Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS DESAIN FORMULIR ANAMNESA RAWAT JALAN DITINJAU

DARI ASPEK ANATOMI, ASPEK ISI DAN ASPEK FISIK


DI PUSKESMAS SELOGIRI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2021

Penulis1)*, Penulis2), Penulis3), dst (nama lengkap, tidak disingkat, tanpa gelar)
1)
Jurusan, Fakultas, Universitas, Alamat Institusi
2)
Jurusan, Fakultas, Universitas, Alamat Institusi
3)
Jurusan, Fakultas, Universitas, Alamat Institusi
*
email koresponden

ABSTRAK
Formulir adalah secarik kertas yang dimiliki ruang untuk diisi dan merupakan dokumen yang
digunakan untuk merekam terjadinya transaksi pelayanan. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui analisis desain formulir anamnesa rawat jalan ditinjau dari aspek anatomi, aspek
isi dan aspek fisik di Puskesmas Selogiri Kabupaten Wonogiri. Jenis penelitian ini
menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa Dari aspek anatomi, desain formulir Anamnesa rawat jalan di
Puskemas Selogiri sudah baik hanya saja masih ad kekurangan karena pada formulir
Anamnesa Rawat Jalan di bagian Heading belum terdapat logo puskesmas, belum terdapat
email puskesmas, alamat puskesmas dan nomor telefon Puskesmas. Dari aspek isi, desain
formulir Anamnesa rawat jalan di Puskesmas Selogiri belum sesuai karena terdapat item-item
yang belum terisi dengan lengkap. Pada formulir Anamnesa rawat jalan masih terdapat
beberapa presentase kelengkapan pengisian yang masih rendah, sehingga perlu di desain
ulang.

Kata kunci: Penggunaan Lahan, Tutupan Lahan, Pola Spasial

1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
pelayanan kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. (PMK No. 75 Tahun
2014 Pasal 1). Menurut Deharja A dan Swari J (2017). Rekam medis merupakan sebuah
dokumen atau catatan mengenai kesehatan pasien yang bersifat rahasia. Pada dasarnya
isi rekam medis adalah milik pasien, sedangkan berkas rekam medis (secara fisik)
adalah milik rumah sakit atau institusi kesehatan. Permenkes No.269 Tahun 2008
tentang rekam medis pada pasal 8 menyatakan bahwa berkas rekam medis itu milik
sarana pelayanan kesehatan yang harus di simpan sekurang-kurangnya untuk jangka

1
waktu 5 tahun terhitung sejak tanggal terakhir pasien berobat. Untuk tujuan itulah di
setiap institusi pelayanan kesehatan, dibentuk unit rekam medis yang bertugas
menyelenggarakan proses pengelolaan serta penyimpanan rekam medis.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan di UPTD Puskesmas Selogiri pada tanggal
8 Januari 2021 yang dilakukan dengan observasi dan wawancara di bagian rekam
medis, peneliti menemukan adanya kekurangan dari desain formulir rawat di UPTD
Puskesmas Selogiri, seperti: aspek fisik bahan yang digunakan menggunakan kertas
HVS 70 gram sehingga formulir mudah robek dan menggunakan kertas buram yang
bewarna abu-abu dengan menggunakan tinta bewarna hitam. Pemilihan warna untuk
formulir belum sesuai dengan standar. Selain itu di Puskesmas Selogiri belum pernah
dilakukan redesign pada formulir anamnesa rawat jalan dan penelitian ini bisa dijadikan
acuan agar Puskesmas Selogiri bisa melakukan redesign formulir anamnesa rawat jalan.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana Analisis Desain Formulir Rawat Jalan Ditinjau dari Aspek Anatomi
dan Aspek isi di Puskesmas Selogiri?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan Penelitian di Puskesmas Selogiri adalah:
1. Tujuan Umum:
Melakukan Analisi Desain Formulir di Puskesmas Selogiri.
2. Tujuan Khusus:
a. Menganalisis Desain Formulir Rawat jalan di tinjau dari aspek anatomi di
Puskesmas Selogiri.
b. Menganalisis Desain Formulir Rawat Jalan di tinjau dari aspek isi di
Puskesmas Selogiri.
c. Menganalisis Desain Formulir Rawat Jalan di tinjau dari aspek fisik di
Puskesmas Selogiri
2. Tinjuan Pustaka
2.1 Puskesmas
Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan
kesehatan yang sangat penting. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas
kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehtan di
suatu wilayah kerja (Depkes, 2011). Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.43

2
tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan masyarakat. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif di wilayah kerjanya.
2.2 Rekam Medis
Permenkes No 269/Menkes/Per/III/2008 yang dimaksud rekam medis adalah
berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan,
pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan dan pelayanan yang telah diberikan
kepada pasien.
2.3 Formulis Rekam Medis
Pelaksanaan formulir harus dipertanggugjawabkan dalam bentuk tertulis dengan
menggunakan formulir. Setiap yang bertanggungjawab atas terjadinya transaksi
membutuhkan tanda tangan atau paraf sebagai pertanggungjawaban. Untuk merekam
data transaksi sebagai bukti proses pelayanan pasien, setiap data yang penting yang
timbul akibat adanya transaksi direkam/dicatat kedalam formulir mengenai waktu
terjadinya transaksi, nomor, identitas, jenis transaksi, kualitas.
2.1 Desain Formulir
Desain Formulir adalah kegiatan merancang formulir berdasarkan kebutuhan
transaksi kegiatan pelayanan dan penyusunan atau pembuatan laporan organisasi.

3. Metode Penelitian
3.1 Desain dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Menurut Tajibu (2013), penelitian deskriptif merupakan penelitian yang
bertujuan hanya menggambarkan (mendeskripsi) fenomena yang ditemukan, baik
berupa faktor risiko maupun suatu efek atau hasil. Metodologi penelitian kualitatif
merupakan prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Gunawan, 2013). Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan/ menggambarkan hasil analisis formulir anamnesa
rawat jalan di Puskesmas Selogiri.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3
Tempat dan waktu penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Tempat
Tempat penelitian adalah bagian rekam medis di Puskesmas Selogiri yang
berlokasi di Gunung Wijil, Banjaran, Kaliancar, Kecamatan Selogiri, Kabupaten
Wonogiri.
2. Waktu
Penelitian dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2021
3.5 Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian telah dipaparkan oleh Sugiyono (2010), informan adalah
sebutan bagi sampel dari penelitian kualitatif. Subjek penelitian yaitu 1 (satu) orang
dokter, 1 (satu) orang perawat di unit rawat inap dan 2 (dua) orang petugas rekam medis
di Puskesmas Selogiri. Menurut Husein (2005), objek penelitian menjelaskan tentang
apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian
dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu. Objek dalam
penelitian ini adalah Formulir anamnesa rawat jalan yang ada di Puskesmas Selogiri.
3.1 Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Desain Formulir
2. Formulir Anamnesa
3. Analisa desan formulir dari aspek anatomi
4. Analisa desain formulir dari aspek isi
5. Analisa desain formulir dari aspek Fisik
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen yang kami pergunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Pedoman observasi sebagai acuan
untuk mengetahui kekurangan dalam formulir yang sudah digunakan dan akibat
yang akan terjadi jika tidak sesuai.
2. Pedoman wawancara, tentang cara
pengisian formulir RM, keluhan dan kebutuhan pengguna terhadap formulir.
3.6 Validitas dan Reliabilitas Data

4
Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik
triangulasi. Teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data itu sendiri. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan teknik triangulasi sumber untuk memeriksa keabsahan data. Triangulasi
sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu
informasi yang telah diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian
kualitatif. Teknik triangulasi sumber dilakukan dengan cara membandingkan data yang
diperoleh dari hasil wawancara antar informan penelitian.
Triangulasi sumber data adalah menggali kebenaran informasi tertentu melalui
berbagai metode dan sumber perolehan data. Misalnya, selain melalui wawancara dan
observasi, peneliti bisa menggunakan observasi terlibat (participant obervation),
dokumen tertulis, arsip, dokumen sejarah, catatan resmi, catatan atau tulisan pribadi dan
gambar atau foto. Masing-masing cara itu akan menghasilkan bukti atau data yang
berbeda, yang selanjutnya akan memberikan pandangan (insights) yang berbeda pula
mengenai fenomena yang diteliti.
4. Hasil dan Pembahasan
1. Gambaran Umum Puskesmas Selogiri.

Puskesmas Selogiri berdiri di atas tanah pemerintah Kabupaten Wongiri yang


beralamat Gunung Wijil, Banjaran, Kaliancar, Kecamatan Selogiri, Kabupaten
Wonogiri. UPTD Puskesmas Selogiri berdiri pada tahun 1976. Puskesmas Selogiri
dipimpin oleh dr. Anita Apriliawati. Adapun batas-batas wilayah Puskesmas Selogiri
adalah sebagai berikut:
a. Sebelah Timur : Kecamatan Wonogiri
b. Sebelah Utara : Kabupaten Sukoharjo
c. Sebelah Barat : Kabupaten Sukoharjo
d. Sebelah Selatan : Kecamatan Wonogiri
2. Formulir Anamnesa Rawat Jalan di Puskesmas Selogiri
Formulir Anamnesa Rawat Jalan di Puskesmas Selogiri berfungsi untuk
mencatat riwayat pasien sejak masuk rawat jalan sampai keluar dalam satu periode
perawatan. Formulir Anamnesa Rawat Jalan ini terdiri dari kolom-kolom yang berisi

5
identitas pribadi, identitas sosial, perawatan yang dilakukan terhadap pasien dan kolom
otentifikasi.
Berdasarkan hasil pengamatn yang dilakukan, desain formulir Anamnesa rawat
jalan di puskesmas Selogiri dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain:
a. Segi Anatomi
1) Heading atau judul
Judul dalam desain formulir Anamnesa rawat jalan di Puskesmas Selogiri
diletakkan di bagian tengah atas formulir, untuk informasi lain mengenai formulir
mencakup logo, nama dan alamat puskesmas terletak di bagian kiri atas formulir,
sedangkan nomor halaman formulir, logo puskesmas dan email puskesmas belum ada.
2) Introduction atau pendahuluan
Komponen introduction (pendahuluan) belum terdapat pada formulir di
Anamnesa rawat jalan di Puskesmas Selogiri.
3) Instruction atau informasi singkat
Dalam desain formulir Anamnesa rawat jalan di Puskesmas Selogiri sudah ada
instruksi atau informasi yang merupakan petunjuk dalam pengisian formulir sehingga
tidak membingungkaan petugas dalam pengisian formulir kartu ibu rawat jalan.
4) Body atau badan formulir
Isi atau informasi yang terdapat di badab desain formulir kartu ibu terdiri dari
identitas pribadi dan sosial, serta kegiatan perawatan dan tindakan medis yang
dilakukan terhadap pasien.
b. Segi isi
1) Kelengkapan item
Item-item dalam desain formulir Anamnesa rawat jalan di Puskesmas Selogiri
adalah sebagai berikut:
a) Nama diisi dengan nama pasien sesuai dengan ketentuan sistem
penamaan.
b) Nomor RM diisi dengan nomor RM pasien.
c) Nama kartu keluarga diisi dengan nama keluarga pasien
d) Tanggak lahir diisi dengan tanggal lahir pasien
e) Alamat diisi dengan alamat pasien lengkap (Desa, RT/RW, Kelurahan,
Kecamatan, Kota/Kabupaten).

6
f) Nomer induk keluarga diisi dengan kartu keluarga pasien
g) Pekerjaan diisi dengan sesuai pekerjaan pasien.
h) Jenis kunjungan hanya dilingkari salah satu yaitu, Baru atau Lama
i) Tanggal masuk diisi dengan tanggal, bulan, tahun pada saat pasien untuk
dirawat jalan.
5. Penutup
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian mengenai analisa desain formulir Anamnesa rawat jalan
di Puskesmas Selogiri, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari aspek anatomi, desain formulir Anamnesa rawat jalan di Puskemas
Selogiri sudah baik hanya saja masih ad kekurangan karena pada formulir
Anamnesa Rawat Jalan di bagian Heading belum terdapat logo puskesmas,
belum terdapat email puskesmas, alamat puskesmas dan nomor telefon
Puskesmas.
2. Dari aspek isi, desain formulir Anamnesa rawat jalan di Puskesmas Selogiri
belum sesuai karena terdapat item-item yang belum terisi dengan lengkap.
3. Pada formulir Anamnesa rawat jalan masih terdapat beberapa presentase
kelengkapan pengisian yang masih rendah, sehingga perlu di desain ulang.
5.2 Saran
1. Sebaiknya pada Heading diberikan logo puskesmas, email dan alamat
Puskesmas Selogiri.
2. Dilakukan re-design untuk formulir Anamnesa rawat jalan agar presentase
kelengkapan pengisian meningkat.

7
DAFTAR PUSTAKA
Budi, S.C. 2011. Manajemen Unit Kerja Rekam Medis. Yogyakarta: Quantum Sinergis
Media.
DepKes RI. 2006. Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit
Indonesia. Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik.
Huffman EK, 1999. Health Information Management.Phicisan Record Company
Berwin Lilianis, USA
Muslimah, I. 2016. Analisa Desain Formulir Pasien Rawat Jalan di Tinjau dari Aspek
Fisik, Isi, dan Anatomi di RSUD Bagas Waras Kabupaten Klaten [Karya Tulis
Ilmiah]. Sukoharjo: Poltekkes Bhakti Mulia.
Nugroho, FA. 2015. Analisa Desain Formulir Rawat Jalan Ditinjau dari Aspek
Anatomi, Isi, dan Fisik di Rumah Sakit Astrini Wonogiri [Karya Tulis Ilmiah].
Sukoharjo: Poltekkes Bhakti Mulia.
Nuryati, Savitri Citra Budi, Nur Rokhman. 2016. Kendala Pelaksanaan Program JKN
Terkait Penerimaan Pasien. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia
4(1): 41-42.
PerMenKes. 2008. No: 269/MENKES/PER/III Tentang Rekam Medis.
Riyadhi, N. 1999. Desain Formulir Rekam Medis. Akademi Perekam Kesehatan
Universitas Indonesia Esa Unggul.
Siregar, S. 2014. Statistik Deskriptif Untuk Penelitian. Rajawali Pers.
Suharto, B. 2017. Studi Tentang Hubungan Fungsional Antara Dokter, Pasien, dan
Rumah Sakit. Yogyakarta: Genta Publishing
Sudra. R. I. (2017). Rekam Medis. TangerangSelatan: Universitas Terbuka
Ensha, I. S. (2014). Pengaruh Implementasi Kebijakan Akreditasi Puskesmas terhadap
Manajemen Pelayanan Kesehatan Masyarakat dalam Mewujudkan
Produktivitas Kerja. 12–23.
Gunawan, I. (2013). Metode Penelitian Kualitatif.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitati, dan R&D. CV. Alfabeta.
Susantyo, A. (2018). Buku Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan III. 1–48.

8
9

Anda mungkin juga menyukai