Anda di halaman 1dari 16

Reposisi flap koronal

dikombinasikan dengan
vestibulektomi untuk perawatan
resesi gingiva tunggal pada
anterior: Laporan kasus
Andi Mardiana, Wahyuni Wahab, Surijana Mappangara, Ira Farwiany
Syafar, Rizky Fathhiyah Wahab

Departemen Periodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas


Hasanuddin, Makassar, Indonesia

Oleh : Nandita Nur Afifa (201611101044)


Tujuan: Laporan kasus ini menjelaskan prosedur pembedahan yang
dilakukan untuk perawatan resesi gingiva tunggal di area
anterior.
Kasus: Seorang pasien wanita berusia 20 tahun datang dengan
keluhan utama gigi terlihat lebih panjang dari sebelumnya.
Pemeriksaan intraoral menunjukkan resesi gingiva gigi 31.
Terapi awal sebelum prosedur pembedahan yaitu meliputi
scaling dan root planning. Lalu dilakukan reposisi flap koronal
yang dikombinasi dengan vestibulektomi. Satu minggu setelah
ABSTRAK
perawatan, hasil menunjukkan resesi tertutup sepenuhnya dan
setelah satu bulan perawatan menunjukkan bahwa perawatan
tersebut masih mempertahankan tertutupnya resesi.
Kesimpulan: reposisi flap koronal dikombinasikan dengan
vestibulektomi menunjukkan perawatan yang berhasil dalam
mengoreksi resesi gingiva sehingga terjadi penyembuhan yang
maksimal dan menjaga estetika.
PENDAHULUAN
Resesi gingiva didefinisikan sebagai tereksposnya permukaan akar
akibat pergerakan margin gingiva ke arah apikal.

Resesi gingiva melibatkan permukaan gigi tunggal atau ganda.

Penyebab utama cara menyikat gigi yang salah


Faktor predisposisi
- plak gigi
- tarikan dari frenulum yang tinggi
- area tonjolan akar
- gingiva yang tipis
- faktor iatrogenik
- resesi gingiva setelah operasi.
Resesi margin gingiva tidak Resesi melewati mucogingival
melewati mucogingival junction junction dan tanpa kehilangan
dan tidak ada kehilangan tulang tulang interproksimal. Seperti
interproksimal. Kelas I Miller,

Terapi bedah disarankan untuk Terapi : pembedahan


kasus ini

Klasifikasi Miller (1985)

resesi margin melewati


resesi telah mencapai/melewati
mucogingival junction dengan
mucogingival junction. Jaringan lunak
dan tulang interdental lebih ke apikal
hilangnya jaringan lunak dan
dari cementoenamel junction tetapi tulang terletak lebih apikal
lebih koronal daripada dasar resesi. daripada dasar resesi.

Terapi bedah, hanya sebagian Penutupan akar dengan terapi


penutupan akar yang dapat dicapai bedah tidak memungkinkan.
Faktor yang menyebabkan resesi gingiva

FAKTOR FAKTOR
FISIOLOGIS PATOLOGIS

USIA

ANATOMIS MEKANIS INFEKSI

-teknik menyikat
-malposisi gigi gigi yang salah penyakit
-Bentuk akar -menggosok gigi periodontal
yang menonjol dengan tekanan
terlalu tinggi
-tulang alveolar
-kebiasaan buruk
tipis yang seperti
menutupi akar penggunaan tusuk
gigi yang tidak
tepat
• Didasarkan pada etiologi dan tingkat keparahan resesi
• Sebelum dilakukan perawatan resesi gingiva, etiologi resesi harus
Rencana ditangani terlebih dahulu
Perawatan • Penatalaksanaan resesi gingiva dapat dilakukan dengan
pembedahan maupun non bedah.
Banyak teknik bedah, seperti reposisi lateral, reposisi koronal, free gingival
grafts, disarakan sebagai tindakan penutupan akar dari permukaan akar yang
terbuka.

Prosedur coronally repositioned flap (CRF) adalah teknik yang paling umum
digunakan untuk penutupan akar, yang didasarkan pada pergerakan koronal
jaringan lunak pada permukaan akar yang terbuka.
Dalam laporan kasus ini, kasus dengan resesi gingiva Kelas I
Miller dilakukan perawatan menggunakan CRF yang disertai
dengan vestibulektomi.

Telah dilaporkan Teknik ini yang efektif dan memberikan hasil


klinis yang baik dalam perawatan pada resesi gingiva kelas I
Miller.

Laporan kasus ini bertujuan untuk menjelaskan bahwa


perawatan bedah pada resesi gingiva tunggal pada gigi anterior
berhasil dan dapat memberikan hasil estetika yang baik pada
pasien.
Seorang pasien wanita berusia 20 tahun mendatangi
RSGM Universitas Hasanuddin, Departemen
Periodonsia, dengan keluhan gigi yang tampak lebih
LAPORAN KASUS panjang dari sebelumnya. Pemeriksaan intra-oral
menunjukkan resesi gingiva 3 mm dalam kategori Kelas
I Miller dan penggunaan alat ortodontik cekat pada gigi-
geligi rahang atas. Dalam hal ini, koreksi resesi gingiva
dilakukan dengan menggunakan reposisi flap koronal
disertai dengan vestibulektomi.
insisi preservasi papilla dari mesial
desinfeksi di area operasi anestesi lokal dengan infiltrasi di regio
gigi 32 ke mesial gigi 41
gigi 32-41
menggunakan scalpel no. 15

Foto intraoral awal. Resesi gingiva


Kelas I Miller di gigi 31
open flap menggunakan elevator flap diposisikan secara koronal dan
periosteal dijahit dengan benang jahit

penempatan periodontal pack vestibulektomi menggunakan


untuk menutupi luka pasca bedah. pisau bedah no. 15
Dalam kasus seperti ini,
pemilihan reposisi flap koronal
bertujuan untuk mendapatkan
penutupan akar yang optimal.

Terapi awal dilakukan scaling


dan root planning dan pasien
diberikan KIE.
Menurut Pini-Prato et al. (1997), terapi bedah dapat
sepenuhnya menutupi permukaan akar pada resesi
gingiva Kelas I dan II Miller, sebagian pada resesi
gingiva Kelas III Miller (70-75%), dan pada resesi
gingiva Kelas IV Miller tidak menutupi resesi sama
DISKUSI
sekali.
Segera setelah operasi, penutupan akar meningkat
menjadi 80% karena perlekatan yang terbentuk.
Penanganan resesi dengan prosedur pembedahan
bertujuan untuk :
• menutupi daerah resesi
• mengurangi hipersensitivitas
• mencegah resesi menjadi lebih parah dan
• untuk koreksi estetika terutama resesi di daerah
anterior

Keberhasilan perawatan bedah terkait dengan


pemilihan teknik bedah, prosedur selama operasi,
teknik penjahitan, dan perawatan pasca operasi.
Hasil laporan kasus ini menunjukkan bahwa teknik reposisi flap koronal
dengan vestibulektomi dapat menjadi pilihan perawatan yang efektif
untuk resesi gingiva tunggal pada gigi anterior dan dapat memenuhi
kebutuhan estetika pasien.

KESIMPULA
N
THANKS
Does anyone have any questions?

Anda mungkin juga menyukai