Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam perkembangan modernitas saat ini, pengaruh globalisasi sama
sekali tidak dapat terhindarkan dari hiruk pikuk manusia dalam menjalani
kehidupan. Kehadiran teknologi sebagai tools telah banyak memberikan manfaat
kepada manusia dalam menjalankan seluruh aktifitasnya. Dalam masa sekarang di
era Revolusi Industri 4.0, Teknologi yang hadir juga mengalami perkembangan
yang pesat dari alat yang sederhana berubah menjadi super canggih. Ponsel adalah
salah satu wujud teknologi yang mengikuti perkembangan zaman sejak tahun
ditemukannya hingga saat ini dan memberikan banyak manfaat dalam
mempermudah penyampaian informasi. Selain itu, ponsel saat ini berkembang
menjadi satu dunia baru dimana pemilik ponsel dapat berlama lama menghabiskan
sebagian besar aktfitasnya hanya dalam satu genggaman tangan saja. Cahyanti dan
1
Kurniawan dalam Pratama mengatakan bahwa Ponsel adalah alat komunikasi
elektronik berfitur dan terhubung dengan internet yang berfungsi sebagai alat
pendukung berbagai aktifitas harian manusia. Ponsel dapat difungsikan juga untuk
berbagai tujuan aktifitas. Ponsel dapat digunakan untuk penyampaian informasi
yang aktual dan faktual, selain itu dapat digunakan juga untuk pengalihan stress
dalam menjalani kehidupan semisal untuk bermain games atau keperluan
kebutuhan individu lainnya selain sebagai alat komunikasi harian, Salehan dan
Neghaban dalam Fathadika 2
Telepon Seluler atau yang lazim disebut ponsel dengan berbagai fitur yang
disematkan di dalamnya membawa 2 sisi yang berbeda dalam pemanfaatannya.
Selain dapat membawa dampak positif bagi pemakainya, ponsel ternyata juga
dapat membawa dampak yang negatif, utamanya jika digunakan dalam jangka
waktu yang berlebihan di atas waktu normal rata rata pemakaian. Sehingga
penggunaan ponsel yang berlebihan dapat menyebabkan kecanduan. Kecanduan

1
Ruby Anggara Pratama, Efri Widianti, dan Hendrawati, “Tingkat Kecanduan Game Online Pada
Mahasiswa Fakultas Keperawatan,” Jurnal of Nursing Care 3, no. 2 (2020): 110–118.
2
Sarentya Fathadhika dan Dan Afriani, “SOCIAL MEDIA ENGAGEMENT SEBAGAI MEDIATOR
ANTARA FEAR OF MISSING OUT DENGAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA,” Journal of
Psychological Science and Profession 2, no. 3 (2018): 208.
tersebut disinyalir dari sikap masyarakat sekarang yang merasa tidak bisa
terpisahkan dengan ponsel mereka. Yuwanto dalam Simangunsong 3 berpendapat
bahwa ponsel tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat modern dalam
kesehariannya.
Dampak positif atas penggunaan ponsel nyatanya beriringan dengan
dampak negatifnya. Dibutuhkan pengendalian diri masing masing individu
pengguna ponsel dalam pemakaiannya, karena dapat menghadirkan multiplier
effect seperti gangguan dalam komunikasi sosial, gangguan prestasi belajar dan
gangguan prestasi di tempat kerja (Lin, dkk)4. Gangguan prestasi belajar di
sekolah atau di universitas dapat terjadi karena efek dari kecanduan ponsel
tersebut yang lebih lanjut dapat menyebabkan terjadinya prokrastinasi atau
perilaku penundaan pekerjaan pada peserta didik baik siswa maupun mahasiswa
(Afandy, dkk)5
Prokrastinasi adalah salah satu dampak negatif dari kecanduan ponsel yang
sering terjadi di tingkat pendidikan tinggi. Perilaku menunda pekerjaan yang
berkaitan dengan tugas tugas perkuliahan atau tugas akademik lainnya lazim
disebut dengan prokrastinasi akademik. Prokrastinasi akademik cenderung
dilakukan secara sengaja oleh mahasiswa sebagai peserta didik di jenjang
pendidikan tinggi dan lebih memilih untuk melakukan pekerjaan lainnya yang
justru dapat merugikan dirinya sendiri, salah satunya adalah bermain ponsel.
6
Ferrari dalam Ghufron menjelaskan bahwa seseorang yang menunda pekerjaan
biasanya tidak memiliki tujuan yang pasti untuk dilakukan dan akan membawa
dampak yang buruk bagi diri sendiri.
Kondisi prokrastinasi akademik di kalangan mahasiswa sebagai peserta
didik di tingkat pendidikan tinggi kurang mendapat perhatian dari masyarakat

3
Simon Simangunsong dan Dian Ratna Sawitri, “HUBUNGAN STRES DAN KECANDUAN
SMARTPHONE PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 SURAKARTA,” Jurnal EMPATI 6, no. 4 (2018):
52–66.
4
Yu Hsuan Lin et al., “Proposed diagnostic criteria for Smartphone addiction,” PLoS ONE 11, no.
11 (November 1, 2016).
5
Althif Afandy, “Upaya Mereduksi Prokrastinasi Akademik Pada Tugas Matematika Selama
Pandemi Covid-19 Melalui Strategi Self Regulated Learning,” Briliant: Jurnal Riset dan Konseptual
6, no. 2 (2021): 398–409, http://dx.doi.org/10.28926/brilian.
6
M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita S, Teori-teori psikologi, ed. Rose Kusumaningratri, Cetakan
II., vol. II (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2017).
khususnya kalangan pendidik. Yudistiro 7 dalam penelitiannya menunjukkan hasil
bahwa prokrastinasi akademik di kalangan mahasiswa cenderung tinggi dengan
presentare prokrastinasi akademik sebesar 7,5 % hingga 32,08%. Angka ini
terbukti menunjukkan bahwa mahasiswa dengan sengaja melakukan penundaan
pengerjaan tugas dan diikuti perasaan tidak suka terhadap tugas yang seharusnya
dikerjakan. Keterlambatan mahasiswa dalam penempuhan semester yang jauh
lebih lama dari seharusnya yaitu 8 semester atau 4 tahun adalah salah satu
indikator terjadinya prokrastinasi akademik di kalangan mahasiswa.
Keterlambatan tersebut disebabkan banyak faktor diantaranya adalah tidak
terpenuhinya nilai mata kuliah yang seharusnya diambil dalam semester berjalan
yang disebabkan oleh penundaan tugas dari dosen sehingga berpengaruh terhadap
nilai yang seharusnya mereka dapatkan. Jika mereka mendapatkan nilai terendah
(D atau E) pada beberapa mata kuliah dan harus mengulang mata kuliah pada
semester berikutnya, maka sudah dapat dipastikan mereka akan mengalami
keterlambatan kelulusan dari pendidikan tinggi yang seharusnya dapat selesai 8
semester atau 4 tahun. Dengan terjadinya prokrastinasi akademik di kalangan
mahasiswa dimana seharusnya mahasiswa berdiri sebagai pondasi cendekiawan di
Indonesia, maka dikhawatirkan dapat menyebabkan penurunan kualitas
pendidikan di Indonesia dan capaian kompetensi lulusan pendidikan tinggi yang
semakin merosot. Sehingga tujuan pendidikan di Indonesia untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa tidak dapat atau mustahil tercapai dengan mudah.
Fenomena prokrastinasi akademik yang disebabkan kecanduan ponsel dan
lemahnya pengendalian diri ditengarai juga terjadi di IAIN Kediri. Untuk itu,
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh tingkat
kecanduan ponsel dan tingkat pengendalian diri terhadap prokrastinasi akademik
mahasiswa baik secara parsial maupun simultan dengan dikhususkan pada
mahasiswa tingkat semester 4. Karena peneliti beranggapan bahwa semester 4
adalah semester tengah yang biasanya mahasiswa mulai merasakan kejenuhan
dalam perkuliahan sehingga menyebabkan mahasiswa melakukan hal yang kurang
bermanfaat, menyibukkan diri dengan ponselnya dan lemah dalam pengendalian

7
Yudistiro Yudistiro, “Hubungan Prokrastinasi Akademik dengan Prestasi Belajar Pada Siswa yang
Aktif dalam Kegiatan Ekstrakurikuler,” Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi 4, no. 2 (2016): 305–
309.
diri. Dari semester 4, mahasiswa cenderung mulai malas dalam pengerjaan tugas,
sehingga menyebabkan terjadinya pengulangan mata kuliah di semester
berikutnya yang berujung pada keterlambatan kelulusan mahasiswa nantinya.
Pengawasan tenaga pendidik dalam hal ini dosen dan orang tua sangatlah
dibutuhkan ketika mahasiswa memasuki semester 4. Pembatasan penggunaan
ponsel diluar kemanfaatan positif dan penanaman nilai prinsip diri guna kontrol
diri menjadi penting untuk diterapkan. Sehingga nantinya mahasiswa semester 4
dapat memperoleh nilai pengerjaan tugas yang maksimal, tidak terbiasa menunda
pekerjaan atau tugas akademik dan dapat lulus sesuai dengan harapan individu,
orang tua maupun lembaga. Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk membuat
penelitian dengan judul “Pengaruh Kecanduan Ponsel dan Pengendalian Diri
terhadap Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Semester 4 Program Studi
Psikologi Islam Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Kediri”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka diperoleh beberapa
rumusan masalah yang perlu untuk diteliti, yaitu :
1. Apakah Kecanduan Ponsel berpengaruh secara parsial terhadap
Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Semester 4 Program Studi
Psikologi Islam Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Kediri?
2. Apakah Pengendalian Diri berpengaruh secara parsial terhadap
Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Semester 4 Program Studi
Psikologi Islam Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Kediri?
3. Apakah Kecanduan Ponsel dan Pengendalian Diri secara simultan
berpengaruh terhadap Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Semester 4
Program Studi Psikologi Islam Fakultas Ushuluddin dan Dakwah
IAIN Kediri?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab seluruh
permasalah yang ada dalam penelitian yaitu :
1. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh Kecanduan Ponsel secara
parsial terhadap Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Semester 4
Program Studi Psikologi Islam Fakultas Ushuluddin dan Dakwah
IAIN Kediri
2. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh Pengendalian Diri secara
parsial terhadap Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Semester 4
Program Studi Psikologi Islam Fakultas Ushuluddin dan Dakwah
IAIN Kediri
3. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh Kecanduan Ponsel dan
Pengendalian Diri secara simultan terhadap Prokrastinasi Akademik
Mahasiswa Semester 4 Program Studi Psikologi Islam Fakultas
Ushuluddin dan Dakwah IAIN Kediri

D. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini memberikan manfaat atau kegunaan sebagai berikut :
1. Kegunaan Teoritis
Hasil dari penelitian ini kedepannya dapat digunakan sebagai
informasi atau referensi ilmu pengetahuan yang dapat memberikan
pengaruh bagi peningkatan wawasan khususnya dalam bidang ilmu
psikologi ditinjau dari sisi aspek kecanduan ponsel, pengendalian diri dan
prokrastinasi akademik.

2. Kegunaan Praktis
a. Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian ini akan berguna bagi mahasiswa sebagai
pengingat dari bahaya penundaan pengerjaan tugas akademik, efek
negatif kecanduan ponsel dan pentingnya pengendalian diri. Dapat
mengetahui salah satu penyebab kegagalan studi sehingga dapat
menghindarinya.

b. Bagi Dosen
Hasil penelitian ini dapat menunjukkan kepada Dosen untuk lebih
aktif dalam melakukan pengawasan terhadap mahasiswa,
memperhatikan indikasi terjadinya prokrastinasi akademik di kalangan
mahasiswa dan sebagai bahan dalam melakukan pembinaan terhadap
mahasiswa.
c. Bagi Orang Tua atau Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengingatkan kembali para
orang tua dan masyarakat akan bahaya kecanduan ponsel dan
lemahnya pengendalian diri pada diri anak muda yang dapat
mengakibatkan prokrastinasi akademik pada mahasiswa serta
pentingnya penanaman prinsip orang tua kepada anak dalam ketekunan
menimba ilmu di jenjang pendidikan tinggi.

E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang
kebenarannya harus diuji secara empiris (Marihot, dkk)8. Dalam penelitian
terdapat hipotesis yang dimunculkan untuk mempermudah memahami adanya
atau tidaknya pengaruh antar variabel yang akan diteliti, yaitu :
1. H0: Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Kecanduan Ponsel
terhadap Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Semester 4 Program
Studi Psikologi Islam Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Kediri
secara parsial.
H1: Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Kecanduan
Ponsel terhadap Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Semester 4
Program Studi Psikologi Islam Fakultas Ushuluddin dan Dakwah
IAIN Kediri secara parsial.
2. H0: Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Pengendalian Diri
terhadap Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Semester 4 Program
Studi Psikologi Islam Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Kediri
secara parsial.
H1: Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Pengendalian
Diri terhadap Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Semester 4 Program
Studi Psikologi Islam Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Kediri
secara parsial.
8
Yudi Marihot, Sapta Sari, dan Anis Endang, “Buku Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif,”
Jurnal Multidisiplin Madani (MUDIMA) Vol. 1 (Maret 1, 2022).
3. H0: Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Kecanduan Ponsel
dan Pengendalian Diri terhadap Prokrastinasi Akademik Mahasiswa
Semester 4 Program Studi Psikologi Islam Fakultas Ushuluddin dan
Dakwah IAIN Kediri secara simultan.
H1: Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Kecanduan
Ponsel dan Pengendalian Diri terhadap Prokrastinasi Akademik
Mahasiswa Semester 4 Program Studi Psikologi Islam Fakultas
Ushuluddin dan Dakwah IAIN Kediri secara simultan.

F. Asumsi Penelitian
Asumsi merupakan suatu gambaran sangkaan, perkiraan, satu pendapat
atau kesimpulan sementara, atau suatu teori sementara yang belum dibuktikan dan
dapat diartikan sebagai sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima
oleh penyelidik. Adapun asumsi yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah :
Prokrastinasi Akademik Mahasiswa dipengaruhi oleh tingginya kecanduan ponsel
dan lemahnya pengendalian diri.

G. Penegasan Istilah atau Definisi Operasional Variabel


Definisi operasional diperlukan untuk menjelaskan supaya ada kesamaan
penaksiran dan tidak mempunyai arti yang berbeda-beda. Untuk menggambarkan
secara lebih operasional, variabel dalam penelitian ini dikemukakan sebagai
berikut:
1. Pengertian Pengaruh
Dalam KBBI, pengaruh didefinisikan sebagai daya yang ada atau
muncul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak,
kepercayaan atau perbuatan seseorang (KBBI)9 Surakhmad dalam
10
Riski juga menjelaskan bahwa pengaruh adalah kekuatan yang
muncul dari suatu benda atau orang dan juga gejala dalam yang dapat
memberikan perubahan terhadap apa-apa yang ada di sekelilingnya.

9
“Kamus Besar Bahasa Indonesia,” PT (Persero) penerbitan dan percetakan., 2008.
10
Riski Riski, Agus Sukirno, dan Peni Ramanda, “Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Ditinjau dari
Keaktifan Berorganisasi,” Indonesian Journal of Educational Counseling 6, no. 2 (Juli 14, 2022):
111–117.
Maka dapat disimpulkan, bahwa pengaruh adalah daya yang timbul
dari sesuatu untuk menimbulkan perubahan yang ada di sekitarnya.
2. Pengertian Kecanduan
11
Menurut Ayu Kecanduan merupakan perasaan yang sangat kuat
terhadap sesuatu yang diinginkannya sehingga ia akan berusaha untuk
mencari sesuatu yang sangat diinginkan itu. Wulandari12 menjelaskan
bahwa Kecanduan merupakan perilaku ketergantungan dengan suatu
fasilitas yang menjadi kebiasaan. Maka dapat disimpulkan bahwa
kecanduan merupakan perasaan atau perilaku ketergantungan yang ada
dalam diri seseorang sehingga menyebabkan inidividu tersebut
melakukan kegiatan dengan intensitas yang berulang.
3. Pengertian Ponsel
Ponsel adalah salah satu produk dari teknologi yang telah mengubah
perilaku komunikasi manusia dengan menembus ruang dan waktu.
Orang yang berjarak ribuan kilometer bisa saling berkomunikasi
sambil saling menatap lawan bicaranya di dan hanya dengan
menggunakan media ponsel. (Kogoya)13. Sutarman dalam Anthony14
menjelaskan bahwa ponsel adalah suatu alat yang digunakan dalam
berkomunikasi dari dua arah bahkan lebih untuk saling berbicara
dengan tidak ada lagi batasan jarak dan waktu. Maka dapat
disimpulkan bahwa ponsel adalah alat komunikasi berteknologi
canggih yang dapat digunakan sebagai proses penyampaian informasi
antar manusia tanpa berbatas jarak dengan berbagai fitur yang dimiliki.
4. Pengertian Pengendalian Diri
11
Lestari Ayu dan Sahat Saragih, “Interaksi Sosial dan Konsep Diri dengan Kecanduan Games
Online pada Dewasa Awal,” Persona:Jurnal Psikologi Indonesia 5, no. 2 (Mei 2016): 167–173,
diakses Januari 11, 2023, https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/persona/article/download/
734/663.
12
Rizki wulandari dan Netrawati Netrawati, “Analisis Tingkat Kecanduan Media Sosial pada
Remaja,” Jurnal Riset Tindakan Indonesia 5, no. 2 (Desember 2020): 41–46, diakses Januari 11,
2023, https://jurnal.iicet.org/index.php/jrti.
13
Dekinus Kogoya, “Dampak Penggunaan Handphone Pada Masyarakat (Studi Pada Masyarakat
Desa Piungun Kecamatan Gamelia Kabupaten Lanny Jaya Papua,” e-journal “Acta Diurna” 4, no. 4
(2015): 14, diakses Januari 11, 2023, https://media.neliti.com/media/publications/93163-ID-
dampak-penggunaan-handphone-pada-masyara.pdf.
14
Ary Antony Putra et al., “Pengaruh Penggunaan Handphone Pada Siswa Sekolah Dasar,” Al-
Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan 18, no. 1 (2021): 79–89, diakses Januari 11, 2023,
https://journal.uir.ac.id/index.php/alhikmah/article/download/6531/3225.
Pengendalian diri menurut Roosianti dalam Pradina15 yaitu
kemampuan untuk mengendalikan perilaku, cenderung untuk menarik
perhatian, keinginan untuk mengubah perilaku agar sesuai untuk orang
lain, menyenangkan orang lain, selalu konform dengan orang lain,
serta menutup perasaannya. Zulfah16 mengungkapkan bahwa
Pengendalian diri adalah karakter yang baik sangat penting dimiliki
oleh setiap orang. Ia merupakan seperangkat kemampuan mendasar
dan atribut personal yang melekat pada diri individu untuk mengatur
tindakan yang akan membentuk pola prilaku dilingkungannya, yang
meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Maka, dapat
disimpulkan bahwa pengendalian diri merupakan kemampuan untuk
menahan atau mengendalikan diri prilaku seseorang dengan
mempertimbangkan berbagai kosekuensi dalam situasi tertentu agar
mampu diterima dalam lingkungannya.
5. Pengertian Prokrastinasi Akademik
Prokrastinasi akademik merupakan suatu perilaku individu yang suka
menunda-nunda waktu untuk mengerjakan suatu tugas yang diberikan
oleh dosen sehingga dapat mengakibatkan Mahasiswa menjadi malas
dan sering mengalami kegagalan dalam akademik (Jamila)17. Ji Won
Youdi dalam Damri18 menyatakan bahwa Prokrastinasi akademik yang
dilakukan mengarah kepada hal-hal yang bersifat menyenangkan
seperti menonton film hingga berjam-jam, games online, kegiatan ini
lebih disenangi daripada mengerjakan tugas akademik, sehingga
terdapat keterlambatan dalam mengumpulkan tugas perkuliahan. Azar
dalam Saman19 juga menjelaskan bahwa Prokrastinasi adalah suatu
kecenderungan untuk menunda dalam memulai maupun
15

16
Zulfah, “Karakter : pengendalian diri,” Jurnal pendidikan agama islam 1, no. 1 (2021): 28–33,
diakses Januari 11, 2023, https://journal.unismuh.ac.id/index.php/iqra/article/download/5803/
3733.
17
Jamila, “Konsep Prokratinasi Akademik Mahasiswa,” Jurnal EduTech 6, no. 2 (2020): 257–261.
18
Damri Damri, Engkizar Engkizar, dan Fuady Anwar, “HUBUNGAN SELF-EFFICACY DAN
PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN TUGAS PERKULIAHAN,”
JURNAL EDUKASI: Jurnal Bimbingan Konseling 3, no. 1 (2017): 74.
19
Abdul Saman, “Analisis Prokrastinasi Akademik Mahasiswa (Studi Pada Mahasiswa Jurusan
Psikologi Pendidikan Dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan),” Jurnal Psikologi Pendidikan &
Konseling 3, no. 2 (2017): 55–62, diakses Januari 11, 2023, http://ojs.unm.ac.id/index.php/JPPK.
menyelesaikan pekerjaan secara keseluruhan, tetapi melakukan
aktivitas lain yang tidak berguna. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Prokrastinasi Akademik adalah kegiatan menunda pekerjaan atau tugas
akademik yang seharusnya dilakukan oleh mahasiswa dengan
melakukan kegiatan yang tidak bermanfaat sehingga menyebabkan
kegagalan akademik.

Dengan diutarakannya definisi operasional variabel di atas, maka peneliti


menentukan 3 variabel dengan 2 variabel bebas dan 1 variabel terikat
sebagaimana berikut :
1. Variabel bebas
(X1) Kecanduan Ponsel
Bentuk perilaku kecanduan terhadap penggunaan smartphone sebagai
bentuk dari gangguan kontrol diri secara impulsif yang dapat
menimbulkan masalah, tetapi masalah yang ditimbulkan lebih ringan
dari kecanduan alkohol maupun obat-obatan terlarang.
(X2) Pengendalian Diri
Usaha untuk menghambat kebiasaan, hasrat, reaksi otomatis individu,
memodifikasi perilaku, dan mengatur tindakan yang akan dilakukan
oleh individu dengan mempertimbangkan beberapa dampak dalam
berbagai situasi demi mencapai tujuannya.

2. Variabel terikat
(Y) Prokrastinasi Akademik
Perilaku yang dilakukan oleh individu dalam menunda untuk memulai
maupun menyelesaikan tugas-tugas akademiknya secara sia-sia, dan
lebih memilih hal-hal lain yang lebih menyenangkan dan disukai untuk
dikerjakan.

Anda mungkin juga menyukai