Anda di halaman 1dari 10

E-Prodenta Journal of Dentistry. 2018.

2(1): 98-107

PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP DOKTER DAN PERAWAT TERHADAP


KESIAPAN BERUBAH DALAM MENERAPKAN CLINICAL PATHWAY

Merlya Balbeid*, Asih Tri Rachmi**, Arief Alamsyah***

*Departemen IKGMP Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya, Malang


** Kadinkes Kota Malang
***Laboratorium Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya,
Malang
Korespondensi: Merlya Balbeid, E-mail: merlyabalbeid@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya dampak era globalisasi di bidang kesehatan
dan keluhan pasien terhadap variasi rawat inap di rumah sakit, sehingga diperlukan konsep
pelayanan kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yaitu clinical pathway (CP).
Tujuan: untuk mengetahui pengaruh baik secara simultan maupun parsial dari pengetahuan dan
sikap dokter dan perawat terhadap kesiapan untuk berubah dalam menerapkan CP di RSUD
Kanjuruhan Kepanjen Malang. Manfaat CP antara lain cost effective dan membangun kolaborasi
antara klinisi, manajemen kasus, perawat, farmasi dan profesi kesehatan lain. Untuk menerapkan
CP dengan benar diperlukan perubahan perilaku baik individu (dokter dan perawat) maupun grup.
Metode: Desain penelitian ini adalah cross sectional. Sampel dalam penelitian ini diambil
keseluruhan populasi atau sensus, yaitu sebanyak 119 responden, 44 responden dari kelompok
dokter dan 75 responden dari kelompok perawat, dan menggunakan kuesioner tertutup. Hasil:
Secara simultan pada kelompok perawat pengetahuan dan sikap berpengaruh signifikan terhadap
kesiapan berubah dalam menerapkan CP, sedangkan pada kelompok dokter tidak berpengaruh.
Secara parsial, pada kelompok dokter yang berpengaruh signifikan terhadap kesiapan untuk
berubah adalah sikap, sedangkan pada kelompok perawat pengetahuan. Kesimpulan:
Kelompok dokter yang berpengaruh dominan adalah sikap terhadap CP, sedangkan kelompok
perawat adalah pengetahuan.

Kata Kunci : Clinical Pathway, Pengetahuan, Sikap, Kesiapan untuk berubah.

98
INFLUENCE OF KNOWLEDGE AND ATTITUDE OF PHYSICIAN AND NURSE APPLYING
CLINICAL PATHWAY

ABSTRACT

This research was based on impact of globalization era in health and complain from
inpatient in hospital for variation of cost with same disease and the same class, for those reason
it is needed a concept in health service for improving quality of health service, that called clinical
pathway (CP). Objectives: To know the influence partially or simultanly of knowledge and
attitude of phycisian and nurse to readiness to change for implementing clinical pathway in
General Hospital Region ”Kanjuruhan” Kepanjen Malang. The benefit of CP are cost effective and
to build collaboration between clinician, case management, pharmacy, and health proffesion. It
is needed behavior change individually or group to implementation CP in proper way. Knowledge
and attitude of physician and nurse are needeed to improve readiness to change for implementing
CP in hospital. Methode: Research’s design is cross sectional study. The correspondence of this
study is total population, 119 correspondence. There are two group of them, physician group (44
correspondence) and nurse group (75 correspondence), with closed quetionnaire. Result:
Simultaneously in nurse group, knowledge and attitude are significant influence readiness to
change, but in physician group is not significant. Knowledge is partially influence readiness to
change in physician group, attitude is partially influence in nurse group. Conclusion: The most
influenced variable to readiness to change is attitude in physician group and knowledge in nurse
group.

Keywords: Clinical pathway, Knowledge, Attitude, Readiness to change

PENDAHULUAN menuntut rumah sakit di Indonesia untuk


Pelayanan kesehatan di Indonesia menerapkan suatu pelayanan kesehatan
sekarang ini masih dalam tahap berbenah yang cost-effective.
diri untuk menghadapi persaingan dengan Konsep pelayanan kesehatan yang
institusi asing. Permasalahan pelayanan mulai disosialisaikan untuk menghadapi
kesehatan yang sering muncul antara lain berbagai tantangan itu adalah Clinical
keluhan pasien mengenai biaya perawatan Pathway (CP). Clinical Pathway adalah suatu
rawat inap di rumah sakit, variasi biaya pada konsep perencanaan pelayanan terpadu
pelayanan dengan penyakit yang sama, yang merangkum setiap langkah yang
tingginya harga obat. Kondisi inilah yang diberikan kepada pasien berdasarkan

99
standar pelayanan medis dan asuhan untuk pengukuran hasil pendidikan
keperawatan yang berbasis bukti / evidence kesehatan yaitu pengetahuan ( knowledge)
based dengan hasil yang terukur dan dalam dan sikap (attitude).3
jangka waktu tertentu.1 Penelitian ini mengambil Rumah
Sejalan dengan tuntutan penerapan Sakit Umum Daerah Kanjuruhan Kepanjen
CP di dunia, Indonesia mulai menerapkan CP Malang, dengan pertimbangan bahwa
melalui Indonesia Diagnosis Related Group tenaga dokter dan perawat di RSUD ini
(INA-DRG). INA -DRG adalah versi terutama dokter adalah berstatus pegawai
Departemen Kesehatan Republik Indonesia tetap sehingga cakupan responden dalam
untuk sistem pembiayaan dengan sistem penelitian bisa lebih banyak dan diharapkan
Casemix.2 Sistem Casemix adalah suatu cara dapat merepresentasikan situasi dan kondisi
sistem pembiayaan berdasarkan yang ada di rumah sakit ini. Penelitian ini
pengelompokan jenis diagnosis kasus yang dilakukan pada dua kelompok profesi yaitu
homogen. Penerapan INA-DRG menuntut kelompok dokter dan kelompok perawat.
adanya CP sebagai panduan (guideline) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
dalam manajemen pasien dan dasar pengaruh baik secara simultan maupun
penetapan biaya (costing ). parsial dari perilaku individu (pengetahuan
Manfaat CP juga sudah di uji di dan sikap) kedua kelompok tersebut
beberapa negara yaitu di Inggris dan terhadap kesiapan untuk berubah dalam
Amerika. Penelitian menunjukkan bahwa CP menerapkan CP di RSUD Kanjuruhan
dapat mengurangi cost pelayanan kesehatan Kepanjen Malang dan juga mengetahui yang
(reducing in cost of care), meningkatkan berpengaruh dominan dari kedua perilaku
kepuasan pasien, memperpendek length of tersebut terhadap kesiapan untuk berubah
stay, mengurangi jumlah sumber daya dalam menerapkan clinical pathway.
manusia, dan menurunkan fenomena besar Sehingga dari hasil penelitian ini bisa
di bidang pelayanan kesehatan yaitu variasi dijadikan acuan bagi pihak manajemen
pengobatan.1 Untuk melaksanakan guideline untuk mempersiapkan dokter dan perawat
(dalam hal ini CP) dituntut perubahan untuk dapat menerapkan clinical pathway
perilaku dari masing-masing individu dalam dengan baik.
kelompok profesi tersebut. Sebagaimana
perubahan-perubahan yang lain, dalam METODE
proses perubahan diperlukan koalisi untuk Penelitian ini dilakukan di Rumah
mendukung perubahan tersebut. Bloom Sakit Umum Daerah Kanjuruhan Kepanjen
membagi perilaku individu ke dalam tiga Malang pada bulan 29 April – Mei 2010
domain, yaitu kognitif (knowledge), afektif dengan desain penelitian korelasi dan
(atttitude), psikomotor (skills). Dalam rancang bangun cross sectional. Sampel
perkembangannya teori Bloom ini dipakai adalah seluruh populasi dokter dan perawat

100
yang sudah disosialisasikan tentang clinical parsial pada kedua kelompok menggunakan
pathway (CP), yaitu seluruh dokter dan Uji Regresi Linier Berganda setelah
perawat di ruang rawat inap kelas III dan sebelumnya dilakukan uji asumsi klasik
perawat di Instalasi Rawat Darurat (IRD). (Normalitas, Homogenitas,Linieritas).
Responden keseluruhan berjumlah 119 Secara deskriptif juga disajikan data
orang, 44 orang dari kelompok dokter dan karakteristik responden dan deskripsi , serta
75 orang dari kelompok perawat. Variabel kategori masing-masing variabel
yang diukur adalah pengetahuan tentang pengetahuan dan sikap pada kedua
CP, sikap terhadap CP dan kesiapan untuk kelompok responden. Hipotesis penelitian ini
berubah dalam menerapkan CP, diiukur adalah ada pengaruh signifikan antara
dengan instrumen penelitian berupa pengetahuan dan sikap dokter maupun
kuesioner tertutup. perawat terhadap kesiapan untuk berubah.
Kuesioner sikap adalah sikap afektif
(perasaan) responden terhadap CP, dan HASIL PENELITIAN
kuesioner kesiapan untuk berubah meliputi Gambaran Karakteristik Responden
komponen kesesuaian, ketepatan, Usia responden pada kelompok
dukungan pimpinan, kemanjuran, dan dokter, yang dominan adalah usia 41-50
valensi dari CP sebagai perubahan. Dari uji tahun, hal ini berkaitan dengan pendidikan
validitas terhadap 40 responden, digunakan akhir pada kelompok dokter dimana
15 item pernyataan untuk pengetahuan, 12 pendidikan akhir dokter spesialis lebih
item sikap, dan 12 item kesiapan untuk dominan (77,27 %) dibandingkan dengan
berubah. dokter umum (22,73%) (Gambar 1).
Analisis data untuk mengukur pengaruh
pengetahuan dan sikap secara simultan dan

60,00 45,45
Persentase (%)

40,00 22,73 25,00


20,00 6,82
0,00
20-30 31-40 41-50 51-60
Kategori Umur Responden

Gambar 1. Grafik kategori umur responden kelompok 1.

Pada kelompok perawat usia kelompok ini dimana pendidikan akhir D3


responden yang dominan adalah 20-30 Keperawatan sangat dominan yaitu sebesar
tahun (56%), dan yang paling sedikit jumlah 96 %, hal ini dikarenakan banyaknya lulusan
usia 51-60 tahun(1,33%) (Gambar 2). Hal ini D3 ini yang baru menyelesaikan studinya
juga terkait dengan pendidikan akhir langsung bekerja.
101
60,00 56,00 Pada perawat didapatkan bahwa sebesar
50,00 42,67% pengetahuan tentang CP baik, 52%
Persentase (%)
40,00 30,67 pengetahuan tentang CP cukup, dan sebesar
30,00
20,00 12,00 5,33 % pengetahuan tentang CP kurang.
10,00 1,33 60,00
0,00 52,00

Persentase (%)
20-30 31-40 41-50 51-60 50,00
42,67
Kategori Umur Responden
40,00
Gambar 2. Grafik kategori umur responden
30,00
kelompok 2.
20,00
Untuk kategori jenis kelamin, pada
kelompok dokter perbandingan laki-laki dan 10,00 5,33
perempuan hampir sama yaitu laki-laki 0,00
sebesar 52,27% dan perempuan Kurang Cukup Baik
sebesar47,73%, sedangkan pada kelompok Interpretasi Pengetahuan
perawat jumlah perempuan lebih dominan
Gambar 4. Interpretasi pengetahuan
(61,33%) dibandingkan laki-laki (38,67%),
kelompok 2.
hal ini sesuai sejarah keperawatan dimana
perawat harus mempunyai mother instinct Pada dokter yang mempunyai sikap

dan keparawatan masih didominasi cukup setuju terhadap CP sebesar 86,36%,

perempuan.4 sikap kurang setuju terhadap CP sebesar

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan 13,64%, tidak ada yang mempunyai sikap

Kesiapan untuk Berubah setuju terhadap CP.

Pada dokter, yang mempunyai


pengetahuan tentang CP baik sebesar
90,00 77,27
Persentase (%)

70,45% dan cukup sebesar 29,55 %. 80,00


70,00
Gambar 3 yaitu Interpretasi Pengetahuan 60,00
50,00
40,00
kelompok 1. 30,00 22,73
20,00
80,00 70,45 10,00
0,00
60,00 Dokter Dokter
Persentase (%)

Umum dan Spesialis dan


40,00 29,55
Dokter Gigi dokter gigi
20,00 Umum spesialis
0,00
Kategori Pendidikan Terakhir
Cukup Baik Responden

Interpretasi Pengetahuan

Gambar 3. Grafik interpretasi pengetahuan Gambar 5. Grafik kategori pendidikan


kelompok 1. terakhir kelompok 1.

102
66,10%, sedangkan prosentase pada
Kategori Pendidikan Terakhir
Responden kategori siap pada dokter sebesar 33,90%
120,00 dan perawat 27,48%.
96,00 85,33
100,00 90,00
80,00
Persentase (%)

80,00 70,00

Persentase (%)
60,00 60,00
50,00
40,00 40,00
30,00
20,00 14,67
1,33 2,67 20,00
0,00 10,00
0,00
Kurang Cukup

Pengkategorian Sikap

Gambar 6. Grafik kategori pendidikan Gambar 8. Kategori sikap kelompok 2.

terakhir kelompok 2.
Pengetahuan dibedakan menjadi

Pengkategorian Sikap lima indikator, yaitu definisi CP, manfaat CP,


100,00 pelaksanaan CP, yang terlibat dalam CP, dan
86,36
90,00
80,00 konten dari CP. Kesiapan untuk berubah
Persentase (%)

70,00 dibedakan menjadi lima indikator, yaitu


60,00
50,00 ketidaksesuaian (discrepancy), ketepatan
40,00 (appropriatiness), dukungan pimpinan
30,00
20,00 13,64 (principal support), kemanjuran (efficacy),
10,00 dan valensi (valence).5 Distribusi jawaban
0,00
Kurang Cukup pada item pernyataan yang mempunyai nilai
rata-rata tertinggi pada pengetahuan pada
dokter adalah pada konten dari CP, dan
Gambar 7. Kategori sikap kelompok 1. terendah pada yang terlibatdalam CP, pada
perawat yang tertinggi adalah pengetahuan
Perawat yang mempunyai sikap
tentang manfaat dari CP dan terendah pada
cukup setuju terhadap CP sebesar 85,53%
yang terlibat dalam CP. Untuk sikap, pada
dan kurang setuju 14,67%, sama dengan
dokter dan perawat nilai rata-rata tertinggi
dokter tidak ada responden yang masuk
pada item CP dapat meningkatkan mutu
kategori sangat mendukung CP. Untuk
rumah sakit, yang terendah pada perawat
kesiapan berubah, baik pada dokter maupun
adalah item CP dapat didelegasikan, pada
perawat didapatkan hasil bahwa keduanya
dokter adalah item pengobatan adalah seni.
masuk kategori belum siap untuk berubah
Untuk kesiapan berubah, pada dokter
dengan hasil 72,51% perawat dan dokter
indikator kemanjuran yang tertinggi dan
103
indikator ketepatan yang terendah, kesiapan untuk Berubah dalam
sedangkan pada perawat, indikator tertinggi menerapkan CP.
adalah dukungan pimpinan dan terendah d. Pengaruh secara Parsial pada Perawat
kemanjuran. Secara parsial, pengetahuan
berpengaruh signifikan (t hitung=
Pengaruh Pengetahuan dan Sikap 3,767> dr t tabel = 1,992 dan ρ-value=
Dokter dan Perawat terhadap Kesiapan 0,000 < α=0,005), sedangkan sikap
untuk Berubah dalam menerapkan CP. tidak berpengaruh signifikan ( t hitung
a. Pengaruh secara Simultan pada Dokter = 0,918< t tabel = 1,992 dan ρ-value
Pada hasil uji-F diperoleh hasil hitung = 0,362 > α=0,005). Sehingga
sebesar 2,441 (lebih besar dari F tabel), didapatkan juga hasil bahwa yang
dan signifikansinya 0,088 (> α =0,05), berpengaruh dominan pada perawat
hasil uji ini menjelaskan bahwa secara adalah pengetahuan tentang CP.
simultan pengetahuan dan sikap
berpengaruh tetapi tidak signifikan Tabel 1. Analisa Regresi berganda
terhadap kesiapan untuk Berubah Kelompok Dokter.
dalam menerapkan CP. Variabel Koefisi Koefi t- p- Ket
en sien hit va era
b. Pengaruh secara Parsial pada Dokter
Tidak Terst ung lu ng
Secara parsial, pengetahuan tidak
terstan andar e an
berpengaruh signifikan (t hitung= darisasi isasi

0,272 < dr t tabel = 1,992 dan ρ-value=


X1.Penget 0.403 0.043 0,272 0.78
0,787 >α=0,005), sedangkan sikap
ahuan 7 non
berpengaruh signifikan ( t hitung =
tentang -
2,602 > t tabel = 1,992 dan ρ-value = Clinical sign
0,004 < α=0,005). Sehingga Pathway ifika
n
didapatkan juga hasil bahwa yang
X2.Sikap 1,183 0.094 2,602 0.00 sign
berpengaruh dominan pada dokter
terhadap 4 ifika
adalah sikap terhadap CP. Clinical n
c. Pengaruh secara Simultan pada Pathway

Perawat
Konstanta = 23,441
Pada hasil uji-F diperoleh hasil hitung
Koefisien Nilai kritis
sebesar 7,938 (lebih besar dari F tabel), :
dan signifikansinya 0,001 (< dari α Determinasi (R2) = 10,7% ttabel =

=0,05), hasil uji ini menjelaskan bahwa 1.679


F-hitung = 2.441 F tabel =
secara simultan pengetahuan dan sikap
2.440
berpengaruh dan signifikan terhadap Sumber : Data Primer yang diolah, tahun 2010

104
Tabel 2. Hasil Analisa Regresi sesuai teori Armenakis dkk, bahwa kesiapan
berganda Kelompok Perawat untuk berubah individu adalah penilaian
Variabel Koefi Koefi t- p- Ket secara kognitif anggota dapat mendukung
sien sien hitu value era
insisiatif perubahan. Pengetahuan tentang
Tida terst ng nga
CP dapat mendukung kesiapan untuk
k anda n
terst risas berubah. Menurut Hanapachern,
anda i mengatakan bahwa kesiapan berubah
risas
menyangkut kesiapan mental, fisik ataupun
i
psikologis individu (sikap) untuk ikut dalam

X1.Penget 3,27 0.40 3,76 0.000 Signi kegiatan perubahan.5 Pada dokter kedua
ahuan 9 4 7 fikan variabel ini jika bersama-sama tidak
tentang
berpengaruh, dimana prosentase
Clinical
determinasinya 10,7%, artinya pengetahuan
Pathway
dan sikap hanya berpengaruh sebesar
X2.Sikap 1,11 0,09 0,91 0.362 non- 10,7% terhadap kesiapan untuk berubah,
terhadap 7 8 8 signi
sedangkan 81,3% sisanya dipengaruhi oleh
Clinical fikan
faktor-faktor lain.
Pathway
Konstanta = 30,592 Pengaruh Pengetahuan Dokter dan
Koefisien Nilai kritis Perawat terhadap Kesiapan untuk
: Berubah dalam Menerapkan CP
Determinasi (R2) = 18,1% ttabel =
Pada dokter, pengetahuan tidak
1.992
F-hitung = 7,938 F tabel = berpengaruh secara signifikan.
3.13 Kemungkinan penyebabnya adalah isi dari
Sumber : Data Primer yang diolah, tahun 2010 form CP adalah sebagian besar melibatkan
dokter dalam pengisiannya, yaitu berisi
PEMBAHASAN diagnosa, rencana terapi dan tindakan,
Pengaruh Perilaku Individu terhadap dimana dokter sudah terlatih untuk mengisi
Kesiapan untuk Berubah dalam form rekam medik sejak pendidikan dokter,
Menerapkan CP. walaupun banyak penambahan item dalam
Secara simultan (simultan dokter CP yang melibatkan profesi medis lain yaitu
p=0,088 dan simultan perawat p=0,001), perawat, apoteker dan ahli gizi. Pada
perilaku individu (pengetahuan dan sikap) perawat pengetahuan tentang CP
berpengaruh terhadap kesiapan untuk berpengaruh signifikan, artinya jika
berubah dalam menerapkan CP baik pada pengetahuan perawat tinggi maka perawat
dokter maupun perawat. Kedua perilaku lebih siap untuk menerapkan CP.
individu (pengetahuan dan sikap) keduanya Gambaran hasil penelitian pada
berpengaruh terhadap kesiapan berubah, pengetahuan dokter, yang nilai rata-rata

105
tertinggi adalah pengetahuan tentang suatu perilaku.3 Terkait dengan penelitian
konten CP. Hal ini disebabkan karena sebelumnya tentang sikap dokter terhadap
pengisian form CP berdasarkan masing CP, sebagian besar dokter menolak
masing diagnosa penyakit, dimana dalam hal melakukan perubahan pada kegiatan –
ini dokter lebih mengetahui dan sosialisasi kegiatan rutin mereka (feodalistic).1
CP yang dilakukan lebih banyak dilakukan Sebagian besar dokter menganggap CP
pada dokter. Menurut teori tentang mengurangi variasi pengobatan terhadap
pengetahuan yaitu teori Bloom dalam pasien yang dianggap sebagai seni (art).1
pengetahuan merupakan domain yang Pada dokter yang berpengaruh dominan
sangat penting dalam membentuk perilaku adalah sikap, sikap yang dominan pada
seseorang.3 Dokter dan perawat dokter adalah sikap cukup setuju terhadap
mendapatkan pengetahuan tentang CP dari CP. Pendapat lain menyebutkan bahwa 85%
sosialisasi CP yang dilakukan oleh pihak faktor penentu keberhasilan adalah sikap.6
Magister Manajemen Rumah Sakit Kesiapan untuk Berubah pada Dokter
Universitas Brawijaya pada 16 Maret 2009. dan Perawat
Menurut teori Rogers, bahwa perilaku yang Baik pada dokter maupun perawat,
didasari pengetahuan akan lebih langgeng keduanya termasuk dalam kategori belum
daripada perilaku yang tidak didasari oleh siap untuk menerapkan CP. Hal ini
pengetahuan.3 Pada perawat nilai tertinggi kemungkinan disebabkan persepsi dokter
pada manfaat dari CP, artinya bahwa dan perawat terhadap CP. Faktor
perawat sudah mengetahui manfaat dari CP. penghambat perubahan yaitu ancaman
Tetapi baik dokter dan perawat belum terhadap kepentingan individu, adanya
mengetahui siapa saja profesi yang terlibat persepsi yang kurang tepat, 3) Reaksi
dalam CP, terbukti dari hasil nilai rata-rata psikologis, dan 4) Toleransi untuk berubah
terendahnya adalah pada ítem ini. rendah.7
Pengaruh Sikap Dokter dan Perawat Penyebab lain bisa karena
terhadap Kesiapan untuk Berubah pendekatan untuk menciptakan perubahan,
dalam Menerapkan CP pendekatan bisa dilakukan dengan enam
Sikap pada dokter berpengaruh cara, yaitu pendidikan, komunikasi,
signifikan terhadap kesiapan untuk berubah, keikutsertaan, keterlibatan, fasilitas, dan
hal ini menjelaskan bahwa jika sikap dokter dukungan, bahkan bisa dengan paksaan
tidak setuju maka kesiapan berubah untuk yang tegas dan lengkap (eksplisit dan
menerapkan CP rendah, dan sebaliknya. implisit coercion).8
Kaitannya dengan teori menurut Newcomb,
sikap adalah kesiapan atau kesediaan untuk KESIMPULAN
bertindak, sikap belum merupakan tindakan Pengetahuan tentang CP dan sikap
tetapi merupakan predisposisi tindakan terhadap CP berpengaruh terhadap kesiapan

106
untuk berubah dalam menerapkan CP. Clinical Pathway. International Journal
Secara simultan, pada dokter pengetahuan for Quality in Health Care. 2005; 15(6):
dan sikap tidak berpengaruh signifikan 509-21.
terhadap kesiapan untuk berubah, 2. Firmanda D. Clinical Pathway. Edisi 1.
sedangkan pada perawat berpengaruh Jakarta: Rumah Sakit Umum Fatmawati;
signifikan. Secara parsial, sikap dokter 2009.
berpengaruh signifikan terhadap kesiapan 3. Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian
berubah, dan pengetahuan perawat Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2003.
berpengaruh signifikan terhadap kesiapan 4. Hidayat A. Konsep Dasar Keperawatan,
berubah. Kedua kelompok, belum siap untuk Jakarta: Salemba; 2003.
melakukan perubahan dalam hal 5. Self RD. Overcoming Resistance to
menerapkan CP. Change by Managing Readiness for
change. Troy University. 2008.
SARAN 6. Azwar SMA. Sikap Manusia, Teori dan
Untuk bagian Diklat dan tim CP; 1) Pengukurannya. Edisi ke 2. Yogyakarta:
Meningkatkan pengetahuan CP pada Pustaka Pelajar; 2009.
perawat dengan pendidikan dan pelatihan 7. Nursalam. Manajemen Keperawatan,
dengan menekankan pada pengetahuan Aplikasi dan Praktek Keperawatan
tentang konten CP dan profesi yang terlibat, Profesional. Jakarta: Salumba Medika;
dengan in house training, sosialisasi CP 2007.
dalam buletin rumah sakit. 2) Memperbaiki 8. Kotter JP. Leading Change. Boston:
sikap dokter dengan mengomunikasikan CP Harvard Business Schook Press; 1996.
dengan komite medik, manajemen, diklat
tentang manfaat CP, 3) Melibatkan dokter di
SMF (Satuan Medis Fungsional) maupun
manajemen dalam perencanaan CP, 4)
Memotivasi dokter dengan mendatangkan
nara sumber dari rumah sakit yang berhasil
menerapkan CP, 5) Jajaran Direksi, agar
aktif mendukung penerapan CP dengan
fasilitasi dan dukungan berupa upaya
pengadaan pelatihan baik diluar maupun di
dalam rumah sakit.

DAFTAR PUSTAKA
1. Panella M, Marchisio S, Di Stanislao F
2005. Reducing Clinical Variations with

107

Anda mungkin juga menyukai