Dosen Pembimbing
Erika, M.Kep., Sp.KMB., PhD
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2020
Topik : Kualitas Tidur Mahasiswa terkait media pembelajaran Daring
Alasan Deskripsi
Pembelajaran Daring merupakan trend Pendidikan dengan jarak jauh
pada masa pandemic covid-19 saat ini merupakan alternative yang digunakan
untuk saat ini oleh setiap universitas
untuk melaksanakn proses pendidikan
meskipun tidak dengan tatap muka di
tengah pandemic covid-19 ini.
(Placentum Jurnal Ilmiah Kesehatan
dan Aplikasinya,2020)
Adanya transformasi pembelajaran di Melalui kementerian pendidikan dan
Indonesia kebudayaan pemerintah telah melarang
perguruan tinggi untuk melaksanakan
perkuliahan tatapmuka (konvensional)
dan memerintahkan untuk
menyelenggarakan perkuliahan atau
pembelajaran secara daring. ( Surat
Edarana Kemendikbud Dikti No.1 tahun
2020)
Penggunaan Smartphone yang Penggunaan Smartphone semakin
meningkat sebagai media pembelajaran meningkat selama dekade terakhir ini
terutama pada kalangan remaja. (Jurnal
Kedokteran 2019)
Dampak penggunaan Smartphone Pengguna Smartphone sering kali tidak
memperhatikan dampak negated dari
tingginya intensitas penggunaan
smartphone terhadap kesehatan terutam
terhadap kualitas tidur seseorang.
(Pengaruh penggunaan smartphone
tergadapa kualitas tidur mahasiswa
Universitas Sriwijaya, 2019)
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Wabah corona virus disease 2019 (Covid-19) yang telah melanda 215
negara di dunia, memberikan tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan,
khususnya Perguruan Tinggi. Untuk melawan Covid-19 Pemerintah telah
melarang untuk berkerumun, pembatasan sosial (socialdistancing) dan
menjaga jarak fisik (physicaldistancing), memakai masker dan selalu cuci
tangan. Melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah telah
melarang perguruan tinggi untuk melaksanakan perkuliahan tatap muka
(konvensional) dan memerintahkan untuk menyelenggarakan perkuliahan atau
pembelajaran secara daring (Surat Edaran Kemendikbud Dikti No. 1 tahun
2020). Perguruan tinggi dituntun untuk dapat menyelenggarakan pembelajaran
secara daring atau online (Firman & Rahayu, 2020).
Pembelajaran secara daring dan bekerja dari rumah bagi para tenaga
pendidik merupakan perubahan yang harus dilakukan oleh dosen untuk
tetap mengajar mahasiswa. Pendidikan dengan jarak jauh memiliki tujuan
agar mutu pendidikan meningkatkan dan relevansi pendidikan serta
meningkatkan pemerataan akses dan perluasan pendidikan. Pendidikan
jarak jauh yang diselenggarakan dengan penjaminan kualitas yang baik dan
sesuai dengan kebutuhan pemangku kepentingan merupakan salah satu
mekanisme perluasan akses pendidikan tinggi.
Pembelajaran secara daring tersebut membuat setiap instansi baik dosen
maupun mahasiswa terpaksa untuk menggunakan media elektronik berupa
handphone maupun laptop di setiap kegiatannya. Smartphone merupakan
sebutan dari telepon pintar yang memiliki kemampuan seperti komputer dan
dilengkapi dengan sistem operasi yang canggih (Rahma, 2015). Smartphone
memungkinkan penggunanya untuk tetap terhubung dengan pengguna lain
tanpa batas ruang dan waktu melalui fasilitas-fasilitas yang dimiliki, seperti
SMS (Short Message Service), telepon dan fasilitas internet (Dewi, 2017).
Lebih dari separuh penduduk di dunia menggunakan smartphone dan pasarnya
berkembang pesat. Pada tahun 2014, diperkirakan sebanyak 6,9 miliar orang
menggunakan gadget (WHO, 2014). Dari total populasi dunia sebanyak 7,676
milyar, 5,112 milyar diantaranya merupakan pengguna mobile phone.
Indonesia dengan jumlah penduduk sebanyak 268,2 juta, 150 juta diantaranya
merupakan pengguna internet, jumlah tersebut meningkat 13% dari tahun
2018 dimana akses internet menggunakan mobile phone (Hootsuite, 2019).
Penggunaan smartphone yang berlebih dapat memberikan dampak negatif
yang tidak diinginkan, terutama terhadap kesehatan penggunanya. Salah satu
dampak negatif penggunaan smartphone adalah terganggunya kualitas tidur.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh pujiasih (2020) didapatkan bahwa Pada
saat pembelajaran online maka komunikasi jarak jauh tidak lepas dengan
penggunaan telepon genggam, tablet, atau laptop berikut koneksi internet yang
dapat dimanfaatkan sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran. Pencarian
bahan ajar sebagai materi diskusi atau pemanfaatan berbagai video
pembelajaran yang tersedia gratis di berbagai situs-situs pendidikan untuk
menujang pembelajaran ini sangat dibutuhkan pada saat seperti ini.
Pembelajaran dengan kegiatan variatif meliputi pembelajaran virtual dengan
ceramah, pembelajaran online melalui google classroom, pembelajaran
kooperatif untuk berdiskusi, pembelajaran dengan bermain game quizizz,
pembelajaran yang bisa membuat hasil karya dan bermakna serta penilaian
secara online.
Penelitian mengenai pengaruh penggunaan smartphone terhadap kualitas
tidur mahasiswa kesehatan dilakukan di India pada tahun 2017 menggunakan
metode kuantitatif dengan desain cross-sectional study. Pengumpulan data
menggunakan kuesioner PQSI (Pittsburgh Sleep Quality Index) dan SAS.
(Smartphone Addiction Scale). Hasil penelitian menunjukkan 62,7% dari 236
responden memiliki kualitas tidur rendah. Kesimpulan dari penelitian adalah
penggunaan smartphone berlebihan berisiko pada rendahnya kualitas tidur
mahasiswa kesehatan (Nowreen dan Ahad, 2018).
Sebuah penelitian dilakukan oleh Nainggolan (2017) dengan tujuan untuk
mengetahui hubungan penggunaan gadget dengan kualitas tidur pada
mahasiswa. Metode yang digunakan yaitu analitik deskriptif dengan
pendekatan crosssectional study. Teknik pengambilan sampel dilakukan
secara randomized sampling sehingga didapatkan 90 responden dimana 23
orang (25,6%) adalah laki-laki dan 67 orang (74,4%) perempuan. Hasil dari
penelitian menunjukkan adanya hubungan penggunaan gadget dengan kualitas
tidur mahasiswa (Nainggolan, 2017).
Kualitas tidur adalah ukuran dimana seseorang mendapatkan kemudahan
dalam memulai tidur dan untuk mempertahankan tidur. Kualitas tidur
seseorang dapat digambarkan dengan lama waktu tidur, dan keluhan-keluhan
yang dirasakan saat tidur ataupun setelah bangun tidur. Kebutuhan tidur
yang cukup ditentukan selain oleh faktor jumlah jam tidur (kuantitas
tidur), juga oleh faktor kedalaman tidur (kualitas tidur). Kualitas tidur yang
baik berkaitan dengan kesejahteraan fisik, kognitif dan psikologis yang lebih
baik. Memori episodik secara bertahap diasimilasi ke dalam memori jangka
panjang dan proses ini sangat dipengaruhi oleh tidur dan memori yang ada
secara spontan diaktifkan kembali dan diperkuat di otak selama waktu istirahat
Kualitas tidur yang buruk dapat menurunkan tingkat konsentrasi sehingga
menyebabkan konsentrasi buruk. Hal ini selaras dengan hasil penelitian
terhadap mahasiswa di Palembang yaitu sebanyak 171 orang (53,4%) dari 320
responden memiliki kualitas tidur dan konsentrasi yang buruk (Rahmadi,
2017). Dampak fisiologis yang muncul akibat buruknya kualitas tidur meliputi
penurunan aktivitas sehari-hari, rasa lelah, kondisi neuromuskular yang buruk,
proses penyembuhan menjadi lambat, daya tahan tubuh menurun, dan
ketidakstabilan tanda vital. Selain itu, dampak psikologis dari gangguan tidur
meliputi stress, depresi, cemas, tidak konsentrasi, dan koping tidak efektif
(Bukit, 2005). Gangguan-gangguan yang dialami karena kualitas tidur yang
buruk ini dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari (Indrawati, 2012). Oleh
karena itu, penulis bermaksud melakukan penelitian tentang “Pengaruh
Penggunaan Smartphone saat kuliah daring terhadap Kualitas Tidur
Mahasiswa FKp selama pandemi.”
B. Rumusan Masalah
Penggunaan smartphone yang berlebihan dapat berdampak buruk berupa
dampak fisiologis ataupun psikologis bagi kesehatan terutama terganggunya
kualitas tidur. Berdasarkan data dari Hootsuite (2019) yang menyatakan
bahwa 150 juta dari 268,2 penduduk Universitas Sriwijaya. Indonesia
merupakan pengguna internet, diperkuat dengan data APJII (2018) yang
menunjukkan peningkatan penggunaan internet melalui smartphone sebanyak
64,8% dari tahun 2017 dan tingginya angka penggunaan smartphone pada usia
18-25 tahun yang merupakan usia mahasiswa dimana berdasarkan data dari
Ristekdikti tahun 2019 mahasiswa terbanyak di Universitas yang ada
Sumatera Selatan terdapat di Universitas Sriwijaya serta beberapa penelitian
terdahulu yang menyatakan adanya pengaruh penggunaan smartphone
terhadap kualitas tidur mahasiswa, Pada saat pembelajaran online maka
komunikasi jarak jauh tidak lepas dengan penggunaan telepon genggam,
tablet, atau laptop berikut koneksi internet yang dapat dimanfaatkan sebagai
bagian dari kegiatan pembelajaran. Pencarian bahan ajar sebagai materi
diskusi atau pemanfaatan berbagai video pembelajaran yang tersedia gratis di
berbagai situs-situs pendidikan untuk menujang pembelajaran ini sangat
dibutuhkan pada saat seperti ini. oleh karena itu, penulis bermaksud
melakukan penelitian tentang “Pengaruh penggunaan smartphone saat kuliah
daring dengan kualitas tidur mahasiswa FKp UNRI selama pandemic”
C. Tujuan penelitian
1.1. Tujuan umum
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh penggunaan
smartphone saat kuliah daring terkait dengan kualitas tidur mahasiswa
FKp UNRI.
1.2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah :
1. Mengidentifikasi kualitas tidur mahasiswa FKp UNRI pada masa
pandemic Covid-19
2. Mengidentifikasi intensitas penggunaan smartphone oleh mahasiswa
FKp UNRI selama kuliah daring
3. mengidentifikasi pengaruh penggunaan smartphone terhadap kualitas
tidur mahasiswa FKp UNRI
D. Manfaat penelitian
1.1. Manfaat bagi mahasiswa
1. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam
menggali informasi mengenai pengaruh penggunaan smartphone
terhadap kualitas tidur mahasiswa.
2. Dengan penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan
peneliti dalam melakukan penelitian kuantitatif.
1.2. Manfaat bagi institusi pendidikan Keperawatan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan
referensi untuk penelitian selanjutnya terkait pengaruh smartphone
terhadap kualitas tidur selama pembelajaran daring selama pandemi
Covid-19
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Smartphone
1. Definisi smartphone
Smartphone adalah telepon genggam yang mempunyai
penggunaan dan fungsi yang menyerupai komputer dapat digunakan
sebagai alat peraga atau sebuah alat pemberi informasi kepada seseorang.
Secara klasifikasi belum ada standart pabrik yang menentukan arti dari
ponsel cerdas. Bagi beberapa orang mengartikan smartphone sebagai
telepon yang berkerja menggunakan seluruh perangkat lunak sebagai
sistem operasi yang menyediakan hubungan standard an mendasar bagi
pengembangan aplikasi (Budiono 2013, lihat juga pada Musyrif 2018).
Bagi sebagian yang lainnya, ponsel cerdas hanyalah merupakan sebuah
telepon yang menyajikan fitur canggih seperti seperti surat elektronik,
internet dan kemampuan membaca buku clektronik (e-book), serta dapat
menyambung VGA. Dengan kata lain, ponsel pintar adalah merupakan
computer kecil yang mempunyai kemampuan sebuah telepon.
Singkatnya, smartphone adalah suatu perangkat yang
memungkinkan penggunanya untuk melakukan panggilan telepon,
sekaligus memiliki fitur yang sebelumnya hanya dimiliki oleh (PDA)
personal digital assistant atau komputer. Seperti kemampuan menerima
atau mengirim e-mail, dan editing dokumen bahkan dalam
perkembangannya alat ini juga dapat digunakan sebagai media dalam
belajar.
Penggunaan media smartphone sebagai sumber belajar ini
didukung oleh fitur yang dimiliki oleh piranti canggih tersebut, fitur-fitur
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Sistem Operasi
Secara umum, smartphone memiliki system operasi
memungkinkannya menjalankan berbagai aplikasi. Misalnya iOS
Blackberry, Android dan Microsoft Windows phone.
b. Apps
Sementara hampir semua ponsel memiliki beberapa jenis
perangkat lunak. Smartphone memilki kemampuan yang lebih baik
lagi. Smartphone memungkinkan penggunanya untuk membuat
dan mengedit dokumen Microsoft office, atau setidaknya dapat
melihat file. Perangkat smartphone juga memiliki kemampuan
men-download berbagai aplikasi seperti software keuangan,
personal assistant, dan bahkan dilengkapi dengan GPS, editing foto
serta dapat menjalankan multimedia.
c. Web accsess
Smartphone dapat mengakses internet pada kecepatan yang
lebih tinggi, berkat pertumbuhan Jaringan 4G LTE, serta
penambahan dukungan wi-fi membuat akses berselancar di dunia
maya bisa semakin mandiri dan efisien,
d. . Keyboard Qwerty
Smartphone umumnya sudah dilengkapi dengan keyboard
Qwerty. Keyboard ini dapat berupa fisik maupun virtual
e. Messaging
Semua ponsel dapat mengirim dan menerima pesan teks,
tapi apa yang membuat smartphone lebih unggul adalah
kemampuannya menangani e-mail. Alat ini dapat disinkronisasikan
dengan e-mail, sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja.
f. Memory
Biasanya kapasitas internal memori yang terdapat pada
smartphone jauh lebih besar dibandingkan dengan handphone
biasa. Selain terdapat memori internal kita juga dapat
menambahkan tambahan memori supaya dapat menampung data-
data yang lebih banyak
g. Processor
Kecepatan menjadi pertimbangan khusus bagi para
pengguna smartphone. Beberapa perangkat ini menawarkan
kecepatan data 3G hingga kecepatannya mencapai 7 kali kecepatan
3G serta yang terbaru adalah High Speed Downlink Package
Access (HSDPA ) atau 3.5G yang 4G/LTE yang memiliki
kecepatan 10 kali lipat kecepatan 3G.
Menurut Kustandi (2011) Semakin canggih dan mudahnya
mengakses piranti-piranti multimedia membuat pembelajaran
berbasis multimedia sudah menjadi trend, karena media ini meliki
kombinasi dari beberapa media yang dapat memanipulasi audio,
video maupun grafis. Pengembangan media ini sedang difokuskan
pada perangkat computer yang memiliki perkembangan yang
sangat pesat. Keberadaan internet juga menyumbang peningkatan
computer sebagai sumber belajar, warna dalam internet terdapat
sumber belajar yang relative tidak terbatas bagi mahasiswa.
Kelebihan dari multimedia ini adalah memberikan kemudahan bagi
mahsiswa untuk belajar individu maupun kelompok. Namun,
perkembangan yang sangat pesat pada teknologi telepon genggam
(hp) membuat hp yang memiliki kemampuan mencari data dan
informasi, serta memiliki kemampuan memanipulasikan suatu
objek sehingga dapat digunakan sebagai sumber belajar dan
pembelajaran.
2. Fungsi smartphone
Beberapa fungsi dari smartphone, antara lain:
a. Digunakan untuk menyimpan informasi
Variabel pengganggu
Smartphone
Tugas kuliah
E. Hipotesis penelitian
Berdasarkan kerangka konsep penelitian, maka Hipotesis dalam
penelitian ini adalah
1. Hipotesis nol
H0 : tidak adanya pengaruh antara Penggunaan Smartphone saat daring
dengan Kualitas Tidur
2. Hipotesis alternative
Ha : adanya pengaruh antara Penggunaan Smartphone saat daring
dengan Kualitas Tidur.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan desain
penelitian menggunakan metode Observasional, yaitu mencoba menggali
bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Penelitian ini
bertujuan untuk memperoleh informasi tertentu untuk menjelaskan adanya
hubungan Penggunaan Smartphone terhadap kualitas tidur mahasiswa FKp
UNRI. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional
Study. Desain ini digunakan untuk mempelajari dinamika korelasi antara
faktor-faktor risiko dan efek, dengan cara pendekatan, observasional atau
pengumpulan data sekaliggus pada suatu saat.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini dilakukan di Fakultas Keperawatan Universitas
Riau yang ada di Pekanbaru. Lokasi ini dipilih dengan alasan untuk
mengetahui seberapa pengaruh penggunaan Smartphone saat kuliah daring
terhadap kualitas tidur mahasiswa FKp UNRI selama pandemi Covid-19.
Penelitian ini dimulai bulan Desember 2020 sampai Maret 2021,
diawali dengan kegiatan penyusunan proposal, pengumpulan data,
dilanjutkan dengan pengolahan hasil dan penulisan laporan penelitian.
Pengambilan data dilaksanakan yaitu dari bulan Januari sampai Maret.
4 PQ
n=
d2
0,52 1
=4 2 = = 400
0,05 0,0025
D. Etika Penelitian
Langkah pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah memberikan
penjelasan tentang judul, tujuan, manfaat dan dampak positif secara tidak
langsung kepada pengasuh di panti asuhan.
Dalam informed consent yang diberikan berisi prinsip etik, yaitu:
1. Autonomy (kebebasan)
Peneliti memberikan kebebasan untuk menentukan apakah
responden bersedia atau tidak untuk mengikuti kegiatan penelitian
secara suka rela dengan memberikan tanda tangan pada lembar
informed consent. Tujuan, manfaat, dan resiko yang mungkin terjadi
pada pelaksanaan penelitian dijelaskan, sebelum responden
memberikan persetujuan. Responden juga diberi kebebasan untuk
mengundurkan diri pada saat penelitian jika responden
menghendakinya.
2. Anonimity (kerahasiaan)
Peneliti menjaga kerahasiaan identitas responden dengan tidak
menuliskan nama sebenarnya, tetapi dengan kode responden
sehingga responden merasa aman dan tenang.
3. Confidentially
Peneliti menjaga kerahasiaan identitas responden dan
informasi yang diberikan. Semua catatan dan data responden
disimpan sebagai dokumentasi penelitian.
4. Non maleficence
Pada saat pendidikan kesehatan berlangsung, peneliti meminta
pengasuh lain atau teman responden ikut mendampingi untuk
memberikan rasa nyaman kepada responden.
5. Beneficence
Hasil penelitian memiliki potensi untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan keterampilan ibu pengasuh dalam
pemantauan perkembangan balita sehingga penyimpangan
perkembangan dan keterlambatan perkembangan dapat terdeteksi
secara dini.
6. Justice
Penelitian ini tidak melakukan diskriminasi pada kriteria yang
tidak relevan saat memilih subjek penelitian, namun berdasarkan
alasan yang berhubungan langsung dengan masalah penelitian.
E. Definisi Operasional
1. Variabel Bebas :Smartphone
a) Definisi
Smartphone adalah telepon genggam yang mempunyai
penggunaan dan fungsi yang menyerupai komputer dapat
digunakan sebagai alat peraga atausebuah alat pemberi informasi
kepada seseorang.
2. Varibel bebas: Daring
a) Definisi
Pembelajaran daring merupakan pembelajaran “dalam jaringan”
sebagai terjemahan dari istilah online yang bermakna dan
tersambung ke dalam jaringan komputer pembelajaran (online)
sebagai strategi pembelajaran yang menyenangkan bagi
pembelajar (mahasiswa) karena dapat menyimaknya dengan
melalui smartphone , laptop, maupun komputer bukan hanya
sekedar menyimak buku.
3. Variabel Terikat: Kualitas Tidur Mahasiswa
a) Defenisi
Kualitas Tidur dapat didefinisikan sebagai kepuasan seseorang
terhadap pengalaman tidur, mengintegrasi aspek inisiasi tidur,
perawatan tidur, kuantitas tidur dan penyegaran saat bangun
tidur.
b) Alat Ukur: Lembar Kuisioner Tidur
c) Skala: PSQI ( Pittsburgh Sleep Quality Index)
d) Skor:
0= Sangat Kurang
1= Kurang
2= baik
3= sangat baik
F. Alat Pengumpulan data
Instrument penelitian yang digunakan berupa Kuesioner Kualitas
tidur (PSQI).
G. Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini sudah dilakukan uji
validitas dan reabilitas pada Penelitian mengenai pengaruh penggunaan
smartphone terhadap kualitas tidur mahasiswa kesehatan dilakukan di
India pada tahun 2017 menggunakan metode kuantitatif dengan desain
cross-sectional study. Pengumpulan data menggunakan kuesioner PQSI
(Pittsburgh Sleep Quality Index) dan SAS. (Smartphone Addiction Scale).
Hasil penelitian menunjukkan 62,7% dari 236 responden memiliki kualitas
tidur rendah.
H. Prosedur Pengumpulan Data
Sebelum dilakukan pengumpulan data, peneliti mengikuti prosedur
pengumpulan data sebagai berikut:
1. Prosedur Administratif
Setelah mendapatkan izin penelitian, kemudian peneliti
menyampaikan surat tersebut kepada kepala pimpinan FKp UNRI,
kemudian peneliti mendapatkan izin formal dari kepala pimpinan
untuk melakukan penelitian.
2. Prosedur Teknis
a. Mengumpulkan Pengumpul data yang memenuhi kriteria.
b. Peneliti memperkenalkan diri kepada responden, menjelaskan
tentang tujuan dan manfaat penelitian, serta prosedur penelitian
kepada responden.
b. Peneliti memberikan lembar informed consent pada responden
yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini dan meminta
responden menandatangani informed consent tersebut.
c. Selanjutnya peneliti menggunakan instrument kuesioner untuk
mengetahui pengaruh penggunaan smartphone saat daring
terhadap kualitas tidur.
1. Pengolahan Data
a. Editing Data
konsisten.
b. Coding Data
c. Entry Data
Data yang sudah terkumpul dimasukkan dalam
d. Cleaning Data
2. Analisa Data
a.Analisa Multivariat
Digunakan untuk mengetahui variable yang lebih erat
hubungannya dengan variabel dependen penelitian ini
menggunakan