Anda di halaman 1dari 32

ASOSIASI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI INDONESIA (AFDOKGI)

TIM MENTORING IPDG IKGA 2021


OUTLINE
1. Perbedaan Gigi Sulung Gigi Tetap
2. Kompleks Pulpa Dentin
3. Prinsip Perawatan Endodontik pada Anak
4. Pemeriksaan Perawatan Endodontik
5. Perawatan Endodontik GS (Pulpcaping,
Pulpotomi, Pulpektomi, PSA)
6. Perawatan Endodontik Gigi Tetap Muda
(Apeksogenisis, Apeksifikasi)
7. Komplikasi Perawatan Endodontik
2
8. Restorasi SSC
1. Perbedaan Perbedaan Gigi Sulung Gigi Permanen Muda
Ukuran Kecil Besar
Anatomi
Lebar mahkota Lebar dalam arah mesio- Panjang dalam arah serviko-
Gigi Sulung dan
distal oklusal
Gigi Permanen Akar Sempit dan panjang Lebar dan tidak lebih panjang
Muda Bentuk 1/3 servikal Lebih cembung Tidak lebih cembung dari gigi
bukal lingual sulung
Bentuk Lebih mengerucut Mengerucut
dentinoenamel
junction (DEJ)
Permukaan bukal Konvergen ke oklusal. Divergen ke oklusal
lingual
Perbedaan gigi molar Akar molar Melebar (flare out) di Tidak ada flare out
sulung dan permanen dari
potongan cross section. servikal dan ujung apeks
Bentuk akar gigi molar Ketebalan enamel Lebih tipis (1 mm), Lebih dari 1 mm
sulung melebar pada area kedalaman konsisten
servikal dan apeks untuk Ketebalam dentin Lebih tipis lebih tebal
memberikan tempat Kamar pulpa Lebih besar Lebih kecil
pertumbuhan gigi
permanen
Tanduk pulpa Tanduk mesial lebih Tinggi tanduk pulpa sama 3
tinggi pada molar
2. Respon Kompleks Dentin-pulpa

Karies/ trauma

membentuk dentin sklerotik melalui aposisi


dari mineral-mineral intratubular dan
intertubular

menurunkan permeabilitas dentin atau


mendorong terbentuknya dentin tersier

memberikan jarak antara lokasi trauma dan


pulpa
4
REAKSI JARINGAN PULPA TERHADAP KARIES

KARIES EMAIL KARIES DENTIN KMP-VITAL NEKROSIS PULPA

DIAGNOSIS → PULPITIS PULPITIS IRREVERSIBLE


PULPA REVERSIBLE

5
3. Prinsip Perawatan Endodontik Pada Gigi Anak

01 accessing

memastikan saluran akar terbuka dan


terlihat jelas serta inflamasi dan jaringan
nekrotik terambil.

Cleaning and shaping 02 03 obturating

pengisian saluran akar


membuang jaringan organik menggunakan bahan yg sesuai
dengan keadaan gigi

6
4. Pemeriksaan Perawatan Endodontik
Pada Gigi Anak

Pemeriksaan Subjektif Reversible


Hilang pulpitis

Rangsang
Irreversible
Menetap Pulpitis
Nyeri
Tanpa
Irreversible
Rangsang / Pulpitis
Spontan

7
Pemeriksaan Objektif

Ekstraoral Intraoral

▪ Kesimetrisan wajah ▪ Jaringan lunak


▪ KGB ▪ Gingiva
▪ TMJ ▪ Lidah
▪ Kelenjar saliva ▪ Gigi geligi → sondasi,
perkusi, palpasi tekan,
kegoyangan, tes vitalitas pulpa

8
Pemeriksaan Penunjang

Teknik Foto
Radiograf

Periapikal Bitewing

Melihat kondisi daerah Mendeteksi karies


furkasi, Periapikal dan interproksimal,
benih gigi daerah furkasi
9
5. Perawatan Endodontik Pulpa Vital Pada Gigi
Sulung

Indirect Pulp Direct Pulp


Pulpotomi Pulpektomi
Capping Capping

10
Indirect Pulp Capping

Mempertahankan vitalitas pulpa dengan mengaplikasikan selapis material


pelindung yang sesuai pada lapisan dentin tipis yang tersisa, dimana
pulpa belum terbuka

Indikasi Kontraindikasi

• Karies yang dalam dengan • Rasa sakit yang spontan,


lapisan dentin diatas pulpa • Terdapat kondisi patologi
sudah tipis dan tidak secara klinis maupun
menunjukan gejala inflamasi radiografis
11
Prosedur Indirect Pulp Capping

Lakukan Isolasi daerah Pengangkatan


anestesi lokal kerja jaringan karies

Aplikasikan
Sisakan lapisan tipis
material lining Irigasi dan
dentin di atas tanduk
GIC, atau keringkan
pulpa
Ca(OH)2

Tumpat
6-8 minggu kemudian Restorasi
menggunakan
bersihkan sisa karies Definitif 12
material restoratif
Direct pulp capping

Merangsang terbentuknya barrier yang terkalsifikasi atau dentinal


bridge dengan mengaplikasikan bahan terapeutik atau medikamen
pada pulpa yang terbuka.

Indikasi Kontraindikasi
• Pulpa terekspos yang kecil • Rasa sakit yang spontan
(pin point) akibat trauma • Terdapat kondisi patologi secara
mekanik (seperti saat klinis maupun radiografis
preparasi kavitas) • Pulpa gigi sulung yang terekspos
akibat karies
13
Prosedur Direct pulp capping

Lakukan Isolasi daerah Pengangkatan jaringan


anestesi lokal kerja karies

Irigasi kavitas dgn


Aplikasikan kalsium hidroksida
NaOCl 2,5%
(Ca(OH)2) pada daerah pulpa yang
kemudian
terbuka
keringkan

Tumpat
restoras
sementara Kontrol 1
i
menggunakan minggu
definitif. 14
cavit
Pulpotomi

Prosedur pengambilan pulpa yang telah mengalami infeksi pada bagian


koronal dan meninggalkan jaringan pulpa dibagian radikular, diikuti
dengan menempatkan medikamen diatas pulpa radikular untuk
menstimulasi proses penyembuhan dan mempertahankan vitalitas gigi

Partial Pulpotomy full pulpotomy


zona inflamasi pulpa meluas lebih pembuangan jaringan dilakukan
dari 2 mm namun tidak mencapai pada seluruh jaringan pulpa di
jaringan pulpa pada saluran akar kamar pulpa hingga orifis akar
15
Pulpotomi

Indikasi Kontraindikasi

• Karies mencapai pulpa • resorpsi interna pada akar


vital/pulpitis irreversible. yang terlihat secara radiografik,
• Tidak ada kelainan periapical/ • kehilangan tulang secara
perkusi dan palpasi (-) patologis dengan kehilangan
• resorpsi akar kurang dari 1/3 perlekatan periodontal, dan gigi
apikal, goyang
• gigi masih dapat direstorasi

16
OUTLINE CAVITY DAN AKSES KAMAR
PULPA

17
MOLAR BAWAH MOLAR ATAS
PROSEDUR PULPOTOMI
1. Asepsis daerah kerja
2. Anestesi lokal
3. Pembersihan jaringan karies
4. Pembukaan atap pulpa
5. Pembuangan jaringan pulpa vital terinfeksi di dalam
kamar pulpa menggunakan ekskavator
6. Irigasi menggunakan Saline
Steril, keringkankavitas degan cotton pellet, dan isolasi

7. Penghentian perdarahan dengan cotton pellet steril


8. Aplikasikan formokresol/ferric sulfat dengan cotton
pellet ke dalam daerah pulpa yang diamputasi 1-5mnt
9. Pengisian kamar pulpa dengan pasta Zinc Oxide Eugenol
(ZnOE) dan dilapisoleh semen
Zinc Fosfat sebagai basis, lalu penumpatan sementara deng
an menggunakan GIC
10. Restorasi mahkota (SSC) 18
Pulpektomi

Proses pengambilan seluruh jaringan pulpa dari kamar pulpa hingga


saluran akar. Perawatan ini bertujuan untuk mempertahankan gigi sulung
yang gigi penggantinya masih lama erupsi.

Indikasi
Kontraindikasi
• Gigi sulung dengan infeksi
melebihi kamar pulpa pada • resorpsi interna pada akar
gigi vital yang terlihat secara
• Resorpsi akar kurang dari radiografik,
1/3 apikal, • kehilangan tulang secara
• Gigi masih dapat patologis dengan
direstorasi kehilangan perlekatan
periodontal, dan gigi goyang 19
• Perkusi (+)
Prosedur Pulpektomi
Buka atap kamar Foto rontgen utk
Asepsis daerah pulpa, ambil menghitung
Pembersihan
kerja dan jaringan pulpa Panjang kerja
jaringan karies
Anestesi lokal terinfeksi sampai (dpt dilakukan
saluran akar dgn sebelum
ekstirpasi perawatan).

Evaluasi 1 minggu
Sterilisasi dengan
(perkusi, palpasi dan Irigasi NaOCL/EDTA/
medikamen ChKM Preparasi SA hingg
kegoyangan (-)), Chlorhexidine dan
, Cresophene atau 1-2 mm dari apeks
obturasi dengan pasta keringkan
CaOH gigi
ZOE

Tumpat
Sementara Restorasi
Evaluasi
(Zinc Mahkota
Fosfat/GIC) 20
Perawatan Endodontik Pulpa Non Vital
Pada Gigi Sulung
mempertahankan gigi sulung yang mengalami
Perawatan Saluran Akar nekrosis pulpa sedangkan gigi penggantinya masih
lama erupsi

Indikasi Kontraindikasi
• Ketika pulpa radikular • Terdapat perforasi pada dasar pulpa
mengalami nekrosis • Terdapat resorpsi interna
• Karies Mencapai pulpa non • Terdapat radiolusensi pada daerah
vital periradikuler yang melibatkan gigi
• Tidak terjadi resorpsi akar gigi penggantinya
sulung atau resorpsi yang • Kekurangan dukungan tulang dan
terjadi minimal gigi goyang parah
21
Prosedur Perawatan Saluran Akar
Foto Rontgen. Ekskavasi Pembukaan atap
Isolasi daerah jaringan karies pulpa Perhitungan
Panjang kerja
kerja

Irigasi dengn
larutan Ekstirpasi jaringan nekrotik dan
Sterilisasi dengan NaOCl/H2O2/ preparasi saluran akar
medikamen menggunakan K-File #35 atau
ChKM/Cresophen Chlorhexidine #40 sesuai Panjang kerja atau
dan sampai 1-2 mm dari apikal
keringkan

Evaluasi 1 mg (perkusi, palpasi,


kemerahan dan goyang (-)),
obturasi SA dgn ZnOE/ Iodoform,
basis dengan Zinc Fosfat/GIC. Restorasi SSC

22
6. Perawatan Endodontik Pada Gigi Permanen Muda

Apeksogenesis Apeksifikasi

23
APEKSOGENESIS
PEMBENTUKAN AKAR DICAPAI
DENGAN MENERAPKAN
TERAPI PULPA VITAL YANG APEKSIFIKASI
SESUAI YANG DIJELASKAN DI METODE PENUTUPAN APEKS
BAGIAN INI (YAITU, PULP IMMATURE GP DENGAN PROSEDUR
CAPPING, PULPOTOMI PULPEKTOMI

GP PULPITIS REVERSIBEL GP PULPITIS IRREVERSIBEL


AKAR BELUM LENGKAP APEKS TERBUKA
PULPA TERBUKA → TRAUMA PULPA TERBUKA →
NYERI NEGATIF/POSITIF KARIES/TRAUMA
ABSES NEGATIF NYERI NEGATIF
PERKUSI NEGATIF ABSES NEGATIF
RADIOGRAF NEGATIF PERKUSI NEGATIF/POSITIF
RADIOGRAF NEGATIF/POSITIF

24
PROSEDUR TUJUAN TEKNIK
PEMBENTUKAN AKAR PULP CAPPING,
IMMATURE GP DICAPAI PULPOTOMI
APEKSOGENESIS
DENGAN MENERAPKAN
PERAWATAN PULPITIS
REVERSIBEL
APESIFIKASI PENUTUPAN APEKS PULPEKTOMI/PSA
IMMATURE GP DENGAN • MEMBUANG JARINGAN NEKROTIK
PERAWATAN PULPITIS PULPA (MAHKOTA+SALURAN AKAR)
IRREVERSIBEL
• ISI SA DENGAN Ca(OH)2 SBG
DESINFEKTAN SA SELAMA 2-4 MINGGU
• APIKAL DITUTUP DG MTA/COLLAGEN
• SISA SA DIISI GUTTAP POINT, BILA
DINDING SA TIPIS MAKA DI ISI DENGAN
MTA/RESIN KOMPOSIT,
• RADIOGRAF: TIDAK ADA RESORPSI
AKAR EKSTERNAL, PATOSIS AKAR
LATERAL, FRAKTUR
AKAR/PERIRADICULAR
7. Komplikasi Perawatan Endodontik Pada
Anak
Gigi Sulung terlalu cepat
Resoprsi akar internal Abses Alveolar/ Dento atau terlambat tanggal
Alveolar Abses Penyebab tanggal dini →
proses destruktif yang Infeksi kronis,
Gigi sulung yang
diyakini disebabkan asimptomatik dan
menunjukan adanya abses
oleh aktivitas dari alveolar harus dihilangkan terlokalisir, Resorpsi
odontoklastik.Proses ini akar abnormal dan
bisa terjadi secara incomplete
lambat ataupun cepat
→ Merupakan respon Penyebab eksfoliasi
abnormal yang paling fisiologis yang tertunda
sering ditemukan → material pengisi
dengan jumlah yang
berlebihan
26
8. Restorasi Stainless Steel Crown (SSC)
Indikasi
● Gigi lebih dari 2 bidang/permukaan
● Molar sulung yang telah menjalani perawatan pulpa dan
saluran akar (pulpotomi, pulpektomi, dan PSA)
● Enamel hipoplasia atau hipomineralisasi gigi sulung atau
permanen
● Anak dengan risiko karies yang tinggi
● Koreksi single crossbite anterior
● Abutment SM 27
TAHAPAN SSC:
1. Pembersihan gigi
2. Isolasi daerah kerja
3. Anestesi lokal
4. Pembersihan jaringan karies pada gigi
5. Preparasi gigi dengan membentuk outline form, mengurangi bagian
oklusal sedalam 1-1,5 mm menggunakan bur fisur
6. Pengurangan proksimal dengan menggunakan bur tapered diamond
dengan dinding konvergen 200, pastikan tidak ada kontak gigi
sebelahnya.
7. Bila diperlukan lakukan pengurangan permukaan bukal dan lingual
hingga margin gingiva sedalam 1-1,5 mm dengan bur tapered
diamond.
8. Bulatkan sudut-sudut yang tajam
28
9. Pemilihan mahkota
10. Adaptasi mahkota logam dengan menempatkan plies
untuk melakukan crimping dan contouring pada tepi
mahkota dengan memperhatikan retensinya.
11. Periksa oklusi.
12. Mahkota logam dipoles dengan menggunakan stone
bur dan rubber wheel polish.
13. Sementasi mahkota logam dengan menggunakan
bahan GIC type luting, bersihkan sisa semen.
29
30
A. Pengurangan 1 mm di bawah garis goresan.
B. Pembentukan kontur mahkota dengan plier no. 114.

C. Pembentukan tepi mahkota dengan crown crimping


plier. D. Pemeriksaan tepi mahkota untuk adaptasi. 31
(Matthewson, 1995)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai