Anda di halaman 1dari 8

Ingin Akreditasi Klinik?

Berikut 5 Peraturan
Standardisasinya
Leave a Comment / Entrepreneurship Series, Klinik
 MedMinutes.io Entrepreneurship Series kali ini akan membahas mengenai regulasi
terbaru mengenai Akreditasi Klinik oleh Permenkes. Akreditasi adalah pengakuan yang
diberikan oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh
menteri, setelah pemenuhan Standar Akreditasi. Hal ini dijelaskan dalam Peraturan
Menteri Kesehatan no.46 tahun 2015 tentang Akreditasi FKTP. Pengakuan oleh
lembaga ini bertujuan untuk memenuhi standar kualitas pelayanan secara
berkesinambungan.
Ingin Akreditasi Klinik? Berikut 5 Peraturan Standardisasinya:
Akreditasi itu disusun dengan mengacu pada ketentuan peraturan perundang-
undangan, melibatkan puskesmas, dinas kesehatan dalam kabupaten atau kota, dinas
kesehatan provinsi, lintas program dan para pakar mutu dan organisasi profesi.
Manfaat Akreditasi :
1. Meningkatkan kinerja individu dan klinik dalam memberikan pelayanan terutama
dalam hal promotif, preventif serta kuratif dan rehabilitatif.
2. Meningkatkan perlindungan bagi sumber daya manusia dan lingkungannya,
serta klinik sebagai sebuah institusi.
3. Meningkatkan perbaikan mutu dan keselamatan pasien secara berkelanjutan.
4. Memperbaiki budaya mutu dan keselamatan yang berfokus pada perbaikan terus
menerus.
5. Mendapatkan kepercayaan publik.
Saat ini, jumlah klinik di Indonesia dalam data per Desember 2017 berjumlah 8.610
klinik. 331 klinik merupakan klinik utama rawat inap, 638 klinik utama rawat jalan, 1344
klinik pratama rawat inap, dan 6297 klinik pratama rawat jalan.

Perlukah Klinik Swasta mengikuti BPJS Kesehatan?

Dalam peraturan presiden nomor 12 tahun 2013 di pasal 36 menyatakan bahwa


penyelenggara pelayanan kesehatan meliputi semua fasilitas kesehatan milik
pemerintah dan pemerintah daerah wajib bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Sedangkan untuk fasilitas kesehatan milik swasta, klinik dapat di bekerjasama atau
tidak dengan BPJS Kesehatan.

Sasaran Akreditasi

1. Puskesmas : berlaku 3 tahun


2. Tempat Praktek dokter gigi : Berlaku 5 Tahun
3. Klinik Pratama : Berlaku 3 tahun
Draft Standar Akreditasi Klinik tahun 2021 tentang Tata Kelola Klinik
(TKK)

1. Pengorgaisasian Klinik
2. Tata Kelola SDM
3. Tata Kelola Fasilitas dan Keselamatan
4. Tata Kelola Kerjasama
5. Tata Kelola Pengaduan dan Tindak Lanjut
Draft Standar Akreditasi Klinik tahun 2021 tentang peningkatan mutu
dan keselamatan pasien

1. Upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien


2. Penerapan sasaran keselamatan pasien
3. Pencegahan dan pengendalian infeksi
Draft standar akreditasi klinik tahun 2021 tentang penyelenggaraan
kesehatan perorangan (PKP) :
1. Hak pasien dan keluarga
2. Klinik melibatkan pasien dan keluarga dalam proses asuhan
3. Penerimaan pasien klinik
4. Pengkajian pasien
5. Rencana asuhan dan pelaksanaan
6. Pelayanan promotif dan preventif
7. Pelayanan pasien risiko tinggi dan penyediaan pelayanan risiko tinggi
8. Pelayanan anestesi dan bedah
9. Pemulangan dan tindak lanjut perawatan
10. Pelayanan rujukan
11. Penyelenggaraan rekam medis
12. Pelayanan lab
13. Pelayanan radiologi diagnostic
14. Pelayanan kefarmasian
Tata kelola klinik memuat :
1. Visi misi Klinik
2. Tata kelola dan struktur organisasi
3. Uraian tugas dan fungsi masing-masing pemangku kepentingan
4. Tata kelola sumber daya manusia
5. Tata kelola fasilitas dan keselamatan
6. Tata kelola pengaduan dan tindak lanjut
Tata kelola klinik yang baik, akan menghasilkan pelayanan yang baik  juga, terutama
dalam upaya meningkatkan mutu dan keselamatan pasien. Dalam mengemban tugas,
tanggung jawab, serta wewenangnya, klinik perlu menyusun pengorganisasian yang
jelas. Pengorganisasian tersebut sebaiknya disesuaikan dengan visi, misi dan tujuan
dari klinik Anda. Struktur organisasi klinik juga ditetapkan dengan kejelasan tugas dan
tanggung jawab.

Elemen penilaian :

1. Tersedianya visi, misi dan tujuan klinik yang telah ditetapkan


2. Tersedia struktur organisasi klinik yang ditetapkan oleh pejabat berwenang
3. Tersedia uraian tugas, tanggung jawab dan juga wewenang yang ditetapkan
Tata Kelola SDM
Klinik memiliki alur untuk mengelola sumber daya manusia yang dimilikinya. Hal ini
meliputi perencanaan, pemetaan kebutuhan SDM, evaluasi, serta pengembangan
SDM. Jumlah dan Kualifikasi ketenagaan klinik juga sebaiknya disesuaikan dengan
analisis beban kerja atau kebutuhan yang ditawarkan oleh pihak klinik. Penanggung
jawab, tenaga medis, maupun tenaga kesehatan sebaiknya harus memiliki kompetensi
yang sesuai dengan aturan
 Untuk penanggung jawab klinik, harus memiliki kriteria sebagai berikut:

1. Penanggung jawab klinik pratama adalah seorang dokter, entah itu dokter
layanan ataupun dokter gigi
2. Penanggung jawab klinik utama adalah seorang dokter spesialis atau dokter
gigi spesialis
3. Penanggung jawab klinik harus memiliki SIP di klinik tersebut dan dapat
merangkap sebagai pemberi pelayanan
4. Penanggunga jawab hanya dapat menjadi penanggung jawab
Elemen penilaian :

1. Pemenuhan kebutuhan tenaga kerja yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan


layanan
2. Tersedia jumlah tenaga kerja yang sesuai
3. Tersedia file kepegawaian yang selalu diperbaharui secara berkala
4. Kinerja SDM dievaluasi secara berkala
Baca Juga : Anggaran Klinik Awal yang Perlu Disiapkan, Apa Saja?

Tata Kelola Fasilitas dan Keselamatan


Klinik harus menyediakan fasilitas yang aman, berfungsi dan suportif bagi pasien,
keluarganya, staff klinik dan juga pengunjung. Klinik juga harus mengikuti peraturan
sesuai dengan perundang-undangan.

Fasilitas dan sarana di dalam klinik haruslah tidak menimbulkan bahaya atau resiko
kecelakaan bagi pasien, staf dan pengunjung. Buatlah klinik tersebut nyaman,
menggunakan pencahayaan yang baik, tidak terlalu bising dengan kendaraan di luar
klinik, pengaturan suhu di dalam ruangan yang nyaman. Keamanan dalam klinik juga
perlu diperhatikan dan sebaiknya tidak ada laporan mengenai kehilangan barang
ataupun ancaman terhadap pasien, keluarga pasien, petugas klinik, dan pengunjung.
Selain itu, klinik juga diharapkan mampu untuk memberikan upaya perlindungan
keselamatan kepada seluruh orang yang berada di klinik tersebut jika menghadapi
kondisi bencana alam yang darurat. Dalam menghadapi hal ini, seluruh anggota klinik
harus memahami prosedur menanggulangi resiko dan memiliki jalur evakuasi yang
jelas.

Klinik yang berkualitas, tentunya memiliki sistem yang terakreditasi untuk mengatur
segala kebutuhan operasional klinik dengan ringkas dan cepat. MedMinutes.io
merupakan aplikasi klinik online Indonesia, yang menghadirkan fitur-fitur unggulan
seperti pengelola obat hingga data pasien di dalam satu aplikasi. Hal ini dapat
memudahkan Anda sebagai pemilik untuk memantau terus bisnis Anda.

Klinik harus memiliki prosedur dan sarana dalam mengelola sampah B3 sesuai dengan
prosedur pencegahan dan pengelolaan limbah tersebut. Pengelolaan ini bisa diurus
oleh klinik itu sendiri, atau bekerjasama dengan pihak ketiga dalam pengolahan limbah
B3 dan IPAL (Instalasi pengolahan air limbah).

Elemen penilaian :

1. Tersedia bukti perizinan


2. Adanya petugas yang bertanggung jawab mengelola fasilitas dan keamanan
klinik
3. Ada program manajemen fasilitas
4. Tersedia daftar inventaris dan bukti pemeliharaan sarana yang tersedia di klinik
5. Tersedia bukti pengamanan dan pengawasan akses keluar masuk fasyankes
6. Tersedia bukti pengelolaan bahan berbahaya dan beracun atau B3
7. Tersedia APAR (alat pemadam api ringan)
8. Tersedia penanda dan jalur evakuasi yang jelas
9. Tersedia tanda larangan merokok
10. Tersedia daftar inventaris, bukti pemeliharaan dan bukti kalibrasi dan izin
bapeten untuk yang memiliki pelayanan radiologi
Tata Kelola kerja sama
Klinik dapat melakukan kerja sama terhadap pihak lain untuk memenuhi kebutuhan
dalam hal pelayanan. Kerja sama tersebut dapat berupa dokumen kontrak yang sesuai
dengan peraturan yang berlaku. Kontrak dapat berupa kontrak klinik dan juga
manajemen.

Dalam upaya pemenuhan pelayanan, kontrak klinik berarti melakukan kerja sama dan
dengan individu atau staf medis atau dengan fasilitas kesehatan lainnya. Sedangkan
kontrak manajemen adalah perjanjian kerja klinik dengan penyedia alat kesehatan
maupun hal yang berkaitan dengan pelayanan non klinis. Dokumen tersebut biasanya
dievaluasi secara berkala, untuk memenuhi standar kinerja yang disepakati.

Elemen penilaian :

1. Adanya dokumen atau kontrak kerja sama yang jelas.


2. Dokumen kontrak memiliki indikator kinerja pihak yang bekerja sama.
3. Ada bukti monitoring dan evaluasi serta tindak lanjut terhadap pemenuhan
indikator kinerja yang tercantum dalam kontrak.
Baca juga : Bingung Memulai Klinik Baru? Kenali 5 Poin Penting Ini

Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)


Dalam peraturan berikutnya, Klinik melaksanakan program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien untuk memberikan pelayanan yang sesuai. Dalam menjalankan
peningkatan mutu dan keselamatan pasien, biasanya klinik memiliki penanggung jawab
dan bagian yang memang menangani peningkatan mutu tersebut. Ada penetapan,
pengukuran, serta evaluasi dan analisa dari indikator mutu klinik. Penerapan standar
untuk keselamatan pasien, dan pelaporan insiden keselamatan pasien, hingga upaya
pengendalian dan pencegahan infeksi yang dilakukan oleh klinik.

Upaya meningkatkan mutu harus menjangkau seluruh bagian dan seluruh tenaga yang
bekerja di klinik tersebut, seperti penentuan dan evaluasi indikator mutu, pelaporan
insiden keselamatan pasien, pelaporan indikator mutu klinik, serta manajemen risiko.

Elemen penilaian :

1. Penanggung jawab klinik menetapkan koordinator atau penanggung jawab


program mutu
2. Ada indikator mutu layanan yang diukur, dievaluasi, analisis, dan tindak lanjut,
serta dilaporkan kepada penanggung jawab klinik dan pemilik.
3. Insiden keselamatan pasien dilaporkan dan dilakukan investigasi yang sesuai
dengan ketentuan.
Penerapan Sasaran Keselamatan Pasien (SKP)
Klinik sebagai tempat masyarakat berobat harus bertanggung jawab dan melaksanakan
pedoman keselamatan pasien dengan sebaik-baiknya. Pedoman yang dilakukan bisa
terkait dengan identifikasi pasien guna memastikan ketepatan pasien yang akan
menerima layanan dan tindakan yang dibutuhkan, kemudian komunikasi efektif untuk
mengurangi kesalahan dalam menetapkan prosedur yang akan diberikan kepada
pasien. Hal ini berguna untuk memahami apa keluhan dan kebutuhan pasien, sehingga
mendapatkan penanganan yang tepat dan menghindari kekeliruan.

Selain itu, klinik juga perlu meningkatkan pengawasan terkait penggunaan keamanan
obat. Jangan sampai, kesalahan prosedur dalam memberikan obat terjadi kepada salah
satu pasien. Klinik juga harus menaati segala prosedur yang tepat sebelum pasien
menjalani tindakan.

Surgical Safety List 

Klinik wajib menetapkan prosedur yang sesuai untuk operasi, seperti melakukan
Surgical Safety List. WHO yang pada tahun 2007 membuat SSC (Surgical safety list)
yang merupakan panduan informasi untuk pencegahan kesalahan prosedur ruang
operasi. Surgical safety list berupa sebuah kolom informasi yang berisi daftar periksa
terhadap pasien.

Dengan adanya Surgical Safety List, tim bedah dapat mengurangi jumlah kesalahan,
dan dapat membina komunikasi yang lebih baik antara disiplin klinis.
Ingin Akreditasi Klinik? Berikut 5 Peraturan Standardisasinya : Surgical safety
checklist WHO
Elemen Penilaian :

1. Tersedia bukti identifikasi pasien sebelum dilakukannya diagnosa, tindakan dan


juga pemberian obat.
2. Tersedia pelaksanaan komunikasi yang efektif, yang didokumentasikan di rekam
medik pasien
3. Tersedia pelaksanaan serah terima pasien antar shift dan unit
4. Tersedia bukti pengelolaan keamanan obat resiko tinggi
5. Penandaan sisi operasi atau tindakan medis secara konsisten oleh pemberi
pelayanan yang akan melakukan tindakan sesuai kebijakan dan prosedur yang
didokumentasikan di rekam medik pasien
6. Ada bukti pelaksanaan surgical safety checklist yang didokumentasikan di rekam
medik pasien
7. Adanya media informasi penerapan kebersihan tangan sesuai ketentuan WHO
8. Tersedia fasilitas kebersihan tangan
9. Ada prosedur yang ditetapkan klinik dalam mencegah pasien cedera.
Setelah mengetahui persyaratan akreditasi tersebut, Anda dapat menyusun master
plan mengenai klinik yang akan Anda bangun nanti. Rencana yang baik dan tersusun
secara matang akan menghasilkan klinik yang berkualitas dan lulus akreditasi dengan
nilai yang memuaskan. 

Apa itu MedMinutes.io?


MedMinutes.io adalah penyedia aplikasi fasilitas kesehatan online Indonesia yang
dapat memberikan solusi untuk Anda dalam mengatur operasionalisasi klinik, rumah
sakit dan bahkan apotek. Aplikasi klinik online Indonesia ini didukung oleh software
engineer yang berpengalaman, MedMinutes.io menghadirkan software sistem informasi
yang terintegrasi, mudah digunakan, dan dapat menunjang kinerja Anda. Pelajari lebih
lanjut, di sini.

Anda mungkin juga menyukai