PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Coronavirus Disease (COVID-19) adalah suatu penyakit yang memiliki gejala
dari yang ringan sampai gejala yang berat. Penyakit ini merupakan penyakit yang
belum pernah teridentifikasi pada manusia. Asal mula Coronavirus Disease 2019 ini
diketahui berasal dari virus SARS-Cov-2 yang diyakini ditularkan oleh kelelawar pada
manusia yang pada akhirnya manusia dapat menularkan manusia. Ini terjadi di
Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Virus ini dapat menyerang sistem pernapasan manusia sehingga tanda dan
gejala yang umum sering dijumpai adalah demam, batuk, dan sesak napas. Masa
inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Virus ini
menyebar antara manusia ke manusia melalui kontak erat dengan penderita dan
droplet. Kini Virus ini sudah menyebar dengan cepat dan keseluruh bagian dunia
(Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, 2020).
Penyebaran virus yang begitu cepat, sehingga pemerintah membuat
peraturan yang melarang masyarakat untuk berkerumun, Pembatasan Sosial Berskala
Besar (PSBB), layanan perkantoran dan aktifitas Pendidikan yang dilakukan dari
rumah, dan dihimbau untuk mengikuti Protokol Kesehatan dengan menggunakan
masker, selalu mencuci tangan menggunakan air yang mengalir bertujuan agar
memutus mata rantai penyebaran COVID-19 (Prasetio & Hariyani, 2021).
Dampak dari pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) telah menyebar
pada dunia Pendidikan. Hal ini terjadi oleh karena seluruh Institusi Pendidikan tidak
dapat melaksanakan kegiatan Pembelajaran dari biasanya. Pelaksanaan
Pembelajaran yang dilakukan dari rumah diharapkan mampu mengurangi interaksi
dengan banyak orang dan dapat menurunkan angka penyebaran COVID-19 (Abidah
dkk., 2020).
Untuk melakukan pencegahan COVID-19 ini semua orang harus dapat
mematuhi protokol kesehatan dan melakukan social distancing serta physical
distancing. Dengan tidak melakukan aktivitas yang dilakukan diluar rumah. Salah
satunya Negara Indonesia juga telah melakukan dan menerapkan Lock down dengan
memberlakukan PSBB atau yang bisa disebut dengan Pembatasan Sosial Beskala
Besar. Pemerintah telah mengeluarkan surat edarannya dengan memerintahkan
seluruh aktivitas Pembelajaran dilakukan dirumah dan bekerja dari rumah. Institusi
Pendidikan baik itu dari tingkat Prasekolah hingga Perguruan tinggi ditutup untuk
sementara waktu.
Pembelajaran Daring pun menjadi satu-satunya pilihan agar kegiatan belajar
mengajar berjalan dengan semestinya COVID-19 telah merubah cara Pembelajaran
yang selama ini sudah dilakukan. Jika sebelumnya Kuliah Daring adalah pillihan, maka
tidak demikian dengan adanya situasi saat ini. Civitas Akademik melakukan physical
distancing dan working from home, tapi Tidak semua orang siap dengan perubahan
tersebut (Sanjaya F.R, 2020)
Pembelajaran Daring adalah suatu media pembelajaran yang mampu
mempertemukan Mahasiswa dengan Dosen untuk melakukan interaksi dalam
pembelajaran dengan bantuan Media Internet (Indrayana & Sadikin, 2020; Sadikin &
Hamidah, 2020).
Pada tataran pelaksanaanya pembelajaran daring memerlukan dukungan
perangkat mobile seperti smartphone atau telepon android, laptop, komputer, tablet,
dan iphone yang dapat dipergunakan untuk mengakses informasi kapan saja dan
dimana saja (Gikas & Grant, 2013).
Dengan menggunakan sistem pembelajaran secara Daring ini tentu akan
menimbulkan berbagai kendala atau masalah yang akan dihadapi baik itu Mahasiswa
maupun pihak Dosen, misalnya materi pembelajaran yang sebelumnya belum selesai
disampaikan kemudian pendidik menganti dengan tugas yang lain, dan terjadinya
keluhan-keluhan pada Mahasiswa karena terlalu banyaknya tugas yang harus segera
diselesaikan. Kendala lain yang tentunya dapat terjadi yakni semua sistem
pembelajaran Daring pasti tidaklah berjalan mulus-mulus saja melainkan pasti akan
mengalami kendala dalam jaringan Internet dan bahkan susah untuk mengakses
Internet didaerah plosok, masih terbatasnya yang memiliki laptop atau Komputer,
banyaknya tugas yang diberikan, kurang memahami materi yang dijelaskan, memiliki
penyesuaian yang kurang baik terhadap pembelajaran Daring. (Oktariani, I. S., Sofah,
R., & Putri, R. M. 2021).
Perkuliahan Online dilakukan untuk mengusahakan kualitas pembelajaran
bagi peserta didik dalam masa pandemi. Perkuliahan Online merupakan proses
edukasi dengan menggunakan media elektronik dan teknologi Internet (Wicaksono
2015).
Dalam perkuliahan Online Dosen memiliki peran sebagai pemberi materi
Pembelajaran, stimulus dan arahan bagi Mahasiswa. Stimulus yang diberikan
dimaksudkan untuk membantu Mahasiswa dalam memahami materi perkuliahan,
sehingga memberikan hasil akhir berupa perubahan perilaku dalam belajar dan
penguasaan substansi dengan baik.
Keunggulan dari perkuliahan Online adalah dapat memberikan pengalaman
yang berbeda dalam perkuliahan, perkuliahan dapat dilakukan dimana saja dengan
menggunakan komputer ataupun handphone android, menekan kemandirian dalam
belajar dan juga standar kualitas dari pemberian materi lebih konsisten (Yuniarti, 2010)
Hambatan perkuliahan Online diantaranya terkendala akibat sinyal, kuota
Internet menjadi boros, adanya perkerjaan rumah yang harus dikerjakan, kurangnya
pemahaman dalam menggunakan flatform pembelajaran, serta tugas kuliah yang
menumpuk untuk segera diselesaikan dan kurangnya pemahaman terhadap materi
yang dijelaskan oleh Dosen (Anugrahana, 2020).
Stress merupakan suatu persepsi subjektif terhadap suatu kondisi Akademik
atau respon yang dialami Mahasiswa berupa reaksi fisk, reaksi perilaku, pikiran dan
emosi negatif yang muncul akibat adanya suatu tuntutan Perkuliahan atau Akademik.
Stress Akademik dapat terjadi karena adanya suatu tuntutan Akademik, kesulitan
dalam mengimbangi tuntutan Akademik dan gagal untuk berprestasi (Boyraz &
Legros, 2020).
Stress Akademik terjadi disebabkan oleh adanya academic stressor., salah
satu penyebab terjadinya pemicu stress yang bermula dari suatu proses pembelajaran
seperti adanya suatu tekanan untuk mendapatkan nilai yang baik seperti Indeks
Prestasi Kumulatif (IPK), lamanya belajar, banyaknya ragam tugas yang harus
dikerjakan, adanya rasa cemas dalam menghadapi ujian tengah semester, ujian akhir
semester, mendapatkan nilai yang kurang memuaskan, adapatasi dengan keadaan
baru atau sistem belajar yang baru. (Barseli et al., 2020).
Beberapa studi mengkonfirmasi bahwa sebagian besar Mahasiswa memiliki
rentang stress berat dikarenakan pengaruh manajemen waktu yang kurang baik
(Hasanah et al., 2020; Yuwono, 2020).
Sebagian Mahasiswa mengalami stress sangat berat karena tidak memiliki
kemampuan manajemen diri sehingga menimbulkan beberapa keluhan dari fisik,
perilaku maupun Fisiologis seperti mudah sakit, pusing, melakukan penundaan
penyelesaian tugas dan adanya gangguan tidur (Barseli et al., 2020; Sekar et al.,
2020).
Adapula dari Hasil penelitian dari Nety dan Yurike (2016) bahwa sebagian
besar Mahasiswa memiliki rentang stress berat dikarenakan pengaruh dari
manajemen waktu yang kurang baik. Selain itu juga menurut hasil penelitian Remita
Hutagalung (2019) bahwa menunjukkan sebagaian Mahasiswa mengalami stress
sangat berat yang dipengaruhi oleh Mahasiswa tidak memiliki kemampuan untuk
manajamen diri sehingga menyebabkan stress berat yang menimbulkan keluhan fisik
seperti mudah sakit, pusing, penundaan penyelesaian tugas dan adanya gangguan
tidur.
Dampak stress yang akan terjadi dalam penerapan sistem perkuliahan Online.
Pada saat pandemi COVID-19 Ini para Dosen dan Mahasiswa tentu harus melakukan
seluruh system pembelajaran untuk dialihkan semuanya dirumah. Mahasiswa yang
memiliki fasilitas Internet maupun perangkat yang kurang memadai tapi memiliki
pengetahuan yang baik justru mendapatkan nilai yang rendah dibandingkan dengan
Mahasiswa yang memiliki fasilitas Internet dan perangkat yang mendukung tapi
memiliki pengetahuan biasa-biasa saja justru mendapatkan nilai yang baik. Hal ini
justru dapat memicu patahnya semangat Mahasiswa yang bisa dan mampu untuk
menguasai banyak keterampilan ditahun ini tetapi justru tidak memperoleh penilaian
yang semestinya karena kurang dukungan Internet dan perangkat yang memadai.
Stress Akademik tentu dapat terjadi bagi setiap Mahasiswa selama pembelajaran
dialihkan secara Daring di tengah pandemi COVID-19. (Oktariani, I. S., Sofah, R., &
Putri, R. M. 2021).
Data dari Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pasapua Ambon, jumlah
Mahasiswa Program Studi Keperawatan Angkatan 2018-2020 yang aktif sebanyak
449 orang dan Program Studi Kebidanan Angkatan 2018-2020 yang aktif sebanyak
213 orang. Total jumlah Mahasiswa aktif sebagaimana yang dimaksud yaitu 662 orang
yang Sementara Mengikuti Perkuliahan Online di Periode Pandemi COVID-19.
Berdasarkan uraian di atas, maka Peneliti tertarik untuk meneliti tentang
“Stress yang Dialami Mahasiswa Selama Proses Perkuliahan Online di Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Pasapua Ambon”
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
yaitu “faktor apa saja yang Menyebabkan sehingga Mahasiswa Mengalami Stress
Selama Melaksanakan Perkuliahan Online di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pasapua
Ambon”?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengidentifikasi “faktor apa saja yang mempengaruhi stress pada
Mahasiswa selama perkuliahan Online di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pasapua
Ambon”.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian ini adalah:
a) Untuk mengetahui faktor ekonomi yang mempengaruhi stress pada
Mahasiswa selama perkuliahan Online di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Pasapua Ambon.
b) Untuk mengetahui faktor penunjang Perkuliahan Online di Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Pasapua Ambon.
c) Untuk mengetahui faktor jaringan Internet yang mempengaruhi stress pada
Mahasiswa selama perkuliahan Online di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Pasapua Ambon.
d) Untuk mengetahui faktor metode Perkuliahan Online di Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Pasapua Ambon.
e) Untuk mengetahui faktor beban tugas yang mempengaruhi stress pada
Mahasiswa selama perkuliahan Online di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Pasapua Ambon.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penilitian ini diharapkan bermanfaat secara Akademik dan praktis sebagai
berikut :
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai informasi dalam rangka
memperluas refrensi mengenai stress terhadap perkuliahan Online.
2. Manfaat Aplikatif
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai masukan atau informasi bagi
Institusi dalam pengembangan Pendidikan dimana yang akan datang.
a) Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan dapat dipergunakan
sebagai literature apabila akan melakukan penelitian yang lebih mendalam
dengan judul yang sama tetapi variabel, tempat penelitian dan analisis yang
berbeda.
b) Bagi Institusi
Sebagai bahan referensi dalam pembelajaran mengenai faktor stress yang
dialami Mahasiswa selama proses perkuliahan Online di Sekolah Tinggi
Kesehatan Pasapua Ambon.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI OPERASIONAL
A. Definisi Operasional
No Definisi Operasional
Variabel
METODOLOGI PENELITIAN
D. Sumber Data
Adapun Sumber data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Data primer
Data primer adalah data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus
menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya. Data yang
dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat
20
2. Wawancara
Wawancara adalah metode yang digunakan untuk mencari data primer dan
merupakan metode yang banyak dipakai dalam penelitian interpertif maupun
penelitian kritis. Wawancara dilakukan ketika peneliti ingin menggali lebih dalam
mengenai sikap, keyakinan, perilaku, atau pengalaman dari responden fenomena
sosial. Ciri khas dari metode ini adalah adanya pertukaran informasi secara
verbal dengan satu orang atau lebih. Terdapat peran wawancara yang berusaha
untuk menggali informasi dan memperoleh pemahaman dari responden
Wawancara adalah Suatu cara untuk mendapatkan keterangan secara lisan
dari responden atau informan dengan bercakap-cakap dengan tujuan untuk
mengumpulkan keterangan demi menyempurnakan data yang representatif
(Hanafi, 2015).
Wawancara yang peneliti lakukan adalah wawancara yang terstruktur.
Wawancara tersebut peneliti lakukan secara langsung dengan Mahasiswa
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pasapua Ambon yang dilakukan untuk
mendapatkan data tentang faktor yang mempengaruhi stress selama Perkuliahan
Online pada Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pasapua Ambon.
3. Dokumentasi
Analisis dokumen merupakan salah satu metode terpenting pada Penelitian
Kualitatif untuk mendapatkan data yang berasal dari catatan- catatan tertulis
(Saroso, 2012). Dokumen mengacu pada material (bahan) seperti fotografi, vidio,
film, memo, surat, diari, rekaman kasus klinis, dan sejenisnya yang dapat
digunakan sebagai informasi suplemen sebagai bagian dari kajian kasus yang
sumber data utamanaya adalah observasi dan wawancara (Bogdan dan Biklen
dalam Ahmadi, 2014).
Jadi dokumentasi merupakan informasi pendukung dalam pengumpulan data
terkait hal yang sedang diteliti. Sebagaimana informasi yang peneliti dapatkan
berupa rekaman suara, foto kegiatan wawancara dan screenshoot kegiatan
kuliah Daring yang dilaksanakan oleh informan peneliti, yang tentunya dapat
menunjang penelitian peneliti tentang faktor yang mempengaruhi stress selama
22
F. Analisis Data
Analisis data menurut Moleong (2011) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan
bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan
yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan
apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat
diceriterakan pada orang lain.
Miles & Huberman (2014) menyebutkan bahwa teknik analisis data dalam peneltian
kualitatif meliputi :
1. Pengumpulan Data
Mengolah dan mempersiapkan data untuk dianalisis. Langkah ini melibatkan
transkrip wawancara, men-scanning materi, mengetik data lapangan atau
memilah-milah dan menyusun data tersebut kedalam jenis-jenis yang berbeda
tergantung pada sumber informasi.
2. Reduksi data (Data Reduction)
Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menggolongkan,
mengarahkan, membuang yang tak perlu dan mengorganisasikan data-data yang
telah di reduksi memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil
pengamatan menjadi tema.
G. Etika Penelitian
23