Anda di halaman 1dari 9

B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah, Vol 8, No.

3: page 299-308
ISSN 2301-5454, e-ISSN 2654-7643
Available online at https://jurnal.unbrah.ac.id/index.php/bdent/issue/view/39/showToc

PENATALAKSANAAN PERAWATAN SALURAN AKAR DISERTAI CROWN


LENGTHENING DAN RESTORASI ONLAY DIRECT DENGAN PITA FIBER

I Gusti Ayu Fienna Novianthi Sidiartha

Departemen Konservasi Gigi, Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Dokter Gigi
Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Bali, Indonesia
e-mail: fiennasidiartha@unud.ac.id

KATA KUNCI ABSTRAK

Perawatan saluran akar, Pendahuluan: Seorang wanita usia 19 tahun datang ke klinik gigi ingin
crown lengthening, merawat gigi geraham kanan bawah yang berlubang. Gigi 47 terdapat
laser, warm technique, kavitas lebih dari ½ oklusal dan tertutup gingiva pada oklusodistal.
onlay direct, Laporan kasus ini bertujuan untuk mengevaluasi keberhasilan
fiber reinforcement perawatan saluran akar disertai crown lengthening dan restorasi direct
ribbon onlay komposit menggunakan pita fiber. Kasus dan Tatalaksana:
Perawatan awal dilakukan crown lengthening dengan laser dan segera
dibuatkan artificial wall. Kemudian dilakukan perawatan saluran akar
dengan obturasi menggunakan warm technique dilanjutkan restorasi
onlay direct dengan pita fiber. Pemilihan restorasi onlay direct oleh
karena pasien hipersalivasi dan sedang dalam perawatan orto dengan
braces. Simpulan: Obturasi menggunakan warm technique
memungkinkan untuk mengisi seluruh bagian saluran akar. Perawatan
secara konservatif dengan onlay direct resin komposit merupakan
teknik yang sederhana dengan tingkat keberhasilan yang tinggi. Saat
kontrol, perawatan saluran akar dan restorasi berhasil dengan baik dan
tidak ada keluhan dari pasien.

KEYWORDS ABSTRACT

Root canal treatment, Introduction: A 19-year-old woman came to the dental clinic to treat a
crown lengthening, cavity in her lower right molar. Tooth 47 had cavities more than
laser, warm technique, occlusal and was covered with gingiva at the distal occlusal. This case
onlay direct, report aims to evaluate the success of root canal treatment with crown
fiber-reinforcement lengthening and direct onlay composite restoration using fiber
ribbon tape. Case management: Initial treatment was crown lengthening with
a laser and an artificial wall was immediately made. Then the root
canal was treated with obturation using the warm technique followed
by direct onlay restoration with fiber tape. The direct onlay restoration
was chosen because the patient was hypersalivation and was
undergoing orthodontic treatment with braces. Conclusion: Obturation
using the color technique allows to fill of the entire root canal.
Conservative treatment with onlay direct resin composites is a simple
technique with a high success rate. During control, root canal
treatment and restoration were successful and there were no
complaints from the patient.

300
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah, Vol 8, No. 3: page 299-308

PENDAHULUAN dengan tepi tulang kurang 2mm, maka


diperlukan crown lengthening.3
Perawatan saluran akar bertujuan untuk
Restorasi akhir gigi yang telah dirawat
membersihkan saluran akar dari
saluran akar bertujuan memberikan kerapatan
mikroorganisme yang patogen, menutup
pada korona untuk mencegah infeksi ulang,
rapat saluran akar untuk mencegah terjadinya
melindungi sisa gigi dari fraktur,
infeksi ulang, dan memungkinkan terjadinya
meminimalkan stres pada gigi dan restorasi,
proses penyembuhan pada saluran akar. 1
memungkinkan gigi sebagai unit fungsional
Dasar perawatan saluran akar terdiri dari tiga
di dalam lengkung gigi, serta memperbaiki
tahap yang disebut dengan triad endodontik,
estetik.4
yaitu meliputi preparasi biomekanik
Tujuan dari penulisan laporan kasus ini
(cleaning and shaping), sterilisasi yang
adalah untuk mengevaluasi keberhasilan
meliputi irigasi dan disinfeksi, serta obturasi
perawatan saluran akar dan laser crown
saluran akar. Keberhasilan dari perawatan
lengthening pada dengan restorasi akhir
saluran akar ditentukan dari usaha
direct onlay komposit menggunakan pita
menghilangkan seluruh jaringan nekrotik dari
fiber. Pasien menandatangani informed
saluran akar.2
consent dan telah menyetujui kasusnya
Kavitas besar dan tajam yang dibiarkan
dipublikasikan untuk kepentingan ilmu
menyebabkan gingiva bagian distal dan
pengetahuan.
lingual mengalami pertumbuhan hiperplastik
akibat iritasi tepi kavitas yang tajam dan
KASUS DAN TATALAKSANA
stimulasi oleh makanan saat pengunyahan.
Gingiva mengalami pertumbuhan Seorang wanita berusia 19 tahun datang ke
hiperplastik ke dalam kavitas. Hal ini RSGM dengan keluhan gigi geraham kedua
mengganggu proses restorasi dan saat akan kanan bawah yang berlubang. Gigi tersebut
rewalling untuk perawatan saluran akar. telah lama dirasakan berlubang, akan tetapi
Selain itu, batas servikal kavitas terletak tidak pernah dirawat ke dokter gigi. Apabila
2mm di bawah margin gingiva juga gigi terasa sakit, pasien hanya minum obat
mengganggu syarat restorasi yaitu ferrule penghilang rasa sakit. Karena tidak pernah
effect. Bila ferrule effect tidak dapat dirawat, lubang gigi dirasakan semakin lebar.
dipenuhi, maka biological width dapat Sekarang gigi tersebut sudah tidak sakit lagi,
terganggu dan menyebabkan inflamasi akan tetapi sulit dipakai mengunyah.
gingiva, kerusakan tulang alveolar, dan Pemeriksaan objektif gigi 47 (Gambar 1.A)
beresiko terjadinya kebocoran restorasi. terdapat kavitas pada bagian oklusal serta
Biological width sebesar 2,04mm harus melibatkan bagian distal gigi. Pada bagian
terpenuhi. Jika jarak antara tepi restorasi distal, gingiva mengalami hiperplastik dan

301
Sidiartha: Penatalaksanaan perawatan saluran akar disertai crown…

menutupi area gigi. Pada tes perkusi Pada kunjungan pertama dilakukan
menunjukkan hasil positif, sedangkan tes pemeriksaan subjektif, objektif, dan
termal, palpasi dan mobilitas negatif. radiografis, kemudian pasien dijelaskan
Kebersihan rongga mulut pasien baik dengan mengenai prosedur perawatan yang akan
relasi oklusi kelas I Angle, overjet ± 2mm dilakukan dan menandatangani informed
dan overbite ± 2mm. Keadaan jaringan consent. Pembersihan jaringan karies
gingiva sehat dengan warna coral pink, menggunakan metal burs dan ekskavator
tekstur stippling, bentuk membulat dan (Gambar 2.A). Area kerja didisinfeksi
konsistensi kenyal. Pada pemeriksaan dengan iodine kemudian dianestesi (Gambar
radiografis (Gambar 1.B) terdapat area 2.B). Area yang akan diinsisi ditandai dengan
radiolusen pada oklusal gigi yang telah periodontal pocket marker pada bagian
mencapai tanduk pulpa distal dan terdapat lingual dan distal, dan dibantu dengan sonde
lesi pada jaringan periapikal gigi. pada bagian proksimal sesuai dengan
Diagnosis gigi 47 Periodontitis Apikal ketinggian margin yang diinginkan. Gingiva
Simptomatik. Rencana perawatan yang akan diinsisi dengan tip laser pada bagian lingual
dilakukan adalah perawatan saluran akar dan distal, dengan pengaturan : Mode : CP1;
disertai laser crown lengthening dengan Peak power : 2.7 W; Avg. power: 0.9 W;
restorasi akhir onlay direct menggunakan Pulse interval: 0.2 ms; Pulse Length: 0.1ms
resin komposit dan pita fiber. Prognosis baik, (Biolase Epic 10). Gingiva diinsisi pada area
karena saluran akar gigi normal, sisa struktur yang telah ditandai dengan periodontal
jaringan keras gigi yang ada masih baik, pocket marker (Gambar 2.C). Gingiva
jaringan pendukung gigi baik, area gigi yang diirigasi dengan salin dan ditekan sedikit
akan ditumpat dapat diisolasi dengan baik, (Gambar 2.D).
kebersihan mulut pasien baik dan pasien Permukaan distolingual gigi 47 dilakukan
kooperatif. rewalling dengan bantuan matrix Hawe
matrix (Kerr) yang dipasangkan mengelilingi
gigi (Gambar 3.A). Bahan restorasi yang
digunakan untuk rewalling adalah bulk fill
flowable (SDR, Dentsply) yang diaplikasikan
untuk membangun permukaan distolingual
kavitas lalu disinar dengan light cure selama
20 detik (Gambar 3.B).
(A) (B)
Gambar 1. (A) Foto klinis gigi 47 kavitas disertai
hiperplastik gingiva yang menutupi gigi bagian distal;
(B) Gambaran radiografi gigi 47 tampak karies sudah
mencapai pulpa serta terdapat area radiolusen berbatas
tidak jelas pada apikal gigi.

302
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah, Vol 8, No. 3: page 299-308

down dan memakai rotary protaper


(dentsply). Dilakukan preparasi saluran akar
mesiobukal, mesiolingual, distobukal, dan
distolingual menggunakan Sx, S1 dilanjutkan
S2 dengan panjang 12mm. Perhitungan
panjang kerja sebenarnya dengan teknik
(A) (B)
elektronik menggunakan apex locator (Root
ZX Mini, Morita) dan dikonfirmasi dengan
radiograf, diperoleh panjang kerja
mesiobukal 19mm, mesiolingual 17mm,
distobukal 19mm, dan distolingual 20mm
(Gambar 3.C).
Setelah didapatkan panjang kerja dilakukan
(C) (D)
Gambar 2. (A) Pembersihan jaringan karies pada gigi preparasi saluran akar teknik crown down
47; (B) Disinfeksi area operasi dengan iod; (C)
Aplikasi laser pada jaringan lunak; (D) Kondisi klinis menggunakan protaper rotary, cleaning dan
setelah dilakukan crown lengthening.
shaping dengan S1 dan S2, finishing dengan
F1 dan F2 sesuai dengan panjang kerja
Daerah kerja diisolasi dengan rubber dam,
(Gambar 3.D). Setiap pergantian alat, file
selanjutnya dibuat akses kavitas
dilumasi dengan EDTA gel 15% (Glyde,
menggunakan endo access bur (Dentsply),
Dentsply). Saluran akar diirigasi dengan
kemudian pemotongan atap pulpa
bantuan endoactivator (Dentsply) dan larutan
menggunakan diamendo bur (Dentsply),
NaOCl 2,5%, salin steril, EDTA cair 17%
saluran akar diirigasi menggunakan NaOCl
(Smear Clear, Kerr Dental), dilanjutkan
2,5%. Pengukuran panjang kerja estimasi
desinfeksi dengan Chlorhexidine digluconate
menggunakan foto radiograf didapatkan
2% selama 30 detik (Cavity Cleanser, Bisco).
panjang kerja estimasi saluran akar mesial
Saluran akar dikeringkan menggunakan
19mm dan distal 19mm. Negosiasi dan
paper point steril. Dilakukan dressing
eksplorasi saluran akar dilakukan dengan K-
saluran akar dengan pasta kalsium hidroksida
file #8, #10 #15 sepanjang ⅔ panjang kerja
(Ultracal Xs, Ultradent) yang dimasukkan ke
estimasi pada saluran akar masing-masing
dalam saluran akar dengan delivery tip.
yaitu 12mm untuk saluran akar mesiobukal,
Kavitas ditutup dengan cotton pellet dan
mesiolingual, distobukal, dan distolingual.
diberi tumpatan sementara (Caviton, GC).
Dilanjutkan dengan pembuatan glide path
menggunakan path file #13, #16 dan #19
dengan panjang kerja yang sama. Preparasi
saluran akar menggunakan teknik crown

303
Sidiartha: Penatalaksanaan perawatan saluran akar disertai crown…

baik dengan bahan siler. Kemudian


dikeringkan dengan paper point steril.
Obturasi dengan menggunakan
(A) (B) Thermaprepplus (Dentsply) ukuran
25. Siler yang digunakan berbahan
dasar MTA (MTA Fillapex, Angelus)
dimasukkan ke dalam saluran akar
menggunakan lentulo spiral yang
(C) (D) ditandai dengan rubber stop
Gambar 3. (A) Pemasangan hawe matrix untuk
rewalling; (B) Hasil rewalling pada gigi 47; (C)
sepanjang ⅔ panjang kerja. Poin
Foto radiografi working length menunjukan Thermaprepplus yang telah
instrumen sudah masuk sesuai panjang kerja; (D)
Foto klinis hasil preparasi saluran akar.
dipanaskan dimasukkan ke dalam
Kunjungan berikutnya dilakukan saluran akar (Gambar 4.A). Dilakukan
kontrol perawatan saluran akar, pada pemotongan gutta percha poin
pemeriksaan subjektif tidak ada (Thermaprepplus) setinggi orifis
keluhan dari pasien dan pemeriksaan dengan menggunakan diamond bur.
objektif perkusi, palpasi, serta Orifis ditutup dengan glass ionomer
mobilitas negatif. Dilakukan cement dan tumpatan sementara
pemasangan rubber dam dan (Caviton, GC). Hasil pengisian
tumpatan sementara dibuka dengan saluran akar menggunakan radiografi,
ultrasonic scaler. Saluran akar hasil menunjukkan pengisian hermetis
diirigasi dengan larutan NaOCl 2,5%, (Gambar 4.B).
EDTA cair 17% (Smear Clear, Kerr
Dental), kemudian didesinfeksi
dengan chlorhexidine digluconate 2%
(Cavity Cleanser, Bisco) selama 1
menit. Setiap pergantian larutan
irigasi, saluran akar terlebih dahulu (A) (B)

dibilas dengan saline steril. Bersihkan Gambar 4. (A) Aplikasi Thermaprepplus yang
telah dipanaskan pada saluran akar ; (B) Gambaran
saluran akar terakhir dengan EDTA radiografi hasil obturasi gigi 47 menunjukkan
saluran akar terisi secara hermetis.
cair 17% (Smear Clear, Kerr Dental)
agar mendapatkan perlekatan yang

304
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah, Vol 8, No. 3: page 299-308

Kunjungan ketiga dilakukan kontrol angin secara perlahan disekitar


perawatan saluran akar, pada kavitas untuk menghilangkan primer,
pemeriksaan subjektif tidak ada light cure selama 10 detik. Pita fiber
keluhan dan pada pemeriksaan (Construct, Kerr) dipotong sepanjang
objektif tumpatan sementara masih 10mm, letakkan diatas plat kaca
baik, tes palpasi dan perkusi negatif. kemudian diberikan bahan resin
Gingiva sekitar normal tidak ada (Construct, Kerr) yang diratakan
bengkak maupun kemerahan. diatas permukaan serabut fiber. Pada
1
Preparasi direct onlay resin komposit /3 oklusal, komposit packable
dilakukan dengan reduksi permukaan diaplikasikan (dilakukan penyinaran
oklusal ± 1,5mm dan pembuatan bersama dengan fiber), kemudian
counter bevel menggunakan bur flame fiber diletakan pada 1/3 oklusal dengan
shaped dengan sudut 45o ke arah melintang dari mesial ke distal
permukaan luar gigi permukaan. Pada berbentuk huruf U dan dilakukan
margin cavosurface kavitas dibentuk penyinaran selama 20 detik (Gambar
short bevel (1 mm) dengan tapered 5.A). Aplikasikan komposit packable
micropreparation bur. Pemberian etsa warna A3 (P60, 3M ESPE) pada
asam fosfat 35% (DenFil Etchant-37, kavitas dengan plastis instrument.
Vericom Co., Ltd.) dengan Teknik aplikasi resin komposit yaitu
menggunakan microbrush pada dengan teknik incremental dengan
seluruh permukaan email selama 20 menghindari aplikasi resin komposit
detik, dan 15 detik pada dentin. pada dua dinding yang berhadapan.
Kemudian dibilas dengan air dan Pada setiap aplikasi resin komposit
dikeringkan dengan cotton pellet yang (ketebalan 2mm) dilakukan penyina-
telah dibasahi akuades dan diperas ran dengan light curing unit selama
untuk mengkondisikan kavitas tetap 20 detik. Setelah penumpatan resin
lembab (moist). Kemudian pada komposit selesai, dilakukan peme-
permukaan kavitas gigi yang telah riksaan oklusi dan artikulasi
dipreparasi diolesi tipis dengan bahan menggunakan articulating paper.
bonding generasi V (Stae, SDI Finishing restorasi dan bagian yang
Limited) menggunakan microbrush. tercetak warna lebih tebal dihilangkan
didiamkan 10 detik lalu dihembuskan dengan pear shape finishing diamond

305
Sidiartha: Penatalaksanaan perawatan saluran akar disertai crown…

bur. Pemulasan resin komposit menggantinya dengan bahan pengisi


menggunakan polishing disc saluran akar.5 Diagnosis periodontitis
(Optidisc, Kerr) dan polishing brush apikal simptomatik memerlukan
(Occlubrush, Kerr) (Gambar 5.B). perawatan saluran akar untuk
Setelah perawatan selesai dilakukan menghilangkan infeksi pada daerah
pemeriksaan radiografi untuk melihat apikal.6 Tujuan dilakukan perawatan ini
kondisi gigi dengan jaringan adalah untuk mengembalikan keadaan
pendukungnya (Gambar 5.C). Kontrol gigi yang sakit dapat kembali berfungsi
dilakukan satu minggu dan satu bulan dan diterima secara biologik oleh
pasca perawatan dan tidak ada jaringan sekitarnya serta tidak ada tanda-
keluhan dari pasien. Gigi tersebut tanda patologik yang lain.7 Tahapan yang
telah dapat difungsikan dengan penting dalam perawatan saluran akar
normal. adalah preparasi saluran akar, yang
meliputi dua tindakan, yaitu pembuangan
isi saluran akar dan dentin yang lunak
serta penyiapan daerah apeks untuk
pengisian yang baik.7
Preparasi crown down dengan rotary
(A) (B) instrument memiliki kelebihan memben-
tuk saluran akar lebih baik sehingga
obturasi lebih mudah dilakukan, waktu
pengerjaan lebih singkat, dan mengurangi
kelelahan operator. Preparasi crown
(C) down memiliki bentuk taper yang lebih
Gambar 5. (A) Aplikasi pita fiber pada kavitas; (B)
Hasil restorasi direct onlay resin komposit dengan
lebar pada bagian koronal sehingga
penguat pita fiber pada gigi 47 tampak dari arah
oklusal; (C) Foto radiografi restorasi pasca perawatan
membuang penyempitan servikal, akses
saluran akar.
ke apikal lurus, sehingga dapat memper-
mudah dalam pengeluaran debris dan
PEMBAHASAN
irigasi, mencegah debris terdorong ke
Perawatan saluran akar merupakan arah apeks.8
tindakan untuk membuang jaringan pulpa Irigasi terakhir pada saluran akar
vital atau nekrosis dari saluran akar dan menggunakan EDTA 17%. Agen dekal-

306
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah, Vol 8, No. 3: page 299-308

sifikasi memiliki dampak yang signifikan memungkinkan untuk langsung


terhadap dinding dentin saluran akar, dilakukan pembuatan re-walling pada
EDTA dapat menyebabkan deminerali- kavitas pasca crown lengthening.13
sasi pada dinding yang terekspos, Restorasi gigi sebaiknya mempriori-
sehingga dapat memaksimalkan infiltrasi taskan kesehatan struktur biologi
resin.9 Obturasi saluran akar dilakukan semaksimal mungkin. Perawatan secara
untuk menutup seluruh sistem saluran konservatif dengan onlay direct resin
akar secara hermetis untuk mencegah komposit merupakan teknik yang
masuknya cairan maupun kuman dari sederhana dengan tingkat keberhasilan
jaringan periapikal ke dalam saluran akar yang tinggi. Resin komposit mudah
agar tidak terjadi infeksi ulang.10 Apikal diaplikasikan dan mudah diperbaiki
dari saluran akar memiliki berbagai apabila terjadi fraktur serta tidak
variasi dan bentuk yang tidak dapat mengakibatkan abrasi pada gigi
diprediksi. Obturasi menggunakan warm antagonisnya. Direct onlay komposit
technique Thermaprepplus memungkin- tidak membutuhkan pengerjaan pada
kan untuk mengisi seluruh bagian saluran laboratorium sehingga dapat diselesaikan
akar, bahan yang telah dipanaskan akan dalam satu kali kunjungan.14 Gigi yang
mengalir mengisi bagian-bagian yang non-vital tidak mendapatkan asupan
sempit dan lateral canal.11 nutrisi lagi sehingga menjadi rapuh. Pita
Crown lengthening perlu dilakukan untuk fiber ditambahkan di dalam restorasi
memotong gingiva yang mengalami onlay direct untuk menambah kekuatan
hiperplastik. Gingiva dipotong sampai gigi dalam menerima beban kunyah. Pita
mendapatkan biological width sebesar fiber terbuat dari ultrahigh molecular
2.04mm untuk ferrule effect restorasi weight polyethylene fiber yang memiliki
akhir sehingga mencegah terjadinya modulus tinggi dimana dapat beradhesi
kebocoran restorasi.12 Crown lengthening dengan material sintetik komposit
dengan laser dapat memberikan hasil sehingga dapat meningkatkan kekuatan
yang terprediksi dengan baik, dari material resin komposit agar tidak
meminimalisir rasa tidak nyaman pasca mudah pecah.15
tindakan pada pasien, dan perdarahan
yang sangat minimal bahkan hampir REFERENSI
tanpa perdarahan. Prosedur dengan laser 1. Ferreira, M.M., Abrantes, M., Ferreira, H.,
Carrilho, E.V., Botelho, M.F. Comparison ff

307
Sidiartha: Penatalaksanaan perawatan saluran akar disertai crown…

The Apical Seal on Filled Root Canals With 8. Neelakantan, P., De-Deus, G. Zehnder, M.
Topseal® Vs MTA Fillapex® Sealers: A The Impact of Root Dentine Conditioning
Quantitative Scintigraphic Analysis, Open on Sealing Ability and Push Out Bond
Journal of Stomatology. 2013. (3):128- Strength of an Epoxy Resin Root Canal
13Gaarg, N., Gaarg, A. Textbook of Sealer. Int Endod J. 2011. 44(6):491-8.
Endodontics, Jaypee Brothers, India. 2008.
9. Walton, R.E., Torabinejad, M. Endodontics,
2. Juloski, J., Radovic, I., Goracci, C., Priciples and Practise 4thed., Sauders,
Vulicevic, Z.R., Ferrari, M. Ferrule Effect: Elsevier Inc., St. Lois, Missouri. 2009.
A Literature Review. Journal of 10. Stratul, S.I., Didilescu, A., Grigorie, M.,
Endodontics. 2012. 38 (1): 11-19 Ianes, E., Rusu, D., Nica, L. How Accurate
Replicates the Thermafil System the
3. Patel, S., Duncan, HF. Pitt Ford Problem- Morphology of The Apical Endodontic
Based Learning Dalam Endodontologi. Space? An ex vivo Study. Rom J Morphol
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Embryol. 2011. 52(1):145-151
2013; 246-247, 258-259
11. Ardakani, M.R.T., Khalilian, F., Nageghi,
4. Weine, F.S. Endodontic Therapy, CV. Z., Esmaeilnejad, A., Janbakhsh, N. A
Mosby Company, St. Lois. 2004. Review of The Crown Lengthening Surgery;
The Basic Concepts. British Journal of
5. Berman LH, Hartwell GR. Diagnosis. In: Medicine & Medical Research. 2016. 13(3) :
Cohen S, Hargreaves KM, eds. Pathways of 1-7
the Pulp, 11th ed. St. Louis, MO:
Mosby/Elsevier; 2011:2-39. 12. Benjamin, S.D. Laser Soft Tissue Crown
Lengthening. Inside Dentistry. 2010. 6(6)
6. Bence, R., 1990, Handbook of Clinical
Endodontics, CV. Mosby Company, St. 13. Solow, R. A. Direct Composite Resin
Lois. 1990. Onlay: Rationale and Clinical Application.
The Academy of General Dentistry. 2017.
7. Kalra, P., Rao, A., Suman, E., Shenoy, R., January/February. 19-24
Suprabha, B.S. Evaluation of Conventional,
Protaper Hand and Protaper Rotary 14. Baglar, S. Fiber Framework Reinforced
Intrumentation System for Apical Extrusion Composite Resin Bridge Apllications as an
of Debris, Irrigants and Bacteria – An in Alternative Procedure to Classic
vitro Randomized Trial. J Clin Exp Dent. Prosthodontic Treatments: Four Case
2017. 9(2): e254-8. Reports. J Dent Fac Ataturk Uni. 2015. 10 :
56-63

308

Anda mungkin juga menyukai