Oleh :
KELOMPOK 6 B
1 Annisa 2214901210097
2 Fuji Astuti 2214901210113
3 Radiah 2214901210141
4 Sabariah 2214901210147
5 Sahibunnisa 2214901210149
6 Siti Rahmah 2214901210150
7 Putu Partini 2214901210140
8 Ika Rianty 2214901210119
9 Nurul Musfaida 2214901210138
10 Astri Dwi Oktovia 2214901210099
11 Warie Kristina Miasie 2214901210154
12 Aulia Fatimah 2214901210101
13 Dwi Satya Pramudianto 2214901210105
A. Definisi
Akreditasi Rumah Sakit adalah suatu proses dimana suatu lembaga
independen baik dari dalam atau pun luar negeri, biasanya non pemerintah,
melakukan assesment terhadap rumah sakit berdasarkan standar akreditasi yang
berlaku. Rumah sakit yang telah terakreditasi akan mendapatkan pengakuan dari
Pemerintah karena telah memenuhi standar pelayanan dan managemen yang
ditetapkan. Itulah yang dimaksud dengan pengertian Akreditasi Rumah Sakit.
Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) adalah lembaga independen
pelaksana akreditasi rumah sakit yang bersifat fungsional, non struktural dan
bertanggung jawab kepada Menteri Kesehatan. KARS tersebut dibentuk pertama
kali pada tahun 1995 dan setiap 3 (tiga) tahun peraturan diperbarui, yang terakhir
diperbarui melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 417 / Menkes / Per / II /
2011 tentang Komisi Akreditasi Rumah Sakit, dengan tugas dan fungsi
melaksanakan akreditasi di Indonesia. Akreditasi Rumah Sakit pertama kali
dilaksanakan pada tahun 1995, dengan 5 pelayanan kemudian pada tahun 1998
bertambah menjadi 12 pelayanan dan pada tahun 2001 menjadi 16 pelayanan.
Namun sejalan dengan peningkatan tuntutan masyarakat terhadap pelayanan
yang berfokus kepada pasien. Maka diperlukan perubahan paradigma akreditasi
yang berfokus kepada provider menjadi akreditasi yang berfokus kepada Pasien
Proses akreditasi dirancang untuk meningkatkan budaya keselamatan dan
budaya kualitas di rumah sakit, sehingga senantiasa berusaha meningkatkan
mutu dan pelayanannya .Melalui proses akreditasi salah satu manfaatnya rumah
sakit dapat meningkatkankepercayaan masyarakat bahwa rumah sakit
menitikberatkan sasarannya pada keselamatan pasien dan mutu pelayan. Standar
akreditasi rumah sakit merupakan upaya Kementrian Kesehatan RI menyediakan
suatu perangkat yang mendorong rumah sakit senantiasa meningkatkan mutu dan
keamanan pelayanan. Dengan demikian rumah sakit harusmenerapkan standar
akreditasi rumah sakit, termasuk standar-standar lain yang berlaku bagirumah
sakit sesuai dengan penjabaran dalam Standar Akreditasi Rumah Sakit edisi
2011.Sesuai dengan standar akreditasi rumah sakit, sebagai bagian peningkatan
kinerja, rumahsakit secara teratur melakukan penilaian terhadap isi dan
kelengkapan berkas rekam medis pasien.
B. Tujuan Akreditasi
Tujuan akreditasi rumah adalah meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan, sehingga sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia yang semakin
selektif dan berhak mendapatkan pelayanan yang bermutu. Dengan demikian
mutu pelayanan kesehatan diharapkan dapat mengurangi minat masyarakat
untuk berobat keluar negeri
Standar Akreditasi Rumah Sakit Terbaru Versi JCA. Berdasarkan
Standar Akreditasi Versi 2007, terdapat tiga tahapan dalam pelaksanaan
akreditasi yaitu : Akreditasi Tingkat Dasar, Akreditasi Tingkat Lanjut serta
Akreditasi tingkat Lengkap.
1. Akreditasi Tingkat Dasar
Akreditasi Tingkat Dasar menilai 5 kegiatan pelayanan di rumah sakit
yaitu :
a. Administrasi dan Manajemen
b. Pelayanan Medis
c. Pelayanan Keperawatan
d. Pelayanan Gawat Darurat
e. Rekam MediK
2. Akreditasi Tingkat Lanjut
Akreditasi Tingkat Lanjut menilai 13 kegiatan pelayanan di rumah sakit yaitu:
a. Administrasi dan Manajemen
b. Pelayanan Medis
c. Pelayanan Keperawatan
d. Pelayanan Gawat Darurat
e. Rekam Medik
f. Farmasi
g. Radiologi
h. Kamar Operasi
i. Pengendalian Infeksi
j. Pelayanan Infeksi
k. Pelayanan Resiko Tinggi
l. Laboratorium
m. Keselamatan Kerja, Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana (K-3)
3. Akreditasi tingkat lengkap
Akreditasi Tingkat Lengkap menilai 17 kegiatan pelayanan di rumah
sakit yaitu :
a. Administrasi dan Manajemen
b. Pelayanan Medis
c. Pelayanan Keperawatan
d. Pelayanan Gawat Darurat
e. Rekam Medik
f. Farmasi
g. Radiologi
h. Kamar Operasi
i. Pengendalian Infeksi
j. Pelayanan Infeksi
k. Pelayanan Resiko Tinggi
l. Laboratorium
m. Keselamatan Kerja, Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana (K-3)
n. Pelayanan Intensif
o. Pelayanan Transfusi Darah
p. Pelayanan Rehabilitasi Medik
q. Pelayanan Gizi
C. Manfaat Akreditasi
d. Sasaran MDGS
1) Sasaran I: penurunan angka kematian bayi dan peningkatan kesehatan ibu
2) Sasaran II: penurunan kesakitan HIV/AIDS
3) Sasaran III penurunan angka kematian TB
2. Cara penilian
a. Tim penilai( survevor) akan berada dirumah sakit selama kurang lebih 3
hari yang terdiri dari 3 orang manajemen,medis,keperawatan
b. Pimpinan rumah sakit kemudia mempresentasikan program peningkatan
mutu dan keselamatan pasien rumah sakit
c. Telaah dokumen,telaaah rekam medis tertutup dan telaah rekam medik
terbuka serta survey dilapangan.
d. Penilaian lapangan ditekankan pada telusur pasien untuk di wawancara/
observasi langsung atas pelayanan kesehatan yang akan diterima pasien
e. Temuan atas ketidaklengkapan dokumen atau kekurangan mutu
pelayanan harus di perbaiki saat itu setelah mendapat rekomendasi
survevor
f. Telusur lingkungan terhadap fasilitas rumah sakit dan telusur KPS
g. Presentasi FMEA,pedoman praktik klinis/Clinical pathways,risk
manajem dan IKP( Insiden keselamatan pasien)
h. Wawancara pimpinan