DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1. AL ZHIRA SYAHFANA PUTRI 2013363001
2. EUGINA GOK ASI TRI BR NAIBORHU 2013363005
3. GRACIA ANGELICA L SIMATUPANG 2013363009
4. LATIFAH HANUM 2013363013
5. MUHAMMAD RIZKI FADILLAH 2013363017
6. SAFRIYANI SIREGAR 2013363022
7. VIOLA AULIA 2013363025
8. ATIKA NOFIA SIHOMBING 2013363032
9. WULAN DARI 2013363033
PERTEMUAN : 2
2.2.2Objek
Objek pada penelitian ini yaitu formulir
bedah yang terdiri dari formulir assesmen pra
(a)
anastesi, assesmen pra bedah, informed
consent, persetujuan tindakan anastesi dan
sedasi, asuhan keperawatan kamar operasi
yang ada di Rumah Sakit Citra Husada.Yang
akan diteliti dari aspek fisik, anatomi, dan isi.
Yang akan disesuaikan dengan kebutuhan
pengguna dari hasil wawancara dan diskusi.
(b)
(a)Formulir assesmen pra anastesi yang
lama(b)Formulir assesmen pra anastesi yang
baru
Iya sudah kami setuju seperti ini, Cuma
A. Aspek Fisik nanti perlu ditambahi jenis kelamin sama
Aspek fisik pada formulir assesmen pra alamat”
anastesi yang baru menyesuaikan dengan (Brainstorming)
formulir yang lama yaitu menggunakan
HVS/F4 70 gram, bentuk formulir potraite/ Hasil observasi, wawancara dan
persegi panjang, menggunakan satu tinta yaitu brainstorming menyimpulkan bahwa aspek
hitam dan ukuran 21,5 cm x 33,0 cm. Hal ini anatomi pada formulir assesmen pra anastesi
didukung oleh wawancara yang dilakukan yang baru yaitu perubahan letak heading
kepada responden dengan menempatkan no.rm, nama,
ruang/kelas, jenis kelamin dan alamat, yang
“Menyesuaikan dengan yang lama aja.Kami diletakkan dipojok kanan atas, tujuannya jika
menggunakan kertas F4untuk tatanannya formulir terselip akan mudah dalam
apakah itu lanscape/potraite disesuaikan mencarinya (IFHIMA dalam Ardiansari, 2017)
dengan kebutuhan” [21] . Penambahan ukuran margin sisi kanan
(R1,R3,R4,R5) yaitu 1,5 cm, agar tidak terpotong saat
dibendel/diplong. Selain itu, perlu
“Iya sudah seperti ini aja, menyesuaikan sama menambahkan Instruction yang digunakan
yang lama pakek kertas HVS 70 gram, tintanya untuk perintah dalam pengisian, agar
hitam” pengguna tidak melakukan kesalahan dalam
(Brainstorming) melakukan pengisian (Huffman dalam Inata,
2017)[9].
Hasil observasi, wawancara dan
brainstorming menyimpulkan bahwa aspek C. Aspek Isi
fisik pada formulir assesmen pra anastesi tetap Hasil observasi pada formulir assesmen
menyesuaikan dengan formulir yang lama pra anastesi yang lama tidak terdapat item
yaitu menggunakan jenis kertas HVS/F4 anamnesa, sedangkan pada desain formulir
ukuran 70 gram, ukuran 21,5 cm x 33,0 cm. assesmen pra anastesi yang baru terdapat
dan tinta hitam, dikarenakan biaya produksi penambahan item anamnesis, hal ini didukung
lebih murah, dan pemakaian formulir dalam adanya aturan KARS, 2012 [12] bahwa
jangka waktu yang lama. Apabila formulir assesmen harus berbasis IAR
menggunakan jenis kertas standart yang tidak (Informasi, Analisis, dan Rencana) dimana
mudah sobek HVS/F4 80 gram (Huffman informasi berisi tentang anamnesis dan
dalam Inata, 2017) [9], maka biaya produksi pemeriksaan penunjang, analisis berisi tentang
akan labih mahal. diagnosa, kondisi dan rencana dalam hal ini
yaitu rencana pembiusan. Adapun penambahan
B. Aspek Anatomi item yang tidak terdapat pada formulir yang
Hasil observasi heading formulir lama yaitu anamnesis, hasil desain ini
assesmen pra anastesi yang lama berisi tentang didukung oleh hasil wawancara kepada
identitas RS, nomor formulir, dan judul, responden:
sedangkan heading pada formulir assesmen
pra anastesiyang baru berisi identitas RS, “Pemeriksaan penunjang ini penting.Kadang
nomor formulir, judul dan identitas pasien ditanyakan sama dokternya, menurut saya
yang mana rumah sakit memiliki tata naskah malah kurang kolom yang agak lebar, kalau
baru yaitu peletakkan no.rm, nama, ada kelainan sama rontgentnya nanti diberi
ruang/kelas, jenis kelamin dan alamat. Yang keterangan aja. tapi kalau harus dihapus ya
didukung oleh wawancara yang dilakukan diganti dengan yang centang-centang aja,
kepada responden 1 dan 2. pemeriksaan penunjang apa, ada atau tidak
terus ada berapa lembar”
(R3,R4,R5)
“Kami punya tata naskah baru, setiap form
kami punya aturan ini nomor Kayak nya yang ini lebih simpel, gini
diatas,dibawahnya ada no rm nama jadi aja sudah”
seragam, tgl lahir, ruang atau kelas” (Brainstorming)
(R3, R4, R5)
Aspek isi pada desain formulir assesmen
pra anastesi yang baru yaitu perlu penambahan
item anamnesa, hal ini didukung adanya aturan
KARS, 2012[12] bahwa formulir assesmen
harus berbasis IAR (Informasi, Analisis, dan
Rencana) dimana informasi berisi tentang
anamnesis dan pemeriksaan penunjang,
analisis berisi tentang diagnosa, kondisi dan
rencana dalam hal ini yaitu rencana
pembiusan. Selain itu hasil pemeriksaan
penunjang tetap harus dilampirkan dalam
formulir dikarenakan saat dokter akan
melakukan tindakan anastesi/ pembedahan
item yang pertama kali diamati adalah hasil
pemeriksaan penunjang
D. Aspek Anatomi
Hasil observasi heading formulir
assesmen pra bedah yang lama berisi tentang
identitas RS, nomor formulir, dan judul,
sedangkan heading pada formulir assesmen
pra bedah yang baru berisi identitas RS, nomor
formulir, judul dan identitas pasien yang mana
rumah sakit memiliki tata naskah baru yaitu
peletakkan no.rm, nama, ruang/ kelas, jenis
kelamin dan alamat. Yang didukung oleh
wawancara yang dilakukan kepada responden
1 dan 2.
B. Aspek Isi
Hasil observasi formulir assesmen pra
bedah yang lama tidak terdapat item
anamnesis. Namun desain formulir assesmen
pra bedah yang baru terdapat penambahan
item anamnesis, hal ini didukung adanya
aturan KARS, 2012[12] bahwa formulir
assesmen harus berbasis IAR (Informasi,
Analisis, dan Rencana) dimana informasi berisi
tentang anamnesis dan pemeriksaan
kondisi dan rencana dalam hal ini yaitu
rencana pembiusan. Adapun penambahan
item yang tidak terdapat pada formulir yang
lama yaitu anamnesis yang ditunjukkan pada
nomor, hasil desain ini didukung oleh hasil
wawancara kepada responden:
3. Redesain Formulir
Asuhan Keperawatan Kamar
Operasi Pasca Akreditasi di Rumah
Sakit Citra Husada
Jember
dengan Menggabungkan Antara
Formulir Informed Consent yang Ada
dengan Aspek Desain Formulir
Meliputi Aspek Fisik, Aspek
Anatomi, dan Aspek Isi dan
Kebutuhan Pengguna dengan
Menyesuaikan Standar Akreditasi
“Iya sudah seperti ini aja, menyesuaikan sama
yang lama pakek kertas HVS 70 gram, tintanya
hitam”
(Brainstorming)
(b)
(a)Formulir Edukasi Anastesi dan Sedasi yang
lama(b)Formulir Edukasi Anastesi dan Sedasi
yang baru
A. Aspek Fisik
Aspek fisik pada formulir edukasi anastesi
dan sedasi yang baru menyesuaikan dengan
formulir yang lama yaitu menggunakan
HVS/F4 70 gram, bentuk formulir potraite/
persegi panjang, menggunakan satu tinta yaitu
hitam dan ukuran 21,5 cm x 33,0 cm. Hal ini
didukung oleh wawancara yang dilakukan “iya setuju, format yang baru emang
kepada responden format yang baru seperti ini”
(Brainstorming)
“Menyesuaikan dengan yang lama aja.Kami
menggunakan kertas F4untuk tatanannya Hasil observasi, wawancara dan
apakah itu lanscape/potraite disesuaikan brainstorming menyimpulkan bahwa aspek
dengan kebutuhan” anatomi pada formulir persetujuan tindakan
(R1,R3,R4,R5) anastesi dan sedasi yang baru yaitu heading
tidak perlu dilakukan perubahan karena sudah
“Iya sudah seperti ini aja, menyesuaikan sama sesuai dengan teori KKI yaitu ditengah atas
yang lama pakek kertas HVS 70 gram, tintanya (Huffman dalam Purwaningsih, 2017) [21].
hitam” Penambahan ukuran margin sisi kanan yaitu
(Brainstorming) 1,5 cm, agar tidak terpotong saat
dibendel/diplong. Selain itu, perlu
Hasil observasi, wawancara dan menambahkan Instruction yang digunakan
brainstorming menyimpulkan bahwa aspek untuk perintah dalam pengisian, agar
fisik pada formulir edukasi anastesi dan sedasi pengguna tidak melakukan kesalahan dalam
tetap menyesuaikan dengan formulir yang melakukan pengisian (Huffman dalam Inata,
lama yaitu menggunakan jenis kertas HVS/F4 2017)[9]. Perlu penambahan item nama terang
ukuran 70 gram, ukuran 21,5 cm x 33,0 cm. dan waktu pada penutup/close.
dan tinta hitam, dikarenakan biaya produksi
lebih murah, dan pemakaian formulir dalam C. Aspek Isi
jangka waktu yang lama. Apabila Hasil observasi formulir edukasi
menggunakan jenis kertas standart yang tidak tindakan anastesi dan sedasi yang lama
mudah sobek HVS/F4 80 gram (Huffman penjelasan tentang anastesi berisi penjelasan
dalam Inata, 2017) [9], maka biaya produksi yang panjang dan berlembar-lembar. Dimana
akan labih mahal ketentuan dasar pembuatan formulir harus
sesederhana mungkin (Huffman dalam Inata,
B. Aspek Anatomi 2017)[9]. Desain formulir edukasi tindakan
Hasil observasi pada heading anastesi dan sedasi yaitu mengacu pada format
formuliredukasi tindakan anastesi dan sedasi formulir versi KKI, 2006[13], item-item
yang lama berupa identitas intansi, identitas formulir diambil dari formulir lama, namun isi
pasien, nomor pasien dan judul.Dimana dan penjelasan mengenai anastesi dan sedasi
identitas instansi diletakkan dikiri atas, lebih dipersingkat. didukung hasil wawancara
sedangkan heading pada formulir edukasi yang telah dilakukan kepada responden yaitu :
tindakan anastesi dan sedasi dilakukan
perubahan identitas instansi diletakkan “Sudah, tapi isinya terlalu panjang.
ditengah atas karena harus menyesuaikan Rencananya emang mau pakek format yang
dengan contoh formulir FRM 05 yang seperti ini (maksudnya FRM 05)tapi ya
disarankan KARS yaitu format formulir versi ditambahi informasi, keluarga pasien kan gak
KKI, 2006[13]. Perubahan heading boleh tau penjelasan, apa sih anastesi apa sih sedasi
dilakukan perubahan dimana sudah dijelaskan itu, jadi ya beri informasi mengenai anastesi ,
pada teori (Huffman dalam Purwaningsih, kalau bisa ya dipersingkat aja, kadang kan
2017)[21] peletakan heading boleh diletakkan yang tanda tangan bukan pasiennya tapi
di tengah atas, kiri atas, atau kanan atas Yang keluarga”
juga didukung oleh hasil wawancara dibawah (R3,R4,R5)
ini:
“Sudah...ini sudah sesua, cuma yang
“Form yang lama akan digantikan dengan edukasi penjelasan anastesinya ditambahi”
format persetujuan tindakan kedokteran yang (Brainstorming)
disarankan KARS (FRM.05)”
(R3, R4,R5,) Hasil desain formulir edukasi tindakan
anastesi dan sedasi juga telah disepakati
responden saat brainstorming, bahwa hasil
desainformulir edukasi tindakan anastesi dan
sedasi sudah sesuai dengan kebutuhan
pengguna.
Aspek isi/format formulir edukasi
tindakan anastesi dan sedasi dilakukan
perubahan yaitu sesuai format formulir yang
disarankan oleh KARS/ FRM05.Namun pada
kolom jenis informasi diisi menjadi jenis-jenis
anastesi, dan pada kolom isi informasi diisi
penjelasan singkat mengenai definisi anastesi
kelebihan dan kekurangan. agar pasien/
keluarga pasien yang dimintai persetujuan
mengenai tindakan anastesi mengetahui/ faham
terkait tindakan yang akan dilakukan
5. Redesain
Formulir Asuhan Keperawatan
Kamar Operasi Pasca Akreditasi di
Rumah Sakit Citra Husada Jember
dengan (a) Lembar Intra Operative Lama
Menggabungkan Antara Formulir
Asuhan Keperawatan Kamar Operasi
yang Ada dengan Aspek Desain
Formulir Meliputi Aspek Fisik, Aspek
Anatomi, dan Aspek Isi dan Kebutuhan
Pengguna dengan Menyesuaikan
Standar Akreditasi
WHO.2006.Manual
No
HK. 02.02/ MENKES/251/2015 Tentang
Pedoman nasional
Pelayanan Kedokteran
Anastesiologi dan Terapi Intensif
Republik Indonesia
Nomor
269/Menkes/Per/III/2008
Tentang Rekam
Medis (2008). Jakarta
Menteri Kesehatan
Republik
Indonesia.Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia No. 34
Tahun 2017 tentang Akreditasi
Rumah Sakit .
Jakarta
Menteri Kesehatan
Republik
Indonesia.Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor
44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
(2009).Jakarta
Pupu.S.R.(2012).Penelitian.Kualitatif.http:
//yusuf.staff.ub.ac.id/files/2012/11/Jur
na l-Penelitian-Kualitatif.pdf. Diakses
pada tanggal 14 Maret 2018.