Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut BPJS Kesehatan (2015), Salah satu program promotif dan

preventif yang sudah dikembangkan BPJS Kesehatan bekerja sama dengan

FKTP adalah Prolanis, khususnya untuk peserta penyandang Diabetes

Melitus dan Hipertensi.

BPJS Kesehatan (2015),,Prolanis adalah suatu sistem pelayanan

kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi

yang melibatkan Peserta Fasilitas Kesehatan, dan BPJS Kesehatan dalam

rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan yang

menderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal

dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien. Tujuan

Prolanis adalah untuk mendorong peserta penyandang penyakit kronis

mencapai kualitas hidup optimal dengan indikator 75% peserta terdaftar

yang berkunjung ke Faskes Tingkat Pertama memiliki hasil “baik” pada

pemeriksaan spesifik terhadap penyakit DM Tipe 2 dan Hipertensi sesuai

Panduan Klinis terkait sehingga dapat mencegah timbulnya komplikasi

penyakit.

Mubarak & Chayatin (2009), pemanfaatan pelayanan kesehatan

adalah penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan yang disediakan baik

dalam bentuk rawat jalan, rawat inap, kunjungan rumah oleh petugas

kesehatan ataupun bentuk kegiatan-kegiatan lain.

1
Menurut WHO (2013), Populasi lansia meningkat sangat cepat.

Tahun 2020, jumlah lansia diprediksi sudah menyamai jumlah balita.

Sebelas persen dari 6,9 milyar penduduk dunia adalah lansia.

Allender, Rector, dan Warner (2014), mengatakan bahwa populasi

berisiko (population at risk) adalah kumpulan orang-orang yang masalah

kesehatannya dan memiliki kemungkinan akan berkembang lebih buruk

karena adanya faktor-faktor risiko yang memengaruhi.

Stanhope dan Lancaster (2016) mengatakan lansia sebagai populasi

berisiko ini memiliki tiga karakteristik risiko kesehatan yaitu, risiko

biologi termasuk risiko terkait usia, risiko sosial dan lingkungan serta

risiko perilaku atau gaya hidup.

WHO (2015), Hipertensi merupakan faktor risiko primer penyebab

dua kematian di Indonesia, stroke (21% dari seluruh kematian) dan

penyakit jantung iskemik (9% dari seluruh kematian). Data statistik WHO

terbaru pada tahun 2015 menyatakan bahwa sekitar 23,8% penduduk

Indonesia berusia 18 tahun ke atas mengalami hipertensi.

Dinkes Jateng (2015), Prevalensi tertinggi di Bangka Belitung

(30,9%) diikuti Kalimantan Selatan (30,8%), Kalimantan Timur (29,6%)

dan Jawa Barat (29,4%). Secara keseluruhan, prevalensi hipertensi di

Indonesia sebesar 26,5%3. Persentase hipertensi pada pengukuran usia

≥18 tahun menurut kabupaten/kota di Jawa Tengah sebesar 11,55%4.

MASUKAN DATA LANSIA HIPERTENSI DI KOTA

CIREBON & PUSKESMAS SUNYARAGI TERBARU!

2
(Perkeni, 2011), Sebagian besar penyandang diabetes di Indonesia

adalah kelompok diabetes mellitus type II yaitu lebih dari 90% dari

seluruh populasi diabetes, sedangkan penyandang diabetes mellitus type I

lebih sedikit jumlahnya.

Menurut data dari organisasi kesehatan di dunia World Health

Organisation (WHO), diperkirakan jumlah penyandang diabetes mellitus

di Indonesia mencapai 21,3 juta orang pada tahun 2030, Sedangkan dari

hasil International Diabetes Federation (IDF), diperkirakan jumlah

penderita diabetes melitus mencapai lebih dari 371 juta jiwa di seluruh

dunia yang berusia antara 20-79 tahun. Indonesia menduduki urutan

ketujuh dengan kejadian diabetes paling tinggi, di bawah China, India,

USA, Brazil, Rusia, dan Meksiko. Jumlah penderita diabetes di Indonesia

tahun 2000 mencapai 8,43 juta jiwa dan diperkirakan mencapai 21,257

juta jiwa pada tahun 2030, bahkan saat ini prevalensi diabetes di Indonesia

menduduki urutan ke enam didunia. World Health Organization (WHO)

memperkirakan sekitar 4 juta orang meninggal setiap tahun akibat

komplikasi (Kemenkes, 2013).

MASUKAN DATA LANSIA DM/DM TYPE II DI KOTA

CIREBON & PUSKESMAS SUNYARAGI TERBARU!

3
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah “Adakah hubungan antara pelayanan petugas

kesehatan dengan kualitas kunjungan lansia pada program PROLANIS di

wilayah kerja Puskesmas Sunyaragi Kota Cirebon tahun 2020?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengidentifikasi ada tidaknya hubungan antara pelayanan petugas

kesehatan dengan kualitas kunjungan lansia pada program PROLANIS di

wilayah kerja Puskesmas Sunyaragi Kota Cirebon Tahun 2020.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi hubungan antara pelayanan petugas kesehatan

dengan kualitas kunjungan lansia pada program PROLANIS di

wilayah kerja Puskesmas Sunyaragi Kota Cirebon tahun 2020.

b. Mengidentifikasi pelayanan petugas kesehatan pada program

PROLANIS di wilayah kerja Puskesmas Sunyaragi Kota Cirebon

tahun 2020.

c. Mengidentifikasi kualitas kunjungan lansia pada program

PROLANIS di wilayah kerja Puskesmas Sunyaragi Kota Cirebon

tahun 2020.

4
D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk

menambah khasanah keilmuan dalam mengembangkan ilmu

keperawatan Gerontik serta memberikan informasi khususnya

tentang hubungan antara pelayanan petugas kesehatan dengan

kualitas kunjungan lansia pada program PROLANIS di wilayah

kerja Puskesmas Sunyaragi Kota Cirebon.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi warga kelurahan sunyaragi Kota Cirebon

Hasil penelitian ini dapat menyediakan informasi bagi warga

kelurahan sunyaragi Kota Cirebon mengenai hubungan antara

pelayanan petugas kesehatan dengan kualitas kunjungan lansia

pada program PROLANIS.

b. Bagi Petugas Kesehatan

Menjadi bahan masukan dan saran tentang hubungan antara

pelayanan petugas kesehatan dengan kualitas kunjungan lansia

pada program PROLANIS.

c. Bagi Institusi

Memberikan bahan masukan untuk mengaplikasikan ilmu yang

diperoleh dalam perkuliahan khususnya pada bidang penelitian dan

ilmu keperawatan gerontik.

d. Sebagai dasar penelitian selanjutnya

5
Hasil penelitian ini berguna untuk dijadikan sebagai sumber

informasi bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan

hubungan antara pelayanan petugas kesehatan dengan kualitas

kunjungan lansia pada program PROLANIS.

Anda mungkin juga menyukai