Anda di halaman 1dari 17

Prosedur Crown Lengthening

untuk Tujuan Fungsional dan


Estetika
St. Shakira Wija Religia / J014172053
PENDAHULUAN

Crown Lengthening
Prosedur bedah bertujuan untuk
peningkatan panjang mahkota
klinis

Crown lengthening dilakukan untuk mengatasi masalah termasuk


kebutuhan untuk meningkatkan estetika (pemanjangan mahkota estetik)
atau memfasilitasi perawatan restoratif (pemanjangan mahkota fungsional)
PENDAHULUAN
Dasar Biologis
Crown Lengthening Teknik alternatif
Pembentukan kembali struktur gingiva pada Crown Lengthening
posisi yang lebih ke apikal dari perlekatan Gingivektomi laser, ekstrusi gigi
jaringan supracrestal dengan ortodontik, reposisi bibir

Teknik Crown Lengthening Tujuan Tinjauan Literatur


Berfokus pada parameter bioloogis yang perlu
Gingivektomi dengan atau tanpa bedah
dipertimbangkan selama proses perencanaan
reseksi osseous, reseksi osseous
perawatan serta proses pengambilan keputusan
dengan apically positioned flap
untuk pemilihan teknik yang sesuai untuk hasil yang
optimal
Dasar Biologis
Crown Lengthening
Lebar Biologis

Kombinasi epitel junctional dan jaringan


ikat supracrestal diatas crest alveolar

• Epitel junctional 0,97 mm


• Jaringan ikat 1,07 mm

You can simply impress your audience and add a unique


Lebar biologis tidak termasuk dalam dimensi sulkus gingiva, disarankan mempertahankan seminimal
zing and appeal to your Reports and Presentations with
our Templates.
mungkin 3 mm struktur gingiva antara crest alveolar dan margin restoratif.
IDENTIFIKASI
MASALAH
Altered Passive Eruption

Excessive Gingival Display

Kebutuhan Restoratif

Biotipe Gingiva/Fenotip Periodontal


Altered Passive Eruption
Erupsi Aktif Erupsi Pasif
Pergerakan gigi kearah vertikal yang Pergerakan gusi kearah apeks yang
bergerak dari tempat pembentukan menyebabkan mahkota klinis bertambah
mahkota dalam rahang hingga panjang dan akar klinis bertambah
mencapai oklusi fungsional dalam pendek, akibatnya ada perubahan pada
rongga mulut. perlekatan epitel di daerah apikal

Klasifikasi Coslet

Jumlah keratin Kondisi Perawatan


Tipe I : area gingiva berkeratin lebih tebal
Tipe II : area gingiva berkeratin lebih tipis Tipe I-A Gingivektomi
Jarak antara puncak crest alvolar dan CEJ Tipe I-B Gingivektomi dan reseksi osseous
A : Jarak antara puncak crest alvolar dan
CEJ rata-rata 1,5 mm Tipe II-A Apically positioned flap
B : Puncak crest alveolar berada sejajar pada
Tipe II-B Apically positioned flap dan reseksi osseous
CEJ.
Excessive Gingival Display
/ Gummy Smile

Excessive Gingival Display mengacu pada kondisi saat pasien


dengan garis senyum yang tinggi dengan kondisi 2 mm gingiva
rahang atas anterior terlihat saat tersenyum

Mempengaruhi 10% dewasa muda berusia 20 hingga 30 tahun, lebih umum terjadi
pada wanita (14%), dan laki-laki (7%)

Etiologi Gummy Smile :


• Kondisi terkait gigi dan gingiva (altered passive eruption, inflamasi, pembesaran gingiva yang
diinduksi obat)
• Kelainan ortodontik / ortognatik (kelebihan maxillary vertikal)
• Variasi bibir (hipermobilitas bibir atas)
Kebutuhan
Restoratif
Melibatkan akses ke struktur subgingiva gigi :
• Pengelolaan karies subgingiva
• Fraktur akar dan mahkota
• Tinggi aksial yang tidak memadai untuk retensi restorasi
• Resorpsi akar servikal
• Kelainan perkembangan (mis: enamel projection, enamel
pearl)
Biotipe Gingiva / Fenotip Periodontal
Pengertian
Karakteristik anatomi jaringan lunak dan jaringan keras rongga mulut yang mencakup ketebalan
gingiva dan lebar jaringan keratin, ketebalan tulang pada bagian bukal, dan ukuran gigi

3 Kategori Fenotip Periodontal

• Fenotip thin scalloped


Berhubungan dengan mahkota segitiga tipis, zona jaringan keratin tipis, gingiva tipis, dan tulang alveolar
yang relatif tipis. Kontak interproksimal dekat dengan tepi incisal
• Fenotip thick flat
Gigi berbentuk persegi, zona jaringan keratin lebar, gingiva tebal, tulang alveolar tebal. Posisi kontak
interproksimal lebih ke apikal

• Fenotip thick scalloped


Gingiva tebal, gigi kecil, zona jaringan keratin tipis, scalloping gingiva berbeda.
Biotipe Gingiva / Fenotip Periodontal
Lanjutan …

Fenotip Tipis
Fenotip Tebal
• Lebar jaringan keratin 2.75 – 5.44 mm
• Lebar jaringan keratin 5.09 – 6.65 mm
• Ketebalan gingiva 0.63-1.79 mm
• Ketebalan tulang bukal rata-rata 0.75 mm
• Ketebalan tulang bukal rata-rata 0.34 mm

Evaluasi fenotip periodontal pasien dapat membantu dalam penilaian risiko terjadinya resesi gingiva.
Studi longitudinal menunjukan, gingiva yang tipis dikaitkan dengan risiko resesi gingiva yang lebih
tinggi dan mungkin memiliki respons yang tidak menguntungkan terhadap trauma dan inflamasi
Keuntungan Gingivektomi Laser
Gingivektomi/gingivoplasti
• Pengangkatan jaringan gingiva lebih baik dengan Bantuan Laser
• Akurasi dan ketepatan sangat baik
• Hemostasis
Keuntungan Laser Erbium
• Efisien
Kerugian Gingivektomi Laser • Mengurangi morbiditas
• Membutuhkan waktu pengerjaan yang lebih lama • Penyembuhan yang lebih sempurna

Hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan


Jenis-jenis laser dalam bidang kedokteran gigi :
Gingivektomi Laser :
• Laser Dioda
• Perlu dilakukan pelatihan mengenai penggunaan
• Laser Nd:Yag
laser
• Laser Erbium
• Memahami respon jaringan terhadap puls laser
• Laser CO2
• Menghindari overheating
• Mengevaluasi proses penyembuhan
Ekstrusi Gigi Ortodontik
Ekstrusi ortodontik prosedur konservatif yang
memungkinkan retensi gigi dan menjaga jaringan lunak
dan keras.

INDIKASI
KONTRAINDIKASI
• Fraktur gigi
• Ankilosis
• Karies dalam
• Kurangnya penjangkaran yang memadai
• Tinggi aksial yang tidak memadai untuk retensi
• Patah akar vertikal
• Resorpsi akar eksternal yang tidak melampaui
• Root proximity
sepertiga korona akar
• Gigi yang terlalu pendek
• Potensi paparan furkasi
Ekstrusi Gigi Ortodontik
Lanjutan …

Jika gigi bergerak 1 hingga 2 JIka gigi bergerak 3 hingga 4 mm per


mm per bulan, maka seluruh bulan, ketegangan ekstra pada
gigi, ligamentum periodontal, ligamentum periodontal
tulang akan bermigrasi menyebabkan “robeknya” serat
ligamentum periodontal.
Reposisi Bibir
Hipermobilitas bibir atas Reposisi Bibir
Pergerakan bibir pada rata-rata 6-9 Mukosa dari daerah bukal dihilangkan
mm ketika pasien mulai dari istirahat Add Text dan mukosa bibir melekat pada garis
hingga tersenyum. mukogingival

Reposisi bibir menawarkan hasil


Addjangka
Text pendek yang bagus secara keseluruhan, seperti yang
Add Text
dilaporkan oleh Silva dkk. yang menemukan bahwa 70% pasien yang menjalani reposisi bibir puas
dengan hasil 2,5 tahun setelah prosedur
Hasil Klinis setelah Crown Lengthening
Waktu Penyembuhan

• 6 – 12 minggu untuk di daerah posterior dan


non-estetik
• 6 bulan untuk daerah anterior dan estetik
Add Text

Pilalas dkk, melaporkan bahwa aspek teknis (posisi flap, reseksiosseous, dan preparasi akar) dan
faktor anatomi (fenotip periodontal) mempengaruhi hasil crown lengthening, fenotip yang tebal

Add Text
Add Text
Waktu Preparasi Gigi

• Preparasi gigi intra-operatif


• Preparasi gigi awal
• Prearasi gigi yang tertunda
KESIMPULAN
Memberikan waktu 3 bulan untuk
penyembuhan di daerah posterior, dan
Parameter yang perlu diperhatikan yaitu
6 bulan untuk daeran anterior
riwayat gigi, fenotip periodontal, tinggi
tulang dalam hubungannya dengan CEJ,

Crown Lengthening merupakan analisis senyum, lokasi lesi gigi

prosedur untuk mengatasi situasi yang


berhubungan dengan mahkota klinis
yang pendek
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai