempurna
H Pencahayaan 1 Tidak terang,tidak dapat untuk 0
membaca
2 Kurang terang 1
3 Terang, tidak silau dapat untuk 2* 2
membaca
I Kamar 1 Digunakan bersama untuk seluruh 0
keluarga, terbuka, tidak tertutup
2 Tertutup tirai terpisah antara orang 1*
tua, anak laki-laki dan perempuan
3 Tertutup pintu terpisah antara orang 2 2
tua, anak laki-laki dna perempuan
J Mushola pribadi 1 Tidak ada ruangna khusus untuk sholat 1 1
2 Ada tempat khusus untuk sholat, 2*
dibatasi tirai
3 Ada ruang khusus dan permanen 3
untuk sholat
JUMLAH 17
Nilai x Bobot 425
II Sarana Sanitasi 25
A Sarana air bersih 1 Ada,bukan milik sendiri 1
1. Sumur gali 2 Ada, milik sendiri 2*
2. SPT
3 Ada, milik sendiri dan memenuhi 3 3
3. PAM syarat
B Jamban (Sarana 1 Tidak ada 0
pembuangan 2 Ada, tidak memenuhi syarat 1
kotoran) 3 Ada dan memenuhi syarat 2* 2
C SPAL (Sarana 1 Tidak ada 0
Pembuangan Air 2 Ada, jarak dengan sumber air <10 m 1
Limbah) 3 Ada, jarak dengan sumber air ≥ 10 m 2* 2
atau dialirkan ke riol kota
D Sarana 1 Tidak ada 0 0
pembuangan 2 Ada, tidak kedap air dan tidak tertutup 1
sampah/tempat 3 Ada, kedap air dan tidak tertutup 2*
sampah 4 Ada, kedap air dan tertentu 3
JUMLAH 7
Nilai x Bobot 175
III Perilaku Penghuni 31
A Membuka jendela 1 Tidak pernah 0
kamar tidur dengan 2 Kadang-kadang 1
ruang keluarga 3 Setiap hari dibuka 2* 2
B Membersihkan 1 Tidak pernah 0
rumah dan halaman 2 Kadang-kadang 1
3 Setiap hari 2* 2
C Membuang tinja 1 Dibuang ke sungai/kebun/kolam/ 0
(kotoran manusia) halaman/ sembarangan
semua anggota 2 Kadang-kadang ke jamban 1
keluarga 3 Setiap hari ke jamban 2* 2
D Membuang sampah 1 Dibuang ke sungai/kebun/kolam/ 0 0
halaman/ sembarangan
2 Kadang-kadang ke tempat sampah 1
3 Setiap hari ke tempat sampah 2*
E Menguras, menutup 1 Tidak pernah 0
dan mengubur 2 Satu minggu sekali 1*
3 Lebih dari 1 kali dalam 1 minggu 2 2
JUMLAH
Nilai x Bobot 248 8
IV Lain-Lain 19
A Kepadatan 1 < dari 8 m2 per orang 1
Penghuni 2 > dari 8 m2 per orang 2* 2
B Tikus 1 Ada 1
2 Tidak ada 2* 2
C Lalat 1 > 5 ekor 1
2 ≤ 5 ekor 2* 2
D Kecoa 1 Ada 1
2 Tidak ada 2* 2
E Nyamuk 1 Ada 1 1
2 Tidak ada 2*
F Kandang ternak 1 Tidak terpisah dari rumah 0
2 Terpisah dari rumah, jarak <10m 1 1
3 Terpisah dari rumah, jarak >10m 2*
JUMLAH 10
Nilai x Bobot 190
TOTAL 1038
Keterangan:
1. Cara Menghitung hasil Penilaian = Nilai x Bobot
No Indikator Ya Tidak
1. Keluarga makan aneka ragam makanan √
Keluarga (Ibu hamil dan Balita) memantau kesehatan dan √
2. pertumbuhan dengan cara menimbang BB
Tanggal Pengkajian :
Nama Ibu :
Alamat :
Tgl lahir/Usia :
Status Obsteri : G...../ P......../A.........
Usia Hamil :
Golongan darah :
Taksiran Persalinan :
Tabulin :
Pendamping persalinan :
Transportasi :
Calon Pendonor Darah :
Katagori Resiko :
I. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaa Tn. K Ny.R Ny .S Tn.B
n Fisik
KU Compos Compos Compos Tidak
mentis mentis mentis dilakukan
kooperati kooperati kooperati pemeriksaa
f f f n karena
Tn.E tidak
ada
dirumah
TD 100/80 180/100 120/80 Tidak
mmHg mmHg mmHg dilakukan
pemeriksaa
n karena
Tn.E tidak
ada
dirumah
Nadi 80x/menit 95x/menit 86x/menit Tidak
dilakukan
pemeriksaa
n karena
Tn.E tidak
ada
dirumah
BB Tidak
dilakukan
pemeriksaa
n karena
Tn.E tidak
ada
Dirumah
Kaji
Keluarga mampu Memanfaatkan pengetahuan
menyebutkan 1 dari fasilitas keluarga tentang
2 keuntungan kesehatan manfaat fasilitas
fasilitas kesehatan. untuk kesehatan
mencegah Dsikusikan bersama
sedini mungkin keluarga
masalah bagaimana
Hipertensi pada memanfaatkan
fasilitas pelayanan
keluarga. kesehatan.
Untuk Evaluasi kembali
mengetahui bagaimana
dan memeriksa memanfaatkan
masalah fasilitas kesehatan
kesehatan. pada semua
Sebagai anggota keluarga
pelayanan Berikan pujian pada
pengobata keluarga atas
n jawaban yang
benar.
2. Nyeri Akut b/d Setelah 6. Setelah Keluarga Nyeri Kaji
ketidakmampuan dilakukan dilakukan mampu disebabkan pengetahuan
kunjungan kunjungan 1 x menyebutkan karena tentang
keluarga dalam sebanyak 5 x 45 menit penyebab terjadinya penyebab nyeri
merawata keluarga 45 menit keluarga nyeri dengan peningkatan Diskusikan dengan
keluarga mampu bahasa sendiri. tekanan keluarga tentang
yang sakit
mampu mengenal darah pengertian penyebab
mengatasi masalah nyeri dengan
rasa nyeri Hipertensi menggunakan
leafleat/ lembar
balik.
Evaluasi kembali
pengertian
Hipertensi pada
keluarga.
Berikan pujian pada
keluarga atas
jawaban yang
benar.
7. Setelah Keluarga Keluarga memberi Kaji keputusan yang
dilakukan mampu keputusan diambil oleh
kunjungan 1 x mengambil tindakan keluarga
45 menit keputus keperawatan yang Diskusikan dengan
keluarga tindakan akan dilakukan keluarga tentang
mampu keperawatan keputusan yang
mengambil yang akan telah dibuat
keputusan dilakukan Evaluasi kembali
untuk tentang
merawat keputusan yang
klien. telah dibuat
Berikan pujian pada
keluarga atas
jawaban yang
benar.
Kaji pengetahuan
8. Setelah 1 x 45 Keluarga Keluarga keluarga tentang
menit mampu mengatakan cara merawat
keluarga merawat mampu anggota keluarga
mampu anggota merawat yang sakit.
merawat diri keluarga yang anggota Diskusikan dengan
sendiri dan sakit. keluarga yang keluarga tentang
anggota sakit merawat anggota
keluarga yang keluarga yang sakit .
sakit. Evaluasi kembali
tentang
merawat
anggota
keluarga yang
sakit.
Berikan pujian pada
keluarga atas
jawaban yang
benar.
Keluarga Kaji pengetahuan
mampu Perawata keluarga tentang
mendemontra n cara merawat
si kan cara Hipertens anggota keluarga
perawatan i yang sakit
Hipertensi. 5. Teknik relaksasi Demontrasikan cara
6. Kompres perawatan
hangat pada Hipertensi.
kepala bagian Evaluasi kembali
belakang tentang
7. Menghindar merawat
i posisi anggota
secara keluarga yang
mendadak sakit.
8. Pengobatan Berikan pujian pada
secara keluarga atas
teratur jawaban yang
9. Setelah 1 x 45 benar.
menit
keluarga
mampu Keluarga dapat Lingkungan Kaji
memodifikasi menyebutkan yang dapat pengetahuan
lingkungan 2 dari 4 menunjang keluarga tentang
untuk lingkungan kesehatan : Lingkungan yang
menunjang yang 11. Lingkungan nyaman.
kesehatan mendukung rumah Diskusikan bersama
keluarga. kesehatan yang keluarga
nyaman bagaimana
12. Hindari lingkungan yang
kebisingan dapat menunjang
13. Hindari kesehatan.
permasalaha Evaluasi kembali
n yang dapat tentang
meningkatka bagaimana
n emosi lingkungan yang
14. Istirahat
yang cukup dapat menunjang
kesehatan
terhadap semua
anggota
keluarga.
15. Dapat Berikan pujian pada
mengendalika keluarga atas
n emosi dan jawaban yang
menikmati benar.
hidup.
21 Oktober
1. Mengkaji keputusan yang diambil 2021/
S : Ny.R bisa mengambil keputusan
oleh keluarga 12.00 WITA
2. Mendiskusikan dengan keluarga O : Ny.R tampak bisa mengambil
tentang keputusan yang telah keputusan
dibuat
3. Evaluasi kembali tentang A: masalah belum
keputusan yang telah dibuat teratasi P: intervensi
4. Memberikan pujian pada keluarga
atas jawaban yang benar. dilanjutkan
Nyeri Akut b/d 1. Mengkaji pengetahuan tentang Nyeri. S : Ny.R mengatakan sudah paham 21 Oktober
2. Mendiskusikan dengan keluarga 2021/
ketidakmampua penyebab
tentang penyebab dengan
10.30 WITA
n menggunakan leafleat/ lembar O : Ny.R dapat menyebutkan penyebab
balik.
keluarga dalam
merawata 3. Mengevaluasi kembali nyeri
pengertian Hipertensi pada
keluarga yang pengertian, tanda dan gejala
keluarga.
sakit 4. Memberikan pujian pada serta penyebab hipertensi
keluarga atas jawaban yang A : Masalah teratasi
benar.
P: Intervensi dilanjutkan
Nyeri Akut b/d 1. Mengkaji pengetahuan S: Ny.R mengatakan paham tentang 22 Oktober
lingkungan yang nyaman. 2021/
ketidakmampuan lingkungn yang nyaman
2. Mediskusikan bersama keluarga 16.00 WITA
keluarga dalam bagaimana lingkungan yang O: Ny.R bias menyebutkan lingkungabn
dapat menunjang kesehatan.
merawata yang nyaman
3. Mengevaluasi kembali tentang
keluarga yang bagaimana lingkungan yang dapat A: Masalah teratasi
menunjang kesehatan terhadap P: Intervensi di hentikan
sakit
semua anggota keluarga.
4. memberikan pujian pada keluarga
atas jawaban yang benar