PENYAKIT HIV/AIDS
Disusun Oleh :
NIM : 221101046
KOTA MAKASSAR
TAHUN AJARAN
2022-2023
DAFTAR ISI
B. Identifikasi Masalah...........................................................................................8
C. Tujuan ............................................................................................................ 8
D. Manfaat............................................................................................................ 8
A. Definisi .......................................................................................................... 10
B. Etiologi........................................................................................................... 10
D. Diagnosis....................................................................................................... .12
E. ASSEMENT KEPERAWATAN................................................................,...... 12
A. KESIMPULAN ............................................................................................... 18
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmatnya sehingga
Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu,
selesai tepat pada waktunya. Semoga dibalas oleh Allah Swt. dengan ganjaran yang
berlimpah.
Meski penulis telah menyusun makalah ini dengan maksimal, tidak menutup
kemungkinan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu sangat diharapkan kritik
Akhir kata, saya berharap makalah ini dapat menambah referensi keilmuan
masyarakat.
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan menjadi masalah global yang melanda dunia. Virus HIV masih menjadi
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. HIV dan malnutrisi dapat secara
masalah kesehatan global yang utama. Sejauh ini telah merenggut lebih dari
32 juta jiwa, Ada sekitar 37,9 juta orang yang hidup dengan HIV pada akhir
2018 dengan 1,7 juta orang menjadi baru terinfeksi pada 2018 secara global
4
(WHO, 2019). Di Asia sebagian besar angka prevalensi HIV masih rendah
yaitu <1% kecuali Thailand dan India Utara sedangkan Asia Pasifik terdapat
±350 ribu orang yang baru terinfeksi HIV ±64% adalah laki-laki (InfoDATIN
yang bersumber dari sistem informasi HIV/AIDS dan IMS (SIHA). Dimana
kasus HIV/AIDS di Indonesia pada tahun 2017 terdapat 48.300 kasus HIV dan
9.280 kasus AIDS. Jumlah kumulatif infeksi HIV yang dilaporkan sampai
dengan Juni 2018 sebanyak 301.959 jiwa (47% dari estimasi ODHA jumlah
orang dengan HIV/AIDS tahun 2018 sebanyak 640.443 jiwa) dan paling
banyak ditemukan di kelompok umur 25-49 tahun dan 20-24 tahun. Adapun
provinsi dengan jumlah infeksi HIV tertinggi adalah DKI Jakarta (55.099),
diikuti Jawa Timur (43.399) (Kemenkes RI, 2019). Data yang diperoleh dari
rekam medis RSUD Dr. Harjono Ponorogo jumlah kunjungan pasien HIV/AIDS
pada tahun 2018 mulai dari bulan Januari sampai Desember yaitu di rawat
inap berjumlah 120 pasien di rawat jalan sebanyak 1710 pasien dan di IGD
ada 98 pasien, sedangkan pada tahun 2019 mulai bulan Januari sampai
September yaitu ada 72 pasien di rawat inap, 1441 pasien di rawat jalan dan
5
Menurut Desmawati (2013) Penyebab kelainan imun pada AIDS adalah
suatu agen viral yang disebut HIV. Retrovirus ditularkan oleh darah melalui
kontak intim dan mempunyai afinitas yang kuat terhadap limfosit T. Virus HIV
dapat menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4 sehingga dapat
merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat
Tanda dan gejala pada pasien HIV/AIDS kebanyakan orang yang terinfeksi
HIV tidak menunjukan gejala pada awal masa infeksi HIV. Gejalanya adalah
bisanya menghilang dalam waktu satu minggu sampai satu bulan. Sebelum
sampai dalam AIDS terjadi gejala pembengkakan limfa yang terjadi lebih dari
3 bulan dan di ikuti dengan gejala yang terjadi beberapa bulan hingga tahun
antara lain rasa kelemahan pada tubuh yang sangat, kondisi kulit yang kering
sehingga mudah terkelupas, berat badan yang menurun dan adanya infeksi
ARV dan adanya infeksi jamur kandidia pada mulut sehingga pasien nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh. Pada ODHA yang terganggu asupan nutrisinya
dapat berdampak pada daya tahan tubuh penderita untuk melawan virus HIV
menjadi berkurang ,dan pada kondisi ini dimanfaatkan oleh virus HIV untuk
6
pengetahuan tentang pemenuhan nutrisi pada pasien HIV/AIDS, bisa
penting dalam upaya untuk menyembuhkan dan kekebalan. Oleh karena itu,
kecukupan nutrisi makro dan mikro sangat penting bagi penderita HIV-AIDS.
disebabkan karena pengaruh dari obat ARV dan kesulitan dalam menelan
akibat infeksi dari jamur kandidia pada mulut. Edukasi mereka dengan
sesuai kondisi, memilih bahan makanan yang aman, dan pemberian makanan
tinggi protein, kaya vitamin dan mineral serta cukup air. Batasi makanan yang
luka pada mulut atau disfagia. Hindari menghidangkan cairan atau makanan
yang sangat panas. Sajikan makanan yang mudah ditelan. Jadwalkan obat-
dengan makanan, kecuali jika cairan memiliki nilai gizi (Desmawati, 2013).
7
Berdasarkan data diatas maka penulis tertarik untuk melakukan Studi
Literatur Karya Tulis Ilmiah dengan judul Asuhan Keperawatan Pada Pasien
B. Identifikasi Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
8
terutama pada masalah defisiensi pengetahuan tentang pemenuhan
nutrisi.
c. Bagi responden
penelitian dengan tema yang sama yaitu HIV/AIDS bagi peneliti yang
akan datang
9
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
AIDS.
gejala atau penyakit yang muncul akibat rusaknya sistem kekebalan tubuh
penyakit akibat sistem pertahanan tubuh yang sudah melemah atau rusak.
Dimana jika tubuh dalam kondisi normal, jenis-jenis penyakit ini biasanya akan
B. Etiologi
HIV dibedakan menjadi 2, tetapi berhubungan secara antigen, yaitu HIV-1 dan
HIV-2.
Cara kerja virus HIV adalah menyerang limfosit CD4 yang bertugas
10
Setelah memasuki tubuh, virus HIV menggunakan enzim yang di sebut
ada gejala
2. Fase infeksi HIV primer akut. Lamanya 1-2 minggu dengan gejala flulikes
illnes.
sampai 15 tahun.
5. AIDS. Muncul antara 1-5 tahun. Pada fase ini biasanya sudah didapatkan
a. Gejala mayor:
2. Diare kronis tanpa ada penyebab signifikan yang berlangsung lebih dari
1 bulan
b. Gejala minor:
11
1. Batuk menetap lebih dari 1 bulan
2. Dermatitis generalisata
4. Kandidias orofaringeal
6. Limfadenopati generalisata
D. Diagnosis
Berbeda dengan virus lain yang menyerang sel target dalam waktu singkat,
virus HIV menyerang sel target dalam jangka waktu lama, Supaya terjadi
infeksi dan virus masuk kedalam sel yakni sel darah putih.
membantu dalam melawan berbagai infeksi opportunistik pada AIDS. Hal ini
disebabkan karena sistem imunitas tidak lagi bisa mengenali organisme dan
sasaran baru untuk di eliminisasi dari tubuh akibat limfosit CD4 yang telah di
E. Assement Keperawatan
12
4. Neurologis: Vertigo, ketidak seimbangan, gangguan reflek pupil, kaku
10. Integument : kering, gatal, rash atau lesi, turgor jelek, petekie positif.
meningkat
meningkat
Berat badan IMT, frekuensi makan, nafsu makan, tebal lipatan kulit
14
Kemampuan menuntaskan aktivitas meningkat,
imunitas
menular
mobilitas fisik
program perawatan
17
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
sistem pertahanan tubuh manusia dan pada akhirnya dapat menimbulkan AIDS.
gejala atau penyakit yang muncul akibat rusaknya sistem kekebalan tubuh
18
DAFTAR PUSTAKA
19