1
LA T A R B E LA K A N G
PASAL 25
“Setiap orang memiliki hak atas derajat hidup yang memadai untuk kesehatan dan
kesejahteraan dirinya dan keluarganya termasuk hak atas pangan, pakaian, perumahan dan
perawatan kesehatan serta pelayanan sosial yang diperlukan”
(Tulchinsky TH, 2017)
2
Lanjutan Latar Belakang
3
Lanjutan Latar Belakang
4
5
Negara Maju Negara Berkembang
“Spanyol” “Ghana”
(Rekha, 2017)
6
7
Jumlah Penduduk
Kabupaten Pinrang
372.230 jiwa
8
World Health Organization (WHO)
Rasio dokter gigi menyatakan bahwa
dibanding jumlah penduduk kondisi ideal rasio dokter
di Kabupaten Pinrang dibanding jumlah penduduk
1 : 6700 1 : 2500
9
RUMUSAN
MASALAH
Bagaimana hubungan aksesibilitas pelayanan
kesehatan gigi dengan kondisi sosiodemografi
daerah urban dan rural Kabupaten Pinrang,
Sulawesi Selatan
tahun 2019?
10
B A H A N D A N M E T O D E
Metode Survei
11
Lokasi dan Waktu Survei
--L o k a s i S u r v e i--
Urban: Watang Sawitto
Rural : Suppa
--W a k t u S u r v e i--
29 Januari – 1 Februari 2019
12
2 Populasi dan Subyek Survei
--K r i t e r i a I n k l u s i--
Domisili Pinrang, usia ≥18 tahun
Hadir pada waktu survei dilaksanakan
Bersedia mengisi kuesioner
--K r i t e r i a E k s k l u s i--
Tidak mengisi kuesioner secara lengkap
Membatalkan kesediaan untuk menjadi subyek penelitian
13
Variabel Survei
--V a r i a b e l I n d e p e n d e n--
Lokasi
Jenis Kelamin
Usia
Pendidikan
Penghasilan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Gigi
Frekuensi Kunjungan
Alasan Kunjungan
Alasan Tidak Berkunjung
Asuransi Kesehatan
--V a r i a b e l D e p e n d e n--
Aksesibilitas Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
14
Instrumen dan Analisis Data
--A n a l i s i s D a t a--
>>Analisis univariat
Distribusi frekuensi karakteristik
responden
>>Analisis bivariat
Hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen (Uji Chi-
square; software SPSS versi 21.0 for
windows )
17
18
19
20
21
22
23
Tabel 9.a. Hubungan Antara Karakteristik Sosiodemografi dengan Kunjungan ke Fasilitas Kesehatan Gigi
Primer
*uji Chi-square
24
p<0,05 significant
Tabel 9.b. Hubungan Antara Karakteristik Sosiodemografi dengan Kunjungan ke Fasilitas Kesehatan Gigi
Primer
*uji Chi-square
p<0,05 significant
25
P E M B A H A S A N
TEMUAN
Pasien yang lebih banyak melakukan perawatan gigi di fasilitas kesehatan yaitu pasien berjenis
kelamin perempuan.
TEORI
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan di Eropa dan Saudi Arabia yang menyatakan bahwa
wanita lebih sering mengunjungi fasilitas kesehatan gigi primer dibandingkan laki-laki. Hal tersebut
dapat disebabkan karena wanita pada umumnya lebih banyak berkaitan dengan fasilitas kesehatan
karena mereka lebih memperhatikan kesehatan gigi mereka khususnya yang berkaitan dengan
estetik. Selain itu laki-laki memiliki kesibukan yang lebih banyak dibandingkan wanita karena
menghabiskan lebih banyak waktunya untuk bekerja sehingga tidak terlalu memperhatikan
kesehatan gigi mereka dan memengaruhi terhadap penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan gigi.
(Saintrain et al, 2014)
26
TEMUAN
Hasil Open Ended Question menunjukkan bahwa pasien memilih perawatan gigi hingga ke Rumah
Sakit Umum Luar Daerah, dalam hal ini Kabupaten Pare-Pare sebab bagi masyarakat rural, akses ke
Puskesmas Kabupaten Pare-Pare lebih mudah. Hal yang memprihatinkan ialah, masih ada
masyarakat Kabupaten Pinrang yang memilih kunjungan perawatan gigi ke tukang gigi, padahal
tukang gigi tidak termasuk dalam Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat.
TEORI
Hal ini sejalan dengan penelitian di daerah rural Ghana bahwa masyarakat rural yang memiliki
hambatan terhadap akses kesehatan menunjukkan reaksi berupa beralih ke pengobatan tradisional,
dalam hal ini tukang gigi.
(Agbenyo, 2017)
27
TEMUAN
41% responden (n=130) berpendapat bahwa alasan utama diputuskannya kunjungan
ke pelayanan kesehatan gigi ialah karena ingin mendapatkan perawatan penambalan
gigi.
TEORI
Hal ini tidak sejalan dengan penelitian di Jerman yang menunjukkan bahwa alasan
utama diputuskannya kunjungan ke pelayanan kesehatan gigi ialah pemeriksaan
kesehatan gigi.
(Gheorghe R, 2017)
28
TEMUAN
Alasan utama responden tidak mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan gigi yaitu karena
biaya mahal dan kesibukan. Kedua alasan ini menunjukkan persentase yang sama yaitu 22%
dari keseluruhan responden.
TEORI
Hal ini sejalan dengan penelitian di Jerman yang menunjukkan bahwa biaya menjadi faktor
pertimbangan perawatan. Hal ini ditunjukkan dengan mayoritas pasien pada fasilitas
pelayanan kesehatan gigi tersebut merupakan pasien yang berdomisili di Swiss. Biaya
perawatan gigi di Jerman lebih terjangkau sehingga pasien lebih memilih berkunjung ke
luar daerah demi menekan anggaran perawatan gigi.
(Gheorghe R, 2017)
29
TEMUAN
Terdapat hubungan yang bermakna antara lokasi yaitu urban dan rural terhadap
penggunaan fasilitas kesehatan gigi primer.
TEORI
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Jepang yang menyatakan lokasi
berkaitan dengan penggunaan transportasi merupakan salah satu faktor penting
terhadap aksesibilitas pelayanan kesehatan gigi.
(Hamano T, 2017)
30
TEMUAN
TEORI
31
TEMUAN
TEORI
Kondisi ini dapat berpengaruh terhadap status kesehatan gigi masyarakat dalam
suatu daerah, utamanya Indonesia. Sehingga hal ini menjadi salah satu bukti nyata
sehubungan dengan data Riskesdas 2018 bahwa masalah kesehatan gigi dan mulut
di Indonesia terbilang masih tinggi.
(PDGI, 2018)
32
TEMUAN
Hal ini sejalan dengan Penelitian di Ghana yang menunjukkan bahwa sebagian
besar masyarakat daerah pedesaan (rural) masih memiliki aksesibilitas yang buruk
ke layanan kesehatan dasar dibanding masyarakat urban. Penelitian di Spanyol juga
menunjukkan bahwa individu yang tinggal di wilayah urban lebih sering mengakses
pelayanan kesehatan spesialis dibanding individu yang tinggal di wilayah rural.
(Agbenyo, 2017)
33
KESIMPULAN
34
SARAN
Diperlukan pengembangan strategi dan penyediaan sarana dan
prasarana untuk mendukung pembangunan fasilitas pelayanan
kesehatan gigi dan mulut khususnya di daerah pedesaan.
35
TERIMA KASIH
36