Anda di halaman 1dari 9

Pandemi Covid-19 dan Pengaruhnya terhadap Capaian Belajar

Mahasiswa S-1
Pengaruh Metode Pembelajaran secara Daring pada Masa Pandemi Covid-19
terhadap Tingkat Kepuasan Mahasiswa dalam Pencapaian Hasil Belajar

Dwiratri Mursyida Baldah


120104220007

Akuntansi Perpajakan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Padjajaran
2022
Munculnya wabah covid-19 menjadi malapetaka
yang menggemparkan seluruh dunia. Beberapa waktu
yang lalu, covid-19 telah menjadi pandemi dunia karena
penyebarannya yang sangat cepat dan luas ke berbagai
belahan Negara di dunia, tak terkecuali Indonesia. Salah
satu upaya pencegahan yang dilakukan sebagian besar
Negara di dunia pada saat itu ialah kebijakan lockdown.
Adapun, untuk menekan laju penyebaran covid-19,
pemerintah Indonesia menerapkan suatu kebijakan yang
serupa dengan lockdown, yakni kebijakan Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB). Kebijakan tersebut turut
berpengaruh pada sektor pendidikan di Indonesia.
Kegiatan pembelajaran tatap muka di seluruh tingkat
pendidikan tidak lagi dapat dilaksanakan. Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
mengeluarkan suatu kebijakan terhadap situasi tersebut
yang menyatakan bahwa kegiatan belajar dilaksanakan
di rumah guna ikut membantu memutus mata rantai
penyebaran covid-19 serta agar tidak mengganggu
proses belajar mengajar yang sedang berlangsung di
tengah masyarakat (Melinda and Lazwardi, 2020).
Beberapa pihak pendidikan termasuk universitas
menetapkan system pembelajaran daring. Kegiatan
pembelajaran tersebut dilaksanakan secara jarak jauh
dengan memanfaatkan berbagai platform media
pembelajaran daring.

Pembelajaran daring merupakan sebuah sistem


kegiatan pembelajaran yang dilakukan tanpa melalui
tatap muka secara langsung melainkan melalui jaringan
internet (https://penerbitdeepublish.com). Pembelajaran
daring juga seringkali dikenal dengan istilah
Pembelajaran Jarak Jauh (learning distance).
Pembelajaran daring dalam proses perkuliahan sebagian
besar menggunakan sistem e-learning yang terkait
dengan pemberian materi berupa bahan ajar, maupun
dalam hal lainnya.
Menurut Yanti,dkk (2020), E-Learning merupakan suatu
pembelajaran yang dalam pelaksanaannya menggunakan
media atau jasa bantuan perangkat elektronika berupa
audio, video, perangkat komputer ataupun kombinasi
ketiganya. Metode belajar daring menggunakan model
interaktif berbasis internet dan Learning Manajemen
System (LMS),seperti zoom, google meet, google drive,
dan sebagainya (Simanihuruk et al.,2019). Pembelajaran
daring menuntut setiap mahasiswa untuk lebih
memahami peranan serta penggunaan teknologi di era
modern ini. Sejalan dengan pernyataan tersebut, Gliaks
& Grant (2013), menyatakan bahwa diperlukan adanya
alat-alat pendukung perangkat mobile seperti jaringan
internet, HP/smarthphone, tablet, laptop, dan komputer
yang memadai yang dapat digunakan untuk mengakses
informasi selama proses pembelajaran daring.
Penggunaan teknologi ini berperan besar dalam proses
pembelajaran, khususnya dalam rangka tercapainya
tujuan pembelajaran jarak jauh ( Korucu & Alkan,
2011). Terdapat beberapa ciri pembelajaran daring di
dalam proses pembelajaran perkuliahan. Pertama,
pembelajaran daring terjadi melalui jaringan/internet.
Sesuai dengan pernyataan Melinda and Lazwardi
(2020), pembelajaran daring adalah proses pembelajaran
yang dilakukan melalui jaringan internet atau secara
online. Dengan kata lain, pembelajaran daring
membutuhkan koneksi jaringan atau wifi yang
dihubungkan dengan media smarthphone, laptop, atau
komputer yang memudahkan dosen dan mahasiswa
melakukan pembelajaran dari rumah untuk mencegah
penyebaran covid-19. Kedua, lebih menekankan kepada
mahasiswa untuk mengolah secara mandiri informasi
yang diberikan dosen melalui platform online. Ketiga,
pembelajaran daring menuntut mahasiswa untuk lebih
aktif selama proses kegiatan belajar. Hal ini, guna
meningkatkan capaian hasil belajar mahasiswa.
Keempat, pembelajaran daring juga menuntut dosen
untuk memilih media pembelajaran yang interaktif dan
menarik yang tentunya sesuai dengan kebutuhan
mahasiswa,dengan tetap memperhatikan mutu
pencapaian pembelajaran jarak jauh.
Dalam hal ini, seorang dosen dituntut untuk
mengimplementasikan kreativitasnya sebagai fasilitator
pembelajaran yang selama ini dilakukan secara interaktif
melalui video conference (Muhammad,2020). Kelima,
rancangan pembelajaran daring dipusatkan pada
pengajar atau mandiri serta penyampaian materi
pembelajaran menggunakan media (Hanum,2013).

Terlepas dari itu semua, kebijakan pembelajaran


daring yang diterapkan guna meminimalisir rantai
penyebaran covid-19 tentunya memiliki dampak positif
dan negatif yang dirasakan seluruh elemen pendidikan,
termasuk mahasiswa. Perubahan sistem pembelajaran
secara daring memberikan dampak yang berbeda pada
mutu pembelajaran mahasiswa ( Karwati, 2014).
Prasetya dan Harjanto (2020), menyatakan bahwa
pembelajaran daring berpengaruh positif dan signifikan
terhadap hasil belajar mahasiswa. Adapun, dampak
positif yang diperoleh dengan sistem pembelajaran
daring antara lain: 1) pembelajaran daring melatih
mahasiswa untuk dapat bertanggung jawab dan
memanajemen waktu dengan sebaik-baiknya. Apabila
mahasiswa tidak bisa mengelola waktunya dengan baik,
konsekuensi yang mungkin diterima adalah tertinggal
materi perkuliahan, 2) mahasiswa lebih bebas
menggunakan waktu luang yang ada dengan mengisinya
dengan aktivitas lain yang bermanfaat ataupun
meningkatkan skill yang dimiliki, selama di luar
kegiatan pembelajaran, 3) penyampaian informasi
pembelajaran lebih cepat dan menjangkau seluruh
mahasiswa secara menyeluruh, 4) pembelajaran daring
dinilai lebih fleksibel, karena mahasiswa dapat
menyesuaikan waktu belajarnya tanpa terbatas di satu
tempat. Mahasiswa dengan bebas dapat mengakses
materi pembelajaran yang telah disampaikan dosen
kapan dan dimana saja.
Sejalan dengan hal tersebut, Prasetya dan Harjanto
(2020), mengemukakan bahwa . pembelajaran daring
menjadi pilihan prioritas untuk digunakan siswa belajar
karena fleksibel, yang memungkinkan siswa dapat
mengakses sumber informasi belajar tanpa adanya batas
ruang dan waktu. Hal ini tentunya memberi kesempatan
kepada mahasiswa untuk berlomba-lomba meraih nilai
yang maksimal yang berakibat pada kepuasan atas
pencapaian hasil belajar. 5) Mahasiswa dan tenaga
pengajar dituntut untuk memanfaatkan serta memiliki
keahlian dalam teknologi. Pembelajaran daring tidak
hanya berdampak positif bagi mahasiswa, namun juga
berdampak negatif yang berujung pada rasa
ketidakpuasan mahasiswa terhadap hasil belajar karena
terhalang beberapa kendala yang dialami, seperti : 1)
jaringan yang kurang memadai. Hal ini merugikan
mahasiswa yang tinggal di pedesaan yang memiliki
jaringan yang kurang stabil. Dan tentunya, ini
berpengaruh terhadap proses pembelajaran dan tingkat
kepahaman mahasiswa mengenai materi yang diajarkan.
2) kurangnya konsentrasi belajar karena beberapa factor
seperti lingkungan belajar yang berzona nyaman atau
keadaan rumah yang kurang kondusif. Hal tersebut bisa
berakibat pada kurangnya pemahaman mahasiswa
terhadap materi pembelajaran. 3) Pemberian tugas
kuliah online yang lebih banyak dibandingkan
perkuliahan offline. Hal ini secara tidak langsung
menimbulkan beberapa masalah terhadap kesehatan
mental mahasiswa. Tidak sedikit mahasiswa yang
mengalami depresi ringan akibat hal tersebut dan
berakibat pada penurunan konsentrasi belajar yang pada
akhirnya berdampak pada ketidakpuasan terhadap
capaian hasil belajar.
Berdasar pada hal tersebut, tentunya ini semua
pada akhirnya berdampak kepada capaian belajar
mahasiswa serta tingkat kepuasan mahasiswa terhadap
pencapaiannya tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh
STIKes St. Elisabeth dengan menggunakan pendekatan
analisis deskripsi kuantitatif menunjukan bahwa tingkat
kekurangpuasan mahasiswa terhadap pemahaman
materi adalah 54,5%, terhadap materi perkuliahan
58,2%, terhadap metode pembelajaran daring 47,3%,
terhadap penggunaan media pembelajaran daring 43,6%,
terhadap komunikasi dua arah (antara dosen dan
mahasiswa) serta kemudahan akses umpan balik materi
45,5%, terakhir terhadap perolehan hasil penilaian
evaluasi pembelajaran daring sebesar 49,1%. Penelitian
tersebut menunjukan bahwa tingkat kepuasan sebagian
besar mahasiswa di instansi pendidikan tersebut
terhadap metode pembelajaran daring masih rendah.
Menurut penelitian yang dilakukan terhadap sejumlah
responden pada salah satu universitas, yakni mahasiswa
semester IV Pendidikan Teknik Mesin Universitas
Negeri Yogyakarta menunjukan bahwa mutu
pembelajaran online dan tingkat kepuasan mahasiswa
terhadap hasil belajar memiliki korelasi yang positif.
Dengan kata lain, mutu pembelajaran online dan tingkat
kepuasan mahasiswa secara bersama-sama berpengaruh
positif dan signifikan terhadap hasil belajar. Selanjutnya,
hasil penelitian di ITS NU Pekalongan Program Studi
Administrasi Perkantoran yang merujuk kepada 125
responden, menunjukan bahwa 82,5% mahasiswa
merasa puas jika tidak terdapat kendala jaringan dalam
proses pembelajaran. Sebagian besar dari mahasiswa di
instansi tersebut mengalami kendala jaringan dan kuota
internet saat mengikuti proses perkuliahan daring yang
berdampak pada tingkat kepuasan sebesar 44,9%.
Terdapat beberapa hal yang menjadi penentu
utama hasil belajar siswa . Faktor pertama adalah
kualitas instruktur, seperti kualitas pengajar yang dapat
memenuhi kebutuhan belajar siswa, tentunya
keterampilan mengajar yang menarik menjadi salah satu
nilai tambah terhadap faktor ini (Luekens et al.,2004).
Faktor kedua adalah umpan balik yang cepat, dimana
informasi yang disampaikan oleh pengajar dapat
diketahui dan dipahami oleh mahasiswa (Simsek et
al.,2017,p.334). Selanjutnya, faktor ketiga adalah
harapan, yang mana harapan dari seseorang (mahasiswa)
dapat mempengaruhi kinerja mereka. Ketika harapan
seseorang tercapai, maka hal tersebut mengarah kepada
tingkat kepuasan siswa yang lebih tinggi (Bates &
Kaye,2014).

Pandemi Covid-19 merupakan masa yang sulit


karena menyebabkan beberapa perubahan terhadap
berbagai sektor. Tak terkecuali di sector pendidikan.
Seluruh elemen pendidikan, termasuk mahasiswa salah
satunya dituntut untuk bisa beradaptasi. Salah satu
bentuk adaptasi terhadap situasi tersebut adalah dengan
berubahnya sistem pembelajaran tatap muka menjadi
pembelajaran daring. Hal ini tentunya menimbulkan
berbagai dampak terhadap pendidikan di Indonesia dan
salah satunya bagi para mahasiswa. Dimulai dari
dampak positif seperti pengetahuan tentang
teknologi,kegiatan pembelajaran yang lebih fleksibel,
dan lainnya. Hal tersebut membuat sebagian mahasiswa
merasa puas karena mereka dapat mengikuti
pembelajaran seperti biasa dan memperoleh capaian
belajar yang baik. Perbedaan yang mereka rasakan
mungkin hanya terdapat di tempat (online di rumah
masing-masing) dan media pembelajaran (zoom,e-
learning). Akan tetapi, pembelajaran daring juga
menimbulkan beberapa dampak negatif. Sebagian
mahasiswa masih kesulitan terhadap akses
jaringan/internet di beberapa daerah tertentu.
Hal ini tentunya menjadi salah satu kendala terhadap
proses pembelajaran mahasiswa yang tidak menutup
kemungkinan akan berpengaruh terhadap performa
akademik mahasiswa yang berakibat pada sebagian
mahasiswa tersebut merasa tidak puas terhadap
pencapaian hasil belajar mereka. Oleh karena itu, tingkat
kepuasan mahasiswa tersebut bias menjadi tolak ukur
mutu dari pembelajaran daring. Diharapkan kesadaran
pemerintah dan seluruh elemen pendidikan untuk dapat
memikirkan serta meningkatkan upaya-upaya yang
dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai persoalan dan
kendala yang dialami oleh seluruh siswa di Indonesia
selama pembelajaran daring.
DAFTAR PUSTAKA

Pratiwi, Novi N.,Durinda Puspasari. “Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Daring Terhadap


Hasil Belajar Siswa”.Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan 4,no.4 (2021):320-330

Prasetya, TA.,Chrisna Tri Harjanto.”Pengaruh Mutu Pembelajaran Online dan Tingkat Kepuasan
Mahasiswa terhadap Hasil Belajar saat Pandemi Covid-19”.Jurnal Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan 17, no. 2 (2020)

Hakim, M., Aria Muryapradana.”Pengaruh Penggunaan Media Daring dan Motivasi Belajar
terhadap Kepuasan Mahasiswa pada saat Pandemi Covid-19”. Jurnal Sekretari dan Manajemen
4, no. 2 (2020)

Gopal,Ram.,Varsha Singh, Arun Aggarwal. “Impact of Online Clasess on the Satisfaction and
Performance of Student During the Pandemic period of COVID 19”. Education and Information
Technologies 26 (2021)

Suhadi, Maria Theresia Priyastuti.”Kepuasan Mahasiswa terhadap Pembelajaran Daring selama


Pandemi Covid-19”. Journal of Language and Health 1, no. 2 (2020)

Citrayuda.”Dampak Positif dan Negatif Perkuliahan Online” bhinneka.com. Diakses pada 20


November 2021. https://www.bhinneka.com/blog/dampak-positif-dan-negatif-perkuliahan-
online/

“Konsep Dasar Pembelajaran Daring Menurut Para Ahli” metodeakurat.blogspot.com. Diakses


pada 25 Mei 2021. https://metodeakurat.blogspot.com/2021/05/konsep-dasar-pembelajaran-
daring.html?m=1

Salmaa.”Pengertian,Kendala, Manfaat dan Strategi Pembelajaran Daring”


penerbitdeepublish.com. Diakses pada 14 April 2021.
https://penerbitdeepublish.com/pembelajaran-daring/

“Dampak Positif dan Negatif Pmbelajaran Jarak Jauh di Masa Pandemi Covid-19”
kompasiana.com. Diakses pada 30 Juli 2022.
https://www.kompasiana.com/putriisa6090/62e4c57708a8b5796508a503/dampak-positif-dan-
negatif-pembelajaran-jarak-jauh-di-masa-pandemi-covid-19

Anda mungkin juga menyukai