KELOMPOK : 5
KELAS : A (RMIK)
Pertama-tama kami panjatkan puja & dan puji syukur atas rahmat dan
ridho Allah SWT. Karena tanpa rahmat dan ridhonya kita tidak dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan selesai tepat waktu.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada ibu Rosdiana Kaharu,
S.Kep,Ns, selaku dosen pengampuh mata kuliah Analisis Pelaporan dan
pelayanan Kesehatan yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah
ini. Kami juga mengucapkan terima kasih pada teman-teman kami yang selalu
setia membantu dalam hal mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah
ini. Lanjut dalam makalah ini menjelaskan tentang formulir rawat jalan di rumah
sakit.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Kepmenkes No. 129 tahun 2008, rumah sakit adalah institusi
sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
meIiputi pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu formulir rekam medis rawat jalan?
2. Data apa saja yang mencakup pada formulir rekam medis rawat jalan di
rumah sakit?
3. Bagaimana prinsip umum desain formulir?
4. Bagaimana contoh formulir rawat jalan di rumah sakit?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan formulir rekam medis
rawat jalan.
2. Untuk mengetahui dan pahami data apa saja yang mencakup pada
formulir rekam medis rawat jalan di rumah sakit.
3. Untuk mengetahui prinsip umum desain formulir
4. Untuk memperjelas gambaran formulir rawat jalan di rumah sakit.
D. Manfaat
1. Bagi pembaca, yaitu dapat mengetahui lebih lanjut terkait formulir rekam
medis rawat jalan, data apa saja yang ada pada formulir tersebut beserta
gambaran formulirnya.
2. Bagi penulis, yaitu dapat menambah wawasan, temuan baru terkait
materi ini melalui berbagai referensi, serta melatih dalam pembuatan
formulir rekam medis rawat jalan di rumah sakit.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Identitas pasien
2. Tanggal dan waktu
3. Diagnosis
4. Anamnesa, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat penyakit
5. Pemeriksaan fisik
6. Terapi yang diberikan
7. Formulir hasil-hasil penunjang medik
8. Rekam asuhan keperawatan
9. Copy resep
10. Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik
11. Nama dan tanda tangan dokter
Pada dasarnya rekam medis adalah sebuah informasi, dalam hal ini
informasi yang terdapat dalam berkas rekam medis merupakan dasar dari
sistem pelaksanaan asuhan kesehatan baik itu rekam medis yang dibuat secara
manual atau juga yang dibuat secara elektronik. Rekam medis berfungsi
sebagai penyambung komunikasi para petugas medis yang memberikan
layanan, rekam medis juga berguna untuk kepentingan hukum, klaim
terhadap pembiayaan. Rekam medis juga menyediakan data untuk riset
dibidang kedokteran, kesehatan maupun bidang lainnya. Rekam medis yang
baik mencerminkan mutu yang baik pada fasilitas Kesehatan (Mardi, Y.
2019).
12. Terdapat batas tepi (margin) untuk lubang tempat pengait (hole punches)
13. Terdapat garis untuk memudahkan entry data dan memisahkan area
14. Terdapat Shading yang berguna untuk memisahkan dan penekanan area-
area
1. Aspek Anatomi:
a. Heading (judul & informasi lain)
1) Kepala (heading) memuat judul dan informasi mengenai formulir,
nama dan alamat organisasi, nama dan nomor formulir, tanggal
penerbitan dan halaman.
2) Biasanya judul terletak pada bagian tengah atas.
3) Nomor dapat diletakkan di pojok kiri bawah atau kanan bawah.
4) Nomor formulir ini dapat juga digunakan untuk menunjukan
sumber dan jenisnya. Jika formulir terdiri lebih dari satu halaman,
maka tiap-tiap halaman harus diberi nomor dan jumlah halaman,
supaya bila ada halaman yang hilang dapat diketahui. Nomor dan
jumlah halaman ini biasanya diletakkan pada sebelah kanan atas
b. Introduction
Pendahuluan (introduction) memuat informasi pokok yang
menjelaskan tujuan dari penggunaan formulir yang bersangkutan.
Kadang-kadang tujuan ditunjukan oleh judul. Kalau penjelasan lebih
lanjut diperlukan, pernyataan yang jelas bisa dimasukkan kedalam
formulir untuk menjelaskan tujuan
c. Instruction
1) Perintah (instruction) adalah perintah untuk mengetahui berapa
copy yang diperlukan, dikirim kepada siapa, intruksi harus dibuat
sesingkat mungkin.
2) Perintah yang dimaksud adalah keterangan agar user dapat
dengan segera mengetahui berapa lembar salinan yang
diperlukan, siapa yang harus menyerahkan/mengirimkan formulir,
kepada siapa lembar salinan dikirimkan, dan semacamnya.
3) Intruksi tidak boleh diletakkan diantara ruang-ruang atau entry,
karena hal ini membuat formulir terkesan berantakan dan
mempersulit pengisisan.
4) Formulir yang baik harus bersifat self instruction, artinya harus
berisi intruksi- intruksi yang jelas bagi pengisi untuk menuliskan
data tanpa harus bertanya lagi.
d. Body
Badan (body) merupakan bagian dari badan formulir yang
disediakan khusus untuk pekerjaan substantive formulir yang
sesungguhnya dalam menyusun urut- urutan data harus logis,
sistematis, konsisten, sehingga mudah untuk dibaca dan dipahami.
Pertimbangan lain yang harus diperhatikan dalam satu badan
formulir meliputi:
1) Margin (batas pinggir)
a) Margin minimum untuk batas atas 2/16”=0,12’’=0,3cm
b) Margin minimum untuk batas bawah 3/6’’=0,5’’=1,27cm
c) Margin minimum untuuk batas sisi 3/10’’=0,76cm
2) Rules atau garis :
Rules adalah sebuah garis vertical atau horizontal. Garis
ini bisa langsung, terputus-putus atau paralel berdekatan yang
melayani berbagai tujuan.
e. Close
Komponen utama terakhir formulir kertas adalah ”close” atau
penutup, merupakan ruangan yang disediakan untuk tanda tangan
otentikasi dan ketik persetujuan.
2. Aspek Fisik:
a. Warna
Pertimbangan harus diberikan kepada pengguna warna dan
jenis tinta yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan dalam
merancang desain formulir. Penggunaan warna membantu
mengidentifikasi dengan cepat formulir yang dipergunakan. Warna
yang baik adalah warna yang datanya mudah dibaca, terutama bila
menggunakan karbon. Warna yang baik adalah warna yang cerah.
b. Bahan
Yang harus diperhatikan dalam penelitian bahan adalah berat
kertas dan kualitas kertas yang berkaitan dengan permanency atau
penyimpanan.
c. Ukuran
Ukuran yang digunakan adalah ukuran praktis yang
disediakan dengan kebutuhan isi formulir. Usahakan ukuran kertas
yang digunakan berupa ukuran kertas standar dan banyak dijual. Jika
kertas tidak standar, sebaiknya dibuat ukuran yang merupakan
kelipatan yang tidak membuang kertas, seperti ukuran standar dibagi
2,3,4 dst.
d. Bentuk
Menyatakan bentuk (vertical, horizontal, dan persegi
panjang). Beberapa faktor harus dipertimbangkan di dalam pemilihan
kertas yang akan digunakan, yaitu :
1) Lama formulir akan disimpan
2) Penampilan dari formulir
3) Banyaknya formulir
4) Bagaimana penanganannya (halus, kasar, dilipat, atau
dibawa-bawa oleh pemakainya)
5) Kemudahan untuk digunakan
6) Tahan lamanya untuk pengisian yang lama
7) Lingkungan (minyak, kotor, panas, dingin, lembab, dll)
8) Metode untuk pengisian data di formulir (tulis tangan, mesin)
9) Keamanan terhadap pudarnya data. semakin lama formulir akan
disimpan, formulir tersebut harus semakin baik. Semakin sering
digunakan, kelas kertas harus semakin baik pula.
3. Aspek Isi:
a. Butir data atau item
Butir data atau item merupakan data apa saja yang perlu
dimasukkan dalam mendesain formulir.
b. Pengurutan
c. Caption
e. Terminologi data
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam rekam medis ada beberapa formulir yang dibutuhkan sebagai
sarana komunikasi antar pelayanan kesehatan mengenai keadaan pasien dan
pengobatan. Desain formulir yang baik adalah selembar kertas dengan format
tercetak yang berisi ruangan untuk informasi yang telah di tentukan
sebelumnya. Salah satu fungsi desain adalah fungsi informasi yang membantu
menbantu menjelaskan serta menyampaikan informasi. Formulir rekam medis
harus mencakup berbagai data penting terkait tindakan kesehatan yang
diberikan kepada pasien secara rinci. Hal ini dibutuhkan untuk mempercepat
proses pengumpulan data, pelayanan yang akurat. Saat ini formulir rekam
medis terbaru tersedia di dalam bentuk lembaran kertas dan elektronik.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, penulis sangat berharap agar
Indonesia segera mungkin dapat bertranformasi dari rekam medis
konvensional (manual) menjadi rekam medis elektronik secara menyeluruh.
Hal ini agar memudahkan tenaga Kesehatan khususya perekam medis dalam
mencari data pasien yang sudah pernah berkunjung di fasyankes tersebut, dan
juga meminimalisir ketidaklengkapan formulir dan atau terjadinya misfile.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayati, A. N., Suryawati, C., & Sriatmi, A. (2014). Analisis
hubungan karakteristik pasien dengan kepuasan pelayanan rawat jalan
semarang eye center (SEC) rumah sakit islam sultan agung Semarang. Jurnal
Kesehatan Masyarakat (Undip), 2(1), 9-14.