ARTIKEL PENELITIAN
ABSTRACT
Root canal treatment is divided into 3 stages, namely the biomechanical preparation stage of the root canal, the
sterilization and disinfection stage of the root canal, and the root canal filling stage. The success of root canal filling
depends on the state of asepsis, thorough cleaning of the pulp tissue, biomechanical preparation, and hermetic root
canal filling. After root canal treatment, teeth require different treatment than vital teeth, due to reduced moisture in
these teeth and a reduction in dentin during the root canal preparation process, which affects the remaining hard
tissue structure of the teeth. There are several types of restorations that can be used after root canal treatment. Post-
root canal restoration treatment using composite resin materials can be made directly or indirectly, the technique must
be able to strengthen the remaining hard tissue structure of the teeth and restore tooth function. If some of the teeth
are missing but still have sufficient thickness of the dentin enamel structure and the patient wants a tooth-colored
restoration, indirect composite onlay may be an option.
Keywords: root canal treatment; post-root canal restoration; composite resin materials
Affiliasi penulis: 1Fakultas Kedokteran Gigi agar terbentuk apical seal yang baik dan
Universitas Andalas Korespondensi: deli mona,
email: deli.mona@yahoo.com pengisian yang hermetis.1,2
Perawatan saluran akar dibagi
PENDAHULUAN
menjadi 3 tahap, yaitu tahap preparasi
Karies gigi merupakan suatu
biomekanis saluran akar yang
penyakit jaringan keras gigi yang
merupakan suatu tahap pembersihan
melibatkan email, dentin, dan pulpa.
serta pembentukan saluran akar dengan
Kerusakan jaringan keras gigi bila
cara membuka jalan masuk menuju
dibiarkan tanpa perawatan dapat
kamar pulpa dari arah koronal, tahap
mengakibatkan kematian pulpa.
sterilisasi dengan cara irigasi dan
Penyebaran infeksi yang berlanjut ke
desinfeksi saluran akar, serta tahap
jaringan periapikal dapat menyebabkan
pengisian saluran akar. Keberhasilan
rasa nyeri dan gigi menjadi nekrosis.
pengisian saluran akar tergantung pada
Gigi yang mengalami nekrosis
keadaan asepsis, pembersihan jaringan
memerlukan perawatan saluran akar
pulpa secara menyeluruh, preparasi
yang bertujuan untuk membersihkan
biomekanis, serta pengisian saluran akar
ruang pulpa dari jaringan pulpa yang
yang hermetis.2,3
telah terinfeksi, kemudian membentuk
Pasca perawatan saluran akar, gigi
saluran akar untuk persiapan obturasi
memerlukan perawatan yang berbeda
Andalas Dental Journal P a g e | 94
dibanding gigi vital, karena gigi geraham bawah kanan yang berubah
berkurangnya kelembaban pada gigi warna dan terdapat fistula pada gusi di
tersebut serta terjadinya pengurangan sekitar gigi tersebut. Pasien menyadari
dentin selama proses preparasi saluran benjolan pada gusi sekitar 4 bulan yang
akar sehingga berpengaruh terhadap lalu dan terlihat adanya nanah. Benjolan
struktur jaringan keras gigi yang masih tersebut hilang timbul. Gigi pada gusi
tersisa. Terdapat beberapa jenis restorasi tersebut sebelumnya pernah ditambal
yang dapat digunakan setelah perawatan pada tahun 2016 karena berlubang
saluran akar. Kemajuan yang cukup dengan 2 kali kunjungan ke dokter gigi.
pesat dalam material kedokteran gigi Pasien sampai saat ini belum pernah
dan konsep baru dalam teknik restorasi, mengobati gusi tersebut. Pasien tidak
memperkenalkan penggunakan bahan memiliki riwayat penyakit sistemik,
restorasi adhesif. memiliki alergi terhadap antibiotik
Resin komposit merupakan bahan Amoxicillin, dan tidak memiliki alergi
restorasi adhesif yang banyak digunakan pada makanan.
karena hasilnya memuaskan dan dapat Pemeriksaan objektif keadaan gigi
bertahan lama. Restorasi pasca 47 telah berubah warna menjadi keabu-
perawatan saluran akar menggunakan abuan, terdapat restorasi komposit pada
bahan resin komposit dapat dibuat bagian distooklusal dan sudah mulai
secara direk maupun indirek, teknik pecah pada bagian distolingual, serta
tersebut harus dapat memperkuat gingiva bagian bukal terdapat fistula.
struktur jaringan keras gigi yang masih Sondasi (-), palpasi (+), perkusi (+), tes
tersisa serta dapat mengembalikan termal Chlor Ethyl (-), tes bur (-),
fungsi gigi. Bila beberapa tonjol gigi mobility (-). Pasien memiliki kebersihan
yang hilang namun masih memiliki rongga mulut yang baik dan relasi
ketebalan struktur email dentin yang rahang klas I Angle. Pemeriksaan
cukup dan pasien menginginkan radiografis terlihat gambaran radiolusen
restorasi sewarna gigi, maka onlay pada distal gigi berupa kehilangan
komposit indirek bisa menjadi pilihan.3- struktur jaringan gigi di bawah restorasi,
5
terdapat gambaran radiopak pada bagian
oklusal, kamar pulpa, dan saluran akar
KASUS
bagian distal, tampak dua buah saluran
Pasien laki-laki berusia 17 tahun
akar (mesial dan distal) yang relatif
datang ke Rumah Sakit Gigi dan Mulut
lurus, serta terdapat area radiolusen pada
Universitas Andalas dengan keluhan
daerah periapikal.
Andalas Dental Journal P a g e | 95
terbesar yang dapat masuk ke dalam MAF dengan panjang kerja 15 mm.
saluran akar sesuai dengan panjang kerja Lakukan rekapitulasi panjang kerja
sebelum saluran akar di preparasi) secara bertahap dengan nomor file
adalah K-file #35 (distal) dan K-file #30 sebelumnya sesuai panjang kerja. Setiap
(mesiobukal dan mesiolingual). pergantian file yang lebih besar,
Preparasi apikal untuk saluran dilakukan irigasi NaOCL 2,5%.
akar distal diawali menggunakan file Kemudian preparasi saluran akar, file
#35 sampai dengan file #50 sebagai yang dipakai sampai dengan 3 nomor
MAF (Master Apical File) dengan lebih besar dari MAF dengan panjang
panjang kerja 15 mm. Lakukan kerja masing-masing dikurangi 1 mm
rekapitulasi panjang kerja secara setiap pergantian ke nomor yang lebih
bertahap dengan nomor file sebelumnya besar. Preparasi saluran akar dimulai
sesuai panjang kerja. Setiap pergantian dari file #50 PK 14 mm, file #55 PK 13
file yang lebih besar, dilakukan irigasi mm dan file #60 PK 12 mm. Setiap
NaOCL 2,5 %. Selanjutnya adalah pergantian file dilakukan irigasi dengan
preparasi saluran akar. File yang dipakai NaOCL 2,5% dan rekapitulasi dengan
sampai dengan 3 nomor lebih besar dari menggunakan file ukuran MAF.
MAF dengan panjang kerja masing- Preparasi apikal untuk saluran
masing dikurangi 1 mm setiap akar mesiodistal diawali menggunakan
pergantian ke nomor yang lebih besar. file #30 sampai dengan file #45 sebagai
Preparasi saluran akar dimulai dari file MAF dengan panjang kerja 12 mm.
#55 PK 14 mm, file #60 PK 13 mm dan Lakukan rekapitulasi panjang kerja
file #70 PK 12 mm. Setiap pergantian secara bertahap dengan nomor file
file dilakukan irigasi dan rekapitulasi sebelumnya sesuai panjang kerja. Setiap
dengan menggunakan file ukuran MAF. pergantian file dilakukan irigasi NaOCL
Setelah selesai, lakukan irigasi NaOCL 2,5%. Kemudian preparasi saluran akar,
2,5% dan dikeringkan menggunakan file yang dipakai sampai dengan 3
paper point steril. Kemudian kavitas nomor lebih besar dari MAF dengan
ditutup menggunakan kapas steril yang panjang kerja masing-masing dikurangi
diberi ChKM, dilanjutkan dengan 1 mm setiap pergantian ke nomor yang
tumpatan sementara. lebih besar. Preparasi saluran akar
Kunjungan keempat, dilanjutkan dimulai dari file #50 PK 11 mm, file #55
preparasi apikal untuk saluran akar PK 10 mm dan file #60 PK 9 mm. Setiap
mesiobukal diawali menggunakan file pergantian file dilakukan irigasi dengan
#30 sampai dengan file #45 sebagai NaOCL 2,5% dan rekapitulasi dengan
Andalas Dental Journal P a g e | 97
menggunakan file ukuran MAF. Setelah irigasi dengan NaOCL 2,5% serta
selesai, lakukan irigasi NaOCL 2,5% saluran akar di keringkan untuk
dan dikeringkan menggunakan paper selanjutnya dilakukan trial. Trial
point steril. Kemudian aplikasikan pasta dilakukan dengan memasukkan Master
Kalsium Hidroksida dan ditutup dengan Cone sesuai MAF yaitu #50 PK 15
kapas steril serta tumpatan sementara. (distal), #45 PK 15 (mesiobukal), dan
Pasien diintsruksikan untuk kembali #45 PK 12 (mesiodistal), kemudian
melaksanakan perawatan. ditutup dengan tambalan sementara dan
Kunjungan kelima, pasien tidak lakukan rontgen radiografi.
mengeluhkan apapun, namun perkusi
(+). Rotasi obat dengan menggunakan
Kalsium Hidroksida dilakukan kembali,
dan pasien diinstruksikan untuk kembali
untuk melaksanakan perawatan.
Kunjungan keenam, pasien tidak
mengeluhkan apapun, namun perkusi Gambar 2. Rontgen trial gigi 47
Kunjungan kedua belas, dilakukan dengan gips stone type IV. Setelah keras,
kontrol setelah pengisian saluran akar. model dilepas dari cetakan dan dikirim
objektif pada gigi 47. Hasil pemeriksaan restorasi onlay resin komposit indirek.
subjektif, tidak ada keluhan sakit pada Kavitas dibersihkan dan ditutup dengan
pada gigi 47 sudah hilang sebelum gigi, maka onlay komposit indirek bisa
dilakukan obturasi. menjadi pilihan.
Gigi pasca perawatan endodontik Secara umum restorasi komposit
akan lebih rapuh (brittle) yang gigi dibagi menjadi dua golongan yaitu,
disebabkan karena kandungan air yang restorasi direk dan restorasi indirek.5
berkurang, adanya kavitas yang besar Restorasi ini masing masing memiliki
sehingga email tidak mendapat kelebihan dan kekurangan, pada
dukungan dentin, dan tidak terbentuknya restorasi komposit direk memiliki
lagi dentin sekunder serta akibat keuntungan, antara lain estetik baik,
pengambilan jaringan gigi pada saat pembuangan jaringan minimal,
dilakukan preparasi kamar pulpa dan preparasi lebih mudah, lebih ekonomois
saluran akar sehingga tekanan dari restorasi indirek, waktu lebih
fungsional pada tonjol akan singkat, sedangkan kekurangannya
menyebabkan terjadinya fraktur. adalah pengerutan akibat polimerisasi
Pertimbangan untuk mempertahankan dan keausan, untuk mengatasi
gigi sebagai unit fungsional dalam kekurangan komposit secara direk
jangka panjang harus memperhatikan dikembangkan restorasi komposit secara
jaringan gigi yang tersisa, posisi gigi, indirek.5
fungsi gigi, dan estetika. Kondisi Pada kasus ini, restorasi yang
jaringan periodonsium harus baik agar dibuat adalah onlay komposit indirek
dapat menentukan restorasi yang akan karena restorasi ini memiliki beberapa
dibuat.11 keuntungan, antara lain kemampuan
Restorasi akhir merupakan memperkuat struktur gigi yang tersisa,
bagian yang paling penting dari kunci dapat mengurangi shrinkage yang terjadi
keberhasilan perawatan endodontik. pada saat polimerisasi, dapat
Restorasi pasca endodontik membentuk kontur dan kontak yang
membutuhkan desain yang dapat lebih akurat, biokompatibel, keadaan
melindungi sisa jaringan gigi dari fisik lebih baik, tidak terkontaminasi
fraktur, mencegah terjadinya reinfeksi saliva pada saat pengerjaan serta mudah
melalui sistem saluran akar dan dikoreksi bila terjadi kerusakan.
menggantikan struktur gigi yang hilang. Sedangkan kerugiannya adalah, biaya
Bila beberapa tonjol gigi yang hilang dan waktu bertambah serta dibutuhkan
namun masih memiliki ketebalan keterampilan khusus dalam prosesnya di
struktur email dentin yang cukup dan laboratorium untuk mendapatkan
pasien menginginkan restorasi sewarna restorasi yang akurat.5
Andalas Dental Journal P a g e | 104