Subtitusi Kasus
“Pulp Capping, Pulpotomi,
dan Pulpektomi”
Pulpotomi
Pulpotomi
3. Pulpotomi Non Vital (Amputasi Mortal) : Amputasi pulpa bagian mahkota dari gigi
yang non vital dan memberikan medikamen / pasta antiseptik untuk mengawetkan dan
tetap dalam keadaan aseptik.
Indikasi
• Paparan mekanis pulpa dari gigi sulung
• Gigi yang menunjukkan lesi karies yang besar tetapi bebas dari
pulpitis radikular
• Riwayat rasa sakit spontan
• Perdarahan pada daerah terpapar berwarna merah terang dan dapat
dikontrol
• Tidak ada abses atau fistula
• Tidak ada kehilangan tulang interradikular
• Tidak ada radiolusensi interradikular
• Setidaknya terdapat 2/3 panjang akar
• Pada gigi permanen muda dengan pulpa terbuka yang vital dan apeks
yang belum terbentuk sempurna
Kontraindikasi
• Sakit gigi yang persisten
• Resorpsi akar lebih dari 1/3 panjang akar
• Lesi karies besar dengan mahkota yang tidak dapat direstorasi
• Perdarahan yang kental dari kanal orifisium yang mana tidak dapat
dikontrol
• Pembengkakan/fistula
• Resorpsi eksternal dan internal
• Mobilitas patologis
• Kalsifikasi pulpa
ALAT BAHAN
Plastic filling
• Tempatkan cotton pellet kecil yang kering untuk mencegah kontak dari
jaringan dengan formokresol
• Lepas cotton pellet dan mengecek untuk fiksasi, perubahan warna
kecoklatan dari cotton pellet merupakan indikator terjadinya fiksasi
• Tempatkan semen ZOE pada kamar pulpa
• Recall setelah satu minggu dan restorasi permanen jika pasien
asimtomatik
• Tempatkan stainless steel crown
Pulpotomi Devitalisasi Two-Visit
Prosedur dua tahap melibatkan penggunaan paraformaldehida untuk perbaiki
seluruh jaringan pulpa koronal dan radikular dalam dua kunjungan
Indikasi Kontraindikasi
• Terdapat bukti perdarahan yang • Gigi yang tidak dapat
lambat di daerah pengangkatan yang direstorasi
sulit dikendalikan • Gigi dengan nekrosis
• Terdapat pus pada chamber, tetapi pulpa
tidak terdapat didaerah perdarahan
• Pelebaran ligamentum periodontal
• Riwayat nyeri
Kunjungan Pertama
• Jika gigi asimtomatik, ruang pulpa diisi dengan pasta antispetik yang
ditekan kuat dengan cotton pellet untuk mendorong pasta antiseptic ke
saluran akar
• Gigi direstorasi dengan stainless steel crown
PULP CAPPING
Tujuan pulp capping adalah untuk mempertahankan
vitalitas pulpa dengan menempatkan selapis material
proteksi / terapeutik yang sesuai, baik secara langsung
pada pulpa yang terbuka berdiameter kurang lebih 1
mm atau di atas lapisan dentin yang tipis dan lunak.
Bahan yang dipakai Ca(OH)2 yang mempunyai khasiat
merangsang odontoblas membentuk dentin reparatif.
ALAT BAHAN
Tambalan
sementara Ca(OH)2
Pulp Capping
Indirect
Pulp Capping Indirect
Didefinisikan sebagai suatu prosedur dimana dalam jumlah kecil
dari dentin yang karies tertahan pada area yang dalam pada
kavitas untuk menghindari terbukanya pulpa, diikuti dengan
penempatan medikamen yang sesuai bahan restorasi yang
menutupi karies dan mendorong pemulihan pulpa (Ingle)
Tujuan : mengehentikan proses karies, merangsang pembentukan
dentin tersier, remineralisasi karies dentin
Sumber : Marwah N. Textbook of Pediatric Dentistry. John Wiley & Sons Inc; 2015
Indikasi
Indikasi
• Paparan karies yang luas dengan keterlibatan pulpa
radikular yang jelas, tanpa perubahan periapikal
• Gigi sulung dengan inflamasi meluas ke luar pulpa
koronal, ditandai dengan perdarahan dari daerah
radikular yang diangkat berwarna merah gelap,
perdarahan mengalir dan tidak dapat dikontrol
Prosedur
• Gigi dianestesi dan diisolasi
• Membuang jaringan karies dengan low speed round bur
• Membuka atap ruang pulpa dan mencari orifisium
• Membuat radiografi diagnostik dengan file dalam saluran akar
• Membersihkan saluran akar dengan jarum ekstirpasi dan preparasi saluran
akar lalu irigasi NaOCl
• Keringkan saluran akar dengan paper pint dan menempatkan cotton pellet
yang telah dibasahi formokresol dalam ruang pulpa selama 4 menit
• Campurkan zinc oxide dan eugenol dan putar bahan dalam saluran akar
dengan lentulo
• Mengisi ruang pulpa dengan semen dan restorasi sementara
Pulpektomi Beberapa Kali Kunjungan
Indikasi
• Ketika terjadi infeksi, abses atau sinus kronis
• Gigi sulung non-vital
• Gigi dengan nekrosis pulpa dan keterlibatan
periapikal
Kunjungan Pertama (Open Access)