Laporan Kasus
Sectioning Mandibular Molar Extraction Technique With Pulp Polyp
Condition : Case Report
Dita Eka Nugraheni1 dan Widyapramana Dwi Atmaja2
1
Student, School of Dentistry, Faculty of Medical Health Sciences,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2
Lecturer, School of Dentistry, Faculty of Medical Health Sciences,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Korespondensi : dita.eka.fkik19@mail.umy.ac.id
ABSTRAK
Molar pertama merupakan gigi dengan kecenderungan mengalami karies
paling tinggi. Pencabutan molar pertama merupakan pilihan perawatan apabila gigi memiliki
prognosis yang buruk yang disebabkan oleh karies yang luas. Pulpa polip merupakan bentuk
dari pulpitisis ireversibel yang terjadi pada kavitas dengan karies lesi yang terbuka. Biasanya
jaringan keras gigi pada kondisi pulpa polip mudah mengalami fraktur pada area birufkasi
saat dilakukan pencabutan melalui metode konvensional. Seiring berkembangnya waktu,
inovasi untuk menciptakan pencabutan atraumatic dibanding metode konvensional. Beberapa
inovasi termasuk powered peiotome, piezosurgery physic forcep serta alternatsif Teknik
separasi. Prinsip dari teknik separasi adalah membagi multiroot menjadi single root serta
single root menjadi beberapa bagian. Seorang pasien perempuan berusian 17 tahun datang ke
RSGM UMY dengan keluhan gigi belakang kiri bawah berlubang besar dan terdapat daging
tumbuh di dalamnya dan beberapa kali berdarah. Rencana perawatan untuk kasus ini yaitu
komunikasi, informasi, edukasi, ekstraksi gigi 37, kontrol dan evaluasi. Pencabutan
menggunakan teknik separasi merupakan inovasi baru untuk meminimalkan trauma terhadap
jaringan pendukung gigi dan meminimalkan resiko paska pencabutan
Kata Kunci : polip pulpa, separasi, blok anastesi,
ABSTRACT
First molar is the tooth with the highest caries tendency. Extraction of the first molar
is the treatment of choice when the tooth has a poor prognosis due to extensive caries. Pulp
polyps are a form of irreversible pulpitis that occurs in cavities with exposed carious lesions.
Usually the hard tissue of the tooth in the condition of the pulp polyp is prone to fracture in
the blue area when extracted using conventional methods. Over time, innovations to create
atraumatic extraction compared to conventional methods. Some of the innovations include
powered peiotome, piezosurgery physical forceps and alternative separation techniques. The
principle of the separation technique is to divide the multiroot into a single root and the single
root into several parts. A 17-year-old female patient came to RSGM UMY with a complaint
of a large hole in her lower left back tooth and flesh growing in it and bleeding several times.
The treatment plan for this case is communication, information, education, tooth extraction
37, control and evaluation. Extraction using a separation technique is a new innovation to
minimize trauma to the supporting tissues of the tooth and minimize the risk of post-
extraction
Keyword : Pulp polyp, sectioning, anasthesia block
PENDAHULUAN infeksi tersebut. Sisa struktur gigi yang
tidak adekuat tersebut juga bisa menjadi
Molar pertama merupakan gigi
permasalahan dalam pencabutan gigi.
dengan kecenderungan mengalami karies
Biasanya jaringan keras gigi pada kondisi
paling tinggi dengan probabilitas lebih dari
pulpa polip mudah mengalami fraktur pada
30%. Pencabutan molar pertama
area birufkasi saat dilakukan pencabutan
merupakan pilihan perawatan apabila gigi
melalui metode konvensional3.
memiliki prognosis yang buruk yang
disebabkan oleh karies yang luas, patologi Prinsip pencabutan yaitu asepsis
di apical, atau mengalami masalah di untuk mencegah infeksi sebagai
peridonsi maupun endodonsi1. komplikasi setelah pencabutan, prinsip
yang lain yaitu meminimalkan trauma
Karies adalah kerusakan jaringan
pada jaringan periodontal serta
keras gigi yang dimulai dari permukaan
penggunaan anastesi yang tepat4.
gigi meluas hingga dentin dan pulpa.
Infeksi pada saraf pulpa mampu Prinsip atraumatic dapat dicapai
menyebabkan pulpitis atau inflamasi pada tergantung dari Teknik yang akan
jaringan pulpa dan mampu meluas hingga digunakan. Seiring berkembangnya waktu,
area periapical. inovasi untuk menciptakan pencabutan
atraumatic untuk mengurangi komplikasi
Pulpa polip juga dikenal sebagai
paska pencabutan yang ditimbulkan dari
pulpitis kronik hiperplastik. Pulpa polip
metode konvensional. Beberapa inovasi
merupakan bentuk dari pulpitisis
termasuk powered peiotome, piezosurgery
ireversibel yang terjadi pada kavitas
physic forcep serta alternatsif Teknik
dengan karies lesi yang terbuka2.
separasi5.
Perawatan pada pulpa polip tergantung
dari sisa mahkota gigi. Beberapa pilihan Prinsip dari teknik separasi adalah
perawatan yang dapat dilakukan adalah membagi multiroot menjadi single root
perawatan saluran akar, pulpotomy dan serta single root menjadi beberapa bagian
pencabutan. Pencabutan merupakan untuk memudahkan pengambilan gigi dari
pilihan terakhir apabila gigi sudah tidak soket dan mencegah terjadinya fraktur5.
dapat dipertahankan dilihat dari struktur
Penggunaan anastesi untuk
gigi yang tidak adekuat untuk dilakukan
pencabutan harus diperhatikan, terutama
restorasi sehingga perlu dilakukan
pencabutan molar rahang bawah dimana
pencabutan untuk menghilangkan sumber
membutuhkan anastesi untuk area kerja
yang luas, durasi Panjang. Teknik anastesi menunjukkan hasil negatif, dan
yang sering digunakan adalah topical, pemeriksaan vitalitas CE menunjukkan
infiltrasi dan blok6. sedikit terasa ngilu disbanding gigi 35.
Pemeriksaan tanda vital pasien semua
LAPORAN KASUS
dalam keadaan normal meliputi tekanan
Seorang pasien perempuan darah 114/80 mmHg, respirasi 18 x/menit,
berusian 17 tahun datang ke RSGM UMY nadi 97x/menit, dan suhu badan afebris.
dengan keluhan gigi belakang kiri bawah
berlubang besar dan terdapat daging
tumbuh di dalamnya. Gigi tersebut sudah
berlubang saat pasien masih SD dan
dibiarkan hingga sekarang.
KESIMPULAN