Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pandemi Covid-19 merupakan suatu musibah yang memilukan bagi seluruh penduduk di

seluruh dunia. Pandemi ini diperkirakan muncul diakhir tahun 2019, Sejak saat itu seluruh

segmen kehidupan manusia di bumi terganggu, khususnya sekmen pendidikan. Indonesia

merupakan salah satu negara yang mengalami dampak pandemi Covid-19 yang telah mengambil

kebijakan terkaitpelaksanaan proses belajar mengajar di seluruh jenjang pendidikan. Kebijakan

ini terdapat dalam surat edaran Nomor 4 Tahun 2020 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yaitu,

oleh Nadiem Anwar Makarim tentang pelaksanaan pendidikandalam masa darurat Covid-19

(Mendikbud, 2020).

Pandemi Covid-19 menjangkau seluruh lapisandan tingkatan pendidikan di Indonesia

mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Tidak hanya menutup sekolah dan tempat

mengajar, pemerintah pun mengambil keputusan untuk melakukan physical distancing dan social

distancing sebagai suatu protokol kesehatan yang diharuskan oleh World Health Organization

(WHO). Seluruh kegiatan belajar mengajar khususnya bagi siswa dan mahasiswa dilakukan

dirumah (workfromhome). Hal itu dilakukan untuk mengurangi kontak fisik secara massal

sehingga dapat memutus mata rantai penyebaran virus tersebut. Penggunaan media online atau

multimedia merupakan salah satu solusi yang digunakan agar peserta didik mampu memahami

materi pelajaran walaupun pada saat pandemi dengan baik (Mustakim, 2020).

Institusi perguruan tinggi yang sebelumnya


1 dilakukan pembelajaran dengan tatap muka

di kampus, kini harus beradaptasi pada model pembelajaran daring untuk keberlangsungan

proses belajar mengajar pada masa pandemi Covid-19 termasuk pada perguruan tinggi Institut
Kesehatan Sumatera Utara. Adanya pandemi Covid-19 menyebabkan munculnya keterbatasan

pada pelaksanaan profesi ners, berupa keterbatasan dalam praktik klinik dimana profesi ners

dilakukan dengan membatasi jumlah mahasiswa yang melakukan pendidikan praktik di rumah

sakit atau klinik untuk menghindari penambahan jumlah kasus positif Covid-19. Selain itu

pembelajaran profesi ners juga dilaksanakan secara daring seperti case study, small group

discussion, dan problem solving,serta pembuatan video pembelajaran yang dipraktikkan pada

masyarakat secara langsung di sekitar rumah tinggal mahasiswa profesi ners (Ramdaniati,

2020).

Pembelajaran online berdampak positif dan negatif bagi mahasiswa. Adapun dampak

positif pembelajaran online yaitu bisa mendapatkan materi dengan mudah dan belajar

mengevaluasi pembelajaran sendiri (Darmawan, 2019). Model pembelajaran online mampu

meningkatkan tingkat ingatan, memberikan lebih banyak pengalaman belajar, bersifat mandiri

dan interaktivitas yang tinggi (Pratiwi, 2020). Adapun dampak negatif dalam pembelajaran

online antara lain tidak semua peserta didik memiliki fasilitas yang menunjang kegiatan

pembelajaran daring, akses jaringan dan perangkat yang tidak mendukung (Maulana & Hamidi,

2020).

Menurut (Argaheni, 2020), pembelajaran daring dinilai kurang efektif, apalagi jika

pembelajaran ini diberlakukan pada program pembelajaran yang seharusnya berbasis praktek

atau klinik. Hal tersebut akan mengurangi keterampilan dan kemampuan mahasiswa dalam

melakukan praktik lapangan. Beberapa penelitian telah dilaksanakan untuk mengetahui persepsi

mahasiswa terkait pelaksanaan pembelajaran daring, khususnya semasa perkuliahan daring di

masa pandemic Covid-19. Sebuah penelitian menganalisa respon mahasiswa terkait perkuliahan

daring pasca 3 bulan pelaksanaan pembelajaran online dan menemukan bahwa mahasiswa
memiliki persepsi negatif terkait aktivitas pembelajaran daring yang dianggap menjenuhkan dan

membosankan (Ningsih, 2020). Di Institut Kesehatan Sumatera Utara setelah pemerintah

memutuskan untuk memberhentikan dan mentiadakan interaksi apapun yang dilakukan di dalam

lingkungan proses belajar-mengajar berlangsung, maka setiap program studi di Institut

Kesehatan Sumatera Utara melaksanakan pembelajaran daring. Sehingga Pembelajaran

dilaksanakan melalui aplikasi Zoom Meeting, Google Meet dan WhatsApp. Khususnya di

program studi Profesi Ners sebagian diantaranya melaksanakan praktik lapangan di tempat

mahasiswa bekerja dengan panduan yang telah diberikan.

Berdasarkan survey pendahuluan yang peneliti peroleh dari bidang akademik di Institut

Kesehatan Sumatera Utara, saat ini mahasiswa yang mengambil program studi profesi ners ada

sebanyak 40 orang yang terdiri dari 6 mahasiswa laki-laki dan 34 mahasiswa perempuan

Khususnya di Keperawatan, program pembelajaran klinik pada mahasiswa Keperawatan

setelah menyelesaikan tahap akademik yaitu pendidikan Profesi Ners. Menurut AsosiasiInstitusi

Pendidikan Ners Indonesia pada tahun 2016 mengatakan bahwa Pendidikan Profesi Ners

merupakan pendidikan akademik-profesional dengan proses pembelajaran yang menekankan

pada tumbuh-kembang kemampuan mahasiswa untuk menjadi seorang akademisi dan

professional dimana landasan tersebut mengacu pada falsafah keperawatan (Asosiasi Institusi

Pendidikan Ners Indonesia,AIPNI, 2016). Program pendidikan profesi sepenuhnya dilaksanakan

di lahan praktik seperti rumah sakit atau puskesmas untuk melatih berkomunikasi mahasiswa,

hubungan interpersonal dan keterampilan klinik selama menjalani praktik di rumah sakit

(Nursalam dalam Deka, 2021).

Sebelum memasuki praktik klinik saat profesi ners, mahasiswa diharapkan dapat

mempersiapkan dirinya dengan baik, mulai dari fisik, kepercayaan diri, pengalaman,dan
motivasi. Kesiapan memegang peranan yang penting untuk memfokuskan pikiran demi

tercapainya ntujuan keberhasilan prestasi. Sebagaimana dinyatakan oleh Mulyani (2013) bahwa

semakin baik kesiapan belajar individu maka akan semakin baik pula prestasi belajarnya.

Kesiapan individu dipengaruhi oleh minat, motivasi, status sosial ekonomi, proses

perkembangan, dan sistem pendukung (Dibenedetto & Myers 2016).

Hasil penelitian Teting, Lehyun & Angariani (2020) menyatakan bahwa masalah yang

dihadapi selama pembelajaran online antara lain gangguan jaringan (visual dan audio),

kebutuhan kuota internet, sulit berkonsentrasi dan memahami materi serta tidak adanya

kesempatan memberikan umpan balik untuk menilai pemahaman mahasiswa. Selain itu dalam

penelitian Sari (2020) menunjukkan mayoritas mahasiswa menyatakan merasakan stres sedang

(38,57%), sebagian merasakan stres berat (28,57%) dan stres ringan (32,86%) karena

pembelajaran daring saat pandemi Covid-19. Hal yang paling banyak menyebabkan stres

diantaranya kesulitan dalam memahami materi yang diberikan dengan cara daring dan

kekhawatiran akan tertular Covid-19. Pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 menyebabkan

mahasiswa mengalami penurunan motivasi terhadap studi dan peningkatan tekanan untuk lebih

banyak belajar mandiri (Grubic, Badovinac & Johri 2020).

Maka dari itu, penelitian ini dibuat untuk mengetahui bagaimana persepsi Ners muda

tentang pelaksanaan praktek profesi selama pendemi di Institut Kesehatan Sumatera Utara.

Penelitian ini dapat memunculkan fakta dan dapat menjadi bahan informasi bagi pembaca,

khususnya mahasiswa Keperawatan Institut Kesehatan Sumatera Utara dan acuan bagi peneliti

lainnya yang hendak meneliti hal yang sama dengan tujuan untuk mengembangkan strategi

metode pembelajaran daring dan praktek lapangan dalam mendukung pencapaian kompetensi

mahasiswa profesi ners


Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas dan penelitian sebelumnya yang

relevan, maka peneliti tertarik untuk meneliti mengenai persepsi Ners muda tentang pelaksanaan

praktek profesi selama pendemi di Institut Kesehatan Sumatera Utara.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah: “Bagaimana persepsi Ners muda tentang pelaksanaan praktek profesi

selama pendemi di Prodi Keperawatan Institut Kesehatan Sumatera Utara.

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui persepsi Ners muda tentang pelaksanaan praktek profesi selama

pendemi di Prodi Keperawatan Institut Kesehatan Sumatera Utara.

1.3.2. Tujuan Khusus

Untuk mengetahui persepsi Ners muda tentang pelaksanaan praktek profesi selama

pendemi di Prodi Kepera Institut Kesehatan Sumatera Utara

1.4. Manfaat Penelitian

a. BagiInstitusi Pendidikan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk bahan

pembelajaran bagi mahasiswa terkait persepsi Ners muda tentang pelaksanaan praktek

profesi selama pendemi.

b. Bagi Rumah Sakit

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan dan bahan pertimbangan bagi

Rumah Sakit, tim medis dan tenaga kesehatan lain dalam pelaksanaan praktek profesi

selama pendemi agar mahasiswa dapat termotivasi.


c. Bagi Responden

Diharapkan dengan penelitian ini mahasiswa memahani tentang bagaimana persepsi Ners

muda tentang pelaksanaan praktek profesi selama pendemi.

d. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan pada peneliti selanjutnya dalam melakukan
penelitian tentang persepsi Ners muda tentang pelaksanaan praktek profesi selama pendemi.

Anda mungkin juga menyukai