Anda di halaman 1dari 15

TINGKAT KECEMASAN MAHASISWA DI MASA

PANDEMIK COVID-19

Disusun memenuhi tugas Keperawatan Kominitas II

Dosen Pengampu :

Rina Anggraeni,. Ns., M.Kep.

Riani Pradara Jati, Ns., M,Kep.

Dona Yanuar Agus Santoso, Ns., MNS.

Disusun Oleh Kelompok : 4

Semester 5A

Nama : 1. Esa Lalita Candra SK.NIM 118.020

2. Fatikah Nurul Janah SK.NIM 118.021

3. Henny Mufidatun Nahar SK.NIM 118.022

4. Muhammad Arief Nurfaizin SK.NIM 118.033

5. Novita Hidayah SK.NIM 1120034

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN (S1)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDAL

DESEMBER 2020
ABSTRAK

Latar Belakang : Peningkatan kasus Covid-19 yang secara signifikan di Indonesia, tidak
saja berdampak pada kesehatan tapi juga berdampak pada berbagai sektor, mulai dari sektor
perekonomian, sosial masyarakat, lingkungan, budaya dan pendidikan. Pada situasi pandemi
saat ini mahasiswa rentan mengalami kecemasan. Kecemasan yang dialami memiliki
tingkatan yang berbeda-beda pada setiap individu. Kecemasan dapat memberikan dampak
pada berbagai aspek.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan mahasiswa
keperawatan dalam menghadapi pandemic Covid-19 di kota Kendal, serta untuk memenuhi
tugas Keperawatan Komunitas II.
Metode : Penelitian dengan pendekatan deskriptif analitik dengan jumlah sampel 35
responden dengan teknik total sampling telah dilakukan pada bulan Desember 2020 pada
mahasiswa yang menjalani proses pembelajaran daring selama pandemic Covid-19.
Hasil : .................................................
Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tingkat kecemasan mahasiswa
pada masa pandemi covid-19 berada pada kategori tinggi. Keadaan ini harus direduksi
dengan memberikan berbagai pelayanan konseling agar tingkat kecemasan mahasiswa
tersebut dapat diperkecil. Layanan yang dapat diberikan kepada mahasiswa untuk
menurunkan tingkat kecemasan pada masa pandemi covid-19 adalah bimbingan konseling
individual dan bimbingan konseling kelompok berdasarkan sector permasalahan.

DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULIAN

A. Latar Belakang
Surat Edaran Mendikbud Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 berisikan agar seluruh
kegiatan belajar mengajar baik di sekolah maupun kampus perguruan tinggi
menggunakan metoda daring atau online sebagai upaya pencegahan terhadap
perkembangan dan penyebaran Coronavirus disease (Covid-19). Pembelajaran secara
daring diimplementasikan dengan beragam cara oleh pendidik di tengah penutupan
sekolah untuk mengantisipasi virus corona. Namun implementasi tersebut dinilai tidak
maksimal dan menunjukkan masih ada ketidaksiapan di kalangan pendidik untuk
beradaptasi di iklim digital (Charismiadji, 2020).
Hampir seluruh sekolah dan perguruan tinggi yang menerapkan metode pemberian
tugas secara daring bagi para siswa maupun mahasiswanya. Penugasan itu dilakukan
melalui berbagai media sosial yang tersedia, seperti Google Classroom, Panggilan virtual
Zoom meet, Google Meet, whatsapp grup dan sejenisnya. Dalam kondisi darurat karena
adanya virus corona seperti sekarang, bentuk penugasanyang dipandang efektif dalam
pembelajaran jarak jauh. Konsekuensinya, pengenalan konsep mengenai suatu pelajaran
sebagaimana yang diterapkan dalam pembelajaran tatap muka tidak bisa berjalan dengan
baik. Dalam pembelajaran tatap muka, akan ada penyampaian konsep pembelajaran dan
tujuannya terlebih dahulu. Kemudian pembelajaran berlanjut sampai pemahaman dan
pengembangannya. Tahapan-tahapan tersebut dinilai tidak berjalan dengan baik dalam
situasi darurat seperti sekarang (Charismiadji, 2020).
Gagapnya para pendidik dalam melaksanakan metode daring yang di laksanakan, dan
bingungnya orangtua yang mendampingi anak-anaknya belajar di rumah, serta
mahasiswa yang kebingungan menghadapi metode pembelajaran daring disertai dengan
tumpukan tugas menyebabkan semakin meluas terjadinya kecemasan terlebih lagi
dimasa pandemi Covid-19. Penelitian yang dilakukan oleh livana PH dkk (2020)
menunjukkan bahwa Tugas pembelajaran merupakan faktor utama penyebab stres
mahasiswa selama pandemi Covid-19. Ansietas dapat berupa perasaan khawatir,
perasaan tidak enak, tidak pasti atau merasa sangat takut sebagai akibat dari suatu
ancaman atau perasaan yang mengancam dimana sumber nyata dari kecemasan tersebut
tidak diketahui dengan pasti (Nasir, Abdul., Abdul Muhith, 2011).
Kecemasan yang dialami oleh peserta didik mempengaruhi hasil belajar, karena
kecemasan cenderung menghasilkan kebingungan dan distorsi persepsi. Distorsi tersebut
dapat mengganggu belajar dengan menurunkan kemampuan memusatkan perhatian,
menurunkan daya ingat, mengganggu kemampuan menghubungkan satu hal dengan yang
lain (Kaplan dan Saddock, 2005). Hasil penelitian Cao, Fang, Hou, Han, Xu, Dong, &
Zheng, (2020) pada 7.143 mahasiswa menunjukkan bahwa 0,9% mahasiswa mengalami
ansietas berat, 2,7% mengalami ansietas sedang, dan 21,3% mengalami ansietas ringan.
Cemas yang berkepanjangan dan terjadi secara terus-menurus dapat menyebabkan
stres yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Tanggung jawab dan tuntutan kehidupan
akademik pada mahasiswa dapat menjadi bagian stres yang dialami oleh mahasiswa.
Stres merupakan salah satu reaksi atau respon psikologis manusia saat dihadapkan pada
halhal yang dirasa telah melampaui batas atau dianggap sulit untuk dihadapi. Setiap
manusia mempunyai pengalaman terhadap stres bahkan sebelum manusia lahir (Smeltzer
& Bare, 2008 dalam Bingku, T.A dkk, 2014). Stres akademik merupakan tekanan mental
dan emosional, atau tension, yang terjadi akibat tuntutan kehidupan kampus (Simbolon,
2015).
Sumber stres akademik meliputi : situasi yang monoton, kebisingan, tugas yang
terlalu banyak, harapan yang mengada-ngada, ketidakjelasan, kurang adanya kontrol,
keadaan bahaya dan kritis, tidak dihargai, diacuhkan, kehilangan kesempatan, aturan
yang membingungkan, tuntutan yang saling bertentangan, dan deadline tugas
perkuliahan (Davidson, 2001 dalam Purwati, S. 2012).
Pada tingkat stres yang sedang sampai dengan berat dapat menghambat pembelajaran.
Peningkatan jumlah stres akademik akan menurunkan kemampuan akademik yang
berpengaruh terhadap indeks prestasi mahasiswa (Goff, A., M., 2011).

B. Rumusan Masalah
1) Seberapa besar rata-rata zona wilayah di masa pandemik COVID-19 ?
2) Seberapa sering mahasiswa keluar rumah, dan apakah sudah melakukan protokol
kesehatan (3M) ?
3) Seberapa besar pengaruh COVID-19 pada tingkat kecemasan mahasiswa ?
4) Seberapa besar minat mahasiswa dalam sistem pembelajaran online class akibat
dari pandemik COVID-19 ?
5) Seberapa cemas mahasiswa akibat tugas-tugas online class lebih banyak dengan
detline jangka waktu sedikit ?
6) Seberapa besar pengaruh pandemik COVID-19 dalam pembayaran UKT / SPP
akibat dari penurunan ekonomi keluarga yang mengalami dampak dari COVID-19?
7) Seberapa cemas mahasiswa ketika melakukan pembelajaran online class akan
mengalami hambatan seperti faktor jaringan internet dan kuota internet ?
8) Apakah pandemik COVID-19 ini dengan sistem online class dapat mempengaruhi
pemahaman dan penurunan kemampuan mahasiswa terutama saat dosen
memberikan mata kuliah terkait sehingga mahasiswa mengalami kesulitan untuk
memahami betul apa yang sedang disampaikan oleh dosen tersebut ?
9) Apakah mahasiswa merasa cemas dengan sistem pembelajaran online class ini
akan mempengaruhi nilai IP/IPK mahasiswa ?
10) Seberapa antusias mahasiswa saat akan mengikuti sistem pembelajaran online class
di masa pandemik COVID-19 ?
11) Apakah fasilitas yang kurang memadai dan keterbatasan seperti alat-alat untuk
praktik saat pandemik COVID-19 ini mempengaruhi kecemasan mahasiswa ?
BAB II

LANDASAN TEORI

Pada masa pandemi covid-19 memberikan dampak yang sangat berpengaruh pada
masyarakat, salah satu dampak yang dialami oleh masyarakat adalah dalam bidang
psikologis, yaitu kecemasan yang disebabkan adanya virus yang sangat cepat menular
dari orang yang sakit ke orang yang sehat (Fitria & Ifdil, 2020). Dengan penularan virus
yang sangat cepat dan jumlah korban jiwa yang meningkat semakin bertambah, membuat
tingkat kecemasan masyarakat semakin meningkat. Dengan korban yang semakin
bertambah ini sangat mempengaruhi kesehatan mental masyarakat.
Masuknya virus ini di seluruh wilayah Indonesia membuat masyarakat menjadi
mudah panik, was-was, cemas, hingga menimbulkan stres pada mereka. Perasaan yang
berlebihan ini, karena masyarakat terlalu banyak menerima informasi sehingga
menyebabkan masyarakat menjadi psikosomatik akibat pandemi covid-19. Psikosomatik
adalah perwujudan rasa cemas yag berlebihan dengan perasaan tubuh menimbulkan
gejala mirip covid-19. Padahal sebenarnya tubuh tidak terjangkit covid-19. Hal ini
merupakan perwujudan dari kecemasan yang berlebihan (Ilpaj & Nurwati, 2020).
Faktor kecemasan yang berlebihan ini akan mempengaruhi sikap seseorang dalam
menghadapi pandemi covid-19 (Setiawan et al., 2020). Kecemasan yang berlebihan akan
menyebabkan seseorang mengalami stress. Stres itu sendiri merupakan respon tubuh
terhadap setiap kebutuhan tubuh yang terganggu. Hal ini akibat dari fenomena universal
yang terjadi dan tidak dapat dihindari. Stres akan memberikan dampak secara nyata pada
individu yaitu pada fisik, psikologis, intelektual, dan fisiologis. (Mayasari & Pratiwi,
2009). Kecemasan merupakan suatu bentuk emosi negatif dengan adanya perasaan
khawatir, perasaan selalu was-was, dan disertai dengan terjadinya peningkatan
perubahan pada sistem jaringan (Nurseto, 2018).
BAB III

METODE PENELITIAN

1. Desain penelitian
Penelitian ini mengunakan metode deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif adalah
suatu metode atau cara yang digunakan oleh seorang peneliti untuk dapat menemukan
teori terhadap penelitian. Penelitian deskriptif kualitatif digunakan untuk menerjemahkan
data yang berkaitan erat dengan keadaan sosial, keterkaitan antar variabel yang terjadi
serta hadirnya fakta yang ada beserta akibat yang ditimbulkannya (Mukhtar, 2013).
Rancangan dalam penelitian ini dapat dilihat pada chart berikut ini :

Studi Litelatur Sampel Instrumen

Analisis Data Pengumpulan Data

Gambar. 1. Diagram Alur Penelitaian

Berikut merupakan penjelasan dari diagram alur diatas :


1) Studi Litelatur, Pada tahap ini Studi literatur yang dilakukan peneliti melakukan
pencarian referensi dari berbagai berbagai sumber yang ada baik dari buku, arsip,
artikel, dan jurnal, atau dokumen - dokumen yang relevan dan sesuai dengan
permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian. Informasi yang didapatkan dari studi
literatur ini menjadi rujukan untuk memperkuat argumen yang ada.
2) Sampel, Tahap ini merupakan tahap awal dalam proses penelitian yang akan
dilaksanakan. Sampel dalam penelitian ini kelompok ambil dari beberapa mahasiswa
yang berada di Universitas yang berbeda yang berada di wilayah Jawa Tengah.
3) Instrumen. Instrumen dalam penelitian ini dengan menggunakan survei berdasarkan
analisis dari studi literatur yang dilakukan. Survei ini menggunakan angket kecemasan
dengan menggunakan media google form.
4) Pengumpulan Data. Setelah memberikan angket analisis kecemasan pada mahasiswa
pendidikan olahraga selanjutnya data hasil penelitian dikumpulkan untuk selanjutnya
akan dianalisis hasil yang didapatkan.
5) Analisis Data. Setelah data penelitian didapatkan selanjutnya data hasil penelitian
tersebut dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif untuk didapatkan hasil seberapa
besar tingkat kecemasan yang dialami mahasiswa selama pandemi covid-19.

2. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari suatu penelitian. Hasil suatu penelitian
pada hakikatnya adalah suatu jawaban atas pertanyaan suatu penelitian yang telah
dirumuskan. Jadi hipotesis dalam penelitian berarti jawaban sementara penelitian, atau
dalil sementara, yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut. Setelah
melalui pembuktian dari hasil penelitian, maka hipotesis ini dapat benar atau salah, dapat
diterima atau ditolak (Setiadi, 2013). Hipotesis dalam penelitian ini yaitu :
Ha: Tingkat kecemasan memengaruhi mahasiswa di masa pandemi covid19

3. Sample
Sampel penelitian adalah sebagian dari seluruh objek yang diteliti dan dianggap
mewakili seluruh populasi (Setiadi, 2013). Dalam penelitian keperawatan kriteria sampel
dapat meliputi kriteria inklusi dan kriteria ekslusi dimana kriteria tersebut menentukan
dapat atau tidaknya sampel yang digunakan (Hidayat, 2010).
Sampel dalam penelitian ini kelompok ambil dari beberapa mahasiswa yang berada di
Universitas yang berbeda yang berada di wilayah Jawa Tengah, sebanyak 35 responden.

4. Instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, dimana responden
diminta untuk mengisi kuesioner yang dibagikan dengan memilih jawaban yang tersedia.
kuesioner adalah formulir dengan beberapa daftar pertanyaan subjek diberikan angket atau
formulir dengan beberapa daftar pertanyaan subjek diberika angket atau formulir dengan
beberapa daftar pertanyaan kepada responden (Setiadi, 2008).
5. Teknik pengumpulan data
1) Tahap pertama adalah pengajuan judul ke pembimbing sesuai dengan fenomena
yang peneliti temukan.
2) Setelah judul disetujui oleh dosen pembimbing dilanjut menjelaskan fenomena/
trend/ masalah tersebut berdasarkan teori atau model keperawatan
3) Menyusun kerangka teori dari fenomena tersebut
4) Menyusun desain penelitian, hipotesis, sampel, dan teknik pengumpulan data
5) Menyusun instrument untuk pengumpulan data
6) Melakukan pengumpulan data
7) Menganalisis data
8) Menyajikan data
9) Menyimpulkan hasil dari analisis data

6. Analisa data
Analisa data adalah kegiatan untuk menganalisa data yang telah diolah baik secara
manual maupun menggunakan bantuan komputer. Menganalisa data tidak sekedar
mendeskripsikan dan menginterpretasikan data yang telah diolah. Keluaran akhir dari
analisa data harus memperoleh makna atau arti dari hasil penelitian tersebut
(Notoatmodjo, 2012).
a. Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil
penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi
frekuensi dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2012). Analisis yang telah
dianalisa dilakukan dengan distribusi frekuensi dari tiap-tiap variabel independen
(Tingkat Kecemasan Mahasiswa Di Masa Pandemi Covid 19) dan variabel dependen
(Tingkat Kecemasan Mahasiswa Di Masa Pandemi Covid 19) serta karakteristik
responden.

X= f x 100%
Keterangan: n
X: Hasil presentasi
f: Frekuensi hasil presentasi
n: Total seluruh observasional
Tabel 2 Analisa Univariat

Variabel Jenis data Bentuk penyajian data


Karakteristik:
Jenis kelamin Nominal Distribusi frekuensi
Pendidikan Ordinal Distribusi frekuensi
Zona covid-19 Ordinal Distribusi frekuensi
Klien:
Tingkat kecemasan Ordinal Distribusi frekuensi
mahasiswa
Penerapan protocol
kesehatan 3M Ordinal Distribusi frekuensi
Tingkat suka system
pembelajaran online
Ordinal Distribusi frekuensi
class
Tingkat kecemasan
akibat tugas online Ordinal Distribusi frekuensi
class
Pengaruh pandemi
pada pembayaran Ordinal Distribusi frekuensi
UKT/SPP
b. Hasil Analisa Univariat
1) Jemis kelamin
Tabel. 3. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis kelamin Frekuensi Presentase (%)
Perempuan 19 54,3
Laki-laki 16 45,7
Total 35 100.0

Tabel. 3. menunjukkan frekuensi berdasarkan jenis kelamin mahasiswa di


Kabupaten Kendal yaitu sebanyak 19 (54,3%) orang berjenis kelamin perempuan,
sedangkan 16 (45,7%) berjenis kelamin laki-laki.

2) Pendidikan
Tabel. 4. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan pendidikan
Pendidikan Frekuensi Presentase (%)
D3 2 5.7
S1 32 94.3
Profesi 1 2.9
S2
S3

Total 35 100.0

Tabel 4. menunjukkan frekuensi berdasarkan pendidikan mahasiswa Kabupaten


Kendal yaitu mayoritas pendidikan S1 sebanyak 32 orang (94,3%).

3) Zona covid-19
Tabel. 5. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan Zona covid-19
Zona Frekuensi Presentase (%)
Merah 17 48,6
Kuning 6 17,1
Hijau 11 31,4
Hitam 1 2,9

Total 35 100.0
Tabel. 5. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan Zona covid-19
mahasiswa yang berada di kabupaten kendal yaitu mayoritas tinggal di daerah
zona merah sebanyak 17 orang (48,6%)

4) Tingkat kecemasan mahasiswa


Tabel. 5. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan tingkat
kecemasan masa pandemi
Tingkat kecemasan Frekuensi Presentase (%)
Tidak 6 17,1
Cukup Berpengaruh 22 62,9
Sangat Berpengaruh 8 22,9

Total 35 100.0

Tabel. 6. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan tingkat


kecemasan mahasiswa yang berada dikabupaten Kendal yaitu mayoritas
cukup berpengaruh sebanyak 22 orang (62,9%)
5) Penerapan protocol kesehatan 3M
Tabel. 7. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan penerapan protocol
kesehatan 3M pada masa pandemi
Penerapan Frekuensi Presentase (%)
Tidak pernah - -
Kadang-kadang 11 31,4
Sering 25 68,6

Total 35 100.0
Tabel. 7. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan penerapan
protokol kesehatan 3M pada masa pandemi yaitu mayoritas mahasiswa sering
melakukan sebanyak 25 orang (68,6%)

6) Tingkat suka system pembelajaran online class


Tabel. 8. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan tingkat suka
dengan system pembelajaran online class
Tingkat kesukaan Frekuensi Presentase (%)
Tidak suka 15 42,9
Sedikit menyukai 17 48,6
Sangat menyukai 3 8,6

Total 35 100.0

Tabel 8. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan tingkat


kesukaan dengan system pembelajaran online class yaitu mayoritas mahasiswa
sedikit menyukai sebanyak 17 orang (48,6)
7) Tingkat kecemasan akibat tugas online class
Tabel. 9. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan tingkat
kecemasah akibat tugas online class
Tingkat kecemasan Frekuensi Presentase (%)
Tidak 4 11,4
Sedikit cemas 15 42,9
Sangat cemas 16 45,7

Total 35 100.0

Tabel. 9. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan tingkat


kecemasah akibat tugas online class yaitu mayoritas sangat cemas sebanyak 16
orang (45,7)
8) Pengaruh pandemi pada pembayaran UKT/SPP
Tabel 10. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan pengaruh
pandemic pada pembayaran UKT/SPP
Pengaruh Frekuensi Presentase (%)
Tidak 6 17,1
Cukup berpengaruh 14 40
Sangat berpengaruh 15 42,9

Total 35 100.0
Tabel 10. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan pengaruh
pandemic pada pembayaran UKT/SPP yaitu mayoritas mahasiswa sangat
berpengaruh sebanayak 15 orang (42,9)

9) Pengaruh online class pada penurunan kemampuan dan pemahaman


Tabel. 11. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan pengaruh online class
pada penurunan kemampuan dan pemahaman
Pengaruh Frekuensi Presentase (%)
Tidak 2 5,7
Cukup berpengaruh 15 42,9
Sangat berpengaruh 18 51,4

Total 35 100.0

Tabel. 11. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan pengaruh


online class pada penurunan kemampuan dan pemahaman yaitu mayoritas
mahasiswa sangat berpengaruh sebanyak 18 orang (51,4%)

10) Tingkat antusias pada pembelajaran online class


Tabel. 12. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan tingkat antusias pada
pembelajaran online class
Tingkat antusias Frekuensi Presentase (%)
Tidak 8 22,9
Cukup antusias 20 56,7
Sangat antusias 7 20.4

Total 35 100.0
Tabel. 12. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan tingkat
antusias pada pembelajaran online class yaitu cukup antusias sebanyak 20 orang
(56.7)
11) Pengaruh nilai IP/IPK pada pembelajaran online class
Tabel. 13. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan pengaruh ilia IP/IPK
pada pembelajaran online
Tingkat pengaruh Frekuensi Presentase (%)
Tidak 6 17,1
Cukup berpengaruh 17 48,6
Sangat berpengaruh 12 34,3

Total 35 100.0

Tabel. 13. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan pengaruh ilia


IP/IPK pada pembelajaran online yaitu mayoritas mahasiswa cukup berpengaruh
sebanyak 17 orang (48,6%)
DAFTAR PUSTAKA

Abdulghani HM. (2008). Stres and depression among medical students: a cross sectional
study at Medical College in Saudi Arabia. Pakistan Journal Medical Science. 2008; (24):
12-7

Agustin, I. M., Hidayatullah, F., Aminoto, C., & Tau, K. (2018). Faktor Eksternal Tingkat
Stres Mahasiswa Keperawatan dalam Adaptasi Proses Pembelajaran. 172–181.

Cao, W., Fang, Z., Hou, G., Han, M., Xu, X., Dong, J., & Zheng, J. (2020). The
psychological impact of the Covid-19 epidemic on college students in China. Psychiatry
Research, 112934.

BLM SELESAI AMBIL DI JURNAL BU LIFANA KEBANYAKAN

Anda mungkin juga menyukai