Tidak terakreditasi Bab I, II ≤ 75 %, Bab IV, V, VII ≤ 60 %, Bab III, VI, VIII, IX
≤ 20 %
Terakreditasi dasar: Bab I, II ≥ 75 %, Bab IV, V, VII ≥ 60 %, Bab III, VI, VIII,
IX ≥ 20 %
Terakreditasi madya: Bab I, II, IV, V ≥75 %, Bab VII, VIII ≥ 60 %, Bab III, VI,
IX ≥ 40 %
Terakreditasi utama: Bab I, II, IV, V, VII, VIII ≥ 80 %, Bab III, VI, IX ≥ 60 %
Dalam Standar Akreditasi Nasional Rumah Sakit (SNARS) Edisi 1 ini terdiri
dari 16 BAB, dan juga didalamnya berisi bagaimana proses penyusunan,
penambahan bab penting pada SNARS Edisi 1 ini, referensi dari setiap bab, dan
juga glosarium istilah-istilah penting, termasuk juga kebijakan pelaksanaan
akreditasi rumah sakit.
Pengelompokan SNARS Edisi 1, terdiri dari
c. Dalam akreditasi harus dilakukan secara terus menerus sesuai pola PDCA,
jelaskan !
Jawab:
PDCA, singkatan bahasa Inggris dari "Plan, Do, Check, Act" (Rencanakan,
Kerjakan, Cek, Tindak lanjuti), adalah suatu proses pemecahan masalah empat
langkah iteratif yang umum digunakan dalam pengendalian kualitas.
PDCA tersebut merupakan pedoman bagi setiap manajer untuk proses perbaikan
kualitas secara terus menerus tanpa berhenti tetapi meningkat ke keadaan yang
lebih baik dan dijalankan di seluruh bagian organisasi Pengidentifikasian masalah
yang akan dipecahkan dan pencarian sebab-sebabnya serta penentuan tindakan
koreksinya, harus selalu didasarkan pada fakta. Hal ini dimaksudkan untuk
menghindarkan adanya unsur subyektivitas dan pengambilan keputusan yang
terlalu cepat serta keputusan yang bersifat emosional. Selain itu, untuk
memudahkan identifikasi masalah yang akan dipecahkan dan sebagai patokan
perbaikan selanjutnya, perusahaan harus menetapkan standar pelayanan.
Siklus PDCA dapat diterapkan pada semua proses dan sistem manajemen mutu
secara keseluruhan.
Siklus PDCA dapat dijelaskan secara singkat sbb:
Plan : menetapkan tujuan dari sistem dan proses, dan sumber daya yang
dibutuhkan untuk memberikan hasil yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan
kebijakan organisasi, dan mengidentifikasi dan resiko alamat dan peluang;
Do : menerapkan apa yang direncanakan;
Check : monitor dan (jika ada) proses ukuran dan produk dan jasa yang
dihasilkan terhadap kebijakan, sasaran, persyaratan dan kegiatan yang
direncanakan, dan melaporkan hasil;
Act : mengambil tindakan untuk meningkatkan kinerja, yang diperlukan.
Dokumen yang dimaksud dalam Akreditasi FKTP secara garis besar dibagiatas dua
bagian yaitu dokumen internal dan eksternal. Dokumen tersebutdigunakan untuk
pelayanan. Regulasi internal tersebut berupa Kebijakan,Pedoman, Standar
operasional prosedur (SOP) dan dokumen lain disusunberdasarkan peraturan
perundangan dan pedoman-pedoman (regulasi) eksternalyang berlaku.
1)Penulisan SOP yang harus tetap di dalam tabel/kotak adalah:
Nama Puskesmas dan logo, judul SOP, nomor dokumen, tanggal terbit dan tanda
tangan Kepala Puskesmas, sedangkan untuk penger an, tujuan, kebijakan,
prosedur/langkah-langkah, dan unit terkait boleh dak diberi tabel/kotak. f.
Petujuk Pengisian SOP 1) Logo:
a) bagi Puskesmas, logo yang dipakai adalah logo Pemerintah kabupaten/kota,
dan lambang Puskesmas.
b) bagi Klinik Pratama dan Tempat Prak k Mandiri Dokter/ Tempat Prak k
Mandiri Dokter Gigi, logo yang dicantumkan adalah logo Klinik Pratama dan
Tempat Prak k Mandiri Dokter/ Tempat Prak k Mandiri Dokter Gigi.
2) Kotak Kop/Heading diisi sebagai berikut:
a) Heading hanya dicetak halaman pertama.
b) Kotak FKTP diberi Logo pemerintah daerah, dan nama Puskesmas atau logo
dan nama Klinik Pratama dan Tempat Prak k Mandiri Dokter/ Tempat Prak k
Mandiri Dokter Gigi.
c) Kotak Judul diberi Judul /nama SOP sesuai proses kerjanya.
d) Nomor Dokumen: diisi sesuai dengan ketentuan penomeran yang berlaku di
Puskesmas/FKTP yang bersangkutan, dibuat sistema s agar ada keseragaman.
e) No. Revisi: diisi dengan status revisi, dapat menggunakan huruf.
Contoh: dokumen baru 34 Pedoman Pendampingan Akreditasi Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)diberi huruf A, dokumen revisi pertama
diberi huruf B dan seterusnya. Tetapi dapat juga dengan angka, misalnya untuk
dokumen baru dapat diberi nomor 0, sedangkan dokumen revisi pertama diberi
nomor 1, dan seterusnya.
f) Tanggal terbit: diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau tanggal
diberlakukannya SOP tersebut.
g) Halaman: diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total halaman
untuk SOP tersebut (misal 1/5). Namun, di ap halaman selanjutnya dibuat footer
misalnya pada halaman kedua: 2/5, halaman terakhir: 5/5.
h) Ditetapkan Kepala FKTP: diberi tandatangan Kepala FKTP dan nama
jelasnya.
3) Isi SOP Isi dari SOP setidaknya adalah sebagai berikut:
a) Penger an: diisi definisi judul SOP, dan berisi penjelasan dan atau definisi
tentang is lah yang mungkin sulit dipahami atau menyebabkan salah penger an/
menimbulkan mul persepsi.
b) Tujuan: berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata kunci: Sebagai
acuan penerapan langkah-langkah untuk.
c) Kebijakan: berisi kebijakan Kepala FKTP yang menjadi dasar dibuatnya SOP
tersebut, misalnya untuk SOP imunisasi pada bayi, pada kebijakan dituliskan:
Keputusan Kepala Puskesmas No 005/2014 tentang Pelayanan Pedoman
Pendampingan Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) 35
4. Jelaskan yang dimaksud dengan ISO 9001 : 2015, sebutkan pula klausul-
klausulnya ?
Jawab:
ISO (Organisasi Internasional untuk Standardisasi) adalah federasi dunia badan-
badan standar nsaional (badan anggota ISO). Pekerjaan penyiapan standat
internasional biasanya dilakukan melalui komite teknis ISO. Setiap tubuh anggota
tertarik pada subjek yang komite teknik telah ditetapkan berhak untuk diwakili pada
komite itu. Organiasi Internasional, Pemerintah dan NonPemerintah, bersama ISO,
juga mengambil bagian dalam pekerjaan. ISO bekerjasama erat dengan komisi
Elektroteknik Internasional (IEC) dalam semua masalah standardisasi
Elektroteknik.
Klausul-klausulnya :
1) Klausul 1 Lingkup
Klausul ini menerangkan tentang organisasi apa saja yang dapat menerapkan
ISO-9001:2015;
Organisasi yang dapat menerapkan ISO-9001:
– Organisasi yang ingin menunjukkan kemampuannya untuk secara konsisten
memberikan produk atau layanan yang memenuhi persyaratan pelanggan dan
persyaratan regulasi dan perundangan yang berlaku.
– Organisasi yang Ingin meningkatkan kepuasan pelanggan melalui penerapan
sistem yang efektif, termasuk penerapan proses-proses untuk peningkatan sistem
secara berkelanjutan dan penjaminan kesesuaian dengan persyaratan pelanggan,
regulasi dan perundangan yang berlaku.
ISO-9001 bersifat umum, jadi dapat diterapkan oleh berbagai jenis organisasi
tanpa memandang ukuran, produk dan layanannya.
2) Klausul 2 Acuan normatif
Klausul ini hanya berisi referensi ke ISO-9000:2015: Sistem Manajemen Mutu
- Dasar-dasar dan Istilah.
3) Klausul 3 Istilah dan definisi
Klausul ini menerangkan bahwa istilah dan definisi dalam ISO-9001:2015 juga
mengacu pada ISO- 9000:2015.
4) Klausul 4 Konteks Organisasi
– 4.1. Memahami organisasi dan konteksnya
– 4.2. Memahami kebutuhan dan harapan
pihak-pihak terkait
– 4.3. Menentukan lingkup sistem manajemen
mutu
– 4.4. Sistem manajemen mutu dan proses-
Prosesnya
5) Klausul 5 Kepemimpinan
Klausul 5, kepemimpinan berisi persyaratan tentang apa yang harus dilakukan
oleh pihak manajemen.
ISO-9001:2015 menganggap penting peranan pihak manajemen dalam
penerapan sistem manajemen.
Alasannya jelas karena penerapan sistem manajemen mutu adalah keputusan
strategis, membutuhkan banyak sumber daya.
Tanpa komitmen dan kepemimpinan dari pihak manajemen, akan sulit bagi
sistem manajemen mutu untuk dapat berjalan dengan efektif.
– 5.1. Kepemimpinan dan komitmen
• 5.1.1. Kepemimpinan dan komitmen terhadap sistem
manajemen mutu
• 5.1.2. Fokus kepada pelanggan
– 5.2. Kebijakan mutu
– 5.3. Peran, tanggung jawab dan wewenang
secara organisasional
6) Klausul 6 Perencanaan
– 6.1. Tindakan untuk menangani resiko dan
peluang
– 6.2. Sasaran mutu dan rencana pencapaiannya.
– 6.3. Merencanakan perubahan
7) Klausul 7 Pendukung
7.1. Sumber daya
• 7.1.1. Umum
• 7.1.2. Sumber daya manusia
• 7.1.3. Infrastruktur
• 7.1.4. Lingkungan untuk pengoperasian proses-proses
• 7.1.5. Pengetahuan organisasional
7.2. Kompetensi
7.3. Kesadaran
7.4. Komunikasi
7.5. Informasi terdokumentasi
• 7.5.1. Umum
• 7.5.2. Penyusunan dan pembaharuan
• 7.5.3. Pengendalian informasi terdokumentasi
8) Klausul 8 Operasi
Klausul 8.1. Perencanaan dan pengendalian operasional
Klausul 8.2. Menentukan persyaratan-persyaratan produk dan layanan
• 8.2.1. Komunikasi dengan pelanggan.
• 8.2.2. Menentukan persyaratan-persyaratan terkait
produk dan layanan
• 8.2.3. Meninjau persyaratan terkait produk dan
layanan
– 8.3. Disain dan pengembangan produk dan layanan
– 8.4. Pengendalian penyedia produk dan jasa eksternal
– 8.5. Pelaksanaan produksi dan layanan
– 8.6. Identifikasi dan mampu telusur
• 8.6.1. Properti milik pelanggan atau penyedia eksternal
– 8.7. Pengendalian output proses, produk dan layanan yang tidak
sesuai
10.Klausul 10 Peningkatan
• ISO-9001:2015 tidak mensyaratkan agar organisasi mencapai suatu tingkat
efisiensi atau efektifitas tertentu. Organisasi dengan level efisiensi yang berbeda
bisa saja sama-sama meraih sertifikat ISO- 9001:2015, selama tentu saja produk dan
layanan yang terkirim memenuhi persyaratan pelanggan. Namun begitu, ISO-
9001:2015 mensyaratkan agar organisasi melakukan peningkatan secara
berkelanjutan.
• Klausul 10 ISO-9001:2015 menguraikan persyaratan-persyaratan tentang
peningkatan tersebut.
– 10.1. Umum
– 10.2. Ketidaksesuaian dan tindakan Koreksi
– 10.3. Peningkatan berkelanjutan
i) ISO 13485
j) ISO 15189:2007
ISO 15189:2007 Medical laboratories – Particular requirements for quality and
competence adalah standar sistem manajemen mutu yang dirancang khusus untuk
akreditasi laboratorium medis. Standar ini menetapkan persyaratan mutu dan
kompetensi khusus laboratorium medis.
k) OHSAS 18001
OHSAS 18001:2007 adalah suatu standar internasional untuk Sistem Manajemen
Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Diterbitkan tahun 2007, menggantikan OHSAS
(Occupational Health and Safety Advisor Service) 18001:1999, dan dimaksudkan
untuk mengelola aspek kesehatan dan keselamatan kerja (K3). OHSAS 18001:2007
menyediakan kerangka bagi efektifitas manajemen K3 termasuk kesesuaian dengan
peraturan perundang-undangan yang diterapkan pada aktivitas-aktivitas anda.