Anda di halaman 1dari 20

Yasmin Fadila

(2030701053)
BBLR

Pengertian
Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR) ialah bayi baru lahir
yang berat badannya saat lahir
kurang dari 2500 gram (sampai
dengan 2499 gram).
ETIOLOGI

Faktor Ibu Faktor Janin


Mengalami
01 komplikasi 02 Kelainan
Kromosom, Radiasi
kehamilan,
Menderita penyakit
malaria

Faktor Plasenta
Faktor Lingkungan
Berat plasenta,
03 bakteri dan virus 04 Terkena Radiasi,
Terpapar zat
beracun
Patofisilogi
Berat badan lahir rendah dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu,
faktor ibu, faktor janin dan faktor lingkungan. Faktor ibu meliputi
penyakit yang diderita ibu, usia ibu saat hamil kurang dari 16 tahun atau
lebih dari 35 tahun, keadaan sosial ekonomi. Faktor janin meliputi
hidramnion, kehamilan ganda, kelainan kromosom. Faktor lingkungan
meliputi tempat tinggal, radiasi, dan zat- zat beracun. Dimana faktor-
faktor tersebut dapat menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan
janin dalam rahim sehingga mengalami gangguan dan suplai makanan
ke bayi jadi berkurang. Hal tersebut dapat mengakibatkan bayi lahir
prematur atau dismatur dengan berat badan lahir kurang dari 2500
gram.
Bayi BBLR dapat diklasifikasikan berdasarkan umur
kehamilan dan berat badan lahir rendah yaitu :

2017 2018 2019

Berat Badan Berat Badan


Lahir Rendah Berat Badan Lahir
Lahir Ekstrem
(BBLR), yaitu Sangat Rendah
Rendah (BBLER),
(BBLSR), yaitu bayi
bayi yang lahir yang lahir dengan
yaitu bayi yang
dengan berat lahir dengan
berat lahir <1.500
lahir 1.500- berat lahir <1.000
gram.
gram
2.500 gram.
Tanda dan Gejala
BBLR
Gejala berat bayi lahir rendah
yang utama adalah berat badan
kurang dari 2.500 gram. Sementara
gejala lainnya bisa berupa:
 Bayi tampak lebih kecil dari bayi
dengan berat badan normal
 Kepala bayi tampak lebih besar dari
tubuhnya
 Bayi tampak kurus dengan lemak
tubuh yang sedikit
Cara mencegah BBLR

Beberapa cara mencegah berat bayi lahir rendah


yang dapat dilakukan meliputi:
Menghindari faktor risiko kelahiran prematur
Rutin menjalani perawatan prenatal atau
pemeriksaan kehamilan ke dokter kandungan
maupun bidan
Mengonsumsi makanan yang sehat selama hamil
Menjauhi konsumsi alkohol, merokok, atau
penggunaan narkoba.
ASFIKSIA NEONA TORUM

Asfiksia neonatorum adalah keadaan


gawat bayi yang tidak dapat bernafas spontan
dan teratur, sehingga dapat meurunkan
oksigen dan makin meningkatkan karbon
dioksida yang menimbulkan akibat buruk
dalam kehidupan lebih lanjut .
Etologi

Faktor ibu Faktor Plasenta Faktor Neonatus


Oksigenasi darah ibu Asfeksia janin dapat Depresi pusat pernafasan
yang tidak mencukupi pada bayi dapat terjadi
terjadi bila terdapat
akibat hivopentilasi oleh karena pemakaian
selama anestesi, penyakit gangguan mendadak obat anastesi / analgetik
jantung pada plasenta yang berlebihan
Patofisiologi
Pernafasan spontan bayi baru lahir bergantung pada kondisi
janin pada masa kehamilan dan persalinan. Pada saat lahir
dan bayi mengambil napas pertama, udara memasuki alveoli
paru dan cairan paru diabsorpsi oleh jaringan paru. Pada
napas kedua dan berikutnya, udara yang masuk ke alveoli
bertambah banyak dan cairan paru diabsorpsi sehingga
seluruh alveoli berisi udara yang mengandung oksigen. Aliran
darah ke paru meningkat secara dramatis. Hal ini disebabkan
ekspansi paru yang membutuhkan tekanan puncak inspirasi
dan tekanan ekspirasi lebih tinggi. Ekspansi paru dan
peningkatan tekanan oksigen alveoli menyebabkan
penurunan resistensi vaskuler paru dan peningkatan aliran
darah paru setelah lahir.
Sindrom Gangguan Pernapasan
Pengertian Sindrom Gangguan Pernafasan Neonatus Sindrom
gangguan napas ataupun sering disebut sindrom gawat napas (Respiratory
Distress Syndrome/RDS) adalah istilah yang digunakan untuk disfungsi
pernapasan pada neonatus. Gangguan ini merupakan penyakit yang
berhubungan dengan keterlambatan perkembangan maturitas paru
(Whalley dan Wong, 1995). Gangguan ini biasanya juga dikenal dengan
nama Hyaline membrane disease (HMD) atau penyakit membran hialin,
karena pada penyakit ini selalu ditemukan membran hialin yang melapisi
alveoli. Penyakit ini menyebabkan kegagalan pernapasan pada bayi
prematur dapat disebabkan karena kekurangan surfaktan.
Etiologi

Ketidakmampuan paru untuk


01 mengembang

02 Alveoli masih kecil

03 Berat badan bayi lahir

04 Adanya kelainan didalam dan luar paru


Ikterus
A. Pengertian
Jadi, ikterik neonatus merupakan suatu keadaan yang membuat
kulit, mukosa, dan sklera mengalami perubahan menjadi warna
kuning akibat dari bilirubin yang tidak tekonjugasi.
B. Etiologi
Etiologi ikterus neonatorum fisiologis disebabkan oleh kombinasi
dari berbagai faktor yang berhubungan dengan maturitas fisiologis
bayi baru lahir.
C. Patofisiologi
Patofisiologi Ikterus Bilirubin adalah pigmen kristal berwarna
jingga ikterus yang merupakan bentuk akhir dari pemecahan
katabolisme heme melalui proses reaksi oksidasi-reduksi
Kejang
A. Definisi
Kejang pada Neonatus secara klinis adalah perubahan paroksimal dari fungsi
neurologik (misalnya perilaku, sensorik, motorik dan fungsi autonom system
syaraf) yang terjadi pada masa neonatus.
B. Etiologi
Kejang pada bayi baru lahirberkaitan dengan penyebab yang
mendasari,seperti ensefalopati iskemik-hipoksik,gangguan metabolik (hipoglikemia
dan hipokalsemia), infeksi neonatus (meningitis dan ensefalitis),serta perdarahan
intra kranial
C. Patofisiologi Kejang Demam.
Kejang merupakan manifestasi klinik akibat terjadinya pelepasan muatan listrik
yang berlebihan di sel neuron otak karena gangguan fungsi pada neuron tersebut
baik berupa fisiologi, biokimiawi, maupun anatomi.
Pendarahan Tali Pusat
A. Pendaratan tali pusat
Pusar bayi berdarah bisa terjadi setelah tali pusar terlepas dari tubuhnya.
Kondisi ini umumnya terjadi karena tali pusar ditarik atau dilepas sebelum kering
dan puput sendiri. Pusar bayi berdarah bisa diakibatkan oleh infeksi.
B.penyebab
Penyebab pusar bayi berdarah
Di dalam rahim, tali pusar memiliki tugas yang sangat penting. Tali pusar
seakan menjadi “mediator” yang mampu mendistribusikan nutrisi penting dari
tubuh sang ibu, ke tubuh bayi.
C. Cara mencegah
Saat membersihkan pusar bayi, ada hal-hal yang harus dicemati untuk
mencegah perdarahan. Selalu bersihkan bagian pusar dengan benar untuk
menghindari infeksi.
Hiportemia
A, Definisi Hipotermia
Hipotermia adalah kondisi ketika suhu tubuh menurun drastis hingga di bawah
35oC. Ketika suhu tubuh berada jauh di bawah normal (37oC), fungsi sistem saraf
dan organ tubuh lainnya akan mengalami gangguan.
B. Etiologi
Penyebab umum hipotermia adalah paparan suhu dingin atau air dingin dalam waktu
yang lama tanpa perlindungan yang cukup, misalnya akibat: Berada terlalu lama di
tempat dingin.

C. Patofisiologi
Hipotermia terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi panas yang cukup untuk
menggantikan panas yang hilang keluar ke lingkungan. Hipotermia dapat terjadi ketika
tubuh kehilangan panasnya
Hipoglikemia
A. Definisi

Hipoglikemia adalah kadar gula plasma kurang dari 2,6 mmol/L (< 47
mg/dl). Untuk neonatus aterm berusia kurang dari 72 jam dipakai
batas kadar gula plasma 35 mg/dL. Sedangkan untuk neonatus
prematur dan KMK yang berusia kurang dari 1 minggu, disebut
hipoglikemia bila kadar gula darah plasma kurang dari 25 mg/dl.

B. Etiologi

Kekurangan asupan nutrisi selama kehamilan dapat menjadi penyebab


terjadinya hipoglikemia pada bayi
Tetanus Neona Torum
A. Definisi
Tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang menyerang bayi baru lahir.
Bayi baru lahir berisiko tinggi terkena tetanus apabila ia dilahirkan dengan
bantuan peralatan persalinan yang tidak steril.
B. Etiologi
Penyebab utama tetanus adalah infeksi bakteri Clostridium tetani, yaitu bakteri
yang dapat menghasilkan racun yang dapat menyerang otak dan sistem saraf
pusat. Bakteri ini biasa ditemukan di tanah, debu, dan kotoran hewan.
C. Patofisologi
Patofisiologi tetanus neonatorum (TN) sangat berkaitan dengan kerja
tetanospasmin pada empat bagian susunan saraf pusat
Lahir dari ibu yang menderita HIV/AIDS
A. definisi
AIDS adalah salah satu penyakit retrovirus epidemic menular, yang disebabkan oleh
infeksi HIV, yang pada kasus berat bermanifestasi sebagai depresi berat imunitas seluler,
dan mengenai kelompok resiko tertentu, termasuk pria homoseksual, atau biseksual,
penyalahgunaan obat intra vena, penderita hemofilia, dan penerima transfusi darah
lainnya, hubungan seksual dan individu yang terinfeksi virus tersebut.
2. Penularan HIV/AIDS
Penularan HIV melalui ASI merupakan faktor penting penularan pasca persalinan dan
meningkatkan risiko transmisi dua kali lipat. ASI diketahui banyak mengandung HIV.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai