PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nasional (IMN) untuk rumah sakit ada 13 indikator, antara lain : Kepatuhan
Rumah Sakit Bhina Bhakti Husada merupakan salah satu rumah sakit
IMN rumah sakit Bhina Bhakti Husada, yang telah terakreditasi Paripurna,
capaian kepatuhan pada triwulan 1 (bulan Januari – Maret) tahun 2023 sebesar
65,4%, masih dibawah standar nasional (80%) dan capaian privinsi Jawa
Tengah (januari 86,51%, Februari 88,43%, Maret 86,61%) (data primer, 2023)
Clinical pathway merupakan pedoman dalam merawat pasien dengan tujuan
evidence based medicine (EBM) terbaru yang disesuaikan dengan sumber daya
yang ada di rumah sakit (Marrelli, 2008). Mutu pelayanan salah satu tercermin
yang termasuk kategori harus dilakukan pada CP (Ardian Prasetyo, 2018). Dari
yaitu kepatuhan visite, kepatuhan terapi, dan kepatuhan lama rawat inap. Hasil
B. Rumusan Masalah
adalah :
1. Bagaimana akar masalah pada perawatan pasien dengan abortus inkomplit
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan Umum
Bhakti Husada
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat teoritis
abortus inkomplit
2. Manfaat praktis
TINJAUAN PUSTAKA
A. Rumah Sakit
sakit dengan cara menetapkan indikator mutu rumah sakit. Tiga belas indikator
kesehatan.
berisiko tubuh atau membran mukosa terkena darah atau cairan tubuh atau
Hasil kritis adalah hasil pemeriksaan yang termasuk kategori kritis sesuai
Dokter penanggung jawab pasien meresepi obat sesuai dengan daftar obat
kesehatan.
10. Kepatuhan terhadap alur klinis (clinical pathway)
Asuhan (PPA) kepada pasien yang sesuai dengan clinical pathway yang
kepusan pasien.
B. Clinical Pathway
Pengertian
pathway juga sebagai alat komunikasi antar profesional untuk mengelola dan
2006).
dalam diagnosis, masalah klinis, dan tahapannya yang diberikan oleh rumah
2016).
alur kerja tenaga kesehatan, dan kolaborasi antara tenaga kesehatan. selain itu
1. Menentukan terapi terbaik untuk pasien dari banyaknya variasi terapi yang
ada.
2014):
1. Menentukan topik
Kasus yang dipilih untuk disusun clinical pathwaynya adalah yang high
volume, high cost, high risk, problem prone, atau kasus yang memiliki
2. Menunjuk koordinator
4. Kunjungan lapangan
dan SAK. Langkah ini bertujuan unutk menilai sejauh mana elayanan
dapat dilakukan dan menilai hambatan pelayanan yang saat ini terjadi
pathway.
5. Mencari literature
Literature yang digunakan dapat berupa best practice dalam skala nasional
kemampuan rumah sakit sehingga gap antara harapan dan pelyanan yang
clinical pathway, PPK harus sudah ada atau harus dibuat terlebih dahulu
8. Analisis casemix
Hal ini terkait dengan besarnya pembiayan dan mencegah terjadinya fraud.
literature dan kondisi rumah sakit. Item-item yang telah ditetapkan harus
Perawatan pasien tidak selalu sejalan dengan clinical pathway hal tersebut
dapat disebabkan oleh beerapa hal, seperti : pasien intoleran dengan obat yang
pasien, dan lain-lain. Hal tersebut yang menjadikan penerapan clinical pathway
tidak selalu berjalan dengan baik. Namun pelayanan tetap harus sesuai dengan
patients centered care, tidak bisa perawatan dipaksakan harus sesuai clinical
dengan baik, dengan menentukan topik yang spesifik dan dapat diprediksi,
memastikan sumber daya dan sarana prasarana yang tersedia, koordinasi antar
petugas yang terlibat dalam proses perawatan, dan dijalankannya audit rutin.
Clinical pathway selain sebagai alat kendali biaya, clinical pathway juga
sebagai alat kendali mutu sebagaimana yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Oleh karena itu agar implentasi clinical pathway dapat berjalan dengan baik
maka clinical pathway perlu diaudit. Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan
C. Kepatuhan
Kepatuhan berasal dari kata patuh, dalam KBBI yang artinya suka menurut;
taat pada perintah, aturan, dan sebagainya; berdisiplin (KBBI Daring, 2022).
terhadap kepatuhan :
bahwa perilaku berasal dari niat individu dan Perceived behavioral control
(PBC)/kontrol perilaku yang dirasakan. Niat didefinisikan sebagi indikator
didasarkan pada tiga prediktor yaitu: sikap, norma subjektif, dan PBC.
sosial yang dirasakan terhadap perilaku. PBC adalah penilaian pribadi atas
sesorang. Niat adalah prediktor yang paling faktor utama dari perilaku yang
aktual. Sikap seseorang terhadap perilaku tertentu dan tekanan sosial yang
Instrumen evaluasi clinical pathway yang telah divalidasi untuk menilai isi dan
mutu dari suatu clinical pathway adalah Integrated Care Pathways Appraisal
kualitas dan komponen esensial dari suatu clinical pathway. Enam dimensi
standar operasional.
perubahan yang lebih baik dalam pelayanan. Pada dimensi tiga terkait
Dalam penerapan clinical pathway apakah telah dilakukan uji coba terlebih
dari staff yang terlibat. Hal ini bertujuan untuk efisiensi yang pelayanan
Tahapan ini berfungsi unutk menilai dukungan dari pihak rumah sakit
E. Abortus Inkomplit
terbuka dan jaringan dapat diraba dalam cavum uteri atau sudah menonjol dari
Keluhan pada pasien abortus inkomplit berupa perdarahan aktif, nyeri perut
1. Faktor maternal
a. Penyakit infeksi
g. Gangguan imunologis
2. Faktor janin
3. Faktor ayah
F. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang telah dilakkukan oleh Duane Ayu Fitri (2017), The
dimensi 1 konten dan mutu baik, dimensi 2 konten moderate dan mutu baik,
dimensi 3 konten moderate dan mutu baik, dimensi 4 konten dan mutu kurang,
dimensi 5 konten dan mutu moderate, dimensi 6 konten dna mutu baik. Tingkat
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
penelitian dengan proses spiral yang terdiri dari lebih dari satu siklus, setiap
siklus terdiri dari 4 tahap yaitu plan (1), action (2), observation (3), reflection
(4) setelah itu re-plan pada siklus kedua (Kemmis et al., 2014).
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh tenaga medis yang menangani
pasien dengan abortus inkomplit pada bulan maret 2023 di RS Bhina Bhakti
Husada, Rembang.
2. Sampel
pada penelitina ini adalah staf medis KSM obstetric gynecology, anggota
yang dibutuhkan.
D. Prosedur Penelitian
Siklus pertama
1. Plan
2. Action
Mencari data rekam medis abortus inkomplit lalu dievaluais dengan ICPAT
3. Observation
4. reflection
Siklus kedua
1. Plan
abortus inkomplit?
2. Action
4. Reflection
atau perbaikan.
E. Etika Penelitian
F. Alur Penelitian