Anda di halaman 1dari 18

TUGAS TERSTRUKTUR

KONSEP DASAR, PENDEKATAN & ASPEK DESAIN FORMULIR RM

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1
1. AL ZHIRA SYAHFANA PUTRI 2013363001
2. EUGINA GOK ASI TRI BR NAIBORHU 2013363005
3. GRACIA ANGELICA L SIMATUPANG 2013363009
4. LATIFAH HANUM 2013363013
5. MUHAMMAD RIZKI FADILLAH 2013363017
6. SAFRIYANI SIREGAR 2013363022
7. VIOLA AULIA 2013363025
8. ATIKA NOFIA SIHOMBING 2013363032
9. WULAN DARI 2013363033

PERTEMUAN : 2

MATA KULIAH : DESAIN DAN MANAJEMEN FORMULIR

DOSEN PENGAJAR : MEI SRYENDANG SITORUS,SKM

PRODI : D-IV MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN

UNIVERSITAS IMELDA MEDAN

TAHUN AJARAN 2021


Formulir rekam medis yang tidak sesuai dengan standart Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS)
harus dilakukan perbaikan contohnya pada formulir bedah yaitu formulir inform consent, edukasi tindakan
anastesi dan sedasi, assesmen pra bedah, assesmen pra anastesi dan asuhan keperawatan kamar operasi
seperti adanya duplikasi data, isi formulir yang terlalu panjang hingga berlembar-lembar dan terdapat item
yang diulang seperti pemeriksaan penunjang.Adapun tujuan umum dari penelitian ini yaitu mendesain
ulang formulir rawat inap bedah pasca akreditasi di RS Citra Husada Jember.Jenis penelitian ini kualitatif
dengan pendekatan unit analisis, dimana pengumpulang data yang digunakan yaitu observasi, wawancara
dan diskusi. Penelitian ini menghasilkan desain formulir rekam medis baru di unit rawat inap bedah yang
telah didesain pasca akreditasi di RS Citra Husada Jember yaitu formulir inform consent, edukasi
tindakan anastesi dan sedasi, assesmen pra bedah, assesmen pra anastesi dan asuhan keperawatan kamar
operasi yang baru yang sesuai dengan standar dimana tetap memperhatikan kebutuhan pengguna. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan formulir rawat
inap bedah di RS Citra Husada Jember khususnya guna mempersiapkan proses verifikasi maupun
akreditasi selanjutnya sehingga pengisian formulir rawat inap bedah menjadi lebih efektif dan efisien.

Rumah sakit merupakan institusi bertanggung jawab dalam mengelolah sistem


kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan rekam medis untuk meningkatkan mutu
kesehatan secara paripurna meliputi promotif, pelayanan yang cepat, tepat dan akurat.
preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang Rekam medis adalah berkas yang berisi
catatan dan dokumen tentang identitas,
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
pemeriksaan, pengobatan dan tindakan lain
jalan, dan gawat darurat yang bertujuan untuk yang telah diberikan kepada pasien
meningkatkan mutu pelayanan (UU No 44 (Kemenkes, 2008) [19] .Rekam medis
Tahun 2009)[18]. Dalam peningkatan mutu digunakan sebagai acuan dalam memberikan
pelayanan yang baik diperlukan saran dan pelayanan kepada pasien, karena didalam
prasarana yang dapat menunjang pelayanan rekam medis terdapat data-data tentang
kesehatan salah satunya unit kerja rekam medis perkembangan penyakit pasien yang dapat
menunjang kesehatan pasien. Adapun isi
yang merupakan salah satu organisasi
rekam medis yang berisi kumpulan fakta yang
pendukung kegiatan difasilitas pelayanan tertuang dalam bentuk formulir, salah satunya
kesehatan yang bertugas mengumpulkan data, formulir rekam medis rawat inap yaitu:
memproses data, dan penyajian informasi formulir ringkasan masuk dan keluar, resume
kesehatan. Dalam menjalankan tugasnya unit dokter, lembar pengkajian medis umum, grafik
kerja rekam medis mempunyai staf-staf yang perkembangan pasien, formulir catatan
perkembangan pasien terintegrasi, formulir
informasi pasien dan keluarga, formulir
pemeriksaan penunjang, formulir pencatatan formulir versi KKI (Konsil Kedokteran
pemberian obat, catatan keperawatan, resume Indonesia) [13], formulir assesmen pra-
keperawatan, laporan persalinan dan identitas anastesi dan pra-bedah penjelasan pada
bayi, laporan identitatas bayi lahir, surat pemeriksaan penunjang khususnya
persetujuan rawat inap, informed consent. laboratorium dan pemeriksaan penunjang tidak
Undang-undang No. 44 tahun 2009 perlu dicantumkan, karena sudah terdapat pada
tentang rumah sakit pasal 40 ayat 1 dokumen rekam medis mengenai hasil
menyebutkan bahwa dalam upaya peningkatan pemeriksaan laboratorium dan penunjang,
mutu pelayanan rumah sakit wajib melakukan sedangkan pada formulir asuhan keperawatan
akreditasi secara berkala minimal tiga tahun kamar operasi terdapat duplikasi item pada
sekali, dalam meningkatkan mutu pelayanan post operasi, tepatnya ada pasien dipindahkan.
Rumah Sakit Citra Husada Jember Perekam medis tidak mengetahui apa
melaksanakan akreditasi paripurna pada yang melatar belakangi formulir penandaan
tanggal 19-21 Oktober 2017 [18]. Pencapaian lokasi operasi, formulir timbang terima pra
akreditasi paripurna menjadi acuan RS Citra operasi dan cheklish keselamatan pasien
Husada untuk terus meningkatkan kualitas dikatakan sesuai.Surveior hanya memberikan
pelayanan dengan berusaha memenuhi standar arahan terkait formulir yang harus diperbaiki
akreditasi.Hasil evaluasi komisi akreditasi saja. Peneliti mengamati berdasarkan teori
rumah sakit menyatakan bahwa formulir rekam yang telah ditemukan yaitu format formulir
medis rawat inap bedah harus diperbaiki penandaan lokasi operasi sudah sederhana,
karena tidak sesuai dengan standart KARS[12], sudah jelas formulir ditujukkan kepada siapa
khususnya formulir yang membutuhkan dan untuk siapa. Formulir timbang terima pra
perbaikan adalah formulir inform consent, operasi dan yang sudah sesuai dengan aturan
edukasi tindakan anastesi dan sedasi, assesmen dalam pembuatan formulir. Formulir ceklish
pra bedah, assesmen pra anastesi dan asuhan keselamatan operasi (surgical safety
keperawatan kamar operasi, dan terdapat tiga checklish) sudah sesuai dengan contoh
formulir yang sudah sesuai yaitu formulir formulir versi WHO (World Health
timbang terima pra operasi, cekhlish Organization) (WHO, 2009)[14]
keselamatan operasi (surgicalsafety checklish) Dampak pada formulir, jika formulir
dan penandaan lokasi operasi. tidak diperbaiki formulir menjadi tidak
Formulir yang baik harus sesuai dengan standart.Formulir edukasi pemberian anastesi
ketentuan dasar dalam pembuatan formulir dan sedasi yang berlembar-lembar
yang terdiri dari membuat rancangan dengan dikhawatirkan formulir menjadi mudah hilang
sesuai kebutuhan pengguna dengan dan pemborosan kertas, pada formulir asuhan
memikirkan standart formulir, mempelajari keperawatan kamar operasi terdapat item yang
tujuan dan pemakaian formulir yang akan ditulis ulang/ duplikasi sehingga dapat
dibuat, merancang formulir sesederhana menambah beban petugas dalam melakukan
mungkin, hilangkan informasi yang tidak pengisian dua kali pada formulir,formulir
diperlukan,menggunakan terminologi standart informed consent tidak sesuai dengan format
untuk semua elemen data, menggunakan formulir versi KKI (konsil kedokteran [13]
definisi- definisi, memberikan label semua indonesia) sehingga formulir tidak standar.
informasi, mengatur urutan butir-butir data Sedangkan pada formulir assesmen pra bedah
secara logis dan dapat dipahami oleh dan pra anastesi terdapat uraian hasil
pengguna, memasukkan pedoman untuk pemeriksaan penunjang, karena hasil
menjamin agar pengumpulan dan interpretasi pemeriksaan penunjang sudah berupa
data konsisten (Huffman, 1999 dalam Inata, lembaran hasil pemeriksaan dari unit
2017)[9] penunjang, dampaknya menambah beban
Delapan formulir bedah di Rumah Sakit petugas karena item-item tersebut harus diisi
Citra Husada sebanyak 37,5% dinyatakan dan pemborosan tinta, karena sifat formulir
sesuai dengan standart KARS, dan 62,5% harus dibuat sesederhana mungkin. Dengan
dinyatakan tidak sesuai dengan standart KARS adanya kekurangan tersebut, untuk itu peneliti
[12], karena pada formulir informed consent tertarik untuk meneliti tentang,“Redesain
dan edukasi persetujuan tindakan anastesi dan Formulir Rekam Medis Rawat Inap Bedah
sedasi aspek isidan anatomi tidak sesuai Pasca Akreditasi di Rumah Sakit Citra Husada
dengan contoh formulir versi KARS atau Jember 2018”
2.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian adalah penelitian kualitatif dengan 1. Redesain Formulir Assesmen Pra
unit analisis. Penelitian kualitatif bermaksud Anastesi Pasca Akreditasi di Rumah
untuk mengidentifikasi formulir rekam medis Sakit Citra Husada Jember dengan
rawat inap bedah berdasarkan standart KARS Menggabungkan Antara Formulir
yang kemudian akan disesuaikan dengan Assesmen Pra Anastesi yang Ada
kebutuhan pengguna. Dilakukan desain ulang dengan Aspek Desain Formulir
formulir rekam medis rawat inap bedah baru di Meliputi Aspek Fisik, Aspek Anatomi,
Rumah Sakit Citra Husada Jember. dan Aspek Isi dan Kebutuhan
Pengguna dengan Menyesuaikan
2.2 Subjek/Objek Penelitian Standar Akreditasi
2.2.1 Subjek
Subjek merupakan informan pada
penelitian ini sebanyak 5 orang, diantaranya
Perekam medis, perawat bedah dan dokter
yang menjabat selaku kepala bidang pelayanan
dan penunjang medik. Kelebihan dokter yang
menjabat selaku kepala bidang pelayanan dan
penunjang medik yaitu beliau sangat faham
mengenai desain formulir, dan beliau bersedia
untuk mewakili dokter bedah sebagai
responden/ subjek penelitian. Dikarenakan
dokter bedah tidak bersedia untuk menjadi
responden/ subjek penelitian ini sebagai
pengguna formulir.

2.2.2Objek
Objek pada penelitian ini yaitu formulir
bedah yang terdiri dari formulir assesmen pra
(a)
anastesi, assesmen pra bedah, informed
consent, persetujuan tindakan anastesi dan
sedasi, asuhan keperawatan kamar operasi
yang ada di Rumah Sakit Citra Husada.Yang
akan diteliti dari aspek fisik, anatomi, dan isi.
Yang akan disesuaikan dengan kebutuhan
pengguna dari hasil wawancara dan diskusi.

2.2.3 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang
digunakan yaitu observasi, wawancara dan
brainstorming. Instrumen pengumpulan data
yang digunakan yaitu pedoman observasi,
pedoman wawancara dan pedoman
brainstorming

(b)
(a)Formulir assesmen pra anastesi yang
lama(b)Formulir assesmen pra anastesi yang
baru
Iya sudah kami setuju seperti ini, Cuma
A. Aspek Fisik nanti perlu ditambahi jenis kelamin sama
Aspek fisik pada formulir assesmen pra alamat”
anastesi yang baru menyesuaikan dengan (Brainstorming)
formulir yang lama yaitu menggunakan
HVS/F4 70 gram, bentuk formulir potraite/ Hasil observasi, wawancara dan
persegi panjang, menggunakan satu tinta yaitu brainstorming menyimpulkan bahwa aspek
hitam dan ukuran 21,5 cm x 33,0 cm. Hal ini anatomi pada formulir assesmen pra anastesi
didukung oleh wawancara yang dilakukan yang baru yaitu perubahan letak heading
kepada responden dengan menempatkan no.rm, nama,
ruang/kelas, jenis kelamin dan alamat, yang
“Menyesuaikan dengan yang lama aja.Kami diletakkan dipojok kanan atas, tujuannya jika
menggunakan kertas F4untuk tatanannya formulir terselip akan mudah dalam
apakah itu lanscape/potraite disesuaikan mencarinya (IFHIMA dalam Ardiansari, 2017)
dengan kebutuhan” [21] . Penambahan ukuran margin sisi kanan
(R1,R3,R4,R5) yaitu 1,5 cm, agar tidak terpotong saat
dibendel/diplong. Selain itu, perlu
“Iya sudah seperti ini aja, menyesuaikan sama menambahkan Instruction yang digunakan
yang lama pakek kertas HVS 70 gram, tintanya untuk perintah dalam pengisian, agar
hitam” pengguna tidak melakukan kesalahan dalam
(Brainstorming) melakukan pengisian (Huffman dalam Inata,
2017)[9].
Hasil observasi, wawancara dan
brainstorming menyimpulkan bahwa aspek C. Aspek Isi
fisik pada formulir assesmen pra anastesi tetap Hasil observasi pada formulir assesmen
menyesuaikan dengan formulir yang lama pra anastesi yang lama tidak terdapat item
yaitu menggunakan jenis kertas HVS/F4 anamnesa, sedangkan pada desain formulir
ukuran 70 gram, ukuran 21,5 cm x 33,0 cm. assesmen pra anastesi yang baru terdapat
dan tinta hitam, dikarenakan biaya produksi penambahan item anamnesis, hal ini didukung
lebih murah, dan pemakaian formulir dalam adanya aturan KARS, 2012 [12] bahwa
jangka waktu yang lama. Apabila formulir assesmen harus berbasis IAR
menggunakan jenis kertas standart yang tidak (Informasi, Analisis, dan Rencana) dimana
mudah sobek HVS/F4 80 gram (Huffman informasi berisi tentang anamnesis dan
dalam Inata, 2017) [9], maka biaya produksi pemeriksaan penunjang, analisis berisi tentang
akan labih mahal. diagnosa, kondisi dan rencana dalam hal ini
yaitu rencana pembiusan. Adapun penambahan
B. Aspek Anatomi item yang tidak terdapat pada formulir yang
Hasil observasi heading formulir lama yaitu anamnesis, hasil desain ini
assesmen pra anastesi yang lama berisi tentang didukung oleh hasil wawancara kepada
identitas RS, nomor formulir, dan judul, responden:
sedangkan heading pada formulir assesmen
pra anastesiyang baru berisi identitas RS, “Pemeriksaan penunjang ini penting.Kadang
nomor formulir, judul dan identitas pasien ditanyakan sama dokternya, menurut saya
yang mana rumah sakit memiliki tata naskah malah kurang kolom yang agak lebar, kalau
baru yaitu peletakkan no.rm, nama, ada kelainan sama rontgentnya nanti diberi
ruang/kelas, jenis kelamin dan alamat. Yang keterangan aja. tapi kalau harus dihapus ya
didukung oleh wawancara yang dilakukan diganti dengan yang centang-centang aja,
kepada responden 1 dan 2. pemeriksaan penunjang apa, ada atau tidak
terus ada berapa lembar”
(R3,R4,R5)
“Kami punya tata naskah baru, setiap form
kami punya aturan ini nomor Kayak nya yang ini lebih simpel, gini
diatas,dibawahnya ada no rm nama jadi aja sudah”
seragam, tgl lahir, ruang atau kelas” (Brainstorming)
(R3, R4, R5)
Aspek isi pada desain formulir assesmen
pra anastesi yang baru yaitu perlu penambahan
item anamnesa, hal ini didukung adanya aturan
KARS, 2012[12] bahwa formulir assesmen
harus berbasis IAR (Informasi, Analisis, dan
Rencana) dimana informasi berisi tentang
anamnesis dan pemeriksaan penunjang,
analisis berisi tentang diagnosa, kondisi dan
rencana dalam hal ini yaitu rencana
pembiusan. Selain itu hasil pemeriksaan
penunjang tetap harus dilampirkan dalam
formulir dikarenakan saat dokter akan
melakukan tindakan anastesi/ pembedahan
item yang pertama kali diamati adalah hasil
pemeriksaan penunjang

2. Redesain Formulir Assesmen Pra


Anastesi Pasca Akreditasi di Rumah (b)
Sakit Citra Husada Jember dengan
Menggabungkan Antara Formulir (a)Formulir assesmen pra bedah yang
Assesmen Pra Anastesi yang Ada lama(b)Formulir assesmen pra bedah yang
dengan Aspek Desain Formulir baru
Meliputi Aspek Fisik, Aspek Anatomi,
dan Aspek Isi dan Kebutuhan A. Aspek Fisik
Pengguna dengan Menyesuaikan Aspek fisik pada formulir assesmen
Standar Akreditasi prabedah yang baru menyesuaikan dengan
formulir yang lama yaitu menggunakan
HVS/F4 70 gram, bentuk formulir potraite/
persegi panjang, menggunakan satu tinta yaitu
hitam dan ukuran 21,5 cm x 33,0 cm. Hal ini
didukung oleh wawancara yang dilakukan
kepada responden.

“Menyesuaikan dengan yang lama aja.Kami


menggunakan kertas F4untuk tatanannya
apakah itu lanscape/potraite disesuaikan
dengan kebutuhan”
(R1,R3,R4,R5)

“Iya sudah seperti ini aja, menyesuaikan sama


yang lama pakek kertas HVS 70 gram, tintanya
hitam”
(Brainstorming)

Hasil observasi, wawancara dan


brainstorming menyimpulkan bahwa aspek
(a) fisik pada formulir assesmen pra bedah tetap
menyesuaikan dengan formulir yang lama
yaitu menggunakan jenis kertas HVS/F4
ukuran 70 gram, ukuran 21,5 cm x 33,0 cm.
dan tinta hitam, dikarenakan biaya produksi
lebih murah, dan pemakaian formulir dalam
jangka waktu yang lama. Apabila
menggunakan jenis kertas standart yang tidak
mudah sobek HVS/F4 80 gram (Huffman
dalam Inata, 2017) [9], maka biaya produksi penunjang, analisis berisi tentang diagnosa,
akan labih mahal.

D. Aspek Anatomi
Hasil observasi heading formulir
assesmen pra bedah yang lama berisi tentang
identitas RS, nomor formulir, dan judul,
sedangkan heading pada formulir assesmen
pra bedah yang baru berisi identitas RS, nomor
formulir, judul dan identitas pasien yang mana
rumah sakit memiliki tata naskah baru yaitu
peletakkan no.rm, nama, ruang/ kelas, jenis
kelamin dan alamat. Yang didukung oleh
wawancara yang dilakukan kepada responden
1 dan 2.

“Kami punya tata naskah baru, setiap form


kami punya aturan ini nomor
diatas,dibawahnya ada no rm nama jadi
seragam, tgl lahir, ruang atau kelas”
(R3, R4, R5)

Iya sudah kami setuju seperti ini, Cuma


nanti perlu ditambahi jenis kelamin sama
alamat”
(Brainstorming)

Hasil observasi, wawancara dan


brainstorming menyimpulkan bahwa aspek
anatomi pada formulir assesmen pra bedah
yang baru yaitu perubahan letak heading
dengan menempatkan no.rm, nama,
ruang/kelas, jenis kelamin dan alamat, yang
diletakkan dipojok kanan atas, tujuannya jika
formulir terselip akan mudah dalam
mencarinya (IFHIMA dalam Ardiansari, 2017)
[21]. Penambahan ukuran margin sisi kanan
yaitu 1,5 cm, agar tidak terpotong saat
dibendel/diplong. Selain itu, perlu
menambahkan Instruction yang digunakan
untuk perintah dalam pengisian, agar
pengguna tidak melakukan kesalahan dalam
melakukan pengisian (Huffman dalam Inata,
2017)[9].

B. Aspek Isi
Hasil observasi formulir assesmen pra
bedah yang lama tidak terdapat item
anamnesis. Namun desain formulir assesmen
pra bedah yang baru terdapat penambahan
item anamnesis, hal ini didukung adanya
aturan KARS, 2012[12] bahwa formulir
assesmen harus berbasis IAR (Informasi,
Analisis, dan Rencana) dimana informasi berisi
tentang anamnesis dan pemeriksaan
kondisi dan rencana dalam hal ini yaitu
rencana pembiusan. Adapun penambahan
item yang tidak terdapat pada formulir yang
lama yaitu anamnesis yang ditunjukkan pada
nomor, hasil desain ini didukung oleh hasil
wawancara kepada responden:

“Iya, perlu ditambahkan hasil


anamnesanya, kalau ini kan hanya checklish
aja.Mungkin perlu ditambahkan space
untuk dokternya nulis yang gak ada di
checklish ya”
(R3,R4,R5)

Aspek isi pada desain formulir


assesmen pra bedah yang baru yaitu perlu
penambahan item anamnesa, hal ini
didukung adanya aturan KARS, 2012[12]
bahwa formulir assesmen harus berbasis
IAR (Informasi, Analisis, dan Rencana)
dimana informasi berisi tentang anamnesis
dan pemeriksaan penunjang, analisis berisi
tentang diagnosa, kondisi dan rencana dalam
hal ini yaitu rencana pembiusan. Selain itu
hasil pemeriksaan penunjang tetap harus
dilampirkan dalam formulir dikarenakan saat
dokter akan melakukan tindakan anastesi/
pembedahan item yang pertama kali diamati
adalah hasil pemeriksaan penunjang

3. Redesain Formulir
Asuhan Keperawatan Kamar
Operasi Pasca Akreditasi di Rumah
Sakit Citra Husada
Jember
dengan Menggabungkan Antara
Formulir Informed Consent yang Ada
dengan Aspek Desain Formulir
Meliputi Aspek Fisik, Aspek
Anatomi, dan Aspek Isi dan
Kebutuhan Pengguna dengan
Menyesuaikan Standar Akreditasi
“Iya sudah seperti ini aja, menyesuaikan sama
yang lama pakek kertas HVS 70 gram, tintanya
hitam”
(Brainstorming)

Hasil observasi, wawancara dan


brainstorming menyimpulkan bahwa aspek
fisik pada formulir informed consent tetap
menyesuaikan dengan formulir yang lama
yaitu menggunakan jenis kertas HVS/F4
ukuran 70 gram, ukuran 21,5 cm x 33,0 cm.
dan tinta hitam, dikarenakan biaya produksi
lebih murah, dan pemakaian formulir dalam
jangka waktu yang lama. Apabila
menggunakan jenis kertas standart yang tidak
mudah sobek HVS/F4 80 gram (Huffman
dalam Inata, 2017)[9] , maka biaya produksi
akan labih mahal
(a)
B. Aspek Anatomi
Hasil observasi heading pada formulir
informed consent berisi tentang identitas
instansi yang terletak di tengah atas, heading
pada formulir informed consentbaru juga tidak
dilakukan perubahan karena sudah sesuai
dengan teori yaitu (Huffman dalam
Purwaningsih, 2017)[21] peletakan heading
boleh diletakkan di tengah atas, kiri atas, atau
kanan atas .Heading formulir informed consent
inipun sudah sesuai dengan keinginan
pengguna, seperti hasil wawancara dibawah
ini:

“Form yang lama akan digantikan dengan


(b) format persetujuan tindakan kedokteran yang
disarankan KARS (FRM.05)”
(a)Formulir Informed consent yang
(R1, R2, R3,R4,R5)
lama(b)Formulir Informed consent yang baru

A. Aspek Fisik Desain formulir informed consent yang


Aspek fisik pada formulir informed baru dilakukan perubahan pada judul dari judul
consent yang baru menyesuaikan dengan yang lama yaitu “Surat Permyataan
formulir yang lama yaitu menggunakan Persetujuan Operasi, Pembiusan dan
HVS/F4 70 gram, bentuk formulir potraite/ Pengobatan” diganti menjadi “Persetujuan
persegi panjang, menggunakan satu tinta yaitu Tindakan Kedokteran”. Hal ini juga didukung
hitam dan ukuran 21,5 cm x 33,0 cm. Hal ini oleh peraturan yang mendasari yaitu format
didukung oleh wawancara yang dilakukan formulir versi KKI, 2006[13] yang juga
kepada responden 1,2,3,4, 5 dijelaskan dalam Instrumen Akreditasi RS
Versi 2012[12]. Dan hasil desain informed
“Menyesuaikan dengan yang lama aja.Kami consent juga telah disepakati saat
menggunakan kertas F4untuk tatanannya brainstormingdibawah ini:
apakah itu lanscape/potraite disesuaikan
dengan kebutuhan” “iya setuju, format yang baru emang
(R1, R3,R4,R5) format yang baru seperti ini”
Brainstorming
Hasil observasi, wawancara dan
brainstorming menyimpulkan bahwa aspek
anatomi pada formulir informed consent yang
baru yaitu heading tidak perlu dilakukan
perubahan karena sudah sesuai dengan teori
KKI yaitu ditengah atas (Huffman dalam
Purwaningsih, 2017)[21] perubahan hanya
dilakukan pada judul dari judul yang lama
yaitu “Surat Permyataan Persetujuan Operasi,
Pembiusan dan Pengobatan” diganti menjadi
“Persetujuan Tindakan Kedokteran”. Hal ini
juga didukung oleh peraturan yang mendasari
yaitu format formulir versi KKI, 2006[13]
yang juga dijelaskan dalam Instrumen
Akreditasi RS Versi 2012. Penambahan ukuran
margin sisi kanan yaitu 1,5 cm, agar tidak
terpotong saat dibendel/diplong. Selain itu,
perlu menambahkan Instruction yang
digunakan untuk perintah dalam pengisian,
agar pengguna tidak melakukan kesalahan
dalam melakukan pengisian (Huffman dalam
Inata, 2017)[9].
(a)
4. Redesain Formulir Edukasi Anastesi
dan Sedasi Pasca Akreditasi di Rumah
Sakit Citra Husada Jember dengan
Menggabungkan Antara Formulir
Edukasi Anastesi dan Sedasi yang Ada
dengan Aspek Desain Formulir
Meliputi Aspek Fisik, Aspek Anatomi,
dan Aspek Isi dan Kebutuhan
Pengguna dengan Menyesuaikan
Standar Akreditasi

(b)
(a)Formulir Edukasi Anastesi dan Sedasi yang
lama(b)Formulir Edukasi Anastesi dan Sedasi
yang baru

A. Aspek Fisik
Aspek fisik pada formulir edukasi anastesi
dan sedasi yang baru menyesuaikan dengan
formulir yang lama yaitu menggunakan
HVS/F4 70 gram, bentuk formulir potraite/
persegi panjang, menggunakan satu tinta yaitu
hitam dan ukuran 21,5 cm x 33,0 cm. Hal ini
didukung oleh wawancara yang dilakukan “iya setuju, format yang baru emang
kepada responden format yang baru seperti ini”
(Brainstorming)
“Menyesuaikan dengan yang lama aja.Kami
menggunakan kertas F4untuk tatanannya Hasil observasi, wawancara dan
apakah itu lanscape/potraite disesuaikan brainstorming menyimpulkan bahwa aspek
dengan kebutuhan” anatomi pada formulir persetujuan tindakan
(R1,R3,R4,R5) anastesi dan sedasi yang baru yaitu heading
tidak perlu dilakukan perubahan karena sudah
“Iya sudah seperti ini aja, menyesuaikan sama sesuai dengan teori KKI yaitu ditengah atas
yang lama pakek kertas HVS 70 gram, tintanya (Huffman dalam Purwaningsih, 2017) [21].
hitam” Penambahan ukuran margin sisi kanan yaitu
(Brainstorming) 1,5 cm, agar tidak terpotong saat
dibendel/diplong. Selain itu, perlu
Hasil observasi, wawancara dan menambahkan Instruction yang digunakan
brainstorming menyimpulkan bahwa aspek untuk perintah dalam pengisian, agar
fisik pada formulir edukasi anastesi dan sedasi pengguna tidak melakukan kesalahan dalam
tetap menyesuaikan dengan formulir yang melakukan pengisian (Huffman dalam Inata,
lama yaitu menggunakan jenis kertas HVS/F4 2017)[9]. Perlu penambahan item nama terang
ukuran 70 gram, ukuran 21,5 cm x 33,0 cm. dan waktu pada penutup/close.
dan tinta hitam, dikarenakan biaya produksi
lebih murah, dan pemakaian formulir dalam C. Aspek Isi
jangka waktu yang lama. Apabila Hasil observasi formulir edukasi
menggunakan jenis kertas standart yang tidak tindakan anastesi dan sedasi yang lama
mudah sobek HVS/F4 80 gram (Huffman penjelasan tentang anastesi berisi penjelasan
dalam Inata, 2017) [9], maka biaya produksi yang panjang dan berlembar-lembar. Dimana
akan labih mahal ketentuan dasar pembuatan formulir harus
sesederhana mungkin (Huffman dalam Inata,
B. Aspek Anatomi 2017)[9]. Desain formulir edukasi tindakan
Hasil observasi pada heading anastesi dan sedasi yaitu mengacu pada format
formuliredukasi tindakan anastesi dan sedasi formulir versi KKI, 2006[13], item-item
yang lama berupa identitas intansi, identitas formulir diambil dari formulir lama, namun isi
pasien, nomor pasien dan judul.Dimana dan penjelasan mengenai anastesi dan sedasi
identitas instansi diletakkan dikiri atas, lebih dipersingkat. didukung hasil wawancara
sedangkan heading pada formulir edukasi yang telah dilakukan kepada responden yaitu :
tindakan anastesi dan sedasi dilakukan
perubahan identitas instansi diletakkan “Sudah, tapi isinya terlalu panjang.
ditengah atas karena harus menyesuaikan Rencananya emang mau pakek format yang
dengan contoh formulir FRM 05 yang seperti ini (maksudnya FRM 05)tapi ya
disarankan KARS yaitu format formulir versi ditambahi informasi, keluarga pasien kan gak
KKI, 2006[13]. Perubahan heading boleh tau penjelasan, apa sih anastesi apa sih sedasi
dilakukan perubahan dimana sudah dijelaskan itu, jadi ya beri informasi mengenai anastesi ,
pada teori (Huffman dalam Purwaningsih, kalau bisa ya dipersingkat aja, kadang kan
2017)[21] peletakan heading boleh diletakkan yang tanda tangan bukan pasiennya tapi
di tengah atas, kiri atas, atau kanan atas Yang keluarga”
juga didukung oleh hasil wawancara dibawah (R3,R4,R5)
ini:
“Sudah...ini sudah sesua, cuma yang
“Form yang lama akan digantikan dengan edukasi penjelasan anastesinya ditambahi”
format persetujuan tindakan kedokteran yang (Brainstorming)
disarankan KARS (FRM.05)”
(R3, R4,R5,) Hasil desain formulir edukasi tindakan
anastesi dan sedasi juga telah disepakati
responden saat brainstorming, bahwa hasil
desainformulir edukasi tindakan anastesi dan
sedasi sudah sesuai dengan kebutuhan
pengguna.
Aspek isi/format formulir edukasi
tindakan anastesi dan sedasi dilakukan
perubahan yaitu sesuai format formulir yang
disarankan oleh KARS/ FRM05.Namun pada
kolom jenis informasi diisi menjadi jenis-jenis
anastesi, dan pada kolom isi informasi diisi
penjelasan singkat mengenai definisi anastesi
kelebihan dan kekurangan. agar pasien/
keluarga pasien yang dimintai persetujuan
mengenai tindakan anastesi mengetahui/ faham
terkait tindakan yang akan dilakukan

5. Redesain
Formulir Asuhan Keperawatan
Kamar Operasi Pasca Akreditasi di
Rumah Sakit Citra Husada Jember
dengan (a) Lembar Intra Operative Lama
Menggabungkan Antara Formulir
Asuhan Keperawatan Kamar Operasi
yang Ada dengan Aspek Desain
Formulir Meliputi Aspek Fisik, Aspek
Anatomi, dan Aspek Isi dan Kebutuhan
Pengguna dengan Menyesuaikan
Standar Akreditasi

(a) Lembar Post Operative Lama

(a) Lembar Pre Operative Lama


A. Aspek Fisik
Aspek fisik pada formulir asuhan
keperawatan kamar operasi yang baru
menyesuaikan dengan formulir yang lama
yaitu menggunakan HVS/F4 70 gram, bentuk
formulir potraite/ persegi panjang,
menggunakan satu tinta yaitu hitam dan ukuran
21,5 cm x 33,0 cm. Hal ini didukung oleh
wawancara yang dilakukan kepada responden

“Menyesuaikan dengan yang lama aja.Kami


menggunakan kertas F4untuk tatanannya
apakah itu lanscape/potraite disesuaikan
dengan kebutuhan”
(R1, R3,R4,R5)

“Iya sudah seperti ini aja, menyesuaikan sama


yang lama pakek kertas HVS 70 gram, tintanya
(b) Desain Lembar Pre Operative
hitam”
(Brainstorming)

Hasil observasi, wawancara dan


brainstorming menyimpulkan bahwa aspek
fisik pada formulir asuhan keperawatan kamar
operasi tetap menyesuaikan dengan formulir
yang lama yaitu menggunakan jenis kertas
HVS/F4 ukuran 70 gram, ukuran 21,5 cm x
33,0 cm. dan tinta hitam, dikarenakan biaya
produksi lebih murah, dan pemakaian formulir
dalam jangka waktu yang lama. Apabila
menggunakan jenis kertas standart yang tidak
mudah sobek HVS/F4 80 gram (Huffman
dalam Inata, 2017) [9], maka biaya produksi
akan labih mahal

(b)Desain Lembar Intra Operative B. Aspek Anatomi


Hasil observasi heading formulir asuhan
keperawatan kamar operasi yang lama berisi
tentang identitas RS, nomor formulir, dan
judul, sedangkan heading pada formulir asuhan
keperawatan kamar operasi yang baru berisi
identitas RS, nomor formulir, judul dan
identitas pasien yang mana rumah sakit
memiliki tata naskah baru yaitu peletakkan
no.rm, nama, ruang/kelas, jenis kelamin dan
alamat. Yang didukung oleh wawancara yang
dilakukan kepada responden.
“Kami punya tata naskah baru, setiap form
kami punya aturan ini nomor
diatas,dibawahnya ada no rm nama jadi
seragam, tgl lahir, ruang atau kelas”
(R3, R4, R5)

(b)Desain Lembar Post Operative


“Iya sudah kami setuju seperti ini, Cuma nanti penambahan item data umum pada formulir
perlu ditambahi jenis kelamin sama alamat” perioperatif yaitu B1-B6 (yang meliputi
(Brainstorming) (breathing, blood, brain, bladder, bowl dan
bone), Penambahan data pada formulir asuhan
Hasil observasi, wawancara dan keperawatan kamar operasi yang mengacu
brainstorming menyimpulkan bahwa aspek pada Instrumen Akreditasi KARS yaitu
anatomi pada formulir asuhan keperawatan meliputi diagnosa pasca operasi nama dokter
kamar operasi yang baru yaitu perubahan letak bedah dan asisten-asisten, nama prosedur,
heading dengan menempatkan no.rm, nama, spesimen bedah untuk pemeriksaan, catatan
ruang/kelas, jenis kelamin dan alamat, yang spesifik komplikasi atau tidak adanya
diletakkan dipojok kanan atas, tujuannya jika komplikasi selama operasi, termasuk jumlah
formulir terselip akan mudah dalam kehilangan darah, tanggal, waktu, dan
mencarinya (IFHIMA dalam Ardiansari, 2017) tandatangan dokter yang bertanggung jawab.
[3]. Perlu penambahan ukuran margin sisi Tidak perlu menambahkan tanda tangan dokter
kanan yaitu 1,5 cm, agar tidak terpotong saat yang bertanggung jawab, dikarenakan yang
dibendel/diplong. Dan perlu menambahkan bertanggung jawab mengisi adalah perawat
Instruction yang digunakan untuk perintah
dalam pengisian, agar pengguna tidak 4. KESIMPULAN DAN SARAN
melakukan kesalahan dalam melakukan
pengisian (Huffman dalam Inata, 2017)[9]. 4.1 Kesimpulan
1) Megidenfikasi formulir rekam medis rawat
C. Aspek Isi inap bedah pasca akreditasi yang ada di RS
Aspek isi pada desain formulir asuhan Citra Husada dengan aspek desain formulir
keperawatan kamar operasi yang lama data dan meliputi aspek fisik, anatomi dan isi
diagnosa keperawatan menjadi satu kolom, (Huffman 1999 dalam Inata, 2017)[9]
terdapat observasi B1-B6-B6 pada rencana Berdasarkan hasil observasi yang telah
tindakan, namun pada data tidak terlampir. dilakukan terhadap formulir bedah yang
Sedangkan pada desain formulir asuhan ada yaitu diantaranya formulir assesmen
keperawatan kamar operasi yang baru terdapat pra anastesi, assesmen pra bedah,
pengelompokan dan pembagian item yang informed consent, edukasi tindakan
dibatasi oleh garis, dimana data identitas /data anastesi dan sedasi, dan asuhan
umum pasien, data pemeriksaan, diagnosa keperawatan kamar operasi terdapat
keperawatan dan rencana tindakan terdapat beberapa item yang perlu diubah/
pengelompokannya masing-masing. diperbaiki seperti heading dan isi,
Penambahan item data umum pada formulir formulir edukasi tindakan anastesi dan
perioperatif yaitu B1-B6 (yang meliputi sedasi terdapat 3 lembar, terdapat format
(breathing, blood, brain, bladder, bowl dan baru untuk formulir informed consent
bone)untuk dicantumkan semua data umum dengan menyesuaikan informed consent
yang terdapat pada formulir lama. Hal ini versi KARS[12].
didukung hasil wawancara dibawah ini : 2) Redesain formulir rekam medis rawat inap
bedah pasca akreditasi di rumah sakit Citra
“iya boleh,biar lebih kompleks datanya” Husada dengan menggabungkan antara
(R3,R4,R5) formulir rawat inap bedah yang ada dengan
aspek desain meliputi aspek fisik, anatomi,
“Hasil desainnya sudah bagus, coba dan isi dan kebutuhan pengguna dengan
nanti lebih dirapikan lagi” menyesuaikan standart akreditasi KARS.
(Brainstorming) Hasil desain formulir assesmen pra
anastesi, assesmen pra bedah, informed
Hasi observasi, wawancara, dan consent, edukasi tindakan anastesi dan
brainstorming menyimpulkan bahwa aspek isi sedasi, dan asuhan keperawatan kamar
pada desain formulir asuhan keperawatan operasi dengan membandingkan formulir
kamar operasi yang lama data dan diagnosa assesmen pra anastesi, assesmen pra bedah,
keperawatan menjadi satu kolom, terdapat informed consent, edukasi tindakan anastesi
observasi B1-B6 pada rencana tindakan, dan sedasi, dan asuhan keperawatan kamar
namun pada data tidak terlampir, maka perlu operasi lama, yang diidentifikasi
berdasarkan aspek fisik, anatomi dan isi Ardiansari. F. (2017) Analisis Desain
(Huffman dalam Inata, 2017)[9] dengan Formulir Informed Consent Di Klinik
pengumpulan data observasi, wawancara Pratama Rawat Inap Wiwit Bantul
dan brainstorming. Hasil desain formulir Yogyakarta Tahun 2017 .
assesmen pra anastesi dan assesmen pra Yogyakarta: Stikes Jenderal
bedah yaitu aspek fisik menyuasuaikan Achmad Yani
dengan jenis kertas dan tinta pada formulir Yogyakarta Http://
yang lama, aspek anatomi terdapat Repository. Unjaya.Ac.Id/
beberapa item yang perlu diubah/ diperbaiki 2477/2/FATMA%20A%20S%20%2813
dan ditambah seperti perubahan heading 14006%29nonfull.Pdf
dengan menambahkan item identitas pasien,
penambahan intruksi/ perintah pada Deharja. A, Swari . S. J dan Esti. D.E (2017)
formulir yang baru, aspek isi terdapat Design Of Emergency Medical
penambahan item anamnesa, dan perubahan Record Form Based On
letak pemeriksaan penunjang. Formulir Hospital Accreditation
informed consent dan edukasi tindakan Standard Version 2012 In Hospital
anastesi dan sedasi terdapat perubahan pada “X”.Jember : Politeknik negeri
formatnya yaitu menyesuaikan dengan Jemberjournal.umy.ac.id /index. Php /
format formulir versi KARS[12]. Formulir mrs/ article/ download/3269/pdf_42
asuhan keperawatan kamar operasi yaitu
terdapat perubahan pada heading, Fitriyani . L dan Melati . I. S.(2017) Analisis
penambahan item B6 menghilangkan Desain Formulir Persetujuan Tindakan
duplikasi pada item pasien dipindahkan dan Medis Di Rumah Sakit Umum Madani
memperbaiki pengelompokan datanya Medan Tahun 2017.Medan : APIKES
Imelda http://ojs. stikes-imelda
4.2 Saran .ac.id/ index .php/ jipdik/ article/ view
1) Penelitian ini diharapkan dapat melibatkan /151/156
dokter bedah sebagai responden/penggu
pelayanan dan penunjang medis yang juga Hikmah.F, Rossalina. A.W dan Mochammad.
membawahi unit kamar operasi sebagai J.C.L.(2017) Desain Formulir
responden/pengelolah formulir na formulir, Asesmen Nyeri Dalam Berkas Rekam
namun pada penelitian ini dokter bedah Medis Di Rumah Sakit Daerah Balung
digantikan oleh kepala bidang Jember Tahun 2016
2) Penelitian ini diharapkan dapat dilanjutkan https://publikasi.polije.ac.id/index.php/j
oleh peneliti selanjutnya yaitu untuk urnal kesehatan /article
mendesain formulir penolakan tindakan /download/ 339/pdf
kedokteran yang dijelaskan pada Konsil
Kedokteran Indonesia tentang Manual Hevi.P.(2016)Pemberian Latihan Fisik
Persetujuan Tindakan Kedokteran Tahun Terhadap Pemulihan Pasien Pasca
2006[13] General Anastesi pada Asuhan
Keperawatan pada Ny A dengan Post
Daftar Pustaka Operasi Ca Mamae di Ruang Mawar II
AMA. 2016. The New Era of Informed Rumah Sakit dr Moewardi
Consent Getting to a Reasonable- Surakarta.Surakarta http://digilib. Stikes
Patient Standard Through Shared kusumahusada.ac.id/f iles/disk1/38/01-
Decision Making .https: //www.ncbi gdl-heviparase-1875-1- ktihevi-a.pdf
.nlm.nih. gov/pubmed/27099970
Imelda.A.(2017) Pemberian Informed
AMA. 2015.Underlying Reasons Associated Consent terhadap Tingkat Kecemasan
With Hospital Readmission Following pada Pasien Pra-Operasi di Rumah
Surgery in the United States Sakit Umum Daerah Mamuju.Sulawesi
.https:// www.ncbi .nlm.nih. gov/ Barat http:// journal. fkm.ui. ac.id/
pubmed/25647204 kesmas/article/view/1258/570
Inata. W . (2017) .Desain Ulang Formulir .Jakarthttp://hukor.depkes.go.id
Rekam Medis Rawat Inap Di UPTD
Puskesmas Kecamatan TegalDlimo Menteri Kesehatan Republik
Kabupaten Banyuwangi. Jember . Indonesia.Peraturan Menteri Kesehatan
Politeknik Negeri Jember.

Ilma.R.R, Ika.Y.W dan Laily.H .(2014).


Kenyamanan Pasien Pre Operasi di
Ruang Rawat Inap Bedah Marwah
RSU Haji Surabaya.Surabaya:
Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga
http://journal.unair.ac.id/download-
fullpapers-cmsnja72e1abc272full.pdf

Karimah . R.N .Donny .S dan Mohammad


. S.A.(2015). Perancangan Formulir
Masuk Keluar dan Resume
Medis Elektronik Di RSUD
Dr.R Soedarsono Kota Pasuruan
Tahun 2015.
https://publikasi.polije.ac.id/index.php/j
urnal_kesehatan

KARS. (2012). Instrumen Akreditasi Rumah


Sakit Standar Akreditasi Versi 2012.
Jakarta
https:// akreditasi koesma. files.
wordpress. com/2014/08/instrumen-
akreditasi-rs- final-des-2012.pdf Diakses
pada tanggal 27 Agustus 2018

KKI. (2006). Manual Persetujuan


Tindakan Kedokteran. Jakarta
http://www.kars.or.id/wp- Content
/Uploads/2016/02/Manual- Persetujuan-
Tindakan-
Medik .Pdf. Diakses pada tanggal 27
Agustus 2018

WHO.2006.Manual

Medical Record.http:// www. Wpro


.who .int/ publications/ docs/
Medical RecordsManual. pdf Diakses
pada tanggal 16 Januari 2019.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia.


Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia

No
HK. 02.02/ MENKES/251/2015 Tentang
Pedoman nasional
Pelayanan Kedokteran
Anastesiologi dan Terapi Intensif
Republik Indonesia
Nomor
269/Menkes/Per/III/2008
Tentang Rekam
Medis (2008). Jakarta

Menteri Kesehatan
Republik
Indonesia.Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia No. 34
Tahun 2017 tentang Akreditasi
Rumah Sakit .
Jakarta

Menteri Kesehatan
Republik
Indonesia.Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor
44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
(2009).Jakarta

Poerwani.SK. dan Evie.S.(2006).


Akreditasi Sebagai Upaya
Peningkatan Mutu Pelayanan
Rumah Sakit
https://media.neliti.com/media/publica
ti ons/21171-ID-akreditasi-sebagai-
upaya- peningkatan-mutu-pelayanan-
rumah- sakit.pdf

Pupu.S.R.(2012).Penelitian.Kualitatif.http:
//yusuf.staff.ub.ac.id/files/2012/11/Jur
na l-Penelitian-Kualitatif.pdf. Diakses
pada tanggal 14 Maret 2018.

Purwaningsih . D. (2017) . Analisis Desain


Formulir Rekam medis Di RS PKU
Muhammadiyah Wonosari Tahun
2017. Diakses pada tanggal 23 Maret
2018.
Jalan Poliklinik Umum Di Puskesmas
Daftar Pustaka Kauman Kabupaten Ponorogo. Glob
1. Kemenkes. Surat Keputusan Heal Sci 2017; 2: 87–90.
Menteri Kesehatan Republik 12. Abdelhak M. Health Information:
Indonesia No. Management of a Strategic Resource.
HK.03.05/IV/14354.1/2010 tanggal Missouri: Saunders Elsevier, 2016.
31 Desember 2010 tentang Standar 13. Rustiyanto E. Manajemen Filing
Laboratorium Pendidikan Tenaga Dokumen Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan. 2010. Kesehatan. Yogyakarta: Politeknik
2. WHO. Medical Records Manual : A Kesehatan Permata Indonesia, 2011.
Guide for Developing Countries. 14. Menkes RI, Kemenkes. UU RI No 44
Geneva: WHO Library Cataloguing in Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
Publication Data, 2017. 15. Herfiyanti L. Kelengkapan Informed
3. Hatta GR. Pedoman Manajemen Consent Tindakan Bedah Menunjang
Informasi Kesehatan di Sarana Akreditasi Jci Standar Hpk 6 Pasien
Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Orthopedi. J Manaj Inf Kesehat
Universitas Indonesia, 2017. Indones 2015; 3: 81–88.
4. Subinarto. Analisis Desain 16. Prodi RMIK. Surat Keputusan
Formulir Ringkasan Masuk dan Nomor: Skep 054/FKES/VIII/ 2019
Keluar Rawat Inap Poltekkes tentang Kurikulum Pendidikan
Kemenkes Semaran , 2 ) RS Palang Program Studi Perekam dan Infokes (D-
Biru Kutoarjo. J Rekam Medis dan Inf 3) Fakultas Kesehatan Universitas
Kesehat 2018; 1: 76–81. Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
5. Kemenkumham, HAM KH dan. 2019.
Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 4 tahun
2018 Tentang Kewajiban Rumah
Sakit dan Kewajiban Pasien. Jakarta,
Jakarta, 2018.
6. KARS. Standar Nasional Akreditasi
Rumah Sakit Edisi 1. Jakarta: KARS,
2017, pp. 1–421.
7. Yulia N, Nurazizah D. Tinjauan
Penjelasan General Consent Di
Pendaftaran Rawat Inap Rs Medika
Permata Hijau. Pros Semin Nasinal
rekam Medis dan Inf Kesehat ‘Penguatan
Pendidik Tenaga Kesehat di Era Ind
40’; 17–22.
8. Hastuti.S., Antik Pujihastuti Ri.
Prediksi Kebutuhan Formulir
Rekam Medis Rawat Inap di RSUD
kabupaten Karanganyar. J Kesehat
2009; 3: 1–22.
9. Nissaa K, Lestar T, Mulyono S.
Pengembangan Desain Map Rekam
Medis (Folder) dengan Kode
Warna Di RSUD Pandan Arang
Boyolali. 2014; 158.
10. Hikmah F, Wijayanti RAW,
Laksono MJC. Desain Formulir
Asesmen Nyeri Dalam Berkas
Rekam Medis di Rumah Sakit Daerah
Balung Jember Tahun 2016. J
Kesehat 2019; 5: 138–148.
11. Puspitasari;etall. Perancangan Desain
Formulir Rekam Medis Pasien Rawat

Anda mungkin juga menyukai