Anda di halaman 1dari 15

LITERATURE REVIEW DAMPAK STRESS AKADEMIK PADA MAHASISWA

SAAT BELAJAR DARING SELAMA PANDEMI COVID-19


Ni Putu Shinta Pramita Putri Suastika
Universitas Udayana
shintapramitaputri@gmail.com

ABSTRAK
Studi literatur review ini dilatar belakangi Pandemi covid-19 yang terjadi hampir
diseluruh dunia menyebabkan kegiatan yang melibatkan banyak orang harus
dihindari, salah satunya adalah kegiatan belajar mengajar. Sejak bulan Maret
2020, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kebijakan pembelajaran jarang
jauh/daring di perguruan tinggi. Hal tersebut dilakukan dalam rangka
pencegahan penyebaran covid-19. Proses pembelajaran daring menimbulkan
beberapa kendala yang dihadapi oleh mahasiswa yaitu signal internet yang jelek,
tugas yang banyak, kurang fokus dalam mengikuti proses perkuliahan, serta
kesulitan tidur sehingga hal tersebut menyebabkan stress akademik pada
mahasiswa. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pembelajaran daring
terhadap stres akademik mahasiswa selama pandemi covid-19. Jenis penelitian
ini observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini
dilaksanakan pada April 2020 dengan responden mahasiswa strata satu di pulau
jawa dengan jumlah 285 reponden. Pengambilan data dengan menggunakan
kuesioner yang disebarkan dalam bentuk google form tentang informasi
pembelajaran daring dan stress akademik. Analisis data yang digunakan uji
analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran
daring mempengaruhi stress akademik selama pandemi covid-19. Pembelajaran
daring perlu didukung dengan sarana dan prasarana, kesiapan dan keterampilan
dosen sehingga stres akademik pada mahasiswa dapat dihindari

Kata Kunci: Hasil stres akademik, pandemi, pembelajaran daring


PENDAHULUAN

Dunia saat ini diguncang dengan wabah coronavirus disease yang sering disebut
covid-19, akhir tahun 2019 wabah ini mulai ditemukan di wuhan Cina. Seluruh Negara di
dunia terdampak dengan wabah ini, secara resmi WHO telah menetapkan keadaan ini
sebagai pandemi. Jumlah kasus covid-19 di dunia terus meningkat, per Juli 2020, jumlah
kasus covid-19 mencapai 13.224.909 kasus yang ditemukan di 215 negara dengan jumlah
kematian 574.903 (WHO, 2020). Di Indonesia jumlah kasus mencapai 76.981 kasus dengan
angka kematian 2.535 kasus pada 14 Juli 2020 (Gugus Covid-19, 2020). Penyebaran wabah
yang sangat cepat sehingga setiap negara harus bertindak cepat untuk menekan angka

1
penyebaran dan kejadian covid-19. Kebijakan yang dibuat pemerintah Indonesia untuk
menekan angka kejadian covid-19 antara lain dengan menerapkan protokol kesehatan yaitu
jaga jarak (physical distancing atau social distancing), cuci tangan dan memakai masker.
Semua aktivitas yang menimbulkan kerumunan dihindari agar tidak terjadi penyebaran
virus ini. Hal tersebut menyebabkan setiap orang harus mengurangi aktivitas di luar rumah.
Bekerja, beribadah termasuk belajar harus dikerjakan di rumah (Elias et al., 2011). Belajar
harus dikerjakan di rumah untuk menghindari kontak fisik antara peserta didik dan
pendidik. Terkait dengan kebijakan untuk melakukan aktivitas di rumah. Kemendikbud
telah mengeluarkan edaran tentang pelaksanaan pembelajaran daring sebagai upaya
pencegahan penyebaran covid-19 (Essel & Owusu, 2017).
Dengan adanya surat edaran tersebut, semua kegiatan pembelajaran beralih ke
pembelajaran daring tidak terkecuali pembelajaran di perguruan tinggi. Hal tersebut
memaksa perguruan tinggi mengubah sistem pembelajaran tatap muka menjadi
pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan teknologi daring dalam waktu yang cepat
(Nizam, 2020). Pembelajaran daring adalah kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan
jaringan internet, local area network sebagai metode berinteraksi dalam pembelajaran
seperti penyampaian materi (Mustofa dkk., 2019). Pembelajaran daring dapat dilakukan
dengan fasilitas komputer, laptop maupun smartphone yang dihubungkan dengan jaringan
internet (Krohne, 2002). Dengan adanya fasilitas tersebut dosen dan mahasiswa dapat
melakukan pembelajaran bersama di waktu yang sama menggunakan platform seperti
whatsApp, telegram, zoom, meets, google classroom (Fitriah, 2020).
Pembelajaran daring pada awalnya ditanggapi positif oleh beberapa mahasiswa
tetapi dengan berjalannya proses pembelajaran, mahasiswa mengalami beberapa kesulitan.
Kesulitan tersebut antara lain sinyal yang kurang mendukung, sebagian mahasiswa
kekurangan kuota, banyak gangguan ketika belajar di rumah, mahasiswa merasa kurang
fokus belajar tanpa adanya interaksi langsung dengan dosen maupun mahasiswa lain,
materi yang disampaikan sulit dipahami, kurangnya kesiapan dosen dalam menyiapkan
materi (Shahsavarani et al., 2015). Tugas yang banyak dengan deadline waktu yang singkat
juga menjadikan kendala tersendiri dalam pembelajaran online (Kompas, 2020). Penelitian
yang dilakukan Agus menyebutkan bahwa dosen memberikan tugas yang berlebih daripada

2
pembelajaran di kelas, dari hasil penelitiannya sebesar 47% responden sepakat bahwa
dosen memberikan tugas yang banyak (Review, 2021). Beban pembelajaran daring/tugas
pembelajaran yang berlebih, waktu mengerjakan yang singkat mengakibatkan stres pada
peserta didik (Quincho & Vallejo, 2021). Kecemasan, stres, dan depresi adalah gangguan
mental yang umum terjadi dengan prevalensi 10-40 % di negara berkembang (Lubis et al.,
2021).
Stres saat menjadi atribut kehidupan modern karena stress telah menjadi bagian
kehidupan yang umum dan tidak dapat terelakkan. Stres dapat dialami oleh seseorang
dimanapun berada seperti keluarga, sekolah, pekerjaan, dan masyarakat. Stres dapat
dirasakan oleh semua orang dari berbagai usia, mulai anakanak, remaja, dewasa ataupun
lanjut usia. Stres dapat membahayakan fisik maupun mental seseorang (Jain & Singhai,
2018). Stress ditandai dengan gejala fisik, emosional, intelektual dan interpersonal. Sulit
tidur, mudah lelah, sering terasa letih, ketegangan otot bahkan sampai diare merupakan
gejala fisik dari stres (Koch & Koch, 2018). Stres menurut tingkatannya dibagi menjadi
stres ringan, sedang dan berat. Stress ringan ditandani dengan mudah lelah, tidak bisa
santai, hal ini akan hilang jika stres dapat diatasi. Stres sedang ditunjukkan dengan respon
tubuh badan terasa mau pingsan, badan terasa mau jatuh, dan konsentrasi serta daya ingat
menurun. stres berat dapat memunculkan gangguan penccernaan, denyut jantung yang
semakin keras, sesak napas, dan tubuh terasa gemetar (Smith, n.d.). Dari uraian tersebut
jelas bahwa stres akan menimbulkan masalah yang berat jika tidak tertangani.
Mahasiswa perguruan tinggi memiliki resiko tinggi terjadi stres dan terpapar
dengan berbagai stresor. Stres yang dialami mahasiswa yang terjadi di sekolah/perguruan
tinggi disebut dengan stress akademik (Kamel, 2018). Stres akademik pada mahasiswa
tidak hanya terjadi di Indonesia, penelitian wang menyimpulkan bahwa mahasiswa China
menunjukkan kecemasan yang lebih tinggi selama pandemi covid-19 (Kurniasih et al.,
2020). Perubahan kurikulum, perubahan kondisi lingkungan, iklim pembelajaran yang baru
menyebabkan timbulkan stres akademik. Pembelajaran daring akibat pandemi covid-19
merupakan iklim pembelajaran yang baru yang dirasakan oleh mahasiswa.
Perubahan yang terlalu singkat ini menyebabkan kebingungan pada mahasiswa dan
ditambahkan dengan kendalakendala yang ditemui mahasiswa saat proses pembelajaran

3
daring menyebabkan mahasiswa menjadi stres. Penelitian Agus menjelaskan, dengan
diterapkan sistem pembelajaran daring ditemukan mahasiswa yang terganggu kejiwaannya,
stres dan tidak dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan benar (Watnaya et al.,
2020). Penelitian lain juga menjelaskan bahwa pandemi covid-19 menimbulkan gangguan
psikologis pada mahasiswa, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 0,9% mahasiswaa
mengalami kecemasan berat, 2,7% kecemasan sedang dan 21,3% kecemasan ringan (Cao et
al., 2020).
Pada penelitian ini. pembelajaran daring merupakan suatu proses pembelajaran yang
dilakukan tanpa adanya tatap muka langsung antara dosen dan mahasiswa, melainkan
secara online dengan menggunakan jaringan internet. Pembelarajan daring memuat
berbagai aspek yaitu media sebagai alat komunikasi pembelajaran yang digunakan sebagai
pilihan untuk proses belajar, kesiapan dosen dalam proses penyampaian materi, evaluasi
proses belajar mahasiswa dengan berbagai bentuk tugas maupun tes yang diberikan, serta
kemandirian mahasiswa dalam menggali pengetahuan dan mengasah kemampuan (Kunci,
2019).
Atas dasar fenomena tersebut maka literature review ini dilakukan untuk suatu
tujuan mengidentifikasi pengaruh pembelajaran daring terhadap stres akademik selama
pandemi covid-19. Penelitian ini penting dilakukan karena stres akademik yang dialami
mahasiswa dapat mengganggu aktivitas belajar. Aktivitas belajar yang terganggu
mempengaruhi hasil belajar, sehingga perlu adanya informasi terkait hal ini sebagai tindak
lanjut dari pembelajaran daring.
METODE PENELITIAN
Artikel ini disusun menggunakan metode narrative review dalam mendeskripsikan
suatu literatur secara umum (Kartika, Retno, Tairas & Hendriani, 2018). Hal ini
dikarenakan dalam penulisan narrative literature menyajikan sebuah perkembangan dari
kajian tertentu yang tidak mengharuskan adanya kritik secara subjektif dari peneliti karena
sifatnya hanya mengkondensasikan informasi yang tersedia. Kemudian penulisan narrative
literature menyajikan berbagai informasi dengan perspektif yang luas dalam format yang
mudah dibaca sehingga tepat untuk digunakan dalam penulisan artikel ini (Green, Jhonson

4
& Adams, 2006). Topik yang akan dibahas adalah angka kejadian serta faktor penyebab
stres akademik pada mahasiswa selama masa pandemi COVID-19 di Indonesia.
Artikel ini dikumpulkan melalui penelusuran database elektronik google cendikia
dengan menggunakan kata kunci “COVID-19” “Indonesia” “mahasiswa” dan “stres
akademik” dari satu tahun terkahir, mulai dari 2020-2021. Kemudian temuan seluruh
artikel diseleksi kembali hanya untuk artikel yang membahas terkait angka kejadian serta
faktor penyebab stres akademik pada mahasiswa selama masa pandemi COVID-19 di
Indonesia, artikel tersedia dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris, dan artikel
tersedia dalam full text. Artikel-artikel diluar poin kriteria yang disebutkan sebelumnya
akan dikeluarkan. Artikel juga di saring kembali dengan variabel yang menunjukkan faktor
penyebab dan dampak stres akademik pada mahasiswa selama masa pandemi COVID-19 di
Indonesia secara eksplisit. Kemudian di dapatkan 5 artikel yang akan di diskusikan
kemudian (Bedewy & Gabriel, 2015).
HASIL
Tabel 1. Daftar hasil penelusuran literatur
No. Peneliti Jumlah Subjek Tahun Angka Kejadian/Faktor Penyebab
1. George Essel 47 responden 2017 Angka kejadian: 23 responden
dan Patrick mengalami stres akademik
Owusu Faktor penyebab: dalam kasus
lingkungan, kekhawatiran tentang masa
depan, dan beban kerja di kelas.
2. Johannes Mahasiswa yang 2002 Faktor penyebab: gairah emosional
Gutenberg mengalami stress mahasiswa
3. Soleiman Mahasiswa 2021 Faktor penyebab: manajemen waktu,
Ahmady, kedokteran prestasi akademik
Nasrin
Khajeali,
Masomeh
Kalantarion,
Farshad
Sharifi,
Mehdi Yaseri
4. Amir University of 2015 Faktor penyebab: kelelahan kerja, dan
Mohammad Medical Sciences masalah dasar biologis terkait kecemasan
Shahsavarani,
Esfandiar
Azad Marz

5
Abadi,
Maryam
Hakimi
Kalkhoran
5. Andrew P 1294 mahasiswa 2016 Faktor penyebab: tekanan waktu dan
Smith universitas Centre pencapaian serta hasil kesejahteraan
for Occupational
and Health
Psychology
6. Aidan Koch Mahasiswa Honors 2018 Faktor penyebab: beban kerja
7. Omaima 178 mahasiswa 2018 Faktor penyebab: Kelebihan akademik,
Mostafa (120 perempuan. Efikasi diri, dan kurangnya dukungan
Kamel 58 laki-laki, sosial
mahasiswa yang
menghadiri
Fakultas
Pendidikan Khusus
di Universitas
Kairo untuk tahun
ajaran 2017/2018
8. Siwi Karmadi 135 Mahasiswa 2020 Faktor Penyebab: tuntutan akademik,
Kurniasih; Jurusan Pendidikan hubungan orang tua-anak, pengalaman
Nur Bahasa Inggris, traumatis selama masa kanak-kanak,
Hidayanto Universitas Negeri tekanan teman sebaya, dan masalah
Pancoro Yogyakarta keuangan.
Setyo Putro;
Sudiyono
9. Felicita Mahasiswa yang 2021 Faktor Penyebab: beban akademik yang
Serveleon memiliki tingkat berlebihan
Quincho, stres
Darién
Barramedo
Rodríguez
Galán,
Johnny Félix
Farfán
Pimentel,
Huayta
Franco
Yolanda
Josefina
10. Habibah 376 mahasiswa 2011 Faktor Penyebab: akademik mahasiswa.
Elias, Wong universitas putra
Siew Ping, malaysia

6
Maria Chong
Abdullah
11. Geeta Jain, Mahasiswa yang 2017 Faktor Penyebab: depresi, kecemasan.
Manisha memiliki tingkat
Singhai stres
12. Nia Mahasiswa 2019 Angka kejadian: mahasiswa mengalami
Agustiningsi keperawatan stres tingkat sedang yaitu 24 orang
h tingkat S1 dan D- (47,06%)
III Faktor Penyebab: akademik mahasiswa
13. Hairani seluruh mahasiswa 2020 Angka Kejadian: stress akademik
Lubis, aktif FISIP terbanyak pada kategori sedang yaitu 80
Ayunda Universitas mahasiswa (39,2%)
Ramadhani, Mulawarman Faktor Penyebab: pembelajaran daring
Miranti Samarinda yang
Rasyid berjumlah 4666
mahasiswa
14. Dalia 100 mahasiswa 2015 Faktor Penyebab: emosional yang
Bedewy dan Universitas Tanta, tinggi
Adel Gabriel Egypt
15. K. 336 Mahasiswa 2018 Faktor Penyebab: stress perkawinan,
JAYASANK Universitas Christ kecemasan ujian, dan stress kerja
ARA
REDDY,
MS.
KARISHMA
RAJANMEN
ON dan
ANJANATH
ATTIL

DISKUSI
Keadaan pembelajaran di Covid 19 dan perubahan yg ditimbulkan
Pandemi covid 19 menyebar sejak akhir tahun 2019 hingga kini di beberapa wilayah
dengan masa berbeda, terhitung 193 negara telah berjuang melawan serangan Covid yang
tidak pandang bulu. Wuhan adalah salah satu kota di China sebagai tempat domisili
penderita covid yang pertama kali ditemukan sebelum virus ini berstatus pandemi. Berita
dan informasi pergerakan penyebaran virus tersebut telah mewarnai berbagai laman media
karena jalur sebarannya kian hari semakin massif. Setiap negara yang telah lebih dulu
diserang covid 19 menjadi model bagi negara lain dalam melakukan tindakan preventif

7
penyebaran covid 19, meskipun terdapat perbedaan tatanan politik, sosial, budaya, ekonomi
dan pendidikan pada setiap negara tersebut (Reddy & Karishmarajanmenon, 2018).
Pemerintah Indonesia telah banyak mengeluarkan kebijakan terkait pencegahan penyebaran
Covid 19 yang berdampak pada kondisi internal dan eksternal wilayah pemerintahan
Indoneisa. Salah satu keputusan pemerintah yang memberi dampak luas adalah kebijakan
pada segmen pendidikan, baik pada komponen praktisi maupun pada komponen regulative
dan lingkungan. Kebijakan dari hulu ke hilir tersebut bersinergi dengan kebutuhan dan
kepentingan pencegahan penyebaran Covid 19. Dampak ini saling bersinggungan antar
segmen dalam kehidupan beragama, bermasyarakat dan bernegara.
Pelaksaan sistem pembelajaran pada satuan pendidikan mengalami perubahan
bentuk operasional yang digeneralisasi melalui kebijakan pembelajaran dan mengikut pada
kebijakan sosial, yaitu instruksi social distancing hingga berujung pada
himbauan lockdown. Respon masyarakat terhadap kebijakan tersebut sangat variatif, pada
awalnya terbatas pada kondisi sensitisasi, menurut Hebb kondisi ini dapat membuat setiap
individu akan lebih responsif terhadap aspek tertentu pada lingkungan. Aspek tersebut
adalah perubahan yang dilahirkan oleh pembatasan sosial tersebut. Menilik teori
generalisasi dan diskriminasi maka respon tersebut terpetakan secara alami (Saputra et al.,
2019).
Social distancing memberi pembatasan ruang dan waktu terhadap segenap kegiatan
rutin dalam sistem pembelajaran pada setiap jenjang pendidikan, mulai pra sekolah, sekolah
dasar dan menengah hingga pendidikan tinggi. Banyak hal yang terlihat jelas setelah
menyimak perubahan sistem pembelajaran pada setiap jenjang tersebut. Pembelajaran
lasimnya berlangsung di ruang kelas dengan jadwal tertentu berubah menjadi pembelajaran
di ruang masing-masing dengan waktu yang tidak praktis sesuai jadwal pembelajaran.
Inilah yang lahir sebagai dampak dari himbauan pembatasan sosial, selanjutnya
menciptakan pembatasan operasional pendidikan. Kondisi ini lebih popular dengan istilah
pembelajaran “daring” (pembelajaran dalam jaringan) yang sebelumnya juga sudah sangat
familiar dan sering dilakukan, namun sebagai alternatif di antara beberapa bentuk
pembelajaran yang lebih efektif (Ruddin, 2020).

8
Pembelajaran “daring” sebagai pilihan tunggal dalam kondisi pencegahan
penyebaran covid 19memberi warna khusus pada masa perjuangan melawan virus ini.
Bahkan bentuk pembelajaran ini juga dapat dimaknai pembatasan akses pendidikan.
Pendidikan yang lumrah berlangsung dengan interaksi langsung antar unsur (pendidik dan
tenaga kependidikan dan peserta didik) beralih menjadi pembelajaran interaksi tidak
langsung. Pembatasan interaksi langsung dalam pendidikan terkadang terjadi pada situasi
tertentu namun tidak dalam rangka pembatasan sosial seperti yang masyarakat jalani
sebagai upaya pencegahan penyebaran virus. Pembatasan ini membawa dampak potitif dan
negatif dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Pembatasan sosial memberi dampak pada
kebijakan penyelenggaraan pendidikan, pembelajaran harus diupayakan tetap berlangsung
dengan berbagai konsekuensi yang ditimbulkan. Hal ini sangat berpengaruh pada masa
adaptasi akibat perubahan mekanisme dan sistem pembelajaran tersebut.
Belajar Daring Menimbulkan Stress Akademik
Pembelajaran daring selama pandemi covid-19 memberikan pengaruh terhadap stres
akademik mahasiswa. Stres akademik terjadi karena perubahan proses pembelajaran tatap
muka ke pembelajaran secara daring secara cepat dimana mahasiswa berperan penting
dalam kemajuan akademiknya sendiri. Kemandirian dan ketrampilan mahasiswa selama
proses pembelajaran daring menjadi tolak ukur keberhasilan akademik mahasiswa. Tujuan
pendidikan nasional dapat dilaksanakan melalui proses pembelajaran secara daring, namun
masih perlu kesiapan dan perbaikan sistem untuk menunjang proses pembelajaran daring
agar tidak berdampak terhadap stres akademik pada mahasiswa. Keberhasilan pembelajaran
daring tidak hanya berpusat pada mahasiswa, namun sarana prasarana dan keterampilan
dosen sebagai fasilitator juga sangat diperlukan.
Stres akademik berkaitan dengan kegagalan dalam akademik. Pada awal pandemi
covid-19 masuk ke negara Indonesia, dimana anjuran pemerintah mengharuskan seluruh
pembelajaran dilaksa nakan secara daring untuk mencegah penyebaran virus covid-19.
Pembelajaran daring menuntut seorang mahasiswa untuk lebih aktif belajar mandiri selama
mengikuti kelas online. Banyak tugas yang diterima oleh mahasiswa dan terdapat banyak
keterbatasan dalam proses pembelajaran daring. Rasa ketidakpuasan mahasiswa selama
proses pembelajaran daring membuat mahasiswa merasa berat dan sulit memahami materi

9
perkuliahan. Banyak mahasiswa yang merasa jika pembelajaran tatap muka bisa membuat
mahasiswa lebih mudah memahami penjelasan dosen. Hal seperti ini yang membuat
mahasiswa muncul rasa ketakutan akan kemajuan akademiknya. Rasa gagal dalam
mencapai target yang diharapkan (Ramadhani & Ardias, 2020).
Efek negatif Stress Akademik pada mahasiswa selama pandemi
Di saat pandemi ini yang menjadi sumber stress (stressor) adalah berita mengenai
Covid-19 dan pembatasan sosial yang dilakukan oleh pemerintah. Oleh sebab itu
masyarakat dituntut untuk bijak dalam membaca berita. Harus dari sumber yang valid
karena sering kali berita hoax yang ada. Informasi yang ada harus dipilih dan dipilah.
Mencari informasi dari sumber yang terpercaya, adalah salah satu solusi, tidak gampang
percaya berita-berita yang mengakibatkan semakin cemas, khawatir dan gelisah. Karena
mempercayai berita yang membuat kecemasan, kekhawatiran dan kegelisahan menjadi
salah satu pemicu stress (Ruddin, 2020).
1. Dampak Stress Terhadap Akademik
Stres yang mempengaruhi siswa secara akademis menyebabkan mereka memiliki
kinerja yang buruk dalam pekerjaan sekolah. Siswa mengalami kurang konsentrasi. Stres
pada mahasiswa dapat mempengaruhi kemampuan berkonsentrasi, dan telah dilakukan
penelitian yang membuktikan bahwa stres mengganggu kemampuan mahasiswa untuk
berkonsentrasi, Stres pada mahasiswa bukanlah sesuatu yang bisa kita ambil
kemungkinannya. Ironisnya stres Meningkatkan konsentrasi untuk jangka pendek karena
ketika siswa sedikit stres mereka kemudian fokus untuk mencoba mendapatkan masalah
yang membuat mereka stres tetapi konsentrasi ini tidak berlangsung lama karena mereka
akan memiliki lebih banyak pekerjaan sekolah atau tugas lain untuk melakukan yang
menuntut konsentrasi jangka panjang daripada jangka pendek. Selanjutnya, stres
mempengaruhi produktivitas atau output yang dihasilkan siswa.
Ketika siswa stres mereka tidak memberikan yang terbaik saat mengerjakan tugas
sekolah dan akibatnya, itu terwujud dalam output yang dibawa yang terlihat jelas di nilai.
Stres membuat siswa menghabiskan lebih sedikit waktu untuk mencoba menyelesaikan
beberapa pekerjaan sekolah dan mereka juga melakukannya dengan cara yang lusuh tidak

10
mengikuti instruksi yang memberikan tugas yang dimaksud. Mereka juga tidak membuat
persiapan yang memadai untuk ujian. Dalam jangka panjang, bahkan dapat mempengaruhi
rencana mereka untuk masa depan. Juga, stres mempengaruhi keterampilan inisiatif siswa.
Sebagian besar siswa ketika stres cenderung kurang memiliki kemampuan untuk
memunculkan ide-ide baru untuk memecahkan masalah atau masalah, sehingga ketika
siswa dihadapkan pada beberapa tantangan yang mungkin begitu mudah untuk diselesaikan
karena mereka stres untuk menolak atau tidak mampu memutar otak mereka. untuk
menemukan solusi untuk masalah itu. (Marcellina & Maulana, 2014).
2. Dampak Stres Terhadap Kehidupan Sosial
siswa pada dasarnya adalah makhluk sosial, karena mereka secara khas memiliki
kebutuhan esensial dan ingin menjunjung tinggi hubungan sosial yang saling membantu.
Dengan demikian, mereka biasanya menghargai menjaga ikatan sosial yang mendorong
agar bermanfaat. Hubungan sosial dapat menawarkan pengasuhan, menumbuhkan perasaan
inklusi sosial, dan mengarah pada keberhasilan reproduksi. Apa pun yang mengganggu atau
mengancam untuk mengganggu hubungan mereka dengan orang lain dapat mengakibatkan
stres sosial. Memulai isolasi adalah salah satu dampak utama stres pada kehidupan sosial
siswa. Sebagian besar ketika siswa tegang dan memiliki banyak masalah yang dipikirkan,
mereka lebih suka berada jauh dari teman-teman mereka dan menyendiri untuk
merenungkan masalah itu, tentu saja menyendiri kadang membantu menyelesaikan masalah
yang membuat stres tetapi melakukannya secara teratur. atau sering juga berarti
mempertaruhkan kehilangan teman karena Anda kebanyakan tidak bersama mereka. Siswa
juga kehilangan teman mereka dalam waktu lama menyebabkan lebih banyak kerugian
daripada kebaikan.
Kedua, stres juga menyebabkan siswa memiliki dendam dalam apapun yang mereka
lakukan. Ketika siswa sedang tegang, mereka dengan mudah memiliki masalah kemarahan
yang mudah tersinggung dengan hal-hal kecil yang dilakukan orang. Hal ini membuat
orang menjauh dan kadang-kadang bahkan teman terdekat mereka meninggalkan mereka
untuk kesepian, dan kesepian dapat menyebabkan mereka melakukan hal-hal yang tidak
menyenangkan untuk diri mereka sendiri dan bahkan orang yang tidak bersalah.
Menguraikan lebih lanjut, stres menyebabkan dorongan seks yang lebih rendah pada siswa.

11
Seorang siswa yang kebetulan sudah menikah atau sedang menjalin hubungan serius
ternyata memiliki masalah dengan pola mereka karena dorongan seks yang rendah. Ini
karena pikiran mereka disetel untuk memecahkan masalah yang membuat mereka stres dan
dengan demikian membunuh hasrat seks dan ini memengaruhi pernikahan dan hubungan
mereka karena seks adalah faktor vital dalam kehidupan seseorang.
3. Dampak Stress Secara Fisik
Stres yang terus berlanjut tanpa henti dapat menyebabkan keadaan yang disebut
distress, reaksi stres negatif. Kecemasan dapat menyebabkan masalah fisik. Dampak fisik
dari stres pada dasarnya mencerminkan kesehatan siswa. Stres dapat membuat Anda
bernapas lebih berat. Itu bukan masalah bagi kebanyakan orang, tetapi bagi mereka yang
menderita asma atau penyakit paru-paru seperti emfisema, mendapatkan oksigen yang
Anda butuhkan untuk bernapas lebih mudah bisa jadi sulit. Selain itu, stres dapat
menyebabkan sesak napas atau hiperventilasi yang dapat menyebabkan serangan panik
pada seseorang yang rentan terhadap serangan panik. Selain itu, stres dapat menyebabkan
otot menjadi tegang. Dengan timbulnya stres yang tiba-tiba, otot-otot menjadi tegang
sekaligus dan kemudian melepaskan ketegangannya ketika stres itu berlalu. Stres kronis
menyebabkan otot-otot di tubuh berada dalam keadaan waspada yang kurang lebih konstan.
Selain itu, stres juga menyebabkan kegelisahan pada diri siswa. Siswa yang
kebetulan berada dalam situasi yang membuat mereka stres tidak dapat duduk di satu
tempat melainkan hanya akan berjalan mondar-mandir untuk mencari solusi atas
kekhawatiran mereka. Hal ini membuat mereka selalu sibuk dan lelah sehingga mereka
tidak dapat tidur dan istirahat yang cukup di malam hari yang tidak baik untuk sistem
tubuh. Selain itu, stres menyebabkan peningkatan penggunaan alkohol, narkoba, dan
tembakau di kalangan pelajar. Beberapa siswa memiliki kebiasaan meminum alkohol, obat-
obatan dan merokok tembakau ketika mereka merasa di bawah tekanan untuk
menenangkan mereka. Stres memperburuk ini karena meningkatkan asupan apa pun yang
digunakan siswa dan dalam jangka panjang menyebabkan implikasi kesehatan bagi mereka.
Beberapa bahkan mungkin terkena penyakit parah yang mungkin tidak dapat disembuhkan.
Terakhir, stres menyebabkan kelelahan pada siswa. Ketika siswa stres, mereka selalu lelah
karena menggunakan energi yang mereka miliki hanya untuk memikirkan masalah apa pun

12
yang membuat mereka stres. Ketika ini terjadi, mereka tidak memiliki energi tersisa untuk
tujuan akademis atau bahkan melakukan hal lain untuk diri mereka sendiri. Kelelahan dapat
membuat siswa mengacaukan banyak hal yang seharusnya membantu mereka dalam hidup.
PENUTUP

Simpulan dari literature review yaitu pembelajaran daring selama pandemi covid-
19 memberikan pengaruh terhadap stres akademik mahasiswa. Stres akademik telah
diketahui memberikan berbagai gangguan terhadap kelancaran proses pendidikan
khususnya pada mahasiswa di Indonesia. Selama masa pandemi COVID-19 angka
kejadian stres akademik pada mahasiswa terhitung tinggi secara statistik. Beberapa
literatur memberikan hasil bahwa seluruh mahasiswa yang menjadi responden dalam
penelitian yang dilaksanakan mengalami stres akademik dalam tingkatan yang bervariasi.
Hal tersebut dipicu dengan berbagai faktor penyebab seperti ketidaksediaan alat praktik
perkuliahan, ketidaktahuan dengan lingkunagn dan praktik belajar di rumah, sarana
elektroknik dan jaringan internet yang tidak baik serta beban tugas yang meningkat dalam
proses perkuliahan yang dijalani. Stres akademik terjadi karena perubahan proses
pembelajaran tatap muka ke pembelajaran secara daring secara cepat dimana mahasiswa
berperan penting dalam kemajuan akademiknya sendiri. Kemandirian dan ketrampilan
mahasiswa selama proses pembelajaran daring menjadi tolak ukur keberhasilan akademik
mahasiswa. Tujuan pendidikan nasional dapat dilaksanakan melalui proses pembelajaran
secara daring, namun masih perlu kesiapan dan perbaikan sistem untuk menunjang proses
pembelajaran daring agar tidak berdampak terhadap stres akademik pada mahasiswa.
Keberhasilan pembelajaran daring tidak hanya berpusat pada mahasiswa, namun sarana
prasarana dan keterampilan dosen sebagai fasilitator juga sangat diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA
Bedewy, D., & Gabriel, A. (2015). Examining perceptions of academic stress and its
sources among university students : The Perception of Academic Stress Scale.
https://doi.org/10.1177/2055102915596714
Elias, H., Ping, W. S., & Abdullah, M. C. (2011). Stress and Academic Achievement
among Undergraduate Students in Universiti Putra Malaysia. Procedia - Social and
Behavioral Sciences, 29, 646–655. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2011.11.288
Essel, G., & Owusu, P. (2017). Causes of students’ stress, its effects on their academic

13
success, and stress management by students Title of thesis: Causes of students’ stress,
its effects on their academic success.
Jain, G., & Singhai, M. (2018). ACADEMIC STRESS AMONGST STUDENTS : A REVIEW
OF. 4(2), 58–67.
Kamel, O. M. (2018). Academic overload , self-efficacy and perceived social support as
predictors of academic adjustment among first year university students. 7(1), 86–93.
Koch, A., & Koch, A. (2018). the Mental and Physical Health of College Students How
Academic and Extracurricular Workload and Stress Impacts the Mental and Physical
Health of College Students Honors Thesis.
Krohne, H. W. (2002). Stress and Coping Theories.
Kunci, K. (2019). Gambaran Stres Akademik dan Strategi Koping pada Mahasiswa
Keperawatan. 241–250. https://doi.org/10.26699/jnk.v6i2.ART.p241
Kurniasih, S. K., Hidayanto, N., Setyo, P., & Yogyakarta, U. N. (2020). Analysis of factors
of students ’ stress of the English Language. 6(1), 66–77.
Lubis, H., Ramadhani, A., & Rasyid, M. (2021). Stres Akademik Mahasiswa dalam
Melaksanakan Kuliah Daring Selama Masa Pandemi Covid 19. 10(1), 31–39.
https://doi.org/10.30872/psikostudia
Marcellina, S., & Maulana, H. (2014). Perbedaan Kecemasan Cedera Berulang Berdasarkan
Strategi Coping Stres Pada Atlet Yang Pernah Cedera. JPPP - Jurnal Penelitian Dan
Pengukuran Psikologi, 3(1), 8–12. https://doi.org/10.21009/jppp.031.02
Quincho, F. S., & Vallejo, U. C. (2021). Academic Stress in University Students :
Systematic Review Academic Stress in University Students : Systematic Review.
March. https://doi.org/10.17051/ilkonline.2021.05.351
Ramadhani, M., & Ardias, W. S. (2020). Efektivitas Pelatihan Manajemen Stres Dalam
Penurunan Stres Kerja Pada Anggota Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas)
Kota Padang. PSYCHE: Jurnal Psikologi, 2(1), 28–39.
https://doi.org/10.36269/psyche.v2i1.178
Reddy, K. J., & Karishmarajanmenon, M. S. (2018). Academic Stress and its Sources
among University Students. 11(1), 531–537.
Review, S. (2021). management , and academic achievement in preclinical medical
education : A systematic review and. https://doi.org/10.4103/jehp.jehp
Ruddin, F. (2020). Dinamika Kesehatan Mental Penduduk Arab Saudi selama Pandemi
Covid-19. Psikoislamika : Jurnal Psikologi Dan Psikologi Islam, 17(1), 17.
https://doi.org/10.18860/psi.v17i1.9337
Saputra, D., Satiadarma, M. P., & Subroto, U. (2019). Penerapan Art Therapy Untuk
Mengurangi Perilaku Menyakiti Diri Sendiri (Self-Injurious Behavior) Pada Dewasa

14
Muda Yang Mengalami Distress Psikologis. INQUIRY Jurnal Ilmiah Psikologi, 10(1),
26–40. https://core.ac.uk/download/pdf/291262118.pdf
Shahsavarani, A. M., Azad, E., Abadi, M., & Kalkhoran, M. H. (2015). Stress : Facts and
Theories through Literature Review. 2(2).
Smith, A. P. (n.d.). Student workload , wellbeing and academic attainment.

15

Anda mungkin juga menyukai