PROPOSAL TESIS
Oleh:
PUTRI UTARI AZDE
216080070
BAB I
1
PENDAHULUAN
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum
pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab COVID-19 ini
dinamakan Sars-CoV-2. Virus corona adalah penyakit zoonosis yang ditularkan antara
hewan dan manusia. Berdasarkan bukti ilmiah, COVID-19 dapat menular dari manusia
ke manusia melalui percikan (droplet) batuk/bersin. Jumlah kasus di Indonesia semakin
terus meningkat dengan pesat, hingga Juni 2020 sebanyak 31.186 kasus terkonfirmasi
dan 1851 kasus meninggal (PHEOC Kemenkes RI, 2020). Kasus tertinggi terjadi di
Provinsi DKI Jakarta yakni sebanyak 7.623 kasus terkonfirmasi dan 523 (6,9%) kasus
kematian dilaporkan (PHEOC Kemenkes RI, 2020).
2
COVID-19 dan non-COVID-19. Rumah sakit juga mengalami perubahan situasi
dimana jumlah kunjungan pasien non COVID-19 menjadi turun drastis, sedangkan
pasien COVID-19 meningkat jumlah kunjungannya. Dengan terjadinya perubahan
tersebut, rumah sakit perlu mengembangkan strategi yang efektif untuk
mempertahankan angka kunjungan klinik rawat jalan. Dalam situasi pandemi ini,
manajemen rumah sakit tidak hanya untuk memastikan layanan optimal kepada
pasien COVID-19 tetapi juga untuk memastikan bahwa sistem layanan dapat
berfungsi secara efisien dan efektif.
Kepuasan pelanggan adalah indikator pertama dari standar suatu rumah sakit dan
merupakan suatu ukuran mutu pelayanan. Kepuasan pasien adalah hasil penilaian dari
pasien terhadap pelayanan kesehatan dengan membandingkan apakah yang diharapkan
sudah sesuai dengan kenyataan pelayanan kesehatan yang diterima di suatu rumah
sakit. Jika meningkatnya angka ketidakpuasan pasien di rumah sakit akan berdampak
pada menurunnya jumlah kunjungan pasien dan mutu pelayanan rumah sakit. Oleh
karena hal tersebut, peneliti ingin meneliti lebih lanjut tentang hubungan tingkat
kepuasan pasien dengan kinerja pelayanan instalasi rawat jalan di Rumah Sakit Siaga
Raya di masa pandemi COVID-19.
3
1.2.1 Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimanakah kinerja pelayanan rawat jalan di RS SIAGA RAYA pada masa pandemi
COVID-19 ?
2. Bagaimanakah tingkat kepuasan pasien di RS SIAGA RAYA pada masa pandemic
COVID-19?
3. Apakah kinerja pelayanan rawat jalan berpengaruh terhadap kepuasan pasien di RS
SIAGA RAYA pada masa pandemi COVID-19?
Tujuan umum dari penelitian adalah untuk mengetahui hubungan tingkat kepuasan
pasien dengan kinerja pelayanan rawat jalan di RS SIAGA RAYA pada masa pandemi
COVID-19.
1. Untuk mengetahui kinerja pelayanan rawat jalan di RS SIAGA RAYA pada masa
pandemi COVID-19.
2. Untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien di RS SIAGA RAYA pada masa pandemic
COVID-19.
3. Untuk menganalisa hubungan kinerja pelayanan rawat jalan terhadap kepuasan pasien
di RS SIAGA RAYA pada masa pandemi COVID-19.
4
Setelah melakukan berbagai proses seperti mengamati, mengobservasi, menganalisa,
dan sebagainya, peneliti menjadi lebih memahami kondisi lapangan (rumah sakit)
dengan sebenarnya agar bisa dijadikan pengalaman dan ilmu untuk diterapkan atau
diimplementasikan dikemudian hari.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan pihak RS Siaga Raya sebagai bahan
masukan dan pertimbangan dalam mengukur kepuasaan pasien dan pelaksanaan
meningkatkan mutu pelayanan di instalasi rawat jalan pada masa pandemi COVID-19.
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan atau referensi bagi mahasiswa atau
pembaca lainnya mengenai hubungan tingkat kepuasaan pasien dengan kinerja
pelayanan rumah sakit di instalasi rawat jalan pada masa pandemi COVID-19.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut undang-undang RI No 44 tahun 2010 tentang rumah sakit, fungsi rumah sakit
yaitu :
Rawat jalan adalah pasien yang menerima pelayanan kesehatan di rumah sakit
tanpa dirawat di rumah sakit atau terdaftar sebagai pasien rawat inap. Rawat jalan juga
merupakan salah satu yang dominan dari pasar rumah sakit serta merupakan sumber
keuangan yang bermakna sehingga selalu dilakukan upaya dalam meningkatkan mutu
pelayanan rumah sakit. Pelayanan rawat jalan merupakan salah satu unit kerja di rumah
sakit yang melayani pasien yang berobat jalan dan tidak lebih dari 24 jam pelayanan.
Jenis pelayanan rawat jalan di rumah sakit secara umum dapat dibedakan atas empat
macam yaitu:
1) Pelayanan gawat darurat (emergency services), adalah untuk menangani pasien yang
butuh pertolongan segera dan mendadak.
Intalasi rawat jalan bukan suatu unit pelayanan rumah sakit yang bekerja sendiri,
melainkan mempunyai kaitan erat dengan unit lain seperti unit rekam medis, staf medis
fungsional, laboratorium, pemeliharaan sarana rumah sakit, radiologi, logistik, farmasi
dan keuangan.
7
2.2 Kinerja Rumah Sakit
2.2.1 Pengertian Kinerja
Istilah kinerja digunakan sebagai salah satu terjemahan dari kata Inggris yaitu
performance. Kata performance sendiri memiliki beberapa terjemahan, antara lain
kegiatan, hasil akhir, prestasi, kinerja, dan hasil pekerjaan. Secara umum, definisi
kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seorang
pegawai dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan tanggungjawab
yang dibebankan atau diberikan. Kinerja pada dasarnya dapat dilihat dari dua segi, yaitu
kinerja pegawai (perindividu) dan kinerja organisasi.
Indikator kinerja harus merupakan sesuatu yang mudah diukur dan dihitung
serta digunakan sebagai dasar untuk menilai maupun melihat tingkat kinerja suatu
program yang dijalankan unit kerja. Tanpa indikator kinerja, sulit bagi kita untuk
menilai kinerja (keberhasilan atau kegagalan) kebijaksanaan program kegiatan.
8
1. Kepuasaan Pasien
2. Kualitas pelayanan medis
3. Efisiensi pelayanan medis
4. Kepuasan pegawai rumah sakit terhadap pekerjaan
5. Kualitas limbah cair di rumah sakit.
2. Ketersediaan
Klinik Anak 0 tahun
Pelayanan
Klinik Penyakit
Dalam
Klinik
Kebidanan
Klinik Bedah
3. Jam Buka 08.00 – 13.00, Setiap 1 tahun
Pelayanan hari kerja kecuali
Jum;at 08.00 – 11.00
WIB
4. Waktu tunggu ≤ 60 menit 2 tahun
9
di rawat jalan
Didapatkan pada bagian indikator poin 5, kepuasan pelanggan merupakan salah satu
indicator keberhasilan pelayanan medis yang akan diberikan guna meningkatkan
kualitas dan mutu pelayanan rumah sakit.
Kepuasan dapat diartikan sebagai perasaan puas, rasa senang dan kelegaan
seseorang dikarenakan mengkonsumsi suatu produk atau jasa untuk mendapatkan
pelayanan suatu jasa. Apabila kinerja dibawah harapan, maka pelanggan akan kecewa
dan jika kinerja sesuai harapan, maka pelanggan akan merasa puas. Pelanggan yang
puas akan lebih loyal dan memberi komentar yang baik tentang perusahaan tersebut.
Pasien akan merasa puas jika hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa jasa
yang digunakan berkualitas. Persepsi konsumen terhadap kualitas poduk atau
jasa dipengaruhi oleh dua hal yaitu kenyataan kualitas poduk atau jasa dan iklan
perusahaan dalam mempromosikan rumah sakitnya.
2. Faktor emosional
Pasien yang memilih rumah sakit dengan pandangan atau julukan “rumah sakit
mahal”, cenderung memiliki tingkat kepuasan yang lebih tinggi.
3. Harga
Semakin mahal harga perawatan maka pasien mempunyai harapan yang lebih
10
besar. Sedangkan rumah sakit yang berkualitas sama tetapi berharga murah,
memberi nilai yang lebih tinggi pada pasien.
4. Biaya
Mendapatkan produk atau jasa, pasien yang tidak perlu mengeluarkan biaya
tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan jasa pelayanan,
cenderung puas terhadap jasa pelayanan tersebut.
Kepuasan pelanggan adalah indikator pertama dari standar suatu rumah sakit dan
merupakan suatu ukuran mutu pelayanan. Kepuasan pelanggan yang rendah akan
berdampak terhadap jumlah kunjungan yang akan mempengaruhi provitabilitas rumah
sakit. Kepuasan pelanggan sangat berhubungan erat dengan kenyaman, keramahan, dan
kecepatan pelayanan. Kepuasan pelanggan juga berhubungan dengan jumlah keluhan
pelanggan atau keluarga, kritik dalam kolom surat pembaca, pengaduan mal praktek,
laporan dari staf medik dan perawatan.
Menurut “Kotler dalam Nursalam, 2011” terdapat beberapa cara mengukur kepuasan
pelanggan atau pasien antara lain:
11
Sistem Keluhan Dan Saran
Seperti kotak saran di lokasi-lokasi strategis, kartu pos berprangko, saluran
telepon bebas pulsa, website, email dan lain-lain.
Survei Kepuasan Pelanggan
Baik via pos, telepon, email, maupun tatap muka langsung.
Ghost Shopping
Salah satu bentuk observasi yang memakai jasa orang yang menyamar sebagai
pelanggan atau pesaing untuk mengamati aspek-aspek pelayanan dan kualitas
produk.
Lost Costumer Analysis
Menghubungi atau mewawacarai pelanggan yang telah beralih dalam rangka
memahami penyebab dengan melakukan perbaikan pelayanan.
12
harapan dan kenyataan para pelanggan atas layanan yang mereka terima. Service
quality dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi pelanggan atas layanan
yang benar-benar mereka terima dengan layanan sesungguhnya yang mereka harapkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan pasien.
13
7. Petugas mempunyai dedikasi yang tinggi seperti terampil, ramah, sopan,
simpati, penuh pengertian mempunyai kemampuan komunikasi dengan baik
sangat diharapkan dalam pemberian pelayanan kepada pasien.
8. Prosedur kerja yang jelas, tegas dan tersusun rapi: apabila tidak ada
prosedur yang jelas dalam pelayanan, maka akan membingungkan pasien untuk
melakukan pengobatan di rumah sakit tersebut, khususnya pasien baru.
14
Pelayanan yang diterima sesuai apa yang diharapkan penggunanya. Hasilnya,
para pengguna pelayanan merasa puas dengan layanan yang diterima
Performance>Expectation.
Jika kinerja layanan kesehatan lebih tinggi dari apa yang diharapkan pengguna,
pengguna akan menerima layanan yang melebihi harapannya. Hasilnya, para
pelanggan merasa sangat puas dengan pelayanan kesehatan yang diterima.
Hingga saat ini, belum ada standar baku untuk mengukur tingkat kepuasan
pelanggan, hal ini demikian kepuasan itu sifatnya relatif, harapan dan interpretasi
pelanggan juga berbeda-beda. Meskipun begitu, namun secara empirik kepuasan
pelanggan dapat dipahami salah satunya dengan meneliti 6 (enam) dimensi pelayanan
yaitu sebagai berikut :
15
5.Empathy(Empati): Mencakup kesabaran dan kejujuran para petugas dalam
memberikan pelayanan, sikap adil petugas dalam melayani setiap pelanggan, sikap
tegas tapi penuh perhatian terhadap konsumen, sehingga memudahkan dalam
melakukan hubungan komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan para pelanggan.
Pelayanan kesehatan di masa adaptasi kebiasaan baru akan sangat berbeda dengan
keadaan sebelum COVID-19. Rumah Sakit perlu menyiapkan prosedur keamanan yang
lebih ketat dimana Protokol PPI diikuti sesuai standar. Prosedur penerimaan pasien juga
akan mengalami perubahan termasuk penggunaan masker secara universal, prosedur
skrining yang lebih ketat, pengaturan jadwal kunjungan, dan pembatasan pengunjung/
16
pendamping pasien bahkan pemisahan pelayanan untuk pasien COVID-19 dan non
COVID-19.
Dengan adanya perubahan yang terjadi, rumah sakit perlu menyusun strategi.
Strategi dapat diperoleh dari hasil evaluasi kinerja rumah sakit. Hal ini penting
dilakukan sebagai sarana untuk mendapatkan informasi tentang perubahan layanan
dalam masa pandemi dan mengetahui hal yang membuat pasien puas atau tidak puas
terhadap pelayanan rumah sakit terutama rawat jalan. Strategi tersebut akan efektif
apabila mampu meningkatkan kepuasan pelanggan didukung dengan teknik menangkap
peluang pasar, sehingga rumah sakit mampu memberikan pelayanan kesehatan yang
sesuai dengan kebutuhan pelanggan (Wahyuni, 2020).
17
kesehatan.
18
kesehatan yang baik.
7. Agung Tingkat Kepuasan Analisis tingkat kepuasan menunjukkan bahwa
(2021) Dan Harapan Pasien tingkat kepuasan pasien rawat jalan terhadap
Rawat Jalan pelayanan kesehatan adalah 99,47%. Hampir
Terhadap Kualitas seluruh pasien rawat jalan di Puskesmas
Pelayanan Kesehatan Mengwi I merasa puas dengan pelayanan
Di Puskesmas kesehatan yang diterima di sana. Data tersebut
Mengwi I mengandung makna bahwa di tempat pelayanan
kesehatan tersebut hampir menunjukkan
kemajuan yang berarti, karena tidak mudah
untuk memenuhi harapan para pelanggan
tersebut.
8. Elsa (2021) Gambaran Kualitas Penelitian ini merupakan survei deskriptif
dan Kinerja dengan pendekatan kuantitatif. Dalam
Pelayanan Rawat penelitian ini sampel diambil menggunakan
teknik accidental sampling dan penentuan
Jalan Berdasarkan
jumlah sampel minimal dalam penelitian ini
Indeks Kepuasan menggunakan rumus Slovin dengan hasil 70
Masyarakat di pasien rawat jalan yang berkunjung ke RSU
Rumah Sakit Firdaus. Metode pengumpulan data yang
Umum Firdaus digunakan dalam penelitian ini adalah
Tahun 2020 kuesioner dan observasi. Berdasarkan hasil
penelitian, diketahui masih adanya dokter yang
kurang tepat waktu dalam memberikan
pelayanan rawat jalan, kurangnya kejelasan
mengenai identitas perawat rawat jalan yang
bertanggungjawab dalam memberikan
pelayanan, masih kurangnya kesesuaian antara
pelayanan yang diterima dengan pelayanan
yang diharapkan oleh beberapa pasien rawat
jalan, dan keterbatasan kapasitas area parkir.
19
Ashari Kabupaten dapat dikatakan memuaskan. Hal ini dapat
Pemalang dilihat dari rata-rata tingkat kinerja sebesar 2,67
yang termasuk kategori memuaskan dan juga
tingkat kepentingan/harapan sebesar 3,49 yang
termasuk kategori sangat penting.
Kerangka teori adalah ringkasan dari tinjauan pustaka yang digunakan untuk
penelitian. Berdasarkan teori diatas, maka dalam penyusunan kerangka teorinya adalah
sebagai berikut:
Variabel Independen
Variabel dependen
Kepuasan Pasien Kinerja Pelayanan Rawat Jalan di RS ↔
Siaga Raya
Tangibles (Bukti
Langsung)
Reliability
(Kehandalan) Gambar. 2.1 Kerangka Teori
Responsiveness
(Daya Tanggap) BAB III
Assurance (Jaminan)
Empati KERANGKA KONSEP
Komunikasi
1. Kerangka Konsep
Mutu pelayanan yang baik tidak hanya diukur dari kemegahan fasilitas, bangunan dan
kelengkapan teknologi akan tetapi dari sikap dan perilaku karyawan harus
20
mencerminkan profesionalisme dan berkomitmen tinggi. Kualitas pelayanan menjadi
salah satu faktor dominan keberhasilan suatu organisasi. Salah satu layanan yang
penting untuk masyarakat adalah pelayanan kesehatan dimana pada dasarnya setiap
orang membutuhkan tubuh yang sehat dalam menjalankan kegiatan sehari-hari. Maka
dari itu dibutuhkan pelayanan kesehatan yang optimal agar masyarakat mendapat hasil
yang memuaskan dan sesuai yang diharapkan.
2. Definisi Operasional
Penelitian ini mempunyai 2 variabel yaitu variabel bebas (Independent variable) dan
variabel terikat (Dependent Variable).
21
2) Kehandalan (Reliability), terdiri dari :
Untuk mengukur karakteristik kualitas pelayanan digunakan skala likert sebagai berikut
:
22
masing-masing bagian dapat dikategorikan dalam beberapa indikator kepuasan pasien
yang dapat dibagi dalam lima dimensi yaitu:
2. Hubungan pasien
4. Biaya
Untuk mengukur karakteristik kepuasan pasien digunakan skala likert sebagai berikut :
23
5. Sangat Tidak Puas (STP) : Nilai satu
3. Hipotesis
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, serta kerangka pikir yang telah
diuraikan, maka hipotesis yang diajukan untuk penelitian ini adalah : Kualitas
Pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien di pelayanan
rawat jalan di Rumah Sakit Siaga Raya.
BAB IV
METODE PENELITIAN
24
A. Rancangan Penelitian
Penelitian dilaksanakan di RS Siaga Raya yang terletak di Jalan Siaga Raya No.Kav 4-8
RT 14 RW 3 Kelurahan Pejaten Barat, Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan 12510.
Adapun waktu pengambilan data penelitian mulai dilakukan pada bulan ___ 2022.
Sedangkan penyelesaian proses penelitian yaitu sampai tahap penulisan laporan
penelitian keseluruhan ditargetkan oleh peneliti pada bulan ___2022. Sehingga waktu
pelaksanaan penelitian secara keseluhuran diperkirakan kurang lebih selama dua bulan.
1. Populasi
Populasi dalam penelitian merupakan populasi yang terbatas dan bersifat
homogen. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 responden.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang pasien Rumah
Sakit Siaga Raya.
1. Observasi/Pengamatan Langsung:
25
Observasi adalah suatu metode dimana peneliti terjun langsung atau melakukan
pengamatan secara langsung ke lapangan atau objek untuk memperoleh data
penelitian dengan cara observasi yaitu pengamatan terhadap fasilitas-fasilitas fisik
baik meliputi bangunan rumah sakit, fasilitas fisik yang ditawarkan kepada pasien.
2. Kuesioner
3. Dokumentasi
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang dipakai dalam sebuah kegiatan penelitian sebagai
pengukuran dan pengumpulan data. Instrumen penelitian adalah pedoman tertulis
tentang wawancara, atau pengamatan, atau daftar prtanyaan, yang dipersiapkan untuk
mendapatkan informasi. Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
bentuk kuesioner yang akan diisi oleh responden.
F. Desain Penelitian
Pendekatan yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan analisis
kuantitatif berdasarkan informasi statistika. Pendekatan penelitian yang dalam
menjawab permasalahan penelitian memerlukan pengukuran yang cermat terhadap
variabel- variabel dari objek yang diteliti untuk menghasilkan kesimpulan yang dapat
digeneralisasikan.
26
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang bertujuan untuk menjelaskan
serta meringkaskan berbagai kondisi, situasi, atau berbagai variabel yang timbul di
masyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi. Peneliti
menggunakan metode deskriptif untuk melihat sebab-akibat antara variabel bebas
(kualitas pelayanan rawat jalan) dengan variabel terikat (kepuasan pasien).
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya. Selain itu, validitas
adalah suatu ukuran yang menunjukkan bahwa variabel yang diukur memang benar-
benar variabel yang hendak diteliti oleh peneliti. Suatu tes dikatakan valid apabila
mampu mengukur tujuan khusus tertentu yang sesuai dengan judul penelitian.
Untuk menguji validitas kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini digunakan
analisis item dengan menguji karakteristik masing-masing item yang menjadi bagian tes
yang bersangkutan. Teknik penyusunan yang akan digunakan adalah penyusunan skala
sikap pada validitas konstruk. Validitas konstruk (construk validity) dilihat dari
bagaimana alat ukur yang dikembangkan mampu mengemukakan seluruh aspek yang
membangun kerangka dari konsep-konsep yang diteliti. Uji validitas dilakukan dengan
cara mengkorelasikan skor tiap bulir item dengan skor total. Rumus ini menggunakan
Korelasi product moment yang dikembangkan oleh Karl Pearson (Arikunto, 2010, hlm.
213), seperti berikut:
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi product moment
n = Jumlah responden
27
∑Xi = Jumlah skor item ke i
∑𝑌𝑖2 = Total dari kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden
Jika rxy < r tabel, maka item pertanyaan dinyatakan tidak valid
Instrumen yang valid dapat dilihat kriteria penafsirannya melalui indeks kriteria
validitas sebagai berikut :
Reabilitas
28
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa instrumen yang digunakan dalam
penelitian untuk memperoleh informasi yang digunakan dapat dipercaya sebagai alat
pengumpulan data dan mampu mengungkap informasi yang sebenarnya dilapangan.
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat
dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat ukur dipakai lebih dari satu kali untuk
mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten,
maka alat ukur tersebut reliabel. Pengukuran reliabilitas kuesioner dilakukan dengan
menggunakan koefisien reliabilitas Alpha dari Cronbach (Arikunto, 2010, hlm. 239),
yaitu:
Keterangan :
2 2
k = Jumlah item pertanyaan σi = Varians item pertanyaan σt = Varians skor total
Keterangan:
σ = Varians
∑X = Jumlah skor item pertanyaan
2
∑X = Jumlah dari kuadrat item pertanyaan
= Jumlah responden
29
Koefisien reliabilitas Alpha yang dihasilkan kemudian dilihat nilainya dan
dibandingkan dengan kriteria yang telah ditentukan. Keputusan uji reliabilitas
ditentukan dengan kriteria sebagai berikut:
Jika r11 < r tabel, maka variabel tersebut dinyatakan tidak reliable
H. Pengolahan Data
Pengolahan data kuantitatif menekankan pada pengukuran yang objektif dan analisis
statistik, matematika atau numerik data yang dikumpulkan melalui kuesioner, survei
atau dengan memanipulasi data statistik yang sudah ada yang telah menggunakan
teknik komputasi.
Tahapan kedua yaitu melakukan editing data yang bertujuan menyunting data mentah
yang sudah dikumpulkan. Tahap terakhir yaitu melakukan pengkodean data yang
30
bertujuan mengelompokkan data berdasarkan karakteristiknya agar mudah untuk
dianalisis.
I. Analisis Data
1. Analisis Deskriptif:
Analisis regresi sederhana bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari suatu variabel
terhadap variabel lainnya. Pada analisis regresi suatu variabel yang mempengaruhi
disebut variabel bebas atau independent variable, sedangkan variabel yang dipengaruhi
disebut variabel terkait atau dependent variable.
Analisis Regresi Sederhana digunakan untuk menentukan bentuk dari hubungan antar
variabel. Bentuk persamaan garis regresinya adalah: Y = a + bx
Dimana:
Y= Kepuasan Pasien
X= Kualitas Pelayanan
31
ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN RAWAT
JALAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN PADA RS SIAGA RAYA
DI MASA PANDEMI COVID-19
Analysis of The Relationship of Outpatients Quality Health services with The Satisfaction of
Patients AT Siaga Raya Hospital During Covid-19 Pandemic.
ABSTRAK
Pandemi COVID-19 telah membuka realita bahwa pelayanan kesehatan di Indonesia memiliki banyak
kerentanan dan kekurangan. Dalam situasi pandemi ini, manajemen rumah sakit tidak hanya untuk
memastikan layanan optimal kepada pasien COVID-19 tetapi juga untuk memastikan bahwa sistem
layanan dapat berfungsi secara efisien dan efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji analisis
hubungan kepuasan pasien terhadap pelayanan rawat jalan di RS Siaga Raya. Dalam analisis ini peneliti
akan mengadakan survei tentang kepuasan pasien yang berkunjung di RS Siaga Raya untuk mengetahui
seberapa tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan rawat jalan di RS Siaga Raya. Menggunakan
metode kuantitatif deskriptif. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
metode survey, dimana penelitian ini mengambil sampel dari satu polulasi dengan menggunakan
kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Analisis data adalah data deskriptif dan linier regresi
sederhana yang akan diolah dalam bentuk statistik.
32
Kata kunci: COVID-19, Kualitas Pelayanan, Kepuasan Pasien, Rawat Jalan
ABSTRACT
The COVID-19 pandemic has opened up the reality that health services in Indonesia have many
vulnerabilities and shortcomings. In this pandemic situation, hospital management is not only to ensure
optimal service to COVID-19 patients but also to ensure that the service system can function efficiently
and effectively. This study aims to examine the analysis of the relationship between patient satisfaction
and outpatient services at Siaga Raya Hospital. In this analysis, the researcher will conduct a survey
about the satisfaction of patients who visit the Siaga Raya Hospital to find out how the level of patient
satisfaction with outpatient services at the Siaga Raya Hospital is. Using descriptive quantitative
methods. The research design used in this study used a survey method, where this study took a sample
from one population using a questionnaire as a data collection tool. Data analysis is descriptive data
and simple linear regression which will be processed in statistical form.
33
PENDAHULUAN Rumah sakit mempunyai
berbagai macam jenis pelayanan
Pandemi COVID-19 telah kesehatan yang dapat diunggulkan untuk
membuka realita bahwa pelayanan mempertahankan loyalitas pasien. Salah
kesehatan di Indonesia memiliki banyak satu jenis pelayanan kesehatan yang ada
kerentanan dan kekurangan. Pandemi di rumah sakit yaitu pelayanan rawat
COVID-19 membuat perubahan besar jalan. Pelayanan rawat jalan dewasa ini
pada layanan rumah sakit klinik rawat menjadi perhatian utama manajemen
jalan di Indonesia. Perubahan dalam rumah sakit, karena jumlah pasien rawat
layanan rawat jalan antara lainnya jalan yang lebih banyak dibandingkan
perubahan alur masuk rawat jalan sesuai dengan perawatan yang lain. Pelayanan
protokol kesehatan dimana pasien harus rawat jalan menjadi pangsa pasar yang
memakai masker, melakukan prosedur menjanjikan dan dapat mendatangkan
skrining, dan membatasi pendamping keuntungan financial bagi rumah sakit.
pasien bahkan pemisahan layanan untuk Persaingan yang semakin ketat akhir-
pasien COVID-19 dan non-COVID-19. akhir ini menuntut sebuah lembaga
Rumah sakit juga mengalami perubahan penyedia jasa untuk selalu memanjakan
situasi dimana jumlah kunjungan pasien pelanggan dengan mem- berikan
non COVID-19 menjadi turun drastis, pelayanan terbaik. Para pelanggan
sedangkan pasien COVID-19 meningkat mencari produk berupa barang atau jasa
jumlah kunjungannya. Dengan dari perusahaan yang dapat memberikan
terjadinya perubahan tersebut, rumah pelayanan yang terbaik kepadanya.
sakit perlu mengembangkan strategi
yang efektif untuk mempertahankan Mutu pelayanan yang baik tidak
angka kunjungan klinik rawat jalan. hanya diukur dari kemewahan fasilitas,
Dalam situasi pandemi ini, manajemen kelengkapan teknologi dan penampilan
rumah sakit tidak hanya untuk fisik akan tetapi dari sikap dan perilaku
memastikan layanan optimal kepada karyawan harus mencerminkan
pasien COVID-19 tetapi juga untuk profesionalisme dan mempunyai
memastikan bahwa sistem layanan komitmen tinggi. Pada pelaksanaannya,
dapat berfungsi secara efisien dan survei kepuasan pasien dilakukan untuk
efektif. memperbaiki lingkungan rumah sakit,
fasilitas pasien, dan fasilitas dalam
konteks konsumerisme. Kepuasan
34
pasien merupakan cerminan kualitas menjadi bekal kebijakan Rumah Sakit
pelayanan kesehatan yang mereka guna mengambil kebijakan dalam
meningkatkan mutu pelayanan rumah
terima. Mutu pelayanan kesehatan
sakit di instalasi rawat jalan. Dengan
merjuk pada tingkat kesem- purnaan
meningkatnya angka ketidakpuasan
pelayanan kesehatan dalam
pasien di rumah sakit akan berdampak
menimbulkan rasa puas pada diri setiap
pada menurunnya jumlah kunjungan
pasien. Makin sempurna kepuasan
pasien.
tersebut, makin baik pula mutu
pelayanan kesehatan. Namun demikian,
kualitas pelayanan yang relatif baik METODE
belum tentu bisa memuaskan pasien.
Jenis penelitian ini adalah penelitian
Pada umumnya pasien tidak dapat
kuantitatif deskriptif. Penelitian ini
menilai kompetensi teknis, sehingga
bertujuan untuk menganalisis pengaruh
mereka menilai mutu layanan dari
kualitas pelayanan rawat jalan terhadap
karakteristik nonteknis atau hubungan
kepuasan pasien Rumah Sakit Siaga
interpersonal dan kenyamanan
Raya.
pelayanan.
35
Pelayanan di Rumah Sakit Pengendalian Coronavirus
Hidayah Boyolali. Disease (COVID-19).
Program Pascasarjana Universitas
Direktorat Jenderal Bina Upaya Respati Indonesia. 2020. Buku
Kesehatan, Kementerian Kesehatan Pedoman Tesis.
RI, Pedoman Penyusunan Standar Program Studi Administrasi Rumah
Pelayanan Minimun di Rumah Sakit Universitas Respati Indonesia,
Sakit, Jakarta, 2012. Modul Operation Research and
System Analysis RS (ORSA RS),
Ester Saranga. 2000. Analisis Efisiensi Jakarta, 2014
Proses Lyanan an Kualitas Sugiyono. 2007. Metode Penelitian
Pelayanan Rumah Sakit: Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Penerapan Data Envelopment Bandung. Penerbit Alfabeta.
Analysis (DEA) dan Model
Servqual (GAP 5)(Tesis). Supartiningsih. (2017). Kualitas
Yogyakarta. Program Pasca Pelayanan an Kepuasan Pasien
Sarjana Universitas Gadjah Rumah Sakit: Kasus Pada
Mada. Pasien Rawat Jalan. Jurnal
Medicoeticolegal dan
E, I. (2012). Hubungan Dimensi Mutu Manajemen Rumah Sakit. 6(1)
Pelayanan Dengan Tingkat
Kepuasan Pasien Di Ruangan Wahyu Nuviana,Muhammad Noor, J. B.
Rawat Inap Rsud Pariaman (2018). Pengaruh Kualitas
Tahun 2012. Pelayanan Kesehatan
Terhadap Kepuasan Pasien
Fatas, I. A., & Wajdi, M. F. (2017). Pengguna Bpjs Di Uptd.
Puskesmas Lempake.
Kementerian Kesehatan RI, UU Nomor eJournal Ilmu Pemerintahan,
44 tahun 2009 tentang 6(4), 1621– 1634.
Rumah Sakit
Kementerian Kesehatan RI. 2020.
Pedoman Pencegahan dan
36
KOMITE ETIK
PENELITIAN
UNIVERSITAS RESPATI
INDONESIA
FORMULIR ETIK
PENELITIAN
No. Protokol :
Kelengkapan Protokol V
a. Formulir Etik Penelitian URINDO (5)
b. Protokol Penelitian (5 kopi)
c. Naskah penjelasan penelitian dan naskah persetujuan subyek penelitian
(Informed Consent) 5 copy
d. Susunan tim peneliti dan CV / Biodata Peneliti Utama
37
e. No Telp (yang bisa dihubungi) : 0813-63988368
Judul penelitian: Analisis Hubungan Kualitas Pelayanan Rawat Jalan Terhadap Kepuasan
Pasien Pada Rumah Sakit Siaga Raya Di Masa Pandemi Covid-19
2. Multisenter :
YA TIDAK
3. Bila multisenter :
No Tempat Penelitian Nama Peneliti
1 RS SIAGA RAYA Putri Utari Azde
2
3
4
5
38
4. Subyek :
a. Manusia:
V
b. Hewan:
c. Tumbuhan:
d. Material
e. Lembaga
f. Lain-lain, Sebutkan
5. Perkiraan waktu penelitian untuk satu subyek (Menit, Hari, Minggu, Bulan,
Tahun)
(Observasi, Kuesioner, Dokumentasi) : 5-10 menit
39
6. Ringkasan usulan penelitian yang mencakup tujuan penelitian, manfaat
dari hasil penelitian dan alasan untuk melakukan penelitian
Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian adalah untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan
rawat jalan terhadap kepuasan pasien di RS Siaga Raya pada masa pandemi COVID-
19.
Tujuan Khusus
4. Untuk mengetahui kualitas pelayanan rawat jalan di RS Siaga Raya pada masa
pandemi COVID-19.
5. Untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien di RS Siaga Raya pada masa pandemic
COVID-19.
6. Untuk menganalisa hubungan kualitas pelayanan rawat jalan terhadap kepuasan
pasien di RS Siaga Raya pada masa pandemi COVID-19.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan pihak Rumah Sakit Siaga Raya sebagai
bahan masukan dan pertimbangan dalam mengukur kepuasaan pasien dan
pelaksanaan meningkatkan mutu pelayanan di instalasi rawat jalan pada masa pandemi
COVID-19.
40
Manfaat bagi Bidang Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan atau referensi bagi mahasiswa atau
pembaca lainnya mengenai hubungan kualitas pelayanan rawat jalan terhadap
kepuasan pasien di rumah sakit pada masa pandemi COVID-19.
7. Masalah etik (nyatakan pendapat anda tentang masalah etik yang mungkin
akan dihadapi):
8. Bahaya potensial yang langsung atau tidak langsung, segera atau kemudian
dan cara-cara untuk mencegah atau mengatasi kejadian pada subyek
penelitian:
Peneliti harus menjamin kerahasiaan data dan tempat penelitian serta menghormati dan
adil pada subjek peneliti
Di RS Siaga Raya belum pernah dilakukan penelitian tentang kualitas pelayanan rawat
jalan terhadap kepuasan pasien di masa pandemi COVID-19.
10. Bila penelitian ini menggunakan subyek manusia, apakah percobaan pada
hewan sudah dilakukan? Bila belum sebutkan alasan untuk memulai
penelitian ini langsung pada manusia.
11. Prosedur eksperimen (frekuensi, interval dan jumlah total segala tindakan
invasive yang akan dilakukan, dosis dan cara pemberian obat, isotope,
radiasi atau tindakan lain):
41
42
12. Bila penelitian ini menggunakan subyek penelitian dan mendapat manfaat,
uraikan manfaatnya:
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan pihak Rumah Sakit Siaga Raya sebagai
bahan masukan dan pertimbangan dalam mengukur kepuasaan pasien dan
pelaksanaan meningkatkan mutu pelayanan di instalasi rawat jalan pada masa pandemi
COVID-19.
13. Bagaimana cara memilih subyek penelitian, jelaskan secara singkat dan jelas ?
14. Bila penelitian ini menggunakan subyek manusia, jelaskan hubungan antara
peneliti utama dengan subyek yang diteliti:
a. Dokter – pasien
b. Guru – murid
c. Majikan – anak buah
d. Peneliti - pasien V
e. Lain-lain, sebutkan
Peneliti - Staff IGD dan manajemen terkait
14 Jelaskan secara singkat dan jelas cara pengambilan data dari subyek
penelitian selama penelitian
43
Komponen-komponen naskah penjelasan penelitian dan naskah
persetujuan subyek penelitian (Informed Consent) (jawaban di cek list
dengan memberikan tanda V) sebagai berikut:
1).Kegiatan ini adalah suatu penelitian
2).Tujuan Penelitian & mengapa calon subyek diminta ikut serta
3). Prosedur Penelitian
4). Risiko potensial & rasa tidak enak yang akan dialami oleh subyek
5).Manfaat langsung bagi subyek penelitian (bila ada)
6).Prosedur alternatif (bila ada)
7). Penjagaan kerahasiaan data, yang menyimpan data siapa,berapa lama data
disimpan.
8).Partisipasi berdasarkan kesukarelaan
9).Perkiraan jumlah subyek yang akan diikutsertakan.
10).Kemungkinan dapat menimbulkan risiko yang belum
diketahui 11). Subyek dapat dikeluarkan/mengundurkan diri dari
penelitian
12).Bahaya potensial (bila ada) bagi subyek yang akan mengundurkan diri sebelum
penelitian selesai
13).Insentif bagi subyek (bila ada)
14).Nama dan Alamat Peneliti yang bisa dihubungi bila terjadi kecelakaan/bila subyek
bertanya.
15).Kompensasi keikutsertaan penelitian/ bila terjadi kecelakaan dalam penelitian
16). Kemungkinan timbulnya biaya dari perusahaan asuransi kesehatan (bila ada)
16 Bila penelitian ini menggunakan orang sakit, jelaskan diagnosis dan nama
dokter yang bertanggung jawab merawatnya. Bila menggunakan orang
sehat, jelaskan cara pengecekan kesehatannya.
Tidak
Tidak
45
Peneliti lain -
Tanggal
Nama Lengkap Tanda Tangan
Putri Utari Azde
Peneliti utama
Dr. Cicilia
Windiyaningsih, SMIP,
KPS
SKM, M.Kes
a. Ya
b. Tidak V
21. Data berikut diisi bila penelitian ini menyangkut uji klinik obat
Obat yang diuji Obat pembanding
Nama dagang - -
Nama generic - -
Rumus kimia - -
Kelas farmakologik - -
46
7
Komposisi preparat - -
Struktur kimia zat aktif - -
47
LEMBAR INFORMED CONSENT
PENGUMPULAN DATA PENELITIAN
Tujuan Penelitian :
Menganalisa hubungan kualitas pelayanan rawat jalan terhadap kepuasan pasien di RS Siaga
Raya pada masa pandemi COVD-19 untuk mengevaluasi kesenjangan antara harapan dan
persepsi terhadap kualitas jasa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh instalasi rawat jalan
Rumah Sakit Siaga Raya pada masa pandemi COVID-19. Hal ini demikian, kepuasan pasien
merupakan cerminan kualitas pelayanan kesehatan yang diterima. Secara praktis dapat menjadi
bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan terkait pelayanan rumah sakit, khususnya
untuk kasus jasa rawat jalan.
Setelah mendapatkan penjelasan secara rinci dan jelas tentang penelitian hubungan
kualitas pelayanan rawat jalan terhadap kepuasan pasien di RS Siaga Raya pada masa pandemi
COVD-19 dan telah mendapatkan kesempatan mengajukan pertanyaan mengenai hal - hal
yang berkaitan dengan penelitian ini, saya secara sukarela dengan kesadaran tanpa paksaan
menyatakan bersedia ikut serta menjadi responden dalam penelitian ini.
48
Instrumen Kuesioner
49
PENILAIAN
No. PERNYATAAN
1 2 3 4 5
50
A. Tangibles Atau Nyata
1. Bangunan rumah sakit terlihat indah dan bersih
2. Rumah sakit memiliki ruang tunggu yang cukup,
nyaman, wc dan air
3. Rumah sakit memiliki peralatan yang lengkap
4. Penampilan tenaga medis rapih dan bersih
TOTAL
B. Empati
5. Dokter memberikan waktu pelayanan yang cukup pada
pasien
6. Perawat memberikan pelayanan sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan pasien.
7. Perawat memperhatikan sungguh-sungguh kepada
pasien
8. Dokter mendengarkan keluhan penyakit yang diderita
serta memberikan solusi dalam konsultasi
9. Perawat bersikap sopan dan ramah
TOTAL
C. Reliability Atau Keandalan
10 Tenaga medis memberikan pelayanan teliti dan tepat
waktu
11. Tenaga medis dan petugas lainnya memebantu jika ada
permasalahan pasien
12. Perawat memberitahu jenis penyakit secara lengkap,
cara perawatan dan cara minum obat
13. Tenaga medis memberikan informasi kepada pasien
sebelum pelayanan diberikan
14. Tenaga medis bersedia menanggapi keluhan pasien
TOTAL
51
D. Responsive Atau Ketanggapan
15. Perawat tanggap melayani pasien.
16. Tenaga medis menerima dan melayani dengan baik
17. Tenaga medis melakukan tindakan secara cepat dan
tepat
18. Tenaga medis melakukan tindakan sesuai prosedur
TOTAL
E. ASURANCE ATAU KEPASTIAN
19. Dokter mempunyai kemampuan dan pengetahuan dalam
menentukan diagnosa penyakit dengan cukup baik
sehingga mampu menjawab pertanyaan pasien secara
meyakinkan
20 Tenaga medis menyediakan obat-obatan atau alat medis
yang lengkap
21. Tenaga medis bersifat cekatan serta menghargai pasien
22. Dokter melayani dengan sikap meyakinkan sehingga
pasien merasa aman
23. Tenaga medis mempunyai catatan medis pasien
TOTAL
52