ABSTRAK
Latar Belakang : Dalam penggunaan formulir rujukan Jamkesmas di Puskesmas Ngargoyoso
terdapat ketidaklengkapan pada aspek fisik, isi dan anatomi pada formulir rujukan Jamkesmas.
Sehingga diperlukan penambahan item pada formulir rujukan Jamkesmas. Tujuan umum
penelitian adalah mengetahui aspek desain formulir dan aspek hukum dari formulir Rujukan
Jamkesmas di Puskesmas Ngargoyoso, sedangkan untuk tujuan khusus penelitian adalah
mengetahui kebijakan puskesmas tentang desain formulir Rujukan Jamkesmas, serta mengetahui
aspek desain formulir dari aspek fisik, anatomi, isi dan hokum kesehatan.
Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan Retrospektif. Dengan
definisi istilah formulir Rujukan Jamkesmas. Objek penelitian adalah formulir Rujukan Jamkesmas
dan subjek adalah petugas pendaftaran dan dokter yang memeriksa dengan analisis secara
deskriptif.
Hasil dan Pembahasan : Menunjukkan bahwa Puskesmas Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar
selama ini menggunakan Buku Pedoman Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Masyarakat dari
Kemenkes RI dan peraturan Bupati Karanganyar tentang petunjuk teknis program jaminan
pemeliharaan kesehatan. Khususnya aspek fisik dari ketahanan kertas masih menggunakan kertas
buram dari aspek anatomi tidak terdapat instruksi pada formulir rujukan, dan untuk aspek isi
tidak terdapat item jenis kelamin dan keadaan pasien saat dirujuk sedangkan aspek hukum sudah
terdapat tanda tangan dokter yang mengirim dan nama terang sebagai bukti penanggungjawab
pasien yang dirujuk ke rumah sakit.
Simpulan dan Saran : Berdasarkan Aspek Fisik formulir berbentuk potrait dan terbuat dari jenis
kertas buram oleh karena itu minimal menggunakan kertas HVS agar setiap item pada formulir akan
terbaca jelas bagi petugas dan pengguna formulir rujukan. Aspek Anatomi tidak terdapat
instruction pada pilihan isian item Dokter Poli dan rumah sakit, identitas pasien dan diagnosa serta
perawatan kepada pasien sebelum dirujuk. Maka diperlukan pedoman untuk mengisi formulir
rujukan. Pada aspek isi belum terdapat jenis kelamin hal ini mempengaruhi pelaporan
morbiditas pasien tentang jumlah pasien laki-laki dan perempuan, untuk keadaan umum pasien
perlu disertakan dalam formulir rujukan agar data keadaan pasien lebih lengkap. Aspek Hukum
sudah terdapat tanda tangan dokter, nama terang dan stempel puskesmas. Selain itu bagi pasien
yang meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit saat dirujuk menjadi tanggungjawab
puskesmas. Penambahan item jenis kelamin dan keadaan pasien serta perlu diberikan feed back dari
rumah sakit
1989/1990 tentang Pedoman Kerja Puskesmas dan terpadu kepada masyarakat di wilayah
yang menyatakan bahwa Pusat Kesehatan kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Dalam
94 1
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO.1, MARET 2009, Hal 94-102
salah satunya adalah formulir rujukan Anatomi dan Hukum Kesehatan di Puskesmas
Jamkesmas yang berperan penting dalam Ngargoyoso”.
pelayanan kesehatan terutama kegiatan
Puskesmas bagi pasien yang datang berobat. METODE PENELITIAN
Menurut survai pendahuluan bahwa di Rancangan penelitian yang digunakan
Puskesmas Ngargoyoso telah memakai adalah penelitian deskriptif yaitu
formulir rujukan Jamkesmas untuk merujuk menggambarkan dan menganalisa keadaan
pasien dari puskesmas ke rumah sakit bagi yang diperoleh dari hasil pengamatan. Metode
setiap pasien yang membutuhkan penanganan yang digunakan adalah metode observasi yaitu
lebih komplek baik dari segi pelayanan, mengamati secara langsung pada objek
sarana dan prasarana. Namun formulir ini penelitian Formulir Rujukan Jamkesmas serta
terdapat ketidaklengkapan pada beberapa metode pengukuran yaitu mengukur objek
aspek yaitu secara fisik seperti warna kertas penelitian dengan menggunakan pendekatan
dan jenis kertas, aspek anatomi seperti secara retrospektif yaitu penelitian yang
perintah (instruction) dan aspek isi yaitu jenis dilakukan dengan menggunakan/ berdasarkan
kelamin yang terdapat pada item data identitas data yang sudah ada (Arief TQ, 2004).
pasien serta keadaan umum pasien sedangkan Definisi Istilah yang digunakan adalah
untuk aspek hukum sudah memiliki tanda Formulir Rujukan Jamkesmas yaitu surat
tangan , nama terang dokter yang memeriksa pengantar penyakit pasien dari Puskesmas
dan yang mengirim pasien beserta stempel daerah yang ditunjuk pemerintah untuk
puskesmas. Hal ini dapat mempengaruhi dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah
kelengkapan dalam pencatatan formulir setempat dan berlaku selama satu bulan saja
rujukan Jamkesmas baik data identitas pasien yang dikhususkan untuk masyarakat miskin
atau data keadaan pasien secara keseluruhan dan tidak mampu (DepKes RI, 2008).
saat dirujuk. Sehingga perlu adanya Objek penelitian yang digunakan adalah
penambahan item pada formulir rujukan formulir rujukan Jamkesmas. Subjek
Jamkesmas agar pelayanan pasien Jamkesmas penelitian yang digunakan adalah petugas
dapat terlaksana dengan baik. Selain itu untuk pendaftaran dan dokter yang memeriksa
pasien rujukan yang meninggal di perjalanan pasien. Instrumen Penelitian yang
saat akan dirujuk ke rumah sakit menjadi digunakanpedoman observasi tentang desain
tanggung jawab puskesmas. formulir Rujukan Jamkesmas di Puskesmas
Oleh karena itu, karena pentingnya Ngargoyoso dan penggaris digunakan untuk
formulir rujukan Jamkesmas dari aspek desain mengukur margin atas, margin bawah,
maka penulis mengambil judul tentang margin kanan dan marginkiri, padaformulir
“Tinjauan Desain Formulir Rujukan Rujukan Jamkesmas pada waktu
Jamkesmas berdasarkan Aspek Fisik, Isi, observasi.Cara pengumpulan data, sumber
96 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO.1, MARET 2009, Hal 94-102
d. Warna pasien yang memerlukan penanganan
Warna yang digunakan pada formulir yang lebih kompleks baik dari segi
Rujukan Jamkesmasadalah jenis kertas sarana dan prasarana yang lebih
buram dengan tinta kertas warna hitam. memadahi dari pada puskesmas.
Hal ini belum sesuai dengan c. Perintah (Instruction)
kekontrasan antara warna tinta dengan Perintah atau Instruction diperlukan
warna kertas yang seharusnya dalam setiap pengisian formulir
berwarna putih sehingga Rujukan Jamkesmas yang bertujuan
memungkinkan kelelahan pada agar informasi yang dihasilkan
penglihatan dari pengguna formulir dan berkesinambungan dan menghindari
mengurangi akibat kesalahan petugas kesalahan dalam pengisian formulir.
dalam pengisian data pasien dalam Menurut Huffman 1994 bahwa
melaksanakan kegiatan pencatatan. instruction ini diharapkan ada karena
3. Desain formulir Rujukan Jamkesmas mencakup posisi atau letak formulir,
Berdasarkan Aspek Anatomi adalah kelengkapan isi dan penjelasan, routing
sebagai berikut: (petunjuk pengisian) dan tindakan.
a. Kepala formulir (Heading) Selain itu pada Formulir Rujukan
Bagian heading formulir Rujukan Jamkesmas ini memerlukan perintah
Jamkesmas sudah memuat judul, sub atau instruction hal ini dikarenakan
judul, identitas organisasi, nomor beberapa item data tersebut cara
keluar surat, nomor telepon, kode pos, pengisian formulirnya belum diketahui
logo puskesmas serta alamat identitas secara jelas bagaimana cara
organisasi. Dengan adanya alamat pengisiannya yaitu pada item Dokter
organisasi sangat diperlukan, hal ini Poli dan RS yang dituju.
memudahkan dalam identifikasi d. Badan formulir (Body)
kepemilikan dari suatu formulir apabila 1) Margin atas pada formulir adalah
formulir tersebut dikirim keluar 2,54 cm. Hal ini tidak
organisasi atau antar instansi lain. membutuhkan penambahan ruang
b. Pendahuluan (Introduction) entry data dikarenakan sudah
Bagian pendahuluan formulir Rujukan memuat identitas organisasi dan
Jamkesmas sudah mewakili atau alamat organisasi yang bertujuan
menunjukkan judul dalam pengisian memudahkan identifikasi
formulir Rujukan Jamkesmas. Hal ini kepemilikan dari suatu formulir
sesuai bahwa Introduction merupakan apabila formulir tersebut dikirim
bagian yang menjelaskan tujuan dari keluar organisasi atau antar instansi
formulir. Tujuan formulir Rujukan lain. Margin bawah adalah 2,54 cm,
Jamkesmasadalah untuk merujuk hal ini tidak membutuhkan
98 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO.1, MARET 2009, Hal 94-102
pengobatan yang diberikan. Hal ini ada di kartu Jamkesmas milik pasien
belum sesuai dengan kelengkapan butir apabila tidak ada nama gelar
data khusus ada beberapa item yang kekeluargaan pada kartu Jamkesmas
belum ada dalam Formulir Rujukan tersebut maka tidak ditulis pada
Jamkesmas ini diantaranya meliputi formulir Rujukan Jamkesmas namun
jenis kelamin, hasil pemeriksaan jika nama pasien tidak sesuai dengan
laboratorium, keadaan umum penderita KTP atau KK maka pasien wajib
saat dirujuk seperti tensi, hb, kesadaran membuat surat keterangan dari
(tenang, gelisah, kesakitan). Dalam hal kelurahan yang membuktukan bahwa
ini tidak terdapatnya jenis kelamin nama pada kartu Jamkesmas dengan
maka petugas pelaporan akan yang tertera pada KTP dan KK adalah
mengalami kesulitan dalam orang yang sama.
menentukan rekapan jumlah kunjungan b. Pengelompokkan Data / Groupping
atau laporan morbiditas pasien Pada formulir Rujukan
perempuan dan pasien laki-laki tiap Jamkesmassudah memuat kelompok
harinya. Pada hasil laboratorium tidak data identitas puskesmas, badan surat,
semua pasien mendapatkan identitas pasien yang dirujuk, dan data
pemeriksaan laboratorium, apabila penunjang. Terkelompoknya data yang
pasien yang dirujuk telah melakukan sudah ada dapat membantu pengisian
pemeriksaan laboratorium maka hasil secara terpusat dan sesuai dengan
dari pemeriksaan laboratorium tidak kelompok data masing-masing,
diisikan dalam formulir rujukan karena sehingga dapat menghindari kesalahan
tidak terdapat ruang entry khusus item pengisian data yang tidak sesuai
data hasil pemeriksaan laboratorium dengan kelompok data.
tersebut. Pada item umur tidak terdapat c. Urutan (sequent)
hari, bulan dan tahun yang Urutan pada formulir Rujukan
menunjukkan umur pasien secara rinci Jamkesmas sudah sesuai dengan urutan
oleh karena itu pemberian item ini pengelompokkan itemdata, yang
perlu disertakan agar diketahui umur tersusun secara vertical dari primer ke
pasien secara rinci. Sedangkan untuk sekunder dengan demikian item data
item data keadaan pasien saat dirujuk didalamnya tersusun secara baik dan
yang meliputi : kesadaran, tensi dan hb memudahkan dalam pencatatan
tidak tercantum hal ini dapat masing-masing item data karena sudah
mempengaruhi ketidaklengkapan terstruktur dengan baik.
catatan kondisi pasien secara lengkap d. Cara Pengisian
saat dirujuk. Pada item data nama Pada pengisian formulir Rujukan
pasien disesuaikan dengan nama yang Jamkesmas puskesmas telah diisi
100 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO.1, MARET 2009, Hal 94-102
ini membuktikan bahwa terdapat petugas dan pengguna formulir rujukan.
penanggung jawab bagi pasien yang Aspek Anatomi tidak terdapat instruction pada
dirujuk, serta sebagai bukti penyerahan pilihan isian item Dokter Poli dan rumah sakit,
wewenang kepada dokter di puskesmas identitas pasien dan diagnosa serta perawatan
yang melakukan rujukan kepada dokter di kepada pasien sebelum dirujuk. Maka
rumah sakit yang dituju. Namun selama ini diperlukan pedoman untuk mengisi formulir
puskesmas tidak menerima surat jawaban rujukan. Pada aspek isi belum terdapat
rujukan dari pihak rumah sakit yang dituju, jenis kelamin hal ini mempengaruhi
selain itu dokter yang ada di puskesmas pelaporan morbiditas pasien tentang jumlah
tidak mengetahui riwayat penyakit pasien pasien laki-laki dan perempuan, untuk
selama dirawat di rumah sakit, sehingga keadaan umum pasien perlu disertakan
pihak puskesmas tidak mengetahui dalam formulir rujukan agar data keadaan
kelanjutan pengobatan dan perawatan yang pasien lebih lengkap. Aspek Hukum sudah
diberikan kepada pasien selama di rumah terdapat tanda tangan dokter, nama terang
sakit sehingga puskesmas tidak dan stempel puskesmas. Selain itu bagi
mengetahui tindakan yang harus diberikan pasien yang meninggal dalam perjalanan
kepada pasien apabila pasien melakukan ke rumah sakit saat dirujuk menjadi
kontrol di puskesmas. Sedangkan untuk tanggungjawab puskesmas. Penambahan
pasien balita dibawah dua tahun item jenis kelamin dan keadaan pasien serta
menggunakan kartu jamkesmas milik ayah perlu diberikan feed back dari rumah sakit
dan ibu dari balita tersebut beserta akta
kelahiran atau KK. Selain itu bagi pasien KEPUSTAKAAN
rujukan Jamkesmas yang meninggal di Arief TQ. 2004. Pengantar Metodologi
perjalanan sebelum sampai di rumah sakit Penelitian untuk Ilmu Kesehatan.
Klaten Selatan : CSGF (the
tempat rujukan, maka pasien tersebut community of self Help Gruop
masih menjadi tanggung jawab puskesmas. Forum).
Bagi pasien peserta rujukan yang
meninggal tersebut kepesertaannya dalam Depkes RI. 1990. Pedoman Kerja Puskesmas.
Jilid I. Jakarta: DepKes RI.
Program Jamkesmas akan hilang dan tidak
bisa dialihkan kepada keluarganya.
Depkes RI. 2006. Pedoman Penyelenggaraan
dan Prosedur Rekam Medis Rumah
SIMPULAN DAN SARAN Sakit Di Indonesia. Revisi II.
Jakarta: Depkes RI.
Berdasarkan Aspek Fisik formulir
berbentuk potrait dan terbuat dari jenis
Depkes RI. 2008. Pedoman Pelaksanaan
kertas buram oleh karena itu minimal Jaminan Kesehatan Masyarakat
(JAMKESMAS).Jakarta: DepKes
menggunakan kertas HVS agar setiap item
RI.
pada formulir akan terbaca jelas bagi
PerMenKes RI No.
269/MENKES/PER/III/2008.
Rekam Medis Menteri Kesehatan
Indonesia. Jakarta.
102 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO.1, MARET 2009, Hal 94-102