Anda di halaman 1dari 9

Kelompok Tutorial A

TUGAS TUTORIAL

Tutorial Blok : 4.04 – Manajemen dan Sistem Informasi Rumah Sakit

Modul : I – Pelayanan Rumah Sakit

Judul Skenario : “Pengalaman Bpk. Toro”

Nama tutor : dr. Katherina Adisaputro, MPH

Nama : Anastasia Aprilia Tumbol / 41170202

Hasil Pembelajaran Tutorial :

Learning Objective (LO) yang harus dicapai :

1. Apa saja indikator dan kriteria dari mutu manajemen rumah sakit?
2. Buatlah alur masuk pasien yang mengedepankan pasien safety!
3. Bagaimana Health Seeking Behaviour pada masa pandemi?

Fakultas Kedokteran UKDW | 2020


Kelompok Tutorial A

TUGAS TUTORIAL
1. Apa saja indikator dan kriteria dari mutu manajemen rumah sakit?

Tolak ukur/indikator setiap rumah sakit bisa berbeda-beda tergantung


program/layanan yang dilaksanakan untuk meningkatkan mutu pelayanannya, namun secara
umum setiap tempat layanan kesehatan perlu memperhatikan “Indikator Nasional Mutu
Pelayanan Kesehatan” yang terdiri dari 13 indikator yaitu :

1. Kepatuhan Identifikasi Pasien


2. Kepatuhan Kebersihan Tangan
3. Kepatuhan Penggunaan APD
4. Waktu Tanggap Operasi Seksio Sesarea Emergensi < 30 menit
5. Waktu Tunggu Rawat Jalan
6. Penundaan Operasi Elektif
7. Ketepatan Waktu Visite dokter Spesialis
8. Pelaporan Hasil Kritis Laboratorium
9. Kepatuhan Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional (FORNAS)
10. Kepatuhan Terhadap Alur Klinis Clinical Pathway
11. Kepatuhan Upaya Pencegahan Resiko Pasien Jatuh
12. Kecepatan Waktu Tanggap Komplain
13. Kepuasan Pasien dan Keluarga

Indikator diatas akan diukur dengan melihat hasil perhitungan numerator dan denumerator
dari setiap indikator, sebagai contoh :

Fakultas Kedokteran UKDW | 2020


Kelompok Tutorial A

TUGAS TUTORIAL
Indikator Kepatuhan Terhadap Alur Klinis Clinical Pathway

Numerator : Jumlah proses pelayanan yang sesuai dengan clinical pathway

Denumerator : Jumlah clinical pathway yang disurvei

Jumlah proses pelayanan yang sesuai dengan clinical pathway


x 100 %
Jumlah clinical pathway yang disurvei

Hasil yang ditemukan dari penghitungan indikator tersebut menjadi bahan tolak ukur dan
evaluasi pelayanan kesehatan di suatu rumah sakit apakah sudah bermutu atau belum.

Sumber :

Iman A.T., Suryani D. 2017. Manajemen Mutu Informasi Kesehatan I : Quality Assurance.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/11/MMIK-
I_FINAL_SC_26_12_2017.pdf

Kementrian Kesehatan RI & Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan. Kamus Indikator
Kinerja Rumah Sakit dan Balai.

https://rspmanguharjo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2020/09/292498019-
Kamus-Indikator-Kinerja-RS-1.pdf

Fakultas Kedokteran UKDW | 2020


Kelompok Tutorial A

TUGAS TUTORIAL
2. Buatlah alur masuk pasien yang mengedepankan pasien safety!

Gambar alur :

Fakultas Kedokteran UKDW | 2020


Kelompok Tutorial A

TUGAS TUTORIAL
Keterangan Gambar :

= Zona Non COVID-19

= Zona COVID-19

= Jalur Khusus Pasien tanpa gejala covid namun saat diperiksa, PCR (+)

 Halaman RS I : Semua pasien masuk lewat jalur I dan pada pintu masuk ini akan
dilakukan :
- Pembagian masker
- Mencuci tangan
- Pelaporan tujuan kedatangan pasien
- Arahkan semua pasien ke tempat skrining
 Halaman Skrining : Semua pasien akan di cek suhu dan mengisi formulir kajian mandiri,
di tempat ini, formulir yang diisi segera diperiksa dan dilakukan pembagian jalur pasien.
- Pasien dengan gejala COVID-19 mengikuti jalur merah
- Pasien Non Gejala COVID-19 mengikuti jalur biru
 Halaman II (Ambulance Only) : merupakan jalur masuk khusus ambulance yang
membawa pasien rujukan ataupun pasien terkonfirmasi COVID-19 (syaratnya PCR +).
Surat bukti PCR (+) langsung diperiksa di halaman II.
 Halaman III : merupakan jalur masuk khusus ambulance yang membawa pasien rujukan
NON-COVID-19 (syaratnya PCR -). Surat bukti pemeriksaan PCR (-) langsung diperiksa
di pintu masuk Halaman III.
 Pasien emergensi yang tidak bisa berjalan, butuh layanan segera dan belum diketahui
hasil PCR, wajib masuk lewat pintu Halaman II.

Fakultas Kedokteran UKDW | 2020


Kelompok Tutorial A

TUGAS TUTORIAL
 Pada bagian tengah garis pemisah terdapat 3 loket :

1. Loket Administrasi

2. Loket Makanan

3. Loket Obat

Ketiga loket dipisah dengan pembatas sementara antara loket COVID-19 dengan loket Non-
COVID-19.

 Petugas kesehatan khusus menangani di zona COVID-19 tidak boleh berpindah ke zona
Non-COVID-19. Pergantian shift tenaga kesehatan antar zona dilakukan setiap 1 minggu
dengan pemeriksaan swat PCR secara berkala.

Sumber :

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 2020. Panduan Teknis
Pelayanan Rumah Sakit Pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
https://covid19.go.id/storage/app/media/Protokol/2020/November/panduan-teknis-
pelayanan-rumah-sakit-pada-masa-adaptasi-kebiasaan-baru-02-11-2020.pdf

Fakultas Kedokteran UKDW | 2020


Kelompok Tutorial A

TUGAS TUTORIAL
3. Bagaimana Health Seeking Behaviour pada masa pandemi?

Perilaku mencari pelayanan kesehatan sangat bervariasi, beberapa faktor yang


mempengaruhi Health Seeking Behaviour yaitu :
- Kebutuhan terhadap layanan kesehatan
Orang yang membutuhkan pelayanan kesehatan lebih besar 4 sampai 5 kali untuk
melakukan pencarian pelayanan kesehatan dibandingkan orang yang merasa tidak
membutuhkan pelayanan kesehatan.
- Jarak dan akses tempat pelayanan kesehatan
Jarak yang dekat dan akses kendaraan yang mudah membuat orang lebih gampang
dan efektif untuk pergi ke tempat layanan kesehatan sehingga dapat meningkatkan
perilaku mencari layanan kesehatan.
- Tarif/biaya pelayanan kesehatan
Biaya pelayanan yang terjangkau serta sistem pembayaran dengan asuransi kesehatan
akan mempengaruhi pemilihan tempat layanan kesehatan.
- Kepuasan pelayanan kesehatan
Fasilitas pelayanan kesehatan yang memuaskan akan menjadi pertimbangan besar
dalam hal pemilihan layanan kesehatan.
- Konsep masyarakat tentang sehat-sakit
Masyarakat yang beranggapan bahwa sakit adalah kondisi dimana orang tidak bisa
berjalan atau beraktivitas, menyebabkan ketika seseorang sakit namun hanya
menunjukkan gejala ringan-sedang orang cenderung akan memilih istirahat
saja/mengobati sendiri dan tidak mencari layanan kesehatan.
- Peralatan/teknologi pelayanan kesehatan yang ada
Zaman modern sekarang ini dimana teknologi sangat dikenal dan menjadi kebutuhan
masyarakat membuat masyarakat mencari layanan kesehatan dengan alat/teknologi
yang lebih canggih, tidak hanya teknologi pengobatan melainkan juga teknologi

Fakultas Kedokteran UKDW | 2020


Kelompok Tutorial A

TUGAS TUTORIAL
seperti lift,TV di ruang tunggu,dan lain sebagainya yang memudahkan orang ketika
datang ke tempat layanan kesehatan.
- Faktor predisposisi (usia,pendidikan,pekerjaan)
Orang dengan pendidikan tinggi memiliki pengetahuan yang lebih tinggi terkait
kebutuhan & pemanfaatan pelayanan kesehatan, sehingga dapat melakukan perilaku
pencarian kesehatan yang baik pula, namun bukan berarti orang dengan pendidikan
rendah memiliki perilaku pencarian layanan kesehatan yang buruk. Oleh karena itu
faktor ini memang berpengaruh namun masih tergantung dengan kepribadian, sifat,
budaya dan kepercayaan seseorang.
- Faktor ekonomi keluarga
Fasilitas pelayanan kesehatan yang dekat kepada masyarakat dengan sosial ekonomi
rendah secara langsung dapat menyebabkan pelayanan tersebut diterima oleh
masyarakat. Hal ini berkaitan dengan akses dan jarak fasilitas layanan kesehatan.

Pada masa pandemi COVID-19, stigma masyarakat ikut menjadi faktor yang
mempengaruhi perilaku pencarian layanan kesehatan di masyarakat. Orang yang
terinfeksi COVID-19 cenderung dipandang negatif oleh masyarakat tertentu. Contohnya,
masyarakat cenderung menganggap bahwa orang yang terinfeksi penyakit COVID-19
adalah orang yang memiliki perilaku yang buruk seperti tidak patuh aturan/tidak bisa
menjaga kebersihan diri, maka hal tersebut akan berdampak pada perilaku pencarian
layanan kesehatan karena para penderita tidak mau menunjukkan bahwa mereka
“berperilaku buruk” dihadapan orang lain.

Fakultas Kedokteran UKDW | 2020


Kelompok Tutorial A

TUGAS TUTORIAL
Sumber :

Anderson. 1968. A behavioral model of families' use of health services. Research Series


No. 25. Center for Health Administration Studies, University of Chicago.
Rahman, P., Prabamurti, P., Riyanti E. 2016. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan
Perilaku Pencarian Pelayanan Kesehatan (Health Seeking Behavior) pada Santri di
Pondok Pesantren Al Bisyri Tinjomoyo Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat,
Vol. 4 (5) : 2356-3346.
https://media.neliti.com/media/publications/105704-ID-faktor-faktor-yang-
berhubungan-dengan-pe.pdf

World Health Organization. 2020. Stigma Sosial terkait dengan COVID-19.

https://www.who.int/docs/default-source/searo/indonesia/covid19/panduan-untuk-
mencegah-dan-mengatasi-stigma-sosial.pdf?sfvrsn=4f8bc734_2

Fakultas Kedokteran UKDW | 2020

Anda mungkin juga menyukai